TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Hipertensi
Sorensen, 2010).
a. Jantung
Gambar 2.1
Jantung
6
7
batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang
2) Bawah : diafragma
b. Arteri
Gambar 2.2
Arteri
Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan
organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan
tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar
memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk
menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki
lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada
suatu organ).
8
e. Sinusoid
3. Klasifikasi
a. Klasifikasi hipertensi menurut WHO
1) Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan
140 mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
10
1) Hipertensi Emergensi
2) Hipertensi urgensi
4. Etiologi
system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan
stress.
b. Hipertensi Sekunder
1) Ginjal
2) Glomerulonefritis
3) Pielonefritis
4) Nekrosis tubular akut
5) Tumor
6) Vascular
7) Aterosklerosis
8) Hiperplasia
9) Trombosis
10) Aneurisma
11) Emboli kolestrol
12) Vaskulitis
13) Kelainan endokrin
14) DM
15) Hipertiroidisme
16) Hipotiroidisme
17) Saraf
18) Stroke
19) Ensepalitis
14
20) SGB
21) Obat obatan
22) Kontrasepsi oral
23) Kortikosteroid
5. Faktor Resiko
a. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
b. Pria usia 35 55 tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause
c. Kebanyakan mengkonsumsi garam/natrium
d. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh
beberapa hal seperti merokok, kadar lipid dan kolesterol serum
meningkat, caffeine, DM, dsb.
e. Factor emosional dan tingkat stress
f. Gaya hidup yang monoton
g. Sensitive terhadap angiotensin
h. Kegemukan
i. Pemakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen.
6. Patofisiologi
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu :
1) Pemeriksaan yang segera seperti :
a) Darah rutin (Hematokrit/Hemoglobin): untuk mengkaji
hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan
dapat mengindikasikan factor resiko seperti:
hipokoagulabilitas, anemia.
b) Blood Unit Nitrogen/kreatinin: memberikan informasi tentang
perfusi / fungsi ginjal.
c) Glukosa: Hiperglikemi (Diabetes Melitus adalah pencetus
hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran Kadar
ketokolamin (meningkatkan hipertensi).
d) Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya
aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi
diuretik.
e) Kalsium serum : Peningkatan kadar kalsium serum dapat
menyebabkan hipertensi
18
9. Komplikasi
a. Otak
1) Pemekaran pembuluh darah
2) Perdarahan
3) Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
1) Malam banyak kencing
2) Kerusakan sel ginjal
3) Gagal ginjal
c. Jantung
1) Membesar
2) Sesak nafas (dyspnoe)
3) Cepat lelah
4) Gagal jantung
10. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
a. Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk
hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan
berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
1) Diet
2) Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
20
a) Tehnik Biofeedback
b) Tehnik relaksasi
b. Riwayat Kesehatan
Analisis hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis
ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor : > 51 : masalah kesehatan kronis berat
3. FUNGSI KOGNITIF
Pengkajian fungsi kognitifdilakukan dalam rangka mengkaji
kemampuaan klien berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang,
tempat, serta daya ingat.
Petunjuk : isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respons klien :
Tabel 2.2
Fungsi Kognitif
No Item pertanyaan Benar Salah
1. Jam berapa sekarang ?
Jawab :
2. Tahun berapa sekarang ?
Jawab :
3. Kapan bapak/ibu lahir ?
Jawab :
4. Barapa umur bapak/ibu sekarang ?
Jawab :
5. Dimana alamat bapak/ibu sekarang ?
28
Jawab :
6. Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu sekarang ?
Jawab :
7. siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu ?
jawab :
8. tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia ?
jawab :
9. siapa nama presiden Indonesia sekarang ?
jawab :
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1
Jawab :
JUMLAH BENAR
Analisa Hasil Skor benar : 8-10 : Tidak ada gangguan
Skor benar : 0-7 : Ada gangguan
: ..
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu
5. STATUS FUNGSIONAL
Modifikasi indeks kemandiriaan katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klienn
dalam, menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti
tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan , artinya
jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak
melakukan fungdi meskipun ia sebenarnya mampu.
Tabel 2.3
Status Fungsional
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
( nilai 1 ) (0)
1. Mandi dikamar mandi (manggosok,
membersikan, dan mengeringkan badan)
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan
mengenakannya
3. Memakan makanan yang telah disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan
diri (menyisir rambut, mencuci rambut,
menggosok gigi, mencukur kumis)
5. Buang air besar di WC (membersikan dan
mengeringkan daerah bokong)
6. Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja)
7. Buang air kecil dikamar mandi (membersikan
dan membersikan daerah kemaluan)
8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih
30
Analisa hasil :
Point : 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan
:
31
6. STATUS PSIKOLOGIS
( SKALA DEPRESI GERIATIK YESAVAGE, 1983 )
Analisa hasil :
Tergantung nilai 1
Normal nilai 0
Tabel 2.4
Status Psikologis
No Apakah bapak/ ibu dalam satu mingguterakhir.
: ..
Ket : - Beri nilai Nol (0) jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah
- Beri nilai satu (1) jika klien menunjukan kondisi dbawah
- Kursi harus yang keras tanpa lengan
33
Tabel 2.5
Pengkajian Keseimbangan
Komponen Langka - langkah Kriteria Nilai
Utama Dalam
Bergerak
Perubahan posisi (Mata Terbuka)
atau gerakan Bangun dari Tidak bangun dari
keseimbangan kursi tempat duduk dengan
spontan, tetapi
mendorong tubuhnya
ke atas dengan tangan
atau bergerak ke depan
Duduk ke kursi kursi telebih dahulu,
Menahan tidak stabil saat berdiri
dorongan pada pertama kali.
sternum Menjatuhkan diri ke
kursi tidak duduk di
(Mata Tertutup) tengah kursi
Bangun dari kursi Pemeriksa mendorong
Duduk ke kursi sternum (perlahan-
Menahan lahan sebanyak 3 kali),
dorongan pada klien menggerakan
sternum kaki, memegang objek
untuk dukungan, kaki
(Mata Terbuka) tidak menyentuh sisi
(posisi
duduk/berdiri) Kriteria sama dengan
menggapai terbuka
34
Menggerakan kaki,
memegang obyek
untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi
sisinya, keluhan
vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil
Tidak mampu untuk
menggapai sesuatu
dengan bahu fleksi
max, sementara berdiri
pada ujung ujung jari
kaki tidak stabil,
memegang sesuatu
untuk dukungan
Tidak mampu
membungkuk untuk
mengambil obyek
obyek kecil untuk bias
berdiri, memerlukan
usaha usaha multiple
35
untuk bangun
Gaya berjalan Minta klien untuk Ragu ragu, tersandung,
atau gerakan berjalan ke tempat memegang objek untuk
yang ditentukan dukungan
Ketinggian
langkah kaki (saat Kaki tidak naik dari
berjalan) lantai secara konsisten
(menggeser atau
Kontinuitas menyeret kaki),
langkah kaki mengangkat kaki terlalu
(diobservasi dari tinggi (<5cm)
samping klien) Setelah langkah
langkah awal, langkah
Kesimetrisan menjadi tidak konsisten,
langkah memulai mengangkat
(diobsevasi dari satu kaki sementara satu
samping klien) kaki sebelah menyentuh
Penyimpangan tanah.
jalur pada saat
berjalan Tidak berjalan pada garis
(diobsevasi dari lurus bergelombang dari
belakang klien) sisi ke sisi
Berbalik
Tidak berjalan pada garis
lurus, bergelombang dari
sisi ke sisi
Berhenti sebelum
berbalik, jalan
36
sempoyongan,
bergoyang, memegang
obyek untuk dukungan.
Nilai :
8. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau
masalah kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah
mengidentifikasi : pertama, adanya masalah aktual berdasarkan respon
pasien terhadap masalah atau penyakit ; kedua, faktor-faktor yang
berkonstribusi atau penyebab adanya maslah ; ketiga, kemampuan pasien
mencegah atau menghilangkan masalah ( Gaffar, 2014 ; 61).
9. Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah
masalah keperawatan pasien. Tahapan perencanaan keperawatan adalah
penentuan proiritas diagnosa keperawatan, penepatan tujuan dan sasaran,
penempatan kriteriaevaluasi dan merumuskan intervensi keperawatan
(Gaffar, 2014 ; 63).
Tabel 2.6
Rencana Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
kronik
3. Berikan 4. Dapat
lingkungan menurunkan
yang tenang, rangsangan
nyaman, yang
kurang menimbulkan
aktivitas/keri stress,
butan membuat efek
tenang
sehingga
menurunkan
TD
4. Berikan 5. Karena
tindakan kandungan
nonfarmakol yang ada
ogi dengan dalam obat anti
pemberian hipertensi
jus pepaya, tersebut ada
jus pepaya beberapa yang
dan jus kita temui
melon dalam ketiga
buah tersebut
yaitu
postasium,
beta karoten
dan kalium.
Dalam ketiga
buah tersebut
sangat kaya
akan
kandungan air,
39
asam amino,
L-arginine
dapat menjaga
tekanan darah
yang sehat
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi 1. Karena efek
dengan samping obat
dokter dalam tersebut maka
pemberian penting untuk
terapi menggunakan obat
dalam jumlah
sedikit dan dosis
paling rendah
1.
2 Nyeri akut b.d NOC : Mandiri : Mandiri :
peningkatan 1. Pain Level, 1. Mempertaha 1. Meminimalkan
tekanan 2. Pain control, nkan tirah stimulasi/meni
vaskuler 3. Comfort baring ngkatkan
celebral level selama fase relaksasi
Definisi:
akut
Sensori yang
Kriteria Hasil :
tidak
1. Mampu 2. Berikan 2. Tindakan yang
menyenangkan
mengontrol tindakan menurunkan
dan pengalaman
nyeri (tahu nonfarmakol tekanan
emosional yang
muncul secara penyebab ogi untuk vaskular
nyeri
4. Gerakan
melindungi
5. Tingkah
laku berhati-
hati
6. Muka
topeng
7. Gangguan
tidur (mata
sayu,
tampak
capek, sulit
atau gerakan
kacau,
menyeringai
)
8. Terfokus
pada diri
sendiri
9. Fokus
menyempit
(penurunan
persepsi
waktu,
kerusakan
proses
berpikir,
penurunan
interaksi
dengan
42
orang dan
lingkungan)
10. Tingkah
laku
distraksi,
contoh
:jalan-jalan,
menemui
orang lain
dan/atau
aktivitas,
aktivitas
berulang-
ulang)
11. Respon
autonom
(seperti
diaphoresis,
perubahan
tekanan
darah,
perubahan
nafas, nadi
dan dilatasi
pupil)
12. Perubahan
autonomic
dalam tonus
otot
(mungkin
dalam
43
rentang dari
lemah ke
kaku)
13. Tingkah
laku
ekspresif
(contoh :
gelisah,
merintih,
menangis,
waspada,
iritabel,nafas
panjang/
berkeluh
kesah)
14. Perubahan
dalam nafsu
makan dan
minum
Faktor yang
berhubungan :
Agen injuri
(biologi, kimia,
fisik,
psikologis)
44
dari tekanan
darah atau
nadi
terhadap
aktifitas
c. Perubahan
EKG yang
menunjukka
n aritmia
atau iskemia
d. Adanya
dyspneu
atau
ketidaknyam
anansaat
beraktivitas.
Faktor factor
yang
berhubungan :
a. Tirah Baring
atau
imobilisasi
b. Kelemahan
menyeluruh
c. Ketidakseim
bangan
antara suplei
oksigen
dengan
kebutuhan
d. Gaya hidup
46
yang
dipertahanka
n.
4 Ketidakseimba NOC : Mandiri : Mandiri :
ngan nutrisi 1. Nutritional 1. Kaji 1. Kegemukan
lebih dari Status : food pemahaman adalah resiko
kebutuhan and Fluid klien tentang tambahan pada
tubuh b/d Intake hubungan tekanan darah
masukan 2. Nutritional langsung tinggi
berlebihan Status : antara
Definisi : Intake nutrient hipertensi
nutrisi melebihi Intake dengan
kebutuhan 3. Weight kegemukan
metabolik tubuh control 2. Bicarakan 2. Kesalahan
Batasan Kriteria Hasil : pentingnya kebiasaan
karakteristik : 1. Mengerti menurunkan makan
1. Lipatan kulit factor yang masukan menunjang
tricep > 25 meningkatka kalori, terjadinya
mm untuk n berat badan lemak, garam aterosklerosis
wanita dan > 2. Mengidentfif dan gula dan
15 mm ikasi tingkah sesuai kegemukan
untuk pria laku dibawah indikasi yang
2. BB 20 % di kontrol klien merupakan
atas ideal 3. Memodifikas predisposisi
untuk tinggi i diet dalam untuk
dan waktu yang hipertensi dan
kerangka lama untuk komplikasinya
tubuh ideal mengontrol 3. Tetapkan 3. Motivasi untuk
3. Makan berat badan keinginan menurunkan
dengan 4. Penurunan klien untuk berat badan
respon berat badan menurunkan adalah
47
berlebihan
dalam
hubungannya
terhadap
kebutuhan
metabolisme
tubuh
10. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan pasien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana
setelah dilakukan validasi, penguasaan keterampilan interpersonal,
intelektual dan tekhnikal, intervensi harus dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologi dilindungi
dan dokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan (Gaffar,
2014 ; 66).
Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan asuhan keperawatan
antara lain fasilitas peralatan yang dibutuhkan, kerjasama antar perawat,
dan kerjasama dengan tim kesehatan lain yang terkait.
11. Evaluasi
Fase terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan. Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan,
kelengkapan dan kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah pasien, serta
pencapaian tujuan, serta ketepatan intervensi keperawatan. Akhirnya
penggunaan proses keperawatan secara tepat pada praktek keperawatan
akan memberi keuntungan pada pasien dan perawat (Gaffar, 2014 ;67).
Terdapat dua tipe dokumentasi evaluasi yaitu evaluasi formatif yang
menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi
49
E : Evaluasi
Penilaian sejauh mana rencana tindakan dan implementasi telah
dilaksanakan dan sejauh mana masalah pasien dapat teratasi.
R : Reassesment
Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi, pengkajian
ulang perlu dilakukan kembali melalui proses pengumpulan data
subjektif dan objektif dan proses analisisnya.
Gambar 2.3
Buah Semangka
a. Buah Semangka
Penyakit hipertensi dapat diobati dengan mengkonsumsi
semangka, Semangka atau Tembikai (Citrullus lanatus, yang masuk
dalam suku timun-timunan atau Cucurbitaceae) merupakan tanaman
merambat yang berasal dari Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih
sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo)
dan ketimun (Cucumis sativus). Buah Semangka sangat bermanfaat
bagi pengidap hipertensi. Kandungan air dan kaliumnya yang tinggi
dapat menetralisasi tekanan darah, dan menyehatkan jantung.
51
b. Kandungan Semangka
Buah semangka mengandung Antioksidan antara lain
betakaroten dan vitamin C yang dapat membantu sel-sel tubuh tetap
sehat; Asam amino L- citrulline/L-arginine, dan provitamin A, B6,
C Kalium dan Likopen
c. Manfaat Semangka
Semangka sangat baik bagi penderita hipertensi. Kandungan
air dan kaliumnya yang tinggi bisa menetralisasi tekanan darah. Buah
semangka dapat membantu menjaga kesehatan mata karena memiliki
kandungan provitamin A. Buah semangka baik untuk orang yang
memiliki kadar kolesterol tinggi karena buah ini dapat mengurangi
dan membantu mengeluarkan kadar kolesterol dari tubuh manusia.
Semangka juga membantu meningkatkan kerja jantung
sehingga sangat baik untuk mencegah dan mengobati penyakit
jantung. Jadi bagi Anda yang memiliki masalah dengan jantung,
cobalah mengkonsumsi semangka secara rutin setiap hari.
Semangka sangat baik bagi anda yang sedang menurunkan
berat badan. Buah ini bebas lemak dan memiliki kombinasi kadar gula
terbatas dan kadar air berlimpah. Apalagi, buah yang satu ini bersifat
cepat mengenyangkan didalam lambung.
Buah semangka dapat memenuhi kebutuhan vitamin C untuk
tubuh karena kandungan vitamin C dalam buah semangka sangat
tinggi. Sehingga bisa mencegah sariawan dengan ampuh.
Zat likopen didalam semangka merupakan antioksidan yang
sangat bagus untuk melawan penyakit kanker. Semangka juga
memiliki fungsi deuretik yaitu memperlancar keluarnya air seni
sehingga sangat baik untuk mereka yang mengalami gangguan buang
air kecil.
Semangka bisa dipakai untuk menurunkan demam. Buah ini
bisa meningkatkan kesuburan dan membantu membangkitkan gairah
52
Gambar 2.4
Jus Semangka
2) Cara Membuat
a) Belah buah semangka kemudian ambil dagingnya
b) Masukkan ke dalam blender kemudian tambahkan gelas air
matang
c) Blender hingga halus kemudian tuang ke dalam gelas dan
sajikan
2. Pepaya
Gambar 2.5
Buah Pepaya
a. Buah Pepaya
Buah pepaya ( Carica papaya Linn ) mempunyai manfaat untuk
terapi, antara lain memperlancar pencernaan, mengobati lambung
serta membantu mengurangi panas tubuh yang berlebih. Kandungan
54
mineral yang ada pada buah pepaya adalah kalium, magnesium buah
ini juga kaya akan kandungan antioksidan seperti karoten, vitamin C,
flavonoid, enzim renin, alkalin pepaya, karpein serta enzim papain.
Karpein berfungsi mengurangi gangguan jantung dan berfungsi
sebagai peluruh kencing. Sedangkan enzim papain yang terkandung
pada buah pepaya berguna untuk pemecah serat makanan sisa
sehingga mudah dikeluarkan. Buah pepaya juga dapat digunakan
untuk penyembuhan penyakit, seperti konstipasi, diare, demam dan
alergi. Selain pada bagian buah daun pepaya tua juga kaya akan
kalsium, yang bisa digunakan untuk pengobatan penyakit pada tulang.
b. Kandungan gizi dan manfaat pepaya
1) Vitamin
Tabel 2.7
2) Serat
Pepaya merupakan sumber serat yang sangat baik.
Selain menurunkan kadar kolesterol tinggi, serat pepaya juga
mampu mengikat zat-zat beracun di usus besar dan
menjauhkannya dari sel-sel usus yang sehat.
56
3) Asam Folat
4) Enzim
1) Bahan-bahan
a) Buah Pepaya
Gambar 2.6
Jus Pepaya
secukupnya.
3) Petunjuk
3. Melon
Gambar 2.7
Buah Melon
a. Buah Melon
Gambar 2.8
Jus Melon
60
2) Cara Membuat
a) Belah buah melon, buang biji, dan kupas kulitnya
b) Potong kecil-kecil kemudian masukkan ke dalam blender
c) Tambahkan gelas air matang kemudian blender hingga halus
d) Tuang ke dalam gelas kemudian sajikan