Tugas Pelabuhan (Materi Alur Pelayaran)
Tugas Pelabuhan (Materi Alur Pelayaran)
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam
pelabuhan
2. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang terhadap pengaruh gelombang
dan arus
3. Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhanditentukan oleh kapal terbesar yang
akan masuk ke palabuhan dan kondisi meteorologi dan oseanografi
4. Dalam perjalanan masuk ke pelabuhan melalui alur pelayaran kapal mengurangi
kecepatan sampai kemudian berhenti di dermaga
5. Ada beberapa daerah yang dilewati selama perjalanan:
Suatu alur masuk ke pelabuhan yang lebar dan dalam akan memberikan keuntungan:
Jumlah kapal yang dapat bergerak tanpa tergantung pada pasang surut akan lebih besar
Berkurangnya batasan gerak dari kapal‐kapal yang mempunyai draft besar
Dapat menerima kapal yang berukuran besar ke pelabuhan
Mengurangi waktu penungguan kapal‐kapal yang hanya dapat masuk ke pelabuhan pada
waktu air pasang
Mengurangi waktu transito barang‐barang
Kedalaman Alur
Elevasi pengerukan alur ditetapkan dari elevasi dasarlaut nominal dengan memperhitungkan:
– berat jenis,
– salinitas dan
– temperatur
Squat: pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan olehkecepatan kapal.
Squat diperhitungkan berdasarkan:
– Dimensi
– Kecepatan kapal
– Kedalaman air
Di laut terbuka yang mengalami gelombang besar dan kecepatan kapal masih besar,
ruang kebebasan bruto adalah 20% dari draft kapalmaksimum
Di daerah tempat kapal melempar sauh di mana gelombang besar, ruang kebebasan bruto
adalah 15% dari draft kapal
Alur di luar kolam pelabuhan dimana gelombang besar, ruang kebebasan bruto adalah
15% dari draft kapal
Alur yang tidak terbuka terhadap gelombang, ruang kebebasan bruto adalah 10% dari
draft kapal
Kolam pelabuhan yang tidak terlindung dari gelombang, ruang kebebasan bruto adalah
10‐15% dari draft kapal
Kolam pelabuhanyang terlindung dari gelombang, ruang kebebasan bruto adalah 7% dari
draft kapal
Gerakan kapal akan sulit apabila dipengaruhi oleh arus atau angin melintang. Hal ini
dapat terjadi ketika kapal bergerak dari daerah terbuka ke perairan terlindung. Untuk itu
maka lebar alur dan mulut pelabuhan harus cukup besar.
Pada setiap alur terdapat apa yang disebut titik tidak boleh kembali di mana kapal tidak
boleh berhenti atau berputar, dan mulai dari titik tersebut kapal‐kapal diharuskan
melanjutkan sampai ke pelabuhan. Titik tersebut harus terletak sedekat mungkin dengan
mulut pelabuhan dengan merencanakan/membuat tempat keluar yang memungkinkan
kapal‐kapal yang mengalami kecelakaan dapat meninggalkan tempat tersebut, atau
dengan membuat suatu lebar tambahan.
ALUR PELAYARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia, yang memiliki 17.504 pulau yang
membentang dari Sabang sampai Meraoke dengan panjang garis pantai kurang lebih
81.000 Km serta luas wilayah laut sekitar 5,9 juta Km². Sebagai negara kepulauan
berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan Negara Kepulauan
(Archipelago State) oleh konfrensi PBB yang diakui oleh dunia Internasional maka
lndonesia mempunyai kedaulatan atas keseluruhan wilayah laut lndonesia. Indonesia
terletak pada posisi silang yang sangat strategis di antara Benua Asia dan Benua
Australia. Peranan laut sangat penting sebagai pemersatu bangsa serta wilayah
lndonesia dan konsekwensinya Pemerintah berkewajiban atas penyelenggaraan
pemerintahan dibidang penegakan hukum baik terhadap ancaman
pelanggaran terhadap pemanfaatan perairan serta menjaga dan menciptakan
keselamatan dan keamanan pelayaran.
Dalam perencanaan pelabuhan /bangunan dermaga hal yang terpenting yang harus
diperhatikan adalah pengetahuan tentang alur pelayaran . Alur pelayaran adalah untuk
mengatur lalulintas kapal yang keluar-masuk ke pelabuhan serta untuk memastikan
keselamatan navigasi dari kapal kapal yang akan berlabuh, maka perlu dibuat alur
pelayaran yang akan digunakan kapal-kapal sebagai panduan untuk memasuki dan
keluar pelabuhan. Selain alasan diatas, karena adanya gaya-gaya arus, gelombang dan
angin yang dapat merubah arah kapal untuk memasuki gerbang pelabuhan yang
memiliki lebar tertentu, maka pengetahuan tentang alur pelayaran sangat penting
adanya agar tidak terjadi perubahan orientasi kapal yang dapat berakibat fatal juga
menjadikan satu parameter keberhasilan / kesempurnaan pembangunan sarana dan
prasana pelabuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari
oleh kapal di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan
buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur
pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh
karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus
yang tidak terlalu kuat.
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan digunakan untuk
mengarahkan kapal yang akan masuk kekolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam
pelabuhan harus cukup tenang terhadap pengaruh gelombang dan arus. Perencanaan
alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh kapal besar yang akan masuk
kepelabuhan dan kondisi metereologi dan oseanografi.
Dalam perjalanan masuk kepelabuhan melalui alur pelayaran, kapal mengurangi
kecepatan sampai kemudian berhenti di dermaga. Secara umum ada bebberapa
daerah yang dilewati selama perjalanan tersebut yaitu :
1. Daerah tempat kapal melempar sauh diluar pelabuhan
2. Daerah pendekatan diluar alur masuk
3. Alur masuk diluar pelabuhan dan kemudian didalam daerah terlindung
4. Saluran menuju kedermaga, apabila pelabuhan berada didalam daerah daratan
5. Kolam putar
Suatu alur masuk ke pelabuhan yang lebar dan dalam akan memberikan keuntungan:
· Jumlah kapal yang dapat bergerak tanpa tergantung pada pasang surut akan lebih
besar
· Berkurangnya batasan gerak dari kapal‐kapal yang mempunyai draft besar
Sudut dari garis pusat pada perpotongan alur pelayaran berbentuk kurva tidak boleh
melebihi 30 derajat. Radius kurva tidak boleh kurang dari 1500m atau 4 kali atau lebih
keseluruhan panjang kapal, sedangkan lebarnya harus cukup untuk kapal bermanuver.
Meski begitu hal ini tidak berlaku jika alur pelayaran hanya dikhususkan untuk kapal
dengan kemampuan berputar tinggi seperti kapal pesiar dan perahu motor atau ketika
keselamatan dan kelancaran operasi kapal dapat dibantu oleh kendali lalulintas seperti
marka dan sinyal
3. Lebar Alur Pelayaran
Lebar alur pelayaran ditentukan berdasarkan:
1. Alur pelayaran standar: 2 jalur alur pelayaran dibuat berdasarkan Table 6.1 tergantung
panjang dari alur pelayaran dan kondisi navigasi.
2. Alur pelayaran untuk perahu nelayan atau kapal dengan bobot kurang dari 500 ton:
lebar ditentukan menurut kondisi aktual.
d. Lebar kolam antara dua dermaga yang saling berhadapan harus ditentukan dengan
mempertimbangkan kondisi seperti ukuran kapal, jumlah dermaga dan pemakaian
tugboat. Kolam antara dermaga paralel harus memiliki lebar minimum 8B, dimana B
adalah lebar kapal terbesar.
e. Untuk menentukan lokasi, pertimbangkan hal-hal berikut:
deviasi dari posisi sandar dan jangkar, dan
jarak aman dalam hal kapal sandar dengan muatan barang berbahaya
4. Luas Kolam untuk Manuver Kapal
1. Kolam Putar
Luas kolam untuk berputar haluan harus melebihi luas lingkaran dengan radius 1,5 kali
panjang keseluruhan kapal. Agar dapat berputar haluan (putar haluan) dengan
menggunakan jangkar ataupun tugboat, luas kolam harus melebihi luas lingkaran
dengan radius panjang keseluruhan kapal. Namun untuk kolam yang sangat tenang
dan kapal dengan kemampuan putar haluan tinggi, luas dapat dikurangi dengan jarak
yang tidak menyulitkan putar haluan.
2. Kolam Tambat
Ukuran kolam tambat harus ditentukan dengan hati-hati mempertimbangkan pemakaian
tugboat, pendorong haluan dan buritan, serta pengaruh angin dan arus.
5. Kedalaman Kolam
Kedalaman kolam harus 1,05 – 1,15 kali draft dengan beban penuh dari kapal yang
direncanakan dibawah level chart datum, mempertimbangkan gerak oscilatoris dari
kapal akibat kondisi alam seperti gelombang, angin dan arus pasang. Dimana:
a. kedalaman kolam berhubungan dengan gelombang laut (dasar laut)
b. .05 = keel clearance di kolam dalam
c. .15 = keel clearance di kolam luar
Namun hal ini tidak akan berlaku untuk kolam yang digunakan untuk jangkar atau
tambatan khusus. Dalam hal kolam digunakan untuk kapal feri, perbedaan draft antara
haluan dan buritan harus diperhitungkan untuk menentukan kedalaman basin. Lebih
jauh, dimana tinggi permukaan laut dari kolam dapat saja dibawah tingkat Chart Datum
karena perubahan musiman dari ketinggian rata-rata muka air lebih besar dari
perubahan tinggi pasang, atau karena kolam terbuka terhadap gelombang tinggi dan
swell, pengaruh-pengaruh in harus dipertimbangkan.
6. Ketenangan Kolam
Kolam harus memiliki air yang tenang, untuk manuver kapal dan kegiatan pelabuhan.
Untuk memperoleh ketenangan tersebut, rencana menyeluruh harus dibuat dengan
memperhatikan pengaturan panjang dan tinggi puncak breakwater, dan pembuatan
penyerapan gelombang untuk mengurangi pengaruh fenomena kapal seperti difraksi,
overtopping dan refleksi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari
oleh kapal di laut, sungai atau danau.
Alur dan kolam Pelabuhan Umum Ciwandan Banten memiliki kedalaman -7 M sampai dengan -15 M
LWS, dapat melayani kapal sampai dengan 72.000 DWT.
Di Pelabuhan Umum Ciwandan Banten, terdapat 2 sungai di sebelah timur laut (Citayur) dan
disebelah barat daya (Cikepuh). Pada musim hujan kedua sungai tersebut berpotensi membawa
partikel-partikel tanah, sehingga okupasi yang berlebihan di daerah perbukitan disekitar
hinterland pelabuhan terbawa kemuara kedua sungai tersebut. Dan mengingat topografinya yang
relatif datar (kemiiringan 0-2%) sehingga partikel yang terangkut akan mengendap dalam
perjalanan dari hulu sampai ke hilir sedangkan pengendapan dimuara sungai sangat sedikit, jadi
sedimentasi yang diakibatkan oleh sungai tersebut relatif kecil.
Apa kabar sahabat semua dan saya semua baik-baik saja dan kita ketemu lagi di blog Materi
Perkapalan yang pada kali ini akan berbagi artikel mengenai apa PENGERTIAN DERMAGA
DAN FUNGSINYA UNTUK KAPAL DI PELABUHAN. Mungkin diantara kita masih belum
tahu benar atau masih belum tahu pasti apa sebenarnya itu DERMAGA ? maka pada kali ini
akan berbagi definisi atau pengertian dari dermaga beserta dengan fungsinya.
DERMAGA
DERMAGA merupakan bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang digunakan
atau tempat kapal untuk ditambatkan/merapat untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang
dan penumpang kapal. Bukan Cuma sebagai tempat untuk melakukan tempat bongkar muat
barang atau penumpang tetapi dermaga juga digunakan sebagai tempat melakukan pengisian
bahan bakar kapal, air bersih, air minum ataupun saluran kotor. Adapun jenis dari dermaga
antara lain sebagai berikut :
JENIS DERMAGA
[Advertisement]
melakukan aktivitas atau kegiatan bongkar muat barang keatas kapal.
Dermaga khusus
Merupakan dermaga yang dibuat khusus untuk dijadikan pengangkutan barang khusus seperti
contoh : Bahan bakar minya dan lain sebagainya.
Dermaga peti kemas
Merupakan dermaga yang ditempati untuk melakukan bongkar muat peti kemas dengan
menggunakan crane atau alat angkat.
Dermaga curah
Merupakan dermaga untuk bongkar muat barang curah dan biasanya menggunakan ban berjalan.
Dermaga kapal ikan
Merupakan dermaga untuk para kapal ikan.
Dermaga marina
Merupakan dermaga yang biasanya ditempati untuk kapal speed boat, kapal pesiar.
Cukup sekian untuk PENGERTIAN DERMAGA DAN FUNGSINYA UNTUK KAPAL DI
PELABUHAN dan semoga artikel ini dapat membantu sahabat-sahabat dan dapat menambah
ilmu serta mangamalkan/berbagi ilmunya pada sahabat lainnya. Terima kasih semoga
bermanfaat.