D3 Analis Kesehatan
Mata Kuliah Hematologi III
Tahun ajaran 2016/2017
Kriteria Anemia
D3 Analis Kesehatan
Mata Kuliah Hematologi III
Tahun ajaran 2016/2017
Klasifikasi Anemia
1. Klasifikasi morfologik
• Berdasarkan morfologi eritrosit, pada pemeriksaan apusan darah tepi.
• Melihat morfologi eritrosit maka dapat diduga penyebab anemia
2. Klasifikasi etiopatogenesis
• Berdasarkan etiologi dan patogenesis terjadinya anemia
• Dapat ditentukan jenis anemia yang terjadi
1. Berdasarkan Morfologi Eritrosit
a. Anemia hipokromik b. Anemia normokromik
c. Anemia makrositik
mikrositik normositer
• MCV <80 fl, MCH • MCV 80-95 fl, MCH • MCV > 95 fl
<27 pg 27-34 pg • Anemia
• Anemia defisiensi • Anemia pasca megaloblastik,
besi, thalassemia, perdarahan, aplastik, anemia non
anemia akibat hemolitik, akibat megaloblastik (pada
penyakit kronik, penyakit kronik, pada penyakit hati kronik,
anemia sideroblastik gagal ginjal kronik, hipotiroid, sindroma
mielofibrosis, mielodisplastik)
leukimia akut, dll
2. Berdasarkan etiologi dan
patogenesis
c. Peningkatan
a. Produksi eritrosit b. Kehilangan eritrosit dari
penghancuran eritrosit
menurun tubuh
(hemolisis)
• Kekurangan bahan • Anemia paska • Faktor ekstrakorpuskular
pembentuk eritrosit (besi, perdarahan akut atau (hipersplenisme, bahan
vit.B12, asam folat) kronik kimia, infeksi
• Gangguan utilisasi besi bakteri/parasit)
(anemia akibat penyakit • Faktor intrakorpuskular
kronik, anemia (gangguan membran,
sideroblastik) gangguan enzim,
• Kerusakan jaringan sum- gangguan hemoglobin)
sum tulang (atrofi,tumor,
anemia aplastik)
• Terganggu fungsi sum-
sum tulang tanpa
penyebab (sindrom
mielodisplastik)
Patofisiologi Anemia
Eritrosit/hb menurun
Gejala
ANEMIA
Gejala Anemia
Terbagi 3 yaitu
a. Gejala umum anemia (anemic 1. Sistem kardiovaskuler: lesu, cepat lelah,
syndrome) palpitasi, angina pectoris, gagal jantung
Gejala yang timbul pada semua jenis anemia 2. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga
berdenging, mata berkunang-kunang,
(anoksia organ dan mekanisme kompensasi
kelemahan otot, lesu dan perasaan dingin
tubuh terhadap penurunan Hb) 3. Sistem urogenital: gangguan haid dan libido
menurun
4. Epitel: warna pucat pada kulit dan
mukosa,elastisitas kulit menurun, rambut tipis
b. Gejala khas masing-masing anemia 1. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil
Gejala yang menjadi ciri-ciri dari masing- lidah, stomatitis angularis
masing anemia 2. Anemia defisiensi as.folat: lidah merah
3. Anemia hemolitik: icterus dan
hepatosplenomegali
4. Anemia aplastik: perdarahan kulit
c. Gejala akibat penyakit dasar Contohnya: anemia defisiensi besi yang disebabkan
Gejala yang timbul akibat penyakit-penyakit oleh infeksi cacing tambang berat akan menimbulkan
yang menyebabkan anemia gejala, seperti: pembesaran parotis dan telapak
tangan berwarna kuning
GEJALA
ANEMIA
Pendekatan Diagnostik Anemia
1. Anamnesis
(riwayat penyakit, riwayat gizi, kondisi lingkungan, pemaparan bahan
kimia dan riwayat pemakain obat)
Anemia
Anemia hipokromik
normokromik Anemia Makrositik
makrositik
mormositik
TERIMAKASIH
D3 Analis Kesehatan
Mata Kuliah Hematologi III
Tahun ajaran 2016/2017