Bahasa basic merupakan bahasa pemograman tingkat tinggi (high level language) yang dapat
dipelajari dan di gunakan dengan mudah oleh para pemula. BASIC merupakan singkatan dari
Beginner’s All Purpose Symbolic Instruction Code. Bahasa ini di ciptakan oleh Thomas E. Kurtz
dan John G. Kemeny, seorang profesor dari Darhmouth College di Hanover, New Hampshire,
New England pada tahun 1964.
Dalam sejarahnya telah tercipta banyak versi dari bahasa BASIC, seperti BASICA, GW-BASIC,
MBASIC, Turbo BASIC, QBASIC, dan Power BASIC yang berbasis DOS, dan Bahasa BASIC
lainnya yang berbasis Windows, antara lain yaitu Just Basic dan Microsoft Visual Basic. Bahasa
Basic ini mempunyai ciri khas, yaitu tidak memerlukan pendeklarasian variabel pada awal
program.
Sekarang bahasa pemograman yang digunakan untuk di pelajari adalah bahasa pemograman Just
Basic, dimana program ini berjalan di atas sistem operasi Window. Program aplikasi ini dapat di
download secara gratis. Dihttp://justbasic.com/
1. ELEMEN PEMOGRAMAN
1. OPERATOR
Ada beberapa jenis operator, yaitu:
1. Operator Matematika
Opertator matematika digunakan untuk mengoperasikan data-data numerik, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan lainnya.
Valensi Operator Fungsi
2 ^ Pemangkatan
1 * Perkalian
1 / Pembagian
1 \ Pembagian Integer
Modulo
0 + Penjumlahan
0 – Pengurangan
1. Operator Relasi
Operasi relasi digunakan untuk mewakili sebuah nilai logika (nilai Boolean), dari suara
persamaan atau nilai.
Operator Fungsi
= Sama dengan
1. Operator Logika
Operasi logika digunakan untuk mengoperasikan operand (konstanta, variabel, atau ekspresi
logis) secara logis.
Operator Fungsi
Operasi implikasi akan bernilai benar jika dan hanya jika operand
IMP pertamanya bernilai benar dan operand keduanya bernilai salah
Operasi ini hanya akan membalikan nilai dari sebuah operand dan
NOT sifatnya unary
1. Ungkapan/Pernyataan
Ungkapan atau pernyataan dapat berupa konstanta (string/numerik), variabel (string/numerik),
dan nilai tunggal yang diperoleh dengan mengkombinasikan operasi dan operator. Ungkapan
dibagi menjadi empat kategori.
1. Ungkapan Numerik
3+6
3^2
A*B+C
4^4
3+1*5
1. Ungkapan String
“ABCD” + “EFGH”
A$ + B$
Satu-satunya operator aritmatika yang berlaku pada ungkapan string hanyalah tanda + yang
berfungsi untuk menggabungkan dua nilai.
1. Ungkapan Relasi/Hubungan
3>2 3 lebih besar dari 2
1. Ungkapan Logika
NOT (A)
A > 3 AND C = 2
A$ = “Amin” OR A$ “Joni
1. Fungsi
Fungsi adalah bentuk lain dari instruksi yang dapat memberikan sebuah nilai apabila diberi
masukan yang dibutuhkan. Masukan tersebut dikenal dengan istilah parameter.
Ada berbagai macam jenis fungsi menurut kategori jenis data yang digunakan, manfaat fungsi itu
dan lain sebagainya.
PRINT COS(2)
PRINT CHR$(53)
Contoh penggunaan
1. Fungsi Lain
Beberapa fungsi lain dapat dilihat berikut ini :
1. INSTRUKSI LET
Instruksi LET digunakan untuk memasukan sebuah nilai ke dalam sebuah variabel.
Bentuk umumnya:
Contoh:
LET A = 10
LET nama$ = “SAYA”
1. INSTRUKSI READ-DATA
Cara memasukkan nilai ke dalam suatu variabel dengan menggunakan instruksi LET tentu tidak
efisien bila digunakan untuk jumlah data yang sangat banyak. Untuk itu bahasa basic
menyediakan instruksi yang dapat digunakan untuk memasukkan sederetan nilai kedalam deretan
variabel sekaligus. Bentuk umum dari instruksi tersebut adalah:
DATA data1[,data2,….]
Perintah READ akan membaca nilai-nilai yang didefinisikan dalam instruksi data ke dalam
variabel yang ada dalam instruksi READ.
Contoh:
READ A, B, C, D, E, F, G
DATA 10,20,30,40,50,60,70
1. INSTRUKSI RESTORE
Nilai yang tertera pada instruksi DATA hanya dapat dibaca satu kali saja dengan instruksi READ.
Agar nilai tersebut dapat dibaca kembali maka digunakan instruksi RESTORE
Contoh:
READ A, B, C, D, E, F, G
DATA 10,20,30,40,50,60,70
RESTORE
READ P,Q,R,S,T,U,V
1. INSTRUKSI INPUT
Cara lain untuk memasukan data ke dalam variabel adalah dengan menggunakan instruksi
INPUT. Keuntungan penggunaan instruksi ini adalah bahwa data dapat dimasukkan melalui
keyboard
Bentuk umumnya :
Contoh:
A=A*2
PRINT A
Contoh:
1. INSTRUKSI PRINT
Instruksi print digunakan untuk menampilkan data dan hasil pengolahan pada layer tampilan.
Data yang ditampilkan dapat merupakan suatu ekspresi. Berikut adalah bentuk umum penulisan
perintah PRINT.
1. INSTRUKSI LPRINT
Insrtuksi LPRINT digunakan untuk menampilkan data dan hasil pengolahan pada printer. Data
yang dihasilkan dapat berupa ekspresi dan/atau variabel.
1. INSTRUKSI “IF-THEN”
Instruksi IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris
program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi.
Contoh:
Pernyataan : jika nilai lebih dari 65, maka statusnya lulus
Aplikasi :
END
Contoh:
Pernyataan : mahasiswa akan lulus apabila ia mendapatkan nilai > 60 dan jumlah kehadirannya
lebih dari 12.
Aplikasi:
REM jika jumlah kehadiran > 12 dan nilai >= 60 maka statusnya lulus
PRINT “LULUS”
ELSE
PRINT “GAGAL”
END IF
END
1. IF-THEN-ELSE
Instruksi IF-THEN-ELSE digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu
atau lebih baris, program jika kondisi terpenuhi; dan mengeksekusi satu atau lebih baris program
yang lain jika kondisi tidak terpenuhi.
Pernyataan : Jika Nilai > 60 terpenuhi maka variabel status$ berisi “LULUS”, jika tidak maka
variabel status$ berisi “GAGAL”
Aplikasi :
PRINT Status$
END
Aplikasi :
ELSE
PRINT Status$
END IF
blok instruksi
[CASE ELSE]
blok instruksi
END SELECT
Contoh:
Pernyataan: buatlah sebuah program yang dapat mengkonversikan sebuah nilai huruf A-E
menjadi nilai angka 4-0.
Aplikasi :
SELECT CASE N$
CASE “A”
Nilai = 4
CASE “B”
Nilai = 3
CASE “C”
Nilai = 2
CASE “D”
Nilai = 1
CASE “E”
Nilai = 0
CASE ELSE
END
END SELECT
END
1. INSTRUKSI “GOTO”
Instruksi GOTO digunakan untuk mengubah urutan eksekusi program ke baris instruksi yang
ditunjukan oleh nomor baris atau label. Bentuk umum instruksi ini adalah :
Contoh:
Aplikasi :
CLS
Angka 1
[cetakangka]
PRINT Angka
Angka = Angka + 1
END
Contoh:
Pernyataan : Buatlah sebuah program untuk menampilkan bilangan bulat dari angka 1 sampai
dengan 100
Aplikasi :
I=0
[ulang]
I=I+1
PRINT I
END
1. INSTRUKSI “FOR-NEXT”
Instruksi FOR-NEXT digunakan untuk mengeksekusi suatu baris/blok instruksi secara berulang-
ulang selama kondisi terpenuhi. Pada instruksi ini kondisi yang dapat digunakan untuk menguji
hanya sebatas perhitungan menambah dan mengurangi isi variabel counter dengan step tertentu.
Instruksi ini digunakan apabila jumlah perulangan yang dilakukan diketahui secara pasti.
Penulisan FOR-NEXT ini ada bebrapa macam sesuai kebutuhan perulangan yang akan dilakukan.
Contoh:
Aplikasi :
FOR I = 1 TO 10 STEP 1
NEXT I
END
Contoh:
Aplikasi :
PRINT “MENAMPILKAN BILANGAN PRIMA”
PRINT “————————————————-“
PRIMA = 1
FOR A = 2 to bilperiksa -1
PRIMA = 0
EXIT FOR
END IF
NEXT A
NEXT bilperiksa
1. INSTRUKSI “WHILE-WEND”
Instruksi WHILE-WEND dapat digunakan untuk melakukan proses berulang selama
sebuahkondisi terpenuhi. Instruksi WHILE-WEND dapat digunakan bila jumlah operasi
pengulangan yang dilakukan tidak diketahui dengan jelas, tetapi yang diketahui hanya kondisi
agar operasi perulangan terjadi. Bentuk umumnya:
WHILE kondisi
blok kondisi
WEND
Contoh:
Pernyataan : buatlah program untuk memeriksa suatu bilangan genap atau ganjil, setelah
memeriksa bilangan tersebut maka program akan meminta pengguna akan memeriksa bilangan
lain atau tidak.
Aplikasi :
PRINT “——————————————————————“
Lagi$ = “Y”
ELSE
END IF
WEND
1. ARRAY
1. Pendeklarasian Array
Array di bagi menjadi dua kelompok besar, yaitu array berdimensi tunggal dan array berdimensi
banyak.
Sebelum digunakan dalam suatu pemograman, sebuah array harus dideklarasikan terlebih dahulu
dengan instruksi DIM(dimension). Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
Variabel berdimensi tunggal sering disebut dengan vektor. Berbeda dengan variabel bertipe
skalar, variabel array harus didefinidikan terlebih dahulu untuk mengalokasikan tempat pada
memori.
Contoh Pendeklarasian:
DIM Nama$(30)
Matriks
Untuk mendefinisikan dimensi dari suatu matriks maka harus memperhatikan jumlah baris dan
kolom yang merupakan ordo dari matriks tersebut.
1.1 1.2
2.1 2.2
3.1 3.2
4.1 4.2
5.1 5.2
6.1 6.2
Untuk pendeklarasian ke dalam pembuatan program dapat dilihat pada contoh berikut:
Contoh:
1. Pengisian Array
Pengisian variabel array dilakukan dengan kode atau perintah “ = “ setelah nama array dan nomor
variabel
Matriks (1,2) = 6
Input a
Input x,y
Jika pada perintah input tidak ditambahkan pesan (yang tertulis diantara dua tanda petik),
pada saat program di jalankan, akan keluar tanda tanya yang artinya komputer menunggu
pemakai program untuk memasukkan datamyang diinginkan. Untuk mengakhiri proses
pemasukan data harus ditekan tombol Enter. Perintah input dapat digunakan untuk
memasukkan data Numerik (angka) maupun string.
1. Output
2. Print
Instruksi output merupakan instruksi yang digunakan untuk menampilkan hasil pengolahan
data oleh komputer, baik melalui monitor, printer maupun media lainnya.
Program
? 1;2;3
? “satu”;”dua”;”tiga”
? 1,2,3
? 1,,2
? “satu”,”dua”,”tiga”
? 10 20 30
Output :
123
Satuduatiga
123
12
satuduatiga
10 20 30
1. Print Tab
Untuk mengatur jarak dari nilai yang akan dicetak di layar dapat digunakan perintah print tab.
Perintah ini menggunakan nilai 1 s/d 80
Program :
print “1234567890123456789012345678901234567890”
print tab(1);”Belajar”;tab(10);”Program”;tab(25);”BASIC”
RUN
1234567890123456789012345678901234567890
1. B. Loop
Loop pada Just Basic merupakan suatu kondisi yang memenuhi untuk melakukan perulangan
statement tertentu sampai kondisi tersebut tidakterpenuhi sehingga perulangan dihentikan.
1. For … Next adalah untuk mengulangi suatu perintah (instruksi) dalam jumlah yang telah
ditentukan, serta besar kenaikannya.
2. Do While … Loop adalah untuk mengulangi suatu perintah (instruksi) selama While
(suatukondisi) memenuhi syarat (bernilai TRUE) danakan berhenti apabila while tidak
lagi memenuhi syarat (bernilai FALSE).
3. While …. Wend adalah sama dengan Do While … Loop, Tapi While …Wend bentuk
penulisannya hanya satu dan tidak memiliki perintah Exit untuk memberhentikan proses
yang berulang-ulang sebelum berakhir.
Contoh Program Loop :
CLS
PRINT
FOR i = 1 TO 7
PRINT i * i
NEXT i
END
1. C. Seleksi
Seleksi adalah instruksi yang dipakai untuk memilih satu aksi dari beberapa kemungkinan
aksi berdasarkan suatu syarat.
Bentuk ke-1 dari pemilihan
Suatu aksi hanya dilakukan bila persyaratan atau kondisi tertentu dipenuhi. jika kondisi
bernilai benar kerjakan aksi jika salah, tidak ada aksi apapun yang dikerjakan.
Notasi algoritmik :
IF Syarat THEN
Aksi {True}
endif {False}
Apabila syarat dipenuhi maka aksi-1 dilaksanakan bila syarat tidak dipenuhi maka aksi- 2
yang dilaksanakan
Notasi Algoritma :
IF syarat THEN
aksi-1 {true}
ELSE
aksi-2 {false}
ENDIF
1. D. Subroutine
Sub routine merupakan kumpulan baris program yang dipanggil dengan statement Go Sub.
Sub routine digunakan untuk memanggil baris program yang sering dipanggil. Hal ini lebih
baik daripada menuliskan baris program yang sama berkali-kali.
GO SUB no_baris
Pemangggilan sub routine juga dapat menggunakan statement On Go Sub. Bedanya dengan
On Go Sub pemanggilan sub routine terjadi tergantung urutan nomor baris.
Bentuk umumnya :
Contoh :
Sub routine yang dipanggil adalah subroutine baris 20 sesuai urutan daftar nomor baris. Sub
routine diakhiri dengan statement Return dan kemudian kembali ke baris program berikut
dari baris program yang memanggilnya. Bagian awal sub routine harus dituliskan nomor
baris atau labenya.
Contohnya :
CLS
DIM I AS INTEGER
GO SUB 15
GO SUB 15
END
RETURN
Output program :
Setelah pemanggilan GO SUB pertama pada baris ke-3 untuk mencetak garis, kemudian
program mengerjakan baris ke-4 di bawah baris pemanggilan sub routine pertama untuk
mencetak data. Kemudian sub routine dipanggil kembali untuk mencetak garis. Setelah
RETURN mengerjakan statement END.
1. E. Variabel
Variabel adalah nama atau simbol yang digunakan untuk mewakili suatu nilai. Nilai dari
variabel dapat berubah-ubah di dalam proses program.
Contoh :
10C=10
20F=1.8 * C + 32
30 PRINT F
Output
50
C dan F pada contoh diatas adalah yang disebut dengan variabel. Variabel C mewakili nilai
10 dan F mewakili hasil perhitungan pada baris 30.
Elemen-elemen statement
Statemen dibentuk dari elemen-elemen lain yang diawali dengan suatu verb. Elemen-elemen
yang dapat membentuk suatu elemen adalah konstanta, variabel, operator, ungkapan dan
fungsi.
1. Konstanta
Nilai yang sudah pasti di dalam program dan nilainya tidak berubah selama proses program.
Di dalam Basic dikenal 2 macam konstanta yaitu :
– Konstanta Numerik
F Nilai numerik yang sudah pasti di dalam program, yang ditulis tidak diantara tanda
petik dua (“).
F Dapat berupa konstanta integer, fixed point constant, floating point constant, hexadecimal
constant dan octal constant.
1. Boleh gabungan antara huruf, angka dan titik, tetapi karakter pertama harus berupa
huruf.
Contoh : A,A2,NILAI,P3K,MODAL,ALI
1. Tidak boleh ada “blank” atau dipisahkan dengan kosong/spasi diantara karakter-
karakter.
2. Tidak boleh ada “special karakter”, kecuali yang mempunyai maksud tertentu untuk
variabel, yang harus diletakkan paling belakang dari nama variabel. Karakter khusus
yang diijinkan : $,%,! Dan #
Contoh : NAMA$,NOURUT!,X#,JUMLAH%.
– Spesial karakter $, menunjukkan variabel adalah variabel string, berisi nilai huruf.
– Spesial karakter %, menunjukkan variabel adalah variabel numerik integer, berisi nilai
angka bulat.
– Nama variabel yang tidak mengandung spesial karakter adalah nama variabel
numerik single precision (sama dengan nama variabel yang mengandung spesial karakter).
20 B!=20/3
30 PRINT A
40 PRINT B!
Output
3.142857
6.666667
– Variabel numerik ketepatan ganda (double precision), dapat mewakili nilai berkisar
antara 2.938745877055719 x 10-39 sampai dengan 1.701411834604692 x 1038 dengan
ketepatan samapai dengan 16 digit. Biasanya variabel ini ditunjukkan dengan tanda # diakhir
namanya.
Contoh :
10 A#=22/7
20 B#=22/7#
30 PRINT A#
40 PRINT B#
Output
3.142857074737549
3.142857142857143
– Variabel numerik bulat/integer, mengandung nilai bulat berkisar dari nilai –32768. Bila
nilai yang diberikan oleh variabel ini berupa nilai pecahan, maka akan dibulatkan ke bawah
bila nilai pecahannya kurang dari setengah dan dibulatkan keatas jika nilainya lebih besar
atau sama dengan setengah.
Contoh :
10 A%=22/7
20 B%=20/3
30 PRINT A%
40 PRINT B%
Output
– Variabel string, yaitu variabel yang dapat menyimpan nilai string. Variabel string
ditunjukkan oleh namanya yang diakhiri dengan karakter khusus $.
Contoh :
10 NAMA$=”Ira Windarti”
20 PRINT NAMA$
Output
Ira Windarti
Title Bar atau Baris Judul : menunjukan program & dokumen yang sedang aktif.
Tools menu : merupakan shortcut sehingga operasi dapat berjalan lebih cepat.
Baris Status : menunjukan operasi yang dilakukan dan melihat posisi kursor.
Dalam program Pascal terdapat 8 Menu, diantaranya File, Edit, Search, Run, Compile,
Option, Window, Help.
Menu File digunakan untuk mengatur program-program. Di dalam menu File terdapat
beberapa sub menu, diantaranya :
1. New : Untuk membuka dokumen/program baru.
1. Open : Untuk membuka dokumen yang pernah dibuat.
3. Save : Untuk menyimpan dokumen.
4. Save As : Untuk menyimpan dokumen dengan nama baru.
5. Save All : Untuk menyimpan semua dokumen pascal yang sedang dijalankan.
6. Print : Untuk mencetak lembar kerja pascal.
7. Printer Setup : Untuk mengatur setupprinter.
8. Exit : Untuk keluar dari programTPW.
Menu Edit digunakan untuk perbaikan suatu program atau file. Di dalam menu Edit
terdapat beberapa sub menu, diantaranya :
1. Undo : Membatalkan perintah terakhir.
2. Redo : Mengulang perintah terakhir.
3. Cut : Memotong teks.
4. Copy : Memasukan teks terblok ke dalam clopboard.
5. Paste : Menampilkan hasil cut atau copy.
6. Clear : Membuang hasil perintah cut dan copy.
Menu Search digunakan untuk pencarian suatu program atau file. Di dalam menu
SEARCH terdapat beberapa sub menu, diantaranya :
1. Find: Untuk mencari kata tertentu.
2. Replace: Untuk mencari atau mengganti kata tertentu.
3. Search again: Untuk mencari kembali kata yang telah diganti.
4. Go to line number: Untuk menuju baris tertentu.
5. Show last compile error: Untuk menampilkan kesalahan compile.
6. Find error: Untuk menunjukan alamat terjadinya kesalahan.
Menu Run digunakan untuk menjalankan program. Di dalam menu Run terdapat
beberapa sub menu, diantaranya :
1. Run : Untuk menjalankan program.
2. Debugger : Untuk mengaktifkan file debugger.
3. Parameters : Untuk menampilkan kotak dialog parameter
Menu Compile digunakan untuk mengkompile sehingga menjadi file EXE. Di dalam
menu Compile terdapat beberapa sub menu, diantaranya :
1. Compile : Untuk mengkompile file.
2. Make : Untuk mengkompile secara otomatis.
3. Build : Untuk mengkompile pascal.
4. Primery file : Untuk memberi file kunci.
5. Clear primery file :Untuk menghilangkan file kunci.
6. Information : Untuk menyampaikan informasi.
Menu Options digunakan untuk mengubah tampilan-tampilan pada lembar kerja pascal.
Di dalam menu Options terdapat beberapa sub menu, diantaranya :
1. Compiler : Untuk mengetahui keadaan dokumen pascal yang sudah dicompile.
2. Linker : Untuk membuat linker.
3. Directories : Untuk menampilkan direktory / folder.
4. Preference : Untuk mengubah tampilan font.
5. Open : Untuk membuka dokumen pascal yang berektension CFG.
6. Save TPW.CFG : Untuk menyimpan dengan format CFG.
7. Save As : Untuk menyimpan dengan nama baru dengan format CFG.
Menu Window : untuk mengubah tampilan file yang diaktifkan di layar. Di dalam menu
Window terdapat beberapa sub menu, diantaranya :
1. Cascading : Untuk tampilan menumpuk.
2. Tile : Untuk tampilan secara horizontal/ sejajar.
3. Arrange icon : Untuk menata icon.
4. Close All : Untuk menutup semua dokumen yang sedang aktif.
Menu Help : untuk meminta informasi/bantuan perintah & yang sejenisnya. Di dalam
menu HELP terdapat beberapa sub menu, diantaranya :
1. Index : Untuk menampilkan berdasarkan index.
2. Topic Search : Untuk menampilkan / mencari per topik.
3. Using Help : Untuk menggunakan fasilitas help.
4. Compile Directives : Untuk Compile directives.
5. Objek Windows : Untuk Obyek windows.
6. Procedure and Function : Untuk Procedur dan fungsi.
7. Reserved words : Untuk kata khusus pascal.
8. Standar units : Untuk unit standar.
9. Turbo Pascal Language : Untuk bahasa Turbo Pascal.
10. Windows APl : Untuk Windows APL.