Bob bukanlah anak pedagang. Ayahnya yang bernama Sadino hanyalah seorang
guru di Tanjungkarang.Bob adalah anak bungsu dari 5 bersaudara.Nama aslinya
adalah Bambang Mustari Sadino.Sejak umur 1 tahun,keluarganya pindah ke Jakarta
karena ayahnya pindah tugas.Sang ayah merupakan guru yang berstatus sebagai
pegawai negeri pemerintah Hindia Belanda.
Meski selalu mendorong setiap orang menjadi pengusaha,bukan berarti Bob alergi
dengan pekerja.Karena diperusahaannya pun dia memiliki banyak pekerja dan
beliau juga memulai karier sebagai pekerja.
Cukup lama Bob berkarier sebagai pekerja di Eropa yaitu 9 tahun.Meski gajinya
besar,namun kehidupan sebagai karyawan amatlah menyiksa.Disinilah Bob
menyimpulkan bahwa mencari nafkah dengan menjadi karyawan itu lebih banyak
susahnya ketimbang senangnya.Maka pada 1967 bersama istrinya,ia pulang ke
Jakarta.
14 tahun pengalaman bekerja sebagai karyawan telah dijalani oleh Bob Sadino dan
ia pun mendapatkan satu kesimpulan bahwa menjadi karyawan itu tidak enak!.
Seperti yang dialami Bob,biasanya jika kita bekerja disebuah perusahaan besar
maka kita akan memahami bagaimana sebuah mesin besar bekerja dan sebagai
karyawan maka kita biasa belajar tentang proses karena kita adalah bagian dari
mesin besar itu.Sedangkan jika kita bekerja diperusahaan kecil,belajarlah tentang
bagaiman membangun cita-cita dan cara untuk mewujudkan cita-cita itu didunia
nyata.
Jadi tak mengapa jika saat ini kita masih bekerja sebagai karyawan disebuah
perusahaan asalkan kita tetap memelihara semangat untuk belajar,bukannya terbuai
oleh zona aman.
Salah satu hambatan mengapa orang takut berbisnis adalah karena takut
menghadapi kegagalan.Kebanyakan orang sudah merasa jeri jika memikirkan
kegagalan yang harus mereka hadapi.Akibatnya mereka terlalu takut untuk
melangkah.
Andaikan Bob menyerah saat itu dan memilih kembali bekerja sebagai karyawan
disuatu perusahaan,kita mungkin kini tak mengenal namanya.
Persis seperti inilah pandangan Bob terhadap pilihan hidupnya.Ia pun tak keberatan
mengalami masa-masa pahit dan tentang kegagalan,ia mewanti-wanti kita bahwa
taka da kesuksesan yang instan!suskses itu harus melalui
proses.Gagal,sedih,luka,air mata.Jangan mau dibohongin sama yang instan-instan
itu!.
BAB IV
Pelajaran berikutnya yang bias kita peroleh dari Bob Sadino adalah disaat
kepepet,otak manusia malah lebih cerdas dan kreatif.
Buktinya kita bias melihat dari awal kesuksesan Bob Sadino.Bisa dibilang Bob agak
nekat saat mengambil peluang untuk bertenak ayam.Mengapa?Bayangkan saja,ia
tidak tahu apa-apa mengenai ilmu pertenakan ayam.Apalagi jenis ayam yang saat
itu belum dikenal diindonesia.Namun karena terdesak akan keadaan Bob pun
menyambar datangnya peluang.
Bob mendapatkan keuntungan dengan belajar dari majalah karena ia selalu dapat
meng-update informasi-informasi terbaru tentang perkembangan dunia
pertenakan.Karena pengetahuannya itu ia beberapa kali diundang sebagai
pembicara di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Hasilnya Bob mulai bias menjajakan telur-telur ayamnya keliling daerah Kemang.Ia
menjadi orang pertama yang memperkenalkan istilah telur ayam negeri dan daging
ayam negeri.Bob juga mendalami masalah tanam-menanam sayuran seperti
jagung,paprika dan brokoli.Ia juga mencoba teknologi terbaru dalam menanam
sayuran segar tanpa media tanah (hidroponik).
Ini adalah saran paling kontroversial yang pernah dikemukakan oleh Bob Sadino
diberbagai seminar-seminar bisnisnya.Menurut Bob,jika ingin sukses dalam
berbisnis kita harus jadi orang goblok.
Orang yang pintar biasanya terlalu berhati-hati saat memulai bisnis.Mereka akan
berpikir ribuan kali untuk memilih bidang bisnis yang akan ditekuni.Lalu berpikir
jutaan kali untuk mempelajari risiko yang akan dihadapi nantinya.Dan berpikir
miliyaran kali untuk mencari cara mengatasi semua risiko-risiko kegagalan itu satu
persatu.
Sebaliknya orang goblok tidak pernah terlalu pusing untuk melangkah,yang penting
melakukan dahulu.Kalau mentok baru dipikirin.Orang goblok juga selalu merasa
dirinya membutuhkan saran dari orang lain.Ia akan mendengar masukan-masukan
dari orang lain.Belajar dan terus belajar tentang bidang yang ditekuninya karena ia
selalu merasa tidak mengetahui dan butuh untuk selalu belajar.Bob
mengibaratkannya seperti sebuah gelas berisi air.
Jika saja Bob adalah insinyur dibidang pertenakan,ia mungkin tidak akan berani
memulai bisnis ternak ayam boiler karena risiko yang dimiliki sera kondisi
masyarakat Indonesia saat itu yang masih awam dengan jenis ayam itu.Namun
justru karena ketidaktahuannya Bob justru langsung nyemplung dan harus
melakukan apa saja agar bisnis yang telanjur dijalaninya itu tetap langgeng.Jadilah
ia sosok seperti yang kita kenal saat ini.
BAB VII
Anak disuruh bersekolah yang rajin,belajar setiap hari biar apa?biar suatu saat nanti
sekolah yang tinggi,punya nilai bagus dan bias bekerja ditempat yang terhormat dan
dapat gaji yang besar.Benar kan?
Sejak kecil kita diwanti-wanti agar setelah lulus sekolah nanti kita harus bias
mendapatkan pekerjaan diperusahaan ternama atau malah jadi PNS agar bias jadi
pejabat,naik mobil bagus.Sayangnya platnya warna merah.
Menurut Bob inilah yang menjadi penyebab mengapa para sarjana yang pintar-pintar
itu sangat sedikit yang menjadi pengusaha sukses.Gimana mau sukses kalau sejak
kecil mereka sudah dibentuk pikirannya untuk menjadi pekerja.Karena itu Bob
mengingatkan bahwa orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan
secepat mungkin melamar pekerjaan.
Salah satu kelebihan orang goblok adalah mereka tidak pernah berpikir
panjang.Mereka tak mau pusing mikirin apa yang bakal terjadi jika mereka
gagal.Mereka juga nggak mau mikirin risiko-risiko yang ada didepan mereka.Inilah
yang membuat orang goblok lebih kaya pengalaman dari orang pintar karena
mereka selalu menjalani keinginan mereka.Kalau gagal?coba cara lain.Begitu terus
sampai mereka menemukan satu jalan yang berhasil.
Terkadang nggak tahu apa-apa bias jadi keuntungan bagi kita.Seorang pengusaha
harus berani mengambil risiko.Jangan pernah takut pada kegagalan karena bisnis
itu sesungguhnya bukan hanya sebuah rencana,melainkan sebuah rencana yang
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.Pokoknya mulai saja mengejar impianmu.
BAB IX
Kalau ada orang goblok yang sombong,itu celaka namanya.Orang kayak gini mesti
dibasmi.Sebaliknya,orang goblok yang rendah hati itu memiliki banyak
kelebihan.Mereka lebih suka mendengar nasihat orang lain.Dari situlah nasib
mereka berubah.
Bob Sadino pernah bilang bahwa menjadi orang goblok itu adalah kunci sukses
untuk memperoleh banyak ilmu dan pengetahuan.Maksudnya,kalau kita pengen
sukses seharusnya kita belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari
kita,yang sudah tahu bagaimana panjangnya perjalanan menuju kesuksesan.
Bob juga bilang bersikaplah seperti orang yang tidak mengerti apa-apa ketika
berhadapan dengan orang lain,agar tidak menjadi pribadi yang terbiasa menolak
pemahaman orang lain karena merasa pintar.
Orang yang ingin memulai bisnis biasanya sudah memiliki ide-ide bisnis
sendiri.Namun mereka terlalu takut untuk memulainya,disebabkan memikirkan risiko
kegagalan.Akibatnya ide itu hanya tinggal ide saja,tidak pernah dijalankan.Banyak
orang punya keinginan membangun bisnis tetapi hanya sedikit diantara mereka yang
benar-benar mencoba untuk menjalankannya.
Jika saja sejak awal Bob sudah memikirkan sulitnya menjual telur ayam broiler
waktu itu,tentu ia urung bertenak ayam.Namun karena otak gobloknya tidak mau
memikirkan risiko diawal,akhirnya ide itu dijalani saja.Keputusan yang terbukti tidak
akan disesalinya dikemudian hari.
BAB XI
“Saya (dulu) memiskinkan diri dan membuat kondisi dimana saya tak punya
pilihan.Kondisi tak punya pilihan itu ternyata sangat powerful.Seperti magma yang
sedang bergejolak didalam gunung berapi” tutur Bob suatu kali.
Maksudnya jika kita memang telah membulatkan tekad untuk membangun bisnis,ya
kita harus all out! Kita harus siap melakukan apa pun termasuk mengorbankan
banyak hal untuk membuat bisnis kita itu berjalan.
Begitu juga dalam berbisnis.Kita akan lebih all out bila ternyata kita,istri kita bahkan
anak kita bergantung pada bisnis itu.Mau nggak mau kita akan berupaya sekuat
tenaga agar bisnis itu secepatnya mendatangkan pendapatan bagi kita.Kita juga
akan lebih berhati-hatidalam membelanjakan uang.Sebisa mungkin pengeluaran
ditekan untuk mendapatkan pendapatan yang besar.Begitu prinsip ekonominya.
BAB XII
Teorilah yang membuatnya terlihat rumit. “Cukup satu langkah awal.Ada kerikil,saya
singkirkan.Melangkah lagi.Bertemu duri,saya cabut.Melangkah lagi.Terhadang
lubang,saya lompati.Melangkah lagi.Bertemu api,saya mundur.Melangkah
lagi.Berjalan terus dan mengatasi masalah” terang bob soal prinsipnya dalam
berbisnis.
“Orang sekolahan diajari untuk tahu,sedangkan orang jalanan belajar untuk bisa”
jelas Bob mengenai perbedaan keduanya. “Tentu saja orang yang bisa akan berada
beberapa langkah didepan orang-orang yang sekedar tahu”.
Karena kenyataannya apa yang terjadi dilapangan tak selalu sama dengan
perhitungan diatas kertas.Inilah sebabnya orang jalanan bisa bisa karena biasa,lebih
cerdas dan kreatif dalam menghadapi masalah.Kecerdasan mereka datang dari
pengalaman bukannya dari teori disekolah.
Kelemahan lainnya dari orang sekolahan adalah mereka buta dengan keadaan
dilapangan sehingga nyali mereka sering ciut saat menghadapi masalah-masalah
yang datang tak terduga.
BAB XIV
Jangan jadi orang kaku karena terbukti pengusaha yang sukses itu yang mampu
menyesuaikan dirinya dengan segala macam kondisi meski itu berarti membuat
rencana yang telah disusun berantakan.
BAB XV
Jangan Takut CiptakanPasar
“Pasar kok dicari” ungkap Bob. “Pasar itu tidak boleh dicari,berharap beruntung lalu
menemukannya.Pasar itu harus diciptakan”.
Dengan menciptakan pasar,tentu saja kita akan dengan mudah menjadi pimpinan
dipasar itu.Istilah kerennya market leader.
BAB XVI
Berfikir Out Of The Box
" Ketika orang ramai beternak ayam, saya justru membeli freezer "
Ketika Bob mampu menjual telur dalam jumlah yang luar biasa, orang orang
menyangka ia memiliki peternakan ayam yang besar dengan jumlah ribuan. Lalu,
waktu bab ekspor ribuan dan sayuran ke Jepang, lagi lagi orang mengira ia memiliki
perkebunan sayur yang luas. Nyatanya? Tidak. Tidak memiliki peternakan Dan
perkebunan yang luas. Apa rahasianya? Ya berfikir out of the box tadi!
Para pebisnis memang harus memiliki kemampuan untuk melihat beberapa langkah
ke depan. Bisa mencium datangnya kesempatan, Meskipun kesempatan itu sendiri
belum muncul.
Untuk melakukan itu semua, pebisnis memang harus memiliki kemampuan untuk
berfikir out of the box. Meski terkadang ide idenya tidak bisa dipahami oleh orang
orang awam. Bahkan tidak jarang dianggap gila.
Bab XVII
Jadilah Market Leader
Keutamaan berfikir out of the box dan menciptakan pasar sendiri adalah kita dengan
mudah menjadi pemimpin pasar. Hampir semua pemilik bisnis pasti bermimpi ingin
menjadi market leader. Karena Sang pemimpin selalu memiliki posisi yang
menguntungkan dalam persaingan. Ia telah dikenal baik oleh pasar dan
mengendalikan langkah langkah para followernya.
Ada berbagai cara untuk menjadi pemimpin pasar dan yang paling mudah adalah
dengan menjadi yang pertama. Menjadi produk pertama di saat Pesaing belum ada,
secara otomatis akan menempatkan produk kita sendirian dibenak konsumen.
Tapi jangan salah, tidak selamanya menjadi yang pertama itu bisa membuat kita
terus terusan berada di atas. Jika kita lengah para follower yang muncul dengan ide
lebih kreatif bisa tiba tiba menyalip di tikungan dan Mangambil alih posisi
kepemimpinan kita karena itu menjadi yang pertama saja tidak cukup.
BAB XVIII
Berbeda Atau Mati
Kalimat berbeda atau mati itu memang bukan dari Bob Sadino. Itu diambil dari judul
buku pakar pemasaran dunia, Jack Trout, Yang berjudul Differentiate or Die. Tetapi
pastinya Bob Sadino setuju dengan ide ini.
Perbedaan adalah nilai tambah. Sebuah Pembeda antara produk milik kita dengan
produk milik besar. Ini adalah hal yang penting. Bagaimana kita bisa bersaing jika
produk yang kita jual sama dengan pesaing?
Para pesaing dapat merebut bisnis anda dan anda tidak akan memperoleh nya
kembali dengan mudah. Perusahaan-perusahaan Yang tidak mengerti hal ini tidak
akan bertahan lama.
Dunia bisnis sangat kejam dan tak kenal ampun. Agar tidak menjadi korban
pikirkanlah hal hal berbeda yang bisa ditawarkan oleh produk anda sejak awal.
BAB XIX
Jadilah Yang Terbaik
Agar produk kita bisa bersaing dan bahkan menjadi penguasa pasar kita harus
menjadi yang terbaik.
Menjadi yang pertama dan berbeda tidak akan ada gunanya jika ternyata produk kita
bukanlah yang terbaik. Para follower akan dengan mudah mengambil alih posisi
kepemimpinan kita jika ternyata kita gagal memberikan kualitas yang diharapkan
oleh konsumen.
Para pemula dalam bisnis harus bisa berhati hati. Tak ada gunanya membuat
produk yang berkualitas, jika ternyata produk itu gagal memenuhi harapan
konsumen. Sederhananya jika ingin menjadi yang terbaik makah jadilah yang paling
bisa memenuhi keinginan pelanggan kita.
BAB XX
Buatlah Organisasi Yang Sederhana
Salah satu kesalahan utama yang sering dilakukan pemula dalam berbisnis adalah
membentuk organisasi yang super ribet bahkan sebelum bisnis nya sendiri berjalan.
Ada direktur Utama, ada wakil direktur satu, ada wakil direktur dua, Ada manajer
pemasaran, ada manajer produksi, ada manager keuangan, ada manajer sdm, ada
supervisor dan seterusnya.
Padahal menurut Bob Sadino salah satu letak kesuksesan dalam berbisnis adalah
membuatnya tetap simple. Sederhana. Buat apa membuat organisasi yang gemu
dan terlihat mewah jika nyatanya kebanyakan dari mereka nantinya Anyam
nganggur? Simple sajalah.
Salah satu penyebab berhentinya bisnis ditengah jalan adalah pecahnya kongsi
antara pemilik. Ini sudah sangat sering terjadi. Dua orang atau lebih membangun
bisnis bersama lalu saat bisnis sudah berjalan terjadi perselisihan yang
menyebabkan bisnis bubar.
Partnership bisa berjalan dengan baik bila di antara para pemilik saling menutupi
kelemahan satu sama lain karena itu, para pakar Menejemen merekomendasikan
kita untuk mencari rekan yang bisa menutupi kekurangan kita saat akan
membangun bisnis. Misalnya saat kita merasa memahami masalah produk namun
lemah dalam hal pemasaran lalu kita mengajak seorang teman yang berpengalaman
dalam hal pemasaran untuk bergabung. Ini sah sah saja untuk dilakukan.
Masalahnya di dalam diri manusia ada ego dan juga sifat serakah. Kedua hal inilah
yang kemudian biasanya berhasil memisahkan Kong si pemilik, terlebih di saat
perusahaan semakin besar. Satu pemilik akan merasa lebih berperan dibanding
yang lain sehingga merasa punya hak lebih besar dibanding pemilik lainnya.
Akibatnya hubungan bisnis menjadi pecah. Parahnya lagi hubungan di luar bisnis
pun ikut rusak. Padahal sebelumnya mereka adalah teman akrab, sahabat, bahkan
keluarga.
BAB XXII
Tidak ada orang yang sempurna. Tak mungkin dalam membangun bisnis kita bisa
melakukan semua hal. Apalagi saat perusahaan makin besar dan makin
berkembang. Pastinya ada saja hal hal yang tidak bisa kita lakukan.
Dalam urusan merekrut karyawan pun bab tidak mau mengikuti kebiasaan yang
sudah di kerja kan oleh perusahaan perusahaan lain. Bob memiliki prinsip sendiri
dan sekali lagi syaratnya tidak rumit yaitu harus mau bekerja dan belajar.
Dua siaran itulah yang harus dimiliki yang mau bergabung di perusahaan miliknya.
Ia tidak peduli latar belakang pendidikan dari calon pegawai nya.
Dengan demikian setiap orang akan memahami tanggung jawab miliknya dan milik
orang lain lalu terbentuk sikap saling menghargai dan mau melakukan upaya yang
terbaik demi kepentingan bersama di perusahaan.
BAB XXIII
Para pekerja merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan.Sukses atau
tidaknya sutu perusahaan sangat tergantung dari kinerja orang-orang yang bekerja
didalamnya.Bob meyakini bahwa perusahaan baru bisa berjalan optimal jika semua
orang didalamnya bekerja dengan hati.Hati yang senang akan membuat
kemampuan karyawan meningkat.Imbasnya bisnis pun akan berjalan lancer.
Disisi yang lain para karyawan menyadari bahwa atasan itu dipilih oleh
mereka.Mereka pun harus siap menerima konsekuensi dari pilihan mereka.Mereka
harus mematuhi aturan-aturan yang dibuat dan bekerja sama dengan sang
atasan,membentuk sinergi yang harmonis demi perkembangan perusahaan.Tentu
saja perusahaan akan siap membackup dengan menyediakan dana untuk
mengikutsertakan orang yang terpilih dalam berbagai kegiatan pelatihan agar dirinya
memenuhi kualifikasi sebagai direktur utama.
BAB XXIV
"Kadang peluang itu letaknya justru ada dalam kesalahan yang pernah kita
buat"
Sang karyawan tetap bekerja diperusahaan tetapi ia belajar hal yang penting yaitu
kesalahan mahaldibuat untuk tidak diulangi.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan Alang kah bakarnya bila kesalahan
itu dilakukan di saat kita masih berusia muda. Karena itu jika ingin memulai usaha
sekarang lah saatnya nanti hingga usia bertambah tua. Sebagai pemula lakukan
banyak kesalahan dan belajarlah dengan cepat untuk bangkit dari kesalan kesalan
itu. Terkadang sembunyi dibalik kesalahan.
Bab XXV
Para pengusaha sering salah paham Terutama mereka yang menjadi pengusaha
tanpa sebelumnya punya pengalaman menjadi karyawan. Mereka berfikir karyawan
itu bekerja di perusahaan nya semata karena mencari uang. Padahal ada yang lebih
penting dari sekedar penghasilannya itu keluarga.
rata rata orang yang bertahan kerja di sebuah perusahaan dalam durasi belasan
hingga puluhan tahun disebabkan karena mereka telah merasa memiliki keluarga
kedua di perusahaan tersebut. Dengan atasan, rekan kerja maupun bawahan.
Hubungan yang Terjalin sudah seperti ikatan keluarga hingga sayang untuk dibuang.
Selain itu jika terjadi perselisihan akan rentan menyebabkan perpecahan hubungan
kekeluargaan dan Bob tidak menghendaki itu.