Makalah Isoprene Hilda Dan Enda
Makalah Isoprene Hilda Dan Enda
INDUSTRI ISOPRENE
KELAS : 4 KIA
1. PENDAHULUAN
Dalam suhu ruang isoprene berwujud cairan bening yang sangat mudah
terbakar dan terpantik. Bila tercampur dengan udara sangat mudah meledak dan sangat
reaktif bila dipanaskan.
Saat ini sekitar 95% produksi isoprene dunia digunakan untuk membuat karet
sintetik. Karet sendiri juga merupakan polimer isoprene . Isoprene dihasilkan secara
alamiah oleh tumbuhan dan hewan. Biasanya dapat dikatakan bahwa senyawa ini adalah
Hidrokarbon yang paling umum ditemukan pada tubuh manusia. Isoprene biasa juga
dikandung pada kadar rendah pada banyak bahan kemasan makanan. Karena isoprene
merupakan kerangka dasar dari banyak metabolit sekunder pada tumbuhan.
Propylene (C3H8O2 )
Sifat Fisika :
Sifat Kimia :
Sifat kimia yang khas dari propilen adalah satu ikatan rangkap dan atom
hidrogen pada rumus bangun propilen.
Contoh reaksi propilen diantaranya :
1. Khlonnasi
Alkil krorida dapat dibuat dengan cara kholannasi terhadap propilen
fasa gas pada suhu 5000C dalam reactor adiabatic. Prinsip reaksi ini terdiri dan
substitusi sebuah atom khloronnasi terhadap atom hydrogen propilen.
Reaksi :
Cl2 + CH2CHCH3 CH2CHCH2Cl + HCl
2. Alkilasi
Reaksi alkilasi terhadap benzene oleh propilen dengan adanya katalis
AlCl3 akan menghasilkan suatu alkil benzene.
Reaksi : AlCl3
C6H6 + C3H6 C6H6CH(CH3)2
3. Oksidasi
Propilen dioksidasi menjadi akrolein dengan adanya bantuan dari
katalis CuO. Dimana umpan masuk ke dalam reactor dengan komposisi 20%
volume propilen, 20% udara dan 60% volume steam dengan memiliki waktu
kontak satu detik. Selanjutnya pengambilan produk akrolein adalah dengan
quench serubbing effluent reactor menggunakan campuran air dan propilen
yang ada.
Isoprene
Sifat Fisika :
Sifat Kimia :
2. Sebuah cairan berwarna jernih dengan bau seperti minyak bumi. Uapnya lebih berat
dari pada udara.
4.Isoprene dapat bereaksi keras dengan agen oksidasi yang kuat. klorosulfonat asam,
asam nitrat (70%), oleum, asam sulfat (90%) .
5. Uap tidak menghasilkan efek lain selain sedikit iritasi mata dan saluran pernapasan
bagian atas. Cairan nya bisa membuat iritasi mata.
Reaksi isoprene dengan fenol, dikatalisis oleh nickelocene dan bromida
phenylmagnesium, hasil panen 2,2-dimethylchroman, 2 - (3'-metil-2'-buten-1'-il) fenol,
4 - (3'-metil-2 '-buten-1'-il) fenol, 2,2-dimetil-8-(3'-metil-2'-buten-1'-il) kroman dan 2,2-
dimetil-6-(3'-metil -2'-buten-1'-il) kroman. Reaksi dengan fenol lainnya diperiksa.
1. Metana (CH4)
Sifat Fisika :
- Nama Senyawa : Metana
- Rumus Molekul : CH4
- Berat Molekul : 16,042 g/mol
- Titik Leleh : -182,5 oC
- Titik Didih : -161,6 oC
- Densitas : 0,717 kg/m3 (gas pada 0 oC),
415 kg/m3 (liquid)
- Kelarutan dalam air : 35 mg/L (17 oC)
Sifat kimia :
REAKSI PEMBAKARAN:
Pembakaran metana adalah reaksi eksotermis di mana sejumlah besar energi dibebaskan.
Disebabkan oleh properti ini, metana digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan
industri.
CH 4 + 2O 2 → CO 2 + 2H 2 O
Halogenasi:
Penggantian atom halogen dengan H-atom dari suatu senyawa organik disebut halogenasi.
Ini adalah substitusi reaksi.
Klorinasi:
CH 4 + Cl 2 → CH 3 Cl + HCl (metana kloro)
CH 3 Cl + Cl 2 → CH 2 Cl 2 + HCl (metana dikloro)
CH 2 Cl 2 + Cl 2 → CHCl 3 + HCl (kloroform)
CHCl 3 + Cl 2 → CCl 4 + HCl (karbon tetra klorida)
MEKANISME:
Ini adalah reaksi fotokimia.
INISIASI LANGKAH:
Dengan adanya sinar matahari Cl 2 molekul mengalami fisi homolytic untuk menghasilkan
Cl-radikal bebas.
Cl-Cl → Cl Cl o + o (radikal bebas)
PROPAGASI LANGKAH:
Klorin radikal bebas serangan metana molekul untuk menghasilkan metil radikal bebas.
CH 4 + Cl o → CH 3 o + HCl
CH3 o + Cl 2 → CH 3 Cl + HCl
PENGAKHIRAN LANGKAH:
Reaksi ini datang untuk menghentikan bila ada dua radikal bebas menggabungkan.
Cl Cl o + o → Cl 2
CH 3 Cl o + o → CH 3-Cl
CH 3 CH 3 o + o → CH 3-CH 3
OUTPUT:
Karena reaksi berantai, karena itu, memberikan campuran senyawa yang berbeda.
2. 2 METIL 1 PENTENA
Sifat Fisik
Berat molekul : 84,16 gr/grmol
Titik didih : 62 oC
Densitas : 0,682 g/mL
Titik leleh : -136 oC
Titik nyala : -15 oC
Sifat Kimia
Sangat mudah menyala.
Tidak larut dalam air.
2-Metil-1-pentena mungkin bereaksi keras dengan zat pengoksidasi kuat.
Dapat bereaksi dengan mengurangi exothermically agen untuk melepaskan gas
hidrogen.
Bisa bereaksi keras dengan bahan pengoksidasi
Dengan adanya berbagai katalis (seperti asam), dapat mengalami reaksi
polimerisasi selain eksotermik.
Dapat menghasilkan efek bius dan iritasi pada mata.
3. 2 METIL 2 PENTENA
Sifat Fisik
Berat molekul : 84,16 gr/grmol
Titik didih : 67,30 oC
Titik leleh : -35 oC
Titik Nyala : -10 oF
Density : 689,86 kg/m3
Sifat Kimia
Bersifat Stabil
Sangat mudah menyala
Tidak kompatibel dengan asam
Dapat berfungsi sebagai oksidator.
3. DATA KUANTITATIF
4. KLASIFIKASI PROSES
5. REAKSI KIMIA
1.4.1 Dimerisasi
CH3
(CH3H7)Al
2 CH3CH = CH2 CH2 = C – CH2 – CH2– CH3
propylene 150-250oC 2-metil-1-pentena
200 atm
Reaksi Samping:
CH3
55 %
4 CH3CH = CH2 2 CH2 = C – CH2 – CH2– CH3
40 %
CH3CH = CH2 CH4 + CH = CH
1.4.2 Isomerisasi
CH3 CH3
katalis asam
CH2 = C – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – C = CH – CH2– CH3
o
150-300 C 2-metil-2-pentena
1.4.3 Pyrolisis
Reaksi Utama:
CH3
650 – 8000 C
CH3 – C = CH – CH2 – CH3 C5H8 + CH4
2 metil-2-pentena 97% isoprene metana
Reaksi Samping :
CH3
100 %
2 CH3 – C = CH – CH2 – CH3 (C5H8)2 + 2 CH4
2 metil-2-pentena polyisoprene metana
6. FLOWSHEET
Recycle Propylene
C1 – C2 Tower
Dimer Tower
Flash Tower
C3 Tower
Stream Splitter
Isomerization
E-21
Reactor
Dowtherm
Heavy
Ends Steam
2 methyl – 2 - pentene
200
atm Light
Isoprene Ends Tubular
Purifying Column
for
Pyrolysis Furnace
Fuel
Quench Tower
C1 Tower
P-26
Flue Gas
Mixer
Tripropyl
Aluminum
Catalyst
P-30 HBr
+
E-1
E -5
Propylene
Feed Stock Purge
Polymers
7. URAIAN PROSES
8. FUNGSI ALAT
9. KEGUNAAN PRODUK
Isoprena merupakan monomer yang memiliki sifat seperti karet alam dan juga
motif struktur umum ke berbagai besar senyawa alami lainnya, secara kolektif dimana
disebut isoprenoidnya. Melalui proses polimerisasi isoprena membentuk karet alam
yang terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena. Adapun kegunaan poliisoprena antara lain :
Sebagai ban kendaraan pada industri otomotif
Bahan pembungkus alat – alat dan lainya
Pelapis alat-alat
Bahan insulator pada keamanan listrik
DAFTAR PUSTAKA