Anda di halaman 1dari 27

ASKEP DENGAN

PASIEN MENJELANG
AJAL
Kelompok IX
Dhea aryanti dono
Deri Septian
Neky aji nurfauzi
Putri Mulyasari
Risda Ermadiani
RIsmayana
PENGERTIAN

Menjelang ajal merupakan kondisi


pasien yang sedang menghadapi
kematian, Kondisi ini biasanya
disebabkan oleh sakit yang parah
atau kondisi lain yang berujung
kematian pasien. Dalam buku
pengantar kebutuhan dasar manusia
Alimul, A.A.A
TAHAP MENJELANG AJAL
Menurut kubler rossa, dalam buku dalam buku pengantar kebutuhan dasar
manusia alimul, a.a.a, :

1. Penolakan (denial)
2. Marah (anger)
3. Tawat menawar (bargaining)
4. Depresi (depression)
5. Menerima (acceptance)
TIPE MENUJU
MENJELANG
AJAL
Menurut dalam buku Mubarok,2008. Kebutuhan Dasar Manusia dan Aplikasi
Dalam Praktik.
Ada 4 type dari perjalanan proses kematian, yaitu :
Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya
perubahan yang cepat dari fase akut ke kronik.
Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, biasanya
terjadi pada kondisi penyakit yang kronik.
Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti,
biasanya terjadi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya
kanker.
Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu, terjadi pada
pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan lama.
TANDA-TANDA
MENJELANG AJAL
Menurut dalam buku Mubarok, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia Dan
Aplikasi Dalam Praktik\
Kehilangan Tonus Otot, ditandai :

1. Penurunan control spinkter urinari dan rectal.


2. Gerakan tubuh yang terbatas.
3. Cyanosis pada daerah ekstermitas.
4. Nadi lambat dan lemah.
5. Tekanan darah turun.
6. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.
7. Gangguan Sensoria : Penglihatan kabur.
8. Gangguan penciuman dan perabaan.
9. Mata melalak dan tidak ada respon terhadap cahaya.
MACAM TINGKAT KESADARAN ATAU
PENGERTIAN DARI PASIEN DAN KELUARGA
TERHADAP MENJELANG AJAL

1. Closed Awareness atau Tidak Mengerti.

2. Matual Pretense/Kesadaran/Pengertian yang Ditutupi.

3. Open Awareness atau Sadar akan keadaan dan Terbuka.


ASKEP MENJELANG AJAL
1. Pengkajian

Dalam buku pengantar kebutuhan dasar manusia Alimul, A.A.A, dalam melakukan pengkajian mencakup :

Pengkajian masalah ini antara lain adanya tanda klinis saat menghadapi kematian (sekarat), seperti

perlu dikaji adanya hilangnya tonus otot, relaksasi otot wajah, kesulitan untuk berbicara, kesulitan

menelan, penurunan aktivitas gastrointestinal, melemahnya tanda sirkulasi, melemahnya sensasi,

terjadinnya sianosis pada ekstremitas, kulit teraba dingin, terdapat perubahan tanda – tanda vital

seperti nadi melambat dan melema, penurunan tekanan darah, pernapasan tidak teratur melalui mulut,

adanya kegagalan sensori seperti pandangan mulai kabur, dan menurunya tingkat kesadaran.
Faktor-Faktor yang perlu dikaji :

1. Faktor Fisik
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Sosial
4. Faktor Spiritual
Ansietas / ketakutan ( individu , keluarga ) yang berhubungan denga situasi yang tak dikenal. Sifat kondisi yang tak
dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negative pada gaya
No Intervensi Rasional
1 Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya : Klien yang cemas mempunbyai penyempitan lapang
1. berikan kepastian dan kenyamanan persepsi denagn penurunan kemampuan untuk
belajar. Ansietas cendrung untuk memperburuk
2. tunjukkan perasaan tentang pemahman dan empti,
masalah. Menjebak klien pada lingkaran peningkatan
jangan menghindari pertanyaan
ansietas tegang, emosional dan nyeri fisik
3. dorong klien untuk mengungkapkan setiap
ketakutan permasalahan yang berhubungan
dengan pengobtannya

4. identifikasi dan dukung mekaniosme koping


efektif
2 Kaji tingkat ansietas klien : rencanakan pernyuluhan Beberapa rasa takut didasari oleh informasi yang
bila tingkatnya rendah atau sedang tidak akurat dan dapat dihilangkan denga
memberikan informasi akurat. Klien dengan ansietas
berat atauparah tidak menyerap pelajaran
3 Dorong keluarga dan teman untuk Pengungkapan memungkinkan untuk
mengungkapkan ketakutan-ketakutan saling berbagi dan memberiakn
mereka kesempatan untuk memperbaiki konsep
yang tidak benar

4 Berika klien dan keluarga kesempatan dan Menghargai klien untuk koping efektif
penguatan koping positif dapat menguatkan renson koping positif
yang akan datang
Berduka yang berhubungan penyakit terminal dan kematian yang akan dihadapi penurunan fungsi,
perubahan konsep diri dan menark diri dari orang lain

No Intervensi Rasional
1 Berikan kesempatan pada klien da keluarga Pengetahuan bahwa tidak ada lagi pengobatan yang
untuk mengungkapkan perasaan, dibutuhkan dan bahwa kematian sedang menanti dapat
didiskusikan kehilangan secara terbuka , dan menyebabkan menimbulkan perasaan ketidak berdayaan,
gali makna pribadi dari kehilangan.jelaskan marah dan kesedihan yang dalam dan respon berduka
bahwa berduka adalah reaksi yang umum yang lainnya. Diskusi terbuka dan jujur dapat membantu
dan sehat klien dan anggota keluarga menerima dan mengatasi
situasi dan respon mereka terhdap situasi tersebut
2 Berikan dorongan penggunaan strategi Stategi koping fositif membantu penerimaan dan
koping positif yang terbukti yang pemecahan masalah
memberikan keberhasilan pada masa lalu
3 Berikan dorongan pada klien untuk Memfokuskan pada atribut yang positif
mengekpresikan atribut diri yang meningkatkan penerimaan diri dan penerimaan
positif kematian yang terjadi
4 Bantu klien mengatakan dan menerima Proses berduka, proses berkabung adaptif tidak
kematian yang akan terjadi, jawab dapat dimulai sampai kematian yang akan terjadi di
semua pertanyaan dengan jujur terima
5 Tingkatkan harapan dengan perawatan Penelitian menunjukkan bahwa klien sakit terminal
penuh perhatian, menghilangkan ketidak paling menghargai tindakan keperawatan berikut :
nyamanan dan dukungan a. Membantu berdandan

b. Mendukung fungsi kemandirian

c. Memberikan obat nyeri saat diperlukandan

d. meningkatkan kenyamanan fisik


Perubahan proses keluarga yang berhubunga dengan gangguan kehidupan takut akan hasil ( kematian ) dan
lingkungannya penuh stres ( tempat perawatan ).

No Intervensi Rasional
1 Luangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat Kontak yang sering dan me ngkmuikasikan sikap perhatian dan
klien dan tunjukkan pengertian yang empati peduli dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan
pembelajaran

2 Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk Saling berbagi memungkinkan perawat untuk mengintifikasi
mengekspresikan perasaan, ketakutan dan ketakutan dan kekhawatiran kemudian merencanakan intervensi
kekawatiran. untuk mengatasinya

3 Jelaskan lingkungan dan peralatan ICU Informasi ini dapat membantu


mengurangi ansietas yang berkaitan dengan ketidak takutan
4 Anjurkan untuk sering berkunjung dan Kunjungan dan partisipasi yang sering dapat
berpartisipasi dalam tindakan perawan meningakatkan interaksi keluarga berkelanjutan

5 Konsul dengan atau berikan rujukan Keluarga denagan masalah-masalh seperti kebutuhan
kesumber komunitas dan sumber lainnya financial , koping yang tidak berhasil atau konflik
yang tidak selesai memerlukan sumber-sumber
tambahan untuk membantu mempertahankankan
fungsi keluarga
Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung keagamaan,
kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian

No Intervensi Rasional
1 Gali apakah klien menginginkan untuk Bagi klien yang mendapatkan nilai tinggi pada
melaksanakan praktek atau ritual keagamaan atau do,a atau praktek spiritual lainnya , praktek ini
spiritual yang diinginkan bila yang memberi dapat memberikan arti dan tujuan dan dapat
kesemptan pada klien untuk melakukannya menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan
2 Ekspesikan pengertrian dan penerimaan anda Menunjukkan sikap tak menilai dapat membantu
tentang pentingnya keyakinan dan praktik religius mengurangi kesulitan klien dalam
atau spiritual klien mengekspresikan keyakinan dan prakteknya
3 Berikan prifasi dan ketenangan untuk Privasi dan ketenangan memberikan
ritual spiritual sesuai kebutuhan klien lingkungan yang memudahkan refresi
dapat dilaksanakan dan perenungan
4 Bila anda menginginkan tawarkan untuk Perawat meskipun yang tidak menganut
berdo,a bersama klien lainnya atau agama atau keyakinan yang sama dengan
membaca buku ke agamaan klien dapat membantu klien memenuhi
kebutuhan spritualnya
5 Tawarkan untuk menghubungkan pemimpin Tindakan ini dapat membantu klien
religius atau rohaniwan rumah sakit untuk mempertahankan ikatan spiritual dan
mengatur kunjungan. mempraktikkan ritual yang penting ( Carson
1989 )
Inefektif koping keluarga berhubungan dengan kehilangan.

No Intervensi Rasional
1 Motivasi keluarga untuk menverbalisasikan Keluraga yang dengan keadaan tenang
perasaan, perasaan antara lain : sedih, marah dapat meberikan efek ketenangan pada
dan lain – lain. pasiennya sendiri

2 Beri pengertian dan klarifikasi terhadap Pemahaman menurunkan kecemasan


perasaan – perasaan anggota keluarga. pada keluarga dan pasiien itu sendiri

3 Dukung keluarga untuk tetap melakukan Aktifitas yang dilakukan dapat


aktivitas sehari – hari yang dapat dilakukan. mengurangi depresi yang di rasakan
pasien.
4 Bantu keluarga agar mempunyai Harapan yang tinggi dapat menstabilkan
pengaharapan yang realistis kecemasan, ketakutan pasien
5 Berikan rasa empati dan rasa aman dan tenteram Rasa aman akan memberi dampak
dengan cara duduk disamping keluarga, ketenangan pasien.
mendengarkan keluhan dengan tetap menghormati
klien serta keluarga.

6 Berikan kesempatan pada keluarga untuk Panjatan do’a dapat memberikan motivasi
melakukan upacara keagamaan menjelang saat – pasien untuk bertahan dan menguatkan
saat kematian. perasaan keluarga.
Koping individu tidak efektif berhubungan dengan tidak menerima akan kematian, ditandai dengan klien yang
selalu mengeluh tentang keadaan dirinya, menyalahkan Tuhan atas penyakit yang dideritanya, menghindari
kontak sosial dengan keluarga/teman, marah terhadap orang lain maupun perawat.
No Intervensi Rasional
1 Gali koping individu yang positif yang Koping individu yang positif dapat
pernah dilakukan oleh klien. mempengaruhi statu psikologis pasien.

2 Jelaskan kepada klien bahwa setiap Informasi yang diberikan dapat


manusia itu pasti akan mengalami suatu memberikan pengetahuan yang
kematian dan itu telah ditentukan oleh berdampak pada kecemasan pasien.
Tuhan
3 Anjurkan kepada klien untuk tetap Proses menerima dalam menjelang ajal
berserah diri kepada Tuhan. dapat memberi ketenangan pada individu
pasien
4 Perawat maupun keluarga haruslah tetap Pasien akan merasa tenang bila ada yang
mendampingi klien dan mendengarkan segala menemani dalam keadaan sakaratul maut
keluhan dengan rasa empati dan penuh
perhatian.

5 Hindari barang – barang yang mungkin dapat Keadaan aman yang paling utama agar tidak
membahayakan klien. membahayakan nyawa pasien

6 Tetap memotivasi klien agar tidak kehilangan Agar pasien semangat untuk sembuh dan tidak
harapan untuk hidup. terlalu depresi dengan keadaannya
7 Kaji keinginan klien mengenai harapan Pasien mengungkapkan keinginan agar
untuk hidup/keinginan sebelum menjelang dapat meninggal dengan tenang
ajal.
8 Bantu klien dalam mengekspresikan Perasaan yang terungkap dapat memberikan
perasaannya. ketenangan dan menurunkan depresi
Merasa kehilangan harapan hidup dan terisolasi dari lingkungan sosial berhubungan dengan kondisi
menjelang ajal.

No Intervensi Rasional
1 Dengarkan dengan penuh empati setiap Perasaan yang terkaji pada pasien
pertanyaan dan berikan respon jika mempengaruhi intervensi yang akan
dibutuhkan klien dan gali perasaan klien. dilakukan selanjutnya
2 Berikan klien harapan untuk dapat bertahan Motivasi yang diberikan terhadap klien
hidup. dapat membuat klien semangat untuk
bertahan hidup
3 Bantu klien menerima keadaannya Meringankan depresi, rasa takut yang
sehubungan dengan ajal yang akan dirasakan oleh pasien
menjelang
4 Usahakan klien untuk dapat Menghindari dari sikap pasiejn yang
berkomunikasi dan selalu ada teman di mengurung diri
dekatnya.
5 Usahakan klien untuk dapat berkomunikasi Komunikasi yang terjalin dengan baik
dan selalu ada teman di dekatnya. dapat meningkatkan ketenangan dalam
menghadapi menjelang ajal
KEBANYAKAN
MANUSIA INGIN
HIDUP ENAK
TANPA BERPIKIR
INGIN MATI ENAK

Anda mungkin juga menyukai