Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU

BELAJAR GOBLOK DARI BOB SADINO

1.1 Identitas Buku


1. Judul Buku

: Belajar Goblok Dari Bob Sadino

2. Penulis

: Dodi Mawardi

3. Penerbit

: Kintamani Publishing

4. Tahun Terbit

: 2009

5. Tebal Buku

6. Jumlah Halaman

7. Harga

: Rp. 52.500

1.2. Penulis
Dodi Mawardi memulai karir menulisnya pada tahun 1996 dengan menjadi penulis
atau wartawan paruh waktu pada harian Republika. Sempat vakum selama bebrapa tahun,
karir menulisnya berlanjut lagi pada tahun 2006 dengan menjadi editor sejumlah buku, selain
itu ia juga berkolaborasi dengan sejumlah pengusaha dalam menulis buku salah satunya yaitu
dengan Bob Sadino yang berjudul Belajar Goblok Dari Bob Sadino, disamping itu ia juga
meluncurkan buku karyanya sendiri. Kini Dodi mengembangkan diri menjadi Konsultan dan
pengajar penulisan di pusat kursus menulis buku sekolah (Sekolah Menulis Kre@tif
Indonesia) serta dosen di FISIP Universitas Indonesia dan Stikom Interstudi.
1.3. Pendahuluan
Buku Belajar Goblok Dari Bob Sadino yang ditulis oleh Dodi Mawardi yang
berasal dari pengalaman pengusaha sukses Bob Sadino sendiri, yang mengajarkan kita bahwa
orang goblok belum tentu tidak sukses. Buah pena Dodi Mawardi ini berisi cara Bob Sadino,
seorang intrepeneur senior yang sukses menjalankan usahanya dengan menggunakan cara dan
sudut pandang yang luar biasa. Prinsip-prinsip dasar bisnis yang digunakan Om Bob
mematahkan ilmu ekonomi yang pernah ada. Om Bob, begitu ia sering di panggil, memang

pernah mengenyam bangku sekolahan, tapi semua usahanya tidak pernah dilandasi oleh teori
keilmuan. Ia memulai segalanya dari jalanan bukan sekolahan. Dia tidak menghadapi segala
masalah dengan senjata teori, melainkan dengan praktik, praktik dan praktik.
1.4. Sinopsis
Bob (Bambang Mustari) Sadino adalah seorang entrepreneur Indonesia yang sangat
sukses, beliau sering dipanggil Bob Sadino atau Om Bob yang lahir di Tanjungkarang, pada 9
Maret 1933. Pengusaha agroindustri yang dikenal sebagai boss dari Kem Chicks ini ternyata
memiliki segudang kiat dan trik yang unik dan aneh namun terbukti ampuh dalam
membangun bisnis yang terus berkembang.
Walaupun beliau berasal dari keluarga yang sederhana, sempat berprofesi sebagai kuli
bangunan hingga pedagang telur keliling ternyata tak menyurutkan semangat Bob untuk
merintis usahanya. Baginya, menjadi orang bodoh seperti dirinya bukanlah halangan untuk
sukses, namun justru memudahkan dalam mencapai keberhasilan. Banyak hal tentang suka
duka Bob Sadino membangun bisnisnya dari O besar alias tidak punya apa-apa hingga
menjadi sebesar ini. Titik balik Bob Sadino menjalankan bisnis ternyata dimulai saat mobil
mewah yang ia jadikan sewaan mengalami tabrakan yang cukup parah. Dari sini seorang Bob
Sadino mengalami tekanan yang sangat hebat, karena situasi keuangannya mulai terganggu.
Untungnya ia memiliki teman yang tahu cara memproduksi telur ayam negeri. Hingga
akhirnya Bob-pun diajarkan cara memproduksi ayam negeri.
Ia menganggap ilmu sekolahan hanya melahirkan kaum sarjana yang lamban dan teracuni
oleh pengetahuan basi. Bob sendiri banyak menimba ilmu dengan metode street learning
alias belajar mempraktikkan secara langsung, dan tentu saja jauh dari lingkungan sekolahan.
Tidak heran banyak ajarannya yang mendobrak dan memutarbalikkan pakem-pakem
manajemen dan ekonomi yang selama ini diagung-agungkan kaum sarjana. Namun dari
situlah ia menemukan bahwa untuk sukses kita harus menjadi goblok. Mengapa?
Dalam melakukan usahanya Bob memegang beberapa prinsip. Ia selalu menciptakan pasar
bagi produknya, bukan mencarinya. Mencari-cari pasar, seperti yang banyak diajarkan di
bangku kuliahan, hanya membuag-buang waktu dan tenaga saja. Bob juga tidak pernah
bertele-tele dalam merancang usahanya. Baginya yang terpenting adalah, segera lakukan dan

lihat hasilnya! Kegagalan dan kerugian justru merupakan hal yang dicarinya, untuk
meningkatkan kualitas dirinya dan para karyawan.
Dalam memilih karyawannya, Bob tidak pernah melihat latar belakang pendidikan. Ia justru
menerima orang dengan syarat mau bekerja dan belajar. Jika ada kesalahan yang dilakukan
oleh karyawannya, ia justru melihatnya sebaga satu bentuk pendidikan yang tak ternilai
harganya.Karyawan seperti itu justru dipertahankan karena telah mengecap pembelajaran dari
kesalahan yang diperbuatnya. Bob senantiasa memperlakukan semua orang sebagaimana
keluarganya sendiri. Termasuk karyawan dan konsumennya. Baginya, karyawan sudah seperti
anak kandungnya sendiri, yang senantiasa dijaga dan dilindungi. Ia menyerahkan
kepercayaan penuh kepada karyawannya untuk mengelola usahanya dan memberi
kesempatan untuk berlomba menjadi yang terbaik. Tidak heran perusahaan Bob terus
berkembang sekalipun banyak kompetitor yang menunggu di luar sana.
Sedangkan konsumen bagi Bob adalah paspornya menuju keberhasilan. Bob sadar bahwa
konsumen adalah raja yang harus dihargai dan dihormati. Ia selalu berusaha memberikan
yang terbaik buat para konsumennya. Ia ingin agar para konsumennya merasa betah saat
berbisnis dengannya. Masih banyak lagi kiat-kiat bisnis ampuh ala Bob Sadino yang
diuraikan dalam buku ini yang belum diketahui banyak orang.
Salah satu cirri khas Bob Sadino yang selalui terlihat sejak dulu adalah celana pendeknya
dengan baju kemeja putih. Karena ia ingin menghargai dan mensyukuri nikmat Tuhan serta
leluasa menikmati sinar matahari.
Setiap bertemu dengan orang baru, Om Bob selalu mengosongkan gelasnya terlebih
dahulu alias menggoblokan dirinya dulu, Mengapa? Jika ingin mendapatkan ilmu sebanyak
mungkin, anda harus mengosongkan seluruh gelas ilmu anda atau membuat diri anda goblok
dulu, dan jangan pernah menjadi sok tahu. Begitu anda mulai sok tahu, maka ilmu yang
mengalir dari siapapun, akan tumpah ruah dan tidak tertampung di gelas ilmu anda. Ternyata
itulah makna kata Goblok yang sering dilontarkan oleh Bob Sadino sendiri. Pengusaha tak
harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar.
1.5. Kelebihan

Buku ini sangat cocok dibaca semua kalangan, terutama mereka yang ingin menjadi seorang
entrepreneur dan sedang menimba ilmu, banyak berisi kiat-kiat rahasia Bob Sadino didalam
berwirausahawan yang belum diketaui banyak orang serta buku ini banyak dipenuhi oleh
potret diri Bob Sadino , interpreneur dengan pemikiran yang sarat kesederhanaan.
1.6. Kekurangan

1.7. Kesimpulan
Setelah membaca buku ini, saya dapat menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang
intrepreneur sukses tidak harus mengenyam bangku kuliahan, kuncinya adalah niat dan
action. Jadi sekolah tidak menjamin seseorang sukses, banyak sarjana menganggur. Mereka
yang bergaul dengan buku hanya studying, not learning (Bob Sadino) jika mau menjadi
orang sukses, jangan terlalu banyak berpikir dan berencana seperti orang pintar. Tapi segera
memulai, lakukan saja, just do it, layaknya orang goblok.

Anda mungkin juga menyukai