Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan kesehatan sesuai dengan Indonesia sehat 2010, bertujuan


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (UU No.36 / 2009 : tentang
Kesehatan Pasal 9)

Setiap metode kontrasepsi yang ditawarkan memiliki keunggulan dan kekurangan.


Respon di tubuh akseptor berbeda-beda sesuai dengan keadaan kesehatannya secara
menyeluruh. Kekurangan dari metode kontrasepsi yang ditawarkan diantaranya bahwa
metode kontrasepsi memiliki angka kegagalan dan memiliki efek samping penggunaan,
serta komplikasi yang dapat timbul akibat dari interaksi metode KB dengan keadaan
akseptor (penyakit, obat yang dikonsumsi, gaya hidup). Namun dalam hal ini, setiap efek
samping dan komplikasi yang ditimbulkan dari penggunaan metode kontrasepsi, dapat
diatasi/ditanggulangi. Bidan sebagai salah satu pemberi pelayanan KB di masyarakat, juga
bertugas menangani efek samping/komplikasi yang dialami akseptor atas penggunaan
metode kontrasepsi, sesuai dengan kewenangannya.

Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan program


keluarga berencana nasional yang merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama. Untuk mengoptimalkan manfaat keluarga berencana bagi
kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan pelayanan kesehatan reproduksi yang
telah tersedia. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alas an utama
diperlukannya pelayanan keluarga berencana. Maka dari itu Puskesmas Jenangan sebagai
penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama dan didukung oleh Ponkesdes maupun
Pustu melakukan kegiatan pelayanan keluarga berencana.

Sesuai dengan konsep diatas Puskesmas Jenangan (KB) perlu menyusun


Rencana Usulan Kegiatan (RUK) baik tahunan maupun bulanan sehingga program KB akan
tercapai sesuai target.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan dan konseling KB
b. Memberikan pelayanan KB (IUD, Implan, Suntik, Pil, Kondom)
c. Memberikan efek samping dan komplikasi
d. Memberikan penyuluhan
e. Memberikan pelayanan dan konseling pada calon pengantin wanita, masa pra hamil, dan

masa antara dua kehamilan


f. Memberikan pelayanan PPIA
g. Memberikan pelayanan Iva dan Pap smear
h. Memberikan pelayanan rujuan
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pelayanan UKM KIA/KB di Puskesmas Jenangan secara garis besar meliputi empat kegiatan,
yaitu kegiatan yang bersifat promotif ,prefentif, kuratif dan rehabilitative, dimana Pelayanan Poli
KIA termasuk ke dalam upaya kuratif .

D. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015
TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( PUSKESMAS ).

BAB II
PENGORGANISASIAN

STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN UKM KIA / KB


PADA PUSKESMAS JENANGAN

KEPALA PUSKESMAS
Drg. Titik Suprihatin
PENANGGUNG JAWAB UKM

Lilik Setiyani, S.Kep Ns

PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KB

Siti Fatkhul Janah, Amd.Keb

PELAKSANA KIA / KB

1. Pustu Ngrupit : Ismiatin, Amd.Keb

2. Ponkesdes Nglayang : Aimatul Ma’arifah, Amd.Keb

3. Ponkesdes Paringan : Dewi Kurnia, Amd.Keb

4. Ponkesdes Wates : Alif Nurdina, Amd.Keb

5. Ponkesdes Sraten : Lia Nugraheni, Amd.Keb

6. Ponkesdes Sedah : Restiana, Amd.Keb

7. Ponkesdes Semanding : Sundari, Amd.Keb

8. Polindes Panjeng : Leli Rohmatul H, Amd.Keb

9. Ponkesdes Tanjungsari : Nunik S, Amd.Keb

10. Ponkesdes Kemiri : Sri Inganah, Amd.Keb

BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan UKM KIA/KB di
Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun
mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas. Adapun tenaga di poli
KIA Puskesmas Jenangan sebagai berikut :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 PENANGGUNG JAWAB DOKTER / 1
KEPALA
PUSKESMAS

2 TENAGA TEKNIS D3 Bidan 2

3 TENAGA NON TEKNIS - -

Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab Poli KIA di Puskesmas mempunyai tugas:

a. Pelaksana pengobatan dan pelayanan medis di pelayanan UKM KIA/KB

b. Pemegang program sesuai tupoksi


c. Tenaga pelaksana pelayanan UKM KIA/KB yang diberi kewenangan
sebagai tenaga medis untuk memberikan pengobatan pada pasien rawat
jalan.
d. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medis UKM KIA/KB sesuai
dengan peraturan yang berlaku serta menjaga kelancaraan pelayanan
medis di Puskesmas

2. Tenaga teknis perawat mempunyai tugas :


a. Mempersiapkan dan melaksanakan pelayanan medis serta
melaksanakaan kegiatan administrasi teknis pelayanan medis
b. Melaksanakaan pemeriksaan dan pengobatan medis dasar
c. Melaksanakan tindakan medis dasar sederhana
d. Melaksanakan Penulisan resep obat – obat tertentu di pelayanan UKM
KIA/KB
e. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medis dasar di pelayanan UKM
KIA/KB dengan peraturan yang berlaku serta menjaga kelancaran
pelayanan medis di puskesmas
f. Melaksanakan pelayanan medis di puskesmas
g. Melaksanakan pendokumentasian pelayanan di pelayanan UKM KIA/KB
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan
dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga teknis bidan didistribusikan untuk sub unit puskesmas pembantu satu
orang,selebihnya di PONKESDES, masing – masing tenaga teknis bidan juga memiliki
tugas tambahan yang di delegasikan oleh kepala puskesmas.

C. JADWAL KEGIATAN
Buka setiap hari sesuai jam kerja dinas.
Untuk tenaga setiap saat ada, pembagian jadwal disesuaikan dengan pekerjaan
sampirannya. (????????????????)

D. Dalam rangka penyiapan dan pengembangan ketrampilan tenaga bidan maka


Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
a. Setiap tenaga medis dan paramedis mempunyai kesempatan yang sama untuk
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
b. Tenaga medis dan para medis harus memberi masukan pada pimpinannya dalam
Menyusun program pengembangan staf.
c. Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas,fungsi wewenang dan
Tanggung jawabnya.
d. Melakukan analisa kebutuhan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan bagi
Tenaga medis dan para medis.
e. Tenaga medis dan para medis difasilitasi untuk mengikuti program yang di adakan
oleh organisasi profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutan
Terkait.
f. Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktik ,magang dan
Penelitian tentang pelayanan kesehatan di puskesmas.

BAB IV
STANDAR FASILITAS

Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan
Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang Secara tidak
langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung Pelayanan klinik puskesmas
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
DENAH PUSKESMAS JENANGAN

TERAS
TERAS RUANG TUNGGU

LAB

APOTEK

R. IMUNISASI

KAMAR PASIEN
MUSHOLA
TERAS

KAMAR PASIEN

KAMAR PASIEN
GIZI

BP
GUDANG

KANTIN UGD

K. ADM UGD
DAPUR

PARKIR KARYAWAN RUANG TUNGGU


RUANG RUANG

TERAS
LABORATOR OBAT
IUM

RUANG TERAS
PERAWAT
KIA RUANG
U RUANG OBSERVASI

K. MANDI
K. MANDI
LOKET R. GIGI RUANG
ARSIP
BERSALI
K. MANDI
UGD
N
B T

S
LANTAI II

RUANG

KAPUS GUDANG OBAT

AULA GUDANGOBAT

DAPUR

KAMAR MANDI
U
RUANG

TU KAMAR MANDI

B T

S
KETERANGAN :
a. Luas ruangan 4,5 x 7 m²
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna cerah

A. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pemeriksaan
b. Kursi
c. Bak cuci
d. Almari alat
e. Tensimeter
f. Stetoskop
g. Komputer

2. PERALATAN

NO JENIS ALAT JUMLAH

1 Setirilisator 1

2 Tabung O2 1

3 Meja instrument 1

4 Timbangan dewasa 1

5 Timbangan bayi 1

6 Standar infuse 1

7 Alat ukur tinggi badan 1

8 Tensi meter air raksa 3

9 Tensi meter air raksa dinding 1

10 Stetoskop reister 3

11 Stetoskop lidmen 1

12 Manset dewasa 5

13 Manset anak 2

14 Loop 2

15 Bak instrumen besar 3

16 Haart mirror 1 set

17 Bengkok kecil 5

18 Bengkok besar 1

19 Sound timer 1

20 Kom kecil 4

21 THT set 1

22 Tromol kasa kecil 3

23 Bak instrumen T 4
24 Bak instrumen k 1

25 Perlak kain,plastic 2

26 Headlight with adapl 1

27 Garpu tala 1 set

28 THT set ( mista) 2 set

29 Minor set 1

30 Tong spatel 1

31 Speculum hidung 2

32 Naal fudar 3

33 Arteri klem besar 3

34 Arteri klam kecil 2

35 Gunting luka 2

36 Hendel mes 2

37 Pincet cirurgi 2

38 Pincet anatomi 2

39 Pinset bengkok kecil 3

40 Gunting hacting aff 1

41 Tempat korentang 1

42 Korentang 2

43 Gunting verban 1

44 Ambu bag 1 set

45 ECG 1 set

46 Thermometer 2

BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN

ANAMNESA DIAGNOSA
PASIEN RUJUK
TTV
RESEP OBAT
INTEREN
Keterangan : PULANG PENKES
a.Pasien datang dari pendaftaran diterima oleh petugas pelayanan KIA

b.Petugas pelayanan KIA melakukan anamnesa

c. Petugas pelayanan KIA melakukan penegakan diagnosa

d.Petugas pelayanan KIA melakukan pengobatan

e.petugas pelayanan KIA melakukan interen ( bila perlu)

f.Petugas pelayanan KIA melakukan penyuluhan kesehatan.

g.Petugas pelayanan KIA melakukan pelepasan pasien.

B. KEMAMPUAN PELAYANAN
1. KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan UKM KIA/KB di Puskesmas Jenangan meliputi pemeriksaan dasar seperti :

a. Pengobatan
b. konsultasi
c. penyuluhan kesehatan

C. RUJUKAN
Jika pelayanan UKM KIA/KB Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka pasien dikirim ke rumah sakit /
klinik swasta (di rujuk).

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. PENCATATAN
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi. Macam-macam pencatatan antara lain :
a. Buku register pendaftaran
b. Buku permintaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
c. Buku rujukan
d. Lembar in form concern

2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang
merupakan hasil rekapitulasi pencatan harian. Laporan triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah ditentukan oleh program.

BAB VI
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan UKM KIA/KB Puskesmas Jenangan direncanakan dalam renstra, POA dan
lokmin bulanan. Pengadaan logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten.

Untuk yang pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan. Kemudian
Puskesmas tinggal menunggu logistik datang dari DKK.

Daftar logistik yang di Puskesmas Purwantoro 1

No NAMA

1. Almari besi 3 buah

2 Almari kayu 1 buah

3 Sterilitator 1 buah
4 Alat sucsen 1 set

5 Tempat tidur pasien 2 buah

6 Meja 4 buah

7 Kursi kerja 12 buah

8 Komputer 1 set

9 Laptop 1

10 ALBOTHYL

BAB VII
KENDALI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di pelayanan UKM KIA/KB perlu diperhatikan keselamatan pasien
dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan
atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan / medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
a. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, ketersediaan dana, dan Standra Prosedur
Operasional.
b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
c. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respond an tingkat pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan klinis Puskesmas yang
dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk peningkatan mutu standar.
b. Pelaksanaan, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan antara capaian dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung
sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan proses.
Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap
data yang dikumpulkan yang diperleh melalui metode berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
a. Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.
Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
a. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis
b. Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu
a. Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh : survey kepuasan pelanggan.
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan menggunakan ceklist atau perekaman.
Contoh : pengamatan konseling pasien.

Pelaksanaan evaluasi terdiri atas :


a. Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi yang memberikan
pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan
kinerja tersebut. Oleh karena itu, audit merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis
secara sistematis.
Terdapat 2 macam audit, yaitu:
1. Audit Klinis
Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi prosedur yang digunakan untuk
pelayanan, penggunaan sumber daya, hasil yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan dengan
pengobatan berbasis bukti.
2. Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga medis dan paramedis terkait dengan
pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu
b. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan
standar.
Contoh : kajian penggunaan antibiotika.
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas paramedic dan petugas medis dalam memberikan pelayanan kesehatan,
terutama untuk mencegah tertularnya penyakit dimana di puskesmas banyak kasus –kasus penyakit menular misal; HIV AIDS
dan penyakit yang disebabkan virus lainya. maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan
keamanan diri dengan pemakaian alat perlindungan diri (APD)menggunakan masker ,sarung tangan ,dan clemek plastic,jas
oprasi bila diperlukan. Dan selalu melakukan cuci tangan sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan atau pelayanan

PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

Kontak erat Memasuki kontak erat Melakukan


(<1m) Dengan ruang isolasi (<1m) dengan prosedur yg
pasien yg flu burung pasien yg menggunakan
Menderita tanpa kontak terinfeksi flu aerosol pada
infeksiSal.nafas erat dengan burung 13id pasien flu
yg akut pasien lm at diluar burung
ruang isolasi A,b

Sanitasi tangan ya ya ya ya

Sarung tangan Tidak rutin Penilaian ya ya


resiko

Clemek plastik Tidak rutin Penilaian Tidak rutin c Tidak rutin c


resiko

Jas oprasi Tidak rutin Penilaian Ya c Ya c


resiko

Penutup kepala Tidak rutin Tidak rutin Tidak rutin ya

Masker bedah ya Tidak rutin d Tidak rutin d Tidak rutin e


(petugas
kesehatan)

Masker Tidak rutin ya ya ya


respirator
Kaca mata Penilaian Penilaian ya ya
pelindung resiko resiko

Masker bedah ya Tidak Tidak rutin Tidak


(pasien)

Ket:
a. prosedur tindakan yg menimbulkan aerosol dlm berbagai ukuran
( partikel besar dan kecil)
b. bila memungkinkan,prosedur tindakan yg menimbulkan aerosol hrs dilakukan didalam ruangan yang bertekanan
negative,ruangan terpisah atau ruangan untuk satu orang pasien dng petugas lain yg hadir sedikit mungkin .APD
harus menutupi dada,lengan,mata, lengan, hidung dan mulut
c. gunakan clemek plastic jika jas oprasi yg tahan air tidak ada
d. jika masker respirator tidak ada ,gunakan masker bedah yg ketat
e. jika masker respirator tidak ada,gunakan masker bedah yg ketat dan penutup muka.

CARA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR

Tujuh langkah mencuci tangan dengan sabun

1.mencuci telapak dengan telapak .

2.telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung

Tangan kanan.

3.telapak dengan telapak dan jari saling terkait

4.letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.

5.jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya

6.jari kiri menguncup ,gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan

Sebaliknya

7. pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya gerakkan

Memutar.

Liflet terlampir.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan UKM KIA/KB Puskesmas Jenangan ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan poli KIA di
Puskesmas Jenangan. Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman pelayanan UKM KIA/KB di Puskesmas Jenangan
diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak.
Hal tersebut akan menjadikan pelayanan UKM KIA/KB di Puskesmas Jenangan semakin optimal dan dapat dirasakan
manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra puskesmas dan kepuasan pasien atau
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai