Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL

Tugas resume ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi

Disusun oleh : Bebygia Carolina

NIM : 4002160093

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA

BANDUNG

2017

Jl. Terusan jakarta No. 71-75 Antapani – Bandung Telp/Fax.022.7204803


McMillan dan Schumacher memulai dengan membedakan penelitian antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat
positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed (tidak berubah),
stabil, lepas dari kepercayaan, dan perasaan-perasaa individual. Realita terdiri atas bagian
dan unsur yang terpisah satu sama lain dan dapat diukur dengan menggunakan instrumen.
Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-
angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode
penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat
noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survai, ex-post facto, komparatif, korelasional,
dan penelitian tindakan. Beberapa metode penelitian yang biasa dipakai dalam penelitian
pendidikan berdasarkan pendekatannya yang termasuk dalam kelompok metode penelitian
kuantititaif noneksperimental, meliputi :

a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada
saat ini atau saat yang lampau. Penelitian deskriptif, tidak hanya dapat mendeskripsikan
sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangannya. Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau
sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.
Contoh : Penelitian longitudinal dalam perkembangan kemampuan berbahasa meneliti
perkembangan tersebut dimulai dari masa bayi sampai dengan dewasa awal. Dalam
penelitian cross sectional, meneliti perkembangan kemampuan berbahasa pada masing-
masing tahap, umpamanya masa: bayi, anak kecil, anak sekolah, remaja, dan dewasa awal
dilakukan pada saat bersamaan, tetapi subyeknya berbeda.
b. Penelitian Survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah
orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survai : (1)
informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa
aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan
dari populasi, (2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis
walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi, (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan
dari populasi. Tujuan utama survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari
populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu
populasi tersebar dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama,
dll. Seperti halnya metode deskriptif, survai juga ada yang bersifat longitudinal dan juga
cross sectional. Survai longitudinal digunakan untuk mengumpulkan informasi/perubahan
yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang. Cross sectional mengumpulkan
informasi dalam satu periode waktu tertentu yang relatif lebih pendek.
c. Penelitian Ex-post Facto
Penelitian Ex post fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab- akibat yang
tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (sengaja dirancang dan dilaksanakan) oleh
peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau
kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat
didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi
oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu. Misalnya pelatihan
meningkatkan pengetahuan atau kemampuan para peserta tentang gizi yang cukup pada
waktu ibu hamil akan menyebabkan bayi sehat, atau koperasi yang sehat dapat
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Penelitian ekspos fakto mirip dengan
penelitian eksperimental, tetapi tidak ada pengontrolan variabel, dan biasanya juga tidak
ada pra tes. Penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, dengan menggunakan kelompok
pembanding. Kelompok pembanding dipilih yang memiliki karakteristik yang sama tetapi
melakukan kegiatan, program, atau mengalami kejadian yang berbeda.
d. Penelitian Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua
kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian inipun
tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian
dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument
yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan di
antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian komparatif juga dapat memberikan hasil
yang dapat dipercaya, selain karena menggunakan instrumen yang sudah diuji, juga karena
kelompok- kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir
sama.
e. Penelitian Korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-
variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan
besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Adanya korelasi
antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat
dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi
dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi
negatif berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah
dalam variabel lain.
f. Analisis Data Sekunder
Analisis data sekunder merupakan analisis data survei yang telah tersedia. Analisis ini
mencakup interpretasi, kesimpulan atau tambahan pengetahuan dalam bentuk lain. Semua
itu ditunjukkan melalui hasil penelitian pertama secara menyeluruh. Analisis bentuk ini
merupakan analisis ulang (re-analysis) dalam bentuk atau sudut pandang berbeda dari
laporan pertama (Thomas 1996, 42). Hasil dari penelitian pertama itu disaring melalui
pengertian peneliti kedua, tergantung dari konteks dan situasi sosialnya.
Dari data sekunder didapat dua manfaat yang menyertainya. Penelitian sekunder dapat
menjadi alternatif untuk mendapat jawaban yang tidak didapat dari penelitian primer. Dari
data sekunder peneliti juga mendapat manfaat dengan menjadikanya alat komparasi
dengan data yang telah ada untuk mencari perbedaan dengan temuan yang baru. Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber yang mudah diakses, seperti perpustakaan.
Bentuknya juga beragam, dari bentuk dokumentasi seperti surat, kontrak, dan memo.
Peneliti juga bisa menggunakan jasa penyedia info dan CD ROM. Namun, yang perlu
diperhatikan adalah terkadang data sekunder in bersifat subyektif dan memihak,
tergantung penyedianya. Kent memaparkan bahwa setidaknya ada empat tipe berbeda dari
data sekunder :
1. jurnal, artikel, buku dan koran yang dipublikasikan.
2. data statistik dari pemerintah atau sumber lain.
3. data dari rumah produksi, penelitian pasar atau iklan.
4. data hasil dari operasional sehari-hari.
Keuntungan yang didapat dari penggunaan data sekunder antara lain: (1) peneliti baru
mendapat info setelah penelitian usai sehingga data didapat menyeluruh, tidak setengah-
setengah; (2) bukan hanya jadi alternatif sumber bahan, tetapi dapat juga menjadi sumber
data utama; (3) data jenis ini dapat memberi data dengan kualitas lebih tinggi dengan
mengusulkan hipotesis, formulasi masalah dan metode penelitian yang sebaiknya
dilakukan; (4) data sekunder telah melalui proses analisis yang baik.
Selain empat keuntungan di atas, peneliti pengguna data sekunder hendaknya juga
perlu memerhatikan beberapa kelemahannya seperti: (1) data yang terkadang bias dan
tidak sesuai dengan tujuan penelitian yang spesifik, (2) data terlampau luas sehingga bisa
terjadi misinterpretasi, (3) biasanya tidak up to date sehingga kadang perlu analisis ulang
dengan tambahan data tertentu, (4) data lama inilah yang terkadang dapat mengurangi
validitasnya.
Kesimpulannya, penggunaan data sekunder dalam penelitian bisa menjadi pilihan.
Selain kemudahan akses sehingga dapat menghemat waktu dan biaya, data jenis ini juga
cukup memadai bagi penelitian oleh mahasiswa. Namun, yang perlu dijadikan catatan
adalah bahwa data sekunder cenderung bias sehingga tidak akurat atau tidak sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan. Tetapi, secara keseluruhan penggunaan data sekunder
lebih banyak keuntungannya sehingga tak heran jika data ini banyak dipakai.

Anda mungkin juga menyukai

  • Translate Pariseau
    Translate Pariseau
    Dokumen2 halaman
    Translate Pariseau
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Cover Psa
    Cover Psa
    Dokumen1 halaman
    Cover Psa
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Cover Psa TUGAS 4
    Cover Psa TUGAS 4
    Dokumen1 halaman
    Cover Psa TUGAS 4
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Skenario Role Play Ronde Keperawatan
    Skenario Role Play Ronde Keperawatan
    Dokumen4 halaman
    Skenario Role Play Ronde Keperawatan
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Cover Psa TUGAS 4
    Cover Psa TUGAS 4
    Dokumen1 halaman
    Cover Psa TUGAS 4
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Syarat Beasiswa
    Syarat Beasiswa
    Dokumen1 halaman
    Syarat Beasiswa
    Nuansa_Mare
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 3
    Robi Khoerul Akbar
    Belum ada peringkat
  • Resiko Bunuh Diri
    Resiko Bunuh Diri
    Dokumen16 halaman
    Resiko Bunuh Diri
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Surat Rekomendasi
    Surat Rekomendasi
    Dokumen1 halaman
    Surat Rekomendasi
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Agd 1
    Agd 1
    Dokumen2 halaman
    Agd 1
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • PASIEN SAFETY DI AREA GAWAT DARURAT
    PASIEN SAFETY DI AREA GAWAT DARURAT
    Dokumen6 halaman
    PASIEN SAFETY DI AREA GAWAT DARURAT
    aspa
    Belum ada peringkat
  • Trauma Kepala
    Trauma Kepala
    Dokumen28 halaman
    Trauma Kepala
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Gunung Meletus
    Gunung Meletus
    Dokumen18 halaman
    Gunung Meletus
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • CVP 1
    CVP 1
    Dokumen2 halaman
    CVP 1
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Komunikasi Terapeutik
    Evaluasi Komunikasi Terapeutik
    Dokumen3 halaman
    Evaluasi Komunikasi Terapeutik
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Initial Assessment 1
    Initial Assessment 1
    Dokumen2 halaman
    Initial Assessment 1
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung Revisi
    Gagal Jantung Revisi
    Dokumen29 halaman
    Gagal Jantung Revisi
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Translate Ghana
    Translate Ghana
    Dokumen1 halaman
    Translate Ghana
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan
    Pertanyaan
    Dokumen1 halaman
    Pertanyaan
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Isi Komunitas
    Isi Komunitas
    Dokumen11 halaman
    Isi Komunitas
    Nadya Ima Mustika
    Belum ada peringkat
  • Perspektif
    Perspektif
    Dokumen21 halaman
    Perspektif
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan
    Pertanyaan
    Dokumen1 halaman
    Pertanyaan
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Metlit
    Metlit
    Dokumen10 halaman
    Metlit
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Farmakologi
    Pengantar Farmakologi
    Dokumen12 halaman
    Pengantar Farmakologi
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen1 halaman
    Per Tanya An
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat
  • TEORI PEPLAU
    TEORI PEPLAU
    Dokumen30 halaman
    TEORI PEPLAU
    bebygia carolina
    Belum ada peringkat