Perusahaan menempatkan Sumber daya Manusia (SDM) sebagai human capital sehingga
pegawai merupakan salah satu elemen utama perusahaan yang harus ditata kelola secara baik demi
mendukung upaya pencapaian target-target perusahaan yang telah ditetapkan. Tata kelola Sumber
Daya Manusia meliputi antara lain kegiatan perencanaan, pengembangan, dan manajemen
organisasi.
Aspek-aspek tersebut sangat erat sekali sehingga sulit untuk dipisahkan satu dengan lainnya
dan penerapannyapun harus dilakukan secara cermat, konsisten dan berkesinambungan.
Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis mengharuskan perusahaan mentransformasikan
kembali sinergi bisnisnya untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang tentunya
memerlukan dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan memadai
jumlahnya.Transformasistrategi sumber daya manusia dimulai dengan melakukan evaluasi jabatan
yang ada di perusahaan dan memperbaiki sistem penilaian kinerja pegawai dengan Key
Performance Indicator mulai dari DireksisampaiPegawai per individu. Perbaikan sistem penilaian
kinerja diikuti pula dengan penyempurnaan system remunerasi yang dimaksudkan untuk
memotivasi seluruh pegawai melalui system imbal jasa yang berkeadilan dan seimbang, baik yang
bersifat finansial maupun non-finansial. Keadilan dan keseimbangan tersebut diharapkan dapat
dicapai melalui pemberian imbal jasa yang konsisten sesuai dengan kompetensi dan kontribusinya.
Program pemenuhan kualitas sumber daya manusia yang berbasis kompetensi direncanakan
melalui evaluasi terhadap kebutuhan kompetensi sesuai dengan program-program yang telah
dituangkan dalam Rencana Strategis Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu.
Perusahaan sangat memperhatikan dan memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah
memberikan kontribusi kinerja yang terbaik terhadap perusahaan. Hasil penilaian kinerja tersebut
akan dijadikan dasar untuk melaksanakan Training and Development dan Succession Planning
(Jenjang Karir).
Succession Planning diwujudkan dalam bentuk usulan promosi maupun peningkatan
peringkat jabatan (job grade). Usulan promosi dapat diberikan apabila terdapat formasi atas jabatan
tertentu dan pegawai telah memenuhi persyaratan dari aspek kepangkatan serta job person match-
nya. Pegawai dapat diusulkan untuk mendapat promosi dalam hal hasil evaluasi kinerja dalam 2
(dua) tahun terakhir minimal berada pada rating sangat bagus.
Tata Kelola Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas melaksanakan
penataan dan tata laksana pengelolaan kepegawaian, pembinaan jabatan fungsional pekerja sosial,
memiliki motivasi untuk maju dan berdampak kepada kemajuan Rumah Sakit Wisma
Rini Pringsewu.
3. Pola tata kelola sumber daya manusia sangat penting bagi pegawai itu sendiri ataupun
lembaga (Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu) dengan adanya Tata Kelola yang baik
pegawai dapat mengembangkan diri dan hal ini akan memberikan hal yang positif bagi
Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu.
B. Sasaran
Sasaran Tata Kelola Sumber Daya Manusia (SDM) ini adalah seluruh pegawai Rumah Sakit
Wisma Rini Pringsewu.
Direksi dengan melampirkan analisa kebutuhan dan pertimbangan khusus lain (seperti :
menggantikan pegawai, cuti hamil,dll)
b. Bidang Sumber Daya Manusia melakukan kegiatan rekrut penerimaan pegawai sesuai
a. Penerimaan Pegawai Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu Pringsewu adalah Proses
kegiatan pengisian formasi yang lowong dimulai dari perencanaan, pengumuman,
seleksi admidistrasi, ujian tertulis sampai dengan penetapan menjadi Pegawai Rumah
Sakit Wisma Rini Pringsewu
1. Pegawai Tetap yaitu seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan
lulus seleksi serta telah menjalani masa kontrak 1 (satu) tahun dengan
menandatangani perjanjian kerja masa Kontrak.
dibawah ini:
- Seleksi administrasi
- Tes ketrampilan/kompetensi
- Tes wawancara
- Pengumuman hasil tes penerimaan
c. Pelamar yang lolos seleksi penerimaan pegawai tidak tetap,wajib
menandatangani Perjanjian kerja.
1. Obyektif yaitu dalam proses seleksi dan penentuan kelulusan didasarkan pada
persyaratan dan hasil ujian/tes sesuai keadaan;
2. Transparan yaitu pelamar, ujian serta pengumuman hasil lulus dilaksanakan secara
terbuka;
3. Kompetitif; pelamar / peserta bersaing secara sehat untuk mencapai nilai terbaik;
masa kerja sebagai pegawai kontrak selama 1 (satu) tahun dan memenuhi kualifikasi dan
persyaratan yang meliputi : akhlak, kualitas dan prestasi kerja serta pertimbangan lain.
2. Bagi pegawai kontrak yang tidak memenuhi kualifikasi dan persyaratan untuk diangkat
sebagai pegawai tetap, diberikan kesempatan perpanjangan selama 1 (satu) tahun.
3. Apabila selama masa perpanjangan 1 (satu) tahun tidak memenuhi kualifikasi dan
persyaratan, maka dilakukan pemutusan hubungan kerja.
4. Penilaian pegawai kontrak yang akan diangkat sebagai pegawai tetap dilaksanakan oleh
Bidang Umum, Bidang Keuangan, Kepala Sub Bag Kepegawaian dan Kepala Seksi
terkait.
5. Kualifikasi dan persyaratan:
a. Akhlak adalah tindakan/perbuatan yang dilakukan sesuai dengan nilai – nilai etika
Islam.
b. Kualitas Kerja adalah mutu kerja seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang
diukur melalui ketepatan, kelengkapan dan kerapian
- Ketepatan : adanya kesesuaian antara rencana kegiatan dengan sasaran
atau tujuan yang ditetapkan.
- Kelengkapan : ketelitian dalam melaksanakan tugas.
- Kerapian : kerapiandalammelaksanakantugasdanpekerjaannya.
c. Prestasi kerja adalah penilaian seberapa baik seorang pegawai melakukan tugasnya dan
A. KELUARGA PEGAWAI
1. Keluarga pegawai terdiri dari keluarga inti pegawai, orangtua dan mertua.
2. Keluarga inti pegawai adalah suami/istri, anak kandung/angkat setingggi-tingginya
umur 25 tahun dan atau belum menikah maksimal 3 anak, yang dibuktikan dengan
Surat Nikah, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga.
3. Pegawai yang mempunyai anak telah menikah/lebih 25 tahun diwajibkan
tunjangan beras.
6. Tata cara pelaporan pengalihan hak anak pegawai
a. Membuat surat permohonan pengalihan hak anak pegawai ke Unit Personalia,
Kompetensi.
– Besaran Prestasi Kompetensi ditetapkan dalam Surat Keputusan Badan
Pengurus Yayasan Budi Setia Bhakti Pringsewu.
2) Tunjangan Beras
– Tunjangan Beras diberikan kepada pegawai dan keluarganya yang
Pegawai tetap, Calon pegawai, pegawai tidak tetap dan pegawai honorer
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
diterimakan selambat-lambatnya 15 hari sebelum hari raya.
2) Bentuk dan besarnya THR bagi Direksi ditetapkan sesuai dengan keputusan
Rumah Sakit.
d. Bonus Tahunan
Rumah Sakit memberikan bonus tahunan kepada Direksi, Pegawai dan Struktural
Non Pegawai sesuai dengan kebijakan Direktur.
e. Pensiun
RS WISMA RINI memberikan pesangon kepada pegawai tetap yang telah
memasuki masa purna tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku selama RS WISMA RINI belum memberlakukan pensiun pegawai.
f. BPJS Ketenagakerjaan, meliputi:
Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun dan Jaminan
Kematian
g. BPJS Kesehatan
2. Jenis fasilitas lain, terdiri dari:
a. Bantuan-bantuan
Rumah Sakit memberikan bantuan duka cita kepada Pegawai, keluarga Pegawai,
orang tua/mertua Pegawai.
C. CUTI
1. Cuti Sakit
a. Apabila pegawai tidak masuk dengan alasan sakit lebih dari 1 (satu) hari yang
tidak dibuktikan dengan keterangan dokter, maka hari-hari tersebut dianggap
sebagai hari mangkir.
b. Ijin cuti pegawai yang sakit panjang, diberikan oleh Direktur atas permohonan
yang bersangkutan, dengan dilampiri keterangan dokter perusahaan atau dokter
lainnya yang ditunjuk oleh perusahaan.
c. Yang dimaksud dengan cuti sakit panjang adalah istirahat sakit berturut-turut
dengan jumlah hari lebih dari 30 hari termasuk hari besar.
2. Cuti hamil
a. Cuti hamil diberikan kepada seluruh pegawai.
b. Pengambilan cuti hamil untuk pegawai tetap tidak mengurangi hak gaji.
c. Pengambilan cuti hamil untuk pegawai kontrak, tidak mengurangi hak gaji
(Pasal 84 UU Ketenagakerjaan tahun 2003)
d. Pegawai yang mengalami keguguran kandungan (curettage) berhak memperoleh
istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter
kandungan.
e. Pengambilan cuti hamil dengan kondisi anak meninggal, maka berhak
memperoleh istirahat sebagaimana pengambilan cuti hamil (3 bulan).
f. Pegawai yang sudah mengambil cuti hamil tidak berhak mengambil cuti tahunan
pada tahun yang sama.
3. Cuti tahunan
Cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh
yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus (Pasa
l79 ayat 2.c)
4. Cuti Ibadah Haji
Cuti ibadah haji tidak mengurangi hak cuti tahunan.
sebelum melaksanakan ibadah umroh dan 5 (lima) hari kerja sesudah pulang
dari pelaksanaan ibadah umroh.
d. Cuti ibadah umroh tidak mengurangi hak cuti tahunan.
D. DISIPLIN KERJA
1. Pegawai wajib hadir dan melakukan presensi melalui alat presensi yang telah
ditentukan
2. Pegawai wajib hadir di tempat kerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan.
3. Pegawai wajib memakai seragam dinas, bersepatu dan tanda pengenalyang telah
ditentukan selama melaksanakan tugas di Rumah Sakit
4. Pegawai wajib mematuhi dan melaksanakan ketentuan, prosedur, aturan dan tata
kerja yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit dalam melaksanakan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya untuk kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan atau orang.
5. Pegawai wajib mengikuti setiap upaya peningkatan kemampuan dan ketrampilan yang
diselenggarakan oleh rumah sakit.
Merupakan alih tugas dari satu jabatan ke jabatan lain meliputi promosi, rotasi dan
demosi.
2. Promosi;
Merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi lebih tinggi.
Promosi jabatan meliputi jabatan structural maupun fungsional:
a. Jabatan structural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur
organisasi. Jabatan structural di RS Wisma Rini adalah: Manajer/Kepala Unit,
Kepala Instalasi.
b. Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang ada dalam struktur organisasi,
Merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan Level Kompetensi yang sama, termasuk alih
Rumah Sakit.
4. Demosi
Merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi yang lebih
rendah. Demosi diberikan kepada pegawai karena memiliki kinerja yang kurang baik
dan melakukan pelanggaran disiplin berupa:
a. Pemindahan ke posisi yang lebih rendah dari posisi semula
b. Atau diturunkannya jabatan yang lebih rendah dari jabatan semula
c. Atau dihilangkannya jabatan
Dasar Pelaksanaan, syarat dan alas an serta prosedur mutasi, promosi dan demosi akan
diatur tersendiri dalam panduan mutasi, promosi dan demosi di Rumah Sakit Wisma
Rini.
F. PEMBINAAN PEGAWAI
1. Pegawai mendapat pembinaan dari atasan langsung/pejabat satu tingkat diatasnya
secara berkala.
2. Pegawai yang melakukan tindakan indisipliner akan mendapatkan pembinaan dari
atasan langsung.
3. Tindakan indispliner yang termasuk dalam ranah pembinaan adalah tindakan
indipliner sebelum diterbitkannya surat teguran I (satu).
4. Teguran lisan akan diberikan oleh atasan langsung yang dibuktikan dengan berita
acara pembinaan pegawai, yang ditanda tangani oleh pegawai yang bersangkutan,
atasan langsung dan pejabat satu tingkat diatasnya.
G. TINDAKAN INDISIPLINER
1. Surat Teguran atau Surat Peringatan adalah surat yang dikeluarkan oleh direksi
kepada pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin kerja.
2. Pegawai dapat diberikan lebih dari satu surat teguran/peringatan dalam masa
berlaku surat teguran atau surat peringatan apabila melakukan pelanggaran yang
berbeda.
3. Direksi dapat mengambil tindakan terhadap pegawai dapat berupa :
No JenisTindakan Bobot Keterangan
SP I 4 point Berlaku 6 (enam) bulan, apabila
Pegawai melakukan kesalahan
atau pelanggaran lagi diterbitkan
Surat SP II
SP II Berlaku 6 (enam) bulan apabila
1. Peringatan
Pegawai melakukan kesalahan
(SP)
atau pelanggaran lagi diterbitkan
SP III.
SP III Berlaku 6 (enam) bulan
Selama-lamanya 12 hari
Dikenakan wajib lapor 2 hari
Pembebasan sekali dapat bekerja kembali
2 sementara SP III setelah menjalani masa
daripekerjaan pembebasan sementara dari
pekerjaannya.
3 Pemindahan Direksi berwenang memberikan
kedudukan Demosi
kerja
A. PENGEMBANGAN KARIR
1. Jenjang karir pendidikan
pegawai tetap.
b) Mendapatkan izin dari atasan langsung
c) Tidak mengganggu pelayanan
sebagai berikut:
a. Pegawai yang bersangkutan mengajukan surat pengunduran diri ditujukan
kepada Direktur.
b. Direktur setelah mempertimbangkan kepentingan Rumah Sakit memberikan
persetujuan dan menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian, sesuai dengan
kewenangan.
3. Pemberhentian dengan hormat karena meninggal dunia diatur dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Keluarga Pegawai yang meninggal dunia memberitahukan secara tertulis
disertai bukti surat kematian dari pihak yang berwenang kepada Direktur.
b. Direktur memberikan persetujuan dan menerbitkan Surat Keputusan
Pemberhentian, sesuai dengan kewenangan.
4. Pemberhentian dengan hormat karena tidak cakap jasmani dan atau rohani diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Atasan langsung Pegawai yang tidak cakap jasmani dan atau rohani
cakap jasmani dan atau rohani dan mengusulkan untuk diberhentikan dengan
hormat kepada Direktur melalui Manager Sumber Daya Manusia (SDM).
c. Direktur memberikan persetujuan dan menerbitkan Surat Keputusan
Pemberhentian, sesuai dengan kerwenangan.
5. Pemberhentian dengan hormat karena perubahan dan penyempurnaan organisasi
diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Bagian Personalia menyampaikan laporan tentang perubahan dan
penyempurnaan organisasi dan melaporkan keadaan Pegawai yang perlu
diberhentikan dengan hormat kepada Direktur.
b. Direktur memberikan persetujuan dan menerbitkan Surat Keputusan
Pemberhentian, sesuai dengan kewenangan.
6. Pemberhentian dengan hormat pegawai golongan I dan II ditetapkan berdasarkan
surat keputusan Direktur.
B. PURNATUGAS
1. Pegawai Tetap akan berakhir masa kerjanya karena usia purnatugas.
2. Batasusia purna tugas Pegawai tetap ditetapkan 56 tahun, kecuali bagi Pegawai
yang memangku jabatan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
3. Bagi Pegawai Tetap yang telah berakhir masa kerjanya sebagaimana dimaksud ayat
(1) diatas, tetapi masih diperlukan tenaganya oleh Rumah Sakit, dapat
dipertimbangkan kembali untuk bekerja dengan status Pegawai Honorer
berdasarkan Surat Keputusan Direktur.
4. Penentuan usia Pegawai didasarkan pada tanggal, bulan dan tahun kelahiran
(Sebagaimana terlampir)
III. PENGANGKATAN
1. Apabila calon karyawan dinyatakan telah mampu/memenuhi syarat untuk ditetapkan
sebagai karyawan tetap, maka atasan langsung yang bertanggung jawab dapat
mengusulkan dengan mempergunakan Surat Usulan Pengangkatan Karyawan.
2. Atas dasar surat usulan pengangkatan tersebut maka Sub Bag Kepegawaian akan
menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan, dibuat rangkap satuasli untuk karyawan
sedangkan tindasannya untuk arsip rumah sakit.
3. Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pengangkatan maka selesailah seluruh proses
rekrutmen karyawan
VII. PEMBIAYAAN
Penerimaan karyawan/staf dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu.
BAB VII
PROGRAM ORIENTASI RUMAH SAKIT WISMA RINI PRINGSEWU
I. PENGERTIAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur competitive advantage
bagiorganisasi. Sumber Daya Manusia yang handal, ramah, peduli dan berkarakter akan
mampu menjadikan organisasi berkembang dengan pesat dan mampu bersaing di era
global.
Agar Sumber Daya Manusia dapat memberikan kontribusi yang positif bagi organisasi
maka diperlukan persamaan persepsi tentang visi misi dan tujuan Rumah sakit dalam
I. TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi (pengenalan) karyawan
2. Agar tercipta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan orientasi
3. Menjamin pelaksanaan kegiatan orientasi sesuai dengan kebutuhan pengenalan
mendasar tentang rumah sakit dan pekerjaan.
II. SASARAN
Program Orientasi Karyawan diberikan kepada:
1. Karyawan Baru adalah karyawan kontrak,tidak tetap dan outsourching
2. Karyawan lama yang menempati posisi kerja baru karena mutasi, demosi atau
promosi jabatan
IV. PENCATATANDANPELAPORAN
1. Pelaporan kegiatan orientasi umum dilaksanakan oleh Bidang Sumber Daya
Manusia.
2. Pelaporan kegiatan orientasi khusus dilaksanakan oleh Pimpinan unit kerja masing-
masing karyawan ditujukan kepada Manajer SDM sebagai salahsatu penilaian
kelayakan karyawan dengan menggunakan form laporan evaluasi orientasi
3. Bagian Bidang sumber Daya Manusia melaporkan hasil orientasi umum dan khusus
serta evaluasi dari unit kerja ke Direktur.
V. EVALUASI ORIENTASI
Ketentuan evaluasi orientasi sebagai berikut:
1. Evalusi orientasi dilaksanakan untuk orientasi umum dan khusus.
2. Evaluasi orientasi umum melalui pre dan pos test materi orientasi umum
3. Evaluasi orientasi umum ddalam bentuk penilaian kualitatif
- Amat baik = 91-100
- Baik = 76–90
- Cukup = 61–75
- Kurang =<60
4. Peserta orientasi umum dinyatakan lulus dilihat dari penilaian Post Basic Life Support
menghubungi calon karyawan untuk mengikuti Post test Remidial maximal 3 hari dari
orientasi yang telah dilaksanakan.
7. Evaluasi orientasi khusus dalam bentuk penilaian kualitatif
- Amat baik = 91 -100
- Baik = 76 – 90
- Cukup = 61 – 75
- Kurang =<60
8. Peserta orientasi khusus dinyatakan lulus jika mendapatkan nilai minimal “BAIK“
9. Bila peserta orientasi khusus mendapatkan nilai cukup atau kurang maka akan
dilakukan perpanjangan masa orientasi 1 (satu) kali periode sesuai dengan periode
orientasi khusus unit kerja dan oleh karenanya belum dapat diterbitkan Surat
Keputusan Penempatan Karyawan,
10. Perpanjangan masa orientasi diberikan secara otomatis kecuali ada rekomendasi khusus
atau mendesak dari Pimpinan unit kerja untuk tidak meneruskan masa perpanjangan
orientasi karena pertimbangan keselamatan pasien, maka Pimpinan unit kerja dapat
mengembalikan peserta orientasi kebidang SDM untuk diproses ke Direksi (mutasi
atau pemutusan hubungan kerja).
11. Bila dalam masa perpanjangan orientasi khusus, peserta orientasi belum mampu
meningkatkan kompetensi di unit kerjanya, maka unit kerja yang bersangkutan akan
mengembalikan peserta/ karyawan kepada Bidang SDM untuk dialih tugaskan ke unit
kerja lain atau diproses pemutusan hubungan kerja (untuk karyawan kontrak) sesuai
ketentuan yang berlaku.
JADWAL PELAKSANAAN ORIENTASI UMUM
NO MATERI PEMATERI
1. Registrasi Ka. Sub Bag Kepegawaian
2. Sejarah Yayasan Budi Setia Bhakti dan RS. Wisma Ka. Sub Bag Kepegawaian
Rini, Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit
Wisma Rini Pringsewu
4. Susunan Organisasi, Pejabat Strukturaldan Ka. Sub Bag Kepegawaian
Fungsional serta Tata Kerja Rumah Sakit Wisma
Rini Pringsewu
5. Peraturan Kepegawaian Rumah Sakit Wisma Rini Ka. Sub Bag Kepegawaian
Pringsewu
6. Istirahat dan sholat
7. Jenis Pelayanan dan Pelayanan Unggulan Rumah Ka. Seksi Humas dan
Sakit. Pemasaran
8. Pengendalian dan Pencegahan Infeksi KetuaKomitePPI
HARIII /KOORDINATOR:..........................................
NO MATERIORIENTASI LAPANGAN PEMATERI
1. − Orientasi ruangan dan alat Ruang Keperawatan
− Dokumentasi ASKEP (Penanggung Jawab)
− ALUR PASIEN BARU
2. − Struktur organisasi Farmasi Farmasi
− Alur Pelayanan resep (Kepala Instalasi Farmasi)
− Pelayanan Farmasi
3. − Kelengkapan RM Rekam Medik
− Cara Pengembalian RM (Kepala Instalasi Rekam Medik)
− Alur RM
4. − Alur pelayanan pasien radiologi Radiologi
− Persiapan pasien radiologi (Penanggung Jawab Radiologi)
− Kelengkapan Balngko
5. − Alur pelayanan Gizi Gizi
− Struktur organisasi Gizi (Kepala Instalasi Gizi)
− Kerja sama dengan unit lain
6. − Alur pelayanan CSSD CSSD
− Orientasi ruangan & alat CSSD (Penanggung Jawab)
− Sterilisasi alat
7. − Alur pelayanan SEC SEC
− Orientasi ruang dan alat (Penanggung Jawab)
− Lasix
8. − Alur pelayanan Laboratortium, bank Laboratorium
darah (Penanggung Jawab)
− Jenis pemeriksaan dan jenis tabung
laboratorium
− Cara pengambilan sample
9. − Alur pelayanan/Triase IGD
− Orientasi ruang dan alat (Penanggung Jawab)
− Kompetensi petugas dan Dokter
10. − Alur pelayanan asuransi CustumerServis
− Kegiatan marketing (Manager Pemasaran)
− Penanganan Komplain
Perusahaan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai human capital sehingga
pegawai merupakan salah satu elemen utama perusahaan yang harus ditata kelola secara baik demi
mendukung upaya pencapaian target-target perusahaan yang telah ditetapkan. Tata kelola Sumber
Daya Manusia meliputi antara lain kegiatan perencanaan, pengembangan, dan manajemen
organisasi. Aspek-aspek tersebut sangat erat sekali sehingga sulit untuk dipisahkan satu dengan
lainnya dan penerapannyapun harus dilakukan secara cermat, konsisten dan berkesinambungan.
Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis mengharuskan perusahaan mentransformasikan
kembali sinergi bisnisnya untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang tentunya
memerlukan dukungan SDM yang kompeten dan memadai jumlahnya. Transformasi strategi SDM
dimulai dengan melakukan evaluasi jabatan yang ada di perusahaan dan memperbaiki sistem
penilaian kinerja pegawai dengan Key Performance Indicator mulai dari DireksisampaiStaf per
individu.
Buku panduan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan setiap pegawai.
Akhir kata semoga buku panduan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, sehingga
bermanfaat bagi seluruh staf Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu Pringsewu dalam upaya
meningkatkan pelayanan. Kritik dan saran untuk perbaikan buku panduan ini akan menambah
kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang.