1. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Ruang Lingkup (proses bisnis)
c. Tujuan
d. Pengendalian dokumen
2. Landasan hukum
6. Tinjauan Manajemen:
a. Umum
b. Masukan tinjauan
c. Luaran tinjauan
8. Penyelenggaraan pelayanan:
1) Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
a) Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
b) Proses yang berhubungan dengan sasaran:
Penetapan persyaratan sasaran
Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Komunikasi dengan sasaran
c) Penyelenggaraan upaya:
Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Validasi proses penyelenggaraan upaya
Identifikasi dan mampu telusur
Hak dan kewajiban sasaran
Manajemen risiko dan keselamatan
d) Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
Umum
Pemantauan dan pengukuran:
Kepuasan pelanggan
Audit internal
Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Analisis data
Peningkatan berkelanjutan
Tindakan korektif
Tindakan preventif
10. Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dalam
kemandirian hidup sehat, pusat pelayanan kesehatan Strata Pertama. Untuk
dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu ditunjang sarana dan prasarana
yang memadai, berupa sarana fisik (bangunanan gedung, peralatan medis
maupun non medis) serta sumber daya manusia. Selain itu, agar dapat
melaksanakan fungsi Puskesmas sebagaimana mestinya, harus ditunjang
dengan manajemen yang baik, dimana diperlukan perencanaan yang jelas,
strategi pelaksanaan yang terarah. Demikian juga diperlukan pengawasan,
pengendalian, penilaian dan evaluasi terhadap semua kegiatan Puskesmas.
Menghadapi tantangan era globalisasi dalam persaingan bebas dan ketat,
maka perlu peningkatan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas
agar bisa memenuhi tuntutan Standar Akreditasi Puskesmas sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puat
Kesehatan Masyarakat. Pedoman mutu ini akan menjadi pedoman Puskesmas
dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan secara berdaya guna dan berhasil
guna, serta menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas
Kelurahan Kelapa Gading Timur I. Pedoman mutu ini dibuat dengan tujuan
menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Kelurahan
Kelapa Gading Timur I.
1. Profil organisasi
a. Gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading
Timur I
Wilayah Kelurahan Kelapa Gading Timur memiliki luas wilayah 355
Ha, dengan jumlah 22 RW dan 245 RT, yang mana didalamnya memiliki 9
RW merupakan perumahan real estate, 2 RW merupakan apartemen, 9
RW perumahan masyarakat kelas menengah yang mana didalam terdapat
Rusun, dan 2 RW merupakan perkampungan yang ada di sepanjang Jl.
Perintis Kemerdekaan dan Jl. Puskesmas. Kelurahan Kelapa Gading Timur
merupakan wilayah kerja Puskesmas Kelapa Gading Timur I. Berikut
adalah batas wilayah Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I
Sebelah Utara : Saluran jalan kelapa
nias raya, saluran jalan jingga raya, dan
saluran jalan kaparinyo
Sebelah Selatan : Jl. Perintis
kemerdekaan wilayah kota administrasi
Jakarta Timur
Sebelah Timur : Kali jalan tarian raya
timur, jalan bangu cipta sarana
Sebelah Barat : saluran jalan pelepah
indah raya, dolog jaya Kelurahan Kelapa
gading Barat
c. Visi Organisasi
Visi Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading yaitu:
“ Puskesmas Berkualitas Kebanggaan DKI Jakarta “
d. Misi Organisasi
Pencapaian visi Puskesmas dapat dilakukan dengan melaksanakan misi
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia secara berkesinambungan.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan
sarana dan prasarana.
4. Menciptakan suasana dan lingkungan kerja
yang harmonis.
5. Meningkatkan kemitraan yang harmonis
dengan semua pihak terkait.
SATUAN PENGAWAS
INTERNAL KEPALA UMUM
SUBBAG TATA
USAHA
g. Tata Nilai
Tata nilai yang diterapkan oleh Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
yaitu:
Integritas Sinergi
Profesional Inovatif
Empati
i. Budaya Kerja
“Melati” yaitu melayani dengan hati
j. Tujuan
1. Terjaminnya Kualitas Sumber Daya Manusia
2. Terjaminnya Mutu Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
3. Terjaminnya Kualitas dan Ketersediaan Sarana Prasarana
4. Terciptanya Suasana dan Lingkungan Kerja yang Harmonis
5. Terjaminnya Kemitraan yang Harmonis dengan semua Pihak Terkait.
k. Sasaran
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia secara
Berkesinambungan
Kompetensi Seluruh Pegawai di Puskesmas Kecamatan dan
Kelurahan Kelapa Gading
2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Layanan Kesehatan Perorangan secara Komprehensif di
Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan Kelapa Gading yang
berkualitas
Layanan Kesehatan Masyarakat secara Komprehensif di
Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan Kelapa Gading yang
berkualitas
3. Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Sarana Prasarana
Kualitas sarana dan prasarana bertaraf nasional
Menyediakan peralatan kesehatan yang berkualitas
Sebagai tempat Pendidikan yang berkualitas
Sebagai tempat Penelitian yang berkualitas
4. Menciptakan Suasana dan Lingkungan Kerja yang Harmonis
Peningkatan kenyamanan dan kerjasama dalam bekerja di
Puskesmas Kecamatan dan kelurahan Kelapa Gading
5. Meningkatkan Kemitraan yang Harmonis dengan semua Pihak Terkait
Menjalin kerjasama dengan semua lintas sektor terkait dalam
penanganan masalah kesehatan di wilayah Kecamatan Kelapa
Gading
Menjalin kerjasama dengan Layanan Kesehatan Perorangan
dengan FKTP swasta di wilayah Kecamatan Kelapa Gading
l. Strategi
1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan Masyarakat dan
Perorangan
2. Pengembangan Promosi Kesehatan Masyarakat dan Perorangan
3. Peningkatan Daya Tanggap dan Inovasi atas Kebutuhan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat dan Perorangan
4. Peningkatan dan pengelolaan Sarana dan Prasarana dalam
mendukung efisiensi dan efektivitas kinerja pegawai
m.Logo
1. Logo Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
Hati: melambangkan dalam memulai segala
sesuatunya dengan hati yang tulus
Bunga melati: melambangkan kemurnian
Tangan biru: melambangkan ketenangan dan
merangkul semua kalangan masyarakat
2. Logo Puskesmas
B. PROSES BISNIS
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
Puskesmas, yang meliputi:
1. Core proses : UKM dan UKP
2. Suportive proses : adminisrasi dan manajemen
3. Kontrol proses : audit internal dan audit eksternal, tinjauan manajemen,
tindakan perbaikan
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I menetapkan,
mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan
standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah
diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya
Puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi :
1) Kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan,
2) Kejelasan penanggung jawab,
3) Penyediaan sumber daya,
4) Penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang
berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan,
5) Verifikasi terhadap rencana yang disusun,
6) Pelaksanaan pelayanana,
7) Verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
8) Monitoring dan evaluasi,
9) Upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Jenis dokumen berdasarkan sumber antara lain :
1. Dokumen Internal
Sistem manajemen mutu, sistem pelayanan, dan sistem penyelenggaraan
upaya di Puskesmas perlu dibakukan berdasarkan regulasi internal yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Regulasi internal ini disusun dan
ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus disediakan oleh Puskesmas
untuk memenuhi standar akreditasi.
2. Dokumen Eksternal
Regulasi eksternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi
Puskesmas dalam menyenggarakan administrasi manajemen dan upaya
kesehatan perorangan serta khusus bagi Puskesmas untuk penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat. Dokumen-dokumen eksternal, sebaiknya ada
di Puskesmas tersebut, sebagai dokumen yang dikendalikan.
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusun meliputi:
1) Kebijakan 5) Standar prosedur
2) Pedoman operasional
3) Panduan 6) Rekaman-rekaman sebagai
4) Kerangka Acuan Program catatan sebagai akibat
atau Kerangka Acuan pelaksanaan kebijakan,
Kegiatan pedoman, dan prosedur.
b. Pendistribusian dokumen
1) Penanggung Jawab Mutu atau dokumen kontrol menyiapkan bukti
distribusi Dokumen
2) Dokumen yang akan didistribusikan kepada unit/program terkait di
berikan cap “Terkendali”
3) Penanggung jawab mutu atau dokumen kontrol mencatat : nama
dokumen, unit/program pemegang salinan dokumen, tanda tangan
4) Semua salinan dokumen lama yang tidak berlaku lagi, pada saat
yang bersamaan dengan penyerahan dokumen baru dipastikan
tidak digunakan dan diserahkan kepada dokumen kontrol, dengan
memberikan status ”Kadaluarsa”.
5) Dokumen kadaluarsa disimpan oleh dokumen kontrol selama
minimal 2 tahun setelah tanggal terbit dokumen baru terbit.
c. Penomoran/Pengkodean dokumen
1) Dokumen kontrol memberikan kode baru yang mengikuti aturan
penomeran/kode sesuai dengan aturan dokumen internal
2) Dokumen kontrol mencatat kode dokumen internal dalam Daftar
Dokumen Internal
3. Perubahan Dokumen
a. Pengajuan perubahan dokumen yang akan dirubah sebagian atau
seluruhnya harus didiskusikan terlebih dahulu dengan kepala satuan
pelaksana.
b. Draft dokumen baru tersebut diserahkan kepada Penanggung Jawab
Manajemen Mutu untuk ditinjau.
c. Jika permohonan untuk perubahan tersebut disetujui, maka dilakukan
penerbitan dokumen baru dengan mengikuti prosedur penerbitan
dokumen diatas, jika permohonan tidak disetujui maka akan
dikembalikan kepada pemohon untuk diperbaiki kembali.
d. Dokumen kontrol akan mencatatkan perubahan/revisi yang dilakukan
pada Daftar dokumen internal yang tersedia sebagai bukti terjadinya
perubahan dokumen.
4. Penomoran/Pengkodean dokumen
a. Setiap dokumen internal dari sistem manajemen mutu yang dijalankan
memiliki identitas kode/nomor dokumen sebagai berikut :
Kode Dokumen untuk Standar Operasional Prosedur akan
menggunakan empat kelompok sebagai berikut :
Kelompok 1 : dituliskan SOP , yang menunjukkan bahwa dokumen
tersebut merupakan dokumen Standar Operasional Prosedur
Kelompok 2 : menunjukkan singkatan jenis pelayanan yang ada di
Puskesmas, yaitu:
1. Admin : Administrasi dan Manajemen
2. UKP : Upaya Kesehatan Perseorangan
3. UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
Kelompok 3 : menunjukkan unit yang ada di Puskesmas.
1. Administrasi dan Manajemen
a) Urusan Perencanaan : Perencanaan
b) Urusan Pengadaan : Pengadaan
c) Urusan Umum : Umum
d) Urusan Kepegawaian : Kepegawaian
e) Urusan Mutu : Mutu
f) Urusan Keuangan : Keuangan
g) Urusan Pelaporan : Pelaporan
C. PENGENDALIAN REKAMAN
Rekam implementasi disimpan dan dipelihara sesuai dengan prosedur
terdokumentasi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan analisis data dan pengukuran
kinerja.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas Kecamatan Kepala Gading, Kasubbag Tata Usaha,
Penanggung Jawab Manajemen Mutu, Kepala Satuan Pelaksana Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), Kepala Satuan Pelaksana Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), Kepala Puskesmas Kelurahan, Penanggung Jawab
Program/Pelayanan/Unit Penunjang dan seluruh karyawan Puskesmas se-
Kecamatan Kelapa Gading bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada pedoman ini dan masing-masing karyawan selalu
mengawasi seluruh kegiatan terkait peningkatan mutu dan kinerja pelayanan.
C. KEBIJAKAN MUTU
Pimpinan Manajemen Pusat kesehatan masyarakat Kecamatan Kelapa
Gading telah menetapkan suatu Kebijakan Mutu Pusat kesehatan masyarakat
yang diketahui dan dimengerti oleh seluruh karyawan Pusat kesehatan
masyarakat kecamatan Kelapa Gading. Kebijakan Mutu tersebut adalah “ Kami
Berkomitmen untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Guna
Tercapainya Puskesmas Berkualitas Kebanggan DKI Jakarta”. Kebijakan mutu
diterapkan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada
masyarakat.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal dilakukan dengan cara :
1) Lokakarya Mini Bulanan Pertama yang dilaksanakan pada bulan
pertama di awal tahun
2) Lokakarya Mini Bulanan yang dilaksanakan rutin satu bulan sekali
3) Lokakarya Mini Tribulanan Pertama yang dilaksanakan pada 3 bulan
pertama di awal tahun
4) Lokakarya Mini Tribulanan yang dilaksanakan rutin tiga bulan sekali
5) Morning briefing yang dilaksanakan setiap hari setiap pagi sebelum
pelayanan
6) Pertemuan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan
7) Diskusi yang dilaksanakan sesuai kebutuhan
8) Email yang dilaksanakan sesuai kebutuhan
9) Sms yang dilaksanakan sesuai kebutuhan
10) Memo yang dilaksanakan sesuai kebutuhan
11) Whatsapp yang dilaksanakan sesuai kebutuhan
12) Media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Tinjauan manajemen adalah suatu rapat evaluasi serta penilaian yang
dipimpin oleh penanggung jawab manajemen mutu setiap 6 bulan sekali untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan serta keefektifan sistem manajemen mutu di
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading. Tinjauan Manajemen dilakukan setelah
pelaksanaan audit internal atau segera setelah survei akreditasi.
C. LUARAN TINJAUAN
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah rekomendasi dan
keputusan tindak lanjut atas permasalahan yang telah diidentifikasi dalam
pertemuan, peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu, peningkatan
pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan dan identifikasi perubahan-
perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
D. LINGKUNGAN KERJA
1. Menetapkan dan mengelola lingkungan kerja seperti penerangan dan
temperatur yang mendukung pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai
kesesuaian dengan persyaratan pelayanan
2. Melaksanakan kegiatan pendukung guna menciptakan lingkungan kerja yang
sehat dan rapi seperti service excelent, gerakan pemberantasan sarang
nyamuk, senam dan kerohanian setiap 1-2 bulan sekali
3. Menciptakan lingkungan Puskesmas hijau, bersih dan nyaman
4. Dalam rangka efisiensi diharapkan kepada semua karyawan mematikan AC
dan lampu ruang kerja jika meninggalkan ruangan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
2) Hak pasien :
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I;
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi;
d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedure operasional;
e) Memperoleh layanan yang efektif dan efesien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang di dapatkan;
g) Memilih dokter sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I;
h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik di dalam
maupun diluar Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I;
i) Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita
termasuk data-data medisnya;
j) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakat
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
k) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang di derita;
l) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
m) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;
n) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dirinya
dalam perawatan di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I;
o) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas
Kelurahan Kelapa Gading Timur I terhadap dirinya;
p) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang di anutnya;
q) Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas Kelurahan Kelapa
Gading Timur I apabila di duga pasien mendapatkan pelayanan
yang tidak sesuai dengan standard;
r) Mengeluhkan pelayanan Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading
Timur I yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan yang peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)
Menerapkan pemeliharaan jenis barang milik pelanggan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan. Jenis barang milik pelanggan ditetapkan dalam
prosedur ( spesiemen, hasil laboratorium, buku status, hasil radiologi,
arsip pegawai dan pelatihan ).
d. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I menerapkan manajemen
resiko dengan memperhatikan keselamatan pasien yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien tindakan
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehtan
6. Pengurangan pasien resiko jatuh.
e. Peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
1. Penilaian indikator kinerja klinis
Penilaian indikator kinerja klinis dilakukan setiap bulan dilakukan oleh
masing-masing petugas unit/ pelayanan dan dilakukan analisa hasil
capaian indikator setiap 3 bulan sekali.
2. Indikator Mutu Layanan Klinis
N JENIS
KRITERIA INDIKATOR TARGET
O PELAYANAN
1 Layanan Umum Input Ketersediaan dokter umum 100%
yang memiliki SIP yang masih
berlaku
Proses Waktu tunggu rawat jalan 100%
tanpa pemeriksaan
laboratorium ≤ 30 menit
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
2 Layanan MTBS Input Ketersediaan petugas yang 100%
sudah terlatih
Proses Status gizi kurang dan kurang 100%
sekali dirujuk atau dilakukan
konseling gizi
Outcome Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
4 Layanan KIA Input Pemberi pelayanan bidan SIKB 100%
yang masih berlaku
Proses Ibu hamil yang berisiko tinggi 100%
dilakukan intervensi
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
5 Layanan Input Ketersediaan vaksin imunisasi 100%
Imunisasi dasar lengkap
Proses Kelengkapan informed consent 100%
saat imunisasi
Outcome Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
6 Layanan KB Input Tersedianya layanan KB di 100%
Puskesmas
Proses Skrining KB pada pasien baru 80%
terisi lengkap
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
8 Layanan TB Input Tersedianya layanan TB di 100%
puskesmas
Proses Semua pasien TB dilakukan 100%
tes dahak
Semua pasien TB dilakukan 100%
pencatatan dan pelaporan
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
11 Layanan Gizi Input Ketersediaan petugas yang 100%
sudah terlatih
Proses Pasien yang datang atau 100%
dirujuk ke gizi dilakukan
konseling
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
12 Layanan Input Ketersediaan petugas yang 100%
N JENIS
KRITERIA INDIKATOR TARGET
O PELAYANAN
Laboratorium terlatih
Proses Tidak adanya kejadian 100%
tertukarnya specimen
pemeriksaan
Tidak adanya kesalahan 100%
pemberian hasil pemeriksaan
laboratorium
Pemberian hasil pemeriksaan 100%
DPL dan darah widal < 2 jam
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
Layanan PKPR Input Ketersedian petugas layanan 100%
13 PKPR
Proses Pasien yang datang dilakukan 100%
konsultasi
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
15 Layanan Input Ketersediaan petugas layanan 100%
Farmasi farmasi
Proses Waktu tunggu pelayanan obat 100%
non racik <15 menit
Waktu tunggu pelayanan obat 100%
racikan <30 menit
Ketepatan pemberian obat 100%
kepada pasien
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
16 Layanan Input Ketersediaan dokter gigi yang 100%
Kesehatan Gigi memiliki SIP yang masih
dan Mulut berlaku
Proses Tepat lokasi tepat prosedur 100%
pencabutan gigi
Outcome Kepuasan pasien ≥ 80 %
17 Kesehatan Input Adanya penanggung jawab 100%
Lingkungan pengelola limbah puskesmas
Proses Ketersediaan pengelolaan 100%
limbah padat dan cair
Outcome Baku mutu limbah cair 100%
a. BOD < 30 mg/l
b. COD < 80 mg/l
c. TSS < 30 mg/l
d. PH 6 -9
A. UMUM
Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I merencanakan dan menerapkan
pemantauan, pengukuran, analisa dan proses peningkatan terus menerus sesuai
dengan Misi Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading:
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang berfokus pada
perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan peran serta
masyarakat dan kemitraan lintas sektor.
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dengan prinsip pelayanan
prima melalui peningkatan profesionalisme SDM dan berbasis teknologi.
3. Menyelenggarakan manajemen Puskesmas secara vertikal dan horisontal
melalui monitoring evaluasi yang berkesinambungan dan terus menerus.
4. Menguatkan peran serta masyarakat dalam sistem pembiayaan kesehatan
melalui jaminan kesehatan.
D. ANALISIS DATA
Pedoman ini menjelaskan analisis data untuk mengetahui kemajuan pencapaian
sasaran mutu, hasil survey, keluhan pelanggan, tindakan perbaikan dan
pencegahan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Kecamatan
Kelapa Gading.
E. PENINGKATAN BERKELANJUTAN
Pedoman ini menjelaskan sistem perbaikan berkesinambungan, tindakan
perbaikan dan tindakan pencegahan untuk penerapan sistem manajemen mutu
dan kinerja Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading. Koordinator/ penanggung
jawab UKP/ UKM/ satuan pelaksanaan unit dan fungsi terkait menetapkan dan
memelihara sistem perbaikan berkesinamungan yang berhubungan dengan
aktivitasnya untuk memelihara sistem manajemen mutu Puskesmas.
F. TINDAKAN KOREKTIF
Menetapkan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian potensial untuk mencegah terulang kembali. Tindakan perbaikan
harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang terjadi. Menetapkan
prosedur terdokumentasi untuk pengendalian tindakan perbaikan dengan :
1. Meninjau ketidaksesuaian ( termasuk keluhan pelanggan )
2. Menetapkan penyebab ketidaksesuaian
3. Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
4. Menyelidiki penyebab ketidaksesuaian untuk memastikan ketidaksesuaian
tidak terulang kembali
5. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan
6. Meninjau tindakan koreksi yang dilakukan
7. Mengevaluasi keefektifan koreksi yang dilakukan
G. TINDAKAN PREVENTIF
Menetapkan tindakan pencegahan dan menerapkan manajemen resiko untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan harus sesuai dengan
pengaruh masalah potensial itu. Menetapkan prosedur terdokumentasi untuk
pengendalian tindakan pencegahan dengan :
1. Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
2. Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian.
3. Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang diperlukan
4. Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
5. Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
6. Catatan mutu hasil tindakan perbaikan dipelihara
BAB X
PENUTUP