Anda di halaman 1dari 3

KASUS OPTIMASI MULTIVARIABEL

KASUS I : JALAN KOTE DAN ROTI MAROS


Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote dengan
keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti maros dan jalan
kote dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa
digunakan tiap hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari.
Diketahui bahwa untuk membuat sebuah roti maros dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir
telur, sedangkan untuk membuat jalang kote dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur.
Tentukan jumlah jalan kote dan roti maros yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh
keuntungan maksimum.

Penyelesaian:

Dari soal cerita diatas, kita terjemahkan kedalam model matematis sebagai berikut :
x = roti maros dan y = jalang kote
J = Keuntungan total per hari
P = Keuntungan penjualan satu buah roti maros= Rp500
Q = Keuntungan penjualan satu buah jalang kote = Rp150
M = Jumlah maks. tepung yang tersedia = 35 kg/hari
N = Jumlah maks. telur yang tersedia = 200 butir/hari
m1 = Jumlah tepung yang digunakan untuk membuat satu buah roti maros = 0,2 kg
n1 = Jumlah telur yang digunakan untuk membuat satu buah roti maros = 0,5 butir
m2 = Jumlah tepung yang dibutuhkan untuk membuat satu buah jalang kote = 0,02 kg
n2 = Jumlah telur yang digunakan untuk membuat satu buah jalang kote = 0,2 butir

Secara matematis keuntungan total per hari ( fungsi tujuan ) dapat dituliskan sebagai berikut :
J(x,y) = Px + Qy
= 500x + 150y
Sedangkan fungsi kendala dapat dinyatakan dengan pertidaksamaan sebagai berikut:
 Kendala tepung : m1x + m2y M <= atau 0.2x + 0.02y <= 35
 Kendala telur : n1x + n2y <= N atau 0.5x + 0.2y <= 200

Kasus diatas akan diselesaikan dengan metode grafik, langkah pertama dalam menyelesaikan
metode grafik yaitu dengan menggambarkan fungsi kendala secara grafik, untuk
menggambar maka kita akan mencari titik potong dari kedua sumbu persamaan garis dari
fungsi kendala berikut :
 Kendala tepung y = -(m1/m2)x + (M/m2) --> y = -10x + 1750
itik potong sumbu x = ( 175 , 0 )
titik potong sumbu y = ( 0 , 1750 )

 Kendala telur y = -(n1/n2)x + (N/n2) --> y = -2,5x + 1000


titik potong sumbu x = ( 400 , 0 )
titik potong sumbu y = ( 0 , 1000)

Gambar grafiknya adalah:

Berdasarkan grafik diatas, daerah yang memenuhi syarat sebagai ”feasible solution” adalah
daerah II (bidang 0ABC) sebab daerah tersebut memenuhi syarat batas kendala jumlah telur
maupun tepung yang tersedia setiap hari. Untuk menentukan solusi yang optimal, ada dua
cara yang bisa digunakan yaitu :
1) Dengan menggunakan garis profit ( profit line )
2) Dengan titik sudut (corner point)

A. Dengan menggunakan garis profit ( profit line )


Penyelesaian dengan menggunakan garis profit adalah penyelesaian dengan menggambarkan
fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kanan sampai menyinggung titik
terjauh dari dari titik nol ( untuk Fungsi Tujuan Maksimasi), tetapi masih berada pada area
layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis profit, kita mengganti nilai J(x,y)
dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi profit. Pada kasus ini
persamaan dibuat J(x,y) = 0, sehinga diperoleh pesamaan garis dari fungsi tujuan sebagai
berikut :
J(x,y) = 500x + 150y
J(x,y) = 0 --> 500x + 150y = 0 --> y = - 10/3 x
titik potong sumbu x = ( -10/3 , 0 )

titik potong sumbu y = ( 0 , 0 )

Anda mungkin juga menyukai