Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta selesai
tepat pada waktunya.

Makalah ini berjudul “ KOPERASI “. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas diskusi mata
pelajaran Ekonomi Koperasi . Di samping itu penyusun juga berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat

Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang dapat membangun penyempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ I

KATA PENGANTAR.............................................................................................. II

DAFTAR ISI............................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

A. sejarah lahirnya koperasi................................................................................ 2

B. KoperasI......................................................................................................... 2

1. Pengertian Koperasi................................................................................. 3

2. Tujuan Koperasi....................................................................................... 3

3. Asas Koperasi.......................................................................................... 3

4. Prinsip Koperasi....................................................................................... 4

5. Landasan Koperasi Indonesia.................................................................. 5

6. Lambang KoperasI................................................................................... 6

7. Perangkat Organisasi Koperasi................................................................ 7

8. Modal Koperasi........................................................................................ 11

9. Jenis-jenis Koperasi.................................................................................. 11

C. Selisih Hasil Usaha (SHU)............................................................................. 12

1. Pengertian SHU....................................................................................... 12

2. Informasi Dasar PErhitungan SHU......................................................... 12

3. Rumusan Pembagian SHU....................................................................... 12

4. sip-prinsip Pembagian SHU..................................................................... 12

5. PembagiaN SHU...................................................................................... 12

D. KoperasI Sekolah........................................................................................... 14

1. Pengertian Koperasi Sekolah................................................................... 14

2. FungsI KoperasI SEkolah........................................................................ 14


3. Tujuan Koperasi Sekolah......................................................................... 14

4. Struktur Organisasi Sekolah..................................................................... 15

5. Rapat Anggota......................................................................................... 15

6. Ciri-ciri Koperasi Sekolah........................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun
derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi
masyarakat. Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha
tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat
berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lain. Pada
tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh
lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi
ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga
lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan dana yang
relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh
dana dari bank. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Koperasi yang telah
berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi
masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi
manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan
koperasi kredit.

Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang menyebabkan
koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota
dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah lahirnya koperasi

Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19.Berawal dari penerapan sistem Kapitalis di Eropa
yang membuat buruh merasa tertindas.Dan untuk membebaskan penderitaannya ,maka mereka
bersepakat untuk membentuk Koperasi. Pada awalnya pertumbuhan Koperasi ini memang tidak dapat
dipisahkan dengan gerakan Sosialis karena kuatnya pemikiran sosialis dalam perkembangan
Koperasi.Namun dalam proses perkembangan selanjutnya Gerakan Koperasi menemukan jalan sendiri
yang bebeda dengan cara-cara lain yang ditempuh gerakan Sosialis. Karena dalam perkembangan ini
Koperasi lebih kepada suatu gerakan yang menjunjung tinggi cara-cara Demokratis untuk melawan
kekuasaan kaum Kapitalis yang menindas.Dengan demikian Koperasi lebih mudah berkembang di
Negara Kapitalis yang menerapkan Sistem Politik Demokratis.Dalam hal ini,Koperasi dapat berkembang
sebagai bentuk perusahaan alternatife yang berfungsi mengimbangi kelemahan bentuk perusahaan
yang banyak terdapat di negeri itu.

Berdirinya Koperasi

Koperasi berdiri pertama kali di Rochdale, Inggris pada tahun 1844.Dengan para pendiriya adalah kaum
buruh yang tertindas yaitu pekerja di pabrik tekstil. Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi yang
berusaha mengatasi masalah keperluan konsumsi para anggotanya dengan cara kebersamaan.Koperasi
Rochdale ini berhasil menunjukkan keberhasilan dengan berdirinya 100 koperasi konsumsi di Inggris
pada tahun 1852. Kemudian pada tahun 1862 Koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi
COOPERATIVE WHOLESALE SOCIETY(CWS).Tahun 1950 jumlah anggota Koperasi di Inggris telah
berjumlah 11 juta orang dari 50 juta penduduk Inggris. Dalam waktu yang hampir bersamaan,di Prancis
lahir koperasi yang bergerak di bidang Produksi yang dibangun oleh beberapa tokoh yang menyadari
perlunya perbaikan nasib rakyat,diantaranya ; CHARLES FOURIER,LOUIS BLANC,dan FERDINAND
LASALLE.Dan di Jerman,pada tahun 1848 saat Inggris dan Perancis sudah maju dalam pembangunan
industri sedangkan perekonomian di Jerman masih bercorak Agraris muncul seorang pelopor bernama
F.W.RAIFFEISEN (walikota di FLAMMERSFIELD) yang menganjurkan para petani untuk menyatukan diri
dalam perkumpulan simpan pinjam.Hingga pada akhirnya dengan segala rintangan akhirnya berdirilah
Koperasi Simpan Pinjam di Jerman. Pada Tahun 1808 – 1883 sebenarnya koperasi juga berkembang di
Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.Dan akhirnya pada Tahun 1896 di London terbentuklah ICA
(International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia. 1920 diadakan Cooperati Commissie yang
diketahui oleh Dr. JH. Boeke sebagai adviseur Voor Volks Credietewezen. 12 Juli 1947 dilenggarakannya
kongres gerakan koperasi se Jawa pertama di Tasikmalaya. 1960 Pemerintah mengeluarkan peraturan
pemerintah No. 140 mengenai penyaluran pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961
diselenggarakannya Musyawarah Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip
Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan Undang – Undang No.
14 tahun 1965 mengenai prinsip Nasakom diterapkan di koperasi. 1967 Pemerintah mengeluarkan UU
No. 12 tahun 1967 tentang pokok – pokok perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995
tentang kegiatan usaha simpan pinjam koperasi.

B. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian disususn sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. badan usaha yang paling sesuai dengan jiwa dan
keperibadian bangsa Indonesia adalah koperasi.

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi
memiliki identitas ganda. identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik dan juga
pengguna jasa koperasi.

2. Tujuan Koperasi

Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuanmemajukan kesejahteraan


anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasiladan UUD 1945.

Menurut UU no 25/1992 pasal 4, Koperasi bertujuan :

· Membangun dan Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

· Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai kopegurunya.

· Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

· Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasarkan asas kekluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sedangkan Menurut Moch. Hatta,tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya,
melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

3. Asas Koperasi

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha ini
bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:

• Asas kekeluargaan

Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi untuk
mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari semua
anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari
satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka semua
anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

• Asas kegotongroyongan

Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau bekerja
sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang perorangan.

4. Prinsip Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, Pasal 5 Ayat 1 dan Ayat 2, Koperasi melaksanakan
prinsip koperasi sebagai berikut:

1. Prinsip ke dalam

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,

Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa:

- Menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.

- Seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan
dalam Anggaran Dasar Koperasi

Sifat terbuka mengandung makna dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi
dalam bentuk apapun.

Pengelolaan dilakukan secara demokratis,


Pengelolaan demokratis berarti : Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi; Urusan
kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus; Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; Pengurus
mengangkat manajer dan karyawan atas persetujuan rapat anggota; Kebijakan pengurus dikontrol oleh
anggota melalui pengawas; Laporan keuangan dan kegiatan koperasi lainnya terbuka dan transparan;
Satu anggota satu hak suara.

Pembagian sisa hasil usaha dilakkukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota.

Bagian SHU untuk anggota, dihitung secara sebanding (proporsional) berdasarkan transaksi dan
penyertaan modal (simpanan pokok dan simpanan wajib) setiap anggota pada akhir tahun buku.
Transaksi anggota tercatat di koperasi. Persentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan
dalam rapat anggota.

Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal,

Modal dalam koperasi pada dasarnya diperlukan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar
mencari keuntungan. Karena itu, anggota memperoleh bunga yang terbatas terhadap modal. Yang
dimaksud dengan “terbatas” adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar.
Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank pemerintah yang lazim. Anggota memperoleh keuntungan
dalam bentuk lain, seperti mengikuti pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk dengan
mudah, murah dan bermutu tinggi.

Kemandirian.

Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena koperasi memiliki:

Modal sendiri yang berasal dari anggota.

Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.

AD dan ART sendiri.

2. Prinsip ke luar

Pendidikan perkoperasian

Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-prinsip koperasi, maka penting
sekali anggota, pengurus dan karyawan koperasi ditingkatkan pemahaman, kesadaran dan
keterampilannya melalui pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan oleh anggota dalam rapat
anggota.

Kerjasama antar koperasi

Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat lokal, nasional ataupun
internasional. Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa membentuk pusat dan induk di tingkat
regional dan nasional.
5. Landasan Koperasi Indonesia

Sesuai dengan UUD 1945, maka dalam UU no. 12 tahun 1967 (UU Perkoperasian yang lama),
tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, Pasal 2 menyebutkan tentang landasan koperasi sebagai berikut:

1. Landasan Idiil

Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana kelima sila dari Pancasila tersebut
harus dijadikan dasar dalam kehidupan koperasi di Indonesia. Dasar idiil ini harus diamalkan oleh
seluruh anggota maupun pengurus koperasi karena pancasila disamping merupakan dasar negara juga
sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia.

2. Landasan Struktural

Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai landasan
geraknya adalah Pasal 33 Ayat (1), Undang-Undang Dasar 1945 serta penjelasannya. Menurut Pasal 33
Ayat (1), Undang-Undang Dasar 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Dari rumusan tersebut pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.

3. Landasan Mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Landasan itu
mencerminkan dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu gotong royong. Setia kawan
merupakan landasan untuk bekerjasama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kesadaran berpribadi,
keinsafan akan harga diri sendiri, merupakan hal yang mutlak harus ada dalam rangka meningkatkan
derajat kehidupan dan kemakmuran. Kesadaran berpribadi juga merupakan rasa tanggung jawab dan
disiplin terhadap segala peraturan hingga koperasi akan terwujud sesuai dengan tujuannya. Akan tetapi
landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan dalam masyarakat yang statis, dan
karenanya tidak dapat mendorong kemajuan.

4. Landasan Operasional

Landasan Operasional koperasi Indonesia adalah ketentuan-ketentuan operasional yang harus di


taati dan dipatuhi oleh anggota, pengurus, manajer, dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan tanggung jawab dalam koperasi. Landasan operasional koperasi berupa undang-undang dan
peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan operasional Koperasi
Indonesia :

(a) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.

(b) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.
6. Lambang koperasi

logo+koperasi+indonesia

BENTUK:

Logo Sekuntum Bunga Teratai bertuliskan KOPERASI INDONESIA

Arti Gambar dan Penjelasan Lambang Koperasi Baru:

Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan
kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus
selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya
serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi.

Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata
angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:

1. Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;

2. Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan;

3. Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan 4. demokrasi;

4. Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.

Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern,
menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan jaman yang bercermin pada
perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi
mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia
maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya.
Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain
Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu
keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal
terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya.

Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut
yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan
administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia.

Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat

Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;

Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang
menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan
saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi
Indonesia;

Tata Warna :

. Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9;

. Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25;

. Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21;

. Perbandingan skala 1 : 20.

7. Perangkat Organisasi Koperasi Indonesia

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Tetapi bukan berarti rapat
anggota bersifat tak terbatas. Kekuasaan tertinggi suatu rapat anggota tetap ada batasnya yaitu prinsip
koperasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga misalnya rapat anggota
mengambil keputusan yang bertentangan dengan prinsip koperasi dan perundang-undangan yang
berlaku maka keputusan itu akan gugur.

Menurut pasal 23 Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, rapat anggota menetapkan :


Anggaran dasar

Kebijaksanaan umum

Pemilihan,pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasan

Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan
keuangan

Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

Pembagian sisa hasil usaha

Penggabungan,peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

Rapat anggota koperasi berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas
mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota ini diadakan sedikitnya sekali dalam setahun.

Rapat anggota koperasi dibedakan 2 macam, yaitu rapat anggota biasa dan rapat anggota luar biasa.

Rapat anggota biasa adalah rapat anggota tahunan dengan tujuan untuk mengesahkan pertanggung
jawaban pengurus. Batas waktu penyelenggaraan rapat anggota tahunan ini yaitu paling lambat enam
bulan setelah tahun buku lampau, namun demikian dalam pelaksanaannya diusahakan secepatnya.

Rapat anggota luar biasa adalah rapat anggota yang diadakan apabila dalam keadaan mengharuskan
adanya keputusan segerayang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa ini dapat
diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus yang
pelaksanaaannya diatur dalam anggaran dasar.

1) Permintaan rapat anggota luar biasa oleh anggota dilakukan karena berbagai alasan, terutama
apabila anggota menilai bahwa pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan
kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap koperasi. Jika permintan tersebut telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, maka pengurus harus memenuhinya.

2) Rapat anggota luar biasa atas keputusan pengurus biasanya dilaksanakan untuk kepentingan
pengembangan koperasi.

Tugas dan Peran Rapat Anggota

Tugas dan peran dari rapat anggota dapat dirumuskan sebagai beikut :
1) Mengesahkan / menetapkan penyusunan dan perubahan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
Tangga, sesuai dengan keputusan-keputusan rapat.

2) Memilih,mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan pengawas

3) Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur permodalan organisasi dan arah
kegiatan-kegiatan usahanya.

4) Mensyaratkan agar pengurus, menejer dan karyawan memahami ketentuan dalam anggaran dasar.

5) Menetapkan / mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja organisasi.

6) Menetapkan sisa hasil usaha

7) Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembubaran organisasi

8) Memberikan penilaian terhadap pertanggung jawaban pengururs: menerima atau menolak.

2. Pengurus

Pengurus dalam kopersai mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi
sebagai organisasi ekonomi yang berwatak social.pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota
koperasi dalam rapat anggota. Bagi koperasi yang beranggotakan badan-badan hokum koperasi. Masa
jabatan pengurus paling lama 5 tahun, tentang persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi
anggota pengurus ditetapka dalam anggaran dasar.

Menurut pasal 30 Undang-undang Nomor 25 / 1992 tentang perkoperasian, tugas dan wewenang
pengurus adalah sebagai berikut :

1) Mengelola koperasi dan usahanya

2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggran pendapatan dan belanja
koperasi

3) Menyelenggarakan rapat anggota

4) Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

5) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus, sedangkan pengurus berwenang a. mewakili
koperasi didalam dan diluar pengadilan

memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta memberhentikan anggota sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar

melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawannya dan keputusan rapat anggota.
Wewenang Pengurus

1) mewakili kopersai di dalam dan di luar negeri

2) memutukan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan dalam anggaran dasar

3) melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan keputusan rapat anggota

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus

1) mengelola organisasi dan usaha koperasi

sebagai pihak yang dipercaya oleh rapat anggota untuk mengelola organisasi dan usaha koperasi,
pengurus kopeasi harus berusaha menjalankan semua kebijakan dan rencana kerja yang telah disepakati
oleh rapat anggota.

2) memelihara buku daftar anggota

Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan administrasi yang teratur dan sistematis mengenai
segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh koperasi

3) menyelenggarakan rapat anggota

Berbekal pengalaman selama menjadi pengurus, maka para pengurus koperasi seharusnya memiliki
bekal yang cukup untuk menyelenggarakan rapat anggota koperasi

4) mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi

5) mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja kopeasi.

3. Pengawas

Sesuai dengan UU No 25 / 1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur organisasi koperasi
bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan.artinya pengawasan pada koperasi pada dasarnya dilakukan
secara langsung oleh para anggota,tidak semua koperasi lembaga khusus yang bertugas melakukan
pengawasan.

Pengawasan adalah merupakan salah stu fungsi dari manajemen. Beberapa buku menggunakan istilah
pengendalian untuk fungsi ini. Dalam Undang-undang Nomor 25 / 1992 pasal 29 dikatakan :

Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin adalah lebih bijaksana daripada
memberi hukuman dan peringatan. Jadi tugas pengawas (pasal 39 UU No 25 / 1992) ayat 1:

1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi


2) membuat laopran tertulis tentang hasil pengawasannya. Juga pengawal mempunyai wewenang,
ayat (2): (a) meneliti catatan yang ada pada koperasi; dan (b) mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan

Fungsi Pengawas

Sesuai dengan namanya, pengawas koperasi pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut :

(2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.

(2) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukan dan menyampaikannya
kepada rapat anggta.

Wewenang Pengawas

Sehubungan dengan pelaksanaan pengawasan, pengawasemiliki wewenang untuk meminta keterangan


yang diperlukan dari pengurus koperasi atau pihak-pihak lain yang dianggap perlu.

Masa Jabatan Pengawas

Sebagaimana halnya dengan masa jabatan pengurus, masa jabatan pengawas diatur secara rinci dalam
anggaran dasar koperasi. Dalam preaktek, beberapa koperasi mengatur metode penggantian anggota
pengawas secara bertahap. Tindakan ini pada umumnya didasarkan pada pertimbangan untuk menjaga
agar diantara anggota pengawas senantiasa ada seorang atau beberapa orang yang menguasai masalah
– masalah penting yang pernah terjadi sebelumnya.

8. Modal Koperasi

a. Pengertian Modal Koperasi

Setiap perkumpulan atau organisasi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuannya memerlukan
sejumlah dana. Sebagai badan usaha, koperasi memerlukan dana sesuai dengan lingkup dan jenis
usahanya. Dalam rangka mendirikan badan usaha koperasi, yang ditetapkan oleh pembuat undang-
undang sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi adalah jumlah anggota pendiri.
Sedangkan besar modal minimum yang harus disetor sebagai modal awal koperasi oleh para pendirinya
tidak ditentukan. hal ini sesuai dengan karakteristik koperasi yang mengedepankan jumlah anggota
daripada besar modal usaha.

1. Karakteristik Koperasi
Koperasi merupakan sebuah perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan bersama untuk
bekerja sama dalam memperbaiki dan meningkatkan taraf kemampuan mereka di bidang ekonomi dan
perekonomian. Unsur-unsur penting dari kalimat tersebut adalah adanya orang-orang, yang berumpul
dalam sebuah perkumpulan, mempunyai tujuan yang sama dengan bekerja sama, di dalam bidang
kesejahteraan ekonomi. Jadi sejak awal sebuah koperasi menjalankan usahanya, para pengurus dan
anggota koperasi secara sadar dan wajib memanfaatkan jasa atau produk yang dihasilkan oleh koperasi
mereka sendiri, sebagai cara utama untuk ikut memajukan koperasi dalam memupuk modal.

2. Peruntukan Modal

Sedikitnya ada tiga alasan koperasi membutuhkan modal, anatara lain:

Pertama, untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya pra-organisasi untuk
keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar, membayar biaya administrasi pengurusan
izin yang diperlukan, sewa tempat bekerja, ongkos transportasi, dan lain-lain.

Kedua, untuk membeli barang-barang modal. Barang-barang modal ini dalam perhitungan perusahaan
digolongkan menjadi harta tetap atau barang modal jangka panjang.

Ketiga, untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan untuk membiayai operasional koperasi
dalam menjalankan usahanya.

b. KONSEP MODAL KOPERASI

Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah sama, yaitu
modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang
mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang mempunyai hak yang sama.

Modal Dasar

Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk mengakumulasikan potensi
keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada.
Modal terdiri dari 2 yaitu :

• Modal jangka Panjang : Fasilitas Fisik

• Modal jangka Pendek : Kegiatan Operasional


Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama. Menurut Undang-Undang
Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

1. Modal sendiri dapat berasal dari:

a. Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat
masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

b. Simpanan wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan
wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Simpanan sukarela

Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan.
Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.

d. Dana cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana
cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan.

e. Dana hibah.

Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.

2. Modal pinjaman dapat berasal dari:

a. anggota

b. koperasi lain

c. bank

d. sumber lain yang sah


9. Jenis-jenis Koperasi

1. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4 yaitu :

a. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang. Barang-barang yang dijual di
koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi.

b. Koperasi konsumsi

Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang antara lain
berupa:bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumah tangga.

c. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan .
Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada koperasi.

d. Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha.Seperti menjual kebutuhan pokok dan
barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan.

2. Berdasarkan keanggotaannya

a. Koperasi Pegawai Negeri

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai
negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.

b. Koperasi Pasar (Koppas)

Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang.

c. Koperasi Unit Desa (KUD)


Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang
ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan). Beberapa usaha KUD, antara
lain:

• Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat pemberantas hama, dan
alat-alat pertanian.

• Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani.

d. Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah
biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah.

3. Berdasarkan Tingkatannya

a. Koperasi Primer

Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang.

b. Koperasi sekunder

Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi.

C. Selisih Hasil Usaha (SHU)

1. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU).

Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial, Sisa Hasil Usaha (SHU)

koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total dengan biaya-biaya atau biaya
total dalam satu tahun buku. Dari aspek legalistik, pengertian SHU menurut pasal 45 UU No. 25 Tahun
1992 adalah sebagai berikut.
(a) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku yang
bersangkutan.

(b) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang
dilakukan oleh masing-masing anggota dalam koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.

(c) Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Perlu diketahui bahwa penetapan besarnya pembagian SHU kepada para anggota dan jenis serta
jumlahnya untuk keperluan lain, ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Dalam hal ini, jasa usaha mencakup transaksi usaha dan
partisipasi modal.

Dengan mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan
berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi. Dalam pengertian ini, juga dijelaskan bahwa ada hubungan linier antara transaksi
usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan SHU.

2. Informasi Dasar Penghitungan SHU.

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar diketahui sebagai
berikut.

a. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.

b. Persentase bagian SHU anggota.

c. Total simpanan seluruh anggota.

d. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.

e. Jumlah simpanan per anggota.

f. Omzet atau volume usaha per anggota.

g. Persentase bagian SHU untuk simpanan anggota.

h. Persentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota.


3. Rumus Pembagian SHU

Acuan dasar untuk SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian
SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk
koperasi Indonesia, dasar hukumnya adalah pasal 5 ayat 1 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
yang dalam penjelasannya menjelaskan bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak
semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan
kekeluargaan dan keadilan”.

Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu sebagai berikut.

a. SHU atas jasa modal

Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus investor, karena jasa atas
modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasi sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada
tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU atas jasa usaha

Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan.

Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut.

(1) Cadangan Koperasi

(2) Jasa Anggota

(3) Dana Pengurus

(4) Dana Karyawan

(5) Dana Pendidikan

(6) Dana Sosial


(7) Dana untuk Pembangunan Lingkungan

Tentunya tidak semua komponen diatas diadopsi koperasi dalam membagi SHU-nya. Hal ini sangat
tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

4. Prinsip-Prinsip Pembagian SHU

Dalam koperasi, anggota berfungsi ganda, yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus pelanggan
(customer). Sebagai pemilik, seorang anggota berkewajiban melakukan investasi. Dengan demikian,
sebagai investor, anggota berhak menerima hasil investasinya. Di sisi lain, sebagai pelanggan, seorang
anggota berkewajiban berpartisipasi dalam setiap transaksi bisnis di koperasinya. Seiring dengan prinsip-
prinsip koperasi, maka anggota berhak menerima sebagian keuntungan yang diperoleh koperasinya.

Agar tercermin asas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka
perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

d. SHU anggota dibayar secara tunai.

5. Pembagian SHU Peranggota

Setelah kita mengetahui prinsip dan rumus pembagian SHU, kita dapat menghitung pembagian SHU per
anggota. Pastinya pembagian SHU per anggota berbeda-beda karena modal dan kerja yang berbeda
pula. Berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU per anggota:

D. Koperasi Sekolah
1. Pengertian Koperasi Sekolah

Menurut UU nomer 25 tahun 1992, koperasi adalah bedan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sakaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sekolah merupakan lembaga
untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sehingga koperasi sekolah
adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah
dengan bimbingan guru. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan pendidikan, misalnya
Koperasi SD, Koperasi SMP, Koperasi SMA dst.

2. Fungsi Koperasi Sekolah

Fungsi koperasi sekolah antara lain:

Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan


sekolah.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat.

Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah.

Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.

Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.

3. Tujuan Koperasi Sekolah

Melalui pembelajaran koperasi sekolah maka siswa akan terbentuk sikap yang selalu menggunakan
kopersi dalam kegiatan ekonomi dan sosial. Pembentukan Koperasi Sekolah dikalangan siswa
dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Dengan demikian, tujuan
pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan
kesadaran berkoperasi sejak dini. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Koperasi mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan sosial. Fungsi ekonomi adalah untuk
memenuhi kebutuhan dengan berprinsip ekonomi, fungsi sosial dengan akan terjadi proses tolong
menolong dan gotong royong antar sesama anggota keperasi.

4. Struktur Organisasi Sekolah :

Anggota
Pengurus

Badan Pemeriksa

Pembina dan Pengawas

Badan Penasehat

5. Rapat Anggota

Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah maka rapat anggota mempunyai
wewenang yang cukup besar, antara lain:

Menetapkan anggaran dasar koperasi;

Menetapkan kebijakan umum koperasi;

Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;

Menetapkan anggaran dasar koperasi;

Menetapkan kebijakan umum koperasi;

Memberhentikan pengurus; dan

Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

Hal yang dibicarakan di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT):

Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau.

Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi.

Penilaian laporan pengawas

Menetapkan pembagian SHU

Pemilihan pengurus dan pengawas

Rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun selanjutnya

Masalah-masalah yang timbul


6. Ciri-ciri Koperasi Sekolah

Bentuknya Badan Usaha yang tidak berbadan Hukum.

Sebagai latihan dan praktik berkoperasi.

Melatih disiplin dan kerja.

Menyediakan perlengkapan pelajar.

Mendidik siswa hemat menabung.

Anggotanya siswa-siswa sekolah tersebut.

Keanggotannya selama kita masih menjadi siswa.

Koperasi sekolah dibuka pada waktu istirahat.

Tempat menyelanggarakan ekonomi dan gotong royong.

DAFTAR PUSTAKA

http://baladkurawapalingfair.blogspot.com/2014/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html

http://marsiwirianis.blogspot.com/

http://yusniarputri.tumblr.com/post/72296009803/prinsip-tujuan-dan-fungsi-koperasi-ekonomi

http://ksplestari.blogspot.com/2014/01/lambang-dan-arti-logo-baru-koperasi.html

https://riyan17.wordpress.com/2010/02/27/perangkat-organisasi-koperasi/

http://fatih-io.biz/definisi_dan_pengertian_koperasi_sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai