Teori Kwantitas.

Menghitung Perputaran Uang

1. Teori Kuantitas dari David Ricardo.

Teori kuantitas David Ricardo adalah teori kuantitas sederhana. David Ricardo
mengatakan bahwa nilai tergantung dari jumlah uang yang beredar di masyarakat.Artinya
makin banyak jumlah uang yang beredar maka akan semakin tingga harga barang, dan
sebaliknya. Jumlah uang beredar dirumuskan:

M=kXP

Ket: M= Money

P = Tingkat harga barang

k = Konstanta.

Contoh Soal

Diketahui kondisi awal

M = 10

k=

P = M/k = 10 /() = 40

Jika M naik dua kali menjadi 2 x 10 = 20 maka:

P = (2x 10)/( ) = 80

Jadi ketika M naik dua kali maka, P naik dua kali juga.

Dari persamaannya dapat disimpulkan bahwa, jika nilai M turun, maka P harus turun,
dan sebaliknya jika nilai M naik maka, nilai P harus naik. Jika kenaikan harga P merupakan
kenaikan harga harga umum yang terjadi secara terus -menerus selama periode tertentu,
maka kenaikan harga P ini adalah inasi. Jadi peningkatan jumlah uang beredar akan
menyebabkan inlasi.

2. Teori Kwantitas Irving Fisher.

Teori Irving Fisher adalah nilai uang sangat dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar,
kecepatan peredaran uang dan jumlah barang yang diperdagangkan. Rumus yang digunakan
adalah:

M.V = P.T

Ket: M = money
 V = Velocity , kecepatan peredaran uang.

P = Price, tingkat harga

T = jumlah barang yang diperdagangkan.

Contoh Soal

Dalam Suatu Perekonomian ADA 1.500.000 Unit Barang diperdagangkan DENGAN

harga Rp 400.000, 00 per unit. JIKA perputaran Uang selama Satu Tahun ADA sebanyak 10
Kali. Berapa Banyak Uang Yang distributes di Perekonomian tersebut?

jawab

Diketahui:

Banyak Barang diperdagangkan (T) = 1.500.000 Unit

Harga Barang (P) = Rp 400.000,00

KECEPATAN perputaran Uang (V) = 10.

Ditanyakan:

Berapa jumlah Uang Yang beredar? (M)

jawab:

Rumus berdasar Teori kuantitas Irving Fisher; M. V = P. T

M x 10 = 400,000 x 1.500.000

M = (400,000 X 1.500.000) / 10

= 60.000.000.000

Jadi Uang Yang beredar di Perekonomian tersebut Adalah sebesar Rp 60.000.000.000,00