Karya Tulis Ilmiah Fulteks PDF
Karya Tulis Ilmiah Fulteks PDF
Karya Tulis ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Ijazah DIII Gizi
Disusun Oleh :
2015
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL
Disusun Oleh :
2015
i
PROGRAM STUDI DIII ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan
sejumlah 55 pasien diabetes melitus tipe II rawat jalan di RSUD Dr.Moewardi
Surakarta. Pengambilan data dengan cara sequentional sampling. Konsumsi
karbohidrat dan kolesterol diperoleh dengan cara recall 24 jam selama 4 hari. Uji
statistik korelasi pearson Product Moment.
Hasil : Rata-rata konsumsi karbohidrat 230,25 ± 57,315 dan rata-rata konsumsi
kolesterol 210,94 ± 101,28.Uji hubungan konsumsi karbohidrat dengan kadar
GDP yaitu p=0,299 dan GD2JPP yaitu p=0,258. Uji hubungan konsumsi
kolesterol dengan kadar GDP yaitu p=0,388 dan GD2JPP yaitu p=0,18.
Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan kadar
glukosa darah GDP dan GD2JPP dan tidak ada hubungan antara konsumsi
kolesterol dengan kadar glukosa darah GDP tetapi ada hubungan antara
konsumsi kolesterol dengan kadar glukosa darah GD2JPP.
Kata kunci : konsumsi karbohidrat, konsumsi kolesterol, kadar glukosa darah.
Kepustakaan : 29 :1994-2011
ii
DEPARTMENT OF DIPLOMA IN NUTRITION
FACULTY OF HEALTH SCIENCE
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
RESEARCH PAPERS
ABSTRACT
iii
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL
Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Disusun Oleh :
2015
iv
MOTTO
“Hidup ini tidak boleh sederhana, hidup ini harus HEBAT & BERMANFAAT Yang
“Orang – orang yang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
Newman)
“Orang- orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
Huxley)
Sahabat.”
viii
PERSEMBAHAN
Tulis Ilmiah.
3. Ibu Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi, selaku Dosen Pembimbing dan Ibu
Nur Lathifah M., S.Gz., MS, selaku Dosen Pembimbing II terimakasih atas
ix
RIWAYAT HIDUP
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
x
KATA PENGANTAR
memperoleh nilai untuk Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah di Fakultas Ilmu
ini, penulis banyak menemui kendala dan hambatan, namun berkat bimbingan,
arahan, dan bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu
kepada:
1. Ibu Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D, selaku Kepala Prodi Gizi
2. Ibu Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi, selaku Dosen Pembimbing I yang
3. Ibu Nur Lathifah M., S.Gz., MS, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
4. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
xi
DAFTAR ISI
B. Klasifikasi .. .. .. . ...................................................................... 8
xiii
E. Hipotesis ... ............. ....... .... . .............................................. 20
xiv
A.Kesimpulan .. ........ ........ ... ........................... ................... 39
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang lebih suka makan makanan siap saji dan kurangnya aktifitas
2001).
1
Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi
jiwa atau 5,1 % dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20-79 tahun
menjadi 0,96% pada tahun 2007, dan 1,25 % pada tahun 2008
2
aktifitas fisik dan olahraga berkaitan dengan peningkatan kadar gula
gula darah masuk ke sel otot atau pun sel hati. Jika tempat
penyimpanan gula sudah penuh yakni otot atau hati, gula akan di
simpan di dalam sel lemak dan di dalam sel lemak gula akan di
insulin. Akibat resistensi insulin, gula darah sulit masuk ke dalam sel
2009).
3
darah, hiperinsulinemia dan ketidaknormalan fungsi lemak yang di
kolesterol yang di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari
pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada
4
karena gula tidak bisa diproses menjadi energi pada penderita DM.
Maka energi akan dibuat dari sumber seperti protein dan lemak.
Surakarta, 2015).
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
6
e) Menganalisis hubungan konsumsi kolesterol dengan kadar
D. Manfaat Penelitian
Tipe II.
3. Bagi Pembaca
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Perkeni, 2006 ).
insulin dari luar yang disuntikkan. Diabetes tipe ini adalah kondisi
8
kenaikan kadar glukosa darah karena insulin tidak diproduksi oleh
kunci pintu sel sehingga glukosa dalam aliran darah tidak dapat masuk
tidak terlalu menyangkut tentang kunci insulin tetapi lebih pada lubang
kunci yang membuat pintu bisa terbuka. Pada Diabetes tipe ini
memiliki kadar gula yang lebih tinggi sekaligus kadar insulin yang
tipe II ini sel sel lebih resisten terhadap insulin dan untuk menjaga
kadar gula darah di dalam sel tetap normal, tubuh menghasilkan kadar
normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan
9
adanya peningkatan kadar glukosa darah (Manaf dalam Sudoyono,
2006).
antibodi terhadap sel beta yang disebut dengan ICA (Islet Cel
Sudoyono, 2006).
Hal ini akan menyebabkan glukosa yang masuk ke dalam sel akan
Sudoyono, 2006).
10
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kadar Glukosa Darah Pada
Diabetes Melitus
Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang
2010).
1. Konsumsi Karbohidrat
11
dikonsumsi sepanjang hari. Setiap gram karbohidrat
2005).
12
demikian, kita tidak cepat lapar dan energi tersedia dalam
2005).
2. Konsumsi Kolesterol
13
menyerang pada semua pembuluh darah, terutama jaringan
dalam darah.
3. Konsumsi lemak
14
Lemak jenuh merupakan determinan diet yang penting untuk
dari total energi atau bahkan <8% bagi pasien dengan risiko
2005).
asupan asam lemak tak jenuh trans karena jenis lemak ini
(Snehalatha,2009).
15
c) Interaksi antara pituitary, adrenal gland, pancreas dan liver sering
Melitus Tipe II, cara kerja obat anti hipoglikemi yaitu merangsang
1) Pengertian
16
atau dekstrosa. Di dalam tubuh didapat dari hasil akhir pencernaan
seluruh sel – sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar
gula ini akan diserap oleh dinding usus dan kemudian beredar di
sesudah makan. Satu jam setelah makan, gula didalam darah akan
ginjal bisa menahan gula pada kadar tersebut. Lebih dari angka
17
tersebut ginjal tidak dapat menahan gula pada kadar tersebut dan
kerja insulin dalam hal ini memasukkan gula ke dalam sel tidak
sempurna sehingga gula darah tetap tinggi. Hal ini dapat meracuni
zat-zat lain didalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Zat-zat itu
18
F. Kerangka teori
Pola makan :
1. konsumsi
karbohidrat
2. konsumsi
kolesterol
stress
Aktifitas fisik
yang kurang Glukosa Darah
Obesitas
Konsumsi Obat
Gambar.1
(2003).
G. Kerangka konsep
Konsumsi
Karbohidrat
Glukosa Darah
Konsumsi
Kolesterol
Gambar. 2
19
H. Hipotesis
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Dr.Moewardi Surakarta.
1. Waktu
2. Tempat
alasan:
21
b. RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit pendidikan
penelitian.
1. Populasi
a. Kriteria Inklusi
darah.
b. Kriteria Eksklusi
berkomunikasi.
22
2. Subyek
a. Jumlah subyek
orang).
Keterangan :
n : perkiraan jumlah besar subyek
q : 1 -p
p : perkiraan proporsi
23
b. Teknik Sampling atau Cara Pengambilan Sampling
D. Variabel Penelitian
24
A. Definisi operasional
Tabel 1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Skala ukur
1 Glukosa darah Jumlah glukosa yang Rasio
terdapat di dalam darah
penderita DM pemeriksaan
laboratorium dengan satuan
mg/dL,yang dalam
penelitian ini meliputi kriteria
pengendalian kadar gula
darah puasa dan gula darah
2 jam sesudah makan
terakhir.
2 Konsumsi Konsumsi makan pasien Rasio
karbohidrat yang dihitung dari sumber
bahan makanan karbohidrat
dan yang dihitung
menggunakan recall selama
4 hari.
B. Pengumpulan Data
konsumsi kolesterol.
alamat penderita, kadar gula darah puasa, dan kadar gula darah
25
2. Cara Pengambilan Data
a) Wawancara Langsung
b) Pengukuran langsung
3. Instrumen Penelitian
2. Tabel URT
26
3. Program nutrisurvey dan SPSS
C. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
a) Penyusunan proposal
Surakarta.
sampel penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
27
b) Hasil penelitian yang telah diolah kemudian akan diuraikan dan
a. Editing
adalah data identitas (umur, alamat dan jenis kelamin) dan kadar
glukosa darah.
b. Coding
1) Jenis kelamin
Tabel 2
Coding untuk jenis kelamin
Kode Klasifikasi
1 Untuk jenis kelamin laki-laki
2 Untuk jenis kelamin perempuan
c. Entry Data
28
d. Cleaning,
e. Tabulating
2. Analisis data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
1) Jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak, berarti ada hubungan antara
29
2) Jika nilai p ≥ 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak ada hubungan
Moewardi.
30
BAB IV
A. Gambaran Umum
adalah rumah sakit milik pemerintah daerah tingkat I Jawa Tengah yang
sekitarnya, Jawa Timur bagian barat dan Jawa Tengah bagian tenggara.
Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiac Unit (ICCU), Pediatric Care
perinatologi, penyakit kulit dan kelamin, paru, jiwa, gigi, mulut, radioterapi,
kelainan kelenjar tiroid dan lain-lain. Poli penyakit dalam terdiri dari 12
31
ruangan yaitu konsultasi, ruang onkologi, ruang pemeriksaan BB, TB, dan
tensi, ruang perawat, ruang ginjal hipertensi dan ruang pemeriksaan gula
tabel 3.
5 besar penyakit di poli penyakit dalam
no Penyakit Kode ICD Jumlah
pasien
1 Esensial(primer) hipertensi I10 7.526
2 Non-insulin-dependent diabetes E11.9 3.323
melitus tanpa komplikasi
3 Diabetes yang tidak ditentukan E14.9 2.292
tanpa komplikasi
4 Osteoarthritis M19.9 2.159
5 Penyakit jantung tanpa I11.9 1.598
hipertensi (kongestif)
2. Poli Gizi
Poli gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah poli klinik yang
cendana, dan konsultasi gizi pasien rawat inap. Kegiatan pelayanan gizi
yang dilakukan yaitu pelayanan makan pasien (VVIP, biasa, diet dan
32
formula WHO), konsultasi gizi ruang rawat inap, penyuluhan pada ibu
jumlah seluruh pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan
januari sampai juli 2015 sebanyak 3958. Di poli penyakit dalam pada
bulan agustus pasien diabetes melitus rawat jalan yang berkonsultasi gizi
Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang
usia, serta dampak perawatan dari obat misalnya steroid (Kilvert, 2010).
33
Tabel 4.
sebesar 63,6% dibanding dengan laki laki sebesar 36.4 % karena perempuan
rentan terhadap suatu penyakit. Hal tersebut kemungkinan karena pada usia 40
tahun ke atas wanita sudah mengalami masa menapouse . Pada masa ini
estrogen dan progesteron naik turun tidak teratur. Estrogen berkurang dapat
(Tandra, 2008).
Tabel 5
dilakukan pemeriksaan Diabetes Melitus (Perkeni dalam Astrine, 2012). Hal ini
34
Diabetes Melitus tipe II juga terjadi pada orang dengan usia diatas 55
bertambah pula berat badan mereka (Touchette, 2005 dalam Astrine, 2012).
sehingga pada orang yang sudah tua rentan terkena Diabetes Melitus.
dan kadar glukosa darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) dapat dilihat pada
Tabel 6
Distribusi karbohidrat, kolesterol dan kadar glukosa darah
Deskripsi Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) memiliki nilai minimum 101
mg/dl, nilai maksimal 181 mg/dl, dan rata-rata 123,27 mg/dl sedangkan
menurut Perkeni (2004) Kadar GDP normal yaitu 100 – 125 mg/dl dan kadar
GDP tidak normal yaitu >125mg/dl. Berdasarkan hasil rata – rata maka nilai
Kadar Glukosa Darah puasa termasuk dalam nilai normal. Kadar glukosa
darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) memiliki nilai minimum 128 mg/dl, nilai
maksimal 315 mg/dl dan rata- rata 175,49 mg/dl, sedangkan menurut
Perkeni (2004) Kadar GD2JPP Normal yaitu 140-199 mg/dl dan Kadar
GD2JPP tidak normal yaitu >199mg/dl. Berdasarkan nilai rata – rata maka
35
nilai Kadar glukosa darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) termasuk dalam
nilai normal. Konsumsi Karbohidrat memiliki nilai minimum 108,35 gram, nilai
memiliki nilai minimum 15 mg, nilai maksimal 453,70 mg dan rata- rata
210,94 mg.
jumlah nya sedikit atau banyak tidak mempengaruhi kenaikan kadar glukosa
darah pada pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi
pengendalian kadar glukosa darah, melainkan masih banyak faktor lain yang
aktifitas atau olahraga yang rutin dan teratur dan mengkonsumsi obat
Karbohidrat menyumbang setengah atau lebih dari total energi di dalam diit.
Hasil uji hubungan konsumsi karbohidrat terhadap Kadar GDP dan GD2JPP
yaitu untuk hasil konsumsi karbohidrat dengan GDP p =0,299 (>0,05) berarti
dengan GD2JPP yaitu hasil p=0,258 (>0,05) berarti tidak ada hubungan
36
II . Tidak adanya hubungan konsumsi karbohdrat dengan kadar glukosa
yang rutin dan teratur dan mengkonsumsi obat antidiabetes sesuai dengan
instruksi dari tim medik (Suyono, 2002). Pasien Diabetes Melitus Tipe II
terkontrol.
dengan kadar GDS, dengan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,346 (>0,05).
yang dikonsumsi dari makanan utama dan selingan lebih penting dari
daripada sumber atau tipe karbohidrat tersebut. Hal ini disebabkan jumlah
GD2JPP yaitu untuk hasil konsumsi kolesterol dengan kadar GDP p=0,388
37
kadar GDP pada penderita Diabetes Melitus Tipe II. Sedangkan untuk
dan kolesterol total >200mg/dl merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK
F. Keterbatasan Penelitian
obat antidiabetes sesuai dengan instruksi dari tim medik, riwayat penyakit
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) memiliki nilai minimum 101 mg/dl,
minimum 128 mg/dl, nilai maksimal 315 mg/dl dan rata- rata 175,49
mg/dl.
Surakarta.
Dr.Moewardi Surakarta.
39
B. Saran
1. Bagi Pasien
2. Bagi Peneliti
40
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Arora SK, M.C Farlance.SI. 2005. The case for low carbohydrate diets in diabetes
management. Nutr dan Metab. (16) 2
Bilous. 2002. Seri Kesehatan Bimbingan Konsensus Dokter pada Diabetes. Dian
Rakyat. Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2011. Profil Kesehatan 2011. www. Dinkes Jateng
prov jateng prov. Go. Id. Di unduh pada tanggal 12 Oktober 2012.
Toruan, Phaidon L, dr., MM. Fat-loss Not Weight-loss for Diabetes: Sakit Tapi Sehat
. Jakarta: Transmedia.
Ucik Witasari, dkk. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan Karbohidrat dan
Serat Dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2.
Kariadi, SH. 2009. Diabetes Siapa Takut. Mizan Media Utama : Bandung.
Potter, P.A dan Perry, A.G .2006. Buku Ajar Fundamental: konsep, proses, dan
praktik. EGC : Jakarta.
Kariadi, Sri Hastuti. 2009. Diabetes : Panduan Lengkap Untuk Diabetisi. Mizan
Utama. Jakarta.
Waspadji, dkk. 2003. Indeks Glikemik Berbagai Bahan Makanan Indonesia. Balai
Penerbitan FKUI, Jakarta.
Yekti Wirawanni dan Fitri R. 2014. hubungan konsumsi karbohidrat, konsumsi total
energi, konsumsi serat, beban glikemik, dan latihan jasmani dengan
kadar glukosa darah pada pasien Diabetes melitus tipe 2.
LAMPIRAN 1
Dengan Hormat,
Nim : J300120028
Hormat saya,
Peneliti
Lembar Persetujuan Responden Penelitian
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Umur :
No. Telp :
Kadar GDP :
Kadar G2JPP :
Responden
(.....................................)
Nama :
Alamat :
Hari 1
Makan pagi
Snack pagi
Makan Siang
Snack siang
Makan
Malam
Hari 2
Makan Pagi
Snack pagi
Makan siang
Snack Siang
Makan
malam
Hari 3
Makan pagi
Snack pagi
Makan siang
Snack siang
Makan
malam
Hari ke 4
Makan Pagi
Snack pagi
Makan siang
Snack siang
Makan
malam
LAMPIRAN 3
Frequencies
Statistics
Jenis Kelamin Umur GDP (mg/dl) GD2JPP (mg/dl) Karbohidrat
(gram)
Valid 55 55 55 55 55
N
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
Kolesterol
Valid 55
N
Missing 0
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
L 20 36.4 36.4 36.4
Valid P 35 63.6 63.6 100.0
Total 55 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
39 1 1.8 1.8 1.8
45 1 1.8 1.8 3.6
46 3 5.5 5.5 9.1
47 1 1.8 1.8 10.9
49 2 3.6 3.6 14.5
50 1 1.8 1.8 16.4
52 2 3.6 3.6 20.0
53 2 3.6 3.6 23.6
54 1 1.8 1.8 25.5
56 3 5.5 5.5 30.9
57 5 9.1 9.1 40.0
Valid
58 4 7.3 7.3 47.3
59 4 7.3 7.3 54.5
60 7 12.7 12.7 67.3
61 4 7.3 7.3 74.5
62 4 7.3 7.3 81.8
63 2 3.6 3.6 85.5
66 2 3.6 3.6 89.1
67 1 1.8 1.8 90.9
68 1 1.8 1.8 92.7
69 1 1.8 1.8 94.5
70 2 3.6 3.6 98.2
72 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
GDP (mg/dl)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
101 1 1.8 1.8 1.8
102 2 3.6 3.6 5.5
103 1 1.8 1.8 7.3
104 1 1.8 1.8 9.1
105 1 1.8 1.8 10.9
108 2 3.6 3.6 14.5
109 2 3.6 3.6 18.2
112 2 3.6 3.6 21.8
113 2 3.6 3.6 25.5
114 2 3.6 3.6 29.1
115 2 3.6 3.6 32.7
116 2 3.6 3.6 36.4
117 1 1.8 1.8 38.2
118 4 7.3 7.3 45.5
119 4 7.3 7.3 52.7
120 3 5.5 5.5 58.2
121 4 7.3 7.3 65.5
Valid 122 2 3.6 3.6 69.1
124 3 5.5 5.5 74.5
125 1 1.8 1.8 76.4
131 1 1.8 1.8 78.2
132 1 1.8 1.8 80.0
135 1 1.8 1.8 81.8
139 1 1.8 1.8 83.6
140 1 1.8 1.8 85.5
142 1 1.8 1.8 87.3
145 1 1.8 1.8 89.1
148 1 1.8 1.8 90.9
151 1 1.8 1.8 92.7
152 1 1.8 1.8 94.5
169 1 1.8 1.8 96.4
174 1 1.8 1.8 98.2
181 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
GD2JPP (mg/dl)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
128 1 1.8 1.8 1.8
132 1 1.8 1.8 3.6
140 2 3.6 3.6 7.3
141 3 5.5 5.5 12.7
142 2 3.6 3.6 16.4
145 2 3.6 3.6 20.0
147 1 1.8 1.8 21.8
148 2 3.6 3.6 25.5
150 1 1.8 1.8 27.3
151 3 5.5 5.5 32.7
152 2 3.6 3.6 36.4
153 2 3.6 3.6 40.0
154 1 1.8 1.8 41.8
157 1 1.8 1.8 43.6
161 1 1.8 1.8 45.5
162 2 3.6 3.6 49.1
168 1 1.8 1.8 50.9
169 1 1.8 1.8 52.7
171 1 1.8 1.8 54.5
Valid 174 1 1.8 1.8 56.4
176 1 1.8 1.8 58.2
180 1 1.8 1.8 60.0
182 2 3.6 3.6 63.6
191 1 1.8 1.8 65.5
192 1 1.8 1.8 67.3
196 1 1.8 1.8 69.1
200 5 9.1 9.1 78.2
201 1 1.8 1.8 80.0
205 2 3.6 3.6 83.6
207 2 3.6 3.6 87.3
208 1 1.8 1.8 89.1
209 1 1.8 1.8 90.9
211 1 1.8 1.8 92.7
217 1 1.8 1.8 94.5
242 1 1.8 1.8 96.4
255 1 1.8 1.8 98.2
315 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
Karbohidrat (gram)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
108.35 1 1.8 1.8 1.8
122.52 1 1.8 1.8 3.6
126.02 1 1.8 1.8 5.5
131.60 1 1.8 1.8 7.3
136.90 1 1.8 1.8 9.1
141.97 1 1.8 1.8 10.9
146.52 1 1.8 1.8 12.7
150.65 1 1.8 1.8 14.5
152.70 1 1.8 1.8 16.4
155.82 1 1.8 1.8 18.2
163.90 1 1.8 1.8 20.0
172.27 1 1.8 1.8 21.8
176.70 1 1.8 1.8 23.6
182.42 1 1.8 1.8 25.5
185.67 1 1.8 1.8 27.3
190.17 1 1.8 1.8 29.1
207.07 1 1.8 1.8 30.9
209.92 1 1.8 1.8 32.7
210.90 1 1.8 1.8 34.5
216.00 1 1.8 1.8 36.4
223.97 1 1.8 1.8 38.2
227.42 1 1.8 1.8 40.0
227.62 1 1.8 1.8 41.8
227.85 1 1.8 1.8 43.6
230.85 1 1.8 1.8 45.5
Valid
234.62 1 1.8 1.8 47.3
239.10 1 1.8 1.8 49.1
240.40 1 1.8 1.8 50.9
241.90 1 1.8 1.8 52.7
245.15 1 1.8 1.8 54.5
252.95 1 1.8 1.8 56.4
262.70 1 1.8 1.8 58.2
263.05 1 1.8 1.8 60.0
264.13 1 1.8 1.8 61.8
268.67 1 1.8 1.8 63.6
269.17 1 1.8 1.8 65.5
270.02 1 1.8 1.8 67.3
275.65 1 1.8 1.8 69.1
275.90 1 1.8 1.8 70.9
276.02 1 1.8 1.8 72.7
279.25 1 1.8 1.8 74.5
279.80 1 1.8 1.8 76.4
280.25 1 1.8 1.8 78.2
282.20 1 1.8 1.8 80.0
284.50 1 1.8 1.8 81.8
287.00 1 1.8 1.8 83.6
290.95 1 1.8 1.8 85.5
292.20 1 1.8 1.8 87.3
292.65 2 3.6 3.6 90.9
292.95 1 1.8 1.8 92.7
295.00 1 1.8 1.8 94.5
298.22 1 1.8 1.8 96.4
302.35 1 1.8 1.8 98.2
308.92 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
Kolesterol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
15.00 1 1.8 1.8 1.8
18.87 1 1.8 1.8 3.6
29.50 1 1.8 1.8 5.5
35.62 1 1.8 1.8 7.3
68.70 1 1.8 1.8 9.1
72.15 1 1.8 1.8 10.9
80.63 1 1.8 1.8 12.7
85.62 1 1.8 1.8 14.5
91.50 1 1.8 1.8 16.4
111.75 1 1.8 1.8 18.2
114.77 1 1.8 1.8 20.0
137.50 1 1.8 1.8 21.8
145.00 1 1.8 1.8 23.6
146.50 1 1.8 1.8 25.5
148.00 1 1.8 1.8 27.3
156.20 1 1.8 1.8 29.1
158.50 1 1.8 1.8 30.9
163.70 1 1.8 1.8 32.7
174.70 1 1.8 1.8 34.5
192.25 1 1.8 1.8 36.4
195.25 1 1.8 1.8 38.2
196.80 1 1.8 1.8 40.0
Valid 200.00 1 1.8 1.8 41.8
204.38 1 1.8 1.8 43.6
206.25 1 1.8 1.8 45.5
206.80 1 1.8 1.8 47.3
210.97 1 1.8 1.8 49.1
212.25 1 1.8 1.8 50.9
216.00 1 1.8 1.8 52.7
217.70 1 1.8 1.8 54.5
217.80 1 1.8 1.8 56.4
218.70 1 1.8 1.8 58.2
219.70 1 1.8 1.8 60.0
222.12 1 1.8 1.8 61.8
224.70 1 1.8 1.8 63.6
234.05 1 1.8 1.8 65.5
245.25 1 1.8 1.8 67.3
248.75 1 1.8 1.8 69.1
252.00 1 1.8 1.8 70.9
268.15 1 1.8 1.8 72.7
273.75 1 1.8 1.8 74.5
276.00 1 1.8 1.8 76.4
290.50 1 1.8 1.8 78.2
290.90 1 1.8 1.8 80.0
297.50 1 1.8 1.8 81.8
299.70 1 1.8 1.8 83.6
317.00 1 1.8 1.8 85.5
324.37 1 1.8 1.8 87.3
330.32 1 1.8 1.8 89.1
346.00 1 1.8 1.8 90.9
374.18 1 1.8 1.8 92.7
380.02 1 1.8 1.8 94.5
392.12 2 3.6 3.6 98.2
453.70 1 1.8 1.8 100.0
Total 55 100.0 100.0
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Umur 55 39 72 57.96 6.885
GDP (mg/dl) 55 101 181 123.27 17.417
GD2JPP (mg/dl) 55 128 315 175.49 35.097
Karbohidrat (gram) 55 108.35 308.92 230.2563 57.31540
Kolesterol 55 15.00 453.70 210.9499 101.28710
Valid N (listwise) 55
NPar Tests
Nonparametric Correlations
Correlations
Karbohidrat GDP (mg/dl)
(gram)
Correlation Coefficient 1.000 -.143
Karbohidrat (gram) Sig. (2-tailed) . .299
N 55 55
Spearman's rho
Correlation Coefficient -.143 1.000
GDP (mg/dl) Sig. (2-tailed) .299 .
N 55 55
Nonparametric Correlations
Correlations
Kolesterol GDP (mg/dl)
Correlation Coefficient 1.000 .119
Kolesterol Sig. (2-tailed) . .388
N 55 55
Spearman's rho
Correlation Coefficient .119 1.000
GDP (mg/dl) Sig. (2-tailed) .388 .
N 55 55
Correlations
Correlations
Karbohidrat GD2JPP (mg/dl)
(gram)
Pearson Correlation 1 .155
Karbohidrat (gram) Sig. (2-tailed) .258
N 55 55
Pearson Correlation .155 1
GD2JPP (mg/dl) Sig. (2-tailed) .258
N 55 55
Korelasi Pearson antara Kolesterol dengan GD2JPP
Correlations
Correlations
Kolesterol GD2JPP (mg/dl)
*
Pearson Correlation 1 .317
Kolesterol Sig. (2-tailed) .018
N 55 55
*
Pearson Correlation .317 1
GD2JPP (mg/dl) Sig. (2-tailed) .018
N 55 55