Anda di halaman 1dari 37

Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang bertugas


menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah tertentu. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu demi terlaksananya pembangunan
berwawasan kesehatan, puskesmas harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan
dengan efektif dan efisien. Hal itu tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang muncul
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun
eksternal puskesmas. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk itu puskesmas harus dapat meningkatkan
standard mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan adanya
Akreditasi Puskesmas Gemarang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan terstandar yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggunng jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja
tertentu. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja administratif yaitu satu wilayah
Kecamatan dengan beberapa Desa.
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Adapun fungsi Puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan primer
4. Pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer
Untuk itu peranan Puskesmas tidak hanya menjadi sarana pelayanan kuratif dan
rehabilitatif tetapi lebih menekankan pada pelayanan yang bersifat promotif dan preventif.
Agar Puskesmas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka ditetapkan adanya
upaya wajib dan harus dilaksanakan yaitu :
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan dan Penanganan Gawat Daruratan

1
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

Mengingat pentingnya fungsi Puskesmas maka untuk mendukung keberhasilan


pembangunan kesehatan tersebut, ketersediaan data dan informasi yang akurat sangat
dibutuhkan bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Ketersediaan data
yang akurat tercermin pada Profil Kesehatan Puskesmas.
Profil Kesehatan Puskesmas Gemarang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai
pihak yang terlibat di dalamnya dan diharapkan agar data dan informasi yang terkandubng di
dalamnya dapat menjadi data yang dapat dipertanggung jawabkan, reliable, valid, serta
diharapkan bisa menjadi hal yang informatif, edukatif dan inspiratif.
Manual mutu puskesmas merupakan pedoman bagi Puskesmas Gemarang yang
menjelaskan secara garis besar Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas. Manual mutu adalah
suatu dokumen yang digunakan untuk :
1. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personel puskesmas.
2. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang terdokumentasi.
3. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan dalam mengelola
organisasi untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan.

I A.1 Profil Organisasi


Puskesmas Gemarang sebagai salah satu Puskesmas dari 26 puskesmas di Kabupaten
Madiun mempunyai tugas sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten Madiun
untuk melaksanakan tiga fungsi pokok puskesmas. Upaya kesehatan yang dilaksanakan
meliputi : Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas Gemarang memiliki 3 Puskesmas Pembantu, 3 Pon Kesehatan Desa
(Ponkesdes), dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Puskesmas Gemarang beralamat di Jln. TGP No. 17 Gemarang Kabupaten Madiun dengan
jumlah penduduk 35.544 orang penduduk.
Puskesmas Gemarang dengan karyawan sejumlah 52 orang, yang terdiri dari 3 orang
dokter umum, 18 orang perawat, 1 orang perawat gigi, 17 orang bidan puskesmas, 3 orang
bidan desa, 1 orang tenaga teknis kefarmasian, 1 orang tenaga gizi, 1 orang sanitarian, dan
lainnya adalah tenaga pekarya kesehatan (tata usaha, loket, petugas kebersihan, sopir, dll).

2
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

I A. 2 Kebijakan Mutu, Visi Misi, Motto

VISI
Terwujudnya Kecamatan Gemarang Lebih Sehat dan
Mandiri 2020

MISI
1. Meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui peningkatan pelayanan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat sadar gizi.
2. Mendorong kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk
berperilaku hidup bersih, sehat dan produktif serta mewujudkan sarana kesehatan
dan tenaga kesehatan yang berkualitas.
3. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit serta peningkatan
kualitas penyehatan lingkungan.
4. Meningkatkan akses pelayanan kesejatan yang bermutu, adil dan merata.
5. Meningkatkan profesionalitas aparatur Puskesmas Gemarang dalam rangka
optimalisasi manajemen pelayanan kesehatan.

MOTTO
SEHATMU ADALAH BAHAGIAKU

3
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

Budaya Kerja Puskesmas Gemarang


KHARISMATIK

1. KHA ( Keiklasan Hati )


Mengawali semua tugas dengan niat yang baik untuk memberikan pelayanan
yang terbaik pada masyarakat
2. R ( Ramah )
Selalu memberikan sikap yang ramah dan sopan dalam pelayanan
3. I ( Inisiatif )
Dalam memberikan pelayanan selalu memiliki ide yang cerdas
4. S ( Senyum )
Memberikan pelayanan dengan senyuman
5. M ( Moral )
Memiliki moralitas yang tinggi dalam setiap pelayanan
6. A ( Apresiatif )
Selalu melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat untuk memberikan yang
terbaik
7. T ( Transparan )
Memberikan pelayanan secara terbuka dan dapat dipertanggung jawabkan
8. I ( Inovatif )
Selalu mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk mengembangkan
tehnologi tepat guna`
9. K ( Kerjasama tim )
Menjaga solidaritas antar staf

4
STUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS GEMARANG

Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016


KEPALA PUSKESMAS
dr. EDY SUTIKNO

KA SUB BAG TU
HERI PRIYANTO
KEUANGAN

BOK : INDAH S, Amd. Kep

JKN : DIDIK W, Amd. Kep


SIMPUS KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA
DIDIK W, Amd.Kep HERI PRIYANTO TATANG RADITO, Amd.
Kep PUMK : YUNIAR M, Amd
PJ KES LANSIA PJ PELY. UGD PJPJPONKESDES
PONKESDES WINONG
BATOK
EKO SUSILOWATI, Amd. Kep EKO BUDIWAHYONO,Amd. Kep YEKTI
SRI YULIANI
OETAMI, ,Amd.
Amd.Kep
Keb

PENANGGUNG JAWABAN UKM PENANGGUNG JAWABAN UKM PENANGGUNG JAWABAN UKP PENANGGUNG JAWAB JARINGAN
ESENSIAL DAN KEPERAWATAN PENGEMBANG KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING
KESEHATAN MASYARAKAT FASILITASPELAYANAN KESEHATAN
EKO WIBOWO, Amd. Kep EKO BUDIWAHYONO, Amd,Kep dr. BAYU WIJANARKO SRI SOEWARNI, Amd. Keb

PJ PROMKES PJ KES JIWA PJ PELY. UMUM PJ PELY. GIZI PJ PUSTU SEBAYI


MISWANDI HENRY NUR S, Amd. Kep WAHID A, Amd.Kep MURYANINGSIH, Amd.Gz NURUL K, Amd, Kep

PJ PUSTU DURENAN
PJ KESLING PJ KES GIGI MASYARAKAT PJ PELY. GIGI PJ PELY. PERSALINAN PRENICA JULIANI M, Amd. Kep
MURDIONO, Amd TATANG RADITO, Amd TATANG RADITO, Amd. Kes.Gi SULISTYOWATI
PJ PUSTU TAWANGREJO
NENI K, Amd, Kep
PJ KIA KB UKM PJ KES TRADISIONAL PJ PELY. KIA KB PJ PELY. RAWAT INAP
SRI SOEWARNI, Amd. Kep EKO B, Amd.Kep ERMA KUMARAWATI, Amd. ANIS W, Amd. Kep
Kep PJ PONKESDES NAMPU
INDAH LESTARI, Amd. Keb
PJ GIZI PJ KES OLAH RAGA
PJ PELY. OBAT
MURYANINGSIH, Amd. Gz IDA HANDAYANI, Amd, Kep
NOVI DIAN, Amd.

PJ P2M PJ KES INDRA


EKO WIBOWO, Amd. Kep WAHID A, Amd. Kep
PJ KES LABORAT
PUJI RAHAYU, Amd
PJ PERKESMAS PJ PUSLING
EKO BUDIWAHYONO, Amd. Kep SUMIRAN, Amd. Kep
5
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

I A. 3 MAPPING MAP BISNIS PROCESS / PROSES PELAYANAN


ALUR PELAYANAN PUSKESMAS GEMARANG

Pasien IGD
Datang PONED Laboratorium

Pendaftar
an
Poli
Imunisa
si
Poli
Fisiotera
pi

Poli Poli Poli Poli Poli Laboratoriu


Gizi Umum Gigi KIA MTBS
m
/KB
Sanitas
i

Rawat Rawat Rujuk


Jalan Inap RS

Farmasi

Pulang

B. RUANG LINGKUP

6
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

Pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi pukesmas yang meliputi:
persyaratan umum, sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen
sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang
meliputi: upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis juga harus
memperhatikan tingkat kepuasan dan keselamatan pasien/pelanggan.

Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di Puskesmas mencakup:


1. Jenis Layanan UKP Puskesmas Gemarang meliputi:
Pelayanan Poli Umum
Pelayanan Poli Gigi
Pelayanan Poli KIA/KB
Pelayanan Poli MTBS dan DDTK
Konsultasi Gizi
Klinik Sanitasi
Pelayanan Obat
Laboratorium
Poli fisioterapi
Konsultasi Psikologi/jiwa

2. Jenis layanan UKM Puskesmas Gemarang meliputi:


Kesehatan Ibu dan anak/KB
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Gizi
P2M ( Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular )

C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan maupun untuk
upaya kesehatan masyarakat

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:

7
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran


Negara Tahun 2004 Nomor 116 tambahan lembaran Negara Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ( lembaran
Negara tahun 2009 Nomor 112);
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara tahun
2009 Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan Nasional.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standart Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2014 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri
Dokter Gigi;
11. Peraturan Menteri Kesehatan 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien di
Rumh Sakit
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar akreditasi
puskesmas berdasarkan permenkes.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Kebijakan : Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas yang
merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggung jawab maupun pelaksana.
2. Perencanaan Tingkat Puskesmas : Suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna.
3. Pedoman : Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah yang
harus dilakukan. Merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan.

8
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

4. Standar Operasional Prosedur : Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan


mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan
harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
5. Referensi : Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan dokumen
akreditasi, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
6. Kerangka Acuan Kegiatan : Suatu dokumen yang menginformasikan gambaran
pendahuluan, latar belakang, tujuan umum dan tujuan khusus , kegiatan pokok dan
rincian kegiatan, cara melaksanakan kegiatan, sasaran, jadwal pelaksanaan kegiatan,
evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan serta pencatatan, pelaporan dan evaluasi
kegiatan.
7. Rekam Implementasi : Dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan puskesmas dalam melaksanakan
regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN

9
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Gemarang menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan Standar Akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas
maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber
daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan
pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan. Manajemen
memantau / mengukur / menganalisa setiap proses / kegiatan dan melakukan tindakan
perbaikan. Kegiatan sistem manajemen mutu menerapkan prinsip manajemen: PDCA
Plan Do Check Action dan pengendalian proses dilakukan sejak awal. Manajemen
mutu PDCA merupakan sistem manajemen mutu yang berupa siklus dinamis. PDCA
adalah proses yang berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dan memungkinkan perbaikan yang berkelanjutan.

B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu disusun meliputi:
1. Kebijakan/SK
2. Pedoman/Manual Mutu
3. Standard Operasional Prosedur/SOP
4. Rekaman-rekaman
5. Dokumen pendukung/dokumen eksternal

Dokumen sistem manajemen mutu dipastikan terkendali.


1. Dokumen sistem manajemen mutu adalah dokumen-dokumen yang memuat
informasi yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan sistem manajemen
mutu.
2. Pengendalian dokumen dimaksudkan agar dokumen sistem manajemen
mutu yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat dan benar.
3. Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh
semua pihak terkait.
4. Prosedur pengendalian dokumen mengatur hal hal sebagai berikut :

10
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

a. Penetapan jenis dokumen


b. Pembuatan dokumen
c. Pemeriksaan dokumen
d. Pengesahan dokumen
e. Penerbitan dokumen
f. Pendistribusian dan Penerimaan dokumen
g. Revisi dan Penerbitan ulang dokumen
h. Penarikan dan Pemusnahan Dokumen yang sudah tidak berlaku.
i. Peninjauan Ulang Dokumen
5. Kebijakan, Manual mutu dan dokumen asli dikendalikan di sekretariat
akreditasi sedangkan fotocopy dari kebijakan, manual mutu, pedoman, SOP dan
dokumen pendukung lainnya dikendalikan oleh masing masing unit/ poli.

C. PENGENDALIAN REKAMAN
Semua rekaman / arsip dikelola dengan baik .
1. Arsip adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan
yang telah dilaksanakan.
2. Tujuan pengendalian arsip adalah untuk memastikan semua data kegiatan
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
3. Arsip dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan ditata dengan rapi
sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
4. Arsip yang ada di unit/ poli dikendalikan oleh sekretariat akreditasi

11
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya
kesehatan baik perorangan maupun masyarakat, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
Manajemen bertekad untuk menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten
dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan. Kepala
puskesmas mewajibkan semua koordinator unit untuk :
1. Memahami sistem manajemen mutu dan menjalankannya secara konsisten.
2. Mengkomunikasikan kepada karyawan (pelaksana) tentang pentingnya
mutu dan kepuasan pasien.
3. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran sasaran yang ingin dicapai
4. Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas sistem manajemen mutu.
5. Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan sistem
6. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan

B. FOKUS PADA PELANGGAN


Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,
perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan
pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.

C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi puskesmas yang sejalan dengan visi misi
atau tujuan puskesmas yang memuat komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan
pelanggan.
1. Isi kebijakan Mutu sejalan dengan Visi, Misi atau Tujuan Puskesmas Gemarang.
2. Kebijakan mutu menjadi acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi
pencapaian sasaran serta acuan perbaikan
3. Kebijakan mutu disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh personil
Puskesmas.

D. KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS GEMARANG

12
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

Manajemen beserta seluruh staf puskesmas gemarang bertekad memberikan pelayanan


yang mampu mencapai standar mutu dan memenuhi kepuasan pelanggan melalui :
1. Pengembangna dan penerapan sistem manajemen
mitu serta perbaikan sistem yang berkesinambungan
2. Peningkatan kinerja memalui sasaran mutu yang
di tetapkan
3. Penningkatan kompetensi SDM (sumber daya
manusia)

E. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN SASARAN


KINERJA/MUTU
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimal
yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis/upaya kesehatan perorangan, indikator
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta
upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan
1. Koordinator unit/penanggung jawab program menetapkan sasaran mutu unit. Sasaran
mutu tersebut harus bersifat Spesific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable
(dapat tercapai), Reliable (realistis / wajar) dan Time Frame (berjangka waktu).
2. Koordinator unit bertanggung jawab untuk memastikan unit yang dipimpinnya
membuat perencanaan pencapaian sasaran mutu, untuk memastikan tercapainya target
sasaran mutu masing - masing unit.
3. Sasaran mutu setiap unit dipastikan terdokumentasi

F. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI


Tugas, tanggung jawab & wewenang pimpinan/karyawan diatur dengan jelas dan
terdokumentasi khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan
mutu dan kepuasan pelanggan
1. Setiap karyawan/ koordinator dipastikan memahami tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
2. Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat Kepala
Puskesmas dibantu oleh bagian kepegawaian
3. Dokumen uraian tugas dipegang oleh karyawan yang
bersangkutan dan salinan disimpan oleh unit kepegawaian
4. Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya
diperbarui bila terjadi perubahan pekerjaan.

13
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

Adapun di bawah ini adalah merupakan uraian mengenai tugas tanggung


jawab serta wewenangan dari masing-masing jabatan :
a. Kepala Puskesmas
Wewenang
- Menetapkan visi misi puskesmas yang telah disusun bersama
- Menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan program kesehatan di
puskesmas berdasarkan peraturan petunjuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Madiun
- Menetapkan aturan dan kebijakan intern Puskesmas yang tidak bertentangan
dengan aturan diatasnya untuk mendukung pelaksanaan fungsi Puskesmas.
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelayanan kesehatan di
puskesmas sesuai prosedur dan profesionalisme
- Bertanggung jawab dalam pengembangan organisasi puskesmas
- Bertanggung jawab pada kegiatan manajerial : perencanaan; pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian program kerja
puskesmas.
Tugas
- Membuat keputusan operasional untuk implementasi sistem manajemen mutu
- Bersama seluruh Tim Mutu dan karyawan Puskesmas mengimplementasikan
sistem manajemen mutu
- Membuat perencanaan terpadu kegiatan maupun program kerja puskesmas
serta menyusun rencana evaluasi
- Melakukan pembagian tugas pada staf-nya disesuaikan dengan jenis dan
jumlah tenaga yang diperlukan ( menetapkan pelaksana program berdasarkan
kompetensinya dan tugas tambahannya )
- Menjalankan semua kegiatan manajerial puskesmas dan kerjasama dengan
lintas sektor terkait.
Tugas Tambahan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan

b. Ketua Tim Mutu Puskesmas/ wakil manajemen mutu,


Wewenang
- Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai wakil manajemen

Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi
sistem manajemen mutu
Tugas
- Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
- Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
- Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Top Manjer
14
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Mengupayakan peningkatkan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam


sistem manajemen mutu
- Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan

c. Sub bagian Tata Usaha


- Menyusun perencanaan dan kegiatan UPT
- Melaksanakan urusan keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan peralatan
serta kebersihan kantor
- Melaksanakan administrasi kepegawaian
- Melaksanakan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
- Melaksanakan pemungutan dan penyetoran retribusi ke rekening umum kas
daerah
- Melaksanakan koordinasi penyusunan laporan
- Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

d. Sub Unit Upaya Kesehatan Masyarakat


- Memberikan pelayanan kesehatan masyarakat
- Melaksanakan kegiatan kesejahteraan Ibu dan anak, Keluarga berencana,
perbaikan gizi, Usaha kesehatan Kerja serta usia lanjut
- Melaksanakan kegiatan program kesehatan Ibu dan Balita
- Meningkatkan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
- Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan, usaha kesehatan kerja, usaha
kesehatan sekolah dan olah raga
- Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai dengan
tugas dan fungsinya

e. Sub Unit Pelayanan Kesehatan Perorangan


- Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar
- Melaksanakan penyuluhan kesehatan masyarakat
- Melaksanakan kegiatan perawatan, rawat jalan
- Melaksanakan kegiatan laboratorium sederhana
- Melaksanakan pengelolaan obat-obatan
- Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT sesuai dengan
tugas dan fungsinya
15
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

f. Uraian Tugas Sekretaris Akreditasi


Wewenang
- Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab
kesekretariatan Akreditasi
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh dokumen internal dan
eksternal akreditasi Puskesmas Gemarang
Tugas
- Menyiapkan semua dokumen internal dan dokumen eksternal
- Mengajukan semua dokumen yang sudah siap untuk diperiksa oleh Wakil
Manajemen dan disahkan oleh Kepala Puskesmas
- Menyusun dan mencatat semua dokumen yang ada di sekretariat secara rapi
- Memastikan seluruh dokumen untuk poli /unit terkait terdistribusi secara
teratur dan tercatat
Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh Kepala puskesmas
dan ketua tim akreditasi/wakil manajemen

g. Uraian Tugas Auditor Internal


Wewenang
- Memiliki wewenang dalam proses pengukuran dan penilaian secara
sistematik, objektif dan terdokumentasi untuk memastikan bahwa kegiatan
manajemen mutu telah sesuai dengan pengaturan
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada kepala puskesmas atas hasil audit internalnya
untuk menyelesaikan permasalahan organisasi, terutama ditinjau dari
perspektif mutu dan kepuasan pelanggan dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi secara umum
Tugas
- Merencanakan pelaksanaan audit internal puskesmas, meliputi : pembagian
auditee dan auditor, jadwal pelaksanaan, pembuatan surat kepada wakil
manajemen, menyiapkan semua sarana untuk melakukan audit internal.
- Melakukan tugas audit internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada di
Puskesmas meliputi: mengamati proses, meminta penjelasan, meminta
peragaan, menelaah dokumen, memeriksa dengan daftar periksa, mencari
bukti-bukti, memeriksa silang , mewawancarai auditee, melakukan survei,
mencari informasi dari sumber luar, menganalisis data dan informasi , dan
menyimpulkan hasil temuan.

16
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Melaporkan semua hasil temuan audit kepada ketua tim akreditasi/wakil


manajemen
- Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya.
Tugas Tambahan
- Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas

h. Uraian Tugas Tim Survey Kepuasan Pelanggan


Wewenang
- Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawab sebagai surveyor di Puskesmas Gemarang
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab penuh terhadap kepala puskesmas atas pelaksanaan
dan hasil survey yang telah dilakukannya
Tugas
- Merencanakan pelaksanaan survey Puskesmas
- Melaksanakan seluruh kegiatan survey Puskesmas
- Mengolah, menganalisa, dan melaporkan hasil survey kepada ketua tim
akreditasi.
- Merencanakan pelaksanaan survey selanjutnya

i. Uraian Tugas Koordinator Unit :


Wewenang :
- Menetapkan sasaran mutu setiap unit yang harus sesuai dengan kebijakan
mutu dan dipastikan terdokumentasi.
- Merencanakan Sistem Manajemen Mutu untuk unit kerjanya.
Tanggung Jawab :
- Mengkomunikasikan kepada seluruh staf unit mengenai target-target/
persyaratan pasien dan memastikan semua terpenuhi.
- Memastikan unit yang dipimpinnya membuat perencanaan pencapaian
sasaran mutu, untuk memastikan tercapainya target sasaran mutu masing-
masing unit.
- Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas Sistem Manajemen Mutu.
- Menindaklanjuti temuan Audit pada unitnya.

Tugas :
- Bersama pelaksana di unit membuat Standar Operasional Prosedur dan
dipastikan terdokumentasi.

17
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Meningkatkan kesadaran karyawan unit mengenai pentingnya peranan


setiap karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu dan
kepuasan pasien.
- Mengupayakan dan menjaga agar lingkungan kerjanya terkendali yaitu
agar lingkungan kerja dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
- Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait termasuk Kepala
Puskesmas untuk pembahasan semua persyaratan pasien.

j. Karyawan / Karyawati Puskesmas :


Tanggung Jawab :
- Memahami tentang pentingnya mutu dan kepuasan pasien.
- Mengetahui target-target/ persyaratan pasien
Tugas :
- Bersama koordinator unit membuat standar operasional prosedur dan
terdokumentasi.
- Menambah pengetahuan dan ketrampilan guna peningkatan mutu pelayanan.
- Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.

G. WAKIL MANAJEMEN MUTU/PENANGGUNG JAWAB MANAJEMEN MUTU


Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung
jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara
2. Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala Puskesmas
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan

H. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan
diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan
berjalan lancar.
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai .
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan
dipenuhi.
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.

18
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada karyawan


7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
8. Penyelenggaraan rapat terkoordinasi dan diatur dengan baik.
9. Kepala Puskesmas mengadakan komunikasi internal dengan seluruh karyawan
minimal 1 kali dalam sebulan.

Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,


diskusi, email, sms/WA, memo dan media lain untuk melakukan komunikasi

19
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka pengendalian
suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu.
A. MASUKAN DARI TINJAUAN
Kepala Puskesmas menetapkan rapat tinjauan manajemen ( RTM ) 6 bulan sekali atau
dalam kondisi tertentu yang memerlukan perubahan segera. Tinjauan Manajemen dipastikan
terdokumentasi/ dinotulenkan
Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb :
a. Hasil audit internal
b. Umpan balik/ keluhan pelanggan
c. Kinerja proses/ hasil pelayanan
d. Hasil tindakan koreksi/ pencegahan
e. Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
f. Rencana perubahan/ perbaikan Sistem manajemen Mutu

B. KELUARAN DARI TINJAUAN


1. Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan/kesimpulan mengenai
tindakan-tindakan yang perlu diambil, perbaikan produk yang terkait dengan
persyaratan pelanggan.

20
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA


1. Sumberdaya untuk menjalankan Sistem manajemen Mutu serta untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan dipastikan terpenuhi.
2. Sumberdaya yang diperlukan diidentifikasi oleh Kepala Tata Usaha dan disampaikan
kepada Kepala Puskesmas untuk diusulkan ke dinas kesehatan melalui mekanisme yang
telah diatur

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Umum
Puskesmas menjamin karyawan yang bekerja di pelayanan Rawat Jalan memiliki
kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman yang sesuai.

2. Kompetensi, Kepedulian, dan Pelatihan


Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan persyaratan yang
telah direncanakan harus dipastikan dipenuhi.
Koordinator unit tata usaha bertanggung jawab untuk :
a. Menentukan pelatihan yang diperlukan oleh setiap
bawahannya
b. Memastikan pelatihan dilaksanakan. Pelatihan dapat
dilakukan dalam bentuk, atau kegiatan apapun yang bertujuan memberikan
kompetensi kepada karyawan.
c. Mengambil tindakan lainnya selain pelatihan yang sesuai
dengan permasalahan
d. Mengevaluasi efektif/ tidaknya tindakan yang telah diambil
e. Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya
peranan setiap karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu
demi kepuasan pelanggan
f. Mengelola arsip karyawan yang memuat informasi
mengenai pelatihan, keterampilan dan pengalaman kerja karyawan.

3. Infrastruktur / Sarana Prasarana


a. Infrastruktur / sarana prasarana untuk mendukung pekerjaan dan mencapai sasaran
dan persyaratan produk/ proses dipastikan terpenuhi.

21
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

b. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat alat medis maupun fasilitas
pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
c. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak
lanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
d. Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan
kelengkapan sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian yang
dipimpinnya.

4. Lingkungan Kerja
a. Lingkungan tempat kerja dikendalikan
b. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar
lingkungan kerja senantiasa dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
c. Pimpinan dan karyawan berkewajiban mengupayakan dan
menjamin agar lingkungan kerjanya terkendali.
d. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk
mendukung komitmen mutu dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai
kesesuaian terhadap persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan.

22
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan Pengukuran Kinerja
- Perencanaan kegiatan dilakukan dengan pembuatan POA (Plan Of Action) masing
masing penanggung jawab program UKM
- POA disusun dengan mempertimbangkan harapan dan kebutuhan masyarakat,
masalah kesehatan yang ada di wilayah puskesmas , kebijakan / kegiatan dari
pusat yang harus dilaksanakan serta sesuai dengan target kegiatan puskesmas yang
belum tercapai
- Harapan dan kebutuhan masyarakat diperoleh melalui Survey Masyarakat Desa,
Survey kebutuhan masyarakat, penggalian informasi pada saat lintas sektor
- Akses pelayanan langsung berhubungan dengan masyarakat
- Hasil kegiatan dianalisa secara langsung setelah kegiatan berjalan dan ditentukan
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

2. Proses yang berhubungan dengan sasaran


a. Penetapan persyaratan sasaran
- Penanggung jawab program harus memahami secara jelas semua persyaratan
sasaran yang menjadi target pelaksanaan program kegiatan
- Penanggung jawab program melakukan koordinasi dengan lintas program dan
lintas sektor terkait untuk pembahasan semua persyaratan sasaran
- Hasil pembahasan semua persyaratan sasaran dikomunikasikan kepada
masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), pertemuan kader,
pertemuan lintas sektor, penyuluhan masyarakat

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


Puskesmas melakukan peninjauan terhadap sasaran program mengacu pada
kebijakan dan pedoman yang diberlakukan oleh pemerintah

c. Komunikasi dengan sasaran


Puskesmas melakukan komunikasi dengan sasaran program. Setiap kali
melakukan komunikasi harus selalu dicatat.
Komunikasi dengan sasaran diarahkan untuk memahami
kebutuhan/persyaratan sasaran antara lain untuk :
- Mendapatkan konfirmasi/ persyaratan penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat yang diinginkan masing masing kelompok sasaran
- Menjawab pertanyaan-pertanyaan sasaran program,
- Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan sasaran
- Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan sasaran

3. Pembelian
Untuk upaya kesehatan masyarakat pembelian yang dilaksanakan Puskesmas
Gemarang dikecualikam karena hanya berkisar pada pembelian bahan promkes dalam
skala kecil yang didanai menggunakan dana kapitasi dari BPJS.

4. Penyelenggaraan UKM
23
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya


- Proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dipastikan dijalankan
secara terkendali.
- Kegiatan UKM dilakukan sesuai dengan POA masing masing program
- Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan
berdasarkan SOP dan dimonitor oleh koordinator program dan koordinator
UKM
- Tiap penanggung jawab pogram membuat SOP untuk setiap tindakan yang
dikerjakan.
- SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai prosedur.
- Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya


- Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa proses
yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang
disyaratkan
- Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab program.

c. Identifikasi dan mampu telusur


- Semua tahap tahap penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat harus
dipastikan diberikan identifikasi secara jelas.
- Semua catatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat harus dipastikan diberikan identifikasi dan dapat ditelusur secara
jelas.
- Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidak-sesuaian
yang tidak diinginkan.

d. Hak dan Kewajiban sasaran


- Hak dan kewajiban sasaran upaya kesehatan masyarakat diketahui dan
dipahami oleh penanggung jawab program masing masing
- Hak dan kewajiban sasaran UKM adalah sebagai berikut :
1) HAK SASARAN PROGRAM
Hak untuk mendapatkan informasi mengenai program kesehatan ,
tujuan dan kegiatan yang dilaksanakan
Hak untuk mengikuti kegiatan- kegiatan program yang dilaksanakan
oleh puskesmas
Hak untuk menolak mengikuti kegiatan-kegiatan program yang
dilaksanakan puskesmas

24
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

Hak untuk berperan aktif dalam UKBM

2) KEWAJIBAN SASARAN PROGRAM


Memberikan data dan informasi serta kelengkapan yang dibutuhkan
oleh petugas pelaksana dalam kaitannya dengan kegiatan program
yang dilakukan dan diikuti oleh sasaran
Memberikan identitas yang jelas dan benar untuk pendataan yang
dibutuhkan oleh petugas pelaksana
Mengikuti dan menaati aturan serta jadwal kegiatan program yang
dibuat sesuai kesepakatan yang
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Gemarang
memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya;
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Gemarang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi- tingginya;

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan


- Barang milik sasaran program adalah barang-barang yang bukan milik
Puskesmas yang berada di wilayah tanggung jawab Puskesmas
- Barang milik sasaran program harus ditangani dengan hati- hati untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
- Semua fungsi/ pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan,pemeriksaan barang milik sasaran
program harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan
mengamankan barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
- Yang termasuk barang milik pelanggan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat antara lain KMS, pembukuan kader, register UKS,
lembar penilaian hasil screning dan pemeriksaan berkala

f. Manajemen Resiko dan keselamatan


- menentukan masalah/kesenjangan yang terjadi di masyarakat
- mengumpulkan bukti-bukti yang nyata
- melakukan wawancara
- meneliti lingkungan kejadian
- mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
- menentukan pemecahan masalah

5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja


a. Umum
- Semua Pemegang program pelayanan kesehatan masyarakat melakukan
pengukuran dan pemantauan terhadap kegiatannya.
25
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan.


- Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa.
- Hasil pengukuran / pemantauan / analisa dipakai untuk :
1) Membuktikan kesesuaian pelayanan
2) Memastikan kesesuaian sistem mutu
3) Melakukan perbaikan secara terus-menerus
4) Memastikan tercapainya target kinerja UKM yang dinilai dengan SPM
dan PKP
- Metoda pemantauan / pengukuran / analisa / perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan.
b. Pemantauan dan Pengukuran
1. Kepuasan Pelanggan
- Kepuasan pelayanan di masyarakat yang diberikan puskesmas harus
dipantau 6 bulan sekali melalui survey kepuasan sasaran/ survey umpan
balik pelanggan
- Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja sistem
mutu serta mengetahui apakah persyaratan sasaran telah dipenuhi.

2. Audit Internal
- Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu di implementasikan
secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.
- Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang akan diaudit.
- Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan
setiap 6 bulan sekali.
- Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
- Penanggung jawab program yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
- Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan
yang telah diambil.

3. Pemantauan dan Pengukuran


Proses
- Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelaksanaan kegiatan harus
menggunakan metode yang benar untuk pemantauan.
- Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
- Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
pelaksanaan kegiatan program.

4. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Kegiatan Program


- Pemantauan pelaksanaan kegiatan program dilakukan sesuai prosedur.

26
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Tujuan pemantauan pelaksanaan kegiatan untuk memastikan semua


persyaratan pelaksanaan kegiatan terpenuhi.
- Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
- Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk petugas yang
melaksanakan.

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


- Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai adalah kegiatan yang kondisinya
berada di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan.
- Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar
tidak terjadi/ terulang pada proses/tahap berikutnya.
- Ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
- Bilamana kegiatan yang tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan
verifikasi ulang.
- Bilamana kegiatan yang tidak sesuai telah terlanjur diterima oleh sasaran,
maka Puskesmas harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk
menanggulangi akibat / potensi akibatnya.

d. Analisis Data
- Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan baik.
- Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai, misalkan
menggunakan tehnik statistik.
- Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan Pelanggan/penanggung
jawab program untuk mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan puskesmas.
- Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.

e. Peningkatan berkelanjutan
- Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan perbaikan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
- Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen

f. Tindakan Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.

27
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Menentukan penyebab ketidaksesuaian.


- Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.

g. Tindakan Preventif
1. Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
2. Prosedur pencegahan harus mencakup
a) Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
c) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d) Merekam hasil tindakan yang diambil.
e) Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.

B. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


1. Perencanaan Pelayanan Klinis
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana
Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan
kebijakanPuskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi :
- Perencanaan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
- Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala Puskesmas mengadakan rapat tinjauan manajemen jika ada
perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru,
atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan Puskesmas.
d. Setiap koordinator unit berkewajiban membuat perencanaan kerja untuk unitnya
masing-masing meliputi :
1) Merencanakan sistem manajemen mutu untuk unit kerjanya.
2) Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat dijalankan secara
efektif .
3) Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan dicapai
4) Memelihara / mempertahankan sistem manajemen mutu pada unitnya
5) Melakukan perbaikan / penyempurnaan sistem manajemen mutu

2. Proses yang berhubungan dengan Pelanggan

28
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

a. Puskesmas melakukan komunikasi dengan pelanggan. Setiap kali melakukan


komunikasi harus selalu dicatat.
b. Komunikasi dengan pelanggan diarahkan untuk memahami
kebutuhan/persyaratan pelanggan antara lain untuk :
- Mendapatkan konfirmasi/ persyaratan pelayanan rawat jalan yang
diinginkan pelanggan
- Menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan,
- Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan pelanggan
- Membahas kontrak / perubahan kontrak / perubahan persyaratan
- Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan pelanggan
c. Catatan hasil komunikasi dengan pelanggan disimpan.

3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis


a. Proses pembelian
Pembelian yang dilakukan Puskesmas Gemarang dilakukan secara langsung dan
di bawah pengawasan dari dinas kesehatan. Pembelian yang dilakukan terkait
dengan operasional puskesmas baik menggunakan dana APBD maupun dana dari
BPJS. Untuk dana dari BPJS sebelum pembelian dilakukan pengajuan Nota
Pencairan Dana ke dinas kesehatan kota sebelumnya. Setelah mendapat
persetujuan dari pejabat yang berwenang di dinas kesehatan kota baru puskesmas
melakukan pembelian. Untuk pembelian obat yang didanai APBD dilakukan oleh
dinas kesehatan, puskesmas hanya mengajukan permintaan.

b. Verifikasi barang yang dibeli


Puskesmas Gemarang memiliki team Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Team ini bertugas dan bertanggung jawab memverifikasi semua barang yang
dibeli puskesmas, melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa
sesuai dengan ketentuan, menerima hasil pengadaan barang/jasa setelah melalui
pemeriksaan, membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasil
pekerjaan.

c. Kontrak dengan Pihak Ketiga


Kepala Puskesmas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) berhak
menggunakan anggran APBN atau APBD sesuai perundangan yang berlaku.
Kepala Puskesmas sebaga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bertanggung jawab
atau pelaksana pengadaan barang/jasa. Puskesmas Gemarang melakukan kontrak
dengan pihak ketiga terkait pembelian/pengadaan barang di Puskesmas sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.

4. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis


a. Pengendalian Proses Pelayanan Klinis
- Proses pelayanan rawat jalan dipastikan dijalankan secara terkendali.
29
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Pengendalian pelayanan rawat jalan dilaksanakan sesuai perencanaan.


- Tiap unit menyediakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
tindakan yang dipandang kritis.
- SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat melaksanakan
proses pelayanan sesuai yang direncanakan.
- Peralatan yang diperlukan untuk proses pelayanan rawat jalan dipastikan
tersedia dan memenuhi persyaratan.
b. Validasi Proses Pelayanan
- Proses pelayanan rawat jalan dan rawat inap dipastikan divalidasi sebelum
dilaksanakan
- Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa proses
yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang
disyaratkan

c. Identifikasi dan Ketelusuran


- Semua tahap tahap pelayanan rawat jalan harus dipastikan diberikan
identifikasi secara jelas.
- Semua catatan medis pasien dan catatan lain yang terkait dengan pelayanan
rawat jalan harus dipastikan diberikan identifikasi secara jelas.
- Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidak-
sesuaian yang tidak diinginkan.
- Bilamana persyaratan ketelusuran merupakan suatu keharusan yang
dipersyaratkan oleh pelanggan maka identifikasi wajib dilaksanakan
berdasarkan persyaratan yang diminta pelanggan pada semua tahapan

d. Hak dan Kewajiban Pasien


- Hak dan kewajiban pasien harus mudah dipahami dan dimengerti pasien
- Hak dan kewajiban pasien dengan mudah bisa diketahui dan dibaca pasien
- Hak dan kewajiban pasien bisa di letakkan di loket/tempat lain yang mudah
dibaca oleh pasien
- Petugas memberitahu adanya hak dan kewajiban pasien melalui penyuluhan

e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan


- Barang milik pelanggan adalah barang-barang yang bukan milik Puskesmas
yang berada di wilayah tanggung jawab Puskesmas
- Barang milik pelanggan harus ditangani dengan hati- hati untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan.
- Semua fungsi/ pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan barang milik pelanggan
harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan mengamankan
barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
- Yang termasuk barang milik pelanggan adalah Kartu Status Pasien/Rekam
Medik Pasien, Spesimen dll.

30
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

f. Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien


- Kepala puskesmas membentuk team manajemen mutu
- Team harus bisa melakukan identifikasi ,analisa resiko dan keselamatan
pasien serta tindak lanjut yang telah dilakukan
- Team harus melakukan pelaporan dan pencatatan bila ada insiden kejadian
yang dialami pasien dengan baik agar kejadian tersebut tidak terulang
kembali
- Team harus melaporkan semua insiden kepada kepala puskesmas

5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien


a. Penilaian indikator kinerja klinis
- Dalam penilaian indikator pelayanan klinis beberapa hal perlu
diperhatikan,yaitu: bahwa indikator yang digunakan memang dapat diukur
dengan cara pengukuran tertentu, hasil pengukurannya reliable dan valid,
serta relevan untuk digunakan.
- Penilaian indikator pelayanan klinis dilakukan setiap 6 bulan sekali,
dilakukan evaluasi setiap bulan dan ditindak lanjuti

b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien


Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Ketetapan identifikasi pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko jatuh

c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien


- Setiap terjadi Insiden Keselamatan Pasien diidentifikasi dan segera dianalisa
- Hasil analisa dilaporkan ke Kepala Puskesmas untuk dievaluasi dan
didiskusikan dengan unit terkait untuk mencegah kejadian terulang kembali
- Setiap terjadi Insiden harus tercatat

d. Analisis dan Tindak Lanjut


- Setiap kejadian harus dapat dianalisa penyebabnya dan dicatat dalam buku
laporan KTD, KTC, KPC dan KNC/ buku ketidaksesuaian dalam pelayanan
- Rencana tindak lanjut penanganan KTD, KTC, KPC atau KNC yang telah
disepakati harus dicatat dan dievaluasi

31
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

e. Penerapan Manajemen Resiko


- Manajemen risiko meliputi ancaman dan peluang (maksimalisasi peluang,
minimalisasi ancaman, dan meningkatkan kepuasan dan hasil)
- Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang logis dan sistematis untuk
meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien
- Manajemen risiko mensyaratkan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan
- Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang seimbang antara biaya untuk
mengatasi risiko (dan meningkatkan peluang perbaikan) dengan manfaat yang
diperoleh

6. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan


a. Umum
1) Semua Poli / Unit pelayanan melakukan pengukuran dan pemantauan
terhadap kegiatannya.
2) Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan.
3) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa.
4) Hasil pengukuran / pemantauan / analisa dipakai untuk :
- Membuktikan kesesuaian pelayanan
- Memastikan kesesuaian sistem mutu
- Melakukan perbaikan secara terus-menerus
- Memastikan tercapainya sasaran Mutu
5) Metoda pemantauan / pengukuran / analisa / perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan.

b. Pemantauan dan Pengukuran


1) Kepuasan Pelanggan
- Persepsi pelanggan dan kepuasan pelayanan yang diberikan puskesmas
harus dipantau 6 bulan sekali melalui survey kepuasan pelanggan/ survey
umpan balik pelanggan
- Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja sistem
mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah dipenuhi.
- Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.

2) Audit Internal
- Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu di implementasikan
secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.
- Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang akan diaudit.
- Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi

32
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan
setiap 6 bulan sekali.
- Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil audit
yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
- Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur internal audit.
- Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
- Koordinator poli / unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
- Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan
yang telah diambil.
- Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor kepada
Wakil Manajemen dengan tembusan kepada kepala puskesmas.

3) Pemantauan dan Pengukuran Proses kinerja


- Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelayanan harus menggunakan
metode yang pantas untuk pemantauan.
- Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
- Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
pelayanan.

4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan


- Pemantauan pelayanan dilakukan sesuai prosedur.
- Tujuan pemantauan pelayanan untuk memastikan semua persyaratan
pelayanan terpenuhi.
- Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
- Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk personil yang
melaksanakan.

C. PENGENDALIAN JIKA ADA HASIL YANG TIDAK SESUAI


- Pelayanan tidak sesuai adalah pelayanan yang kondisinya berada di luar batas
persyaratan yang telah ditetapkan.

33
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Pelayanan tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak dipergunakan atau
dikirim ke proses berikutnya.
- Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani pelayanan tidak
sesuai ditetapkan dalam prosedur .
- Ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
- Bilamana pelayanan tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan verifikasi ulang.
- Bilamana pelayanan tidak sesuai telah terlanjur diterima oleh pelanggan, maka
Puskesmas harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menanggulangi
akibat / potensi akibatnya.

D. ANALISA DATA
- Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan baik.
- Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai, misalkan
menggunakan tehnik statistik.
- Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan Pelanggan/koordinator unit untuk
mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan puskesmas.
- Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.

E. PENINGKATAN BERKELANJUTAN
- Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan perbaikan secara terus
menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya.
- Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu,
sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan pelanggan, tindakan perbaikan
dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen

F. TINDAKAN PERBAIKAN/KOREKTIF
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
- Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
- Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan ketidaksesuaian tidak
terulang.

34
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

- Menetukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.


- Merekam hasil tindakan yang diambil.
- Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.

G. TINDAKAN PENCEGAHAN
1. Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan harus sesuai
dengan penyebab masalah yang potensial.
2. Prosedur pencegahan harus mencakup
a) Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
c) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d) Merekam hasil tindakan yang diambil.
e) Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.

35
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

BAB VII
PENUTUP

Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
sistem serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan
wewenang yang telah diberikan.
Bagi kami, apabila Puskesmas Gemarang lolos dalam Penilaian Akreditasi dan
mendapat Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi
mutu, tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara sistematis dan terorganisir
karena Total Sistem Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem kualitas dan
peningkatan kualitas secara terus menerus
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh
sehingga berkesinambungan selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global
selalu memberikan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.Dengan demikian
masyarakat akan merasakan benar keberadaan puskesmas sebagai bagian dari kehidupan
masyarakat secara keseluruhan.

36
Manual Mutu Puskesmas Gemarang 2016

HISTORIS PERUBAHAN

Isi Perubahan
No Tanggal Berlaku
Dahulu Sekarang

Mengetahui,
Ketua Tim Manajemen Mutu Kepala Puskesmas Gemarang

Heri Priyanto dr. Edy Sutikno


NIP.19640414 198703 1 021 NIP.19791128 201001 1 012

37

Anda mungkin juga menyukai