Anda di halaman 1dari 14

Teknik Analisis Luka Tembak Pada Korban Perkosaan Dan

Pembunuhan Gadis di Cengkareng

NUR HAFSIA

1508105038

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
Di dalam menghadapi kasus kriminal yang melibatkan pemakaian senjata api
sebagai alat yang dimaksudkan untuk melukai atau mematikan seseorang, maka dokter
sebagai orang yang melakukan pemeriksaan khususnya atas diri korban, perlu secara
hati-hati cermat dan teliti di dalam menafsirkan hasil yang didapatnya, oleh karena
pemakaian senjata api untuk maksud membunuh atau melukai membawa implikasi yang
luas, tidak jarang menimbulkan keresahan dan kesulitan tersendiri bagi mereka yang
terlibat.

Untuk dapat menjelaskan tugas dan fungsi sebagai pemeriksa maka dokter harus
menjelaskan berbagai hal, diantaranya : apakah luka tersebut memang luka tembak,
yang mana luka tembak masuk dan yang mana yang keluar, jenis senjata yang dipakai,
jarak tembak, arah tembakan, perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali
korban ditembak dan luka tembak mana yang menyebabkan kematian. Interpretasi yang
benar mengenai luka tembak oleh para ahli patologi tidak hanya memberikan informasi
berharga yang dapat menunjang pelaksanaan hukum selama investigasi, tetapi juga
penting untuk penentuan akhir jenis kematian.

Luka tembak merupakan penyebab kematian akibat kejahatan yang paling


umum di Amerika Serikat. Luka tembak paling umum dijumpai sebagai penyebab
kematian adalah akibat pembunuhan dan di beberapa daerah bagiannya adalah akibat
bunuh diri. Di Amerika Serikat pertahunnya diperkirakan terdapat sekitar 70.000 jiwa
korban luka tembak dengan kasus kematian sekitar 30.000 jiwa. Biaya medis, legal, dan
emosional akibat kejahatan tersebut menjadi suatu beban berat bagi rumah sakit, sistem
peradilan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya. Evaluasi mengenai luka tersebut
memerlukan latihan khusus dan keahlian baik oleh seorang dokter yang menangani
bagian kegawatdaruratan korban luka tembak maupun para ahli patologi dan forensik.

Didalam dunia kriminal senjata api yang biasa dipergunakan adalah senjata
genggam yang beralur, sedangkan senjata api dengan laras panjang dan senjata yang
biasa dipakai untuk berburu yang larasnya tidak beralur jarang dipakai untuk maksud-
maksud kriminal.

Pada artikel kali ini akan membahas tentang luka tembak yang dialami oleh
korban pemerkosaan dan pembunuhan di cengkareng. AF adalah korban pembunuhan
dan pemerkosaan oleh seorang karyawan bakery yang tinggal di rumah AF. AF
ditemukan tek bernyawa oleh keluarganya sendiri setelah kerabat AF mendengar suara
teriakan minta tolong dan letusan senjata api dan langsung memberitahukan kejadian
tersebut ke keluarga AF. AF ditemukan di gudang di lantai dua rumahnya, Sabtu
(3/6/2017) dalam kondisi tangan, leher, dan kaki diikat tali raffia dan tubuh yang
bersimbah darah.

Dalam praktek banyak terdapat hal tentang luka tembak masuk pada tubuh
manusia. Seperti kita ketahui kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan subkutis.
Jika dilihat dari elastisitasnya, epidermis kurang elastis bila dibandingkan dengan
dermis. Bila sebutir peluru menembus tubuh, maka cacat pada epidermis lebih luas dari
pada dermis. Diameter luka pada epidermis kurang lebih sama dengan diameter anak
peluru, sedangkan diameter luka pada dermis lebih kecil. Keadaan tersebut dikenal
sebagai kelim memar (contusio ring). Contusio ring ini didapatkan pada luka tembak
masuk dan luasnya tergantung pada arah peluru pada kulit. Peluru yang masuk tegak
lurus, maka contusio ringnya akan besar, sedangkan peluru yang masuknya miring,
contusio ringnya akan lebih lebar dibagian dimana peluru membentuk mulut yang
terkecil pada kulit. Peluru juga mengandung lemak pembersih senjata. Lemak ini juga
akan memberi gambaran pada luka tembak berupa kelim lemak yang berupa pita hitam,
tetapi kelim lemak ini tidak selalu terdapat misalnya pada senjata yang jarang
dibersihkan. Pada waktu senjata ditembakkan, maka yang keluar dari laras senjata api
adalah:
1. Api
2. Mesiu yang sama sekali terbakar (jelaga,roetneerslag)
3. Mesiu yang hanya sebagian saja yang terbakar
4. Mesiu yang tidak terbakar
5. Kotoran minyak senjata, karatan dan lain sebagainya
6. Anak pelurunya sendiri

Kepentingan medikolegal deskripsi yang adekuat dari luka senjata api


bergantung pada besarnya potensi seorang korban meninggal. Jika korban masih hidup,
deskripsi singkat dan tidak terlalu detail. Dokter mempunyai tenggung jawab yang
utama untuk memberikan penatalaksanaan gawat darurat. Membersihkan luka,
membuka dan mengeksplorasi, debridement dan menutupnya, kemudian membalut
adalah bagian penting dari merawat pasien bagi dokter. Penggambaran luka secara
detail akan dilakukan nanti, setelah semua kondisi gawat darurat dapat disingkirkan.
Oleh karena singkatnya waktu yang dimiliki untuk mempelajari medikolegal, seringkali
dokter merasa tidak mempunyai kewajiban untuk mendeskripskan luka secara detail.
Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari:
1. Lokasi luka
2. Ukuran dan bentuk defek
3. Lingkaran abrasi
4. Lipatan kulit yang utuh dan robek
5. Bubuk hitam sisa tembakan, jika ada
6. Tato, jika ada
7. Bagian yang ditembus/dilewati
8. Titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah pengeluaran benda
asing dan susunannya

Penatalaksanaan luka, termasuk debridement, penjahitan, pengguntingan rambut,


pembalutan, drainase, dan operasi perluasan luka.

Pada korban mati, tidak ada tuntutan dalam mengatasi gawat darurat. Meskipun
demikian, tubuhnya dapat saja sudah mengalami perubahan akibat penanganan gawat
darurat dari pihak lain. Sebagai tambahan, tubuh bisa berubah akibat perlakuan orang-
orang yang mempersiapkan tubuhnya untuk dikirimkan kepada pihak yang bertanggung
jawab untuk menerimanya. Di lain pihak, tubuh mungkin sudah dibersihkan, bahkan
sudah disiapkan untuk penguburan, luka sudah ditutup dengan lilin atau material lain.
Penting untuk mengetahui siapa dan apa yang telah dikerjakannya terhadap tubuh
korban, untuk mengetahui gambaran luka

Jumlah dari energi kinetik yang terdapat pada proyektil sesuai dari masa dan
kecepatan. Industri militer modern telah mengambil banyak manfaat untuk
pengembangan senjata dengan dasar masa yang rendah dengan kecepatan yang tinggi
sehingga menghasilkan energi kinetic yang maksimum untuk kerusakan jaringan.Rata-
rata kecepatan peluru berkisar 340m/s, dimana banyak digunakan pada panah, senapan
angin, serta revolver. Dari system mekanik ini akan mengakibatkan daya dorong peluru
ke suatu jaringan sehingga terjadi laserasi, kerusakan sekunder terjadi kalau adanya
rupture pembuluh darah atau struktur lainnya dan terjadi luka yang sedikit lebih besar
dari diameter peluru.Jika kecepatan melebihi kecepatan udara, lintasan dari peluru yang
menembus jaringan akan terjadi gelombang tekanan yang mengkompresi jika terjadi
pada jaringan seperti otak, hati ataupun otot akan mengakibatkan kerusakan dengan
adanya zona-zona disekitar luka.

Dengan adanya lesatan peluru dengan kecepatan tinggi akan membentuk rongga
disebabkan gerakan sentrifugal pada peluru sampai keluar dari jaringan dan diameter
rongga ini lebih besar dari diameter peluru, dan rongga ini akan mengecil sesaat setelah
peluru berhenti, dengan ukuran luka tetap sama. Organ dengan konsistensi yang padat
tingkat kerusakan lebih tinggi daripada yang berongga. Efek luka juga berhubungan
dengan gaya gravitasi. Pada pemeriksaan harus dipikirkan adanya kerusakan sekunder
seperti infark atau infeksi. Keparahan luka tembak ditentukan oleh dua faktor:
1. Kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh interaksi mekanik antara
peluru dan lapisan otot/jaringan.
2. Pengaruh rongga sementara yang diakibatkan oleh peluru.

Sekali peluru menembus tubuh, pilin yang diakibatkan oleh alur pilin tidak memadai
untuk mengkompensasi bertambahnya kepadatan jaringan.
1. Peluru mulai mengoleng, atau terhuyung-huyung pada jalur proyeksinya.
Olengannya adalah sudut antara jalur proyeksi dan poros membujur dari
peluru.
2. Saat peluru meluncur menerobosi jaringan, olengannya bertambah. Kalau
jalurnya cukup panjang, olengannya akan mencapai 90, jadi menonjolkan
sisi pembukaan yang maksimum.
3. Kalau peluru terus meluncur, maka akan terjadi putaran balik 180 dan
meluncur dengan gerakan mundur.

Luka tembak yang dialami oleh koban adalah luka tembak masuk dan
merupakan luka tembak jarak dekat. Ciri luka masuk biasanya dalam bentuk yang
berentetan dengan abrasi tepi yang melingkar di sekeliling defek yang dihasilkan oleh
peluru. Abrasi tepi tersebut berupa goresan atau lecet pada kulit yang disebabkan oleh
peluru ketika menekan masuk ke dalam tubuh. Abrasi tepi dapat bersifat konsentris
ataupun eksentris. Ketika ujung peluru melakukan penetrasi ke dalam kulit, maka hal
tersebut akan menghasilkan abrasi tepi yang konsentris, yaitu goresan pada kulit
berbentuk cincin dengan ketebalan yang sama, oleh karena peluru masuk secara tegak
lurus terhadap kulit. Ketika ujung peluru melakukan penetrasi pada kulit dengan
membentuk sudut, maka hal ini akan menghasilkan abrasi tepi yang eksentris, yaitu
bentuk cincin yang lebih tebal pada satu area. Area yang tebal dari abrasi tepi yang
eksentris mengindikasikan arah datangnya peluru. Sebagai tambahan, semakin tebal
abrasi tepi, semakin kecil sudut peluru pada saat mengenai kulit Menembak seseorang
dari belakang yang menjauhi anda, dibandingkan dengan menembak seseorang pada
dada, pada saat mempertahankan diri anda dari serangan yang bersifat fatal, adalah
penting untuk membedakan luka masuk dari luka keluar. Dalam hukum kriminal,
membedakan secara tepat, antara kedua hal tersebut, berarti dapat membedakan antara
tuntutan pembunuhan tingkat pertama dan kemungkinan hukuman mati atau tindakan
mempertahankan diri dan tidak ada tuntutan. Untungnya, aplikasi dari beberapa konsep
dasar biasanya akan memperbolehkan diferensiasi akurasi dari luka masuk dan luka
keluar.

Luka masuk yang tidak khas berbentuk ireguler dan mungkin memiliki sobekan
pada tepi luka. Jenis luka masuk seperti ini biasanya terjadi ketika peluru kehilangan
putaran oleh karena menembak di dalam laras senjata. Bahkan dalam perjalananya
dengan terpilin, peluru bergerak secara terhuyung ketika menabrak kulit sehingga sering
memberikan gambaran bentuk D pada luka. Luka masuk yang tidak khas dapat
disebabkan oleh senjata yang tidak berfungsi baik atau oleh karena amunisi yang rusak,
tetapi lebih sering dihasilkan dari peluru jenis Ricochets atau peluru yang mengenai
benda lain terlebih dulu, seperti jendela yang bergerak otomatis, sebelum mengena
tubuh. Kecepatan peluru teredam setelah mengena media perantara, hal ini yang
menyebabkan terbentuknya abrasi tepi yang tidak khas pada luka tembak masuk, ketika
peluru mengena kulit. Jenis lain dari luka masuk yang tidak khas terjadi ketika mulut
senjata api mengalami kontak langsung dengan kulit di atas permukaan tulang, seperti
pada tulang tengkorak atau sternum. Ketika senjata ditembakkan, maka hal ini akan
menghentikan gas secara langsung dari mulut senjata ke dalam luka di sekitar peluru.
Gas akan mengalami penetrasi ke dalam jaringan subkutan, dimana gas tersebut meluas
sehingga menyebabkan kulit di sekitar luka tembak masuk menjadi meregang dan
robek. Luka robek atau laserasi menyebar dari bagian tengah dengan memberikan defek
berbentuk stellata atau penampakan seperti bintang.Luka tembak masuk dapat
dibedakan lagi, yaitu:

1. Luka tembak masuk jarak jauh


Luka tembak masuk ini dibentuk oleh komponen anak peluru.
2. Luka tembak masuk jarak dekat.
Luka tembak masuk ini dibentuk oleh komponen anak peluru dan butir-
butir mesin yang tidak habis terbakar.
3. Luka tembak masuk jarak sangat dekat atau menempel dengan kulit.
Dibentuk oleh komponen anak peluru, butir mesin, jelaga dan panas api.

Pada saat seseorang melepaskan tembakan dan kebetulan mengenai sasaran


yaitu tubuh korban, pada tubuh korban tersebut akan didapatkan perubahan yang
diakibatkan oleh berbagai unsur atau komponen yang keluar dari laras senjata api
tersebut.

Dilihat dari bekas luka dan kedalaman luka pada kasus pemerkosaan dan
pembunuhan di cengkareng senjata yang digunakan oleh si pelaku merupakan senjata api laras
pendek dimana senjata api laras pendek tesebut revolver, peluru disimpan dalam sebuah
silinder yang diputar dengan menarik picunya, dan merupakan pistol otomatis dan semi
otomatis, peluru disimpan dalam sebuah magasin;putaran pertama harus dimasukkan
secara manual ke dalam ruang ledaknya.

Dilihat dari alurnya senjata ini merupakan senjata api dengan alur ke kiri yang
dikenal sebagai senjata tipe COLT dengan kaliber senjata yang banyak dipakai: kaliber
0.36; 0.38; dan 0.45. ini dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh
korban yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kiri bila dilihat dari basis
anak peluru.
Gambar 1. Senjata jenis CLOT.

Amunisi atau peluru dari senjata biasanya mengandung Pb dan sebagian metal
dengan dikelilingi nikel, detonator berisi barium,bismuth merkuri. Secara garis besar
shotgun dan senapan sama karena terbentuknya jumlah besar gas yang panas bertekanan
tinggi.

1. Amunisi senjata dengan putaran rotasi peluru dibagi dalam dua kategori yaitu
centerfire atau rimfire tergantung lokasi primernya.
1. Pada peluru rimfire, komposisi primernya terletak pada bibir selongsong
peluru dengan mesiu yang berhubungan dengan yang primer.
1. Pada saat penembakan, pemantiknya menghancurkan bibir
selongsong peluru, meledakkan komposisi primernya, menyulut
bubuknya.
2. Saat ini amunisi rimfire hanya terbagi dalam tiga kaliber 22
Short, 22 Long Rifle dan 22 Magnum.
3. Amunisi rimfire bisa digunakan baik pada pistol maupun
senapan.
2. Umumnya amunisi adalah pusat ledakannya (centerfire). Pada pusat
peledakan selongsong, kesulitan pokok terletak pada bagian tengah dasar
selongsong. Ketika ditembakkan, pemantiknya menghantam tengah-
tengah dasar primer yang memantik komposisi primer yang selanjutnya
memantik mesiunya.
2. Selongsong peluru biasanya terbuat dari kuningan, meskipun ada yang terbuat
dari aluminium dan baja.
1. Ketika diledakkan, selongsong peluru mengandung gas dari hasil
pemantikan mesiu.
2. Kebanyakan peluru pistol bentuknya lurus sedang peluru senapan
berbentuk leher botol (bottle neck)
3. Pada amunisi komersial, kaliber dan nama pabrik pembuatnya dicap pada
dasar peluru.
4. Pada amunisi militer, nama pabrik dan tahun pembuatan amunisinya
(baik berbentuk tulisan maupun kode) dicap pada dasar peluru.

Bullet merupakan bagian dari peluru yang lepas dari moncongnya ketika senjata
ditembakkan.

1. Oleh karena velositasnya yang tinggi, pusat penembak anak peluru senjata harus
terbungkus metal baik secara penuh ataupun sebagian.
a. Pada umumnya pembungkusnya terbuat dari tembaga atau copper alloy
tetapi bisa juga dari baja
b. Matanya terbuat dari timah tetapi untuk peluru-peluru militer bisa dari
leburan baja atau gabungan keduanya.
2. Amunisi yang sepenuhnya terbungkus metal pembungkusannya menyelubungi
pucuk dan sisi-sisi pelurunya.
3. Semua amunisi militer, termasuk amunisi pistol, haruslah berbungkus metal
secara penuh.
4. Pada amunisi semi-jacket, ada mata timah dengan bungkus tembaga menutupi
sisi-sisinya dan biasanya dasar pelurunya dengan mata yang menonjol pada
ujungnya.
5. Sebagai kebiasaan, peluru timah digunakan pada revolver; peluru berbungkus
metal penuh digunakan pada pistol otomatis.
6. Saat ini amunisi pistol umunya menggunakan peluru semi-jacket, iasanya
dengan rancangan pucuk yang kosong, baik disengaja untuk dipasang pada
revolver maupun pistol otomatis.
7. Amunisi .22 Short dan Senapan Laras Panjang (long rifle) dipasang dengan anak
peluru timah; amunisi Magnum .22 beramunisi jacket metal penuh atau semi-
jacket.
8. Konfigurasi pelurunya pun bervariasi
a. Amunisi pistol biasanya:
Moncong bulat
Potongan semi-wad
Hollow point atau
wad cutter (berbentuk silindris)
b. Amunisi senapan centerfire:
Full metal jacket atau
Semi-jacket
Dengan ujung spitzer atau pucuk bulat

Hampir semua badan senapan tabur dibuat dengan sekam plastik dan kepala
kuningan dengan pucuk yang mengatup. Dibalik ujung yang sobek terdapatlah pellet
atau butir-butir peluru tabur (tembakannya), lalu gumpalan dan bubuk. Pabrik yang
berlainan menggunakan bahan gumpalan serta desain gumpalan yang berbeda pula.
Ukuran dan pabrik pembuat amunisi dapat dikenali liwat gumpalan yang diambil.
Federal dan Remington menggunakan gumpalan plastik sedang Winchester punya cirri-
ciri khas yaitu menggunakan gumpalan dari kertas maupun cardboard. Tetapi ada
beberapa produk Winchester yang menggunakan gumpalan plastik. Pellet yang
digunakan untuk berburu burung atau binatang-binatang kecil disebut birdshot.
Diameter pellet atau butir-butir peluru tabur birdshot bervariasi. Sementara, umumnya
muatan untuk senapan tabur mengandung birdshot atau buckshot, tetapi ada juga yang
bermuatan gotri senapan
Peluru gotri senapan tabur sungguh-sungguh adalah misil timah yang besar
1. Berbentuk peluru seperti peluru gotri American Foster
2. Peluru gotri Brenneke dari Eropa mirip dengan peluru gotri Foster hanya
saja diberi gumpalan cardboard yang menempel pada alasnya, atau:
3. Jam pasir (hourglass) berbentuk bulat sabot
Serangkaian tulang siku dan alur pilin terdapat di sepanjang permukaan peluru
gotri American Foster maupun Brenneke.
Berat peluru gotri ini berkisar antara kira-kira 350 sampai 490 grain (kesatuan
berat di Inggris) tergantung ukuran.
Peluru gotri sabot punya konfigurasi jam pasir dan terbungkus dalam dua buah
plastik.
1. Seluruh himpunan, dua buah plastik yang menyelimuti peluru gotri
berikut peluru gotrinya meluncur keluar melalui larasnya.
2. Sementara keluar, kedua buah plastiknya terlepas dan misil jam pasirnya
terus meluncur menuju sasarannya

Ini merupakan peluru yang diduga digunakan pelaku, yaitu peluru 9 19 mm


Parabellum. 919mm Parabellum atau 919mm Luger adalah peluru yang
diperkenalkan pada tahun 1902 oleh produsen senjata Jerman, Deutsche Waffen und
Munitionsfabriken (DWM) untuk pistol Luger.[1] Peluru ini adalah versi lebih kuat dari
peluru sebelumnya, yaitu 7.65 mm Luger Parabellum, yang merupakan penerus dari
peluru 7.65 mm Borchardt. Nama Parabellum diambil dari frasa bahasa Latin Si vis
pacem, para bellum yang artinya "Bila kamu menginginkan perdamaian, bersiaplah
untuk perang". Kalimat tersebut merupakan motto DWM.

Gambar 2. 919mm Parabellum

Mesiu yang digunakan dalam selongsong peluru adalah mesiu tidak


mengandung asap, campuran dari nitrocellulose, dimana nitroglycerin bisa ditambahkan
ataupun tidak ditambahkan. Mesiutrgolong bahan peledak lemah (low explosive). Mesiu
modern yang biasanya disebut bubuk hitam merupakan campuran arang, belerang dan
kalium nitrat, biasanya dengan perbandingan 1510:75. Campuran basah itu dihaluskan,
lalu dibuat butiran menurut ukuran yang diinginkan. Butiran ini di glasir gar tak ada
permukaan yang runcing dan agar pori-poinya tak menyerap air. Bubuk ini meledak bila
dianaskan sampai 300C dan mudah dipicu oleh bunga api maupun nyala kecil.
Pembakaannya merambat melalui pemansan partikel disebelahnya oleh nyala yang bisa
bersuhu 2000C. Sekitar separuh massa mesiu aka diubah menjadi gas, yaitu karbon
dioksia, nitrogen, karbon monoksida, hydrogen sulfidan an kukus, sedangkan separuh
lainnya menjadi residu, yaitu garam-garam karbonat, sulfat dan sulfide. Satu gram
mesiu dapat menghasilkan campuran gas sebanyak 430-450 mL bila diukur pada 1 atm
dan 100C. Wujud mesiu di Amerika Serikat umumnya :

1. Disk (flake atau serpihan) atau bola dalam pistol dan senapan tabur
2. Silindrikal atau mesiu bola pada senapan laras panjang

Komponen penyusun mesiu adalah:

a. Arang aktif (karbon aktif)


b. Sulfur (belerang) dengan rumus molekul S.
c. Kalium nitrat (Saltpetre) dengan rumus molekul KNO3

Gambar 3. Bubuk mesiu


Gambar 4. Arang aktif (karbon Aktif)

Gambar 5. Sulfur (belerang) dan rumus molekulnya

Gambar 6. Kalium nitrat (Saltpetre) dan rumus molekulnya


DAFTAR PUSTAKA

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/06/04/pelaku-perkosaan-dan-
pembunuhan-gadis-di-cengkareng-koleksi-video-porno?page=2 diakses pada 21
november 2017 pukul 20.00 WITA.

http://www.anehdidunia.com/2012/09/jenis-jenis-pistol-terbaik-di-dunia.html diakses
pada 21 november 2017 pukul 21.12 WITA.

http://www.artileri.org/2012/07/jenis-kaliber-dan-peluru.html diakses pada 21


november 2017 pukul 21.24 WITA

https://id.wikipedia.org/wiki/9_%C3%97_19_mm_Parabellum diakses pada 21


november 2017 pukul 21.24 WITA

http://ww1.irwanashari.com/luka-tembak/ diakses pada 21 november 2017 pukul 233.08


WITA

Anda mungkin juga menyukai