Anda di halaman 1dari 3

1.

PEMERIKSAAN DARAH
Pemeriksaan hemostasis dan koagulasi digunakan untuk mendiagnosis
dan memantau pasien dengan perdarahan, gangguan pembekuan darah, cedera
vaskuler atau trauma.

Hemoglobin (Hb)
Nilai normal : Pria : 13 - 18 g/dL SI unit : 8,1 - 11,2 mmol/L

Secara umum, jumlah hemoglobin kurang dari 12 gm/dL


menunjukkan anemia. Pada penentuan status anemia, jumlah total hemoglobin
lebih penting daripada jumlah eritrosit.

Penurunan nilai Hb dapat terjadi pada anemia (terutama anemia karena


kekurangan zat besi), sirosis, hipertiroidisme, perdarahan, peningkatan
asupan cairan dan kehamilan.

Dalam situasi terjadi kekurangan atau penurunan


nutrisi maka diperlukan penggantian besi, vitamin B12 atau asam folat.

Leukosit (sel darah putih)


Nilai normal : 3200 – 10.000/mm3 SI : 3,2 – 10,0 x 109/L
Deskripsi:
Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan
memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/
mendistribusikan antibodi.

2. ELEKTROLIT
Natrium (Na+)
Nilai normal : 135 – 144 mEq/L SI unit : 135 – 144 mmol/L
Deskripsi :
Natrium merupakan kation yang banyak terdapat di dalam cairan ekstraseluler.
Berperan dalam memelihara tekanan osmotik, keseimbangan asam-basa dan
membantu rangkaian transmisi impuls saraf. Konsentrasi serum natrium diatur oleh
ginjal, sistem saraf pusat (SSP) dan sistem endokrin.

Kalium (K+)
Nilai normal: 0 - 17 tahun : 3,6 - 5,2 mEq/L SI unit : 3,6 - 5,2 mmol/L
: ≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 mEq/L SI unit :3,6 – 4,8 mmol/L
Deskripsi :
Kalium merupakan kation utama yang terdapat di dalam cairan intraseluler,
(bersama bikarbonat) berfungsi sebagai buffer utama. Lebih kurang 80% - 90%
kalium dikeluarkan dalam urin melalui ginjal. Aktivitas mineralokortikoid dari
adrenokortikosteroid juga mengatur konsentrasi kalium dalam tubuh. Hanya
sekitar 10% dari total konsentrasi kalium di dalam tubuh berada di ekstraseluler
dan 50 mmoL berada dalam cairan intraseluler, karena konsentrasi kalium
dalam serum darah sangat kecil maka tidak memadai untuk mengukur kalium
serum. Konsentrasi kalium dalam serum berkolerasi langsung dengan kondisi
fi siologi pada konduksi saraf, fungsi otot, keseimbangan asam-basa dan
kontraksi otot jantung.
Klorida (Cl-)
Nilai normal : 97 - 106 mEq/L SI unit : 97 - 106 mmol/L
Deskripsi:
Anion klorida terutama terdapat di dalam cairan ekstraseluler. Klorida berperan
penting dalam memelihara keseimbangan asam basa tubuh dan cairan melalui
pengaturan tekanan osmotis. Perubahan konsentasi klorida dalam serum jarang
menimbulkan masalah klinis, tetapi tetap perlu dimonitor untuk mendiagnosa
penyakit atau gangguan keseimbangan asam-basa.

Calsium (Ca++)
Nilai normal : 8,8 – 10,4 mg/dL SI unit : 2,2 – 2,6 mmol/L

Deskripsi:
Kation kalsium terlibat dalam kontraksi otot, fungsi jantung, transmisi impuls
saraf dan pembekuan darah. Lebih kurang 98-99% dari kalsium dalam tubuh
terdapat dalam rangka dan gigi. Sejumlah 50% dari kalsium dalam darah
terdapat dalam bentuk ion bebas dan sisanya terikat dengan protein. Hanya
kalsium dalam bentuk ion bebas yang dapat digunakan dalam proses fungsional.
Penurunan konsentrasi serum albumin 1 g/dL menurunkan konsentrasi total
serum kalsium lebih kurang 0,8 mEq/dL.

Hipokalsemia dapat diakibatkan oleh hiperfosfatemia, alkalosis,


osteomalasia, penggantian kalsium yang tidak mencukupi, penggunaan
laksatif, furosemide, dan pemberian kalsitonin. Pseudohipokalsemia
kadang-kadang ditemukan bila konsentrasi albumin rendah karena adanya
gabungan kalsium dengan albumin.

Hal yang harus diwaspadai:


1. Nilai kritis total kalsium:
2. < 6 mg/dL (1,5 mmol/L) dapat menyebabkan tetanus dan kejang
3. 13 mg/dL (3,25 mmol/L) dapat menyebabkan kardiotoksisitas, aritmia, dan
koma)Terapi cepat pada hiperkalsemia adalah kalsitonin

Tatalaksana Hipokalsemia
Akut parah
Kalsium glukonat 10% 10 mL IV diberikan secara perlahan dengan monitoring
EKG
Terapi IV lebih lanjut jika diperlukan melalui infus perlahan, jika terapi oral
tidak
sesuai
Perbaiki hipomagnesia jika terjadi
Terapi kronik
• Vitamin D analog (dengan atau suplemen kalsium tergantung pada asupan
harian)
o Ergokalsiferol 50.000 - 100.000 UI per hari
o Kalsiferol 0,5 - 2 μg per hari
Profi laksis
• Vitamin D analog (dengan atau tanpa suplemen kalsium tergantung pada
asupan harian)
o Ergokalsiferol 1000
DARAH

HDL
Penurunan HDL terjadi dapat terjadi pada kasus fi brosis sistik, sirosis
hati, DM, sindrom nefrotik, malaria dan beberapa infeksi akut. Penurunan
HDL juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan probucol,
hidroklortiazid, progestin dan infus nutrisi parenteral.

Anda mungkin juga menyukai