Anda di halaman 1dari 8

160 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun II, No.

2, Desember 2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EDUTAINMENT KONSELING GIZI


TERHADAP PEMAHAMAN PEMENUHAN GIZI SEIMBANG PADA
REMAJA PUTRI

THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF EDUTAINMENT IN NUTRITION


COUNSELLING TOWARD THE UNDERSTANDING OF TEENAGE GIRLS ON
BALANCED NUTRITION FULFILLMENT

Yuliati, Drajat Pramiadi, Tutiek Rahayu


Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

E-mail : yuliati_mkes_14@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan edutainment berupa video dan
komik konseling gizi terhadap pemenuhan gizi seimbang seimbang pada remaja putri.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif menggunakan desain pretest-
posttest untuk menguji efektifitas edutainment antara media audio visual dengan media visual komik.
Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pelaksanaan dilakukan pada Agustus-November
2014 bertempat di Kampus UPP 2 FIP UNY. Sampel adalah 64 remaja putri berumur 20-21 tahun
berbadan sehat dan tidak sedang mengkonsumsi obat/suplemen, telah mengalami menstruasi dan yang
menempuh mata kuliah Ilmu Kesehatan dan Gizi di Jurusan Pendidikan Guru PAUD FIP UNY
2014/2015. Instrumen penelitian menggunakan penggunaan soal pretest dan posttest masing-masing 20
butir yang disusun oleh tim peneliti. Teknik analisis data untuk menguji efektifitas media video
dibandingkan dengan media komik digunakan rumus N-Gain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan edutainment konseling gizi seimbang pada
remaja putri untuk media video lebih efektif terhadap pemahaman tentang gizi seimbang remaja putri.
Sedangkan media komik tidak efektif terhadap pemahaman tentang pemenuhan gizi seimbang yang
diukur dari perbedaan besarnya N-Gain pretest dengan posttest video dan komik.

Kata kunci: edutainment konseling gizi, pemahaman, kebiasaan, gizi seimbang

Abstract
The aim of this research was to find out the effecttivity of using balanced nutrition counselling
edutainment for teenage girls and to know fulfill their need for a balanced nutrition.
This research is a comparative descriptive research, using pretest-posttest design to test the
effectiveness of edutainment using audiovisual media and comic as a visual media. The sampling
technique used was purposive sampling. This research was carried out from August-November 2014, at
Campus UPP2 Faculty of Education, UNY. The sample consisted of 64 teenage girls with ages of 20-21
years old, healthy and not using in health and nutrition at the Dept. Of PAUD, Faculty of Education UNY
2014/2015. The instrument used were pretest and posttest, each composed of 20 quetions. The data
analysis technique used to test the effectiveness of the video media was compared to the comic using the
N-Gain formula.
The result of the research showed that the use of balanced nutrition counselling edutainment on
teenage girls using video was effective to know their need for a balance nutrition, than using comic
wasn’t effective, measured from the difference in N-Gain of the pretest and posttest. The use of video and
comic were not able to change the habit of a complete balanced nutrition.
Efektivitas Penggunaan Edutainment.... (Yuliati,dkk) 161

PENDAHULUAN 732 kepala keluarga tersebar di 4 RW dan 11


Masa remaja merupakan usia transisi RT dengan struktur usia penduduk didominasi
dari masa anak menuju masa dewasa yang di- oleh kelompok remaja.
tandai oleh pertumbuhan fisik berlangsung ce- Belum terpenuhinya gizi seimbang ter-
pat dan perkembangan psikologis (Mary E. sebut di atas terkait dengan diet yang salah
Barasi, 2002:84). Kategori usia remaja dimu- dan pantang makanan tertentu yaitu keinginan
lai usia 10 tahun sampai 21 tahun (Monk’s, remaja putri menjaga tubuhnya agar langsing.
1992 dalam Sri Adiningsih, 2002:94). Per- Adapun rendahnya konsumsi vitamin C
tumbuhan yang cepat pada remaja khususnya menggambarkan ancaman munculnya penya-
pada remaja putri terkait erat dengan fungsi kit infeksi seperti influenza dan lain-lain bagi
reproduksi yaitu menstruasi dan fungsi meta- remaja putri tersebut. Keadaan ini sesuai de-
bolik untuk memperoleh tenaga diperlukan gi- ngan masalah utama yang dikeluhkan oleh re-
zi yang cukup dan spesifik. Tubuh remaja pu- maja putri adalah sering pusing saat menstru-
tri yang sehat dengan status gizi yang baik asi dan mudah menderita sakit influenza ba-
atau normal berkontribusi terhadap setiap ak- tuk yang merupakan masalah salah gizi atau
tivitasnya, sehingga seorang remaja putri da- malnutrisi. Kondisi status gizi remaja putri
pat mengembangkan kapasitasnya secara opti- yang memprihatinkan tidak jauh berbeda de-
mal dan bebas dari gangguan penyakit. ngan hasil penelitian Nadimin (2011) yang
Berbagai penelitian terkait dengan gizi menemukan bahwa prevalensi anemia zat besi
remaja putri telah banyak dilakukan, namun (Fe) mahasiswi IPB mencapai 57% dan maha-
lebih banyak tentang status gizi, pola makan, siswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
dan gangguan pertumbuhan. Hasil penelitian (STIKES) Makassar mencapai 80%.
Yuliati, Tutiek Rahayu, dan Kartika Ratna Saat ini pembinaan kesehatan remaja di
Pertiwi (2012) sebanyak 55,7% responden re- masyarakat belum optimal dilakukan, karena
maja putri yang berstatus sebagai mahasiswa kenyataannya di masyarakat lebih memfokus-
FMIPA UNY mempunyai indeks masa tubuh kan pada pembinaan gizi balita, ibu hamil me-
normal, namun 91,4% tergolong kurang da- nyusui, dan lansia. Akses remaja putri men-
lam kecukupan jumlah energinya. Demikian dapatkan informasi tentang pemenuhan gizi
pula kekurangan konsumsi vitamin C dan zat seimbang sangat terbatas yaitu hanya di-
besi (Fe) yaitu dialami 97,1% responden, ber- peroleh dari sekolah, maupun media massa
dasar angka kecukupan gizi yang dianjurkan umum yang ada, sehingga dari terbatasnya in-
oleh Departemen Kesehatan Republik Indone- formasi ini mudah terjadi kasus salah gizi.
sia. Fenomena tersebut menggambarkan bu- Oleh sebab itu, diperlukan media konseling
ruknya status gizi remaja putri yang dalam pe- gizi tentang gizi remaja putri yang dikemas
nelitian tersebut berstatus mahasiswa berusia menarik sesuai dengan ciri khas usia remaja
rata-rata 18,6 tahun. yang dinamis dan suka tantangan. Untuk itu
Sementara itu hasil observasi terhadap edutainment konseling gizi cocok dipilih un-
sekelompok remaja putri di Karangmalang tuk mengatasi permasalahan salah gizi atau
Catur Tunggal Sleman Daerah Istimewa Yog- malnutrisi pada remaja putri tersebut.
yakarta (DIY) menunjukkan bahwa separuh Edutainment merupakan kata serapan
remaja putri dapat dikategorikan salah gizi dari Bahasa Inggris yang merupakan kepende-
dan 75% memiliki kategori rendah. Karang- kan serta gabungan education dan entertain-
malang Catur Tunggal Sleman DIY tercatat ment. Edutainment merupakan suatu konsep
sebagai padukuhan terpadat jumlah pendu- penyelengaraan acara yang memadukan unsur
duknya di Provinsi DIY yaitu tahun 2013 ada hiburan dan pendidikan kesehatan. Unsur-
162 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun II, No. 2, Desember 2014

unsur pembelajaran dalam penyuluhan kese- buku saku, dan lain sebagainya. Model Ko-
hatan dikemas dengan berbagai atraksi dan munikasi Informasi dan Edukasi (KIE) peme-
aksi yang menarik perhatian, jujur, bermanfa- nuhan gizi seimbang ini konseling gizi meng-
at serta memiliki nilai tambah bagi kesehatan gunakan edutainment belum pernah diteliti.
yang jelas. Edutainment merupakan salah satu Oleh sebab itu untuk menggali informasi ter-
bentuk penyuluhan atau pendidikan yang di- kait penggunaan edutainment untuk konseling
kemas dalam bentuk hiburan menyenangkan gizi remaja putri tersebut sangat menarik dan
(Riza Adirza, 2005:228). perlu diteliti untuk mengetahui seberapa besar
Beberapa jenis edutainment yaitu bin- efektivitasnya.
cang-bincang (talkshow) di media elektronik,
sinetron/cerita pendek di TV yang mempu- METODE PENELITIAN
nyai pesan kesehatan, sandiwara di radio, hi- Jenis Penelitian
buran tradisional berisi pesan kesehatan (con- 1. Penelitian R & D untuk penyusunan video
toh: wayang), kompetisi berhadiah antarkader, dan komik edutainment konseling gizi re-
pameran kesehatan yang dikemas dalam ben- maja putri (Sukardi, 2012:170).
tuk hiburan. Keunggulan edutainment adalah 2. Penelitian deskriptif komparatif untuk me-
kelompok sasaran tidak merasa dipaksa untuk nguji efektifitas edutainment menggunakan
mempelajari suatu masalah kesehatan karena video dan media komik gizi remaja putri.
dalam kegiatan ini unsure hiburan cukup me-
nonjol, kelompok sasaran dapat belajar sambil Lokasi dan Waktu Penelitian
menikmati hiburan, merupakan cara belajar Agustus-November 2014 di Kampus
yang lebih baik dengan metode baru yang me- UPP 2 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Uni-
nyenangkan, menampilkan public figure yang versitas Negeri Yogyakarta Jalan Bantul
disenangi sasaran/masyarakat, melibatkan pe- No.50 Yogyakarta.
ran aktif dari pengunjung (interaktif), tidak
membosankan, manfaat yang lebih nyata, dan Populasi dan Sampel
memiliki tantangan. Anisah Noerhadi (dalam Populasi penelitian adalah mahasiswi
Mulyani dan Johar, 2002:157-158) mengkla- yang menempuh kuliah PG PAUD di Fakultas
sifikasikan media menjadi visual, media audio, Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogya-
media audio visual. Video merupakan salah karta (FIP UNY). Sampel penelitian adalah
satu media audio visual. Pemilihan media remaja putri.
pembelajaran harus disesuaikan sifat materi,
metode, serta karakteristik subyek belajar Teknik Sampling
agar pembelajaran lebih berorientasi dan ber- Purporsive sampling, yaitu pengambi-
pusat pada siswa serta dapat menciptakan sua- lan sampel dilakukan dengan ketentuan ter-
sana belajar yang menarik, menyenangkan tentu setelah mengetahui karakteristik popula-
maupun dapat menimbulkan suatu tantangan sinya berumur 17-21 tahun berbadan sehat
berfikir. dan tidak sedang mengonsumsi obat/suple-
Edutainment dapat diimplementasikan men serta telah mengalami menstruasi, serta
sebagai strategi baru konseling gizi remaja yang menempuh mata kuliah Ilmu Kesehatan
putri yang inovatif dan dapat dikemas mena- dan Gizi di Pendidikan Guru PAUD FIP UNY
rik sehingga tidak membosankan. Keunggulan 2014/2015.
edutainment antara lain penuh tantangan, ti-
dak membosankan dapat disajikan berbasis
hiburan seperti pemutaran film, video, komik,
Efektivitas Penggunaan Edutainment.... (Yuliati,dkk) 163

Teknik Pengumpulan Data Deskripsi responden


Instrumen berupa soal pretest dan post-
test untuk mengukur pemahaman tentang pe-
menuhan gizi seimbang, yang disusun oleh
tim peneliti dan divalidasi expert judgement.

Variabel Penelitian
Variabel bebas yaitu edutainment kon-
seling gizi remaja putri berupa media video
dan komik. Variabel terikat yaitu pemahaman
tentang pemenuhan gizi seimbang dan remaja
putri. Gambar 1. Status Tinggal Responden
Berdasarkan tempat tinggal responden,
Teknik Analisis Data ternyata responden lebih banyak yang tinggal
Data kuantitatif diperoleh dari hasil test bersama orang tua yaitu kelas A yang meng-
pemahaman berupa skor nilai dengan kisaran gunakan media komik maupun kelas B yang
0-100 selisih besarnya pretest dengan posttest menggunakan video.
untuk menguji efektifitas 2 (dua) variabel pe-
nelitian digunakan rumus perhitungan N-Gain
(Lei Bao, 2006:917).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini untuk mengukur efektifi-
tas media video dan media komik sebagai
konseling gizi remaja putri. Video animasi di-
sajikan dengan durasi 20 menit sedangkan ko-
mik terbuat dari kertas HVS dengan cover
kertas tebal bergambar dan berwarna yang Gambar 2. Indeks Masa Tubuh (IMT)
berukuran 20 cm x 15 cm dengan jumlah ha- Responden
laman 18 halaman. Produk media berupa vi- Berdasarkan Gambar 2 tersebut di atas
deo dan komik keduanya memaparkan materi ternyata IMT responden sebagian besar tergo-
gizi remaja putri yang sama yaitu mencakup: long normal, dan sebagian kecil tergolong ku-
1. Ciri biologis remaja putri. rus untuk kedua kelas penelitian responden
2. Konsep gizi seimbang. mahasiswa PG-PAUD FIP UNY.
3. Interaksi zat gizi.
4. Kebutuhan zat gizi remaja putri.
Rincian tujuan, materi, media, evaluasi
dan urutan materi disusun sesuai RPP yang
dibuat dengan alokasi waktu 2 x 50 menit me-
ngacu silabus mata kuliah Ilmu Kesehatan
dan Gizi untuk mahasiswa PG-PAUD FIP
UNY. Hasil implementasi media video dan
komik akan disajikan dalam bentuk grafik se-
bagai berikut:
Gambar 3. Distribusi Umur Responden
164 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun II, No. 2, Desember 2014

Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan ada 6 orang yang selain kuliah juga bekerja.
bahwa distribusi umur responden penelitian Adapun untuk kelas komik semua mahasiswa
ini untuk kelas A maupun kelas B sebagian menyatakan hanya kuliah kegiatan sehari-ha-
besar adalah 21 tahun. rinya.

Gambar 6. Macam Aktifitas Responden


Gambar 7 menunjukkan bahwa N-Gain
Gambar 4. Frekuensi Makan Responden
untuk pemahaman gizi remaja putri responden
Gambar 4 menunjukkan ada perbedaan pada kelas yang menggunakan video lebih
frekuensi makan antara kedua kelas penelitian. tinggi dibanding kelas yang menggunakan
Pada kelas yang menggunakan media video media komik, Artinya media video lebih efek-
sebagian besar mereka makan 3 kali, sedang- tif dibandingkan media komik.
kan untuk kelas media komik antara respon-
den yang makan 3 kali dan kurang dari 3 kali
yaitu hanya 2 kali setiap hari jumlahnya ber-
imbang sehingga kelas media komik kurang
memenuhi anjuran frekuensi makan yang baik.

Gambar 7. N-Gain Media Video dengan N-


Gain Media Komik
Hasil perhitungan N-Gain antara media
video dengan media komik menunjukkan ha-
sil yang menggambarkan efektifitas media vi-
Gambar 5. Rata-Rata Biaya Makan Per Hari deo yang lebih tinggi atau lebih baik diban-
Responden ding dengan media komik, yaitu ditunjukkan
Gambaran rata-rata biaya makan per ha- dengan N-Gain video sebesar 0,472 dengan
ri kelas yang menggunakan video lebih besar kategori sedang, adapun N-Gain komik sangat
2,5 kali lipat dibanding kelas yang mengguna- kecil angkanya yaitu hanya 0,06 dengan kate-
kan media komik. gori rendah.
Gambar 6 menunjukkan bahwa dari ma- Hal ini sesuai dengan hasil Penelitian
sing-masing kelas penelitian yaitu 2 kelas ma- Ropa Shorea, Agrina, dan Rismadefi (2012)
sing-masing 32 mahasiswa untuk kelas video yang menyatakan bahwa efektifitas promosi
kesehatan melalui audio visual seperti video
Efektivitas Penggunaan Edutainment.... (Yuliati,dkk) 165

lebih baik dan lebih menarik, sebab mengan- deduktif dapat disebut sebagai model pembe-
dung unsur dilihat dan didengar. Media audio lajaran dengan pendekatan penjelasan sebe-
visual video dapat meningkatkan pemahaman lum pengalaman. Hal ini juga dapat melibat-
seseorang yaitu efektif meningkatkan penge- kan hipotesa, dimana peserta menemukan ga-
tahuan. gasan/ide untuk dilakukan uji dan penemuan
Seperti dikemukakan oleh Khairuna Ha- (Al.Maryanto, 2013:6).
mida, Siti Zulaikah, dan Mutalazimah (2008) Kelemahan video edutainment ialah ti-
pada penelitiannya tentang efektifitas penyu- dak dapat digunakan sebagai sumber belajar
luhan gizi dengan media komik untuk me- secara mandiri, melainkan secara klasikal de-
ningkatkan pengetahuan tentang keamanan ngan bimbingan guru. Hal ini dikarenakan
makanan jajanan siswa sekolah dasar menun- proses penyusunan video edutainment belum
jukkan bahwa media komik yang disukai mengacu pada sintak pendekatan deduktif.
anak-anak adalah gambar kartun yang lucu- Menurut Sudjoko (2005) ’sintak pendekatan
lucu. Terkait dengan kesukaan dan ketertari- ini secara berurutan mulai dari presenting
kan pembaca lebih tertarik pada gambar kar- abstraction, clarfying terms, presenting terms,
tun, dalam hal ini komik gizi remaja putri pa- student generate examples’. Sintak tersebut
da penelitian ini disajikan dalam bentuk bu- menjelaskan bahwa proses pembelajaran di-
kan kartun tetapi dalam bentuk gambar poster, mulai dari pemaparan rumusan dan definisi
sehingga diduga hal inilah yang menyebabkan materi, lalu dilanjutkan pemaparan definisi
remaja putri dalam penelitian edutainment operasional dan kata kunci materi serta diser-
konseling gizi namun belum dapat meningkat- tai pemaparan contoh oleh guru. Contoh di-
kan pemahaman sebesar pemahaman yang perkuat dari informasi dan pengalaman dari
menggunakan media video. siswa. Berdasarkan sintak tersebut maka pada
Video edutainment yang telah disusun pendekatan deduktif guru memegang penting
pada penelitian ini dapat digunakan dalam dan lebih aktif daripada siswanya.
pembelajaran dengan pendekatan deduktif. Komik konseling gizi merupakan salah
Hal ini dikarenakan materi dalam video dije- satu media pendidikan kesehatan, khususnya
laskan mulai dari konsep yang umum kemudi- gizi, Soekidjo Notoatmodjo (2014:83) menya-
an dijabarkan lebih rinci menjadi hal-hal khu- takan bahwa pendidikan kesehatan bertujuan
sus. Video edutainment yang tealah disusun untuk mengubah perilaku. Perubahan perilaku
dimulai dari pemaparan materi pokok, dianta- sebagai tujuan pendidikan kesehatan mempu-
ranya remaja putri, pengetahuan gizi, pola nyai 3 dimensi, yaitu:
konsumsi makan, konsep gizi seimbang, ma- 1. Mengubah perilaku negatif (tidak sehat
salah gizi remaja putri dan status gizi. Materi menjadi perilaku positif.
tersebut kemudian dijabarkan menjadi lebih 2. Mengembangkan perilaku-perilaku sehat.
rinci mulai dari definisi dan keterangan tam- 3. Memelihara perilaku yang sudah sesuai de-
bahan lainnya. Materi juga ada yang dilengka- ngan nilai kesehatan atau mempertahankan
pi dengan contoh. Misalnya contoh masalah perilaku yang sudah ada.
gizi pada remaja putri yang disertai dengan Perubahan perilaku melalui pendidikan
penjelasannya. Hal ini sesuai dengan pernya- kesehatan diawali dengan cara pemberian
taan Widya Wati (2010:15-16) bahwa pende- informasi-informasi kesehatan yang akan me-
katan deduktif merupakan proses penalaran ningkatkan pengetahuan tentang informasi
yang bermula dari hal-hal yang bersifat umum yang disampaikan. Pengetahuan-pengetahuan
ke hal-hal yang bersifat khusus dengan me- itu akan menimbulkan kesadaran dan akhir-
nyajikan prinsip umum tersebut. Pendekatan nya menyebabkan seorang berperilaku sesuai
166 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun II, No. 2, Desember 2014

dengan pengetahuan yang dimilikinya (Soeki- telah sesuai dengan ciri edutainment yaitu di
djo Notoatmodjo, 2014:90). dalam video ada tantangan berupa pertanyaan
Bentuk perubahan perilaku yang diha- dan persoalan, disajikan menarik, menye-
rapkan melalui penggunaan komik konseling nangkan serta mudah dioperasikan menggu-
gizi adalah kesediaan untuk berubah terutama nakan komputer tanpa spesifikasi sebagai
perubahan kebiasaan makan. Perubahan ke- komputer canggih.
biasaan ini memerlukan waktu yang lama. Pe- Kebiasaan makan remaja putri pada pe-
rubahan kebiasaan ini memerlukan waktu nelitian ini secara garis besar dapat dilaporkan
yang lama. Perubahan tersebut melalui tiga ta- bahwa remaja putri pengguna media video
hap yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (at- memiliki kebiasaan makan yang lebih baik
titude) dan praktek (practice) (Soekidjo Noto- yaitu lebih teratur dengan frekuensi rata-rata 3
atmodjo, 2014:140-141). Pengetahuan meru- kali makan setiap hari, dibandingkan dengan
pakan domain penting untuk terbentuknya tin- remaja putri pengguna komik dengan frekuen-
dakan seseorang. Seseorang akan mengadopsi si makan tidak teratur dan sebagian besar 2
perilaku sesuai pengetahuan yang didapat dan kali makan setiap hari. Keadaan ini sesuai de-
bermanfaat baginya. Sikap belum merupakan ngan pengeluaran biaya makan pada remaja
suatu tindakan atau aktivitas tetapi berupa su- putri pengguna komik yang lebih besar yaitu
atu penilaian atau pendapat terhadap suatu sti- hampir 2 kali lipat dibanding remaja putri
mulus. Praktik atau tindakan adalah hal yang pengguna komik. Namun demikian, Indeks
dilakukan seorang setelah menyikapi suatu Masa Tubuh (IMT) yang menggambarkan sta-
stimulus dan mempraktikan apa yang diketa- tus gizi keadaannya hampir sama antara pada
huinya. pengguna video maupun komik. Hal ini dapat
Adapun media komik dalam penelitian dijelaskan sesuai dengan pendapat Mary E,
ini kurang efektif dalam meningkatkan pema- Barasi (2002:98) yaitu banyak faktor yang
haman gizi remaja putri karena sesuai de- menentukan ukuran status gizi termasuk uku-
ngan hasil penelitian Yulita Handayaningrum ran IMT. Selain itu, untuk status gizi menggu-
(2009) yang menyatakan bahwa komik hanya nakan parameter berat dan tinggi badan ba-
sebatas dapat meningkatkan minat baca res- nyak kelemahan dibanding dengan uji para-
ponden. meter biokimia.
Hasil penelitian Delina, dkk (2007) me-
nemukan bahwa komik sebagai media pendi- SIMPULAN DAN SARAN
dikan gizi lebih cocok untuk anak-anak seba- Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
tas usia anak sekolah dasar. Dimana anak- disimpulkan bahwa penggunaan edutainment
anak sangat menyukai gambar, oleh sebab itu konseling gizi seimbang pada remaja putri un-
untuk remaja putri yang telah duduk di bang- tuk media video efektif terhadap pemahaman
ku kuliah komik kurang efektif dibanding tentang pemenuhan gizi sedangkan media ko-
video. mik tidak efektif, yang diukur dari perbedaan
Satu hal yang sangat mendukung penye- besarnya N-Gain pretest dengan posttest.
bab lebih efektifnya video untuk edutainment Perlu diteliti efektifitas penggunaan
konseling gizi remaja putri adalah faktor sua- edutainment konseling gizi untuk remaja putri
ra dan ada selingan lagu dalam video tersebut dengan mengembangkan parameter selain
sehingga tidak membosankan dan dapat dide- ukuran besarnya N-Gain dan perlu dikem-
ngar berulang-ulang sesuai dengan pendapat bangkan model konseling gizi edutainment vi-
Riza Adirsa (2005:3). Dalam proses pembela- deo yang lebih banyak tantangan seperti dise-
jaran mandiri menggunakan edutainment ini lipkan game yang menarik dengan kriteria
Efektivitas Penggunaan Edutainment.... (Yuliati,dkk) 167

tantangan kecepatan menyelesaikan game ten- Prosiding Temu Ilmiah, Kongres


tang gizi. Nasional XIII, dan Festival Gizi
Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI) di Sanur Bali pada tanggal
DAFTAR PUSTAKA
20-24 November 2005.
Almaryanto. 2009. Status Gizi, Kebiasaan
Makan dan Gangguan Makan Pada Ropa Shorea, Agrina, dan Rismadefi. 2012.
Remaja di Sekolah Favorit dan Non Efektivitas Promosi Kesehatan Melalui
Favorit. Bogor. Majalah Kedokteran Audio Visual Pemerisaan Payudara
Indonesia Ikatan Dokter Indonesia Sendiri (Sadari) terhadap Peningkatan
Edisi Juli. Hlm. 2-3. Pengetahuan Remaja Putri. Riau:
Program Studi Keperawatan Universitas
Delina Citriani Ikada. 2007. Tingkat Riau.
Penerimaan Buku Cerita Bergambar
sebagai Media Pendidikan Gizi. Bogor: Sri Adiningsih. 2002. Ukuran Pertumbuhan
Departemen Gizi Masyarakat Fakultas dan Status Gizi Remaja Awal. Surabaya:
Ekologi Manusia IPB. Fakultas Kesehatan Masyarakat
UNAIR.
Khairuna Hamida, Siti Zulaikah, dan
Mutalazimah. 2004. Penyuluhan Gizi Soekidjo Notoatmodjo. 2014. Ilmu Perilaku
Media Komik untuk Meningkatkan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pengetahuan tentang Keamanan
Makanan Jajanan. Surakarta: Fakultas Sudjoko. 2013. Strategi Belajar Mengajar.
Kedokteran Universitas Diakses dari: http//www.slidshare.net/
Muhammadiyah Yogyakarta. bambangsutejo52035/3jenis-jenis-
model-pembelajaran. Pada tanggal 18
Lei Bao. 2006. Theoretical Comparisons of September2014 jam 17.00 WIB.
Average Normalized Gain Calculation.
Departement of Physics The Ohio State Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian
University, 191 W. Woodruff Avenue, Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Colombus, Ohio 43210 DOI: Widya Wati. 2010. Makalah Strategi
10.1119/1.2213632. Pendekatan Pembelajaran. Tesis.
Mary E. Barasi. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta: Padang: Universitas Negeri Padang.
Erlangga Medical Series. Yuliati, Tutiek Rahayu, dan Kartika Ratna
Nadimin. 2011. Pengaruh Pemberian Pertiwi. 2012. Hubungan Konsumsi
Suplemen Besi dan Multivitamin Protein dan Zat Besi dengan Kadar Hb
terhadap Peningkatan Kadar pada Mahasiswa UNY. Yogyakarta:
Hemoglobin Mahasiswa Putri FMIPA UNY (Laporan Penelitian).
Politeknik Kesehatan Makasar. Jakarta: Yulita Handayaningrum. 2009. Penerapan
Media Gizi Pangan Volume XII, Edisi 2, Media Cerita Bergambar untuk
Juli-Desember 2011. Meningkatkan Minat Baca Biologi
Riza Adirsa 2005. Edutainment (Education Pokok Bahasan Kimia Bahan Makanan
and Entertainment) sebagai Strategi Siswa SMP Negeri 7 Surakarta.
Baru Penyuluhan Kesehatan. Jakarta: Surakarta: TP.

Anda mungkin juga menyukai