Anda di halaman 1dari 38

Keperawatan Kritis

KONSEP DASAR
INTENSIVE CARE UNIT
( ICU )

Disampaikan Oleh :
Eka Rahmawati, M.Kep.
ICU……………??????????
• ruangan khusus dalam suatu rumah sakit
Ruangan • Mempunyai keahlian/skill khusus menangani pasien
& staf • Mempunyai legalitas/sertifikat pelatihan

• Penyakit, Trauma, Komplikasi (yang mengancam


Pasien nyawa)

• khusus intensif care, BHD, ventilasi mekanik,


obat-obatan emergency
Peralatan • Radiologi, CT Scan, dll yang terkoneksi
Intensive Care Unit
(Unit Perawatan/Terapi Intensif)
 ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam
rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus
ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena
penyakit, trauma atau komplikasi-komplikasi.

 Staf khusus adalah dokter, perawat terlatih atau


berpengalaman dalam “intensive Care (perawatan/terapi
intensif)” yang mampu memberikan pelayanan 24 jam;
dokter ahli atau berpengalaman (intensivis) sebagai kepala
ICU; tenaga ahli laboratorium diagnostik; tekhnisi alat-alat
pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital dan alat
untuk prosedur diagnostik.
JENIS ICU

 General ICU
 Pediatric ICU
 Surgical ICU
 Medical ICU, dll.
Standar Kekhususan ICU
 Hard Ware :
Bangunan dan alat-alat
 Soft Ware :
Pedoman dan Tatalaksana, SOP
 Brain Ware :
SDM ( dokter spesialis, ners )
 Info Ware :
Hubungan dengan disiplin ilmu lain/teman
sejawat
Indikasi Masuk ICU
 Pasien sakit berat, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif seperti bantuan ventilator, pemberian obat vasoaktif
melalui infuse secara terus menerus (contoh; gagal napas
berat, pasca bedah jantung terbuka, syok septik)
 Pasien yang memerlukan bantuan pemantauan intensif atau
non invasive sehingga komplikasi berat dapat dihindari atau
dikurangi (contoh: pasca bedah besar dan luas; pasien dengan
penyakit jantung, paru, ginjal atau lainnya)
 Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi
komplikasi-komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU ini sedikit
(contoh: pasien dengan tumor ganas metastasis dengan
komplikasi infeksi, tamponade jantung, sumbatan jalan napas)
Tidak Perlu Masuk ICU
 Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis
dan laboratorium) kecuali keberadaannya
diperlukan sebagai donor organ
 Pasien menolak terapi bantuan hidup
 Pasien secara medis tidak ada harapan dapat
disembuhkan lagi (contoh: karsinoma stadium
akhir, kerusakan susunan saraf pusat dengan
keadaan vegetatif).
Kriteria KELUAR ICU

1. Meninggal dunia
2. Tidak ada kegawatan yang mengancam
nyawa
3. Atas permintaan keluarga (informed concent)
Indikasi Keluar ICU

 Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak


perlu diteruskan lagi pada :
1. Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau
lebih yang tidak memberikan respon terhadap
terapi intensif selama 72 jam
2. Pasien mati otak atau koma (bukan karena
trauma) yang menimbulkan keadaan vegetatif
dan sangat kecil kemungkinan untuk pulih
3. Pasien dengan bermacam-macam diagnosis
seperti PPOM, jantung terminal, karsinoma
yang menyebar
DESAIN ICU
1. Ruang tunggu :
 Ruang tunggu pengunjung
 Ruang interview

2. Ruang pasien :
 Ruang rawat terbuka/gabung

 Ruang rawat isolasi

3. Ruang penyimpanan alat/gudang


4. Ruang laboratorium/teknik
5. Ruang staf/ners station
6. Ruang alat pembersih
BED RATIO

 Hospital : ICU bed ratio = 100 : (1-2)


ICU bed : Nurse Ratio = 1 (1-2)

 Kapasitas ICU : 4 – 12 pasien


(<4 terlalu mahal, >12 tidak efektif

 Luas ruangan : ± 18.5 m2/pasien


Perlengkapan Alat-Alat di ICU

1. Monitoring : “Bed Side” dan sentral


2. Alat terapi respirasi : Bed Side and Portable
3. Alat terapi Kardiologi : Trolley RJP
4. Terapi Dialise
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. ALat-alat lain : Troley alat tenun, selimut
penghangat, dll.
STAFF di ICU
1. Staff Medis : Intensivist, Staff spesialist, Staff
yunior
2. Staff Perawat : Kepala Perawat Spesialis,
perawat spesialis, perawat
pembimbing/pendidik
3. Staff Terkait :Fisioterapi, Farmasis, Ahli Gizi,
Petugas Radiologi, Pekerja Sosial
4. Ahli Teknik
5. Sekretariat
Kemampuan Minimal ICU
 Resusitasi jantung paru
 Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan
penggunaaan ventilator
 Terapi oksigen
 Pemantauan EKG terus menerus
 Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat
 Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
 Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan
menyeluruh
 Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara titrasi
 Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan
pasien
 Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel
selama transportasi pasien gawat
SISTEM Pelayanan ICU

 Open Unit :
1. Dokter2 pemilik pasien memberikan terapi

2. Kerugian : Multi terapi, kebingungan bagi ners

 Klosed Unit :
1. Terapi oleh intensivist/spesialis

2. Keuntungan : tidak multi terapi

 Semi Klosed Unit :


1. Dokter2 pemilik usul terapi

2. Terapi oleh intensivist


Klasifikasi Pelayanan ICU
 Pelayanan ICU primer (standar minimal)
(Level I di RS Daerah Tipe C dan D)
Mampu melakukan resusitasi dan memberikan ventilasi bantu kurang
dari 24 jam serta mampu melakukan pemantauan jantung, lebih tepat
disebut sebagai unit ketergantungan tinggi (high dependency)

 Pelayanan ICU sekunder (menengah)


(Level II di RS Tipe B)
Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama, punya residen
stanby, dan mempunyai hub. dgn fasilitas fisioterapi, patologi &
raiologi, melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks.
Co/: sgb Trauma Center.

 Pelayanan ICU tersier (tertinggi)


(Level III di RS Tipe A)
Mampu melaksanakan semua aspek perawatan/terapi intensif .
Sebagai RS rujukan.
Pelayanan ICU Primer
(standar minimal)
Kekhususan yang harus dimiliki;
 Ruangan tersendiri; letaknya dekat dengan kamar bedah, ruang
darurat dan ruangan perawatan lain
 Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderita yang masuk keluar
serta rujukan
 Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
 Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung
paru (A,B,C,D,E,F)
 Konsulen yang membantu harus selalu siap dipanggil
 Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar telah
terlatih
 Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi
Pelayanan ICU Sekunder
(menengah)
 Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama,
melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu
kompleks,
 Memiliki ruangan tersendiri; berdekatan dengan kamar
bedah, ruang darurat dan ruang perawatan lain
 Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
 Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi
setiap saat bila diperlukan
 Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab
secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal
mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
Pelayanan ICU Sekunder
(menengah)
 Mampu mengadakan tenaga perawat dengan
perbandingan pasien : perawat 1:1 pada setiap saat jika
diperlukan
 Memiliki perawat yang bersertifikat terlatih
perawatan/terapi intensif
 Mampu meberikan bantuan ventilasi mekanis beberapa
lama dan dalam batas tertentu melakukan pemantauan
invasive dan usaha bantuan hidup
 Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
 Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur
isolasi
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
Kekhususan yang harus dimiliki:
 Memiliki tempat khusus tersendiri di dalam rumah
sakit
 Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan

 Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi


setiap saat bila diperlukan
 Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab
secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal
mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
 Memiliki lebih dari satu staf intensivis
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
 Mampu menyediakan tenaga perawat dengan
perbandingan pasien : perawat 1:1 pada setiap shif
untuk kasus berat dan tidak stabil
 Memiliki lebih banyak staf perawat bersertifikat terlatih
perawatan/terapi intensif
 Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan
perawatan/terapi intensif
 Mampu melayani pemeriksaaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
 Memiliki paling sedikit seorang ahli dalam mendidik staf
perawat dan dokter muda agar dapat bekerja sama dalam
pelayanan pasien
 Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi dan pengkajian
 Didukung oleh semua yang ahli dalam diagnostik dan
terapi; seperti ahli penyakit dalam, ahli bedah saraf, ahli
kebidanan dan lain-lain
 Memiliki staf tambahan yang lain misalnya tenaga
administrasi, tenaga rekam medis, tenaga untuk ilmiah dan
penelitian
 Memiliki alat-alat untuk pemantauan khusus, prosedur
diagnostik dan terapi khusus.
PROSEDUR MASUK ICU
 Pasien masuk ICU setelah dikonsulkan ke dokter spesialis
dan dokter PJ ICU
 Konsultasi dapat tertulis dan by telpon (darurat)
 Keadaan pasien mengancan jiwa ditangani langsung oleh
Dokter ICU dan staf, tetapi penyakit yang mendasari tetap
dikonsulkan dengan dokter pengirim
 Transfortasi pengiriman ke ICU tanggungjawab dokter
pengirim, jika perlu bantuan khusus dibantu dokter dan
staf ICU
 Keluarga wajib diberikan penjelasan perlunya masuk ICU
dgn segala konsekkuensinya (termasuk biaya) dengan
menandatangani Informed concent
Prosedur Pelayanan
Perawatan/Terapi (ICU)
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU :
 Diagnosis dan penantalaksanaan spesifik penyakit-
penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat
menimbulkan kematian dalam beberapa menit
sampai beberapa hari
 Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi
vital tubuh sekaligus melakukan penatalaksanaaan
spesifik problema dasar
Prosedur Pelayanan
Perawatan/Terapi (ICU)
 Pemantauan fungsi vital tubuh terhadap komplikasi :
1. Penyakit
2. Penatalaksanaan spesifik
3. Sistem bantuan tubuh
4. Pemantauan itu sendiri
 Penatalaksanaan untuk mencegah komplikasi akibat
koma yang dalam, immobilitas berkepanjangan, stimulasi
berlebihan dan kehilangan sensori
 Memberikan bantuan emosional terhadap pasien yang
nyawanya pada saat itu bergantung pada fungsi
alat/mesin dan orang lain
Perlakuan Terhadap Pasien ICU

1. Total Care/Tingkat ketergantungan terhadap


tenaga medis dan perawat sangat tinggi
2. Sewaktu-waktu dapat terjadi kritis/hilang
kesadaran
3. Segala perubahan hanya dapat diketahui
melaluimonitoring dan rekording yang baik dan
teratur
Perlakuan Terhadap Keluarga Pasien
 Komunikasi efektif dengan baik, teratur dan
konsisten
 Kondisi pasien harus dijelaskan dengan sebenar-
benarnya
 Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
 Jika pasien sakaratul maut, keluarga dipersilahkan
masuk ruangan untuk melakukan ritual keagamaan
 Keluarga yang cemas, denial, dll perlu mendapatkan
bimbingan rohaniawan
Attention
Pelaksanaan ketiga butir terakhir ini hendaknya
dilakukan atas persetujuan dokter yang
mengirim. Apabila tempat ICU penuh, ada
pasien lain lebih kritis yang memenuhi syarat
prioritas pertama, maka pasien yang tidak kritis
tetapi memenuhi kriteria keluar terpaksa
dikembalikan ke ruangan, hendaknya dengan
persetujuan dokter yang mengirim.
KEBIJAKAN OPERASIONAL
 ICU Terbuka :
Mempunyai akses tak terbatas oleh dokter yang dapat
dengan bebas memasukkan dan mengelola pasien
 ICU Tertutup
Mempunyai kebijakan untuk pasien masuk, keluar dan
rujukan oleh kontrol ICU
 Kebijakan dapat bersifat universal
(misal : kebijakan antibiotika) dan dapat bersifat lokal
(misal : memakai baju khusus waktu masuk ICU)
Apa yang dilakukan thp PASIEN
di ICU …???

1. Assesment life threatening condition :


 Respirasi

 Kardiovaskuler merupakan kesatuan terkait dan cepat


dikenali

Kesadaran
2. Investigasi penyebab
3. Upaya terapi definitif
4. Maintenance therapy
MONITOR Pasien di ICU
 Non Invasif :
Kesadaran, TD, HR, MAP, RR, EKG, SpO2,
Temperatur, Urine
 Invasif :
CVP, TD Intraarterial
 Laboratorium :
AGD, elektrolit, enzym, DPL, Hemostatis,
Ureum/Creatinin, LFT
 Imaging :
Ro.Thoraks, USG, CT Scan, Echo, Endoskopi,
Bronchoskopi)
TINDAKAN terhadap Pasien di
ICU…
A : Airway management
B : Breathing : Manual Bag→ Ventilator
C : Circulation : Maintaince Circulation
Cairan, inotropik, vasopresor, vasodilator, anti
aritmia,TPM
D : Disability : Brain Resusitation
E : ETC = Infection, Renal, GIT (nutrisi), metabolik,
dll
KEBERHASILAN Terapi

1. Usia pasien
2. Riwayat penyakit sebelumnya
3. Keadaan penyakit sekarang
4. Respon terhadap terapi
5. Lingkungan sosial pasien
6. Kualitas pasien di masa depan
Unit - Unit Khusus
ICCU, Renal Unit, Burn Unit, Standard
dan Manajemennya diserahkan kepada
disiplin ilmu terkait.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Pendahuluan Stroke
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Dokumen14 halaman
    Laporan Pendahuluan Stroke
    dicky
    Belum ada peringkat
  • Askep Hernia 2
    Askep Hernia 2
    Dokumen3 halaman
    Askep Hernia 2
    MusaDiryanto
    Belum ada peringkat
  • Dicky LP
    Dicky LP
    Dokumen12 halaman
    Dicky LP
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Askep Hiv Aids
    Askep Hiv Aids
    Dokumen10 halaman
    Askep Hiv Aids
    Fauzy
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Stroke
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Dokumen12 halaman
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Anindya Sekar Utami
    Belum ada peringkat
  • Cover Indo
    Cover Indo
    Dokumen1 halaman
    Cover Indo
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Menjelang Ajal
    Menjelang Ajal
    Dokumen27 halaman
    Menjelang Ajal
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Askep Ppom
    Askep Ppom
    Dokumen11 halaman
    Askep Ppom
    Yadi Firmansyah
    Belum ada peringkat
  • Askep Apendiks
    Askep Apendiks
    Dokumen8 halaman
    Askep Apendiks
    Yosep Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Stroke
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Dokumen14 halaman
    Laporan Pendahuluan Stroke
    dicky
    Belum ada peringkat
  • Askep Asma Bronchiale
    Askep Asma Bronchiale
    Dokumen15 halaman
    Askep Asma Bronchiale
    vaniafildza
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Stroke
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Dokumen12 halaman
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Anindya Sekar Utami
    Belum ada peringkat
  • Dicky LP
    Dicky LP
    Dokumen12 halaman
    Dicky LP
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Cover Lastri
    Cover Lastri
    Dokumen1 halaman
    Cover Lastri
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Berpikir Kritis
    Berpikir Kritis
    Dokumen34 halaman
    Berpikir Kritis
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • 2A Kelompok3 Proposal
    2A Kelompok3 Proposal
    Dokumen17 halaman
    2A Kelompok3 Proposal
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Perawatan Luka
    Leaflet Perawatan Luka
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Perawatan Luka
    Arien Ardianti Sukmawinata
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Stroke
    Laporan Pendahuluan Stroke
    Dokumen14 halaman
    Laporan Pendahuluan Stroke
    dicky
    Belum ada peringkat
  • Askep Abses
    Askep Abses
    Dokumen9 halaman
    Askep Abses
    Alfrisca Kende
    Belum ada peringkat
  • Dicky LP
    Dicky LP
    Dokumen12 halaman
    Dicky LP
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Sap Marasmus NVMB
    Sap Marasmus NVMB
    Dokumen11 halaman
    Sap Marasmus NVMB
    ZomalFiantana
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar.2
    Kata Pengantar.2
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar.2
    muhamad reza
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen55 halaman
    Bab Ii
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Breast Care
    Leaflet Breast Care
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Breast Care
    Hidayah Hidda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Reza Sungkar
    Belum ada peringkat