Anda di halaman 1dari 71

SPEKTROSKOPI INFRAMERAH

(INFRARED SPECTROSCOPY)

Oleh
Dr. Drs. I Made Siaka, M.Sc.(Hons.).
Dra. Emmy Sahara, M.Sc.(Hons.).
1
Jurusan Kimia FMIPA UNUD 11/18/2017
SPEKTROSKOPI MOLEKULAR
Spektroskopi
Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan materi

Metode spektroskopi digunakan untuk


menentukan, mengkonfirmasi struktur
molekul, dan untuk mengetahui kemurnian
suatu senyawa
Jenis-jenis Spektroskopi
Spektroskopi Ultraviolet (UV) :
Keadaan energi elktronik
Kegunaan : untuk analisis molekul konjugasi, gugus karbonil,
dan gugus nitro
Spektroskopi Infrared (IR) :
Keadaan energi vibrasi
Kegunaan : untuk analisis gugus fungsional, struktur ikatan
Spektroskopi NMR :
Keadaan spin inti
Kegunaan : untuk analisis jumlah, tipe, dan posisi relatif dari
proton (inti hidrogen dan inti karbon 13)
Spektroskopi Massa :
Penembakan elektron berenergi tinggi
Keguanaan : untuk analisis berat molekul, keberadaan
nitrogen, halogen
Apa itu Cahaya IR?
adalah:
Suatu radiasi elektromagnet
yang memiliki daerah
gelombang yang lebih panjang
dari sinar tampak, tetapi lebih
pendek dari gelombang radio.
Energi rendah
Apa itu daerah IR?
Daerah dengan panjang gelombang ()
2.5-25 m
Satuan yang umum digunakan untuk
bilangan gelombang adalah (cm-1 )
yaitu: 4000-400 cm-1
Ingat
bahwa bilangan gelombang
proporsional dengan energi (E) dan
frekuensi (v), tetapi berbanding terbalik
dengan panjang gelombang.
Cahaya & Spektrum Elektromagnetik
Merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0.75 1.000 m atau
pada bilangan gelombang 13.000 10 cm-1
Umumnya digunakan dalam penelitian dan
industri
Menggunakan teknik absorpsi
Aplikasi IR
Secara
luas diaplikasikan dalam
berbagai bidang :
Army (Angkatan Bersenjata)
Fire man (Pemadam Kebakaran)
Veterinary (Dokter hewan)
Pharmacy (Obat-obatan)
Electronic devices (Alat-alat elektronik)
Remote sensing (Pengindraan jauh)
Spektrum IR

Dibagi menjadi 3 daerah:


1. Near Infrared (IR dekat)
2. Middle Infrared (IR menengah)
3. Far Infrared (IR jauh)
Spektrum IR
IR IR IR
Kisaran dekat menengah jauh

Panjang 50-1000m 2.5-50m 0.8-2.5m


gelombang

Bilangan 200-10cm-1 4000- 12500-4000


gelombang 200cm-1 cm-1

0.025- 0.5- 1.55-0.5eV


Energi 0.0012eV 0.025eV
Prinsip Dasar kerja IR
Ketika suatu molekul tertentu dilewati
berkas radiasi IR, ia akan menyerap
sejumlah energi tersebut sehingga atom-
atom dalam molekul tersebut bervibrasi
(vibrating)
Frequensi vibrasinya bergantung pada
jumlah atom dan panjang serta kekuatan
ikatan atom-atom tersebut
Vibrasi molekul distimulasi oleh radiasi
absorpsi dalam frekuensi yang sama
dengan frekuensi vibrasi asalnya
Tren Energi (Energy Trends)
Energi mengikuti frekuensi vibrasi atom-atom
Atom ringan bervibrasi lebih cepat: vibrasi dari
-CH, NH, OH: 2800 cm-1
Atom-atom dengan ikatan rangkap bervibrasi
lebih cepat:
ikatan rangkap tiga: CC (2100-2200 cm-1),
CN (2240-2280 cm-1)
ikatan rangkap dua: C=O (1680-1750 cm-1),
C=C (1620-1680 cm-1)
Single bond : C-O (1025-1200 cm-1)
Tren Intensitas (Intensity Trends)
Perubahan dalam dipole yang disebabkan oleh
atom-atom yang bervibrasi
Ikatan Polar (kutub-kutub ikatan kuat) menyerap
dngan kuat
O-H
C=O, C=N
C-O

Ikatan Nonpolar menyerap dengan lemah


C=C, CC
Pita-pita yang tumpangtindih
Pita CH cendrung tumpangtindih
Molekul-molekul mengandung banyak CH
Absorpsi CH cendrung kuat
Berkas radiasi elektromagnetik bila dilewatkan
pada sampel kimia maka sebagian radiasi akan
terabsorpsi
Energi elektromagnetik yang ditransfer ke
molekul sampel akan menaikan tingkat energi
(tingkat tereksitasi)
Eksitasi energi dapat berupa eksitasi elektronik,
vibrasi dan rotasi
Molekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang
gelombang yang diserapnya
Hampir semua gugus fungsi organik memiliki
bilangan gelombang serapan khas di daerah yang
tertentu
Vibrasi molekul
Jenis vibrasi:
1. Vibrasi ulur (Stretching Vibration),
yaitu vibrasi yang mengakibatkan
perubahan panjang ikatan dari suatu
ikatan
2. Vibrasi tekuk (Bending Vibrations),
yaitu vibrasi yang mengakibatkan
perubahan sudut ikatan antara dua
ikatan
Hanya getaran/vibrasi yang meyebabkan perubahan
dipole molekul (besarnya muatan positif dan negatif
antara ikatan dua atom) dan memiliki frekuensi
absorpsi IR dalam daerah IR tersebut

Molekul gas seperti O2, H2 dan Cl2 tidak memiliki


suatu moment dipole, sehingga tidak terjadi
penyerapan IR

SO2 dan CO2 memiliki moment dipole, sehingga


akan memberikan penyerapan IR
Setiap gugus fungsi mempunyai
serapan IR tersendiri
Semakin kompleks struktur
molekul, semakin kompleks/rumit
dalam absorpsi IR
Ini digunakan untuk
mengidentifikasi gugus fungsi
yang terdapat dalam suatu struktur
molekul
Distribusi Spectrum IR
1. 4000-2500 cm-1, absorpsi suatu atom
yang terikat pada atom H, seperti:
C-H, O-H dan N-H
2. 2500-2000 cm-1, ikatan rangkap tiga,
spt: CC , CN
3. 2000-1500 cm-1, ikatan rangkap dua,
spt: C=O, C=C, C=N
4. 1500-400 cm-1, absorpsi yang
melibatkan pelepasan ikatan-ikatan
lain
Daerah Sidikjari/Fingerprint
(<1500 cm-1)
Many bands & many overlaps
Heavy atom stretches
All bends, etc.
Should have simple molecule (or other
evidence or structure) before intepreting bands
in this region
Overall pattern reflects molecular structure
Pattern from 1400-600 = molecular
fingerprints
Sumber Radiasi
- Nerst Glower

Daerah Cuplikan/Sampel

Monokromator
Prisma garam batu

Detektor
- Detektor termal

Signal Prosessor dan Readout


Sumber radiasi: Nernest atau lampu Glower
Monokromator terbuat dari berbagai macam bahan,
misal: gelas, lelehan silika, LiF, CaF2, BaF2, NaCl,
AgCl, KBr, CsI
1. Prisma NaCl umumnya digunakan untuk daerah
4000-600 cm-1
2. Prisma KBr untuk 400 cm-1
3. Kuarsa yang dirancang untuk daerah UV-Vis
juga dapat dipakai untuk daerah IR dekat

Detektor yang sering digunakan: detektor termal


(misal termokopel)
Penggunaan Spektroskopi Infra Red
Untuk menganalisis campuran hidrokarbon
aromatik seperti C8-C10 dengan sikloheksana
sebagai pelarut
Untuk analisis kuantitaif polutan udara, misal CO,
metil etil keton, metanol, etilen oksida dan uap
CHCl3
Polutan lain yang dapat dianalisis dengan
Spektroskopi IR: CS2, HCN, SO2, nitrobenzena,
vinilklorida, metil markaptan, piridin
Spektroskopi infra red banyak digunakan
karena:
a. Cepat
b. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi
gugus fungsional dalam molekul
c. Spektrum infra merah yang dihasilkan
oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh
karena itu dapat menyajikan sebuah
fingerprint (sidik jari) untuk senyawa
tersebut.
Instrumen Dispersif
Sumber radiasi umum digunakan Nernst atau
lampu Globar (oksida-oksida zirkonium , ytrium
dan torium)
Monokromator yang digunakan terbuat dari
berbagai bahan (prisma dan celah dari gelas,
lelehan silika, CaF2, NaCl, AgCl, KBr, CsI)
Prisma NaCl (4000-60/cm) dan prisma KBr (4000-
400/cm)

Detektor yang digunakan umumnya termal


(termokopel), dan yang non termal (sel
fotokonduktif)
Sumber radiasi umum digunakan Nernst atau
lampu Glower (oksida-oksida zirkonium , ytrium
dan torium)
Monokromator menggunakan interferometer

Interferometer menggunakan cermin bergerak


untuk memindahkan bagian radiasi yang
dihasilkan oleh sumber, sehingga menghasilkan
suatu interferogram

Interferogram diubah dengan menggunakan


persamaan transformasi Fourier untuk
mengekstraksi spektrum dari suatu seri frekuensi
yang bertumpang tindih
Fourier Transform Infra Red
(FTIR)
Fourier Transform Infra Red

Bruker Vertex 70
Fourier Transform Infra Red
Instrumentasi Fourier
Diagram Skematik Spektrometer IR
Untuk memastikan bahwa instrumen sesuai dengan spesifikasi
Farmakope, skala panjang gelombang pada instrumen diperiksa
dengan mendapatkan spektrum IR selaput tipis polistiren.
Beberapa pita yang digunakan untuk memeriksa akurasi skala
panjang gelombang suatu spektrofotometer IR ditunjukkan
dalam Gambar berikut:
Toleransi yang
diperbolehkan
untuk variasi
dalam panjang
gelombang
serapan adalah
0,3 nm
Sampel
1. Padat
A. Nujol mull
Sampel digerus dengan mortar dan pestle untuk
membuat serbuk halus
Sedikit sampel dicampur dengan nujol (cairan
paraffin) hingga membentuk pasta
Beberapa tetes pasta diaplikasikan diantara 2
cakram NaCl (ini tidak menyerap infrared pada
daerah yang diamati)
Cakram kemudian dimasukkan ke dalam temapat
sampel pada instrument untuk discan
B. Cakram KBr (Potassium Bromide disk)
Sejumlah kecil padatan (kira-kira 1-2 mg)
ditambahkan pada serbuk KBr murni (sekitar
200 mg) dan digerus hingga halus,
Kemudian diletakkan pada alat pencetak
(die) dan dipress secara mekanik. Tekanan
diberikan selama beberapa menit hingga
terbentuk cakaram KBr,
Cakram tersebut diletakkan dalam sample
holder dan siap untuk discan.
2. Thin films (lapis tipis)
Spektrum infrared dari thin film dapat diperoleh dengan
meletakkan sampel dalam sample holder yang sesuai ,
seperti card dengan slot cut untuk jendela sampel
Metode ini sering digunakan untuk mengkalibrasi
instrumen dengan suatu sampel polystirene dimana pita
yang dihasilkan dari bahan ini diketahui secara pasti
3. Cairan
Metode ini mungkin paling sederhana dan umum untuk
preparasi sampel
Satu tetes sampel diletakkan diantara 2 cakram KBr atau
NaCl untuk menghasilkan lapisan tipis
Cakram tersebut kemudian diletakkan dalam sample holder
dan siap untuk dianalisis.
4. Gas
Untuk memperoleh spektrum IR dari suatu
gas, diperlukan sel gas silinder (a
cylindrical gas cell) dengan jendela pada
masing-masing sisi yang terdiri dari bahan
inactive seperti KBr, NaCl atau CaF2

Sel tersebut biasanya memiliki port inlet


dan outlet dengan atap yang selnya dapat
dengan mudah diisi dengan gas yang akan
dianalisis
Pengembangan mutakhir dalam penyiapan sampel adalah
dengan penggunaan pantulan baur (diffuse reflectance)
(Gambar berikut).
Pantulan baur adalah fenomena yang mudah diamati.

Pada saat cahaya tidak terpantul pada permukaan pada


permukaan yang tidak mengkilap, cahaya teramati dalam
intensitas yang sama pada berapapun sudut
pengamatannya.
Sampel-sampel untuk pantulan baur ditangani dengan cara
yang sama seperti penyiapan untuk pembuatan cakram
KBr, kecuali hanya sampel tersebut tidak dikempa
melainkan dimasukkan ke dalam mangkok logam kecil,
yang ditempatkan pada jalur berkas sampel.
Radiasi yang masuk dipantulkan dari dasar mangkuk dan
selama pelintasannya melalui sampel yang diserbukkan
tersebut dan kembali lagi, terjadi serapan radiasi,
menghasilkan spektrum infra merah yng sangat mirip
dengan spektrum yang diperoleh dari metode cakram KBr.
Pada kenyataannya, spektrum yang dihasilkan
adalah suatu spektrum absorbans dan bukan
spektrum transmitans, tapi spektrum tersebut
mudah diubah menjadi spektrum transmitans jika
instrumen terhubung dengan komputer.
Teknik pantulan baur hanya digunakan pada
spektrofotometri inframerah-dekat dan juga dapat
digunakan untuk memeriksa selaput tipis dan
penyalutan jika bahan-bahan tersebut diletakkan
di atas latar belakang yang reflektif.
Teknik ini juga berguna untuk memeriksa
polimorf karena sampel dapat disiapkan untuk
analisis dengan sedikit penggerusan dan
pengempaan, yang dapat menyebabkan
antarkonversi polimorf.
Pantulan total terlemahkan (Attenuated Total
Reflectance, ATR) adalah pengembangan mutakhir
lainnya dalam penangan sampel .
Dalam hal ini, sampel dapat ditangani di dalam
suatu gel atau krim, dan metode ini dapat
digunakan untuk mengkarakterisasi matriks
formulasi dan interaksinya dengan obat-obat
yang ada di dalamnya.

Jika bahan aktif tersebut cukup pekat dan jika


suatu blangko matriks ditangani dengan
menggunakan teknik yang sama, bahan aktif
dapat dikurangi dari sampel agar menghasilkan
spektrum bahan aktif.

ATR juga merupakan teknik lain yang dapat


digunakan untuk karakterisasi polimorf.
Latihan
Berikan metode yang disarankan untuk analisis
sampel-sampel berikut ini dengan menggunakan
spektrofotometri inframerah:
1. Petidin hidroklorida
2. Petidin bebas basa (cairan)
3. Krim yang mengandung asam salisilat 2%
b/b
4. Bentuk polimorf suatu obat
5. Plastik yang digunakan dalam pengemasan
Jawaban
1. Cakram KCl atau pantulan baur dalam
serbuk KCl
2. Dianalisis sebagai suatu selaput tipis cair
antara dua cakram NaCl
3. Analisis dengan ATR
4. Dibuat sebagai mull Nujol untuk
menghindari antarkonversi polimorf atau
menggunakan pantulan baur
5. Sampel selaput tipis tersebut disisipkan ke
dalam instrumen inframerah
Penafsiran hasil spektroskopi
INFRAMERAH
Syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk penafsiran
1. Spektrum harus terselesaikan dan intensitas
cukup memadai.
2. Spektrum diperoleh dari senyawa murni.
3. Spektrofotometer harus di sehingga
pita yang teramati sesuai dengan frekuensi atau
panjang gelombangnya.
4. Metode persiapan sampel harus ditentukan.
Jika dalam bentuk larutan, maka konsentrasi
larutan dan ketebalan sel harus ditunjukkan.
Komponen grafik

baseline

peak

Transmitans % menyatakan banyaknya intensitas cahaya yang kembali ke detektor


M at h Com poser 1. 1. 5
ht t p: / / www. m at hcom poser . com

intensitas
%T = x 100
intensitas orisinil
Wavenumber menyatakan panjang gelombang yang dipancarkan (cm-1)
CH3COOH
Analisis Kualitatif dengan Inframerah
Daerah ulur hidrogen. (3700-2700 cm-1)
Puncak terjadi karena vibrasi ulur antara atom H dengan atom
lainnya. Ikatan hidrogen menyebabkan puncak melebar dan
terjadi pergeseran gelombang ke arah lebih pendek. Perubahan
struktur dari ikatan CH akan menyebabkan puncak bergeser ke
arah yang maksimum.
Daerah ikatan rangkap dua (1950-1550 cm-1)
konjugasi menyebabkan puncak lebih rendah sampai
1700 cm-1.
Semakin elektronegatif,
Uluran akan menyebabkan perubahan besar dalam momen
ikatan; oleh karena itu resapannya bersifat kuat.
Pengaruh Ikatan Hidrogen
3350 frekuensi vibrasi stretching OH
2950 -- frekuensi vibrasi stretching CH alifatik asimetris
(intensitas kurang dari 2860 adalah frekuensi vibrasi stretching simetris
1425 -- Karakteristik penyerapan CH2
1065 -- Penyerapan CO

Senyawa tersebut adalah cyclohexanol.


74
Jurusan Kimia FMIPA UNUD 11/18/2017
ethanol
allopurinol
phenytoin
Apa nama senyawa ini?????????

81
Jurusan Kimia FMIPA UNUD 11/18/2017

Anda mungkin juga menyukai