Anda di halaman 1dari 9

RODENTISIDA

KELOMPOK 4 :
HASMIDAR
JELL ERNA PANGILING
ZULHAM
ANDI PRATAMA PUTRA
SUHARTI
DEFINISI RODENTISIDA

Rodentisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk


membunuh hewan pengerat, seperti tikus dan musang, masyarakat
awam sering menyebut sebagai racun tikus. Hewan pengerat,
manusia, anjing dan kucing merupakan kelompok mamalia
sehingga tubuhnya bekerja dengan cara yang sama. Rodentisida
memberikan efek yang sama ketika mamalia menelan suatu
produk rodentisida.
{
Rodentisida diformulasikan sebagai umpan yang dibentuk
sedemikian rupa untuk menarik perhatian hewan pengerat,
seringkali ditambahkan penambah rasa (flavoring) seperti minyak
ikan, mentega, dan lain-lain. Selain itu, bentuk dan warnanya juga
diformulasikan seperti makanan sehingga dapat menarik perhatian
anak-anak dan binatang peliharaan. Untuk itu perlu perhatian dan
kewaspadaan dalam menggunakan rodentisida untuk meracuni
tikus atau binatang pengerat lainnya
Contoh senyawa kimia rodentisida

 Warfarin merupakan rodentisida antikoagulan generasi


pertama, kandungan warfarin dalam racun tikus sekitar 0,025%
atau sebanyak 25 mg warfarin dalam 100 gram produk racun
tikus. Warfarin memiliki dosis fatal lebih besar dari 5 sampai
20 mg/hari untuk lebih dari 5 hari. Dapat mengakibatkan
perdarahan dan memiliki onset antara 12 sampai 48 jam.
 Senyawa yang termasuk ke dalam superwarfarin adalah
golongan indandione (chlorophacinone, diphacinone, pindone)
dan beberapa senyawa 4-Hydroxycoumarin (brodifacoum,
difenacoum, bromadiolone)4. Sebagian besar senyawa yang
termasuk superwarfarin dapat mengakibatkan perdarahan yang
lebih serius dan dapat berlangsung berbulan-bulan jika tertelan
pada manusia. Tanda dan gejala keracunannya akan muncul
setelah beberapa hari
CONTOH PRODUK

SIDARAT
Bahan Aktif Brodifakum: 0,005%.

Jenis Pestisida Rodentisida

Cara Kerja Antikoagulan (penghambat penggumpalan darah)

Formulasi Block bait (BB)

Warna Biru

Ukuran Kemasan 100 gram dan 1 kg

Jenis Kemasan Aluminium foil (100 g) & Kartyon 1 Kg

No. Pendaftaran RI. 01120120093372

Kelas Bahaya WHO Kelas III (cukup berbahaya)


MEKANISME KERJA TOKSIK

1. Rodentisida akut ( kontak )


2. Kronik ( antikoagulan/Sistemik )
PENANGANAN TOKSIK

 Pertolongan Pertama Secara Umum Untuk Keracunan Racun Tikus

Jika kontak dengan kulit, lepaskan pakaian yang terkena rodentisida. Irigasi
kulit yang terkontaminasi dengan air mengalir selama 15 – 20 menit dan
dibersihkan dengan sabun. Bersihkan sela-sela kuku jari tangan dan kuku jari
kaki.

Jika kontak dengan mata, bersihkan mata dengan membuka kelopak mata.
Lakukan irigasi dengan air bersih selama minimal 15 menit. Sampai dirasakan
tidak ada lagi bahan yang tertinggal. Segera bawa ke dokter mata.

Jika tertelan, berikan air sebanyak 250 ml (dewasa) atau 15 ml/kg Berat Badan
(Anak), dan jangan merangsang muntah. Segera bawa ke Rumah Sakit.

Jika terhirup, pastikan pernapasan korban lancar dan bawa korban ke tempat
dengan udara yang segar.
Lanjutan……

1. Penatalaksanaan Keracunan Rodentisida


Antikoagulan Untuk Tenaga Medis
 Pemberian Arang Aktif

 Gastric Lavage (Kumbah Lambung)

 Monitoring Laboratorium

 Antidotum
KESIMPULAN

Rodentisida merupakan jenis pestisida


yang digunakan untuk membunuh
hewan pengerat, seperti tikus dan
musang, masyarakat awam sering
menyebut sebagai racun tikus.

Anda mungkin juga menyukai