Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan
sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan atau
pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap eksis
ditengah persaingan global yang semakin kuat. Salah satu strategi yang paling tepat dalam
mengantisipasi adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu paripurna yang
berorientasi pada proses pelayanan bermutu, dan hasil pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan keinginan pelanggan atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi
pemakai jasa pelayanan kesehatan, maupun penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Banyaknya
pengunjung pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan
kepuasan pelanggan yang diperoleh berdasar pengalaman sebelumnya. Penilaian
keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi Puskesmas yaitu berupa
penilaian Kinerja Puskesmas mencakup Manajemen Sumber Daya Tenaga, alat, obat,
keuangan dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada
dan seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli
terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di
puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti diseluruh jajaran yang

1|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


ada di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Kepala Puskesmas, penanggung jawab
pelayanan klinis, penanggung jawab/coordinator UKM, dan seluruh karyawan
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
yang menjadi acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di
unit kerja baik untuk pelayanan administrasi manajemen, penyelenggaraan UKM, dan
pelayanan klinis untuk dilaksanakan pada tahun 2019.

1.Profil Organisasi

Wilayah Kecamatan Sawah Besar ,terletak di Kecamatan Sawah Besar kota administrasi
Jakarta Pusat yang memiliki luas wilayah 6,2 km 2 (12,79 persen dari total luas wilayah Kota
Administrasi Jakarta Pusat). Terbagi dalam 5 kelurahan, 49 RW, 597 RT dengan total
penduduk pada tahun 2018 adalah 135.707 jiwa (jumlah WNA+Jumlah WNI) dengan
44.599 Kepala Keluarga.

Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memiliki 5 wilayah Kelurahan yaitu :


a. Kelurahan Mangga Dua Selatan
b. Kelurahan Karang Anyar
c. Kelurahan Kartini
d. Kelurahan Pasar Baru
e. Kelurahan Gunung Sahari Utara

2|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


PETA WILAYAH KECAMATAN SAWAH BESAR

Batas Wilayah Kecamatan Sawah Besar adalah Sebagai Berikut :


a. Sebelah Utara : Jl Mangga Dua Raya / Rel KA Kemayoran-Kota/
Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
b. Sebelah Timur : Kali Mati –Bekas lapangan udara Kemayoran,
Jl Angkasa,Jl Gunung Sahari Raya
c. Sebelah Barat : Rel KA Layang Gambir – Kota , Kali Ciliwung / Kecamatan
Taman Sari Jakarta Barat
d. Sebelah Selatan : Jl Kalileo, Jl Abdul Rachman Saleh, Jl Taman Pejambon.

2. Penduduk Kecamatan Sawah Besar

Berdasarkan data tahun 2018, paling banyak tinggal di Kelurahan Mangga Dua Selatan
sebanyak 36.555 orang, kemudian diikuti oleh Kelurahan Karang anyar sebanyak 33.610
orang. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kelurahan Pasar Baru yaitu
sebanyak 16.040 orang. Kelurahan Mangga Dua Selatan memiliki RT, RW dan rumah
tangga terbanyak, yaitu 12 RW, 128 RT.

3|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


Gambaran Puskesmas
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar beralamat di Jalan Mangga Dua Dalam
Blok K No.13, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Kota
Administrasi Jakarta Pusat. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri atas 3 puskesmas
kelurahan, antara lain : Puskesmas Kelurahan Kartini, Puskesmas Kelurahan Pasar Baru,
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara.

Gedung Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dibangun pada tahun 2016 dan
selesai pembangunan tahun 2017. Dengan luas tanah 475 m 2,. Dengan luas bangunan
2.375 m2. . Gedung Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri dari 6 lantai. Lantai
pertama digunakan untuk Unit layanan Pendaftaran, Unit layanan Pelayanan 24 Jam/
ruang Tindakan, Unit layanan TBC, Unit layanan LANSIA. Lantai kedua digunakan
untuk Unit layanan Ruang Bersalin, Unit layanan Farmasi, Unit layanan Linen, ruang
Laktasi, Dapur bersih, Ruang UKM-UKP,ruang Jaga Dokter perempuan/ laki-laki, dan
ruang jaga bidan.
Lantai ketiga digunakan untuk Unit layanan MTBS, Unit layanan KIA, Unit
layanan Imunisasi, Unit layanan KB- Kespro, area bermain anak, Unit layanan kesehatan
lingkungan, Unit layanan konsultasi kesehatan, R.CSSD/sterilisasi, dan Musholla. Lantai
keempat digunakan untuk Unit layanan Gizi, Unit layanan VCT-IMS, Unit layanan Gigi,
Unit layanan umum, ruang Mutu, ruang KPLDH dan Unit layanan akupressure.
Lantai kelima digunakan untuk gudang obat, gudang alkes, dan Unit layanan
Laboratorium. Lantai enam : Ruang Kepala Tata Usaha, ruang kepegawaian, ruang
Kepala Puskesmas, ruang Rapat/ Aula, Gudang Arsip, ruang pengadaan dan ruang
CCTV/ server.
Terdiri dari 1 Puskesmas Kecamatan dan 3 Puskesmas Kelurahan :
1. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Terletak di Jl. Mangga Dua dalam K no 13.
2. Puskesmas Kelurahan Pasar Baru Terletak di Jl. Krekot Bundar
3. Puskesmas Kelurahan Kartini Terletak di Jalan Kartini dalam 8
4. Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Terletak di Jl. Gunung Sahari

4|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


II.1.3. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Kerja Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

1. Visi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


“Menjadi Puskesmas Terbaik Kebanggan DKI Jakarta Yang Bersama Masyarakat
Mewujudkan Budaya Sehat dan Mandiri ”

2. Misi
a. Menjalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan lintas sektoral dan
masyarakat dalam mewujudkan Budaya Sehat dan Mandiri
b. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
masyarakat.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana dengan standar mutu berbasis
teknologi.
d. Meningkatkan Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia secara terus
menerus.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan.

Tata Nilai

5|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


I : Integritas
Kesesuaian dalam berpikir, berkata, bertindak dengan baik dan benar
P : Profesional
Bekerja Secara efektif, efisien, dan bertanggung jawab.

A : Akuntabel
Transparan dan dapat dipertanggung jawabkan
Si : Sinergi
Kerjasama yang harmonis untuk mencapai satu tujuan
Vo: Visioner
Berpikir jauh kedepan untuk menghadapi perubahan.

3. Budaya Kerja Puskesmas sawah besar

6|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


7|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien
SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN SAWAH BESAR
d. SESUAI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 386 TAHUN 2016

KEPALA PUSKESMAS KEC. SAWAH BESAR


dr. SITI AINUN DWIYANTI
KA. SUB. BAG. TATA USAHA
MARSINA SIAHAAN, SE
PERENCANAAN : drg. EGINA KETAREN
SATUAN PENGAWAS INTERNAL BAGUS SATRIO M
drg. EGINA KETAREN BEND PENGELUARAN : KANDI SANTI AJI, SKM
dr. NI MADE DESY I BEND PENERIMA : TRI MINDARTI
KANDI SANTI AJI,SKM VERIFIKATOR : ROMANTIKA
ADM KEUANGAN : ROMANTIKA
KEPEGAWAIAN : AMAL BRIGJO
ADMINISTRASI UMUM : ANISSA C
PENGOLAH DATA & INFOKES : ANDI CAHYADI
PENGURUS BARANG : BAHTIAR EFFENDI
PEMB PENGURUS BARANG : FX .BIMA
SATPEL UPAYA KES PERORANGAN SATPEL UPAYA KES MASYARAKAT PJ RUMAH TANGGA :AHMAD ZAENUDIN
dr. YUDHA FRIATNA dr. PUTRI DESSI RAHMAWATI

UNIT LAYANAN PEMERIKSAAN UMUM : dr. MARYATI ESTER UKM ESENSIAL :


PUSKESMAS KEL. KARTINI
UNIT LAYANAN GIGI DAN MULUT : drg. JEFFREY S PROGRAM PROMKES : dr.LINDA Y/
UNIT LAYANAN KESEHATAN IBU : dr. ELY; SHELLA PROGRAM KESLING : IRWAN YUNARTO dr. IDA GUSTI AYU ARIWATI
PROGRAM KIA : DYAH ASTRI C
UNIT LAYANAN KB DAN KESPRO : dr. RADEMA
PROGRAM GIZI : MISRI LALYNA S
UNIT LAYANAN KES. ANAK IMUNISASI : dr. DIANA; FADILA SRI PROGRAM P2P (PM-PTM) : dr. NI MADE DESY PUSKESMAS KEL. PASAR BARU
UNIT LAYANAN KES. ANAK MTBS : dr. GINA AGHNIA PROGRAM KB : DEVIN ANNA dr. LILLY BUDIHARTO
UNIT LAYANAN 24 JAM / IGD : dr. DANIEL P PROGRAM KESPRO_CATEN : dr. RADEMA
UNIT LAYANAN GIZI : MISRI LALYNA; POSBINDU : DESSY EXA
IVANA IMUNISASI : NIKE W PUSKESMAS KEL. GUNUNG SAHARI UTARA
UNIT PEMERIKSAAN PARU & KUSTA : dr. DANIEL P; HILDA PROGRAM PIKUMBANG : dr.DIANA
PROGRAM HIV/IMS/P2P : dr. SURYATI
drg. NURHASRUL
UNIT LAYANAN LANSIA & HENDAYA : dr. CAROLINE HARYONO
PROGRAM IVA : DYAH PARAMITHA
UNIT LAYANAN HAJI : dr. PUTRI DESSI R
PROGRAM TBC : RATNANING SUB KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
UNIT LAYANAN IMS DAN VCT/PDP : dr. SURYATI PROGRAM PERKESMAS : BERTUA H DOKTER UMUM : dr. PUTRI DESSI R
UNIT LAYANAN PTM : dr. NI MADE DESY PROGRAM SURVEILLANCE : dr. ELY DOKTER GIGI : drg. EGINA KETAREN
UNIT LAYANAN PKPR : dr. DIYYAH N; FITRI BIDAN : DYAH ASTRI CATURNINGSIH
UNIT LAYANAN KONSELING KESWA : dr. DIYYAH N UKM PENGEMBANGAN : PERAWAT : RATNANING DYAH ASTUTI
UNIT LAYANAN AKUPRESUR : dr. MARYATI ESTER; PRIYO PROGRAM KPLDH : dr. RADEMA
UNIT LAYANAN KESLING : IRWAN YUNARTO; DINA KESEHATAN LANSIA : dr.CAROLINE 8|Ped o m aNUTRISIONIS
n M u t u d:: TRI
APOTEKER
MISRI LALYNA SARI
a nHANDAYANI,
K e s eApt
lama tan Pasien
KESEHATAN JIWA : dr. DIYYAH N. SANITARIAN : IRWAN YUNARTO
UNIT LAYANAN RUANG BERSALIN : dr. PUTRI DESSI R; EVI
PKPR/KTA-P : dr. DIYYAH N PENYULUH KES : --
UNIT PENDAFTARAN & REKAM MEDIS : HENDY FILANO PROGRAM UKS/UKGS : dr. TIKA PERAWAT GIGI : RASMIYATI
UNIT LAYANAN FARMASI : TRI HANDAYANI S.APT
ANALIS KESEHATAN : Y U L I A
UNIT LAYANAN LABORATORIUM : dr. M. ESTER; AGUS SATRIO
UNIT CSSR : SIWI YOULISTIYO
UNIT NURSE STATION : ESTERIA ; LULU R
Struktur Organisasi Tim Mutu

 Kebijakan Mutu
a. Puskesmas Sawah Besar berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
berfokus pada kepuasan Pasien, Masyarakat dan Karyawan dengan sasaran
mutu yang terukur disertai peningkatan kualitas yang berkesinambungan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Proses pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terdiri dari UKM
essensial dan UKM Pengembangan.
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis

1.2 Ruang Lingkup:


Lingkup Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini disusun berdasarkan standar
akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis. Adapun UKM Esensial
terdiri dari Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan sasaran/
pasien dengan menerapkan manajemen risiko.

9|Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien


1.3 Tujuan
Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) maupun untuk Upaya Kesehatan Perorangan / klinis (UKP).

1.4 Landasan Hukum dan Acuan


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Pedoman Mutu dan Keselamatan
Pasien ini adalah
1.4.1.1 Undang – undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Kesehatan
1.4.1.2 Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan
Masyarakat
1.4.1.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691
tahun 2011 tentang
keselamatan pasien Rumah Sakit
1.4.1.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun
2013 tentang
pedoman pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan.
1.4.1.5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun
2014 tentang
standar pelayanan keselamatan di puskesmas
1.4.1.6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 42 tahun
2013 tentang
penyelenggaraan Imunisasi
1.4.1.7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 tahun
2012 tentang
penyelenggaraan laboratorium Puskesmas
1.4.1.8 Peraturan menteri kesehatan No.46 Tahun 2015 tentang akreditasi
FKTP
1.4.1.9 Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 334 tahun 2014 tentang
pembentukan,
Organisasi, dan tata Kerja Puskesmas.
Acuan yang digunakan dalam menyusun Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini
adalah pedoman penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas kesehatan Tingkat pertama
(FKTP), Direktorat Bina upaya kesehatan Dasar tahun 2015.

10 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
1.5 ISTILAH DAN DEFINISI
 Dokumen
Dokumen adalah surat penting atau berharga yang sifatnya tertulis atau tercetak yang
berfungsi atau dapat dipakai sebagai bukti ataupun keterangan.
 Efektifitas
Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas
dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang di capai, makin
tinggi efektifitasnya.
 Efisien
Efisien adalah kemampuan untuk bekerja dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik
dengan menggunakan waktu, uang dan hal yang lainnya dengan cara yang efektif.
 Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari pimpinan puncak perusahaan
tentang komitmen perusahan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek
mutu dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan.
 Kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari
perbandingan antara persepsi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya mulai
dari pendaftaran sampai pasien keluar dari puskesmas minimal 80% dari hasil analisa
data.
 Koreksi
Koreksi adalah pembetulan, perbaikan, pemeriksaan, koreksi terhadap diri sendiri akan
menumbuhkan sikap rendah hati, dan tidak cepat menyalahkan orang lain.
 Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita
penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.

 Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien dan Keselamatan pasien


Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien dan Keselamatan pasien adalah dokumen yang
memberi informasi yang konsisten ke dalam atau
keluar tentang sistem manajemen mutu. Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien dan
Keselamatan pasien disusun, ditetapkan, dan dipelihara
oleh Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sehingga semua proses di Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar dapat berjalan dengan baik dan benar.
 Perencanaan mutu
Perencanaan mutu didefinisikan sebagai dokumen yang menetapkan proses, prosedur dan
sumber daya terkait yang akan diterapkan oleh siapa dan kapan untuk memenuhi

11 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
persyaratan proyek, produk, proses atau kontrak.
 Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses.
 Proses
Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh
berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu
secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan sehingga visi, misi, dan tujuan
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dapat terwujud.
 Rekaman
Rekaman adalah dokumen atau segala sesuatu yang dapat menjadi bukti pelaksanaan
suatu kegiatan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Rekaman dapat di pakai untuk
mendokumentasikan ketelusuran, memberi bukti verifikasi, serta tindakan pencegahan
dan tindakan korektif. Rekaman bisa berupa foto, absensi, sertifikat dan materi.
 Indikator Mutu
Indikator mutu adalah target dari masing – masing unit pelayanan di Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar yang ingin di capai dalam jangka waktu tertentu. Indikator mutu
harus mempunyai syarat SMART yaitu :
1.5.1.1 Spesific : Indikator mutu tersebut jelas, menggambarkan hasil
spesifik yang diinginkan.
1.5.1.2 Measureable :indikator mutu tersebut harus bisa diukur (baik dalam
bentuk jumlah ataupun presentase).
1.5.1.3 Achievable : indikator mutu tersebut menentukan target untuk
dapat dicapai.
1.5.1.4 Reliable ; Indikator mutu tersebut haruslah sesuatu yang nyata yang
bisa dipertanggungjawabkan.
1.5.1.5 Time Frame : Indikator mutu tersebut melingkupi waktu yang jelas,
sehingga waktu seharusnya indikator itu dicapai sudah jelas di awal
pembuatan indikator mutu tersebut.

12 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
BAB II

SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

2.1 PERSYARATAN UMUM


Puskesmas Sawah Besar menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas
maupun pelayanan klinis, yang meliputi kejelesan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang
berdasar kebutuhan masyarakat atau pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil – hasil yang
dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

2.2 PENGENDALIAN DOKUMEN


Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu Puskesmas
Kecamatan
Sawah Besar yang disusun meliputi :
Tingkat I : Surat Keputusan (SK), Kebijakan dan Pedoman Mutu dan Keselamatan
Pasien / Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien dan Keselamatan pasien
Tingkat II : Kerangka Acuan kegiatan, Panduan atau Pedoman
Tingkat III :Standar Operasional Prosedur, Uraian Jabatan, Standar Kompetensi, GAP
Komptensi
Tingkat IV : Rekaman – rekaman dan Form sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pelaksanaan Kebijakan atau pedoman prosedur.
Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini ditetapkan oleh tim Manajemen Mutu
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dan disahkan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar, didelegasikan kepada Wakil Manajemen Mutu (WMM) yang telah ditunjuk
oleh Kepala Puskesmas. WMM bertanggung jawab untuk menjamin sistem manajemen

13 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
mutu dengan semua kebijakan yang ada di dalam Puskesmas. Semua dokumen
dikendalikan oleh Document Control (DC) dan diberi status Dokumen Terkendali, Tidak
terkendali, dan Kadarluarsa.

 Dokumen Terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/ pelaksana, terdaftar dalam
Daftar Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “DOKUMEN TERKENDALI”.

 Dokumen Tidak Terkendali


Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan ekternal atau atas permintaan pihak di
luar FKTP digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI”. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung Jawab
Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
 Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karen telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel “DOKUMEN KEDALUWARSA”.
Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.

Proses penyusanan atau penerbitan dokumen dimulai dari usulan unit atau penanggung
jawab unit / program / tim manajemen mutu yang dimulai menentukan rencana,
pembutan draft dokumen dan diserahkan untuk diperiksa dan disetujui. Bila
merupakan revisi dari dokumen sebelumnya, maka menuliskan jenis perubahan pada
lembar daftar revisi dan melampirkan pada draft dokumen.
Pengesahan dokumen mengikuti matriks :
Dokumen Pedoman Mutu Pedoman / Kerangka Standart
dan panduan Acuan operasional
Keselamatan prosedur &
Pasien daftar tilik

Dibuat Tim Penanggung Penanggung Penanggung


Manajemen jawab unit & jawab Unit & jawab Unit
Mutu program program & Program

14 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Diperiksa Kepala Tim manajemen Tim Manajemen Tim
Puskesmas Mutu Mutu manajemen
Mutu
Disetujui Kepala Kepala Kepala Kepala
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas

Proses Penarikan dokumen dilakukan oleh DC untuk dokumen yang sudah tidak
berlaku dan mencatat tanggal penarikan. Dokumen master diberikan cap kadarluarsa
dan disimpan maksimal 2 tahun.
Proses pemusnahan dokumen dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing.
Pemusnahan Dokumen dilakukan sesuai waktu penyimpanan yang ditetapkan dan
menyertakan bukti hasil pemusnahan dengan formulir berita acara pemusnahan
dokumen.

2.3 PENGENDALIAN REKAM IMPLEMENTASI


- Rekaman adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan yang
telah dilaksanakan.
- Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
- Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi sehingga
mudah dan cepat ditemukan apabila diperlukan.
- Rekaman pada unit dikendalikan oleh masing-masing penanggung jawab unit atau
program.

15 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
BAB III

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

3.1 Komitmen Manajemen


Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
Upaya Kesehatan Masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
puskesmas bertanggung jawab untuk menetapkan seluruh persyaratan yang ada pada
Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien dan Keselamatan pasien ini

3.2 Fokus Pada Sasaran/ Pasien


Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,
perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan
pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.

3.3. Kebijakan Mutu


Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan
penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan
Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis (UKP) dan kebijakan
mutu pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

3.4 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/


Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/ standar pelayanan minimal
yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraan upaya
puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan,
hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

16 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program kegiatan
peningkatan mutu yang meliputi :
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/ kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.

3.5 Tanggung Jawab dan Wewenang :


A. Kepala Puskesmas Kecamatan
 Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas Kecamatan;
 Puskesmas kecamatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif selain kuratif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tinggi nya di
tingkat kecamatan.
 Untuk melaksanakan tugas tersebut, puskesmas Kecamatan mempunyai
fungsi :
 Penyusunan rencanan strategis, rencana kerja dan anggaran
puskesmas kecamatan.
 Pelaksanaan rencana strategis, dokumen pelaksanaan anggaran
puskesmas kecamatan.
 Pelaksanaan pedoman, standar dan prosedur teknis pelayanan
kesehatan tingkat kecamatan.
 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan
 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga
berencana yang bersifat UKM dan UKP
 Penyelenggaraan pelayanan gizi yang bersifat UKM dan UKP
 Penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
 Penyelenggaraan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

17 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
 Membentuk struktur organisasi, menunjuk dari seorang anggota manajemen
Puskesmas Sawah Besar menjadi Wakil Manajemen Mutu dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan.
 Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke
pelaksana terkait di dalam puskesmas.
 Memelihara, meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang.

B. Wakil Manjaemen Mutu


 Melaksananakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan persyaratan
yang
ditetapkan
 Memastikan bahwa proses-proses yang dibutuhkan untuk sistem
manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara
 Melaporkan kepada Kepala Puskesmas Sawah Besar atas kerja Sistem
Manajemen Mutu dan hal-hal lain yang perlu ditingkatkan
 Memastikan peningkatan perhatian atas kepentingan persyaratan
pelanggan ke seuruh anggota Puskesmas Sawah Besar
 Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar/ lintas sektoral
sehubungan dengan Sistem Manajemen Mutu

C. Kepala UKP, kepala UKM, Kepala


Unit (Puskesmas Kelurahan)
 Melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan
 Memastikan bahwa tugas, tanggung jawab dan wewenang yang telah
ditetapkan, dilaksanakan.

3.6 Komunikasi Internal


Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, diskusi, email, grup whatsapp, surat internal dan media lain yang tepat untuk
melakukan komunikasi.

18 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
BAB IV

TINJAUAN MANAJEMEN

4.1 Umum
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun

4.2 Masukan tinjauan manajemen meliputi :


Masukan tinjauan manajemen meliputi :
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/ sistem
Pelayanan
4.3 Luaran Tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah
 Peningkatan efektifitas sistem - sistem manajemen mutu
 Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan terkait dengan
persyaratan pelanggan

19 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
 Identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang
perlu dilakukan.

BAB V

MANAJEMEN SUMBER DAYA

5.1 Penyediaan Sumber Daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi untuk
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Klinis
(UKP). Penanggung jawab Unit memantau dan mengevaluasi kebutuhan sumber daya di
unit masing-masing.

5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


 Kepala puskesmas bertanggung jawab untuk penyediaan sumber daya manusia
yang dibutuhkan & pengelolaannya.
 Kepala puskemas menetapkan spesifikasi jabatan untuk koordinator dan personil
yang berada di bawahnya.
 kepala puskesmas menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan,
pelatihan, kemampuan dan pengalaman.
 Penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, proses kredensial, proses
pelatihan dan peningkatan kompetensi.
5.3 Infrasruktur

20 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Kepala Puskesmas Sawah Besar menetapkan, menyediakan, memelihara dan
menentukan persyaratan bangunan, ruang kerja, alat medis dan non medis, sarana
transportasi dan komunikasi maupun sistem informasi dalam rangka pelayanan kesehatan
yang bermutu.
Puskesmas Sawah Besar mengevaluasi efisiensi dan efektifitas penggunaan bangunan,
ruang kerja, alat medis dan non medis, sarana transportasi dan komunikasi dan sistem
informasi.
Puskesmas Sawah Besar melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi bangunan, ruang
kerja, alat medis dan non medis, sarana transportasi, komunikasi dan sistem informasi.

5.4 Lingkungan Kerja


Puskesmas Sawah Besar menentukan dan mengatur lingkungan kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan mutu layanan. Lingkungan kerja
Puskesmas Sawah Besar dipengaruhi pula oleh faktor fisik lingkungan sekitar dan faktor
lain seperti kebisingan, suhu, kelembaban, cahaya ataupun cuaca.
Terlaksananya 5R dilingkungan kerja Puskesmas Sawah Besar:
 Rajin : Setiap individu melaksanakan tugas masing-masing dengan bertanggung
jawab dan tidak melanggar aturan
 Ringkas : Barang yang ada hanya yang berguna, jelas identitasnya dan sesuai dengan
stok barang
 Rapi : Barang ditempatkan dengan baik diberi label dan menempati tempat yang
sudah ditentukan
 Resik : Setiap barang dijaga kebersihannya dan petugas bertanggung jawab dengan
menyediakan saranan kebersihan yang cukup
 Rawat : Pemeliharaan keadaan ringkas, rapi, resik, terpelihara dengan pengawasan
secara berkala
Pengukuran kebisingan, temperature, kelembaban, cahaya ataupun cuaca di lingkungan
kerja Puskesmas Sawah Besar secara rutin dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

21 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
BAB VI

PENYELENGGARAAN PELAYANAN

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk
memecahkan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Hal ini meliputi :
1. Upaya kesehatan esensial
2. Upaya kesehatan pengembangan
Kegiatan dalam proses perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi :
Survei Mawas Diri (SMD)

Pemberdayaan Masyarakat Adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat persuasif dan
tidak memerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan
kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan dan memecahkan masalah,
menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan
dukungan tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat. Pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang
kesehatan dengan demikian pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan
kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan bisa
diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat, kemudian merencanakan dan melakukan cara pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat tanpa tergantung pada bantuan dari luar.

22 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan
kepala kelurahan dan petugas kesehatan (petugas puskesmas, bidan di kelurahan).

Tujuan SMD
a. Mengumpulkan data masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat.
c. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan.
d. Diperolehnya dukungan kepala desa/ kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di RW Siaga.

Sasaran SMD

Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada kelurahan atau menetapkan sampel rumah
dilokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku pada umumnya di kelurahan.

Lokasi SMD

SMD dilaksanakan di RW /kelurahan yang berada di wilayah kecamatan sawah besar.

Pelaksana SMD

SMD dilaksanakan oleh kader dan tokoh masyarakat atau sekelompok warga masyarakat
yang telah ditunjuk pada pertemuan tingkat RW / Kelurahan.

Waktu SMD

SMD dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pertemuan tingkat RW/ kelurahan.

Langkah-langkah SMD

23 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
a. Persiapan
Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas dan kelurahan
(data sekunder).
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat, dan tidak bersifat mempengaruhi
responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup, dan menjaring
5) Menampung juga harapan masyarakat

b. Pelaksanaan
1) Penjelasan mengenai SMD
2) Penjelasan dan pendistribusian instrument SMD (daftar pertanyaan)
beserta cara pengisiannya
3) Tanya jawab/ diskusi mengenai instrument SMD
c. Tindak Lanjut
1) Menindaklanjuti kembali pelaksanaan SMD
2) Merangkum, mengolah, dan menganalisa data yang telah dikumpulkan
3) Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
d. Pengolahan Data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati :
Masalah yang dirasakan oleh masyarakat
1) Prioritas masalah
2) Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan
masalah

III.1.2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

MMD adalah pertemuan seluruh warga RW/ kelurahan atau warga


masyarakat yang mewakili semua komponen masyarakat di RW/ kelurahan untuk
membahas hasil survei mawas diri dan merencanakan upaya penanggulangan
masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang diperoleh dari hasil survei
mawas diri.

Tujuan MMD :

a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.


b. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di RW Siaga.
24 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
c. Masyarakat membentuk forum RW Siaga dan menetapkan koordinator
pelaksanaan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat).
d. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan di
wilayahnya.
e. Mempersiapkan pelatihan kader dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kader dalam mengembangkan RW Siaga dan operasional UKBM.

Tempat pertemuan

Tempat pertemuan sebaiknya di RW/ Kelurahan, dengan memilih pos RW atau tempat
lain yang bisa menampung kurang lebih 20 - 30 orang peserta.

Peserta pertemuan

a. Peserta tingkat Kecamatan meliputi Camat, TP-PKK kecamatan, Kepala Puskesmas,


Staf Puskesmas, Diknas, Departemen Agama, Lintas sektor terkait
b. Peserta tingkat Kelurahan meliputi Lurah, RT-RW, BPM, Tokoh Agama dan Tokoh
Masyarakat.

Waktu

Waktu pertemuan segera setelah SMD atau disesuaikan dengan kesediaan dan
kondisi RW/ Kelurahan yang bersangkutan, agar memungkinkan semua yang diundang
dapat hadir serta cukup memberikan kesempatan untuk tercapainya tujuan musyawarah
masyarakat desa/ kelurahan.

Pelaksanaan

a. Dilakukan pertemuan antara petugas kesehatan puskesmas dengan perwakilan


masyarakat.
b. Penyajian hasil SMD oleh petugas kesehatan puskesmas
c. Perumusan dan penentuan perioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan
masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari
petugas kesehatan puskesmas
d. Menggali dan mengenali potensi yang ada dimasyarakat untuk memecahkan
maslah yang dihadapi

25 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
e. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dalam rangka penanggulangan
masalah kesehatan
f. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja

III.1.3. Survei Kebutuhan Mayarakat

Survei kebutuhan masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan


tentang identifikasi kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran dan
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggaraan pelayanan
publik dengan menggunakan instrumen lembar Survei kebutuhan masyarakat.

Tujuan dari Survei kebutuhan masyarakat

1. Mengetahui kebutuhan masalah atau kebutuhan program puskesmas yang


diinginkan masyarakat
2. Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
pelaksanaan program puskesmas
3. Mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan dilaksanakan.

Langkah-langkah pelaksanaan survei kebutuhan masyarakat

1. Persiapan
a. Menentukan data/pertanyaan apa saja yang ada pada instrumen survei
b. Menentukan siapa saja yang akan melakukan survei
c. Menentukan waktu pelaksanaan survei
d. Menentukan sasaran survei

2. Pelaksanaan
a. Penjelasan kepada petugas yang akan melakukan survei mengenai cara
pengisian instrumen survei
b. Pendistribusian instrumen survei pada puskesmas kelurahan
c. Proses pengisian instrumen survei oleh petugas kesehatan yang ada di
puskesmas kelurahan untuk kemudian diserahkan pada petugas kesehatan
di puskesmas kecamatan

26 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
3. Tindak lanjut
a. Proses rekapitulasi hasil survei
b. Analisa dan data hasil survei

III.1.4. Form Umpan Balik

Merupakan salah satu fasilitas masyarakat untuk menyampaikan keluhan,


kritik dan saran mengenai penyelenggaraan pelayanan puskesmas berupa formulir
untuk penilaian pelaksanaan kegiatan, menampung keluhan dan saran/ masukan
yang dibagikan kepada masyarakat/ sasaran program pada saat kegiatan.
Tujuannya untuk mengidentifikasi keluhan atau masukan dari masyarakat terkait
pelayanan program puskesmas. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan
umpan balik dari masyarakat adalah :

1) Pelaksana kegiatan membagikan form umpan balik secara sampling 10%


dari total seluruh peserta/ sasaran di sesi akhir kegiatan
2) Masyarakat mengisi form umpan balik berupa penilaian pelaksanaan
kegiatan dan menulis keluhan dan saran
3) Pelaksana dan penanggungjawab program merekap, menganalisa dan
membuat rencana tindak lanjut dari hasil identifikasi umpan balik.

III.1.5 Media Komunikasi

Media komunikasi yang melibatkan masyarakat yaitu nomor telfon pengaduan,


sms pengaduan, Qlue (CRM), Facebook, Whatsapp, Instagram media
komunikasi lainnya.

III.1.6. Wawancara/ Tatap Muka dengan Masyarakat

Wawancara/ tatap muka dengan masyarakat adalah suatu cara


mengumpulkan data/informasi dengan cara bertatap muka secara langsung dan
mengajukan pertanyaan langsung kepada masyarakat/ sasaran program.
Tujuannya adalah mendapatkan masukan langsung dari masyarakat terkait
pelayanan program puskesmas. Masukan dari masyarakat bisa berupa aspirasi/
kritikan maupun saran.

27 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Langkah selanjutnya setelah mendapatkan identifikasi kebutuhan
masyarakat adalah menyusun usulan kegiatan yang bersumber pada kebijakan
yang berlaku, baik nasional maupun daerah, berdasarkan laporan kegiatan
tahun sebelumnya dan identifikasi kebutuhan masyarakat. Setelah rencana
usulan kegiatan (RUK) tersusun, selanjutnya mengajukan usulan kegiatan
tersebut ke dinas kesehatan DKI Jakarta unuk persetujuan pembiayaannya.
Perlu diperhatikan dalam mengajukan usulan kegiatan harus dilengkapi dengan
usulan kebutuhan rutin, sarana, dan prasarana, dan operasional puskesmas
beserta pembiayaannya. Selanjutnya dilakukan penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK) yang telah disetujui dinas kesehatan.

 INDIKATOR KINERJA PROGRAM UKM


STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DAN INDIKATOR KINERJA

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2019

No INDIKATOR TARGET

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1(ANC) Di Wilayah Kecamatan


1 100%
Sawah Besar Sesuai Standar

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Di Wilayah Kecamatan Sawah


2 100%
Besar Sesuai Standar

Pelayanan Kesehatan Neonatal Di Wilayah Kecamatan Sawah


3 100%
Besar Sesuai Standar

Pelayanan Kesehatan Balita Di Wilayah Kecamatan Sawah Besar


4 100%
Sesuai Standar

Persentase Anak Usia Sekolah Yang Mendapatkan Skrining


5 100%
Kesehatan Sesuai Standar

Skrining Usia Produktif (15-59) Tahun Di Wilyah Kec.Sawah


6 100%
Besar Sesuai Dengan Standar

Penatalaksanaan Pelayanan Kesehatan Terstandar Pada Warga


7 100%
Negara Indonesia Usia 60 Tahun Ke Atas

8 Pasien Hipertensi Yang Mendapatkan Pelayanan Sesuai Standar 100%

28 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Pasien Diabetes Mellitus Yang Mendapatkan Pelayanan Sesuai
9 100%
Standar

Pelayanan Kesehatan Jiwa Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa


10 100%
Sesuai Dengan Standar

11 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan TB Sesuai Standar 100%

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV


12 100%
Sesuai Standar

 Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2019

UPAYA TARGET
INDIKATOR KEGIATAN
PELAYANAN TAHUN 2019

1 2 3

Persentase SKPD/ Tenaga Kesehatan


yang mengkampanyekan dan
1 30%
melaksanakan minimal tiga indikator
GERMAS
PROMOSI
KESEHATAN 2 Cakupan Kelurahan Siaga Aktif 100%

Peningkatan wawasan terhadap


3 masyarakat tentang PM dan PTM 90%
(Sosialisasi Program Prioritas)

Persentase Tempat-tempat Umum (TTU)


1 yang Memenuhi Syarat Kesehatan 65%
Lingkungan
KESEHATAN
LINGKUNGAN
Persentase Tempat Pengolahan Makanan
2 (TPM) yang Memenuhi Syarat Kesehatan 40%
Lingkungan

KIA 1 Pelayanan Kesehatan Ibu hamil K1 di 100%


wilayah kecamatan sawah besar sesuai
standar

29 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Di
2 Wilayah Kecamatan Sawah Besar Sesuai 100%
Standar

Pelayanan Kesehatan Neonatal Di


3 Wilayah Kecamatan Sawah Besar Sesuai 100%
Standar

Pelayanan Kesehatan Balita Di Wilayah


4 100%
Kecamatan Sawah Besar Sesuai Standar

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Di


5 Wilayah Kecamatan Sawah Besar Sesuai 100%
Standar

Pelayanan Kesehatan Komplikasi


6 Maternal Di Wilayah Kecamatan Sawah 100%
Besar Sesuai Standar

Pelayanan Kesehatan Komplikasi


7 Neonatal Di Wilayah Kecamatan Sawah 100%
Besar Sesuai Standar

Pelayanan Kesehatan Ibu hamil K4 di


8 wilayah kecamatan sawah besar sesuai 100%
standar

Pelayanan Kesehatan bayi di wilayah


9 100%
kecamatan sawah besar sesuai standar

1 Cakupan peserta KB aktif 80%

KB/KESPRO- 2 Cakupan peserta KB pasca salin 100%


CATIN
Persentase calon pengantin yang
3 40%
melakukan skrining kesehatan

GIZI Persentase balita 6-59 bulan mendapat


1 90%
kapsul vitamin A

Persentase balita yang ditimbang berat


2 80%
badannya (D/S)

Persentase anak balita kurus yang


3 90%
mendapat makanan tambahan

Persentase kasus balita gizi buruk yang


4 100%
mendapat perawatan

5 Persentase balita ditimbang yang naik 76%


berat badannya (N/D')

30 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat
6 75%
ASI ekskusif

Persentase Wanita Usia Subur Yang


Melakukan Skrining Kanker Serviks Dan
1 100%
Kanker Payudara Dengan IVA Dan
Sadanis

Persentase Kelurahan Yang Menjalankan


2 Posbindu Di Wilayah Kecamatan Sawah 100%
Besar

Persentase Penduduk Penderita Diabetes


3 Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan 100%
Sesuai Standar
PTM
Persentase Penduduk Penderita
4 Hipertensi Yang Mendapatkan Pelayanan 100%
Kesehatan Sesuai Standar

Persentase Penduduk Usia 15-59 Tahun


5 Yang Diskrining Faktor Risiko Penyakit 100%
Tidak Menular (PTM)

Persentase Puskesmas yang


6 melaksanakan pelayanan penyakit tidak 5 kelurahan
menular secara terpadu (PANDU PTM)

Tata Laksana Orang Terduga TBC Yang


TB 1 Mendapatkan Pelayanan Kesehatan 100%
Sesuai Standart

Proporsi penemuan kasus kusta baru


KUSTA 2 95%
tanpa cacat

Persentase Kelurahan Universal Child


1 100%
Immunization (Uci)

Persentase Cakupan Imunisasi Pentabio


Lanjutan Pada Anak Usia 12 S/D 23
2 53%
Bulan Selama Satu Tahun Dikecamatan
Sawah Besar
IMUNISASI
Persentase Cakupan Imunisasi MR
Lanjutan Pada Anak Usia 12 S/D 23
3 53%
Bulan Selama Satu Tahun Dikecamatan
Sawah Besar

Persentase cakupan pada anak usia SD


4 91%
(kls 2 dan 5 SD)
31 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Cakupan Pelayanan Kesehatan ODHA
1 Yang Mendapatkan Pengobatan Sesuai 67%
Standar Di Kecamata Sawah Besar
HIV/ART
Persentase Orang Yang Beresiko HIV yg
2 mendapatkan pelayanan Sesuai Standar 100%
Di Kecamatan Sawah Besar

Persentase Kasus Suspek Campak


1 Dilakukan Pengambilan Sampel 100%
Spesimen

Persentase Kasus Berpotensi KLB Yang


Dilakukan Investigasi Dalam Waktu ≤ 24
2 100%
Jam Pada Kurun Waktu Tertentu
Dikecamatan Sawah Besar

AFP Rate ≥ 2 Per 100.000 Penduduk


3 Usia < 15th Dalam Kurung Waktu 2,00 RATE
Tertentu Dikecamatan Sawah Besar

Cakupan Deteksi Dini Hep-B Bagi Ibu


4 Hamil Dalam Kurun Waktu Tertentu 55%
Dikecamatan Sawah Besar

SURVEILANS
Persentase Puskesmas Yang Melakukan
Pemeriksaan Dan Tatalaksana
5 Pneumonia Pada Balita Dengan Metode 40%
MTBS Dalam Kurun Waktu Tertentu
Dikecamatan Sawah Besar

Persentase Puskesmas Yang Melakukan


6 50%
Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)

CFR Demam berdarah dengue ≤ 1%


7 Dalam Kurun Waktu Tertentu 0,04%
Dikecamatan Sawah Besar

Persentase puskesmas yang


8 15%
melaksanakan Autopsi Verbal

Presentase puskesmas yang


9 melaksanakan peningkatan layanan 60%
penyakit Kecacingan

32 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Pelayanan Kesehatan Dalam Asuhan
PERKESMAS 1 Keperawatan Di Wilayah Kec. Sawah 100%
Besar Sesuai Standar.

Persentase Anak Usia Sekolah Yang


UKS-UKGS 1 Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai 100%
Standar

Persentase ODGJ berat yang


KESWA 1 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100%
standart

Persentase WNI Usia 60 tahun ke atas


LANSIA 1 mendapatkan skrining kesehatan sesuai 100%
standar

Proporsi Keluarga Dengan (Indeks


1 Keluarga Sehat/IKS) Berkategori Sehat , 38%
KPLDH Nilai IKS > 0.8

Persentase Permasalahan Kesehatan


2 40%
Yang Diintervensi Oleh Tim KPLDH

Tercapainya Cakupan Skrining Tumbuh


Kembang Dipaud Pada Kurun Waktu
PIKUMBANG 1 80%
Tertentu Di Wilayah Kecamatan Sawah
Besar

Persentase puskesmas yang


HATRA 1 menyelenggarakan Upaya Pengembangan 40%
Kesehatan Tradisional

Cakupan pemberian Tablet Tambah


Darah pada remaja putri dengan usia 12-
1 30%
18 tahun yang bersekolah di SLTP dan
PKPR SLTA di Kecamatan Sawah Besar

Persentase Puskesmas yang


2 menyelenggarakan Pelayanan kesehatan 80%
peduli remaja

 PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL


A. LINTAS PROGRAM
NO Program Program/Unit Uraian Peran
33 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Terkait

1. Promosi Seluruh Progam/ a. Menyiapkan materi penyuluhan


Kesehatan Unit b. Melakukan penyuluhan
c. Melakukan pencatatan tentang
penyuluhan yang sudah diberikan
d. Ikut membantu saat pengkajian PHBS
Pengadaan dan Membantu dalam merencanakan dan
Perencanaan mengadakan pencetakan media promkes

2. Gizi Seluruh Program/ a. Berperan dalam screening kasus BGM


Unit Berperan dalam screening kasus ibu
hamil KEK
b. Membantu pembagian PMT sesuai
kriteria sasaran
c. Membantu rujukan kepada pasien yang
membutuhkan
d. Membantu memberikan materi
penyuluhan terkait gizi
Farmasi Membantu memeriksa stok dan distribusi
vitamin A

Perkesmas Memberikan asuhan keperawatan kepada


balita gizi buruk

UKS Membantu screening pada anak sekolah


dan memberikan konseling tentang
kesehatan anak

KPLDH Membantu screening balita gizi kurang


atau gizi buruk yang ditemukan saat
pendataan

Petugas Pelaksana a. Ikut hadir pertemuan koordinasi


Gizi Kelurahan program gizi masyarakat
b. Memberikan evaluasi dan gambaran
data tentang kondisi terakhir wilayahnya
3. Kesehatan Petugas pelaksana a. Melakukan kegiatan Pemberantasan
Lingkungan Kesling Sarang Nyamuk
b. Melakukan pemeriksaan Depot Air

34 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Minum
c. Melakukan pemeriksaan Tempat
Pengolahan Makanan
d. Melakukan pemeriksaan Tempat-
Tempat Umum
e. Melakukan pembinaan kepada kader
jumantik
Unit Layanan Menjalin kerjasama pengelolaan limbah
cair supaya limbah cair yang dihasilkan
dapat dikelola dengan baik dan tidak
mencemari lingkungan

4. KIA Unit Layanan Melakukan rujukan kepada pasien yang


membutuhkan

Bidan Pelaksana a. Melaksanakan kelas ibu hamil


KIA Kelurahan b. Melaksanakan pelacakan, kunjungan
dan pemantauan ibu hami, ibu nifas dan
neonatus resiko tinggi
c. Membuat laporan KIA
d. Membantu memberikan evaluasi dan
gambaran (update data) tentang kondisi
wilayahnya
Promkes, Gizi, KB Memberikan penyuluhan

KPLDH Membantu menemukan ibu hamil yang


belum terdata/ tidak memeriksakan ke
fasilitas kesehatan

Kepala Puskesmas, a. Melakukan diskusi untuk pembahasan


Kepala Satuan kasus kematian ibu, kematian neonatus
Pelaksana, Lintas dan kematian bayi
Program b. Membantu melakukan pembinaan bidan
pelaksana dan bidan praktek swasta
Laboratorium Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai
standar dan pemeriksaan lain bila
diperlukan

5. KB Pennaggungjawab, a. Memberikan penyuluhan dan konseling


Petugas pelaksana
35 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Kelurahan dan tentang KB,
Kecamatan b. Melakukan kunjungan rumah PUS yang
tidak ber-KB atau Drop Out KB
c. Memberikan pelayanan KB yang sesuai
kebutuhan dan kondisi pasien
d. Melakukan rujukan internal maupun
eksternal bila diperlukan
e. Merekapitulasi hasil pelayanan yang
dilakukan di BPM, RS, Klinik, Dokter
Praktek dan di Puskesmas Kelurahan
f. Mengajukan permintaan alat dan obat
kontrasepsi, kartu KB (k1 dan k4) ke
PLKB
g. Menerima distribusi alat dan obat
kontrasepsi kemudian melakukan
penyimpanan dengan prinsip FEFO dan
FIFO
h. Melaksanakan kegiatan kb keliling
gratis
i. Membuat pencatatan dan pelaporan KB
Dokter Memberikan konsultasi, advice atau terapi
Penanggungjawab pada akseptor sesuai kebutuhan.
KB Melakukan rujukan eksternal.

Kepala Puskesmas Memberikan penugasan kepada petugas


untuk melaksanakan kegiatan KB keliling

Staff Tata Usaha Melakukan pengecekan kelengkapan dan


kesesuaian tagihan klaim KB

KIA Memberikan penyuluhan dan konseling


tentang KB saat kepada ibu hamil saat
ANC

KPLDH Membantu screening PUS yang tidak KB


dan memberikan konseling kepada
masyarakat tentang KB saat pendataan

Farmasi a. Memberikan obat sesuai resep yang

36 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
telah ditentukan
b. Membantu dalam penyimpanan stock
alat dan obat kontrasepsi di gudang
farmasi
Laboratorium Melakukan pemeriksaan penunjang bila
diperlukan

6. Imunisasi Unit Layanan a. Memberikan pelayanan imunisasi


Imunisasi, b. Melaksanakan BIAS
Puskesmas c. Sosialisasi tentang BIAS
Kelurahan, RS, d. Membuat pencatatan dan pelaporan
BPM, Klinik, e. Memberikan evaluasi dan gambaran
Posyandu (update data) tentang kondisi terakhir
kegiatan imunisasi
f. Melaksanakan sweeping
g. Memberikan evaluasi terkait KIPI
h. Melakukan rujukan bila diperlukan
i. Melakukan screening SDIDTK
Unit Layanan Menerima rujukan dan memberikan
Umum, Unit umpan balik rujukan pada kasus tertentu
layanan MTBS, bila diperlukan
Unit Layanan GIZI

KPLDH Melakukan screening balita yang belum


diimunisasi dan memberikan konseling
tentang imunisasi saat pendataan

7. PTM Promkes, Membantu memberikan penyuluhan


Puskesmas
Membantu monitoring dan evaluasi
Kelurahan
kegiatan Posbindu

Penanggungjawab a. Melaksanakan kegiatan Posbindu


dan Petugas b. Monitoring dan evaluasi kegiatan
pelaksana PTM posbindu
kelurahan dan c. Melaksanakan pembinaan Posbindu
kecamatan d. Melaksanakan kegiatan Prolanis
e. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi
tentang deteksi dini Ca serviks
f. Melaksanakan kegiatan IVA test dan
37 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
SADANIS didalam dan diluar gedung
g. Melakukan rujukan internal maupun
eksternal bila diperlukan
h. Melakukan pencatatan dan pelaporan
i. Membuat klaim IVA
Unit Layanan KB Melakukan pemeriksaan IVA test dan
SADANIS

8. TB Paru- Semua Unit Menerima rujukan dan melayani pasien


Kusta Layanan dan sesuai kebutuhan
Program

Promkes Membantu memberikan penuyuluhan

Penanggungjawab 1. Membuat pencatatan dan pelaporan


dan petugas 2. Memberikan evaluasi dan gambaran
pelaksana (update data) tentang kondisi terakhir
kecamatan dan wilayah
kelurahan 3. Melakukan kunjungan rumah kontak
KB
4. Memberikan penyuluhan dan konseling
pada pertemuan PMO TB
5. Melakukan pelacakan kasus TB yang
drop out

Gizi Memberikan konseling dan PMT gizi pada


kasus pasien TB

KPLDH Membantu screening dan penjaringan


kasus baru yang ditemukan saat pendataan

9. KPLDH Semua Unit Membantu dalam penangganan intervensi


Layanan dan kepada masyarakat diwilayah binaan
Program

10. HIV Penanggungjawab a. Memberikan materi penyuluhan ABAT


dan petugas HIV/AIDS
pelaksana b. Memberikan penyuluhan pada
pertemuan penasun
c. Screening pemeriksaan pada orang
38 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
berisiko HIV/AIDS didalam gedung
dan luar gedung
d. Memberikan rujukan
11. Surveilance a. Melakukan tatalaksana diare pada
penderita diare dan pnemonia
b. Memberikan edukasi dan konseling
tentang diare dan pnemonia
12. Kesehatan Unit Layanan a. Melakukan rujukan pada pasien yang
Jiwa Umum, membutuhkan
Penanggungjawab b. Membuat pencatatan dan pelaporn
dan petugas c. Memberikan penyuluhan
pelaksana d. Melakukan pelacakan kasus jiwa
kesehatan jiwa

13. UKS/UKGS Penanggungjawab a. Melakukan kordinasi lintas program


Dan petugas dan pihak sekolah dalam kegiatan
pelaksana penjaringan kesehatan
kecamatan dan b. Melakukan penyuluhan dan konseling
kelurahan c. Melakukan screening pada anak
sekolah
d. Melakukan rujukan bila diperlukan
e. Melakukan pembinaan UKS
f. Memberikan pelatihan dokter kecil
g. Membuat pencatatan dan pelaporan
14. Lansia Promkes a. Membantu memberikan penyuluhan
b. Membantu terlaksananya senam lansia

Penanggungjawab a. Monitoring dan evaluasi kegiatan


dan petugas posyandu lansia
pelaksana Lansia b. Melakukan pembinaan lansia dan
kecamatan dan posyandu lansia
kelurahan c. Membuat pencatatan dan pelaporan
d. Memberikan penyuluhan

39 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
B. LINTAS SEKTORAL
No Program Unit terkait Uraian Peran

1. Promosi Kader Melakukan survei/ pengkajian PHBS


Kesehatan diwilayah masing-masing

Masyarakat/ Menerima pesan/ informasi melalui media


sasaran program promosi kesehatan

Mengikuti kegiatan penyuluhan / promosi


kesehatan

Memberikan masukan/ saran

2. Kesehatan Pihak ketiga Menjalin kerjasama pengelolaan limbah


Lingkungan medis, padat, infeksius agar dapat dikelola
dengan baik dan tidak mencemari
lingkungan

Pengusaha Menjalin kerjasama lintas sektoral untuk


DAMIU memudahkan pembinaan dan pengambilan
sampel Depot Air Minum Isi Ulang
(DAMIU)

Pengusahan Menjalin kerjasama lintas sektoral untuk


Makanan memudahkan pembinaan dan pengambilan
sampel Tempat-tempat pengolahan
makanan

Camat , Lurah, a. Memberi ijin pelaksanaan inspeksi


Kasie Kesmas tempat-tempat umum
b. Berperan serta melakukan
pemberantasan sarang nyamuk di
wilayahnya
c. Berperan serta melakukan monitoring

40 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
dan evaluasi jumatik

Balai Besar Menjalin kerjasama dalam pengujian hasil


Laboratorium limbah dan sampel
Kesehatan

Sekolah Membantu dalam kegiatan pembinaan


untuk membentuk jumantik cilik disekolah

Kader jumantik Jumantik berperan serta dalam kegiatan


pemberantasan sarang nyamuk

3. KIA BPM, Klinik, RB a. Mengumpulkan laporan bulanan untuk


dan Rumah Sakit direkap
diwilayah b. Memberikan data dan informasi apabila
kecamatan Sawah ada kasus
Besar

Kader a. Membantu memberikan informasi


kepada masyarakat
b. Membantu melakukan pemantauan
kesehatan ibu hamil, ibu nifas,
neonatus, bayi, balita fisiologis dan
resiko tinggi
c. Membantu melakukan pemantauan
stiker P4K ibu hamil
d. Melakukan pendataan ibu hamil terpadu

4. KB PLKB Kelurahan a. Bekerjasama memberikan penyuluhan


dan Kecamatan tentang KB
b. Bekerjasama melakukan kegiatan KB
keliling gratis
c. Menyampaikan surat permintaan alat
dan obat kontrasepsi serta kartu KB
dari Puskesmas ke kantor BKKBN
tingkat kota
d. Mendistribusikan alat dan obat
kontrasepsi dari kantor BKKBN ke
Puskesmas

41 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
BPMPKB tingkat a. Menerima berkas dan tagihan dari
kota Puskesmas Kecamatan,
b. Melakukan verifikasi berkas klem KB
gratis yang telah diajukan

5. Imunisasi Camat, Lurah Mendukung dan melindungi kegiatan


BIAS

Sekolah a. Memberikan ijin untuk pelaksanaan


BIAS
b. Menyediakan tempat dan memberikan
data sasaran anak yang akan dilakukan
BIAS
c. Membantu mensosialisasikan kepada
orang tua siswa terkait BIAS yang akan
dilakukan

6. Perkesmas RW, RT, Kader, Memberi dukungan saat dilakukan


Masyarakat kunjungan rumah masyarakat
diwilayahnya

7. PTM BPJS Kesehatan Menerima dan melakukan verifikasi dan


melakukan pembayaran berkas dan tagihan
klaim IVA

Lintas Sektor Memberikan dukungan pada saat


terkait pelayanan IVA diluar gedung

8. TB LSM Membantu memberikan penyuluhan PMO


TB

9. HIV/ AIDS LSM a. Membantu koordinasi untuk


mengadakan pertemuan penasun
b. Membantu koordinasi untuk melakukan
kegiatan dokling

10. Kesehatan Lurah, kader, Melaporkan apabila ada warga yang


Jiwa masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa

11. UKS/ Sekolah a. Memberikan data dasar siswa yang


UKGS akan dilakukan screening kesehatan
b. Membantu pelaksanaan dan
42 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
memberikan pendampingan kegiatan
screening kesehatan agar berjalan tertib
c. Membantu mensosialisasikan kepada
orangtua murid

12. Lansia Camat, Lurah , Berpartisipasi dan mengajak para lansia


LSM untuk terlaksananya senam lansia

Perencanaan logistik program UKM sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang


dilaksanakan dimasyarakat. Perencanaan logistik rutin dibuat bulanan, sedangkan
perencanaan logistik tidak rutin seperti pengadaan alat baru dibuat tahunan.

Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)


Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar adalah sebagai
berikut :
 Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
Pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri dari
beberapa Unit Layanan yaitu :
1) Unit Layanan Pemeriksaan Umum (BPU)
2) Unit Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut (BPG)
3) Unit Layanan Kesehatan Ibu (Pemeriksaan ibu Hamil dan Nifas)
4) Unit Layanan Kesehatan Ibu (KB & Kesehatan Reproduksi)
5) Unit Layanan Kesehatan Anak (Imunisasi & SDIDTK)
6) Unit Layanan Kesehatan Anak (MTBS)
7) Unit Layanan 24 Jam (Gawat Darurat)
8) Unit Layanan Gizi
9) Unit Layanan Paru (TB) dan Kusta
10) Unit Layanan Lansia & Hendaya
11) Unit Layanan IMS & VCT (PDP)
12) Unit Layanan Haji
13) Unit Layanan Penyakit Tidak Menular (PTM)
14) Unit Layanan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
15) Unit Layanan Konseling Kesehatan Jiwa
16) Unit Layanan Penyehat Tradisional (Akupresur)
17) Unit Layanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)

43 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
 Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
Pelayanan rawat inap di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri dari unit
layanan ruang bersalin (RB) dan paska bersalin. Unit layanan ruang bersalin Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar menyediakan pelayanan Poned 24 Jam dan pelayanan
persalinan normal.

 Pelayanan Penunjang Klinis


Pelayanan Penunjang Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri dari :

1) Unit Layanan Pendaftaran dan Rekam Medis


2) Unit Layanan Farmasi
3) Unit Layanan Laboratorium
4) Unit Central Sterile Services Room (CSSR)
5) Nurse Station
 Jaringan Pelayanan Puskesmas
Pelayanan Jaringan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri dari :

1) Pelayanan Puskesmas Keliling (Pusling)


2) Pelayanan Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
3) Pelayanan Puskesmas Kelurahan Kartini
4) Pelayanan Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara (GSU)

A. Batasan Operasional
1. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau Masyarakat.
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit serta memulihkan
kesehatan perseorangan.
4. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) adalah pelayanan kesehatan
Perseorangan yang meliputi observasi diagnosa pengobatan rehabilitasi medik tanpa
tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan tingkat pertama.

44 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
5. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) adalah pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistik dan dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama
untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan medis
lainnya, dimana peserta dan/atau anggota keluarganya dirawat inap paling singkat 1 (satu)
hari
6. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan adalah upaya pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan
tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus.
7. Pelayanan Kesehatan Darurat Medis adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan
secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan, dan/atau kecacatan sesuai dengan
kemampuan fasilitas kesehatan.
8. Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia
dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
9. Pelayanan Penunjang Klinis adalah pelayanan dalam upaya mendukung pelayanan klinis
antara lain pelayanan obat (farmasi), pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pratama, Sterilisasi dan Rekam Medis.
10. Formularium Nasional adalah daftar obat yang disusun oleh komite nasional yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, didasarkan pada bukti ilmiah mutakhir berkhasiat,
aman, dan dengan harga yang terjangkau yang disediakan serta digunakan sebagai acuan
penggunaan obat dalam jaminan kesehatan nasional.
11. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal.
12. Jaringan Pelayanan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang Pengelolaan
pelayanan, sarana prasarana dan ketenagaan masih merupakan bagian dari kewenangan
puskesmas. Hubungan kerja dalam bentuk vertikal, artinya bahwa jaringan puskesmas
bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.

 DENAH RUANGAN
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terdiri dari 6 lantai, memiliki satu elevator
dan satu tangga darurat. Setiap lantai memiliki pelayanan yang berbeda-beda, sesuai denah*,
antara lain :

Lantai Ruangan / Fasilitas


1 Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
Ruang Informasi dan BPJS

45 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Ruang Lanjut Usia (Lansia) dan Hendaya
Ruang 24 Jam dan IGD
Ruang Jaga
Ruang Tb dan Kusta

2 Ruang Bersalin dan Nifas


Ruang Farmasi
Ruang Asi
Ruang Linen
Ruang Jaga

3 Ruang Kesehatan Anak (Imunisasi)


Ruang Kesehatan Anak (MTBS)
Ruang Kesehatan Ibu (Pemeriksaan Ibu Hamil)
Ruang Kesehatan Ibu (KB dan Kespro)
Ruang Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Ruang Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Ruang Konseling
Ruang Sterilisasi
Ruang Bermain Anak
Musholla

4 Ruang Pemeriksaan Umum (BPU)


Ruang Gigi dan Mulut (BPG)
Ruang IMS/VCT
Ruang KPLDH
Ruang Gizi
Ruang Akupresur
Ruang Penyakit Tidak Menular (PTM)

5 Ruang Laboratorium
Gudang Alat Kesehatan
Gudang ATK dan RT
Gudung Farmasi

6 Ruang Kepala Puskesmas


Ruang Sub Bagian Tata Usaha
Ruang Tata Usaha
Ruang Perencanaan dan IT
Ruang Server
Gudang Arsip
Gudang Susu (PMT)

46 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
A. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan perseorangan,
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memenuhi standar fasilitas, sarana dan prasarana
dan peralatan kesehatan sesuai dengan Permenkes No. 75 Tahun 2014

Tersedia
No. Jenis Peralatan
Ya Tidak
1 Set pemeriksaan umum
a. Minimal 80% jenis peralatan set pemeriksaan umum
Ya
tersedia
b. Tersedia peralatan:
- sphygmomanometer/tensimeter Ya
- stetoskop Ya
- timbangan dewasa Ya
- timbangan anak Ya
- senter Ya
- termometer Ya
2 Terdapat set tindakan medis
a. Minimal 80% jenis peralatan set tindakan medis tersedia Ya
b. Tersedia peralatan:
- set alat bedah minor Ya
- sumber oksigen siap pakai Ya
3 Terdapat set pemeriksaan kesehatan ibu
a. Minimal 80% jenis peralatan set pemeriksaan kesehatan
Ya
ibu tersedia
b. Tersedia peralatan:
- stetoskop janin (laennec doppler) Ya
- stetoskop dewasa Ya
- sphygmomanometer/tensimeter Ya
- termometer Ya
- palu reflex Ya
- timbangan dewasa Ya
4 Terdapat set pemeriksaan kesehatan anak
a. Minimal 80% jenis peralatan set pemeriksaan kesehatan
Ya
anak tersedia
b. Tersedia peralatan:
- timbangan anak Ya
- alat pengukur panjang bayi Ya
- stetoskop Ya
- termometer Ya
5 Set pelayanan KB

47 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
a. Minimal 80% jenis peralatan set pelayanan KB tersedia Ya
b. Tersedia peralatan:
- implant kit Ya
- IUD Kit siap pakai Ya
6 Set imunisasi
a. Minimal 80% jenis peralatan set pelayanan imunisasi
Ya
tersedia
b. Tersedia peralatan:
- coldchain / vaccine carrier Ya
7 Set obstetri dan ginekologi Ya
8 Set insersi dan ekstraksi AKDR Ya
9 Set resusitasi bayi Ya
10 Set perawatan pasca persalinan
a. Minimal 80% jenis peralatan set perawatan pasca
Ya
persalinan tersedia
b. Tersedia peralatan:
- stetoskop Ya
- sphygmomanometer/tensimeter Ya
11 Set kesehatan gigi dan mulut
a. Minimal 80% jenis peralatan set kesehatan gigi dan
Ya
mulut tersedia
b. Tersedia peralatan:
- sonde lengkung Ya
- kaca mulut Ya
- tangkai kaca mulut Ya
- pinset gigi Ya
- ekskavator Ya
- set pencabutan gigi dewasa Ya
- set pencabutan gigi anak Ya
- bein lurus kecil Ya
12 Set promosi kesehatan Ya
13 Set ASI Ya
14 Set laboratorium
a. Minimal 80% jenis peralatan set laboratorium tersedia Ya
b. Tersedia peralatan:
- mikroskop binokuler Ya
- sentrifuse Ya
15 Set farmasi Ya
16 Set sterilisasi
a. Minimal 80% jenis peralatan set sterilisasi tersedia Ya
b. Tersedia peralatan:
- autoclave Ya
- korentang Ya
17 Set Puskesmas Keliling ya
18 Kit Keperawatan kesehatan masyarakat ya
48 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
19 Kit imunisasi ya
20 Kit UKS ya
21 Kit UKGS ya
22 Kit bidan
a. Minimal 80% jenis peralatan kit bidan tersedia Ya
b. Tersedia peralatan:
- stetoskop janin (laennec doppler) Ya
- stetoskop dewasa Ya
- sphygmomanometer/tensimeter Ya
- termometer Ya
- palu reflex Ya
23 Kit Posyandu
a. Minimal 80% jenis peralatan kit Posyandu tersedia Ya (100 %)
b. Tersedia peralatan:
- termometer Ya
- timbangan dacin Ya
24 Kit kesehatan lingkungan Ya

Kebutuhan barang-barang logistik Unit Pelayanan Klinis tersebut adalah terdiri dari sarana
medis dan non medis. Pengelolaan keduanya meliputi alur, perencanaan, permintaan/pengadaan,
penggunaan, dan pencatatan/inventarisasi.
 PERENCANAAN
Petugas unit pelayanan mendata kebutuhan Alkes,obat – obatan,ATK yang akan dipakai
dan mengajukan kebutuhan tersebut ke unit/bagian pengadaan, rencana kebutuhan
berdasarkan pemakaian harian yang terpakai ditambah 10 (Buffer Stock).

A. PERMINTAAN, PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN


Permintaan alat kesehatan dilakukan berdasarkan rencana program yang telah diajukan
di masing-masing unit. Permintaan alat kesehatan dilakukan secara periodik untuk jenis
bahan habis pakai. Sedangkan, untuk alat-alat yang penggunaannya bersifat kontinue seperti
tensi, termometer, apabila terjadi kerusakan maka akan dilakukan permintaan secara
insidentil.

B. MONITORING DAN EVALUASI


Penyimpanan

1. Penyimpanan obat-obatan dilakukan sebagai berikut :


a. Obat-obatan disimpan sesuai dengan suhu yang ditentukan, dalam keadaan aman di
lemari, dikasih etiket dengan nama jelas obat.
b. Obat-obat yang penyimpanannya memerlukan suhu kamar (<250), diletakkan di
dalam ruangan yang tidak melebihi batas suhu kamar.
49 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
c. Obat-obat yang penyimpanannya memerlukan suhu tertentu (<100) diletakkan di
kulkas.
d. Khusus untuk High alert medication disimpan pada kotak tersendiri, diberikan stiker
high alert pada kotak penyimpanannya.
2. Peralatan medik
Pemenuhan sarana medik seperti tensimeter, termometer, alat cek GDS Gula
darah, tong spatel dilakukan inventarisasi sebelum pelayanan, apabila terjadi kerusakan
maka dilaporkan ke penanggungjawab unit untuk dimintakan ganti atau diperbaiki.
Pengajuan kalibrasi untuk alat-alat medis diajukan setiap setahun sekali,sedangkan untuk
sarana penunjang medis disesuaikan dengan kebutuhan alat yang dipakai.

C. SARANA PENUNJANG NON MEDIK


Pada prinsipnya hampir sama dengan permintaan sarana medis.

1. Logistik Non-Medik
Permintaan logistik non medik ke Bagian pengadaan Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar meliputi :alat tulis kantor (ATK), bahan rumah tangga (kantong plastik, isi
staples, baterai, dan lain-lain).Formulir kebutuhan administrasi Rawat Jalan dan Rawat
Inap (surat keterangan dokter, formulir permintaan barang, formulir perbaikan barang,
form keterangan lahir, dan lain-lain). Permintaan dengan formulir permintaan yang sudah
dicetak, ditanda tangani Penanggungjawab unit terkait dan dimintakan ke bagian
pengadaan setiap awal bulan berjalan.

2. Komputer dan sarananya


Pengadaan kebutuhan komputer dan sarananya dimintakan ke bagian pengadaan
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dengan formulir permintaan, diketahui oleh
penanggungjawab unit. Penyimpananan dan penggunaanya digunakan sebagai sarana P-
Care secara online pasien-pasien BPJS.

 TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP PELAYANAN
Proses pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar mencakup proses
pendaftaran sampai pasien pulang dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat. Pelayanan
yang diberikan hanya terbatas pada pelayanan kesehatan tingkat pertama. Apabila puskesmas
tidak mampu memberikan pelayanan diluar kewenangannya dan/atau pasien memerlukan

50 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
tindakan pengobatan yang lebih lanjut maka pasien dapat dilakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi sesuai peraturan dan standar operasional prosedur yang berlaku.

B. METODE
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama
Pasien yang baru pertama kali maupun yang sudah pernah berobat ke Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar untuk berobat ke dokter yang dituju atau petugas kesehatan
lainnya, setelah perawatan inap atau kontrol tetap harus mendaftar ke bagian pendaftaran
juga untuk pasien yang akan berobat rawat jalan terlebih dahulu mendaftar ke unit
pendaftaran.Setelah itu pasien bisa menunggu didepan unit yang dituju untuk menantikan
panggilan sesuai urutan yang ada di komputer unit tersebut, apabila ada pasien yang
kondisinya lemah/ gawat darurat(memerlukan tindakan segera) atau pasien dengan
kebutuhan khusus dan tidak memungkinkan menunggu di depan unit pelayanan, pasien
didahulukan tanpa menunggu nomor antrean dibantu oleh petugas atau satpam, untuk
dilakukan tindakan.Setelah itu pasien diperiksa di unit yang dituju dan mendapatkan resep,
pasien / keluarga dianjurkan ke kasir (apabila pasien bukan peserta BPJS/KJS) dan
selanjutnya ke kamar obat.

2. Rawat Inap Tingkat Pertama


Pasien yang baru pertama kali maupun yang sudah pernah berobat atau periksa hamil
ke unit pelayanan rumah bersalin, tetap harus mendaftar ke loket pendaftaran. Setelah itu
pasien langsung menuju unit rumah bersalin, untuk pasien yang akan bersalin atau dalam
kondisi khusus pasien langsung masuk ke unit pelayanan rumah bersalin untuk diperiksaa.
Keluarga yang mendampingi melakukan pendaftaran di unit pendaftaran.

C. LANGKAH PELAYANAN
Alur pelayanan pasien tiap unit pelayanan :

1. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama


Pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan di unit pelayanan rawat jalan
Puskesmas Kec. Sawah Besar. Pertama, pasien akan diminta untuk mengambil nomer
antrian untuk melakukan pendaftaran. Setelah menyelesaikan alur pendaftaran sesuai SOP
yang berlaku. Pasien diarahkan petugas menuju unit terkait dan menunggu di ruang tunggu
unit pelayanan unit terkait.

Petugas kesehatan (Perawat dan/atau bidan) akan memanggil pasien sesuai nomor
urut untuk dilakukan pengkajian awal pasien di nurse station, apabila pada saat petugas
51 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
memangggil pasien tidak ada, petugas akan melanjutkan pemanggilan pasien urutan
dibawahnya.

Pengkajian awal berupa identifikasi dan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien sesuai
SOP yang berlaku. Selanjutnya, setelah dilakukan pengkajian awal di nurse station,
petugas aka mengarahkan pasien masuk ke unit yang dituju untuk dilakukan pemeriksaan
pasien oleh dokter, dokter gigi, atau bidan.

Setelah didalam unit layanan, petugas kesehatan akan melakukan pelayanan klinis
sesuai kewenangannya di unit masing-masing sesuai dengan pedoman/panduan dan sop
layanan klinis yang berlaku.

Apabila pasien memerlukan tindakan, pasien akan diminta untuk menuju kasir
membawa blangko tindakan yang akan dilakukan untuk mendapat stempel “Lunas”. Untuk
pasien yang memiliki jaminan kesehatan BPJS sesuai faskes Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar pasien tidak dikenakan biaya untuk tindakan yang diberikan (tindakan yang diatur
pembiayaanya di BPJS). Namun, apabila pasien tidak memiliki jaminan kesehatan BPJS,
pasien diminta untuk membayar biaya tindakan sesuai tarif peraturan daerah yang berlaku.
Kemudian pasien kembali lagi ke unit semula untuk dilakukan tindakan dengan membawa
bukti pembayaran. Selanjutnya, dokter, dokter gigi dan atau bidan memberikan resep untuk
mendapatkan obat di unit layanan farmasi. Untuk kasus-kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut petugas dapat melakukan rujukan ke poli ataupun IGD Rumah
Sakit sesuai dengan SOP yang berlaku.

2. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama


Pasien datang yang memerlukan pelayanan di unit rumah bersalin langsung masuk
ruang observasi, kemudian dilakukan pengkajian awal dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
jika diperlukan maka dilakukan pemeriksaan dalam (vaginal touche) dengan hasil sebagai
berikut :

a. Apabila apabila belum ada pembukaan pasien boleh pulang dengan catatan disuruh
datang kembali jika ada tanda 2 persalinan.
b. Apabila masih dalam fase laten dirawat di ruang observasi
c. Apabila fase aktif pasien langsung dipindah ke ruang bersalin (VK) 2 jam setelah
persalinan, bayi dan ibu bersalin dipindah ke ruang Rawat Gabung. 24 jam setelah
persalinan jika keadaan pasien membaik dan dalam batas normal pasien diijinkan
pulang atas persetujuan dokter. Untuk kasus-kasus yang tidak mampu ditangani di
unit rumah bersalin maka dilakukan rujukan ke rumah sakit.

52 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
3. Pelayanan Penunjang Klinis
Setelah pasien melalui proses pendaftaran dan mendapat rekomendasi dokter/dokter
gigi untuk melakukan pemeriksaan di unit penunjang, pasien menyerahkan surat
rekomendasi pemeriksaan dari dokter lalu menunggu di depan unit tersebut. Petugas unit
penunjang akan memanggil pasien sesuai urutan surat rekomendasi yang duluan masuk dan
melakukan pemeriksaan terkait lalu pasien disuruh menunggu kembali. Hasil pemeriksaan
diserahkan kepada pasien untuk kemudian diserahkan kembali ke dokter pengirim. Untuk
pasien rawat inap yang tidak memungkinkan berjalan ke unit penunjang maka petugas unit
akan datang ke ruangan mengambil sample yang diperlukan, melakukan pemeriksaan di
unit dan menyerahkan hasilnya ke dokter pengirim.

 KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan Pasien merupakan bagian dalam upaya kesehatan
perseorangan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang menjadi prioritas utama.
Adapun sasaran keselamatan pasien (sesuai International Patient Safety Goals/ IPSG)
meliputi :

1. Identifikasi pasien secara benar (Identify patient correctly)


1. Meningkatkan komunikasi yang efektif (improve effective communication)
2. Meningkatkan keamanan penggunaan obat High alert (Improve safety of high aert
medications)
3. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi/ tindakan (Ensure correct
site, correct procedure, correct patient surgery)
4. Menurunkan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan (Reduce risk of health care
associated infection)
5. Menurunkan resiko pasien jatuh (Reduce risk of patient harm resulting from falls)

A. SKP 1 (Identifikasi pasien secara benar)


Indikator : Verifikasi identitas pasien secara benar di Unit Pendaftaran

Verifikasi identitas pasien secara benar di unit pendaftaran merupakan salah satu
indikator dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yaitu
identifikasi pasien secara benar. Setiap pasien yang datang ditanyakan Nama Lengkap dan
Tanggal Lahir, dan pasien diharuskan membawa 1 (satu) tanda pengenal baik berupa KTP/
SIM/ Paspor/ KK atau Akte Lahir/ Surat Keterangan Lahir bagi bayi dan anak-anak.

53 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Pencatatan indikator ini dilakukan setiap hari kemudian dilaporkan setiap bulannya dengan
cara memeriksa catatan kelengkapan identifikasi di Unit pendaftaran.

Formulasi rumus:

B. SKP 2 (Meningkatkan komunikasi yang efektif)


Indikator : Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium

Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium merupakan salah


satu indikator dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yaitu
meningkatkan komunikasi yang efektif. Pengukuran ini dilakukan dengan cara memeriksa
catatan penyerahan hasil laboratorium dengan data pasien pada formulir permintaan check
laboratorium. Kesesuaian tersebut kemudian di catat pada buku register harian. Pengukuran
indikator ini dilakukan setiap hari kemudian dilaporkan setiap bulannya. Kelengkapan data
tersebut terdiri dari :

 Nama Lengkap
 Tanggal Lahir
 (No. RM)
 (Jenis Pemeriksaan, melampirkan bukti tanda terima)

Formula Rumus :

C. SKP 3 (Meningkatkan keamanan penggunaan obat high alert)


Indikator : Penyimpanan dan penggunaan MgSO4 sesuai SOP di Unit Layanan Ruang
Bersalin

Penyimpanan dan penggunaan MgSO4 sesuai SOP di Unit Layanan Ruang Bersalin
merupakan salah satu indikator dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar yaitu meningkatkan keamanan penggunaan obat high alert. Pencatatan
54 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
indikator ini akan dilakukan setiap hari kemudian dilaporkan setiap bulannya dengan cara
memeriksa catatan penyimpanan dan penggunaan obat MgSO4 di Ruang Bersalin.

Formula Rumus :

D. SKP 4 (Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi/ tindakan)
Indikator : Kepastian tepat pasien, tepat lokasi, dan tepat prosedur tindakan di Unit
Layanan 24 jam

Kepastian tepat pasien, tepat lokasi, dan tepat prosedur tindakan di layanan 24 jam
merupakan salah satu indikator dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar yaitu Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi/ tindakan.
Pencatatan indikator ini akan dilakukan setiap hari kemudian dilaporkan setiap bulannya.

Formula rumus :

E. SKP 5 (Menurunkan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan)


Indikator : Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP di Unit Layanan Gigi

Pemakaian APD sesuai SOP di Unit Layanan Gigi merupakan salah satu indikator dari 6
Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yaitu menurunkan resiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan. Pencatatan indikator ini akan dilakukan setiap hari
kemudian dilaporkan setiap bulannya dengan cara memeriksa catatan pemakaian APD
petugas di Unit Layanan Gigi.

Formula rumus :

55 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
F. SKP 6 (Menurunkan resiko pasien jatuh)
Indikator : Tidak Ada Pasien Jatuh

Tidak ada kejadian pasien jatuh di puskesmas merupakan salah satu indikator dari 6
Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yaitu menurunkan resiko
pasien jatuh. Pengurangan resiko pasien jatuh ini dapat dilakukan dengan cara :

1. Security atau petugas keamanan berjaga di setiap lantai dan pintu utama puskesmas
2. Disediakan tandu dan kursi roda untuk pasien dengan kebutuhan khusus
3. Pegangan tangan (hand rail) di setiap toilet dan tangga
4. Pemasangan keramik kasar di toilet untuk mencegah terpeleset atau tergelincir
Pengukuran indikator ini dilakukan setiap ada pasien yang jatuh kemudian dilaporkan
setiap bulannya dengan memeriksa form insiden akibat resiko jatuh.

Formula rumus :

Angka kejadian pasien jatuh di puskesmas = ........

 KESELAMATAN KERJA

A. PENANGANAN KECELAKAAN KERJA


Kecelakaan kerja disini adalah kecelakaan yang terjadi dari karyawan berangkat dari
rumah ketempat kerja, kejadian ditempat kerja, dan dalam perjalanan dari tempat kerja ke
rumah. Bila terjadi kecelakaan kerja, karyawan bersangkutan melaporkan kepada kepala unit
kerja untuk seterusnya dilaporkan kepada bagian SDM paling lambat dalam waktu 2x24 jam.
Penanganan kecelakaan akibat kerja dilakukan di Unit Pelayanan 24 jam Puskemas
Kecamatan Sawah Besar apabila kecelakaan kerja terjadi diluar Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar, maka penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk
selanjutnya ditangani atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

B. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


1. Sarung tangan bersih
a. Memakai sarung tangan bersih/non steril pada saat menyentuh darah, cairan tubuh
dan peralatan yang terkontaminasi dan saat menangani peralatan yang habis dipakai.
b. Ganti sarung tangan diantara prosedur pada pasien yang sama.
c. Melepaskan sarung tangan segera setelah dipakai, sebelum menyentuh peralatan atau
permukaan lingkungan yang tidak terkontaminasi dan sebelum ke pasien berikutnya.

56 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
2. Sarung tangan steril
Menggunakan sarung tangan steril meminimalkan penularan penyakit serta
mempertahankan lingkungan bebas infeksi.

Tujuan :

a. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterian dari pasien


b. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari satu pasien ke pasien yang lainnya
c. Mencegah penularan flora kulit petugas pada pasien

3. Sarung tangga rumah tangga


Sarung tangan rumah tangga dipakai oleh petugas kebersihan rawat jalan dan
rawat inap pada saat membersihkan ruangan pelayanan.

4. Apron
Apron yang digunakan pada saat melakukan pelayanan dan tindakan di unit rawat
jalan dan rawat inap.

5. Kacamata pelindung mata


Kacamata pelindung digunakan pada saat melakukan tindakan di unit pelayanan
gigi dan Rumah Bersalin.

6. Masker
Masker digunakan hampir pada seluruh unit pelayanan klinis.

7. Sepatu boot
Sepatu boot digunakan di Ruang VK Rumah Bersalin pada saat menolong
persalinan.

8. Penutup kepala
Digunakan di Rumah Bersalin pada saat menolong persalinan.

 PENGENDALIAN MUTU

Dalam pengendalian mutu, kinerja pelaksanaan upaya kesehatan perseorangan


dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan pelayanan

57 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator kinerja UKP (Indikator mutu layanan, Indikator
keselamatan pasien, Indikator keselamatan kerja (perilaku), indikator area
prioritas)
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan morning report mingguan,
pertemuan bulanan UKP atau lokakarya mini tiap bulan. Selain itu, mutu
pelayanan juga harus memiliki standar yang jelas, artinya setiap jenis pelayanan
haruslah mempunyai indikator dapat diukur. Penjaminan atas ketersediaan alat
kesehatan dan pendukung lainnya yang secara layak dan dapat dimanfaatkan
dengan benar juga menjadi bagian dalam pengendalian mutu. Penggunaan jasa
dalam melakukan kaliberasi dan maintenance alat kesehatan dapat meningkatkan
mutu pelayanan melalui indikator dan standar yang sudah ditetapkan. Berikut ini
adalah standar pengendalian mutu dalam upaya kesehatan perseorangan :

A. KALIBRASI ALAT
Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka semua peralatan medis harus
dilakukan kalibrasi sekurang-kurangnya sekali setahun. Begitu juga untuk alat-
alat penunjang pelayanan di unit pelayanan harus dilakukan sesuai dengan
program maintenance alat yang sudah ditetapkan.

Peralatan di unit pelayanan klinis Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dilakukan :

1. Kalibrasi 2 kali dalam satu tahun untuk alat penunjang medis di unit
pelayanan.
2. Program kalibrasi dilakukan oleh pihak ketiga diajukan oleh unit pelayanan
mengikuti jadwal dari bagian pemeliharaan dan untuk pelaksanaan kalibrasi
didampingi oleh bagian Pemeliharaan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
3. Usulan dari unit pelayanan melalui bagian pengadaan.
4. Setelah proses kalibrasi dilakukan, didokumentasikan dengan :
a) Mengisi cek list QC harian.
b) Menyimpan hasil kalibrasi/Uji kesesuaian alat di masing masing file alat

B.PREVENTIVE MAINTENANCE
Preventive Maintenance adalah Pemeriksaan dan Pemeliharaan kondisi
alat yang dilakukan secara berkala dan telah dijadwalkan sebagai upaya pencegahan
dan menjamin supaya peralatan unit pelayanan bisa berjalan dengan baik diperlukan
perawatan rutin termasuk kebersihan alat.

58 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Preventive Maintenance pada perlengkapan alat tensi, stetoskop, timbangan
BB, nebulizer, dental unit dan alat-alat penunjang medis

1. Kebersihan Setelah Pemakaian Peralatan dilakukan pemeliharaan harian


a. Bersihkan dari debu
b. Cairan yang tumpah dari pasien karena akan membuat peralatan menjadi
cepat berkarat, kotor dan cepat rusak
c. Melakukan pemanasan alat sebelum alat dipakai
d. Mengecek suhu dan kelembaban agar optimal untuk operasional alat
1. Pelumasan
Bagian-bagian yang bergerak perlu diberi pelumas seperti roda gigi serta
roda penggerak lainnya. Bahan pelumas harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik. Hal ini berkoordinasi dengan bagian teknisi.

a. Pemeriksaan Fungsi Peralatan


Pastikan semua peralatan berfungsi dengan baik, sesuai dengan batas
toleransi yang diizinkan.

a. Dilakukan perbaikan jika alat terjadi gangguan/kerusakan


b. Setelah proses perbaikan dilakukan, didokumentasikan dengan mengisi
cek list QC harian.

C.CORRECTIVE MAINTENANCE
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki peralatan unit pelayananjika ada kerusakan termasuk penyetelan dan
perbaikan yang telah berhenti sehingga alat bisa dipakai kembali.

Jika ada kerusakan peralatan yang ringan, cukup memanggil teknisi intern rumah sakit.
Jika ada kerusakan berat, langsung menghubungi vendor

1. Trouble shooting
Dimulai dari analisa laporan kerusakan, oleh sebab itu laporan harus dibuat sesuai
dengan kronologi kejadian kerusakan, sehingga pekerjaan perbaikan menjadi lebih
terarah dan lebih cepat diatasi.
Jika alat tidak dapat berfungsi yang perlu dilakukan adalah
- Cek kelistrikan
- Hidupkan alat
- Restart alat
- Cek fungsi tombol
- Jika fungsi tombol tidak bisa hubungi teknisi
59 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
2. Penggantian suku cadang
Jika diperlukan penggantian suku cadang sangat dianjurkan menggunakan suku
cadang asli dari pabrik lewat vendor

3. Readjustment
Setelah dilakukan perbaikan peralatan berfungsi seperti sedia kala, harus
dilakukan
readjustment agar tidak terjadi penyimpangan pada out put alat.

4. Uji fungsi
Sebelum peralatan digunakan dengan pasien, uji fungsi harus dilakukan setiap
hari untuk memastikan bahwa peralatan telah benar-benar kembali berfungsi dengan
baik.

Pengujian alat meliputi :

a. Alat baru – Acceptence test


b. Maintenace – Periodic Test
c. Perbaikan – Corrective
Setelah dilakukan uji fungsi maka didokumentasikan dengan:
- mengisi cek list QC harian.

D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN


1. Program orientasi dan pelatihan dilakukan pada seluruh karyawan yang baru
masuk ke unit Pelayanan Klinis, adapun materinya meliputi :
a. Orientasi Umum :
Materi yang diberikan meliputi :
Materi umum
1) Administrasi Personalia
2) Penggajian
b. Orientasi Khusus
Materi yang diberikan meliputi :
1) Orientasi pekerjaan rutin :
a) Falsafah tujuan unit pelayanan klinis
b) Visi, Misi, Moto Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
c) Struktur Organisasi struktural dan fungsional
d) Administrasi pelayanan

60 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
e) Pemeriksaan fisik
f) Pelayanan pemeriksaan penunjang medis
g) Pelayanan bedah minor
2) Orientasi keselamatan pasien
3) Orientasi dan pelatihan prosedur penggunaan alat baru
2. Melaksanakan kontrol mutu untuk pelayanan klinis dengan indikator mutu yang
ditetapkan dalam satu bulan.

INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS

UNIT KERJA INDIKATOR TARGET

Kesesuaian diagnosa dan terapi 100%

Unit Layanan Pemberian antibiotik pada diare non spesifik 100%


Pemeriksaan Umum Pemberian antibiotik pada ISPA bukan
(BPU) 100%
pneumonia

Penulisan Kelengkapan Rekam Medis 100%

Semua pasien penambalan gigi permanen,


Unit Layanan Kesehatan
dipastikan tidak lepas dalam rentang waktu 1 100%
Gigi dan Mulut (BPG)
minggu

Semua kunjunga ke-2 (K2) ibu hamil, dipastikan


Unit Layanan Kesehatan
membawa hasil pemeriksaan laboratorium 100%
Ibu
(HbSAg, RDT Syphilis/ VDRL, dan VCT)

Unit Layanan Keluarga Tidak adanya kejadian pasca pemasangan alat


100%
Berencana (KB) dan kontrasepsi implan
Kesehatan Reproduksi Penanganan calon pengantin wanita usia subur
(KesPro) 100%
dengan anemia sesuai SOP

Tercapainya cakupan imunisasi DPT-Hb_Hib


100%
Booster pada batita
Unit Layanan Imunisasi
Tercapainya cakupan imunisasi Campak Rubella
100%
Booster pada batita

Unit Layanan Kesehatan Tatalaksana pneumonia pada balita melalui


100%
Anak (MTBS) pendekatan MTBS

Waktu rujukan kasus emergensi/ gawat darurat <


Unit Layanan 24 Jam 100%
60 menit

Kelengkapan pengisian formulir asuhan gizi pada


Unit Layanan Gizi 100%
rekam medis

Pemberian OAT Kategori II pada pasien TBC


Unit Layanan Paru 100%
sesuai SOP

61 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
Unit Layanan Kesehatan
Lanjut Usia (Lansia) dan Kesesuaian diagnosis dan terapi 100%
Hendaya

Unit Layanan Kesehatan Semua jamaah haji mendapatkan pembinaan


100%
Haji Istitha’ah kesehatan haji

Tatalaksana penyakit IMS sesuai SOP 100%


Unit Layanan IMS dan
VCT Kepatuhan pengobatan pasien ODHA untuk
100%
minum ART

Unit Layanan Penyakit Tatalaksana pasien Hipertensi yang datang ke


100%
Tidak Menular (PTM) unit layanan PTM sesuai SOP

Unit Layanan Pelayanan


Remaja (usia 10 - 19 tahun) yang datang berobat,
Kesehatan Peduli 100%
mendapatkan pelayanan PKPR
Remaja (PKPR)

Unit Layanan Konseling Tatalaksana Orang Dengan Gangguan Jiwa


100%
Kesehatan Jiwa (ODGJ) berat sesuai SOP

Unit Layanan Penyehat


Ketepatan jadwal buka unit layanan akupresur 100%
Tradisional (Akupresur)

Unit Layanan Kesehatan Tatalaksana kesehatan lingkungan pasien diare


100%
Lingkungan sesuai SOP

Pemeriksaan Screening Hipotiroid Kongenital


Unit Layanan Ruang
(SHK) pada semua bayi yang lahir di RB 100%
Bersalin
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

Unit Pendaftaran dan Semua pasien baru mendapat penjelasan General


100%
Rekam Medis Consent

Waktu tunggu pemberian obat kepada pasien obat


100%
Unit Layanan Farmasi racikan kurang dari 10 menit

Tidak adanya obat yang kosong 100%

Unit Layanan Pemeriksaan darah rutin dan widal kurang dari 1


100%
Laboratorium jam

Unit Central Sterile Semua alat yang disterilkan di beri label tanggal
100%
Service Room (CSSR) steril dan kadaluarsa

62 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n
PENUTUP

Dalam era serba milenium ini menuntut perkembangan pengetahuan dan tehnologi di
segala bidang kesehatan. Pelayanan yang exellent, cermat, dengan assessment yang cepat dan
tepat dapat memberikan bentuk layanan yang dapat terkoordinasi dengan baik dan bermutu.
Pelayanan Upaya Kesehatan Klinis dan Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan bagian
integral dari sistem yang ada di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Upaya peningkatan mutu
dan standar pelayanan yang baik diharapkan dapat memberikan peningkatan jumlah angka
kunjungan khususnya bagi pasien rawat jalan dan proses persalinan di daerah Kecamatan Sawah
Besar.
Untuk mengukur mutu pelayanan tersebut diperlukan indikator mutu, input, proses dan
outcome yang dapat memberikan gambaran mutu pelayanan Upaya Kesehatan Klinis dan Upaya
Kesehatan Masyarakat. Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini disusun untuk memberikan
informasi tentang hal- hal tersebut.
Dengan Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksanaan
kegiatan Upaya Kesehatan Klinis dan Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar baik rawat jalan maupun rawat persalinan. Semoga Pedoman Mutu dan
Keselamatan Pasien ini dapat bermanfaat bagi kita semua,dengan harapan dapat meningkatkan
mutu pelayanan.
Dan demi efektifnya pelayanan mutu di kemudian hari, Pedoman Mutu dan Keselamatan
Pasien ini dapat dievaluasi dan direvisi.
Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Januari 2019

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

KECAMATAN SAWAH BESAR,

SITI AINUN DWIYANTI

NIP 196710272007012022

63 | P e d o m a n M u t u d a n K e s e l a m a t a n P a s i e n

Anda mungkin juga menyukai