Anda di halaman 1dari 6

Biodata Bob Sadino Singkat

Nama Lengkap : Bambang Mustari Sadino


Dikenal : Bob Sadino / Om Bob
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam
Orang Tua : Sadino, Itinah Soeraputra
Istri : Soelami Soejoed
Anak : Shanti Dwi Ratih, Mira Andiani

Biografi Bob Sadino

Pengusaha nyentrik ini dilahirkan dengan nama lengkap Bambang Mustari Sadino. Orang-orang
mengenalnya sebagai Bob Sadino. Beliau dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1933 dan wafat pada
tanggal 19 Januari 2015.

Ayahnya yang bernama Sadino bekerja sebagai seorang guru sekolah yang kemudian menjadi
Kepala Sekolah. Sementara ibunya bernama Itinah Soeraputra.

Masa Kecil Bob Sadino

Sejak kecil Bob Sadino hidup berkecukupan serta memiliki pergaulan yang lebih baik karena
ayahnya yang seorang amtenaar atau pegawai negeri pada zaman Hindia Belanda.

Karena berasal dari kelurga berkecukupan membuatnya tidak sulit untuk memperoleh pendidikan
yang layak. Bob Sadino memulai pendidikannya di SR (Sekolah Rakyat) yang setingkat SD,
kemudian masuk SMP, hingga masuk SMA dan lulus pada tahun 1953. Kehidupannya kala itu
cukup memadai dibanding anak seusianya.

Riwayat Karir Bob Sadino


Selepas lulus SMA, Bob Sadino kemudian diterima bekerja di PT Unilever. Namun disana ia
hanya bekerja beberapa bulan saja. Ia memilih mengikuti temannya mendaftar kuliah di Fakultas
Hukum Universitas Indonesia.

BACA JUGA : Biografi Mark Zuckerberg - Kisah Sukses Perjuangan Pendiri Facebook

Namun di bangku kuliah, ia cepat merasa bosan. Tak lama kemudian ia memutuskan
meninggalkan bangku kuliahnya dan memilih kembali bekerja di Unilever.

Di Unilever, Bob Sadino bekerja selama beberapa tahun disana. Setelah itu, ia kemudian mencari
tantangan baru dengan bekerja di perusahaan pelayaran bernama Jakarta Lyod.

Di perusahaan pelayaran itu, Ia melanglang buana keluar negeri. Belanda dan Jerman merupakan
negara yang paling sering dikunjungi olehnya. Tak heran bila ia sangat fasih dengan bahasa
Inggris, Jerman dan Belanda.
Bekerja di luar negeri dan bertemu dengan berbagai macam orang membuat pergaulannya semakin
luas. Gaji yang ia terima disana lebih dari cukup untuk menopang kebutuhan hidupnya selama di
Eropa.

Dalam biografi Bob Sadino yang ditulis oleh Hana Wisteria dalam buku ‘Bob Sadino: Goblok
Pangkal Kaya’ disebutkan bahwa walaupun memiliki penghasilan yang cukup selama di Eropa
ternyata tidak membuatnya bahagia.

Ia selalu merasa tertekan ketika diperintah oleh atasan. Disisi lain, ia adalah orang yang sangat
menghargai apa itu arti kebebasan.

…Kamu ini bangun pagi, mandi, pamit kerja pakai seragam, kaki di bungkus sepatu,
berangkat pagi pulang sore bayaran ga seberapa. Kerja apa dikerjain? – Bob Sadino

Sembilan tahun bekerja, hidup enak dan tinggal di Eropa akhirnya suami dari Soelami Soejoed
memutuskan berhenti bekerja. Ia nekat meninggalkan semua fasilitas yang diberikannya kala itu.

Pulang Ke Indonesia

Bo Sadino bersama dengan kleuarganya kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1967 dan
memutuskan memulai semua dari nol lagi.

Dari luar negeri ia memboyong dua buah mobil Mercedes miliknya ke Indonesia. Salah satu
kobilnya ia jual dan kemudian membeli sebidang tanah di wilayah Kemang, Jakarta yang kala itu
masih sepi dan dibangun tempat tinggal.

Pekerjaan pertama yang ia geluti adalah menjadi sopir taksi gelap berbekal mobil mercedes yang
ia punya. Namun musibah kecelakaan yang dialaminya membuat mobilnya rusak parah.
Peristiwa tersebut membuat Bob Sadino beralih profesi menjadi tukang batu dengan upah 100
rupiah. Hal itu membuatnya tertekan dan depresi.

Pintar Melihat Peluang

Suatu hari Bob Sadino melihat perbedaan bahwa telur ayam lokal sangat kecil dibandingkan
dengan telur ayam di luar negeri. Ia melihat sebuah peluang dengan mencoba memasarkan telur
ayam negeri di tempat tinggalnya.

Karena tak ada modal, ia kemudian menghubungi sahabatnya Sri Mulyono Herlambang di Belanda
untuk dikirimkan 50 bibit ayam broiler langsung dari Belanda.

Bob Sadino bukanlah


sarjana peternakan. Ia kemudian mempelajari cara mengembangbiakkan ayam broiler berbekal
petunjuk dari majalah peternakan dan perkebunan yang berbahasa Belanda.

Ia berhasil mengembangbiakkan ayam peliharaannya dan menjual telur ayamnya kepada tetangga
sekitar tempat tinggalnya. Bob Sadino adalah orang yang pertama kali memperkenalkan telur ayam
negeri di Indonesia.

…Ilmu memang berserakan dimana-mana di seluruh muka bumi ini, jauh lebih banyak
dibanding yang ada dalam gedung sekolah atau kampus. Bahkan seekor ayam pun bisa
memberikan ilmu dan inspirasi yang sangat berharga. – Bob Sadino.

Telur ayamnya banyak disukai terutama tetangganya yang kala itu kebanyakan ekspatriat atau
orang asing karena ukurannya yang kala itu lebih besar di banding telur ayam kampung. Disisi
lain, ia yang fasih dalam berbahasa Inggris membuat usahanya semakin laris manis.

Awalnya sehari ia mampu menjual beberapa kilogram telur ayam saja kemudian meningkat
menjadi puluhan kilo dalam sehari. Ini berkat keuletannya dalam melayani pelangganya walaupun
tak jarang ia kadang dimaki oleh pelanggannya. Ketika menjual telur ia tidak lupa menyisipkan
setangkai anggrek dalam kemasan telurnya.
Dari Sektor Agribisnis ke Properti

Dari berjualan telur, ia kemudian merambah ke bisnis sayur mayur segar. Ia melihat peluang bahwa
banyak sayur mayur serta buah-buah unik di luar negeri yang belum ada di Indonesia.

Bob Sadino lah orang yang pertama kali memperkenalkan jagung manis, brokoli serta melon yang
kala itu masih belum dikenal di Indonesia.

Ia juga adalah orang yang memperkenalkan cara berladang dan berkebun secara hidroponik. Dari
cara ini membuatnya dapat menghasilkan sayur-sayuran segar.

Disamping itu, ia juga bekerja sama dengan para petani lokal. Dari sini ia kemudian mendirikan
PT Kem Farm yang kemudian produknya berupa sayur-sayuran diekspor ke Jepang.

Dari bisnis sayur mayur, Bob Sadino kemudian merambah ke bisnis daging olahan. Produk
andalannya adalah sosis, baso, burger dengan sertifikasi MUI dan berstandar mutu tinggi.

Setelah itu, Bob Sadino kemudian mendirikan Kem Chicks, sebuah supermarket yang sangat
modern di wilayah Kemang, jakarta.

Setelah sukses sebagai pengusaha agribisnis, Bob Sadino melebarkan usahanya ke sektor properti
dengan mendirikan The Mansion, sebuah hunian apartemen di wilayah Kemang, Jakarta bekerja
sama dengan Agung Sedayu Group.

…Orang Goblok itu ga banyak mikir yang penting melangkah, Orang pintar kebanyakan mikir
akibatnya tidak pernah melangkah. – Bob Sadino
Bisnisnya yang cukup banyak membuat Bob Sadino dikenal sebagai seorang konglomerat atau
pengusaha sukses. Walaupun demikian Bob Sadino dikenal sebagai sosok yang ramah dan
bersahaja.

Dalam kesehariannya selain mengurus usahanya, ia juga banyak mengisi seminar sebagai seorang
pembicara. Pria yang dikenal gemar menggunakan celana pendek dan baju safari ini sangat
menyukai musik country.

Bob Sadino Meninggal Dunia

Setelah sempat dirawat selama dua bulan, pengusaha nyentrik Bob Sadino akhirnya
menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada hari Senin, tanggal
19 januari 2015 setelah berjuang dengan penyakitnya yaitu infeksi saluran pernafasan kronis.

Anda mungkin juga menyukai