Anda di halaman 1dari 43

MODUL

RINGKASAN MATERI FISIKA

SMP KELAS 8

Oleh :
Sulistiyo wibowo
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 1
ATOM, ION, DAN MOLEKUL

Standar Kompetensi :
4. Menjelaskan konsep partikel materi
Kompetensi Dasar :
4.1. Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul
4.2. Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia sehari-hari
4.3. Membandingkan molekul unsure dan molekul senyawa

A. ATOM
1. Perkembangan Teori Atom
a. Leukippos dan Demokritos berpendapat :
 Atom adalah bagian terkecil dari suat benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
b. John Dalton :
 Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat
 Atom-atom dari unsur yang sama memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang sama,
sedangkan atom-atom dari unsur yang berlainan memiliki sifat yang berlainan pula
 Atom-atom dapat berikatan secara kimia membentuk sebuah molekul
 Atom-atom dalam molekul memiliki perbandingan yang tetap
c. J.J. Thompson
 Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat tertentu di
dalam bola itu tersebar elektron yang bermuatan negatif

elektron

d. E. Rutherford
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron -
elektron yang bermuatan negatif
elektron
-
-
+
inti -

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
e. Rutherford – Niels Bohr
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron -
elektron yang bermuatan negatif.
 Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu tanpa menyerap
atau memancarkan energi.
 Elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih tinggi jika menyerap energi dan
sebaliknya elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih rendah bila
memancarkan/melepaskan energi

2. Struktur Atom
a. Bagian-bagian atom
1. Inti atom
Inti atom terdiri dari dua macam partikel : proton dan neutron. Proton bermuatan
listrik positif sedangkan neutron tidak bermuatan (netral)
2. Elektron
Jauh di luar inti atom terdapat elektron-elektron yang beredar mengelilingi inti.
Elektron ini bermuatan listrik negatif
b. Atom Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur yang paling sederhana susunan atomnya karena hanya
terdiri dari satu inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh satu elektron yang
bermuatan negatif.
elektron
-
+
Proton

c. Atom Helium
Inti atom Helium terdiri dari 2 proton dan 2 neutron dan disekelilingnya beredar 2
elektron
Massa atom Helium 4 kali lebih besar daripada massa atom Hidrogen

elektron
-
+
Neutron
+
Proton
-

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
B. ION
Ion adalah atom atau gabungan beberapa atom (gugus atom) yang bermuatan listrik.
Pada dasarnya sebuah atom memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron)
dalam jumlah yang sama banyak sehingga atom bersifat netral atau tidak bermuatan listrik.
Akan tetapi, karena berbagai sebab, dapat terjadi ketidakseimbangan muatan sehingga atom
tersebut menjadi bermuatan listrik.

a. Ion positif (kation) terjadi jika sebuah atom melepaskan satu atau lebih elektron.
Contoh :
-
+ +

menjadi

Atom Hidrogen ( H ) Ion Hidrogen ( H + )

b. Ion negatif (anion) terjadi jika sebuah atom mendapat tambahan satu atau lebih
elektron
Contoh : tambahan satu
Elektron
elektron
inti
inti +
+

-
Atom Chlor ( Cl ) menjadi Ion ( Cl )

Contoh Beberapa ion


No. Ion Monoatomik Ion Poliatomik
+ 2-
1. Ion Natrium Na on sulfat SO4
- 2-
2. Ion Klorida Cl Ion Sulfit SO3
3. 2+ 2-
Ion Kalsium Ca Ion Carbonat CO3
4. Ion Kalium K
+ 3-
Ion fosfat PO4
5. Ion Magnesium Mg
2+
-
Ion Nitrat NO3
6. 2+
Ion Seng Zn Ion Nitrit NO2
-
7. 2-
Ion Oksida O Ion Hidroksida OH -

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Ion positif dan ion negatif dapat saling berikatan secara kimia membentuk suatu senyawa.
Contoh :
Na+ + Cl - NaCl (garam dapur)
2-
2H+ + SO4 H2SO4 (asam sulfat/air akki)

C. MOLEKUL
Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom melalui ikatan kimia. Berdasarkan unsur
penyusunnya, molekul dapat dibedakan menjadi :
a. Molekul unsur yaitu molekul yang terbentuk dari atom -atom unsur yang sama.
Contoh :
 H2 (gas Hidrogen), terbentuk dari 2 atom Hidrogen.
 O2 (gas Oksigen), terbentuk dari 2 atom Oksigen.
 N2 (gas Nitrogen), terbentuk dari 2 atom Nitrogen

b. Molekul senyawa yaitu molekul yang terbentuk dari atom–atom unsur yang berbeda.
Contoh :
 H2O (air), terbentuk dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen.
 CO2 (Karbon dioksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan 2 atom Oksigen
 CO (Karbon monoksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan ! atom Oksigen
 H2SO4 (Asam Sulfat /air akki), terbentuk dari 2 atom Hidrogen, 1 atom Sulfur,
dan 4 atom Oksigen

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 2
GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda
yang dikenai gaya
5.2. Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupn
sehari-hari

Pengertian Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda atau
perubahan bentuk dan ukuran benda.

Gaya merupakan besaran vektor karena memiliki besar (nilai) dan arah. Jika kita menyatakan
gaya, maka kita harus menyatakan berapa besarnya dan ke mana arahnya.

Besar gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya
dalam SI adalah Newton (N).

Gaya dapat dilukiskan sebagai garis berarah (anak panah). Panjang anak panah menunjukkan
besar gaya, dan arah panah menunjukkan arah gaya.

F
O A
O = titik pangkal atau titik tangkap gaya
A = ujung atau terminus
F = nama/lambang gaya
Contoh :
Lukislah gaya A dan B jika diketahui : A besarnya 20 N arah ke kanan mendatar sedangkan
B besarna 8 N arah kekiri mendatar!

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Jawab :
Untuk melukiskan gaya A dan B tersebut kita dapat pilih misalnya skala 1 cm untuk
mewakili besar gaya 4 N
sehingga kita buat panjang A = 5 cm dan panjang B = 2 cm

A = 20 N B=8N

Berdasarkan kesepakatan ditetapkan bahwa :


 Gaya bernilai positif jika arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri
 Untuk arah vertikal, gaya bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika
arahnya ke bawah.
Berdasarkan penyebabnya, gaya dapat dibedakan menjadi :

 gaya magnet  gaya pegas


 gaya listrik  gaya otot
 gaya nuklir  gaya mesin
 gaya gravitasi  gaya gesekan

Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling bergesekan.
Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda sehingga gaya gesekan
bersifat menghambat gerak benda.
Arah gerak
Arah gaya gesek
F
gaya gesek

Gaya gesekan yang bekerja pada benda saat benda belum bergerak disebut gaya gesek statis
sedangkan gaya gesek yang bekerja saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis.

Hubungan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis :


Fs maks > Fk

Fs maksimum adalah gaya gesek pada saat benda tepat akan mulai bergerak

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :
 gaya gesekan antara roda ban mobil dengan permukaan jalan sehingga mobil dapat
bergerak ke depan
 gaya gesekan antara udara dengan parasut terjun payung
 gaya gesekan antara pinsil dan rautan
Contoh gaya gesekan yang merugikan:
 gaya gesekan antara komponen-komponen mesin yang menyebabkan mesin cepat aus
atau rusak
 gaya gesekan antara kaca jendela dengan bingkainya sehingga kaca jendela sukar
dibuka.
Pemberian oli/pelumas pada komponen-komponen mesin bertujuan untuk memperkecil
gesekan sehingga mesin tidak cepat rusak.

Resultan Gaya
Hasil penjumlahan/penggabungan dua gaya atau lebih disebut resultan gaya.
Dalam penjumlahan gaya, berlaku :
Gaya-gaya searah saling dijumlahkan sedangkan gaya yang berlawanan arah dikurangi
Contoh :
Untuk setiap gambar berikut ini, tentukan besar gaya resultan yang bekerja pada balok.
a. b.
10 N 10 N
F1 F2 F1
F2
10 N 10 N
10 N
F1
8N
c. F3
6 N F2

Jawab :
a. R = F1 + F2
= 10 N + 10 N
= 20 N
b. R = F1 + F2
= 10 N –10 N
= 0N

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
c. R = F1 + F2 + F3
= 10 N – 6 N – 8 N
= - 4 N ( tanda negatif berarti arah gaya ke kiri)

Massa dan berat Benda


Hubungan antara massa dengan berat :

W= berat benda ( N )
m= massa benda ( kg )
W = mxg
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Perbedaan massa dengan berat benda


No Massa ( m ) Berat (W)
.
1. Adalah jumlah zat yang Adalah besar gaya gravitasi bumi ang
dikandung oleh suatu benda bekerja pada benda tersebut
2. Nilainya selalu tetap Nilainya bergantung besar gaya
gravitasi di tempat benda berada
3. Satuannya dalam SI adalah Satuannya dalam SI adalah Newton
kilogram (kg) (N)

HUKUM – HUKUM NEWTON TENTANG GERAK


Hukum I Newton
Benda memiliki sifat kelembaman/inersia, yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan
keadaan gerak awalnya. Hukum I newton menyatakan :
“ jika jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang
diam akan tetap diam sedangkan benda yang bergerak akan tetap bergerak lurus
dengan kecepatan tetap”

Hukum I Newton berlaku jika terdapat salah satu ciri berikut ini :
a. Jumlah gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol ( F = 0 )
b. Benda dalam keadaan diam
c. Benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap atau tanpa percepatan

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Hukum II Newton

“Percepatan yang dialami benda sebanding dengan besar gaya tetapi berbanding
terbalik dengan massa benda”

ΣF
Atau : a = m

a = percepatan ( m/s2 )
F = jumlah gaya (N)
m = massa benda (kg)
Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya.
Hukum II Newton berlaku jika terdapat salah satu cirri berikut ini :
a. ada percepatan ( a ≠ 0 )
b. benda bergerak makin cepat atau makin lambat
c. lintasan gerak benda bukan garis lurus

Hukum III Newton


“ Bila benda A melakukan gaya terhadap benda B, maka benda B akan balas melakukan
gaya pada benda A dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan arah”.

F aksi = - F reaksi
Atau :

Contoh peristiwa hukum III Newton:


a. orang berenang : Orang mendorong air ke belakang maka air mendorong orang itu ke
depan
b. orang mendayung perahu
c. Mesin roket mendorong gas ke bawah maka gas mendorong roket ke atas

http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 3
TEKANAN

Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

1. Tekanan pada Zat Padat


Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan, tempat gaya itu bekerja.
F P = Tekanan ( N/m2 = Pa)
P
A
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2)
Semakin kecil luas bidang tekan maka tekanan yang dihasilkan makin besar.
Contoh :
Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai seperti pada gambar. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s 2,
hitunglah besar tekanan yang dialami lantai pada keadaan a dan b.

a b
4m
1m
1 1m
4 m 1m
Penyelesaian :
Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat berat balok. Jadi : F = W = m x g
Diketahui :
m = 20 kg dan g = 10 m/s2
F = m x g = 20 kg x 10 m/s2 = 200 N
A1= 4 m x 1 m = 4 m2
A2= 1 m x 1 m = 1 m2
Keadaan a: Keadaan b:

F F
P1 = A1 P2 = A2

200 N 200 N
2 2
= 4m = 1m

= 50 N/m2 = 200 N/m2

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Satuan tekanan 1 N/m2 dikenal juga sebagai 1 Pascal ( Pa ).

2. Tekanan pada Zat Cair


2.1.Tekanan Hidrostatik
Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik.
Rumus Tekanan hidrostatik :

Ph =  x g x h

Ph = tekanan hidrostatik (Pa)


 = massa jenis (kg /m3 )
g = percepatan gravitasi (m /s2)
h = ketinggian permukaan zat cair (m)

2.2. Bejana Berhubungan


Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa :
” Permukaan air dalam suatu wadah selalu mendatar dan sama tinggi ”
Lihat gambar!

b. air dalam bejana berhubungan

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila :


a. pada bejana terdapat pipa kapiler
b. salah satu pipa diisi dengan zat cair yang berbeda
c. tekanan udara pada permukaan tabung tidak sama
Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana berhubungan:
a. instalasi pipa air leding yang menggunakan tangki penyimpanan air.
b. cerek / ketel / teko
c. waterpass tukang bangunan

2.3. Hukum Pokok Hidrostatika


Hukum pokok hidrostatika menyatakan:
“ Di dalam satu jenis zat cair, semua titik yang berada pada ketinggian yang sama memiliki
tekanan yang sama besar”.
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Perhatikan h1
minyak h2
gambar di
A B
samping ini! air

Berdasarkan hukum pokok hidrostatika maka titik A dan B pada gambar di atas memiliki tekanan yang
sama, sehingga :
PA = PB
ρA x g x h A = ρB x g x hB

2.4. Hukum Pascal


“ Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang (wadah) tertutup akan diteruskan ke
segala arah dengan sama besar”
Contoh penerapan hukum Pascal misalnya pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut :

beban

P1
1 2 P1 = P2
P2
F1 F2
Zat cair
A1 = A2

P = tekanan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas penampang bejana (m2)
1 = penampang bejana 1
2 = penampang bejana 2
Dari persamaan tersebut dapat pula diperoleh persamaan

A2
F2 = X F1
A1

Luas penampang (A) pada persamaan di atas dapat diganti dengan diameter penampang bejana, sebagai
berikut

d2 2
F2 = X F1
d1

d1 = diameter penampang bejana 1


d2 = diameter penampang bejana 2
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Prinsip Pascal :
”Gaya tekan yang kecil pada penampang kecil menghasilkan gaya angkat yang besar pada penampang
besar”.
Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat seperti :
1. pompa hidrolik
2. mesin hidrolik pengangkat mobil
3. rem cakram hidrolik
4. mesin pengepres hidrolik

Km Kb permukaan
tanah
piston
minyak udara
mampat
minyak

Mesin hidrolik pengangkat mobil

Km = kran udara masuk


Kb = kran udara keluar
2.5. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan:
”Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan/didesak oleh benda tersebut”.
Misalkan sebuah benda dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar berikut:
Besar gaya angkat yang dialami benda adalah :
Vc
air FA F A = ρc x V c x g
FA = gaya angkat/gaya apung (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vc = volume zat cair yang didesak (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Perhatikan bahwa volume zat cair yang didesak (Vc) sama dengan volume bagian benda yang masuk
tercelup ke dalam air.

Contoh soal pemahaman konsep;

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Benda A dan B yang terbuat dari bahan berbeda memiliki volume sama besar. Ketika dicemplungkan
ke dalam air, benda B tenggelam sedangkan benda A hanya tercelup sebagian (lihat gambar!).
1/4V
A 3/4 V

B V

Buktikan bahwa gaya apung pada benda B lebih besar daripada gaya apung pada benda A
Penyelesaian :
Dari gambar telihat bahwa volume benda yang tercelup (Vc) untuk benda A = ¾ V sedangkan Vc untuk
B = V, sehingga :
FB ρc x Vc x g
=
FA ρc x Vc x g
ρc x V x g
=
ρc x ¾ V x g

= ρ
¾
= 4/3
Jadi, FB = 4/3 x FA

Karena adanya gaya apung Archimedes maka berat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan.
Wc = Wu – FA atau FA = Wu - Wc
FA = gaya apung (N)
Wc = berat benda di dalam zat cair (N)
Wu = berat benda di udara (N)
2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam
Keadaan terapung, melayang, atau tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke dalam air ditentukan oleh
besarnya gaya apung dan gaya berat benda. Perhatikan gambar!
FA
1
FA 1. Terapung : FA = W
w 2 2. Melayang : FA = W
FA w 3. Tenggelam : FA < W
3

w
Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan:
a. benda terapung bila ρb < ρb
b. benda melayang bila ρb = ρc
c. benda tenggelam bila ρb > ρc

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Keterangan :
FA = gaya angkat Archimedes
W = berat benda
ρb = massa jenis benda
ρc = massa jenis zat cair
Hukum Archimedes dimanfaatkan antara lain untuk :
1. Jembatan ponton
2. Kapal laut dan perahu
3. Kapal selam
4. Balon udara
5. Hidrometer
6. Galangan kapal

jembatan ponton Balon udara


3. Tekanan Pada Gas
a. Tekanan atmosfer
Berdasarkan percobaan Torricelli didapat bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian 0 m di atas
permukaan laut adalah sebesar 76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm)
1 atm = 76 cm Hg
= 13.600 x 9,8 x 0,76
= 101.300 Pa
Satuan tekanan udara lainnya adalah bar.
1 bar = 100.000 Pa
1 mbar = 100 Pa
1 atm = 1,013 bar

Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan udara luar di tempat tersebut makin berkurang. Secara umum
dapat dikatakan bahwa untuk setiap pertambahan 100 m ketinggian, tekanan atmosfir berkurang sebesar 1
cm Hg.
Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter di atas permukaan laut :

h
P = 76 cm Hg - 100
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
P = tekanan atmosfir (cmHg)
h = ketinggian tempat (m)
b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutu
1. Manometer raksa tertutup
vakum

gas Pgas = h mmHg

1. Manometer terbuka
Tekanan udara luar

gas Pgas = Patm + h mm Hg

Keterangan : Patm = tekanan udara luar

c. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan :
“Hasil kali antara volume gas dalam ruang tertutup dan tekanannya selalu tetap untuk suhu yang
tetap”.

P1 x V1 = P2 x V2

P1 = Tekanan mula-mula (atm)


P2 = Tekanan akhir (atm)
V1 = Volume mula-mula
V2 = volume akhir (m2)
Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku persamaan Boyle Gay-Lussac

P1 x V1 P2 x V2
=
T1 T2
T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 4
I ENERGI

Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan sumber kehidupan,
karena tanpa energi maka tidak akan ada kehidupan, tidak ada mahluk bergerak, tidak ada
bunyi terdengar dan bahkan tidak akan ada cahaya.
Energi Bersifat Kekal. Hukum Kekelan Energi menyatakan bahwa :

“ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk lainnya”.

Bentuk-Bentuk Energi di antaranya :


1. Energi Potensial 5. Energi kimia
2. Energi Kinetik 6. Energi Panas
3. Energi Listrik 7. Energi Bunyi
4. Energi Cahaya 8. Energi Elektro magnet

1. Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau
posisinya.
Contoh :
a. Energi potensial pegas : Pegas yang ditarik atau ditekan memiliki kemampuan untuk
kembali ke posisi semula
b. Energi potensial gravitasi : Buah kelapa yang tergantung di pohonnya dapat jatuh
akibat gravitasi

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Energi Potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggiannya
terhadap bidang acuan tertentu.
Energi Potensial gravitasi dinyatakan sebagai :

Ep = m g h

Ep = Energi potensial (Nm = Joule)


m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian ( m )

2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Jadi, setiap benda yang
bergerak memiliki energi kinetik.
Besar energi kinetik yang dimiliki suatu benda dinyatakan oleh :

Ek = ½ m v 2

Ek = energi kinetik (Nm = Joule)


m = massa benda ( kg )
v = kecepatan benda ( m/s )
3. Energi Mekanik ( Em )
Energi Mekanik adalah hasil Penjumlahan energi potensial gravitasi dan energi kinetik
benda.
Em = Ep + Ek

atau :

Em = mgh + ½ mv2

Em = Energi mekanik ( j )
Ep = Energi Potensial gravitasi ( j )
Ek = Energi kinetik ( j )
Energi mekanik bersifat kekal, asalkan tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya
Contoh :
Benda bermassa m kg jatuh bebas dari ketingguan h meter di atas tanah (lihat ganbar).
Tentukan besar kecepatan benda saat menumbuk tanah.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
A v=0 Ek (A) = 0

hm

B h=0 Ep (B) = 0
Karena energi mekanik kekal, maka :
Em di A = Em di B
Ep (A) + Ek (A) = Ep (B) + Ek (B)
mgh + 0 = 0 + ½ mv 2
2 mgh = mv 2
Sehingga diperoleh kecepatan benda saat menumbuk tanah adalah :

v = √2gh

v = kecepatan (m/s)
g = pecepayan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian ( m )

Sumber-Sumber Energi
Berdasarkan ketersediannya di alam, sumber energi dibedakan menjadi :
1. Sumber Energi Takterbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya sangat terbatas di
alam dan jika sudah habis manusia tidak dapat mengadakannya lagi, karena berasal dari
fosil tumbuhan ataupun hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
Contoh:
a. minyak bumi (BBM) Diperkirakan persediaan BBM dunia akan habis dalam waktu 50
tahun ke depan
b. Batu bara, diperkirakan akan habis dalam waktu 150 tahun ke depan
c. Gas alam, merupakan bahan bakar yang bersih lingkungan, persediaannya
diperkirakan hanya cukup untuk 50 sampai 100 tahun saja

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2. Sumber Energi Terbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya melimpah di alam
sehinga manusia tidak perlu khawatir akan ketersediaannya.
Sumber Energi Terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang diharapkan dapat
menggantikan sumber energi fosil bila sudah habis.
Energi matahari, angin, nuklir, pasang surut air laut, dan energi bio gas tergolong sebagai
Sumber Energi Terbarukan

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 5
USAHA

Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

Usaha dapat diartikan sebagai banyaknya energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.
Rumus usaha :
W = usaha (joule)
W=F.s
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)

 Usaha bernilai positif jika arah gaya sama dengan arah perpindahan
 Usaha bernilai negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan.
Contoh : usaha oleh gaya gesek.
 Usaha bernilai nol Jika :
a. F = 0 (tidak ada gaya yang dilakukan)
b. s = 0 (benda diam, tidak berpindah)
c. F dan S saling tegak lurus

Contoh Soal :
Pada sebuah balok bekerja dua buah gaya seperti pada gambar, sehingga balok berpindah
sejauh 12 meter ke kanan.

F2 = 15 F1 = 40
N N
12 m

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Hitunglah:
a. usaha oleh gaya F1
b. usaha oleh F2
c. usaha total yang dialami balok

Penyelesaian :
Dari persamaan W = F.s diperoleh :
a. W1 = F1 . s
= 40 N x 12 m
= 480 Nm atau 480 joule
b. W2 = F2 . s
= -15 x 12
= - 180 joule
(negatif karena arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan)
c. W total = ∑F . s
= (40-15) x 12
= 25 N x 12 m
= 300 J
Usaha total dapat juga diperoleh dengan cara menjumlahkan usaha oleh masing-masing gaya

W total = W1 + W2
= 480 j – 180 j
= 300 j

Daya
Daya adalah besar usaha yang dilakukan setiap satu satuan waktu
P = daya (watt)
W
P = W = usaha ( joule)
t
t = waktu (detik)

Satuan daya lainnya :


1 kilowatt (1 kw) = 1000 watt
1 daya kuda (1 hp) = 746 watt

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Pesawat Sederhana
Pesawat adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha.
1. Tuas (pengungkit)

T F

w Fx = wx

F = gaya kuasa (N)


W = berat beban (N)
= lengan kuasa (m)
= lengan beban (m)
T = titik tumpu

Keuntungan mekanik (KM) merupakan ukuran kemudahan yang diperoleh dari pesawat
sederhana
Untuk pengungkit/tuas :

w
KM = F atau KM =
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dikelompokkan menjadi tiga macam :
a. Tuas kelas pertama

beban kuasa
T

Titik tumpu terletak antara beban dan kuasa. Contoh: tang, gunting, dan jungkat jungkit
b. Tuas kelas ke dua
beban kuasa
T

Beban terletak antara titik tumpu dan kuasa. Contoh : pembuka tutup botol dan steppler
c. Tuas kelas ke tiga

kuasa beban
T

Kuasa terletak antara titik tumpu dan beban seoerti pinset, sendok, dan otot lengan.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2. Katrol
a. Katrol tetap
A O B

KM = 1
atau
F w

F = w

b. Katrol tunggal bergerak

F
A = titik tumpu
AO = lengan beban
A O B
AB = lengan kuasa

Perhatikan bahwa jarak AB = 2 OA, sehingga :


w
w

W AB
KM = F AO
= = 2

c. Sistem katrol (takal)


Secara umum, untuk sistem katrol berlaku :

W
F = n

n = jumlah tali
Perhatikan gambar sistem katrol

F F F
1 2 3
23 2 4
1 1

w w

KM = 2 KM = 3 KM = 4

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
3. Bidang Miring
S
h
F

W S
KM = F = h

atau :

h
F = w x S

S = panjang bidang miring (m)


h = tunggi bidang miring (m)

Contoh bidang miring misalnya: sekrup, mata kapak (baji), pisau, pahat, tangga, bor, dan
sebagainya.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 6
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI

Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi
sehari-hari
Kompetensi Dasar :
6.1. Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya
6.2. Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari

A. GETARAN
Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik melalui titik keseimbangan
Contoh peristiwa getaran:
 senar gitar yang dipetik
 gendang yang dipukul
 pita suara ketika kita berbicara
 ayunan bandul
Perhatikan getaran bandul pada gambar berikut ini!

b
c
A a

Satu getaran adalah gerak dari c melintasi titik a, b , a kemudian kembali ke c


Jadi, gerak :
dari c ke a = ¼ getaran
dari c ke a ke b = ½ getaran
a–c-a = ½ getaran
a–c–a-b = ¾ getaran
b–a–c–a–b = 1 getaran
a–c–a–b-a = 1 getaran

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Periode, Frekuensi, dan Amplitudo
Periode ( T ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran penuh

T = periode (s)
t
T = n = jumlah getaran
n t = waktu (s)

Frekuensi ( f ) adalah banyaknya getaran tiap detik

n f = frekuensi (Hertz)
f = t n = jumlah getaran
t = waktu (s)

Jadi, hubungan antara frekuensi dan periode :

1 1
f = T =
T atau f

Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum atau jarak terjauh diukur dari titik
keseimbangan ( cm)
Resonansi adalah peristiwa Ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain
Syarat terjadinya resonansi adalah : frekuensi alamiah kedua benda sama
Frekuensi getaran bandul hanya bergantung pada panjang talinya dan tidak bergantung pada
amplitudo maupun berat beban,
Bandul yang memiliki panjang tali yang sama akan memiliki frekuensi alamiah yang sama
Perhatikan susunan bandul berikut ini:

C
B E

A D
Bila A digetarkan maka D ikut bergetar/ resonansi, sedangkan bila B yang digetarkan, maka
hanya E yang akan ikut bergetar/resonansi.

B. GELOMBANG
Gelombang dapat dipandang sebagai getaran yang merambat . Dalam peristiwa gelombang
terjadi perambatan energi.
Berdasarkan arah rambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Gelombang Transversal memiliki arah rambatan tegak lurus arah getaran.

b  f getaran
c e A
a
g rambatan
d

Beberapa istilah pada gelombang transversal :
a. puncak gelombang = titik b dan f
b. bukit gelombang = lengkungan abc, efg
c. lembah gelombang = lengkungan cde
d. dasar gelombang = titik d
e. simpul gelombang = titik a, c, e, dan g
f. amplitudo (A) = simpangan terjauh diukur dari titik seimbang
g. panjang gelombang = jarak antara dua puncak yang berdekatan
h. satu gelombang = terdiri dari satu bukit dan satu lembah

Contoh gelombang transversal misalnya gelombang pada tali/senar dan gelombang


permukaan air.
Gelombang Longitudinal memiliki arah rambatan berihimpit dengan arah getar.
regangan rapatan


 getaran dan ambatan

Panjang gelombang longitudinal ( ) adalah sama dengan jarak antara dua rapatan atau dua
regangan yang berdekatan
1 gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu regangan
Contoh gelombang longitudinal misalnya gelombang pada slinki dan gelombang bunyi.

Berdasarkan mediumnya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan


gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik seperti gelombang bunyi, tsunami, dan gelombang pada tali
memerlukan medium untuk merambat, sedangkan gelombang elektromagnetik seperti
cahaya, gelombang radio, dan gelombang tv tidak memerlukan medium dalam
perambatannya.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Hubungan antara f. T, λ, dan v


v = v =  x f
T atau :

v = cepat rambat gelombang (m/s)


λ = panjang gelombang (m)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
s = jarak tempuh gelombang (m)
t = waktu (sekon)

C. BUNYI
Sumber bunyi adalah benda yang bergetar
Misalnya ; senar yang dipetik, gong yang dipukul, dan seruling yang ditiup.
Tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi dapat kita dengar. Perhatikan tabel
berikut ini:
No. Frekuensi bunyi Nama Dapat didengar Oleh
Gelombang

anjing dan jangkrik


1. Kurang dari 20 Hz Infrasonik

2. 20 Hz – 20.000 Hz Audiosonic manusia

Kalelawar, paus, dan lumba-


3. Lebih dari 20.000 Hz Ultrasonic lumba

Tinggi Bunyi
Tinggi bunyi atau tinggi nada (pitch) yang kita dengar ditentukan oleh frekuensi getaran
.sumber bunyi, sedangkan keras atau lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo.
Warna Bunyi (Timbre)
Nada do pada piano terdengar berbeda dengan nada do pada organ, demikian juga suara
nyanyian dari dua orang yang berbeda akan terdengar berbeda meskipun dinyanyikan dengan

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
frekuensi dan amplitudo yang sama. Warna bunyi ini disebabkan karena keadaan dan bentuk
sumber bunyi yang berbeda-beda.
Nada
Bunyi dengan frekuensi yang tidak beraturan seperti suara angin atau suara kaleng yang
dipukul disebut derau sedangkan bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur disebut nada.
Frekuensi Nada Dawai atau Senar
Frekuensi nada dawai (senar) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a. tegangan dawai (senar)
b. panjang dawai
c. massa jenis dawai
d. luas penampang dawai
Hal ini dinyatakan oleh hukum Mersenne sebagai berikut :

f 1 F
=
2L A

f = frekuensi (Hz)
L = panjang senar (m)
F = tegangan senar (N)
A = luas penampang senar (m2)
ρ = massa jenis senar (kg/m3)
Cepat rambat bunyi
Bunyi memerlukan medium untuk merambat (gel. Mekanik). Bunyi dapat merambat melalui
gas (udara), zat padat, maupun zat cair.
Cepat rambat bunyi :

S
v = v = cepat rambat bunyi (m/s)
t
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu (s)
Pemantulan Bunyi
Bunyi pantul dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau untuk mengukur jarak
(kedalaman) dinding lorong gua.
Karena bunyi pantul menempuh jarak bolak-balik, maka untuk bunyi pantul, rumus jarak
tempuhnya dapat ditulis :

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2S =vxt v x t
S =
atau 2

Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi :


a. bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Ini terjadi jika jarak antara bidang pantul dan
pendengar sangat dekat.
b. gaung atau kerdam : sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli
sehingga bunyi terdengar tidak jelas.
c. Gema : bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli sehingga bunyi terdengar dua kali
secara berurutan.
Pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan dalam teknologi, misalnya untuk keperluan:
mengukur krdalaman laut, untuk survey geofisika, dan untuk pemeriksaan janin dalam
kandungan (USG).
Manfaat Resonansi Bunyi
Resonansi bunyi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Telinga kita dapat mendengar
bunyi karena adanya resonansi pada selaput pendengaran kita. Pada alat-alat musik seperti
gitar, suling, gong, piano, dan lainnya memanfaatkan resonansi kolom udara untuk
menghasilkan bunyi.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 7
CAHAYA

Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari

Kompetensi Dasar :
6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan
lensa

Cahaya merupakan gelombang elktomagnetik yang tidak membutuhkan medium untuk


merambat. Cepat rambat cahaya adalah 300.000.000 m/s

Pemantulan Cahaya

Pemantulan Baur Pemantulan teratur


(difus) Akibat permukaan halus
permukaan kasar dan rata

Hukum Pemantulan :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2. Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
Sinar N
datang Sinar
pantul
ir

1. Cermin Datar

Melukis bayangan pada cermin datar

Cermin

O
i

S S’

O = objek/benda
i = image/bayangan

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
S = jarak benda ke cermin
S’ = jarak bayangan ke cermin

Sifat bayangan pada cermin datar :


1. maya / semu
2. tegak
3. sama besar dengan bendanya
4. sisinya berkebalikan
5. jarak benda ke cermin (S) = jarak bayangan ke cermin ( S’ )
Khusus untuk cermin datar berlaku :

Panjang minimum cermin yang dibutuhkan oleh orang agar ia dapat melihat seluruh
tinggi badannya adalah sama dengan ½ x tinggi badan orang tersebut

2. Cermin Cekung
Belakang
cermin
Sumbu utama
M F

Tiga Sinar Istimewa pada cermin cekung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan lewat titik fokus

M F

2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

M F

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik yang
sama

M F

Untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cekung digunakan bantuan dua sinar
istimewa.

benda
F
O

b
e
n
d
a
bayangan cermin cekung

Pembagian ruang pada cermin cekung:

R3 R2 R1 R4
M

Aturan: Ruang benda + ruang bayangan = 5


Letak Letak
Sifat Bayangan
Benda Bayangan
R1 R4 maya , tegak, diperbesar
R2 R3 nyata, terbalik, diper-
besar
R3 R2 nyata, terbalik, diperkecil
di titik M di titik M Nyata, terbalik, sama
besar
di titik f di jauh tak Maya, tegak, doperbesar
hingga

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Rumus Jarak fokus dan jarak bayangan :
f = jarak fokus
s = jarak benda
1 1 1
= + s’ = jarak bayangan
F s s’ f = R / 2 atau
R =2f
R = jari-jari cermin
kelengkungan
Pembesaran bayangan dinyatakan oleh :

S’ h'
M = S
=
h

M = pembesaran bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda

3. Cermin Cembung
Belakang cermin

M F
Sumbu utama

Jarak fokus (f) dan jari-jari (M) untuk cermin cekung bernilai negatif karena terletak di
belakang cermin.

Tiga Sinar Istimewa pada cermin cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seakan-akan berasal dari titik fokus

M F

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

M F

3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali seakan-akan berasal
dari pusat kelengkungan tersebut.

M F

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu : maya, tegak, dan diperkecil.

PEMBIASAN CAHAYA
Berkas cahaya yang melewati bidang batas dua medium yang berlainan akan mengalami
pembiasan / pembelokan.
Hukum Snellius tentang Pembiasan :

1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju
medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal
3. Sinar datang tegak lurus bidang tidak dibiaskan tetapi diteruskan dengan lurus

n
n

n
K udara R kaca
R air K udara
K udara
R air

R = medium lebih rapat


K = medium kurang apat

Dispersi cahaya oleh prisma

Jika berkas sinar putih ( polikhromatik ) di arahkan ke bidang pembias prisma, maka sinar
tersebut akan teruraikan menjadi tujuh warna pelangi ( me-ji-ku-hi-bi-ni-u )

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
merah
jingga
kuning
Sinar hijau
putih prisma biru
ungu

LENSA CEMBUNG

Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus dibelakang lensa

R F o F R
1 2
1 2

2. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama

R F o F R
1 1 2 2

3. Sinar datang melalui pusat optis (o) akan diteruskan tanpa membias

R F o F R
1 1 2 2

Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, kita harus menggunakan minimal dua sinar
istimewa.

Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung


Pembagian ruangan pada lensa cembung
(+)
IV 4
3 2 1
R1 F1 O F2 R2
I II III

Bila angka Arab untuk ruang benda maka bayangan terletak di angka Romawi dengan
ketentuan :

R benda + R bayangan = 5

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Contoh :
1. Benda di Ruang 1, maka bayangan di tuang IV dengan sifat bayangan : maya, tegak,
diperbesar.
2. Benda di ruang 2, maka bayangan di ruang III, dengan sifat : nyata, terbalik
diperbesar
3. Benda di ruang 3, maka bayangan di ruang II, dengan sifat : nyata, terbalik, diperkecil

Kuat Lensa

Daya bias lensa cembung atau lensa cekung disebut kuat lensa (P). Kuat lensa bergantung
pada jarak fokus lensa

P = kuat lensa (dioptri)


f = fokus (meter)

Lensa Cekung

Untuk Lensa Cekung berlaku:


 Jarak fokus bernilai negatif
 Sifat bayangan : selalu ; maya, tegak, diperkecil
Sinar Istimewa pada lensa cekung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seakan-akan berasal dari fokus

F1 F2F

2. Sinar datang menuju fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama

F1 F2

3. Sinar datang melalui titik pusat optis akan diteruskan dengan lurus tanpa mengalami
pembiasan

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
RINGKASAN
BAB 8
ALAT OPTIK

Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar :
6.4. Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
1. Mata dan Bagian – Bagiannya

cairan Lensa
kristalin
Iris

retina

kornea

saraf
otot siliar optik

a. Kornea
Berupa selaput bening yang melapisi bagian depan mata
b. Cairan (aqueous humor)
Cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata
c. Lensa Kristalin
Mengatur pembiasan yang disebab-kan oleh aqueous humor
d. Iris
Berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata
e. Pupil
Di tempat agak gelap, pupil membesar agar lebih banyak cahaya yang masuk sedangkan di
tempat terang, pupil mengecil
f. Retina/selaput jala
Berfungsi sebagai layar yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa mata
Supaya bayangan terlihat jelas, bayangan harus jatuh tepat pada bintik kuning di retina.
Sifat bayangan yang terbentuk di retina : nyata, terbalik, diperkecil.

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
g. Otot Siliar
Mengatur daya akomodasi mata
Ketika melihat benda yang dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih
cembung. Ketika melihat benda jauh, otot siliar mengendur dan lensa mata menjadi lebih
pipih (lihat gambar)!

Benda jauh Benda dekat

Titik Jauh dan Titik Dekat mata normal (Emetropi)


1. Titik Jauh mata (Punctum Remotum) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan
jelas oleh mata tanpa berakomodasi.Untuk mata normal, PR = ~ (tak hingga)
2. Titik Dekat (Punctum Proximum) adalah titik terdekat yang dapat dilihat dengan jelas
oleh mata dengan mata berakomodasi maksimum. Untuk mata normal, PP = 25 cm
Cacat Mata
A. Rabun Jauh (Miopi):
 Titik dekat =25 cm (normal)
 Titik jauh < ~
 Ditolong dengan lensa cekung ( - )

B. Rabun Dekat (Hipermetropi)


 Titik dekat > 25 cm
 Titik jauh jauh = ~ (normal)
 Ditolong dengan lensa cembung (+)

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
C. Mata Tua (presbiopi)
Otot siliar lemah sehingga daya akomodasi mata berkurang
 Titik dekat > 25 cm (rabun dekat)
 Titik jauh < ~ (rabun jauh)
 Ditolong dengan kacamata bifokal (lensa rangkap)
D. Astigmatisma
 Kelengkungan kornea mata tidak sempurna
 Tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal secara
bersamaan
 Ditolong dengan lensa slindris

2. L U P
 Lup atau kaca pembesar adalah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda-
benda kecil agar tampak lebih jelas.

2F2 F2 o F1 2F1

mata

 Mata berakomodasi maksimum bila benda di ruang 1 dan bayangan jatuh di PP mata
 Mata relax (tanpa akomodasi bila benda di F dan bayangan do jauh tak hingga.
Pembesaran bayangan pada LUP
1. Mata berakomodasi maksimum :

25
M = + 1
f

2. mata tidak berakomodasi :

25
M =
f

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
3. Mikroskop
 Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung
 Fokus lensa obyektif < fokus lensa okuler
 Benda diletakkan antara Fob dan 2 Fob (ruang II lensa obyektif)
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif (iob) menjadi benda bagi lensa okuler.
 Bayangan iob ini harus terletak di ruang I lensa okuler (antara O dan Fok)
Sifat bayangan :
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif : nyata, terbalik, diperbesar
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler : maya, terbalik, diperbesar
3. TEROPONG / TELESKOP
Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.
3.1. Teropong Bintang
 Tersusun dari dua lensa cembung dengan Fob > Fok (kebalikan mikroskop)
 Pengamatan dilakukan dengan mata tanpa akomodasi. Jadi, bayangan yang dibentuk
oleh lensa objektif (iob) harus diletakkan pada titik fokus lensa okuler (Fok).
Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar

Fob
Pembesaran : M = Fok
3.2. Teropong Medan / Teropong Bumi
 Digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi yang jauh letaknya
 Teropong bumi memiliki lensa pembalik yang diletakkan antara lensa obyektif dan
lensa okuler, sehingga bayangan yang dihasilkan menjadi bayangan tegak.
Selain teropong bias seperti contoh di atas, sekarang ini banyak dibuat teropong pantul
Keuntungan menggunakan teropong pantul :
a. Lebih mudah dibuat dan lebih murah
b. Lebih ringan
c. Tidak mengalami gangguan aberasi kromatik
3.4. Periskop
Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam guna melihat
benda-benda yang berada di permukaan laut sewaktu kapal berada di bawah air.
 Periskop tersusun dari dua buah lensa cembung dan dua buah prisma siku-siku sama
kaki

http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai