Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Hepatitis adalah proses terjadinya inflamasi atau nekrosis jaringan hati
yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin, gangguan metabolic,
maupun kelainan autoimun.infeksi yang disebabkan virus, bakteri, maupun parasit
merupakan penyebab terbanyak hepatitis akut. Virus hepatitis merupakan
penyabab terbanyak dari infeksi tersebut.1

WHO memperkirakan adanya 400 juta orang sebagai pengidap HBV pada
tahun 2000. Dinegara maju seperti inggris, amerika serikat, dan negara negara
skandinavia prevalensi HBsAg antara 0,1%-0,2% sedangkan doafrika timur 10%-
15%. Pada daerah dengan endermitas tinggi infeksi sering terjadi pada usia dini,
ditularkan secara horizontal dari ibu ke anak maupun horizontal ke anak kecil.
Sebagai contoh didaerah pedesaan Senegal (afrika barat) angka infeksi mencapai
25% populasi pada umur 2 tahun, 50% pada umur 7 tahun, dan 80% pada umur 15
tahun.1

Sedangkan pada daerah dengan endemisitas sedang-tinggi antara 8%-20%


infeksi terjadi pada umur yang lebih tua, ditularkan secara horizontal pada masa
anak dengan kontak erat seperti penggunaan sikat gigi, pisau cukur atau
berciuman, dengan kontak seksual pada dewasa muda. Sebaliknya pada daerah
dengan prevalensi rendah penularan secara horizontal terjadi oleh penyalahgunaan
obat, Penggunaan instrument yang tidak steril. Di Indonesia pada penelitian
terhadap donor darah di beberapa kota besar didapatkan angka prevalensi antara
2,5%-36,2%.1

Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat dinegara


berkembang didunia termasuk Indonesia.VHB telah menginfeksi sejumlah 2
milyar orang didunia dan sekitar 240 juta merupakan oengidap virus hepatitis B
kronis.indonesia merupakan Negara dengan pengidap hepatitis B no 2 terbesar
sesudah Myanmar diantara Negara-negara anggota WHO SEAR (South east asian
region).sekitar 23 juta penduduk Indonesia terinfeksi hepatitis B.
World health assembly (WHA) dalam sidangnya yang ke-63 telah
menyetujui untuk mengadopsi resolusi WHA 63.18 tentang hepatitis virus,yang
menyerukan semua Negara anggota WHO untuk melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan hepatitis virus secara komprehensif.sebagai resolusi ini adalah 3
negara anggota WHO yaitu,Indonesia ,brazil dan kolombia

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut: Gambaran perilaku Ibu tentang pencegahan hepatitis B di puskesmas

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui
pencegahan hepatitis B

1.4. Manfaat Penelitian


1. Bagi peneliti
Menjadi bahan masukan dan tambahan pemahaman serta pencegahan bagi
peneliti khususnya dalam mengetahui pencegahan hepatitis B.
2. Bagi masyarakat
Sebagai bahan masukan kepada masyarakat untuk hidup sehat dan lebih
menambah pengetahuan tentang pencegahan penyakit hepatitis B.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Hepatitis

B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep ialah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep lainnya, yang pada dasarnya merupakan
kerangka hubungan antara konsep-konsep yang diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep ini dikembangkan atau
diacukan kepada tujuan penelitian yang telah dirumuskan, serta didasari oleh
kerangka teori yang telah disajikan dalam tinjauan kepustakaan sebelumnya.

Gambaran perilaku ibu hamil


1. Pengetahuan
2. Sikap Pencegahan Hepatitis B
3. Tindakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

3.2. Waktu dan lokasi penelitian


3.3. 1 Waktu penelitian
Waktu penelitian akan dimulai pada bulan mei 2014, dan pengumpulan
data penelitian dilaksanakan pada bulan juni 2014.
3.2.2 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di puskesmas.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Pada penelitian ini populasinya adalah ibu-ibu yang ada diwilayah
puskesmas mandala medan. Jumlah pupulasi dalam penelitian ini sebanyak..

3.3.2 Sample penelitian


Sample adalah sebagian dari populasi yang akan diambil sebagai
responden. Sampel pada penelitian ini menggunakan tekhnik accidental sampling
(convenience sampling) yaitu dimana pengambilan sampel ini dilakukan dengan
mengambil responden yang ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian dipuskesmas mandala atau responden yang tersedia. Cara
menentukan ukuran sampel adalah dengan rumus sebagai berikut:
3.4 kriteria inklusi dan eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
3.4.2 Kriteria Eksklusi
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer diperoleh dari
anggota masyarakat yang menjadi responden melalui kuesioner dengan metode
wawancara. Wawancara dilakukan dengan metode wawancara terpimpin
(stucturec interview)
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengukuran data melalui kuesioner dimana terdapat lima soal pada
masing-masing kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diberikan kepada sekelompok responden
sebagai sasaran uji coba. Kemudian pertanyaan-pertanyaan (kuesioner) tersebut
diberi skor atau nilai jawaban yang masing-masing sudah ditetapkan penilainnya
dimana berdasarkan skala pengukuran menurut Hadi Pratomo dan Sudiarti, yaitu:
a. Baik, jika jawaban benar > 75% dari skor total
b. Sedang, jika jawaban benar 40%-75% dari skor total
c. Buruk, jika jawaban benar < 45% dari skor total
A. Nilai untuk pertanyaan pengetahuan
NO.1 jawaban A=0, B=1, C=2
NO.2 jawaban A=2, B=1, C=0
NO.3 jawaban A=0, B=2, C=1
NO.4 jawaban A=0, B=2, C=1
NO.5 jawaban A=2, B=1, C=0
Skor tertinggi pengetahuan : 10
B. Nilai untuk pertanyaan sikap
NO.6 jawaban A=2, B=1, C=0
NO.7 jawaban A=1, B=2, C=0
NO.8 jawaban A=0, B=2, C=1
NO.9 jawaban A=1, B=0, C=2
NO.10 jawaban A=1, B=2, C=0
Skor tertinggi sikap : 10
C. Nilai untuk pertanyaan tindakan
NO.11 jawaban A=2, B=1, C=0
NO.12 jawaban A=1, B=2, C=0
NO.13 jawaban A=0, B=1, C=2
NO 14 jawaban A=2, B=1, C=0
NO 15 jawaban A=2, B=1, C=0
Skor tertimggi tindakan : 10
SKOR TOTAL : 30
D. Nilai untuk perilaku :
a. Baik : >75% : 23-30
b. Sedang :40-75% : 12-22
c. Buruk : <40% : 0-11

3.7 Pengolahan data


Data yang dikumpulkan diolah melalui langkah langkah berikut ini :

3.7.1 Proses editing


Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuisioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu.kalau ternyata masih ada data atau
informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancar ulang,
maka kuisioner tersebut dikeluarkan (drop out).
3.7.2 Proses Coding
Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom - kolom untuk
merekam data secara manual.lembaran kartu kode berisi nomor responden dan
nomor - nomor pertanyaan.
3.7.3 Proses Tabulating
Data yang telah lengkap dihitung sesuai dengan variable yang dibutuhkan,
lalu dimasukkan dalam table.
3.8 Tekhnik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual kedalam table, kemudian dibuat


penjelasan berdasarkan table tersebut, berbentuk narasi yang relevan sehingga
dapat diambil satu kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai