PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di tempat hunian yang
padat seperti panti asuhan ialah penyakit menular pada kulit dan rambut.
Pediculosis capitis merupakan infestasi parasit pada rambut dan kulit kepala
yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis atau kutu rambut. Kutu
rambut merupakan ektoparasit obligat yang memakan darah melalui kulit
kepala manusia. Seluruh stadium kehidupan pada kutu rambut terjadi pada
satu-satunya pejamu parasit ini yaitu manusia. Parasit ini tidak dapat melompat
maupun terbang karena tidak memiliki sayap. Namun, penularan secara
langsung dapat terjadi akibat kontak dengan penderita yang telah terinfeksi,
misalnya akibat penggunaan handuk, sisir, topi, pakaian, kerudung yang
bergantian, maupun akibat tidur dengan menggunakan bantal, guling atau
selimut secara bersamaan ( Rassami et al., 2012).
Pediculosis sering menyerang anak-anak karena pada usia tersebut sering
terjadi interaksi dengan anak lain sehingga memudahkan terjadinya penularan
kutu rambut. Perempuan lebih sering terkena pediculosis daripada laki-laki
(Gutiérrez, 2012). Menurut penelitian pada tahun 2012 di Iran, beberapa faktor
yang dapat menyebabkan infestasi kutu rambut antara lain kondisi sosial
ekonomi yang rendah, pendidikan orang tua, higienitas pribadi, jumlah anggota
keluarga, dan panjang rambut penderita. Prevalensi pediculosis paling tinggi
dijumpai pada penderita yang menggunakan sisir secara bersamaan. Higienitas
yang baik seperti sering membersihkan rambut, menyisir rambut untuk
memeriksa kutu rambut dapat menurunkan kejadian penyakit pediculosis .
( Vahabi et al, 2012). Diagnosis pediculosis didapatkan melalui 3 manifestasi
klinis yaitu rasa gatal pada kepala, tanda peradangan, serta ditemukannya kutu
dewasa dan telur (Guenther et al, 2010).
Panti Asuhan Darmo Yuwono sudah berdiri sejak tahun 1955 berlokasi di
Jalan Supriyadi, Purwokerto, Jawa Tengah. Di panti ini terdapat 45 anak asuh
yang terdiri dari 11 putra dan 34 putri. Anak-anak yang tinggal di dalam panti
asuhan tersebut menghadapi masalah kebersihan karena kebiasaan yang sering
dijumpai antara lain menggunakan barang pribadi seperti sisir, pakaian,
handuk, kerudung, dan sebagainya bersama-sama. Oleh karena itu, mereka
memiliki faktor risiko untuk terkena infestasi Pediculosis humanus capitis.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan pemeriksaan kutu rambut pada
anak-anak di Panti Asuhan Darmo Yuwono untuk mendeteksi penyakit
Pediculosis agar anak-anak tersebut dapat mengobati dan mendapatkan edukasi
yang cukup agar penyakit tersebut tidak terulang kembali.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum Case Finding Infection pada Blok 7.4 Pediculosis humanus
capitis ini secara umum bertujuan untuk mengetahui jumlah kejadian infestasi
kutu kepala (Pediculus humanus capitis) pada anak di Panti Asuhan Darmo
Yuwono, Purwokerto. Selain itu praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
faktor yang dapat meningkatkan kejadian infestasi kutu rambut.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum yang diharapkan antara lain :
1. Dapat memberi informasi mengenai angka kejadian Pediculosis capitis
pada anak asuh di Panti Asuhan Darmo Yuwono, Purwokerto
2. Dapat memberikan gambaran bagi pihak panti asuhan yang terlibat
mengenai status kesehatan kulit kepala anak terkait infestasi
Pediculosis humanus capitis.
3. Apabila terdeteksi subjek yang positif infestasi Pediculosis humanus
capitis akan diberikan edukasi dan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Gutiérrez, M., Jorge W., Natalia S., Gabriela S., Loreto Y., Adriana A. 2012.
Prevalence of Pediculus humanus capitis Infestation among Kindergarten
Children in Bahía Blanca city, Argentina, Parasitology
Research,111(3):1309-13.
Vahabi, A., Shemshad, K., Sayyadi, M., Biglarian, A., Vahabi, B., Sayyad, S., et
al. 2012. Prevalence and Risk Factors of Pediculus (humanus) capitis
(Anoplura: Pediculidae), in Primary Schools in Sanandaj City, Kurdistan
Province, Iran. Tropical Biomedicine 29(2): 207–211.