Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini adalah berbagai macam teori uang yang dikemukakan oleh beberapa ahli dari kaum klasik

a. David Ricardo

David Ricardo melakukan analisis terhadap hubungan khusus antara jumlah uang dengan
nilai uang. Pernyataan yang dikemukakan oleh David Ricardo dikenal sebagai Teori Kuantitas, dengan
bunyi sebagai berikut.

i. Jumlah uang berbanding terbalik dengan nilai uang. Apabila jumlah uang bertambah menjadi
dua kali lipat dari jumlahnya semula maka nilai uang akan mengalami penurunan menjadi setengah
dari nilai semula. Sebaliknya, apabila jumlah uang berkurang menjadi setengah dari jumlah semula,
maka nilai uang akan mengalami kenaikan menjadi dua kali lipat dari nilai semula

ii. Harga barang berbanding lurus dengan banyaknya uang yang beredar. Apabila jumlah uang
ditambah dua kali lipat sedangkan jumlah barang yang diperdagangkan tetap, maka harga barang
tersebut akan cenderung mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat.
M : Kp atau P = 1 M
K
Keterangan : M : the quantity of money (jumlah uang yang beredar)
P : price (tingkat harga)
K : konstanta atau faktor tetap

Teori kuantitas Ricardo tersebut dapat berlaku jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

i. harga-harga menunjukkan perubahan perbandingan yang sama terhadap jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat mengalami kenaikan
sebesar dua kali lipat, maka harga barang juga akan mengalami kenaikan dua kali lipat. Sebaliknya
apabila jumlah uang yang beredar berkurang menjadi setengah dari jumlah semula, maka harga
barang akan turun menjadi setengah dari harga semula

ii. Jumlah uang seluruhnya sebanding dengan pengeluaran masyarakat. Misal jumlah uang
yang beredar di masyarakat adalah Rp. 20.000.000,00, berarti pengeluarna masyarakat seluruhnya
adalah Rp. 20.000.000,00 juga

b. Irving Fisher

Irving Fisher memaparkan teori nilai uang yang disebut Transaction Velocity Theory,
melengkapi teori dari David Ricahrdo yang tidak memperhatikan faktor kecepatan perputaran uang.
Fisher berpendapat bahwa kecepatan uang beredar serta kecepatan perputaran barang dan jasa
adalah faktor yang sanga penting dalam pengukuran nilai uang.
MV = PT atau P = MV
T
Rumus ini kemudian diperluas menjadi :
MV = M1 V1 = PT
Keterangan: M : the quantity of money (jumlah uan yang beredar)
V : velocity of circulation of money (kecepatan uang beredar)
P : price (harga)
T : volume of trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
c. DH Robertson

Teori yang dikemukakan oleh DH Robertson disebut Cash and Balance Equation Theory atau
Cambridge Equation. Robertson berpendapat bahwa nilai uang adalah tenaga untuk membeli
barang-barang yang dibutuhkan oleh seseorang. Pendapatnya ini dinyatakan ke dalam sebuah rumus
sebagai berikut :
MV = KTP atau P = M
T
MV = PT disubstitusikan M = KTP

Robertson juga mengungkapkan bagaimana lamanya uang tersimpan atau berapa lama rata-
rata uang istirahat dalam bentuk kas, yang dijabarkan dalam rumus berikut.K yang merupakan
kebalikan dari V dalam Transaction Velocity Theory menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah
beristirahat di kas selama jangka waktu tertentu. Diketahui K = 1/V, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa kedua rumus tersebut adalah sama. Apabila pada rumus MV = KTP disubtitusikan
K = 1/V, maka akan diperoleh rumus M = TP/V atau MV = PT. dengan demikian menjadi semakin
jelas, bahwa pendapat yang dinyatakan oleh DH Robertshon tidak jauh berbeda dengan pendapat
Irving Fisher.

d. Alfred Marshall

Jika pendapat ketiga ahli sebelumnya, David Ricardo, Irving Fisher dan DH Robertson
mengaitkan nilai uang dengan harga barang, maka Alfred Marshall memasukan unsur pendapatan
nasional dalam merumuskan teori nilai uang .

Teori Marshall dinyatakan dalam sebuah rumus sebagai berikut :


Y > PT atau O > T
M = KPO di mana PO = Y
Sehingga M = Ky
Keterangan : M : the quantity of money (jumlah uang yang beredar)
Y : yearly income (pendapatan tahunan)
K : koefisien yang mengatur keseimbangan antara kedua sisi persamaan tersebut.

KAJIAN KHUSUS

Di suatu negara terdapat uang yang beredar sebanyak Rp. 50.000.000.000,00 dengan
kecepatan peredaran 20 kali dan jumlah barang yang diperdagangkan sebanyak 40.000.000 unit.
Hitunglah tingkat harga umum yang terjadi menurut Teori Kuantitas Irving Fisher !

Jawab :

Diketahui :
M = Rp. 50.000.000.000,00
V = 20 kali
T = 40.000.000 unit
MV = Rp. 50.000.000.000,00 X 20
MV = PT
P = MV = Rp. 50.000.000.000,00 X 20
T 40.000.000
= 25.000
Jadi tingkat harga umum yang terjadi adalah Rp. 25.000,00

Anda mungkin juga menyukai