Anda di halaman 1dari 20

3

2.1 Sel b. Membran sel/membran plasma


Walaupun banyak sel-sel tubuh yang sangat berbeda satu dengan lainnya, tetap 1) Ukuran tebal antara 7,5-10 nanometer.
2) Bersifat elastis.
dimana setiap organ (alat) merupakan agregasi dari berbagai macam sel yang dipersatukan
3) Membran terdiri dari protein dan lipid, susunannya 55% protein, 25%
satu sama lain. Sel adalah suatu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ (alat)
fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, 3% karbohidrat.
merupakan agregasi dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh 4) Protein membran sel, sebagian besar glikoprotein, terdapat protein
sokongan dari struktur-struktur interseluler (Harris, dkk, 1995). integral yang menonjol kedalam sel dan dapat berdifusi antara cairan
Menurut Max Schultz sel adalah kelompokan protoplasma yang mempunyai batas- ekstrasel dan intrasel, dan juga terdapat protein porifer yang hanya
batas nyata dan didalamnya terdapat nucleus. Tidak semua protoplasma terdapat didalam melekat pada permukaan membrane dan tidak menembus membran.
5) Karbohidrat membran, terdapat pada bagian luar membran, dan
sel, tetapi ada yang terletak di luar sel, dalam hal ini sel satu dengan yang lainnya tidak
berperan sebagai zat reseptor untuk meningkat hormon seperti insulin
berdampingan melainkan terpisah satu dengan yang lainnya oleh substansi antar sel.
yang merangsang aktifitas spesifik dalam sel.
Protoplasma yang berada di dalam sel disebut sitoplasma sedang yang terdapat di luar sel
6) Membran inti, tiap-tiap membrane hampir identik, dan mempunyai
disebut eksoplasma (Daryono, 2009).
struktur dasar lipid berlapis ganda dengan protein globular terapung
2.1.1 Struktur Sel
pada cairan lipid.
Sel mangandung struktur fisik yang sangat terorganisasi, yang dinamakan
c. Sitoplasma dan Organelnya
organel. Beberapa organel sel yang penting adalah :
Terisi oleh partikel dan organel kecil dan besar yang tersebar yang
a. Inti Sel (nucleus)
ukurannya berkisar dari beberapa nanometer sampai dengan 3 mikron. Koloid
Struktur khusus bulat padat, yang terdiri dari massa protoplasma yang
dengan prosentase 75% air dan 24% protein (Setiadi, 2007).
lebih kompak, dikelilingi oleh membran dan membawa partikel gen yang
mengandung kromatin. Terletak ditengah sel yang dikelilingi oleh sitoplasma yang
2.1.2 Fungsi Sel
merupakan pusat kegiatan sel. Inti mengandung asam deoksiribonukleat dalam
Selain berfungsi sebgai barrier yang mempunyai permeabilitas yang selektif, sel
jumlah besar. Dalam inti terjadi pembelahan sel (mitosis) untuk membentuk dua
juga berfungsi untuk mengatur arus informasi antara sel dengan lingkungan sekitarnya.
sel anak. Tiap sel menerima satu dari dua pasang gen. Selama mitosis, kromatin
Adapun fungsi sel yang lain seperti :
mudah ditemukan sebagai bagian dari kromosom. Kromatin dapat diubah
a). Mempertahankan suatu barrier yang selektif diantara sitoplasma dan
menjadi benang kromosom. Terdapat anak inti (nukleolus) yaitu nucleus yang
lingkungan ekstraseluler.
mengandung RNA dalam jumlah besar dan protein, nukleolus sangat besar bila
sel secara aktif mensintesis protein.
4

b). Membawa instruksi dalam bentuk kode atau proses sintesis sebagian besar Eukariotik adalah organisme dengan sel kompleks, di mana bahan-bahan genetika
komponen seluler. Materi seluler ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi disusun menjadi nukleus yang terikat membran. Eukariotik termasuk hewan, tumbuhan, dan
sel, sehingga setiap sel baru membawa satu set penuh instruksi. jamur yang kebanyakan multiselular serta berbagai kelompok lainnya yang diklasifikasikan
c). Sebagai aktivitas metabolik yang dikatalisir reaksi kimia sehingga terjadi proses secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya uniselular). Sebaliknya, organisme-
sintesis dan penguraian molekul organel (Setiadi, 2007). organisme lainnya, misalnya bakteri, tidak mempunyai nukleus dan struktur sel kompleks
lainnya, organisme-organisme seperti itu disebut prokariota (Eddy, dkk, 2005).Berikut ini
2.1.3 Bentuk Sel merupakan struktur eukariota :
Pada umumnya ukuran sel adalah mikroskopis sesuai dengan fungsinya maka bentuk a. Inti sel (nucleus)
sel itu menunjukkan variasi yang bermacam - macam : Inti terbungkus membran yang berhubungan dengan retikulum
a). Bentuk dasar dari sel yang diisolasi adalah bulat, seperti sel darah, sel lemak endoplasma. Membran inti memperlihatkan permeabilitas selektif sesuai
dan sel telur. ukuran pori yang dapat dilalui dalam pertukaran molekul berukuran besar
b). Bentuk stefikal dasar, biasanya berubah karena spesialisasi sel berdasarkan misalnya protein dan mRNA, kedalam dan keluar inti sel, molekul kecil dapat
fungsinya, contohnya sel saraf berbentuk seperti bintang dengan prosesus yang bebas berdifusi masuk dan keluar inti
panjang. b. Sitoplasma
Sitoplasma sel eukariota ditandai dengan adanya reticulum
c). Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan, ini terjadi akibat
endoplasma (endoplasmic reticulum), vakuola (vacuoles), plastid yang bisa
penekanan dari banyak permukaan (Setiadi, 2007).
tumbuh sendiri dan sitoskeleton yang tersusun dari mikrotobulus, mikrofilamen
dan filamen intermediet. Retikulum endoplasma merupakan jaringan dari
2.1.4 Ukuran Sel
selular yang terikat pada membran. Pada beberapa bagian retikulum
Sel pada umumnya berukuran 10 sampai 30μm. Ukuran sel dibatasi agar tidak
endoplasma, membran dikelilingi oleh ribosom, protein sintetis pada ribosom
tumbuh terlalu besar karena sel harus mempertahankan suatu area permukaan yang
ini menembus membran sampai saluran retikulum endoplasma, dimana mereka
memadai untuk menampung pergantian antara nutrisi dan sampah. Sel-sel besar
dapat dipindahkan kebagian lain dalam sel. Struktur yang masih berhubungan,
memperluas batasan ukuran mereka dengan cara memodifikasi membrane plasmanya
aparatus golgi, berbentuk vesikel yang dapat bersatu dengan membrane sel,
(Setiadi, 2007).
dan melepas protein ke ruang sekitarnya. Plastid meliputi mitokondria yang
berisi sistem transport elektron respirasi, dan kloroplas. Plastid berisi DNA
2.1.5 Jenis Sel
mereka sendiri, yang mengkode beberapa komponen protein mereka dan RNA
2.1.5.1 Eukariotik
transfer. Eukariota anaerob tidak memiliki mitokondria, tapi ada beberapa
5

memiliki organela yang terikat membran, hydrogenosome. Hidrogensome Jadi kiranya salah jika disimpulkan bahwa membran inti yang tampak jelas pada eukariota
didefinisikan berdasarkan fungsinya yang tidak umum, pada keadaan anaerob ia tidak ada pada prokariota. Pada dasarnya beberapa prokariota membentuk struktur
memproduksi gas hidrogen dari oksidasi piruvat dan malat. Sitoskeleton terdiri subseluler yang melekat pada membran dan mempunyai fungsi khusus, seperti
dari actin microtubule, yang sengat berperan pada fungsi membran sitoplasma mikromatofor (chromatophore) pada bakteri foto sintetik. Beberapa struktur prokariota
dan bentuk sel serta membentuk benang mitosis dan komponen flagella, terdiri berbeda dengan eukariota dalam hal membran yang mengelilingi yang merupakan
dari aktin dan miosin yang berisi mikrofilamen yang berfungsi dalam mekanisme membran sel (Eddy, dkk, 2005).
pergerakan amuboid, dan filamen intermediet yang membentuk struktur a. Klasifikasi Prokariota
sitoplasma dan menahan tekanan dari luar sel. Untuk memahami beberapa kelompok mikroorganisme, maka
c. Lapisan Permukaan
diperlukan klasifikasi mereka. Sistem klasifikasi yang cocok bisa menuntun
Sitoplasma diselebungi membran plasma yang terdiri dari protein dan
ilmuwan untuk memilih karakteristik tertentu sehingga bisa dengan cepat dan
fosfolipid, serupa dengan membra sel prokariota. Kebanyakan sel binatang tidak
tepat mengelompokkan organisme yang baru ditemukan.
memiliki lapisan permukaan lain, sedangkan tumbuhan memiliki dinding sel luar
b. Struktur Sel Prokariota
yang terdiri dari selulosa. Beberapa organisme prokariota juga mempunyai
Sel prokariota lebih sederhana dari sel eukariota dengan segala hal,
dinding sel luar, yang mungkin terdiri dari polisakarida seperti selulosa atau kitin
kecuali satu yakni selubung sel lebih kompleks.
atau zat anorganik seperti dinding silika pada diatomi.
c. Nukleoid
d. Organela Pergerakan
Nukleoid prokariota, sama seperti inti eukariotik, dapat dilihat
Babarapa mikroorganisme eukariota memiliki organela yang disebut
dengan mikroskop cahaya pada benda yang diwarnai. Nukleoid sebagian besar
flagella atau silia yang bergerak seperti gerakan gelombang yang menggerakkan
sel bakteri dapat dipisahkan dengan lisis yang diikuti dengan sentrifuga.
sel malalui air. Flagella eukariota muncul dari ujung sel. Sedangkan sillia yang
Struktur yang telah diisolasi mengandung DNA yang berhubungan dengan
berukran lebih pendek dari flagella, berada pada seluruh permukaan sel (Eddy,
sebagian kecil RNA, RNA polimerase dan protein lain. DNA bakteri dipisahkan
dkk, 2005).
secara langsung pada saat dilihat mikroskop elektron dengan melakukan lisis
sel menggunakan larutan gram fisiologi, sehingga tampak seperti sabuk-sabuk
2.1.5.2 Prokariotik
yang mirip khromatin eukariota.
Karakter pembeda dari prokariotik adalah ukuran yang relatif kecil, biasanya
d. Struktur Sitoplasma
berdiameter 1µm dan tidak adanya membran inti. DNA pada kebanyakan bakteri adalah
Sel prokariota tidak memiliki plastid sendiri, misalnya mitokondria
sirkuler dengan panjang sekitar 1mm, inilah yang dikatakan sebagai kromosom prokariota.
dan kloroplas, enzim transport elektron terletak pada membran sitoplasma.
Secara khusus DNA ini disebut nukleoid dan bisa difisualisasikan dengan mikroskop elektron.
6

Pigmen fotosintesa (klarotenoik, bakterioklorofil) dari bakteri fotosintesis patogenik sel yang berkapsul terlindungi dari fagositesis, kecuali diselubungi
terletak pada membran khusus, yang bisa berbentuk vesikel bulat/lembaran antibodi antikapsuler. Glikokaliks memerankan fungsi pelekatan bakteri
tipis yang terletak di bawah membran sel. kepermukaan pada lingkungan mereka, termasuk sel tanaman dan binatang
e. Selubung Sel (Cell Envelope) inang. Sel bakteri dari spesies yang sama atau berbeda menjadi tertutup
Lapisan yang mengelilingi sel prokariota secara menyeluruh disebut dalam glikokaliks membentuk lapisan yang disebut plak pada permukaan gigi,
selubung sel. Struktur dan organisasi selubung sel berbeda antara gram positif peran penting glikokaliks dalam proses ini dan pembentukannya dari sukrosa
dan gram negatif. Beberapa bakteri, eubacteria dan archeabachteria gram (grup a) menjelaskan hubungan karies gigi dengan konsumsi sukrosa oleh
positif maupun gram negatif memiliki dua jenis paracrystalline, lapisan yang manusia
pertama terdiri dari anyaman molekul protein atau glikoprotein (S-layer), h. Flagella
sebagian komponen selubung sel yang terluar. Lapisan S-layer umumnya Flagella bakteri terbuat
terdiri dari kelompok molekul tunggal. Fungsi lapisan S ini dalam beberapa hal dari ribuan molekul protein yang
untuk melindungi diri terhadap enzim perusak dinding sel, dari serangan disebut flagelin. Pada beberapa
bakteri predator, dan bakteri bakteriofage. Lapisan S juga berperan dalam oraganisme, flagella tersusun dari
bentuk sel pada beberapa spesies archaebacteria, dan juga mungkin berperan dua tipe flagelin, tetapi pada
melekatkan sel bakteri pada permukaan epidermal inang. kebanyakan bakteri, flagella hanya
f. Membran Sitoplasma mengandung satu flagelin. Flagella
Membran sitoplasma bakteri, disebut juga membran sel, bisa dilihat dibentuk oleh agregasi sub unit
dengan mikroskop elektron pada sediaan irisan tipis. Sangat khas adanya ‘unit yang membentuk struktur. Semua
membrana’ yang tersusun oleh fosfolipid dan protein. Fungsi sitoplasma komponen motor flagella terletak dalam selubung sel. Flagella melekat pada
adalah : selubung sel, perputaran berjalan normal jika media bersih substrat yang
1) permeabilitas selektif dan transport bahan larut. cocok untuk pernafasan atau jika perbedaan proton ditimbulkan secara
2) transpor elektron dan fosforilasi oksidatif pada spesies aerobik.
artifisial. Jika bakteri peritik berenang, flagellanya secara bersama-sama
3) ekskresi eksoenzim hidrolitik .
4) mengghasilkan enzim dan membawa molekul yang berfungsi dalam membentuk suatu bundel posterior yang menggerakkan sel maju lurus dengan
biosintesa DNA, Polimer dinding sel dan lipid membran. rotasi berlawanan arah jarum jam secara berkala, flagella berbalik arah dan
g. Kapsul dan Glikokaliks
kadang-kadang terpisah, yang berakibat sel berbalik dan menghasilkan
Beberapa bakteri membuat banyak polimer ekstraseluler jika tumbuh
gerakan berenang. Mekanisme perubahan perilaku sel sebagai reaksi
pada lingkungan alami mereka. Kapsul membantu penyelenggaraan bakteri
7

perubahan lingkungan disebut sensory transduction. Sensory transduction


inti sel (nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel
peka tidak hanya terhadap kemotaksis tetapi juga terhadap aerotaksis,
(sitoplasma). Organisme prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan
fototaksis, dan elektron aseptortaksis. Pada ketiga respon ini, seperti juga
organisme eukariotik mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan
pada kemotaksis, gerakan akhir ditentukan juga oleh pengaturan respon balik mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
(Eddy, dkk, 2005).
Pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri
2.2 Reproduksi Sel terdapat pada daerah yang disebut nukleoid . DNA pada bakteri relatif lebih kecil
dibandingkan dengan DNA pada sel
eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat
tunggal, panjang dan sirkuler sehingga
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut tidak perlu dikemas menjadi kromosom
sebelum pembelahan.
pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organ-isme bersel satu (uniseluler), seperti
bakteri dan protozoa, proses pem-belahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang
Proses pembelahan sel pada Amoeba
biak. Proto-zoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel menjadi
2.2.2 Pembelahan Sel secara Tidak
empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya.
Langsung (Mitosis dan Meiosis)
Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan
Pembelahan sel secara tidak
bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadi-lah proses pertumbuhan pada makhluk
langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan
hidup. Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung
pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda. Kalian telah
jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada
mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin . Ketika sel akan
tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita kromosom. Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati
menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium. Pada dasarnya, pembelahan sel dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang
dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan pembawa sifat. Di dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.
secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan
2.2.1 Pembelahan Sel secara Langsung mitosis dan meiosis . Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau organ tu-buh
organisme terjadi melalui proses pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan mitosis adalah
Perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan
pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan
pada ada tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada
8

jumlah kromosom induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi gamet akan menghasilkan zigot dengan variasi genetik. Ini disebabkan karena sel anakan
pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang merupakan hasil penyatuan dua sel yang berbeda materi genetiknya. Perpaduan ini
menghasilkan gamet (sel kelamin). menyebabkan adanya variasi genetik.

Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri


menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel 2.2.2.1 Pembelahan Mitosis
induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Jika sel induk memi-
Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan tertentu. Sebenarnya,
liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromosom. Jumlah 2n ini disebut
pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase
juga kromosom diploid .
pembelahan mitosis (M) dan periode pertumbuhan yang
Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual. disebut interfase. Interfase merupakan bagian ter-besar dari
Pada manusia dan hewan, pembelahan mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase G1
tubuh) muda yang mengalami pertum-buhan dan perkembangan. Sebagai contoh, sel telur (pertumbuhan primer), fase S (sintesis) , dan fase G2
yang telah dibuahi sperma akan membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk (pertumbuhan sekunder ).
embrio. Sel-sel pada embrio ini terus-menerus membelah secara mitosis dan akhirnya
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang
terbentuk bayi. Pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa juga melalui mekanisme
menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis
pembelahan sel secara mitosis.
besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase
istirahat (interfase), fase pembelahaninti sel (kariokinesis), dan fase pembelahan sitoplasma
Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi merupakan
(sitokinesis).
pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat sel
anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau disebut haploid 1. Interfase (Fase Istirahat)

( n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada
Pada tahap ini, sel dianggap sedang istirahat dan tidak melaku-kan pembelahan.
organ reproduksi (testis atau ovarium).
Namun, interfase merupakan tahap yang penting untuk mempersiapkan pembelahan atau

Pada manusia atau hewan, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel melakukan metabolisme sel. Pada interfase, tingkah laku kromosom tidak tampak karena

telur yang juga haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada tumbuhan berbunga, sel gamet berbentuk benang-benang kromatin yang halus. Walaupun begitu, sel anak yang baru

dihasilkan di dalam putik dan benang sari. Pembentukan gamet jantan dan gamet betina terbentuk sudah melakukan metabolisme. Sel perlu tumbuh dan melakukan berbagai

terjadi melalui tahapan gametogenensis (dibahas pada subbab tersendiri). Penyatuan kedua
9

sintesis sebelum memasuki proses pembelahan berikutnya.Apa saja kegiatan sel pada saat pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2,
interfase? Pada saat interfase, sel mengalami subfase berikut. kromosom belum dapat dibedakan secara individual karena masih berupa benang-benang
kromatin.
a. Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )
Setelah ketiga tahapan interfase dilalui, sel telah siap menjalani pembelahan secara
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini,
mitosis. Seperti fase interfase, pembelahan mitosis juga terdiri dari beberapa fase. Untuk
sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara
mengetahui lebih jauh tentang fase-fase pada pembelahan mitosis, simaklah penjelasan
organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma,
berikut.
kompleks golgi, dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
2. Pembelahan Mitosis
b. Fase Sintesis (S)
Secara garis besar, fase pembelahan mitosis terbagi menjadi dua fase, yaitu fase
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah
pembelahan inti (kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).Kariokinesis
bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel
adalah fase pembelahan inti sel. Secara rinci, fase kariokinesis dibagi menjadi empat
mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan)
subfase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Sekarang, marilah kita bahas
menghasilkan 2 salinan DNA.
keempat subfase tersebut.
c. Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )
a. Profase
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan Pada permulaan profase, di dalam nukleus mulai terbentuk kromosom , yaitu
sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini benang-benang rapat dan padat yang terbentuk akibat menggulungnya
bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. kromatin. Pada fase ini, kromosom dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Pada subfase ini, rep-likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan Selanjutnya, nukleolus menghilang dan terjadi duplikasi kromosom (kromosom
secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membelah dan memanjang) menghasilkan 2 kromosom anakan yang disebut
membran inti. kromatid. Kedua kromatid tersebut bersifat identik sehingga disebut kromatid
kembar (sister chromatid), yang bersatu atau dihubungkan oleh sentromer
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel).
pada lekukan kromosom. Sentromer merupakan bagian kromosom yang
Di luar inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap
menyempit, tampak lebih terang dan membagi kromosom menjadi 2 lengan.
sebelumnya. Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial yang isebut aster
(bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan orientasi
10

Pada akhir profase, di dalam sitoplasma mulai terbentuk gelendong baru, benar-benar rata dan sama jumlahnya. Tahapan ini merupakan akhir dari
pembelahan (spindel) yang berasal dari mikrotubulus. Mikrotubulus tersebut metafase.
memanjang, seolah-olah mendorong dua sentrosom di sepanjang permukaan
c. Anafase
inti sel (nukleus). Akibatnya, sentrosom saling menjauh.
Setelah berakhirnya tahap metafase, pembelahan sel berlanjut pada tahap
b. Metafase anafase. Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya kromatid saudara pada
Tahap awal metafase (prometafase) ditandai dengan semakin memadatnya bagian sentromer kromosom. Gerak kromatid ini disebabkan tarikan benang
kromosom (kromosom ini terdiri dari 2 kromatid) dan terpecahnya membran mikrotubulus yang berasal dari sentriol pada kutub sel. Kalian telah
inti (membran nukleus). Hal ini menyebab-kan mikrotubulus dapat menembus mengetahui bahwa mikrotubulus melekat pada sentromer. Hal ini
inti sel dan melekat pada struktur khusus di daerah sentromer setiap kromatid, menyebabkan sentromer tertarik terlebih dahulu. Akibatnya, sentromer
disebut kinetokor . Oleh karena itu, kinetokor ini berfungsi sebagai tempat berada di depan dan bagian lengan kromatid berada di belakang. Struktur ini
bergantung bagi kromosom Sebagian mikrotubulus yang melekat pada seperti huruf V. Gerakan ini menempuh jarak sekitar 1μm (10-6 meter) tiap
kinetokor disebut mikro-tubulus kinetokor, sedangkan mikrotubulus yang tidak menit. Pada saat bersamaan, mikrotubulus non kinetokor semakin memanjang
memperoleh kinetokor disebut mikrotubulus non kinetokor. Sementara itu, sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh. Selanjutnya, masing-masing
mikrotubulus non kinetokor berinteraksi dengan mikrotubulus lain dari kutub kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan berfungsi sebagai
sel yang berlawanan. Pada metafase, kromosom tampak jelas. kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang sama (identik). Untuk
menjalankan tugasnya ini, mikrotubulus telah mengalami peruraian pada
Pada tahap metafase sesungguhnya, sentrosom telah berada pada kutub sel.
bagian kinetokornya.
Dinding inti sel menghilang. Sementara itu, kromosom me-nempatkan diri
pada bidang pembelahan yang disebut bidang metafase. Bidang ini merupakan Salah satu perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah ada tidaknya
bidang khayal yang terletak tepat di tengah sel, seperti garis katulistiwa bumi sentriol. Pada sel tumbuhan, peran sentriol digantikan oleh kromosom
sehingga disebut juga bidang ekuator. Pada bidang ini, sentromer dari seluruh sehingga arah pembelahan tetap menuju ke kutub sel. Pada sel hewan, sentriol
kromosom terletak pada satu baris yang tegak lurus dengan gelendong pada kutub sel merupakan arah yang dituju oleh gerakan kromatid saat
pembelahan. Kinetokor pada setiap kromatid menghadap pada kutub yang pembelahan.
berlainan. Dengan letak kromosom berada di bidang pembelahan, maka
d. Telofase
pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang
Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari fragmen-
fragmen nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran mikrotubulus non
11

kinetokor. Benang-benang kromatin mulai longgar. Dengan demikian, fase dimulai pada sel-sel kelamin (sel reproduksi) calon bapak dan calon ibu. Mekanisme
kariokinesis yang menghasilkan dua inti sel anak yang identik secara genetik tersebut adalah pembelahan sel secara meiosis.
telah berakhir, namun dua inti sel masih berada dalam satu sel.
Makhluk hidup yang sejenis mempunyai jumlah kromosom yang sama pada setiap
Agar kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya pembelahan sel. Misalnya, manusia mempunyai 46 kromosom, ke-cuali pada sel reproduksi atau sel
sitoplasma yang disebut sitokinesis. Sitokinesis terjadi, segera setelah telofase kelaminnya. Sel kelamin pada manusia hanya mempunyai setengah jumlah kromosom sel
selesai. Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma diikuti tubuh lainnya, yaitu 23 kromosom. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini diperlukan
pembentukan sekat sel baru, sehingga terbentuk dua sel anakan. untuk menjaga agar jumlah kromosom anak tetap 46. Kalian telah mengetahui bahwa anak
terbentuk dari perpaduan antara sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan
Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur pembelahan
(sperma). Perpadu an kedua sel kelamin yang ma-sing-masing memiliki 23 kromosom ini
melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang ekuator. Di sepanjang
akan menghasilkan sel anak (calon janin) yang mempunyai 46 kromosom. Oleh sebab itu,
alur melingkar, terdapat mikrofi lamen yang terdiri dari protein aktin dan
pembelahan meiosis sangat berpengaruh dalam perkembang an makhluk hidup.
miosin. Protein tersebut berperan dalam kontraksi otot atau pergerakan sel
yang lain. Kontraksi ini semakin ke dalam sehingga menjepit sel dan membagi Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pengurangan jumlah
isi sel menjadi 2 bagian yang sama. kromosom pada sel-sel kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet betina). Sel gamet jantan
pada hewan (mamalia) diben-tuk di dalam testis dan gamet betinanya dibentuk di dalam
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang keras.
ovarium. Gamet jantan pada tumbuhan dibentuk di dalam organ reproduktif berupa benang
Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk alur pembelahan. Sitokinesis
sari, sedangkan gamet betinanya dibentuk di dalam pu-tik. Sel kelamin betina pada hewan
terjadi dengan pembentukan pelat sel (cell plate) yang terbentuk oleh vesikula
berupa sel telur, sedangkan pada tumbuhan berupa putik. Pada dasarnya, tahap
di sekitar bidang ekuator. Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh badan golgi
pembelahan meiosis serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja, pada meiosis terjadi
tersebut saling bergabung. Penggabungan juga terjadi dengan membran
dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
plasma diikuti terbentuknya dinding sel yang baru oleh materi dinding sel yang
dibawa oleh vesikula. Masing-masing pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase.
2.2.2.2 Pembelahan Meiosis
1) Tahap Meiosis I
Secara kodrat, makhluk hidup tertentu hanya melahirkan makhluk yang sejenis. Ini
dikarenakan adanya mekanisme tertentu pada saat awal perkembangbiakan. Bahkan, Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum mengalami pembe-lahan meiosis, sel
sebelum terbentuk calon anak di dalam rahim, mekanisme ini sudah dimulai. Mekanisme ini kelamin perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan ini disebut tahap interfase . Pada tahap
12

ini, sel melakukan persiapan berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua Kromosom homolog saling berdekatan atau berpasangan menurut panjangnya.
salinan (seperti interfase pada mitosis). Tingkah laku kromosom masih belum jelas terlihat Peristiwa ini disebut sinapsis. Kromosom homolog yang berpasangan ini
karena masih berbentuk benang-benang halus (kromatin) sebagaimana interfase pada disebut bivalen (terdiri dari 2 kro-mosom homolog).
mitosis. Selain itu, sentrosom juga bereplikasi menjadi dua (masing-masing dengan 2
3) Pakiten
sentriol), seperti tampak pada gambar di samping. Sentriol berperan dalam menentu-kan
arah pembelahan sel. Kromatid antara kromosom homolog satu dengan kromosom homolog yang
lain disebut sebagai kromatid bukan saudara (nonsister chromatids). Dengan
Setelah terbentuk salinan DNA, barulah sel mengalami tahap pembelahan meiosis I
demikian, pada setiap kelompok sinapsis terdapat 4 kromatid (1 pasang
yang diikuti tahap meiosis II. Tahap meiosis I ter-diri atas profase I, metafase I, anafase I, dan
kromatid saudara dan 1 pasang kromatid bukan saudara). Empat kromatid
telofase I, serta sitokinesis I. Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut?
yang membentuk pa-sangan sinapsis ini disebut tetrad.
Berikut akan dibahas fase-fase meiosis I pada sel hewan dengan 4 kromosom diploid (2n =
2). 4) Diploten

a. Profase I Setiap bivalen me ngandung empat kromatid yang tetap berkaitan atau
berpasangan di suatu titik yang disebut kiasma (tunggal). Apabila titik-titik
Pada tahap meiosis I, profase I merupakan fase terpanjang atau terlama
perlekatan tersebut lebih dari satu disebut kiasmata. Proses perlekatan atau
dibandingkan fase lainnya bahkan lebih lama daripada tahap profase pada
persilangan kromatid-kromatid disebut pindah silang (crossing over). Pada
pembelahan mitosis. Profase I dapat berlangsung dalam beberapa hari. Biasanya,
proses pin-dah silang, dimungkinkan terjadinya pertukaran materi
profase I membutuhkan waktu sekitar 90% dari keseluruhan waktu yang
genetik (DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya. Pindah silang ini-lah yang
dibutuhkan dalam pembelahan meiosis. Tahapan ini terdiri dari lima subfase, yaitu
memengaruhi variasi genetik sel anakan.
leptoten, zigoten, pakiten, iploten, dan diakinesis.
5) Diakinesis
1) Leptoten
Pada subfase ini terbentuk benang-benang spindel pembela-han (gelendong
Subfase leptoten ditandai adanya benang-benang kromatin yang memendek
mikrotubulus). Sementara itu, membran inti sel atau karioteka dan nukleolus
dan menebal. Pada subfase ini mulai terbentuk sebagai kromosom homolog.
mulai lenyap.Profase I diakhiri dengan terbentuknya tetrad yang mem-bentuk
Kalian perlu membedakan kromosom homolog dengan kromatid saudara.
dua pasang kromosom homolog. Perhatikan lagi Setelah profase I berakhir,
2) Zigoten kromosom mulai bergerak ke bi-dang metafase.
13

b. Metafase I terjadi secara simultan dengan telofase. Artinya, terjadi secara bersama-sama.
Tahap ini merupakan tahap di antara dua pembelahan meiosis. Alur pembelahan
Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom homolog berjajar berhadap-
atau pelat sel mulai terbentuk . Pada tahap ini tidak terjadi perbanyakan (replikasi)
hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti (bidang metafase I). Membran inti
DNA. Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel haploid yang mengandung
mulai menghilang. Mikrotubulus kinetokor dari salah satu kutub melekat pada satu
setengah jumlah kromosom homolog. Meskipun demiki-an, kromosom tersebut
kromosom di setiap pasangan. Sementara mikrotubulus dari kutub berlawanan
masih berupa kromatid saudara (kandungan DNA-nya masih rangkap). Untuk
melekat pada pasang-an homolognya. Dalam hal ini, kromosom masih bersifat
menghasilkan sel anakan yang mem-punyai kromosom haploid diperlukan proses
diploid.
pembelahan selanjutnya, yaitu meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I dengan
c. Anafase I meiosis II disebut dengan interkinesis .

Setelah tahap metafase I selesai, gelendong mikrotubulus mulai menarik Jadi, tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan DNA pada sel anakan yang
kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog terpisah dan masing- baru hasil dari meiosis I. Meiosis II terjadi pada ta-hap-tahap yang serupa seperti meiosis I.
masing menuju ke kutub yang berlawanan. Peristiwa ini mengawali tahap anafase I.
2) Tahap Meiosis II
Namun, kromatid saudara masih terikat pada sentromernya dan bergerak sebagai
satu unit tunggal. Inilah perbedaan antara anafase pada mitosis dan meiosis. Pada Tahap meiosis II juga terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo-fase. Tahap ini
mitosis, mikrotubulus memisahkan kromatid yang bergerak ke arah berlawanan. merupakan kelanjutan dari tahap meiosis I. Masing-masing sel anakan hasil pembelahan
meiosis I akan membelah lagi menjadi dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah
d. Telofase I
sempurna, dihasilkan empat sel anakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah kromo-
Pada telofase, setiap kromosom homolog telah mencapai kutub-kutub yang som keempat sel anakan ini tidak lagi diploid (2n) tetapi sudah haploid (n). Proses
berlawanan. Ini berarti setiap kutub mempunyai satu set kromosom haploid. Akan pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meiosis II.
tetapi, setiap kromosom tetap mempunyai dua kromatid kembar. Pada fase ini,
a. Profase II
membran inti muncul kembali. Peristiwa ini kemudian diikuti tahap selanjutnya,
yaitu sitokinesis. Fase pertama pada tahap pembelahan meiosis II adalah profase II. Pada
fase ini, kromatid saudara pada setiap sel anakan masih melekat pada sentromer
e. Sitokinesis
kromosom. Sementara itu, benang mi-krotubulus mulai terbentuk dan kromosom
Kalian masih ingat pengertian sitokinesis pada sel hewan mau-pun tumbuhan mulai bergerak ke arah bidang metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu yang singkat
bukan? Ya, sitokinesis merupakan proses pembelahan sitoplasma. Tahap sitokinesis karena diikuti tahap berikutnya.
14

bakteri mengandung kompleks karbohidrat yang disebut peptidoglikan. Bakteri umumnya


b. Metafase II
bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua sel yang berukuran sama. Inti disebut
Pada metafase II, setiap kromosom yang berisi dua kromatid, me-rentang dengan pembelahan untuk nutrisi, bakteri umumnya menggunakan bahan kimia organik
atau berjajar pada bidang metafase II. Pada tahap ini, benang-benang spindel yang diperoleh secara alami dari organisme hidup atau organisme yang sudah mati.
(benang mikrotubulus) melekat pada kinetokor masing-masing kromatid. Beberapa bakteri dapat membuat makanan sendiri dengan proses biosintesis, beberapa
bakteri yang lain memperoleh nutrisi dari substansi organik (Maksum, 2009).
c. Anafase II
a. Bentuk sel bakteri
Fase ini mudah dikenali karena benang spindel mulai menarik kromatid Bakteri mempunyai bentuk yang sangat beragam. Sebagian besar sel

menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. Akibatnya, kromosom bakteri memiliki diameter 0,2 hingga 2 mikron dan panjang 2 hingga 8 mikron.

memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak menuju kutub yang berbeda. Berdasarkan bentuk, bakteri digolongkan menjadi 3 golongann utama yaitu :
1) Bakteri kokus ( bulat )
Kromatid yang terpisah ini se-lanjutnya berfungsi sebagai kromosom individual.
Bakteri kokus biasanya berbentuk bulat atau lonjong, hidup sendiri- sendiri
d. Telofase II dan berpasangan membentuk rantai panjang atau kubus tergantung cara
bakteri itu membelah diri dan kemudian melekat satu sama lain setelah
Pada telofase II, kromatid yang telah menjadi kromosom menca-pai kutub
pembelahan. Kokus yang tetap berpasangan setelah membelah disebut
pembelahan. Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel haploid, lengkap
dengan diplokokus (diplococcus). Streptokokus ( strepcoccus ) adalah kokus
dengan satu salinan DNA pada inti selnya (nuklei).
yang membelah dalam satu bidang dan tidak memisahkan diri sehingga
e. Sitokinesis II berbentuk rantai. Kokus yang membelah dalam tiga bidang yang saling
tegak lurus sehingga membentuk kubus adalah sarcinae, sedangkan kokus
Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat sel yang
yang membelah membentuk gugusan atau berkelompok seperti buah
memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar yang haploid.
anggur adalah baketri staphylococcus. Bentuk morfologi kokus yang
Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil pembelahan meiosis
berbeda-beda ini seringkali digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri
mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu sama lain. Variasi genetis yang dibawa
golongan kokus.
sel kelamin orang tua menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.
2) Bakteri basil
2.3 Bakteri Bakteri basil adalah golongan bakteri yang memiliki bentuk seperti batang
Bakrteri merupakan organisme uniseluler yang relatif sederhana. Karena masing-
atau silinder. Bakteri ini mempunyai uikuran yang sangat beragam. Bentuk
masing diselimuti oleh selaput membran inti, sel bakteri disebut dengan sel secara umum,
basil terdiri atas diplobasius, streptobasilus, dan kokobasilus.
sel bakteri terdiri atas beberapa bentuk, yaitu bentuk batang, bulat, dan spiral. Dinding sel 3) Bakteri spiral
15

Bakteri spiral adalah bakteri yang mempunyai bentuk yang tidak lurus 1) pembelahan bakteri
2) waktu generasi
seperti basil tetapi mempunyai satu atau beberapa lekukan. Bakteri spiral
3) fase pertumbuhan
dibagi menjadi Vibrio, spirilum, dan spiroketa. Kemampuan bergerak ini
dimungkinkan karena adanya kontraksi yang melentur dari sumbu filamen
2.4 Virus
atau flagel yang terdapat dipermukaan dinding sel bakteri.
Keunikan virus menjadikannya sebagai bagian dari mahluk hidup. Heterogenitas virus
didasarkan pada ketergantungannya terhadap inang dalam melakukan replikasi. Dalam
b. Struktur utama makromolekul bakteri
pikiran kita virus dapat dianggap sebagai perluasan genetik dari inangnya. Interaksi inang-
Komponen utama struktur bakteri terdiri atas makromolekul yaitu DNA,
virus cenderung sangat spesifik, dan sifat biologis virus mencermikan keragaman
RNA, protein, polisakarida, dan fosfolipida. Makromolekul terdiri atas sub unit
kemampuan sel inang itu. Keragaman virus lebih lanjut ditampakkan dari luasnya cara
primer yaitu nukleotida, asam amino dan karbohidrat.
replikasi dalam mempertahankan diri. Virus adalah suatu jasad hidup terkecil (20-30 nm),
c. Struktur sel bakteri
Berdasarkan struktur selnya, bakteri termasuk dalam golongan yang ditemukan dan diakui sebagai jasad penyebab infeksi dalam tahun 1898 dan
prokariotik memilki struktur sel lebih sederhana dibandingkan dengan sel mempunyai sifat-sifat yang khas, yaitu terdiri dari suatu inti yang tersusun dari asam
eukariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti sel. Struktur sel bakteri nukleat, yaitu Ribo Nucleid Acid (RNA) atau Deoxy Ribo Nucleic Acid (DNA) dan dikelilingi
terdiri atas tiga bagian penting yaitu : oleh suatu kapsid yang terdiri dari protein (Eddy,dkk 2005).
1) struktur eksternal bakteri Perkembangbiakan virus hanya terjadi pada sel hidup, melibatkan banyak
2) struktur internal bakteri
enzim dan fungsi sel penjamu, mengikuti suatu pola berantai yang meliputi tahap-
a. membran sitoplasma d. ribosom
b. sitoplasma e. mesosom tahap:
c. area nukleus f. inklusi (1) perlekatan
d. Pertumbuhan bakteri (2) penetrasi
(3) pelepasan selubung genom virus
Bakteri bertumbuh berarti jumlah bakteri bartambah dan berakumulasi
(4) sintesis protein awal yang berperan pada perbanyakan genom
sebagai koloni yang merupakan populasi yang miliaran sel koloni bakteri dapat (5) sintesis protein akhir, yang merupakan komponen struktural virion
(6) perakitan dan
dilihat dengan mata telanjang tanpa mikroskop.
(7) pelepasan virus (Eddy,dkk 2005).
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri : Perkembangbiakannya dapat berlangsung tak sempurna pada beberapa sel (infection
1) suhu
abortif) dan menghasilkan partikel tak lengkap (tidak memiliki gen replikasi fungsional) pada
2) pH
3) tekanan osmotik beberapa sel. Mengakibatkan kematian sel penjamu (virus virulen) atau dapat terjadi tanpa
4) faktor kimia
tampak kerusakan pada sel penjamu (virus moderat), pada satu keluarga virus, prosesnya
5) oksigen
f. Siklus pertumbuhan bakteri sangat mirip. Kemajuan dalam teknik difraksi sinar X dan mikroskopis elektron membuka
16

kemungkinan untuk melihat perbedaan-perbedaan kecil dalam morfologi dasar virus. Dalam Mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai pengganti
hal ini dibutuhkan zat warna logam berat (misalnya kalium fosfotungstat) untuk gelombang cahaya dan lensa elektromagnetik sebagai pengganti lensa-lensa
mempertegas struktur permukaan. Logam berat tersebut memasuki partikel virus bagaikan kaca. Berkas elektro yang diperoleh memiliki gelombang yang lebih pendek dari
awan dan menonjolkan struktur permukaan virus melalui pewarnaan negatif (Depkes 1898). gelombang cahaya sehingga benda-benda yang lebih kecil daripada gelombang
Dengan cara ini virus dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe berdasarkan penataan
cahaya dapat dilihat.
sub satuan morfologi, yaitu:
d. Penyinaran ionisasi
a. Yang mempunyai simetri helix, misalnya paramixo dan artomyxovirus.
Bila suatu berkas partikel-partikel bermuatan, seperti misalnya elektro
b. Yang mempunyai simetri kubus, misalnya adenovirus.
c. Yang mempunyai struktur kompeks, misalnya poxvirus. berenergi tinggi, partikel alfa atau deuteron melewati suatu virus, akan timbul
(Depkes 1898).
kehilangan energi dalam bentuk ionisasi primer. Pelepasan ionisasi dalam
Ukuran yang sangat kecil dan mempunyai kemampuan untuk melewati saringan
partikel virus menghentikan sifat-sifat biologi tertentu partikel virus, seperti
kuman adalah ciri klasik untuk virus. Namun karena beberapa kuman lebih kecil dari virus
infektifitas dan hemaglotinasi.
yang terbesar, ciri khas ini sudah tidak dianggap lagi. Metode berikut digunakan untuk
e. Dengan ukuran-ukuran perbandingan
menentukan ukuran virus dan komponen-komponennya.
Untuk tujuan rujukan, harus diingat bahwa :
a. Penyaringan melalui selaput kolodion dengan porositas bertingkat.
1) Ukuran bakteri rata-rata sekitar 200-2000 nm.
Selaput-selaput ini dapat diperoleh dengan pori dalam berbagai 2) Staphylococcus mempunyai garis tengah kira-kira 1000 nm.
3) Virus kuman (bakteriofage) ukurannya bervariasi antara 10 -100nm.
ukuran. Bila bahan virus ini dilewatkan melalui suatu deret selaput dengan
4) Molekul protein mempunyai garis tengah 5 nm (albumin serum), 7 nm
ukuran pori yang diketahui, ukuran suatu virus dapat diperkirakan dengan
(globulin) dan 23 nm (hemosiamin tertentu).
menentukan selaput mana yang meloloskan virus dan selaput mana yang (Depkes 1898).
menahan. Perbedaan antara virus dan bakteri sebagai berikut :
b. Pengendapan dalam ultracentrifuge a. Susunan kimiawi
Bila partikel-partikel disuspensi dalam cairan, partikel tersebut akan Virus terdiri dari RNA/DNA dengan protein, sedangkan bakteri terdiri
mengendap pada dasar dengan kecepatan yang sebanding dengan ukurannya. dari RNA+DNA + protein. Karena perbedaan susunan kimiawi inilah penyakit
Dalam suatu alat pemusing ultra (ultracentrifuge), dapat digunakan daya virus tidak dapat diobati. Di antara virus-virus ini ada beberapa jenis yang
100.000 kali lebih besar dari gaya berat untuk menyebabkan partikel-partikel mempunyai susunan kimiawi seperti bakteri, sehingga bisa diobati, misalnya :
mengendap pada dasar tabung (sekitar 80.000-100.000 putaran permenit). 1) Virus yang menyebabkan penyakit trachoma dapat diobati dengan
c. Pengamatan langsung dalam mikroskop elektron sulfa.
2) Virus penyebab penyakit kelamin : Lymphogranuloma venereum.
17

3) Penyakit Psittacosis, yaitu penyakit pada burung dan ayam yang bisa 2.5 Perbedaan Struktur Sel dan Mikroorganisme
menular pada manusia. Sel tumbuhan dan sel hewan dengan mikroorganisme dapat dibedakan dengan jelas
4) Penyakit radang mata (inclution conjuntivitis) yang semuanya dapat
oleh ada dan tidak adanya dinding sel. Perbedaan itu akan nampak secara struktural apabila
diobati dengan sulfa.
kita lakukan pengamatan.
Keempat virus penyebab penyakit tersebut mempunyai susunan
kimiawi seperti bakteri, maka disebut virus tak sejati.
2.5.1 Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan
b. Ukuran
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil, yaitu 20-300 nm. Ukuran
Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai beberapa perbedaan sebagai

bakteri adalah antara 200-2000 nm. Karena kecilnya virus tidak bisa dilihat berikut :
dengan mikroskop biasa, tetapi harus dilihat dengan mikroskop elektron.
Sel Tumbuhan Sel Hewan
sedangkan bakteri bisa dilihat dengan mikroskop biasa. Virus tidak bisa disaring
dengan saringan biasa, penyaringan harus dilakukan dengan selaput kolodion
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel
yang mempunyai pori-pori sangat banyak. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
c. Virus hanya bisa hidup dalam sel atau jaringan hidup dan hidupnya selalu hewan.

intraseluler (didalam sel). Sedangkan bakteri dapat hidup dalam sel hidup
Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
maupun sel mati dan bisa intraseluler, bisa pula ekstraseluler.
d. Virus tidak mengandung enzim untuk pertukaran zat (metabolisme), sedangkan
bakteri mengandung enzim untuk pertukaran zat. Mempunyai dinding sel (cell wall) dari
Tidak mempunyai dinding sel (cell wall).
e. Virus mempunyai daya mutasi, yaitu daya untuk mengubah sifat antigennya, selulosa.
sedangkan bakteri tidak dapat mengubah sifat antigennya (Depkes 1898).
Mutasi bisa terjadi karena hal berikut :
Mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida.
a. Secara sponstan, yaitu terjadi dengan sendirinya.
b. Jika virus diolah dengan bahan kimia tertentu.
c. Jika virus diradiasi,misalnya diberi penyinaran ultraviolet (UV). Tidak mempunyai vakuola (vacuole), walaupun
(Depkes 1898).
kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler
Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang,yaitu dari satu menjadi dua Mempunyai vakuola (vacuole) atau rongga
memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki
menjadi empat,dan seterusnya. Sedangkan virus berkembang biak dalam sel hospes dengan sel yang besar.
tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel
mengubah metabolism daripada sel yang ditempatinya untuk membentuk protein dan
atau (vesicle).
RNA/DNA yang diperlukan untuk pembentuka virus baru (Depkes 1898).
18

Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) Tidak terdapat jaringan embrionik
Meristem sebagai jaringan embrionik seumur hidup
(granul) pati. glikogen. seumur hidup

Tidak Mempunyai sentrosom Terdapat batasan pertumbuhan Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali kemampuan
Mempunyai sentrosom (centrosome).
(centrosome). (ukuran tubuh) akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas

Tidak memiliki lisosom (lysosome). Memiliki lisosom (lysosome).


Tabel 2 : Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan secara umum
Nukleus lebih kecil daripada vakuola. Nukleus lebih besar daripada vesikel. sumber : Albert,dkk. 2002. Molecular biology of the cell
2.5.2 Perbedaan Antara Virus Dan Bakteri
Perbedaan pertumbuhan dan Tabel 1 : Perbedaan
perkembangan sel hewan
sel hewan dan sel tumbuhan
dan tumbuhan. . sumber :
Secara umum, Perbedaan virus dan bakteri akan dilihat dari beberapa aspek antara lain :
Albert,dkk. 2002. Molecular biology of the cell
perbedaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Susunan kimiawi
Virus terdiri dari RNA/DNA dengan protein, sedangkan bakteri terdiri dari
RNA + DNA + protein. Karena perbedaan susunan kimiawi inilah penyakit virus
Hewan Tumbuhan
tidak dapat diobati.
2. Ukuran
Terdapat sentriol Tidak ada sentriol
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil yaitu 20-300 mm. Ukuran
bakteri adalah antara 200 hingga 2000 mm. Karena kecilnya virus tidak bisa
Tidak ada pembentukan dinding
Terdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel dilihat dengan mikroskop biasa, tetapi harus dilihat dengan mikroskop elektron.
sel
Sedangkan bakteri bisa dilihat dengan mikroskop biasa. Virus tidak bisa disaring
Tidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada dengan saringan bakteri biasa, penyaringan harus dilakukan dengan selaput
Ada kutub animal dan vegetal
semacam epigeal dan hipogeal kolodion yang mempunyai pori-pori yang sangat halus.
3. Virus hanya bisa hidup dalam sel atau jaringan hidup dan hidupnya selalu
Jaringan sel hewan bergerak Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk yang intraseluler. Sedangkan bakteri dapat hidup dalam sel hidup maupun sel mati
menjadi bentuk yang berbeda berbeda dan bisa intraseluler, bisa pula ekstraseluler.
4. Virus tidak mengandung enzim untuk pertukaran zat (metabolisme), sedangkan
Terdapat proses gastrulasi Terdapat proses histodiferensiasi bakteri mengandung enzim untuk pertukaran zat
19

5. Virus mempunyai daya mutasi, yaitu daya untuk mengubah sifat antigennya, o Timina (T)
sedangkan bakteri tidak dapat mengubah sifat antigennya.
6. Cara berkembang biak Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan
Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang, yaitu dari satu nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida. Rantai DNA memiliki lebar 22-
menjadi dua, dari dua menjadi empat dan seterusnya, sedangkan virus 24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å [2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah
berkembang biak dalam sel hospes dengan mengubah metabolisme daripada kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya,
sel yang ditempatinya untuk membemtuk protein dan RNA/DNA yang kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida (Gregory, 2006).
diperlukan untuk pembentukan virus baru (Depkes, 1989). Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling.
2.6 DNA Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin

deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan

penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa (Gregory, 2006).

sel.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik;
struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan
artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap
orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai
organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus
terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen,
tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus) (Gregory, 2006).
yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa
 gugus fosfat
yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan
 gula deoksiribosa
pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine),
 basa nitrogen, yang terdiri dari:[1] guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina,
sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari
o Adenina (A)
DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA (Gregory, 2006).

o Guanina (G)

o Sitosina (C)
20

2.6.1 Replikasi DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di
Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut
DNA yang digandakan. Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan
diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis

genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan

dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan

kata lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil (Gregory, 2006).

dengan mudah dibentuk (Gregory, 2006).


2.6.2 Penggunaan DNA dalam teknologi

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini
DNA dalam forensik
terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA
baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, sperma,
dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru
kulit, liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi
disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai
kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan
"cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.
DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang
seperti short tandem repeats dan minisatelit, dibandingkan. Pemrofilan DNA dikembangkan
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang
pada 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan pertama kali
terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu
digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby
pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali
di Leicestershire, Inggris (Gregory, 2006).
dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA.
Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-
Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk
titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA (Gregory, 2006).
menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini
telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui
Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA
dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus
polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal
perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah salah satu teknik paling tepercaya
tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran
21

untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya Mikroskop terdiri dari :
bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA
1. mikroskop cahaya
dari banyak orang.
Kemampuan pengamatan mikroskop cahaya pada kondisi ideal adalah sekitar
setengah panjang gelombang cahaya yang di gunakan (kemampuan pengamatan adalah
DNA dalam komputasi
jarak yang memisahkan dua titik sumber cahaya jika kedua titik ini akan di lihat sebagai dua
bayangan yang berbeda). Dengan cahaya kuning yang memiliki panjang gelombang 0,4
DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset µm,jarak terkecil dua titik untuk dapat di lihat dengan jelas adalah sekitar 0,2 µm.
dan sebagai sebuah cara komputasi. Pembesaran yang bermanfaat pada sebuah mikroskop adalah pembesaran yang dapat
membuat suatu partikel terkecil menjadi terlihat oleh mata.Mikroskop yang biasa di
gunakan untuk melihat bakteri umumnya memiliki lensa objektif dengan pembesaran 90
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan
kali, sedangkan lensa okulernya 10 kali. Dengan demikian, Sepesimen yang dilihat menjadi
huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana 900 kali lebih besar.Partikrl yang memiliki diameter 0,2 µm di perbesar menjadi sekitar
algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan 0,2µm dan membuatnya dapat terlihat dengan jelas. Namun pembesaran lebih lanjut tidak
yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk dapat memperjelas bagian yang terkecil dan mengurangi luas bidang pandang (eddy
dkk,2005).
masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini
untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter 2. mikroskop elektronik

yang berbeda. Kemampuan pengamatan yang tinggi dari mikroskop elektronik telah
memungkinkan ilmuwan untuk melihat setruktur detail dari sel prokeriota dan eukariota.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah Keunggulan daya lihat mikroskop elektron adalah karne elektron memiliki panjang
gelombang yang jauh lebih pendek daripada foton cahaya putih.
khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk
riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang Ada dua jenis mikroskop elektronik yang umum di gunakan yaitu TEM(transsmision
unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, electron microscope) yang memiliki gambaran mirip mikroskop cahaya dan SEM (scanning
electron microscope). TEM merupakan mikroskop elektron yang pertama di kembangkan
mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi (Gregory, 2006). dan menggunakan sinar elektron yang di timbakkan dari sebuah sumber elektron dan di
arahkan atau di fokuskan oleh lensa kondenser elektromahnitik pada spesimen yang tipis.
2.7 MIKROSKOP Ketika elektron mengenai spesimen, elektron disebar oleh sejumlah massa atom dalam
spesimen. Elektron menembus melewati spesimen kemudian di kumpulkan dan di fokuskan
Mikroskop berasal dari kata mikro yaitu kecil sedangkan skop adalah melihat jadi oleh lensa objektif elektromagnetik, membentuk bayangan spesimen pada sistem lensa
mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat proyektor, dan kemudian di perbesar lagi. Bayangan di perlihatkan pada layar yang
dengan mata telanjang. berfluoresensi jika terkena elektron. Bayangan ini dapat direkam dalam film fotografi. TEM
22

dapat digunakan untuk melihat partikel sebesar 0,001 µm. Virus yang berdiameter 0,01 µm Suatu mikroskop konfokal menggunakan cahaya leser dan dibantu dengan
– 0,2 µm dapat dilihat dengan jelas. perangkat berbasis komputer, untuk mendapatkan bayangan tiga dimensi dari spesimen,
berfluoresen yang tebal. Mikroskop konfokal telah memberikan konstribusi yang aktif bagi
Teknik penting dalam mikroskop elektron adalah penggunaan “pembayangan”. Hal dunia biologi sel (eddy dkk,2005).
ini meliputi penempatan (deposisi) lapisan tipis logam berat (seperti platina) pada spesimen
dengan cara menempatkannya pada daerah aliran cahaya ion logam berat didalam rongga 5. autoradiografi
hampa udara.
Apabila sel yang telah disisipi atom radioaktif diletakkan pada sebuah slide,
Teknik penting lain pada mikroskop elektron adalah penggunaan irisan sangat tipis kemudian ditutup dengan emulsi fotografik, dan disimpan dalam ruang gelap dalam jangka
dari sediaan blok (embeded material) suatu metode pengeringan dingin, yang mencegah waktu tertentu, maka akan terbentuk gambaran (alur) pada film yang berasal dari sisi
perubahan yang biasa terjadi pada pengeringan konvensional dan penggunaan teknik radiasi. Apabila sel ditandai dengan emiter lemah misalnya tritium, alur tersebut cukup
pewarnaan negatif dengan menggunakan bahan tidak tembus elektron misalnya asam pendek untuk bisa menunjukkan letak label radioaktif dalam sel. Proses ini disebut sebagai
fosfotungstad (eddy dkk,2005). autoradiografi, telah banyak digunakan untuk mengikuti proses replikasi DNA, yang
menggunakan thymidine yang di label tritium sebagai pelacak khusus (eddy dkk,2005).
3. pengamatan lapangan gelap (darkfield illumination)

Mikroskop lapangan gelap sama dengan mikroskop cahaya, kecuali daerah


pengamatan yang terang opada mikroskop cahaya. Pencahayaan pada mikroskop lapangan
gelap diperoleh dengan menggunakan kondensor khusus yang menghalangi jalannya sinar
langsung maupun cahaya yang dipantulkan oleh cermin disebelah kondensor dengan arah
miring. Hal ini menimbulkan daerah gelap yang kontras dengan bagian spesimen yang
terang, dan hasil pengamatan bisa dilihat jika cahaya miring tersebut dipantulkan oleh
spesimen kemudian masuk ke lensa objektif pada mikroskop. Teknik ini khususnya
bermanfaat untuk mengamati organisme seperti Treponema pallidum, spiroket yang
berukuran kurang dari 0,2 µm dan karenanya tidak bisa dilihat dengan sinar langsung (eddy
dkk,2005).

4. mikroskop fasa (phase microscopy)

Mikroskop fasa memiliki kelebihan dimana gelombang cahaya berjalan melewati


objek transparan seperti sel, kemudian memberikan fasa yang berbeda tergantung sifat
objek yang dilewatinya. Sistem optik khusus mengubah perbedaan fase menjadi perubahan
intensitas, sehingga suatu struktur benda dapat terlihat lebih gelap dari yang lainnya. Hal
yang penting adalah struktur internal yang bisa dibedakan dalam sel hidup sedangkan jika
menggunakan mikroskop biasa, objek harus dimatikan dan diwarnai terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai