Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIZKY AMALIA


NIM : 03031381419110

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA

TAHUN 2014
Topik : Pengolahan Air Bersih
Kerangka karangan :

1. Pengertian air
1.1. Sumber air
1.2. Syarat air bersih
2. Pengadaan air bersih
2.1. Pengadaan air bersih di pedesaan
2.2. Pengadaan air bersih di perkotaan
3. Pengolahan air bersih
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Manusia dan
makhluk hidup yang lain sangat bergantung pada air untuk mempertahankan hidupnya.
Manusia membutuhkan air untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan keperluan lain.
Air yang dikonsumsi setiap hari harus memenuhi standart kualitas air bersih. Namun tak
jarang kita mendapati air yang belum memenuhi standart kualitas air bersih, terutama
pada saat musim kemarau. Air sumur dan sumber lainnya menjadi keruh dan berbau.
Ironisnya terkadang air tersebut tercampur dengan mikroorganisme yang dapat
mengganggu fungsi tubuh pada seseorang. Selama kuantitasnya masih banyak kita
sebagai manusia yang peduli sesama masih dapat berupaya merubah air keruh tersebut
menjadi air yang jernih yang layak untuk dapat dikonsumsi.
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih yang
layak dikonsumsi. Cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan
membuat saingan air. Namun perlu kita ingat bahwa dengan penyaingan air sederhana
belum dapat membuat air sepenuhnya bersih.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan air ?
2. Dari mana saja sumber air ?
3. Apa saja syarat air bersih ?
4. Bagaimana pengadaan air bersih di pedesaan ?
5. Bagaimana pengadaan air bersih di perkotaan ?
6. Bagaimana cara mengolah air ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian air.
2. Untuk mengetahui sumber air.
3. Untuk mengetahui syarat air bersih.
4. Untuk mengetahui pengadaan air bersih di pedesaan.
5. Untuk mengetahu pengadaan air bersih di perkotaan.
6. Untuk mengetahui cara mengolah air.
PENGOLAHAN AIR BERSIH

1. Pengertian Air
Air adalah cairan tidak berwarna, tidak beras, dan tidak berbau yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari. Air merupakan senyawa dengan rumus kimia H 2O yang
penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak
di planet lain. Air hampir menutupi 71% permukaan Bumi. Air sebagian besar terdapat di
laut (air asin) dan pada lapisan lapisan es (di kutub dan puncak puncak gunung), akan
tetapi air dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, danau, uap
air, lautan es. Air dalam obyek obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu
melalui penguapan, hujan, dan aliran di atas tanah (runoff : meliputi mata air;
sungai;muara) menuju laut.
Air berarti besar peranannya dalam kesehatan manusia. di dalam air bisa saja
terdapat phatogenic organisme yang dapat mengganggu kesehatan manusia,
sepertiSalmonella typhy yang dapat menyebabkan penyakit demam typhoid, Sighella
dysentriaeyang menyebabkab penyakit disentri basiler dan lain sebaginya. Di dalam air
juga bisa saja terdapat non phatogenic organisme yang menganggu dan dapat
menimbulkan kerugian bagi manusia, seperti Actinomycetes dan Algae yang terdapat
dalam air kotor dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak diharapkan. Terlepas dari
hal itu, air sangat berguna bagi tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari air, kira-kira
60-70 % dari berat badanya. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk : proses
pencernaan, metabolisme, keseimbangan tubuh dan lain lain. Apabila tubuh kekurangan
banyak air, maka akan mengakibatkan kematian.

1.1 . Sumber Air


Seperti kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk
penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air tidak
dapat berfungsi.

Berikut sumber sumber air :


1. Air hujan
Air hujan sudah merupakan air bersih, asalkan penampunganya dilakukan dengan
cara yang benar.

2. Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permukan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, seperti lumpur, batang
kayu, daun, kotoran, dan lain lain. Ada beberapa macam air permukaan diantaranya :
a. Air laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam (NaCl). Kadar garam dalam air
laut hanya 3%, dengan keadaan aini air laut memenuhi syarat untuk dijadikan air minum.
b. Air sungai
Dalam penggunaan air sungai sebagai air minum, harus mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat derajat pengotoran yang sangat tinggi.
c. Air rawa
Air rawa biasanya berwarna kuning kecoklatan yang disebabkan oleh zat-zat
organic yang telah membusuk, seperti asam humus, dan lain lain.
d. Air danau
Danau adalah massa air yang seluruhnya dikelilingi daratan, berbentuk cekungan
yang permukaannya lebih tinggi dari laut.

3. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.
Kedalaman air tanah di berbagai tempat tidak sama, karena dipengaruhi oleh tebal atau
tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.
Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang di gali oleh penduduk.

4. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.

1.2 . Syarat Air Bersih


Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari. Kebutuhan
manusia akan air perlu diperhatikan standart kuantitas serta kualitasnya.
1. Syarat kuantitas
Jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari, perkapita tidak sama untuk tiap
Negara. Sarudji (2001:29) mengemukakan pada umumnya di Negara maju lebih banyak
daripada di Negara berkembang, misalnya Amerika Serikat deperlukan ± 200
m3/hari/kapita, sedangkan di Indonesia untuk wilayah kota adalah ± 150 m 3/hari/kapita
dan untuk wilayah pedesaan adalah ± 100 m 3/hari/kapita.

2. Syarat kualitas
Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi syarat fisik, kimiawi,
mikrobiologis, dan radioaktif sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
416/Menkes/Per/IX/1990.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan diatas, syarat-syarat air bersih adalah
sebagai berikut :

a. Syarat Fisisk
· Jernih, kadar maksimal kekeruhann 5 skala NTU (Nephelometric Turbidity Units)
· Tidak berbau
· Tidak berasa
· Tidak berwarna, kadar warna maksimal 15 skala TCU (True Color Units)
· Suhu sama dengan suhu udara, dengan penyimpanan maksimal 3º C, di atas atau di
bawahnya.

b. Syarat kimiawi
· Tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya atau beracun.
· Tidak boleh mengandung zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan.
· Tidak boleh mengadung zat dengan kadar yang melebihi batas tertentu sehingga
menimbulkan gangguan fisiologis, teknis, dan ekonomis.
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia anorganik :
Air raksa = 0,001 mg/L
Besi = 0,3 mg/ L
Timah hitam = 1,0 mg/L
Nitrit = 0,05 mg/L
Nitrat = 10 mg/L
Kesadahan CaCO3 = 500 mg/L
pH = 6,5-8,5
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia organik :
Dieldrin = 0,0007 mg/L
Chlorodane = 0,0003 mg/L
KMnO4 = 10 mg/L
Detergen = 0,05 mg/L

c. Syarat Mikrobiologis
Air untuk keperluan rumah tangga atau air minum dikatakan memenuhi syarat
mikorbiologis bila air tersebut bebas dari segala bakteri patogen, dan bila dari
pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri coli maka air tersebut memenuhi
syarat mikrobiologis.

d. Syarat radioaktif
Kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu aktivitas sinar Alpha (0,1 Bq/L) dan aktivitas
sinar Betha (1,0 Bq/L)

2. Pengadaan air bersih


Sumur dan kali (sungai) merupakan cara yang paling banyak digunakan oleh penduduk
Indonesia untuk mendapatkan sumber air bersih.

2.1. Pengadaan air bersih di pedesaan


Sumur merupakan cara yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia
untuk mendapatkan sumber air bersih. Agar air sumur memenuhi syarat kesehatan maka
harus dilindungi terhadap bahaya pencemaran. Sumur yang baik harus memenuhi syarat
lokasi dan syarat konstruksi.
a. Sumur Gali
Sumur gali adalah sarana untuk menampung air tanah dari akuifer (lapisan
pembawa air) yang dipergunakan sebagai sumber air baku untuk rumah tangga dan
dibuat dengan cara menggali tanah dengan diameter 0,8-1,0 meter.

Syarat lokasi :
· Penempatan sumur gali untuk umum harus mendapat izin dari pemilik lahan.
· Ditempatkan pada lapisan tanah yang mengandung air berkesinambungan.
· Lokasi sumur gali berjarak horizontal minimum 11 meter kea rah hulu dari aliran
tanah dari sumber pengotoran, seperti resapan dari tangki septik, kakus, empang,
lubang galian untuk sampah, dan lain lain.
· Lokasi sumur gali terhadap perumahan bila dilayari secara komunal maksimum
berjarak 50 meter.
· Air yang ditampung dalam sumur gali berasal dari akuifer (lapisan pembawa air).
· Sumur tidak boleh kemasukan air banjir.

Syarat konstruksi :
Bagian dari sumur gali adalah dinding sumur bagian atas dan bawah, lantai
sumur, saluran pembuangan, kerikil atau pecahan batu bata yang masing masing
berfungsi sebagai berikut:
· Dinding sumur bagian atas sebagai pelindung keselamatan bagi pemakai dan
mencegah pencemaran, tinggi 80 centimeter dan tebal satu bata.
· Dinding sumur bagian bawah mencegah pencemaran dari muka tanah dan
penahan sumur agar tidak terkikis atau longsor. Dibuat minimal 300 centimeter dari
permukaan tanah, kedap air dan ketebalan dinding minimal setengah bata.
· Lantai sumur untuk menahan dan mencegah pencemaran air buangan ke dalam
sumur sebagai tempat bekerja dengan permukaan tidak licin, kemiringan 1-5% kea rah
saluran pembuangan.
· Saluran pembuangan untuk menyalurkan air buangan ke sarana pengolahan air
buangan dan mencegah tempat berkembangbiak bibit penyakit dan dibuat kedap air,
licin, kemiringan 2% kearah sarana pengolahan air bersih,
· Kerikil atau pecahan batu bata untuk menahan endapan lumpur agar air tidak
keruh saat di ambil.
Pemberian kaporit pada air sumur gali baru :
· Buat larutan kaporit dengan dosis 20 liter air + setengah sendok makan kaporit.
· Membersihkan dinding sumur dari bibit penyakit (desinfeksi) dengan cara menyikat
dinding sumur, lantai sumur, dan limbah dengan sikat yang terlebih dulu dicelupkan ke
dalam larutan kaporit.
· Untuk setiap 1 m 3 air sumur tambahkan 20 liter larutan kaporit.

Perlengkapan sumur :
Untuk mengambil air dari sumur gali dapat dipergunakan timba atau pompa.
· Pemakaian timba harus disertai dengan kerekan.
· Timba tidak boleh diletakan di atas lantai sumur, untuk menghindari pencemaran.
· Sumur harus ditutup pada saat tidak dipergunakan.
· Jika mengambil dengan pompa, maka bibir sumur harus dilengkapi dengan tutup
sumur dan pada tutup sumur dilengkapi dengan lubang ventilasi.

b. Sumur Pompa
Secara umum syarat lokasi penempatan sama dengan sumur gali, sedangkan
syarat konstruksinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
· Saringan atau pipa pipa yang berlubang berada dalam lapisan yang mengandung air.
· Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan sekurang-
kurangnya 3 meter.
· Lantai sumur yang kedap air ditingggikan 20 centimeter dari permukaan tanah,
lebarnya ± 1,5 meter sekeliling pompa.
· Saluran pembuanagan air limbah harus ditembok kedap air minimal 10 meter
panjangnya.
· Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa listrik.
Pemberian kapotir pada air sumur pompa baru :
· Buat larutan kaporit dengan dosis 20 liter air + 2 sendok makan kaporit.
· Pompa dilepas dari pipa dan dituangkan 20 liter larutan kaporit tersebut, biarkan
selama 24 jam.
· Pasang kembali pompa pasa pipa. Air dipompa sampai bau kaporit tidak ada lagi atau
hilang.

2.2. Pengadaan Air bersih di perkotaan


Pada umumnya air minum untuk kepentingan umum (ledeng) diperoleh dari air
permukaan yang telah terkontaminasi (contoh:air kali), oleh karena itu pengolahan air
minum untuk kepentingan umum ini dilakukan lebih kompleks. Pada suatu instalasi air
minum, biasanya tersedia beberapa fasilitas, yang terdiri atas :
1. Pipa yang mengalirkan air instalasi air minum (supplay lina)
2. Bak penampung untuk pengendapan pertama (pre sedimentation tank)
3. Bak pemberi obat-obat kimia (chemical feeder)
4. Bak pencampur (mixing device)
5. Bak pencampur untuk pengendapan kedua (Dortmund tank / accelerator)
6. Saringan pasir cepat (rapid sand filter)
7. Bak pemberi chlor (chlorinator)
8. Bak penampung air bersih yang siap dialirkan ke konsumen (clear waste storage kelder)

3. Pengolahan Air Bersih


Secara umum, pengolahan air terdiri dari 3 aspek, yaitu pengolahan secara fisika,
kimia, dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis,
tanpa adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtrasi,
adsorpsi, dan lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan
kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk menyisihkan
logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada pengolahan secara
biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media pengolahnya.
Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia
adalah sebagai berikut :

1. Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul Air)


Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari
sumber air. Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar
screen (penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut
tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.

2. Bak Prasedimentasi (optional)


Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan
yang menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana,
fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll.
Selanjutnya air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.

3. WTP (Water Treatment Plant)


Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini
beberapa bagian, yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
a. Koagulasi
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi
partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid
dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah
untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti
memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat)
agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya
dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau
terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).
b. Flokulasi
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan
memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya
tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk.
Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu
mengikat flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis
partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada
masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung
yang disebut unit aselator.
d. Filtrasi
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media
butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan
berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
e. Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang
hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini,
biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum
masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.

4. Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di
Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat
dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa
diatas bukit atau gunung.
PENUTUP

Kesimpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah
satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di
bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah manusia. Berbagai penyakit juga
disebabakan oleh pencemaran air, oleh karena itu dicari solusi mengolah air untuk
mendapatkan air bersih yang layak konsumsi.
Ada banyak cara untuk mengolah air, diantaranya adalah :
1. Pembuatan bangunan intake (bangunan pengumpul air)
2. Pembuatan bak prasedimentasi
3. WTP (Water Treatment Plant), yang terdiri dari proses :
a. koagulasi
b. flokulasi
c. sedimentasi
d. filtrasi
e. desinfeksi.
4. Reservoir

Saran
1. Diharapkan kepada masyarakat untuk mengolah air dengan bijak sehingga air layak
konsumsi.
2. Dengan penugasan membuat makalah seperti ini, akan memacu kreativitas berpikir,
memperluas
cakrawala berpikir, dan meningkatkan minat membaca para siswa.
3. Kepada seluruh pembaca kiranya memberikan kritikan yang bersifat membangun
sehingga apa yang kita harapkan dari isi tulisan ini dapat berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonime. 2013. Air. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Air, diakses pada tanggal 19


Oktober 2014).

Anonime. 2013. Karakteristik Air. (online). (http://www.psychologymania.com/2013/05


karakteristik-air/, diakses tanggal 19 Oktober 2014).

Raudah. 2010. Cara Pengolahan Air. (online). (http://carapengolahan.blogspot.com/20


10/06/cara-pengolahan-air-bersih/, diakses pada tanggal 17 Oktober 2014).

Sarudji. 2001. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PUSDIKNAKES. Jakarta: Bhaktihusada

Sulaiman. 2011. Syarat-syarat Air Bersih. (online). (http://sulaimantap.wordpress.com/20


11/03/04/syarat-air-bersih/, diakses tanggal 19 Oktober 2014).

Anda mungkin juga menyukai