Anda di halaman 1dari 37

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU
Alamat : Jl. Raya Ampel-Simo No. 186 (0276) 3280008
E-mail : pkmkaliwungu1@gmail.com
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA KALIWUNGU–50778

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA


UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang harus dipenuhi
oleh negara. Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan
mempunyai salah satu fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus selalu
menyesuaikan kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu pelayanan, serta harus
selalu dalam upaya untuk menjaga peningkatan mutu dan kinerja pelayanan tersebut.

B. Tujuan
Tujuan pedoman peningkatan mutu dan kinerja ini adalah untuk menjadi acuan bagi
peningkatan mutu dan kinerja seluruh aktifitas pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas
Kaliwungu, sehingga pada akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.

C. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman peningkatan mutu dan kinerja disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi Puskesmas (Penilaian kinerja, Kaji banding,Audit mutu internal, Audit eksternal,
Survei kepuasan pelanggan, Tinjauan manajemen). Selain itu juga meliputi kegiatan
peningkatan mutu dan kinerja yang ada di Puskesmas, antara lain: SPMKK (Sistem
Peningkatan Manajemen Klinik Keperawatan), MTP (Monitoring, Training, Planning) untuk
pengobatan rasional, dan penilaian kinerja Puskesmas.

D. Batasan Operasional
1. Pelanggan
Pelanggan atau langganan merujuk pada individuatau rumah tangga, masyarakat,
perusahaan yang membeli barangatau jasa.

1
2. Kepuasan Pelanggan
Pengertian secara umum mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen merupakan
hasil dari adanya perbedaan–perbedaan antara harapan konsumen dengan kinerja yang
dirasakan oleh konsumen tersebut.Dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah
diteliti dan didefinisikan oleh para ahli pemasaran , dapat disimpulkan bahwa kepuasan
konsumen merupakan suatu tanggapan perilaku konsumen berupa evaluasi purnabeli
terhadap suatu barang atau jasa yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan
harapan konsumen.
3. Pasien
Pasienatau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis.
4. Koreksi
Pembetulan, perbaikan,pemeriksaan.
5. Tindakan Korektif
a. Tindakan perbaikan (corrective action) adalah tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi.
b. Ketidaksesuaian (non-conformance) adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan.
c. Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang dapat berupa
ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban, baik yang dinyatakan atau pun tidak dinyatakan.
6. Tindakan Preventif
Tindakanpencegahan (preventiveaction)
adalahtindakanuntukmenghilangkanpenyebabpotensiketidaksesuaian agar tidak terjadi.
Tindakanpreventif adalah tindakan yang dilakukan sebelum sesuatu terjadi (mencegah
sebelum terjadi).
7. Pedoman Mutu
Suatu pedoman yang merupakan panduan sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki
keluaran yang dihasilkan atau untuk memastikan keluaran sesuai standar yang
diharapkan.
8. Dokumen
Dokumen adalah acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan meliputi Kebijakan
Mutu, Sasaran Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Mutu, Prosedur Tetap (Protap), Rencana
Mutu Pelayanan, dan dokumen pendukung lainnya Secara umum dokumen juga
merupakan sebuah tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di
kertasdan informasinya ditulis memakai tintabaik memakai tangan atau memakai media
elektronik (seperti printer).
9. Rekaman
Adalahhasildokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
10. Efektifitas
Efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat
dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan
2
lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
11. Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi
menurut Mulyamah (1987:3) yaitu:“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam
membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya”. Sedangkan
pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984:233-4) yang mengutip pernyataan H.
Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input
(masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang
dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan
sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah
diselesaikan.”
12. Proses
Adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlianatau sumber dayalainnya, yang
menghasilkan suatu hasil. Definisi lain dari proses adalah serangkaian kegiatan yang
saling terkait atau berinteraksi, yang mengubah input menjadi output.Kegiatan ini
memerlukan alokasi sumberdaya seperti orang dan materi.
13. Sasaran Mutu
Sasaran Mutu adalah target dari masing-masing bagian/departemen yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Sasaran Mutu harus mempunyai syarat :
a. Scopenya jelas untuk bagian atau departemen mana, misalnya HRD, Operation,
Marketing, dsb.
b. Measurable yang artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur (baik dalam bentuk
jumlah atau pun prosentase).
c. Achievable : semestinya menentukan target/sasaran mutuituharusdapatdicapai, bila
target terlalutinggi, departemen/bagiancenderungmalasuntukmengejarnya.
d. Realible : sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata/sesuatu yang tidak nyata akan
sulit untuk dijadikan target.
e. Time Framenya juga harus jelas, jadi kapan seharusnya sasaran itu dicapai sudah jelas
di awal pembuatan sasaran mutu tersebut.
14. Perencanaan Mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Pengendalian mutu merupakan proses yang terdiri
atas langkah-langkah sebagai berikut:
 Mengevaluasi kinerja.
 Membandingkan kinerja mutu dengan tujuan mutu.
3
 Bertindak berdasarkan perbedaan.
15. Kebijakan Mutu
Kebijakan Mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan tentang
komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu
dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan.
16. Sarana
Adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud
dan tujuan dari suatu proses produksi.
17. Prasarana
Adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi.
Contoh : lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja, dll.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Geografi dan Demografi


a. Geografi

KABUPATEN
SEMARANG
PETA
KECAMATAN
KALIWUNGU

Pager

Secara geografis wilayah UPTD Puskesmas Kaliwungu terletak pada ketinggian +469
dpl, dengan suhu udara rata–rata 26–27○ C. UPTD Puskesmas Kaliwungu terletak
diwilayah Kabupaten Semarang, dengan luas wilayah kerja + 29,96 Km2. UPTD
Puskesmas Kaliwungu terdiri dari 11 desa :
 Desa Pager
 Desa Kener
 Desa Udanwuh
 Desa Siwal
 Desa Papringan
 Desa Kradenan
 Desa Mukiran
 Desa Kaliwungu
 Desa Payungan
 Desa Jetis
 Desa Rogomulyo
Batas Wilayah UPTD Puskesmas Kaliwungu :
SebelahUtara : KecamatanSusukan Kabupaten Semarang dan Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali.
5
Sebelah Timur : Kecamatan SambiKabupaten Boyolali.
Sebelah Selatan : Kecamatan Teras dan Kecamatan BoyolaliKabupaten Boyolali.
Sebelah Barat : Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
b. Demografi
Jumlah Penduduk.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang tahun 2018, jumlah
penduduk Kecamatan Kaliwungu adalah 30.418 jiwa.
B. Distribusi Ketenagaan

PENDIDIKAN
NO JABATAN
SD SLTP SLTA D3 D4 S1 PROFESI
A. PNS
1 Ka Puskesmas 1
2 Ka Subbag. 1
3 DokterUmum 2
4 Dokter Gigi 1
5 Bidan 11 2
6 Perawat 6
7 Terapis Gigi & Mulut 1
8 Asisten Apoteker 1
9 Analis Kesehatan 1
10 Sanitasi Lingkungan 1 1
11 Nutrisionis 1 1
12 Pengelola Data 1
13 Pekarya 2
14 Staf Administrasi 2 2
15 Apoteker 1
16 Kesehatan Masyarakat 1

B. NON PNS
1 Bidan Wiyata 3
2 Perawat 3
3 Tukang Masak 1
4 Juru Mudi 1
5 Keamanan 1
6 Pengelola Sistem
1
Informasi dan Basis data
7 Promosi Kesehatan 1
8 Staf 1
9 Keuangan 1
Jumlah 2 3 5 31 3 7 2

C. Organisasi
1. Visi Organisasi
Masyarakat Kaliwungu sehat yang mandiri.
2. Misi Organisasi
Untuk mencapai masyarakat Kecamatan Kaliwungu yang sehat dan mandiri serta
berkeadilan, maka ditetapkan2 (dua) misi sebagai berikut :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat.

6
3. Motto
Puskesmas Kaliwungu memiliki motto layanan:

”Kesehatan Anda Tujuan Kami”


(“SEHATI”)
4. Tata Nilai
Nilai-nilai yang disepakati bersama dalam melaksanakan tugas:
“ CAKRA KRESNA“
CAK : Cakap, cakap dalam memberi pelayanan terhadap pasien
RA : Ramah, ramah dalam melayani pasien
KRE : Kreatif, kreatif dalam membuat inovasi di bidang pelayanan kesehatan
SNA : Sehat Paripurna, tujuan akhirnya adalah mewujudkan kesehatan paripurna bagi
masyarakat Kaliwungu.

5. Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kinerja


Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Kaliwungu menerapkan
kebijakan mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
konsisten dan profesional sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta selalu berusaha
meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan melalui kegiatan penilaian kinerja, kaji
banding, AMI, AME, survei kepuasan pelanggan, tinjauan manajemen, SPMKK, MTP
pengobatan rasional, penilaian kinerja Puskesmas. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat
Kesehatan Masyarakat Kaliwungu memastikan bahwa kebijakan mutu sesuai dengan
visi, misi serta kebutuhan. Termasuk komitmen untuk memenuhi persyaratan layanan dan
peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu secara terus-menerus.Menyediakan
kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu. Selalu dikomunikasikan
dan dimengerti oleh semua pegawai di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Kaliwungu melalui minilokakarya bulanan, rapat, briefing, apel, papan
pengumuman dan WA Group.

7
6. Struktur Organisasi
SK NOMOR : KEPALA UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU
800/041/V/2019
dr. Listyobudi Wijayanti
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

Budiyono, S.Sos.

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN KEUANGAN RUMAH TANGGA

Fitri Lestari, Am.KG Fitri Lestari, Am.KG Setyo Dewi Utami, Amd. Budiyono, S.Sos.

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT UKP KEFARMASIAN & LABORATORIUM JARINGAN DAN JEJARING FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Umi Sri K., SKM dr. Muhammad dr. Didik Budhi Setyawan

UKM ESSENSIAL & KEPERAWATAN KES. UKM PENGEMBANGAN PEMERIKSAAN UMUM KESEHATAN GIGI Dokter Praktek Swasta PUSKESMAS PEMBANTU
MASY.
Umi Sri K., SKM M. Mujib, Amd.Kep. drg. Himmaturojuli R.R., M.H. Pager : Tarmi, Am.Keb.
Dini Handayani, S.S.T.Keb.
Bidan Praktek Swasta
Mukiran : Harina N., Am.Keb.
KESLING KES. JIWA DAN INDRA
KESEHATAN IBU DAN KB UGD
Paringan : Wiwit Indarwati, AMK
dr. Didik Budhi Setyawan Dimas Yosindo , AMK Laboratorium Swasta
Novita Rumanti, A.Md.Kes. Dini Handayani, S.S.T.Keb.

POS KESEHATAN DESA


KESEHATAN GIGI
KIA-KB PERSALINAN Pengelola Limbah
GIZI
Siwal : Marsiyam, Am.Keb.
Dini Handayani, S.S.T.Keb. drg. Himmaturojuli R.R., M.H.
Dwi Putriyani Rizqiyah, A.Md.Gz. Dini Handayani, S.S.T.Keb.
Apotik Payungan : Siswati, Am.Keb.
KESEHATAN LANSIA
PROMKES Rogomulyo : Tri W., Am.Keb.
Dwi Puji Lestari, SKM RAWAT INAP KEFARMASIAN
Budiyono, S.Sos. Puekesmas Keliling / Posyandu Kaliwungu : Daryati, Am.Keb.
Sudarsono, AMK Shara Anggita Alfiana, S.Farm.APT
KES. KERJA, TRADISIONAL & M. Mujib, Amd.Kep.
KOMPLEMENTER Udanwuh : Faikoh, Am.Keb.
GIZI
LABORATORIUM KESEHATAN ANAK
Elfrida, AMG Dwi Puji Lestari, SKM Kradenan : Sulistyowati, Am.Keb.
Nurhadi, AMD Emi Suprapti, S.S.T.Keb.
Jetis : Setyowati, Am.Keb.

P2P / PTM KESEHATAN OLAH RAGA


Papringan : Dina M., Am.Keb.
Umi Sri K., SKM IMUNISASI
Dimas Yosindo , AMK
Eko Madyo Asih, Am.Keb. Kener : Faikoh, Am.Keb.
Sudarsono, AMK
PERKESMAS

Widuri Dwi Astiningtyas, AMK


8
7. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)

Audit Mutu
Internal

Kebijakan Mutu
Tinjauan Manajemen

Sasaran Mutu Baru

Tindakan Perbaikan
Penempatan Pemeliharaan Pemeliharaan dan Pencegahan
Pengendalian
Pelatihan SDM dan Mutasi sarana lingkungan Penanganan
alat ukur
SDM prasarana kerja Keluhan
Pelanggan
RMM Baru Analis Data
Pengukuran
Kepuasan
Pelanggan

Poli Umum Ruang obat


dan Ruang P
P
Tindakan E
E
Laborat L
L
A
A Penyerahan Obat/
Pembayaran N
N Penerimaan Hasil
Poli Gigi G
G pasien Pemeriksaan/
G
G Konsultasi Gizi konsultasi/rujukan
A
A
N
N
KIA, KB &
Sanitasi
Imunisasi

Permintaan Menyusun Melaksanakan Monitoring &


Pelaporan
Masyarakat Perencanaan Perencanaan Evaluasi

Pengadaan Barang Pengendalian Pelayanan


Seleksi dan Tidak sesuai
Evaluasi
Supplier
Pemeriksaan dan
Penerimaan Barang

Penyimpanan Barang

Pengendalian Dokumen
dan catatan mutu

7
8. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Mutu ini adalah:
a) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
d) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
e) Peraturan Bupati Semarang No. 52 Tahun 2014, tentang Pedoman Penyusunan IKM
Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang.

10
BAB III
SISTEM MANAJEMEN MUTU

A. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarangmenetapkan,
mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara Sistem Manajemen
Mutu dan terus menerus memperbaiki keefektifannya sebagai alat untuk menjamin
bahwa proses yang berkaitan dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan
akreditasi sesuai Permenkes No.46 tahun 2015, dan harapan masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan UPTD Puskesmas Kaliwungu dilakukan secara
sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan proses
yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor, dianalisa
dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA.
UPTD Puskesmas Kaliwungu memastikan tersedianya sumberdayadan informasi
yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk sumberdaya
untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai.
UPTD Puskesmas Kaliwungu senantiasa memantau, mengukur, menganalisa kinerja
proses dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk dikembangkan
dalam mencapai peningkatan yang berkesinambungan.
B. Persyaratan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu
1. Umum
Dokumen meliputi dokumen eksternal dan internal. Dokumen eksternal merupakan
dokumen peraturan perundang - undangan sebagai referensi kebijakan dan buku -
buku referensi keilmuan, dan lainnya yang menjadi landasan penyusunan dokumen
mutu untuk penyelenggaraan kegiatan. Dokumen eksternal tidak termasuk
dokumen sistem mutu tapi menjadi perhatian. Dokumen internal merupakan
dokumen sistem mutu yang sesungguhnya.
Setiap program upaya, pelayanan klinis dan administrasi manajemen dokumen
yang harus dimiliki antara lain :
a. Sasaran mutu
b. Indikator mutu
c. Pedoman
d. Kerangka acuan
e. Prosedur kerja
f. Rekaman baik proses maupun hasil kegiatan
g. Rekaman hasil audit dan tindak lanjut.
h. Tata cara pengendalian dokumen mengikuti syarat tata cara pengelolaan
11
dokumen.
Manual ini mensyaratkan persyaratan umum sebagai pedoman dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu penyelenggaraan UPTD Puskesmas Kaliwungu.
Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan
memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas:
1. Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu
danaplikasinya.
2. Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses bisnis.
3. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan
bahwa baik operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.
4. Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan
untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5. Memantau, mengukur dan menganalisa proses – proses dan hasilnya.
6. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai
dengan yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7. Menerapkan seluruh persyaratan sistim Manajemen Mutu Puskesmas.
Dokumen terkait :
 Kebijakan mutu Puskesmas (admen, klinis dan upaya)
 Pedoman Akreditasi Puskesmas

2. Manual Mutu.
Manual Mutu, menetapkan kebijakan mutu, sasaran mutu dan kebijakan umum
sistem manajemen mutu UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang dalam
memenuhi rincian persyaratan kegiatan Akreditasi Puskesmas serta uraian interaksi
di antara proses sistem manajemen mutu dan menjadi acuan penyusunan dokumen.
Manual mutu memuat ketentuan untuk :
 Kebijakan mutu
 Dokumen prasyarat dalam pemenuhan sistem mutu.
 Prosedur terdokumentasi yang memuat pedoman pelaksanaan pekerjaan
bagi pegawai di masing-masing unit pelayanan dan upaya.
 Standar Kerja dan dokumen sejenis, yang merupakan rincian lebih lanjut
dari satu aktivitas atau prosedur dan diperlukan oleh pegawai dalam
melakukan suatu pekerjaan tertentu.
 Kerangka acuan, format, yang merupakan sarana yang digunakan untuk
pencatatan bukti (rekaman) pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Dokumen terkait :
 Dokumen Kebijakan, pedoman mutu, SPO, Instruksi kerja.

12
3. Sistem Pengendalian Dokumen
Sistem manajemen mutu mensyaratkan suatu pengendalian dokumen. Dokumen
meliputi dokumen eksternal yang merupakan regulasi- regulasi atau kebijakan-
kebijakan yang terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat yang
merupakan suatu harapan-harapan terhadap produk atau output penyelengaraan
Puskesmas. Dokumen juga berupa dokumen internal, berupa dokumen
perencanaan, surat Keputusan Pimpinan, Pedoman kerja, kerangka acuan, SOP,
intruksi kerja, dll.
Dokumen juga berupa rekaman, dokumen hasil audit dan upaya perbaikan. Kesemua
dokumen ini harus terkendali.
Pengendalian Dokumen dan Rekaman.
1. Pengertian dokumen adalah:semua dokumen yg harus disiapkan
Puskesmas/Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, dan untuk memenuhi
instrumen Akreditasi. Jenis dan macam dokumen mengacu kepada standar
dan kriteria, definisi operasional, serta cara pembuktian dan telusur dokumen yg
ada dalam instrumen akreditasi Puskesmas/Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer.
2. Rekaman adalah: dokumen yang memberi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas/Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer untuk peningkatan mutu.
3. Pengendalian dokumen dan rekaman adalah: sistem penomoran dan sistem
penyimpanan dokumen yang dibutuhkan oleh sistem manajemen mutu akreditasi
Puskesmas harus dikendalikan. Catatan/rekaman adalah jenis khusus dari
dokumen dan dikendalikan, dalam artian harus diberi nomor agar mudah untuk
pengelolaannya.
Pengendalian dokumen disusun SPO dan diatur didalam kebijakan pengendalian
dokumen pada kriteria 2.3.11 elemen penilaian 4, untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan:
a. Menyetujui dokumen untuk kecukupan sebelum terbit.
b. Menelaah dan memperbaharui sebagaiman perlu, dan persetujuan ulang
dokumen.
c. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
teridentifikasi.
d. Memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang dapat
diterapkan tersedia ditempat pengguna.
e. Memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segeradapat
teridentifikasi.
f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi yang
13
ditetapkan oleh organisasi yang penting untuk perencanaan dan
operasional sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan.
g. Mencegah penggunaan tidak sengaja dokumen kadaluwarsa dan untuk
menerapkan identifikasi yang sesuai pada dokumen bila disimpan untuk
maksud apapun.
Catatan/rekaman yang diterapkan untuk memberikan bukti kesesuaian terhadap
persyaratan dan bukti operasional yang efektif dari sistem manajemen mutu harus
dikendalikan.Organisasi harus menetapkan SPO terdokumentasi untuk
mendefinikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan permusnahan.Catatan/rekaman harus
dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
Untuk memperjelas dokumen akreditasi Puskesmas dilengkapi dengan contoh-
contoh dokumen, didalam pedoman terkait, namun didalam pelaksanaannya
diharapkan tidak sama dengan contohnya, untuk disesuaikan dengan isi langkah
pelayanan yang dilakukan di Puskesmas.
Pedoman penyusunan dokumen memberikan contoh cara pembuatan dokumen
bukan memberikan isi didalam dokumen, isi dokumen sesuai dengan langkah-
langkah yang dilakukan didalam organisasi.
Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
dikelompokkan masing-masing bab/kelompok pelayanan dan upaya dengan
diurutkan setiap urutan kriteria dengan dipilah-pilah dalam bentuk tata dokumen.
Apabila dokumen tersebut direkam dalam buku, maka urutan dokumen tersebut
diberi lembar penjelasan bahwa dokumen tersebut didalam buku.
Dokumen Sistem Manajemen Mutu UPTD Puskesmas KaliwunguKabupaten
Semarangberlaku bagi semua personil yang mempengaruhi mutu kinerja
prosesyang berkaitan dengan kesehatan. Semua personil bertanggungjawab untuk
melaksanakan dan meninjau dokumen yang terkait dengan tugasnya masing-
masing.
Dokumen terkait :
 Prosedur Pengendalian dokumen
 Prosedur Pengendalian rekaman

C. Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Kaliwungu


Ruang Lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas
mencakup:
1. Administrasi manajemen
14
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), kefarmasian, dan
laboratorium :
a. PelayananPemeriksaan Umum
b. PelayananKesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB.
d. Pelayanan Kesehatan Anak
e. Pelayanan Imunisasi.
f. Pelayanan Gawat Darurat
g. Pelayanan Rawat Inap
h. Pelayanan Rawat Inap Persalinan
i. Pelayanan Gizi
j. Pelayanan Kefarmasian
k. Pelayanan Laboratorium
3. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM) Essensial dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
a. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA dan KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan PTM
4. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan :
a. Kesehatan Olah Raga
b. Kesehatan Jiwa dan Indra
c. Kesehatan Lanjut Usia
d. UKK, Tradisional dan Komplementer
e. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
f. Kesehatan Gigi
5. Pelayanan Kesehatan Inovatif
a. Konseling Diabetes dan Hipertensi
b. Percontohan Bank Sampah Desa
c. Konseling Berhenti Merokok

15
BAB IV
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara
konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang
diinginkan.Untuk itu maka diwajibkan kepada semua Pejabat Struktural dan semua
karyawan UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semaranguntuk :
 Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam
mengubah pola pikir dan pola kerja yang terfokus pada mutu.
 Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu UPTD
Puskesmas Kaliwungu,baik sasaran mutu pelayanan klinis dan program
upayaakan dicapai.
 Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan
komitmen manajemen mutu secara konsisten dengan cara mentaati pedoman
manajemen mutu, Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja yang ada, serta sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan
dipenuhi.
 Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen mutu
secara konsisten.
 Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek
kegiatan.

Komitmen Manajemen UPTD Puskesmas Kaliwungu :


a. Kepala Puskesmas
1. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis
untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses
bisnis Puskesmas mencapai tujuan organisasi.
3. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung
semua proses.
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas
1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh
karyawan.

16
c. Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan, Administrasi
Manajemen/Ka.TU danKoordinator UpayaKesehatan Masyarakat:
1. Bertanggungjawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada
dibawah tanggung jawabnya, (meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi serta pelaporan).
2. Memastikan untuk mengukur,memantau dan menganalisis proses yang terkait
dengan unit masing-masing.
3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan
perbaikan terus menerus.

KETUA TIM MUTU


Ketua Tim Mutu adalah wakil manajemen yang bertanggungjawab menerapkan,
memelihara berlangsungnya sistem manajemen mutu dan melaporkan hasil
penyelenggaraan mutu kepada Kepala Puskesmas.

KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


Koordinator pelayanan klinis adalah koordinator upaya kesehatan perorangan yang
bertanggungjawab berlangsungnya sistem manajemen mutu pelayanan klinik.

KOORDINATOR UPAYA PUSKESMAS


Adalah koordinator program kesehatan masyarakat yang bertanggungjawab
berlangsungnya sistem manajemen mutu pelaksanaan program kesehatan masyarakat.

ADMINISTRASI MANAJEMEN
Adalah koordinator pelaksanaan kegiatan ketatausahaan seluruh kegiatan
penyelenggaraan puskesmas baik UKP maupun UKM.

Dokumen terkait:
 Renstra, RUK, RPK
 Pedoman pengelolaan keuangan
 Pernyataan komitmen.
 Prosedur Evaluasi dan Peningkatan Kinerja Pegawai
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
 Prosedur Komunikasi Internal

B. Fokus Kepada Pelanggan


 Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggungjawab upaya
terkait dengan pelanggan berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang
pelanggan UPTD Puskesmas Kaliwungu.

17
 Sekretariat UPTD Puskesmas Kaliwungu memelihara dan senantiasa
memperbaharui data pelanggan serta catatan tentang pelanggan untuk
memungkinkan karyawan memahami profil setiap pelanggan.
 Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggungjawab upaya
terkait senantiasa menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memastikan
seluruh kebutuhan pelanggan terpenuhi.
Dokumen terkait:
 Prosedur Kepuasan Pelanggan
 Prosedur Penanganan Pengaduan

C. Kebijakan Mutu
Kebijakan Mutu UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang adalah seluruh
jajaran UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang berkomitmen untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat Kaliwungu dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu dan berkesinambungan dan mencapai standar pelayanan
minimal dibidang kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kaliwungu yang maksimalsesuai peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
Kebijakan Mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan
meninjau sasaran mutu UPTD Puskesmas Kaliwungu yang dikomunikasikan dan
diterapkan oleh semua unit kerja dan ditinjau kesesuaian pencapaiannya secara
berkala.
Kebijakan Mutu UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten
Semarangdilaksanakandengan:
1. Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja
yang baik dengan mitra lintas program dan lintas sektoral.
2. Menerapkan kepemimpinan yang efektif dan dalam pengambilan
keputusan berdasarkan fakta.
3. Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan
melibatkan personil.
4. Menerapkan sistem manajemen mutu dalam menjalankan tugas menuju
peningkatan secara berkesinambungan.
Dokumen terkait :
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

18
D. Perencanaan
Manajemen puncak menjamin bahwa sasaran mutu ditetapkan pada semua unit kerja
terkait. Dalam mencapai sasaran mutu tersebut seluruh kegiatan Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Kaliwungu dibuat dalam bentuk
rencana program kerja dan kegiatan, waktu pelaksanaan, dan rencana anggarannya,
yang ditetapkan secara tahunan yang bersifat dinamis dan senantiasa dikembangkan
untuk mempercepat pencapaian sasaran mutu. Rencana Kerja tersebut dilaksanakan
dengan kerangka acuan yang jelas, dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan
penyesuaian yang diperlukan untukmenjamin bahwa kinerja proses sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal terjadi perubahan terhadap sistem
manajemen mutu yang telah ditetapkan maka integritas sistem manajemen mutu
dalam pencapaian kebijakan dan sasaran mutu harus makin efektif.

SASARAN MUTU
PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

TARGET
NO. INDIKATOR 2018

I STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai 100 %
standar
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan 100 %
sesuai standar
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan 100 %
sesuai standar
4 Pelayanan Kesehatan Balita
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100 %
standar
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan 100 %
skrining kesehatan sesuai standar
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun 100 %
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas 100 %
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
8 Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 100 %
kesehatan sesuai standar
9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Mellitus
Setiap penderita Diabetes Mellitus mendapatkan pelayanan 100 %
kesehatan sesuai standar
10 Pelayanan kesehatan ODGJ Berat 100 %
19
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
11 Pelayanan kesehatan penderita Tuberculosis
Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB 100 %
sesuai standar
12 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB,
pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga 100 %
binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar

TARGET
NO. CAPAIAN KINERJA UKM ESSENSIAL
2019
1 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 %
2 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100 %
3 Cakupan peserta KB Aktif 80 %
4 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization
100 %
(UCI)
5 Penemuan AFP (Accute Flaccid Paralysis) Rate per
100 %
100.000 penduduk < 15 tahun
6 Cakupan BIAS Campak 95 %
7 Cakupan BIAS DT 95 %
8 Cakupan BIAS Td 95 %
9 Angka KIPI yang ditangani 95 %
10 Penemuan dan penanganan penderita DBD 100 %
11 Cakupan desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
100 %
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
12 Cakupan desa siaga aktif 60 %
13 Penemuan dan Penanganan penderita diare 100 %
14 Penemuan dan Penanganan penderita pneumonia Balita 100 %
15 Penemuan dan Penanganan pasien baru TB BTA positif 100 %
16 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
100 %
usia 6-24 bulan keluarga miskin
17 Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan 100 %
18 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 100 %
19 Cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan 50 %
20 Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada
90 %
bayi usia 6-11 bulan
21 Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada
95 %
bayi usia 6-59 bulan
22 Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu
95 %
nifas
23 Cakupan pemberian Fe 90 tablet pada ibu hamil 98 %
24 Persentasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan 60 %
25 Persentasi air minum yang memenuhi syarat kesehatan 88 %
26 Persentasi penduduk akses jamban sehat 100 %
27 Persentase Desa SBS / ODF 100 %
28 Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 88 %
29 Persentase cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan 88 %
30 Cakupan pendataan rumahtangga PHBS 100 %
31 Desa melaksanakan STBM 100 %
32 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMP setingkat 100 %
33 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMA setingkat 100 %

20
SASARAN MUTU
PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
TAHUN 2019
JENIS
TARGET
NO. PELAYANA INDIKATOR
2019
N
Pelayanan a. Pelayanan pemeriksaan umum :
Rawat Jalan /  Waktu pelayanan rawat jalan < 30 menit
1. <2%
UGD dan  Angka pasien yang di rujuk
Rawat Inap
b. Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
< 30 menit
 Waktu pelayanan ruang gigi dan mulut
<2%
 Angka pasien yang di rujuk
c. Pelayanan kesehatan Ibu dan KB
 Waktu pelayanan rawat jalan < 30 menit
 ANC terpadu dengan tandar 10T 100 %
d. Ruang Gawat Darurat
 Emergency Respone Time Rate < 8 menit
 Angka kematian di ruang UGD 0%
e. Ruang Rawat Inap
 Angka pasien yang dirujuk <2%
 Angka kematian pasien rawat inap 0%
 Length of stay < 5 hari
f. Pelayanan Ruang Pendaftaran dan Rekam
Medis
0%
 Angka kesalahan pengiriman rekam medis
> 80 %
 Pengembalian rekam medis
Pelayanan  Angka persalinan di PONED 50 %
2.
Persalinan  Angka pasien di rujuk <2%
Pelayanan  Waktu pelayanan laboratorium < 3 jam
3.
Laboratorium  Angka kesalahan pembacaan slide BTA 0%
 Kecepatan Pelayanan resep obat jadi < 8 menit
 Kesalahan pelayanan obat 0%
Pelayanan < 20 %
4.  Peresepan antibiotik pada DPA Non
Farmasi <8%
 Peresepan antibiotik pada diare
 Injeksi pada myalgia <1%
 Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi 100 %
5. Pelayanan Gizi
pasien rawat inap
Pelayanan Mo  Pasien rujuk di antar ambulance 80 %
bil Puskesmas
6.
Keliling seba
gai “ambulans”
Pengelolaan  Limbah di ambil tiap hari 100 %
7.
Limbah  Limbah ditempatkan sesuai tempatnya 100 %

21
SASARAN MUTU
PELAYANAN ADMINISTRASI MANAJEMEN TAHUN 2019

Indikator
Target
Jenis
Standar tahun 2016-
No Pelayanan Jenis Uraian 2017

1. Adminis Input  Adanya dokumen mutu


trasi dan yang terkendali Ada 100%
manaje  Pola ketenagaan
men terpenuhi 100 % 100 %
 Adanya daftar urutan
kepangkatan karyawan Ada Ada
Proses  Ada Audit Ada Ada
 Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan
pangkat 100 % 100%
 Ketepatan waktu
pengurusan gaji berkala 100% 100%
 Ketepatan waktu
penyusunan laporan
keuangan 100 % 100%
Output  Kelengkapan pelaporan
akuntabilitas kinerja 100 % 100%

Dokumen terkait:
 Renstra, RUK, RPK

E. Tanggungjawab Kewenangan danKomunikasi


1. Tanggungjawab dan Wewenang
Tugas, tanggungjawab & wewenang karyawan/pimpinan diatur dengan jelas dan
terdokumentasi, khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait
dengan mutu dan kepuasan pelanggan :
a. Setiap pejabat struktural dan karyawan dipastikan memahami tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Uraian tugas, tanggungjawab & wewenang dibuat oleh pejabat
struktural secara hirarki.
c. Dokumen uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan
salinan disimpan oleh sub bagian kepegawaian.
d. Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi
perubahan pekerjaan.
e. Uraian tugas dibuat berdasarkan nama posisi yang ada dalam struktur

22
organisasi pada masing-masing seksi.
f. Penggunaan nama posisi/job title dikoordinasikan oleh Kepala UPTD
Puskesmas dan bagian kepegawaian.
Dokumen terkait:
 Tugas Pokok dan Fungsi
 Struktur Organisasi

2. Ketua Tim Manajemen Mutu


Ketua Tim Manajemen Mutu adalah seorang karyawan UPTD Puskesmas
Kaliwungu Kabupaten Semarang yang ditunjuk oleh Kepala UPTD Puskesmas
Kaliwungu Kabupaten Semarang dan bertanggungjawab untuk menjamin
kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
Ketua Tim Manajemen Mutu mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya sbb :
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan
standar.
2. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
3. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan.
4. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
5. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada
Kepala Dinas.
6. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan
dalam sistem manajemen mutu.
7. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang
berkaitan dengan sistem manajemen mutu.
8. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan
kesadaran mutu keseluruh karyawan.
9. Memberikan penghargaan kepada kepala dan karyawan yang
berprestasi dalam kegiatan sistem manajemen mutu.
10. Melakukan komunikasi kepada seluruh karyawan.
11. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit.

Dokumen terkait:
 Uraian tugas dan tanggungjawab Tim Manajemen Mutu.

3. Komunikasi Internal

23
Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang
sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi
dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
a) Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang
mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan
berjalan lancar.
b) Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya
mengenai sistem manajemen mutu.
c) Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target
pekerjaan yang ingin dicapai.
d) Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah
ditetapkan dipenuhi.
e) Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
f) Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan
pelanggan.
Dokumen terkait:
 Prosedur Komunikasi Internal

F. Tinjauan Manajemen
1. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu.
2. Input tinjauan manajemen
a) Tim Manajemen Mutu melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6
bulan sekali.
b) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
c) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
d) Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb:
 hasil audit internal
 umpan balik / keluhan pelanggan
 kinerja proses/ hasil pelayanan
 pembahasan kebijakan dan sasaran mutu
 Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
 tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
 Rencana perubahan/ perbaikan Sistem manajemen Mutu

24
3. Review out put
a) Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
b) Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan–keputusan/
Kesimpulanmengenai tindakan tindakan yang perlu diambil.
c) Tatacara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam
prosedur tinjauan manajemen.
Dokumen terkait:
 Prosedur Tinjauan Manajemen

25
BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA

A. Ketentuan Umum
Mengoptimalkan tersedianya sumber daya yang ada untuk menerapkan dan
memelihara sistem manajemen mutu serta senantiasa meningkatkan keefektifan
penerapannya.

B. Sumber Daya Manusia


Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan persyaratan
yang telah direncanakan dan harus pasti dipenuhi.
Kompetensi karyawan senantiasa dipertahankan melalui penetapan & evaluasi
profesionalisme yang diperlukan oleh pegawai dalam bentuk pelatihan, reward &
punishment sistem, evaluasi dari keefektifan pengembangan dan pembinaan
karyawan serta memastikan kesadaran karyawan akan pentingnya masing-masing
kegiatan serta bagaimana kontribusinya dalam mencapai sasaran mutu.
Kepala UPTD Puskesmas, koordinator atau penanggung jawab melaksanakan :
a. Menentukan pelatihan yang diperlukan oleh setiap bawahannya.
b. Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya peranan
setiap karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran
mutu demi kepuasanpelanggan.
c. Mengelola arsip karyawan yang memuat informasi mengenai
pelatihan, ketrampilan dan pengalaman kerja karyawan.
Dokumen Terkait:
 Prosedur Pengadaan dan Mutasi Pegawai
 Prosedur Evaluasi dan Penilaian Kinerja
 Prosedur Pengelolaan Pelatihan Pegawai
 Prosedur Pemberian Reward dan punishment
 Prosedur analisis kebutuhan pegawai(standar kompetensi dan uraian jabatan per
jabatan)
 Prosedur penempatan pegawai, prosedur pengelolaan sertifikasi pegawai.

26
C. Infrastruktur
a) Seluruh sarana pendukung yang mencakup gedung, ruang kerja, peralatan dan
kendaraan operasional serta anggaran diperlukan untuk menunjang pelayanan
kesehatan beserta kegiatan pendukungnya, senantiasa dikendalikan dan dipelihara.
b) Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti
sesuai prosedur yang berlaku.
Dokumen Terkait:
 Prosedur mutasi barang
 Prosedur Pembelian Barang
 Prosedur Pengelolaan dan pemeliharaan barang

D. Lingkungan Kerja
UPTD Puskesmas Kaliwungu menjamin pengelolaan lingkungan kerja yang kondusif
yang menyangkut lokasi dan kondisi tempatkerja, interaksi sosial, fasilitas karyawan,
dan kesehatan sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi motivasi,
kepuasan dan kinerja pegawai.
Semua kegiatan di Puskesmas Kaliwungu wajib melaksanakan 5 S.
Lingkungan Kerja Puskesmas terus mengupayakan tindakan untuk menjamin
keamanan
Dokumen Terkait:
 Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

27
BAB VI
REALISASI PRODUK

A. Perencanaan Realisasi Produk


Kegiatan pelayanan UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarangbeserta
pendukungnya dilakukan melalui tahapan proses yang ditetapkan secara
terencana dan konsisten dengan proses sistem manajemen mutu dengan
mempertimbangkan:
1. Sasaran Mutu dan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Semarang dan visi
misi serta tujuan puskesmas.
2. Analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, melalui survei survei, baik survei
mawas diri dan survei kebutuhan masyarakat, pertemuan pertemuan dengan tokoh
tokoh masyarakat, musyawarah musyawarah dan pertemuan lintas sektoral.
3. Proses, dokumen dan sumber daya yang diperlukan.
4. Rencana kegiatan verifikasi, validasi dan pengawasan serta kriteria
keberterimaan produk layanan;
5. Rencana rekaman yang diperlukan untuk bukti pelaksanaan proses dan
hasilnya memenuhi persyaratan
Dokumen Terkait:
 Rekaman kebutuhan masyarakat, Renstra, RUK, RPK, RKA, DPA,
 Untuk Puskesmas BLUD harus mempunyai Renstra Bisnis, Rencana
Bisnis Anggaran.

B. Proses yang terkait dengan Pelanggan


UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang menjamin bahwa keinginan
dan harapan pelanggan baik yang formal maupun informal, peraturan atau
kebijakan pemerintah Kabupaten Semarang telah diidentifikasi untuk
diupayakan dipenuhi.
1. Menentukan persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan
Sebelum merealisasikan proses pelayanan, wakil manajemen harus lebihdahulu:
a) Memahami secara jelas semua persyaratan pelanggan
b) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait termasuk dengan
kepala bidang/ bagian dan kepala seksi/ kasub bag untuk
pembahasan semua persyaratan pelanggan.

28
c) Memastikan semua sumberdaya yang diperlukan tersedia.
d) Memastikan hasil pembahasan persyaratan pelanggan terdokumentasi.
e) Hasil pembahasan semua persyaratan pelanggan dikomunikasikan
kepada semua unit terkait, secara tertulis.
f) Bilamana ada perubahan persyaratan pelayanan, baik atas permintaan
pelanggan atau atas inisiatif fungsi intern UPTD Puskesmas Kaliwungu
Kabupaten Semarang, maka harus ada persetujuan perubahan dari manajemen
atau pelanggan sebelum perubahan dilaksanakan.
g) Bila perubahan disetujui, fungsi-fungsi yang terkait diberitahukan
mengenai perubahan persyaratan tersebut.
h) Setiap perubahan mengenai persyaratan pelanggan/persyaratan
pelayanan dipastikan dicatat(mapping pelayanan diluar jam
kerja/kegawatdaruratan).
Dokumen terkait:
 Prosedur Identifikasi Persyaratan Pelanggan (berapa prosedur)
 Hasil Survei Persyaratan Pelanggan.

2. Meninjau ulang persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan


UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang melakukan peninjauan
terlebihdahulu untuk memastikan kemampuannya dalam memenuhi
permintaan pelanggan.
Ada upaya mengikutkan pelanggan secara aktif untuk memberi umpan
balik tentangmutu pelayanan dan kinerja pelayanan.
Selalu diupayakan tanggapan untuk memenuhi harapan pelanggan
terhadapmutu pelayanan.
3.Mekanisme Komunikasi dengan Pelanggan
a. Bidang/seksi yang bertanggungjawab terhadap data dan informasi
melakukan komunikasi dengan pelanggan.Setiap kali melakukan
komunikasi harus selalu dicatat.
b. Komunikasi dengan pelanggan diarahkan untuk memahami
kebutuhan/persyaratan pelanggan antara lain untuk :
 Mendapatkan konfirmasi atau persyaratan pelayanan yang
diinginkan pelanggan
 Menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan,
 Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan pelanggan
 Membahas kontrak / perubahan kontrak / perubahan persyaratan
 Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan pelanggan
c. Catatan hasil komunikasi dengan pelanggan disimpan.
29
Dokumen terkait:
 Prosedur Komunikasi dengan Pelanggan
 Prosedur Kepuasan Pelanggan
 Prosedur Penanganan Pengaduan.
C. Desain dan Pengembangan
Puskesmas Kaliwungu berencana menerapkan kegiatan desain dan pengembangan
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan beserta kegiatan pendukungnya
mengacu kebutuhan masyarakat.
Selalu diidentifikasi peluang peluang inovasi dan pengembangan penyelenggaraan
pelayanan dan upaya dan pemenuhan sumber dayanya.
Menerapkan mekanisme kerja dan teknologi untuk peningkatan mutu sesuai harapan
pelanggan.
D. Pembelian
UPTD Puskesmas Kaliwungu menjamin bahwa proses pembelian barang dan
pengadaan jasa yang terkait dengan mutu produk dikendalikan secara efektif dan
efesien. Pengadaan barang dan jasa secara operasional dilaksanakan bekerjasama
dengan unit layanan pengadaan Pemerintah Kabupaten Semarang.

Dokumen Terkait:
 Prosedur Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa yang mengacu pada Perpres 54
tahun 2008

E. Ketentuan Realisasi Jasa


Pimpinan UPTD Puskesmas Kaliwungu, koordinator dan penanggungjawab upaya
menjamin bahwa seluruh kegiatan yang terkait dengan proses pengadaan
jasadilakukan secara terkendali melalui penggunaan prosedur dan standar kerja
terkait, penggunaan sarana dan peralatan, penerapan sistem evaluasi, verifikasi dan
tindakan koreksi sebelum disahkan.
Pimpinan UPTD Puskesmas, koordinator dan penanggungjawab upaya melakukan
monitoring dan menilai proses dengan menggunakan indikator proses dan output.
Ada mekanisme untuk revisi dan perbaikan bila ada perubahan baik input proses dan
out put.
Identifikasi dan bukti telusur dari kegiatan proses produksi dikendalikan melalui
identifikasi penomoran berkas-berkas berkaitan dengan pelayananan kesehatan .
UPTD Puskesmas Kaliwungu menerapkan pengendalian kepemilikan pelanggan.
Dokumen Terkait:
 Prosedur pelayanan, monitoring dan evaluasi yg ada di dinas
 Prosedur pelayanan yg ada di UPTD

30
F. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
UPTD Puskesmas Kaliwungu sesuai dengan sifat tugas dan fungsinya sebagai
regulator atau pengambil kebijakan juga melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan pelanggannya yang berkaitan dengan kesehatan, maka jika ada peralatan
perangkat keras yang memerlukan keakurasian tinggi dan dikalibrasi dalam
melaksanakan tugas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Peralatan yang dipergunakan untuk pemantauan/pengukuran/
pengujian pelayanan harus dikendalikan.
b) Pengendalian diarahkan untuk memastikan peralatan yang
dipergunakan berada dalam kondisi laik pakai.
c) Prosedur pemantauan/pengukuran/pengujian harus dibuat.
d) Peralatan pengukuran/pemantauan harus diverifikasi pada interval
waktu yang telah ditentukan.
e) Peralatan pengukuran/pemantauan harus dilindungi dari kerusakan
selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan.
f) Bila terjadi penyimpangan terhadap akurasi peralatan, maka harus diambil
tindakan terhadap peralatan tersebut dan terhadap produk yang mungkin telah
terkena akibatnya.
g) Bilamana software komputer dipergunakan dalam kegiatan pemantauan dan
pengukuran, maka kemampuan software komputer tersebut diverifikasi
sebelum digunakan.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pemeliharaan Barang/Alat
 Instruksi Kerja Pemeliharaan Barang/Alat

Penyimpanan produk

a) Yang dimaksud dengan produk adalah barang yang dihasilkanoleh


UPTDPuskesmasKaliwungu Kabupaten Semarang, berupa jasa pelayanan
kesehatan. Semua hasil pelayanan dicatat dan disimpan.
b) Catatan hasil pelayanan pada semua tahapan proses dijaga kondisinya dan
dipertahankan kesesuaiannya selama penyimpanan, selama proses pelayanan.
c) Catatan hasil pelayanan ditangani secara internal, harus dilengkapi identifikasi
secara jelas.
d) Prosedur penanganan, penyimpanan dan pengamanan barang selama dalam
proses pra-pelayanan harus dibuat dengan jelas dan terdokumentasi.
Dokumen terkait :
 Prosedur Penyimpanan Barang (bukan fisik, tetapi jasa, dokumen : seperti
Rekam medik).
31
BAB VII
PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN

A. Persyaratan Umum
Seluruh tahapan kegiatan UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarangyang
terkait dengan proses pengawasan dan pemeriksaan, dimonitor, dievaluasi dan
dianalisa untuk menjamin kesesuaian terhadap perencanaan dan persyaratan, untuk
memastikan bahwa sistem manajemen mutu dipenuhi dan keefektifan serta
keefisiensinya sehingga senantiasa ditingkatkan.Antara lain :
a. Sekretariat (Admen), Upaya kesehatan masyarakat(UKM) dan upaya kesehatan
perorangan (UKP) melakukan pengukuran danpemantauan terhadap kegiatannya.
b. Pemantauan dan pengukuran terhadap rencana yang telah dibuat.
c. Data kegiatan pengukuran/pemantauan dikumpulkan untuk dianalisa .
d. Hasil dari analisa dipakai untuk :
• Membuktikan kesesuaian pelayanan
• Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
• Melakukan perbaikan secara terusmenerus
• Memastikan tercapainya sasaran mutu
e. Metoda pemantauan, pengukuran, analisa, perbaikan, dipastikan sesuai
dengan tujuan.
Dokumen terkait :
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
 Prosedur Kepuasan Pelanggan
 Prosedur Komunikasi Internal
 Prosedur Penanganan Pengaduan Pelanggan
 Prosedur Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran

B. Pemantauan dan Pengukuran


UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang menggunakan hasil analisa dan
dokumen yang didapat dari dokumenpelaksanaan proses kegiatan serta masukan-
masukan dari unit-unit terkait.
Meliputi sebagai berikut :
32
a. Persepsi pelanggan, kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan UPTD
Puskesmas Kaliwungu dan pencapaian sasaran mutu harus dipantau secara
berkala.
b. Pemantauandimaksudkanuntuk menilai dan mengukur kinerjasistem
manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah
dipenuhi.
c. Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
Pada interval yang terencana UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang
melaksanakan audit internal untuk menetapkan apakah sistem manajemen mutu yang
memenuhi persyaratan akreditasi Puskesmas sesuai dengan yang direncanakan, telah
dilaksanakan dan dipelihara secara efektif. Manajemen UPTD Puskesmas Kaliwungu
Kabupaten Semarang menjamin bahwa semua ketidaksesuaian yang ditemukan pada
saat audit internal segera diperbaiki, dihilangkan penyebab ketidaksesuaiannya dan
diverifikasi apakah telah efektif dan efisien.
Pemantauan dan pengukuran dilakukan melalui pengendalian persiapan dan
pengendalian proses serta jangka waktu pengerjaan proses dan hasil capaian sasaran
mutu.
Secara berkala tingkat pencapaian sasaran mutu dan target yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja Anggaran (RKA) dievaluasi. Dalam hal bila terjadi ketidaksesuaian,
dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan untuk menjamin pencapaian sasaran
mutu tersebut.
Dokumen Terkait:
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
 Prosedur Kepuasan Pelanggan
 Prosedur Komunikasi Internal
 Prosedur Penanganan Pengaduan Pelanggan
 Prosedur Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran

1. Pemantauan dan Pengukuran Proses Pelayanan


a. Metoda pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas sistem manajemen mutu dan pelayanan harus dipastikan
keabsahannya.
b. Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
33
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
produk.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Proses Pelayanan.
2. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Pelayanan
a. Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilakukan sesuai prosedur.
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan untuk memastikan
semua persyaratan hasil pelayanan terpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah
ditentukan.
d. Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilaksanakan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam prosedur kerja
pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan.
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan harus dicatat
termasuk personil yang melaksanakan.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pemantauan dan Pengukuran Hasil Pelayanan

C. Pengendalian Ketidaksesuaian Jasa


UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang menjamin bahwa semua
ketidaksesuaian diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan. Semua temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti dengan
tindakan koreksi untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk
mencegah berlarut-larutnya ketidaksesuaian tersebut.
Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah sebagai berikut:
a. Hasilyangtidak sesuaidikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi lagi.
b. Pengendalian dan tanggungjawab serta wewenang untuk menangani hasil
pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
c. Hasilyang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
d. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat.
e. Bilamana pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh pelanggan,
maka UPTD Puskesmas Kaliwungu harus mengambil langkah-langkah yang
sesuai untuk menanggulangi akibat/potensi akibatnya.
Dokumen Terkait :
 Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

D. Analisa Data
34
UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang menjamin bahwa semua data
dikumpulkan, dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan
penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan
berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek kesesuaian terhadap persyaratan
produk dan proses, kecenderungan operasional kegiatan termasuk tindakan
pencegahan dan kinerja pemasok serta peraturanperundangan yang relevan dengan
sasaran mutu.
Analisis datameliputi :
a) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik.
b) Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai, misalkan
menggunakan metode statistik.
c) Analisis data dilakukan oleh sekretariat, semua bidang, semua seksi dan sub
bagian, kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses
dan melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan
tindakan perbaikan.
d) Prosedur analisis data ditentukan oleh manajemen mutu dan menjadi acuan
bagi semua fungsi lainnya.
e) Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan ketidakefisienan serta tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
f) Data dianalisis antara lain untuk memantau :
 Kepuasan pelanggan
 Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
 Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
 Kinerja pemasok
 Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Dokumen Terkait :
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

E. Peningkatan Mutu
UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarangsenantiasa meningkatkan
efektifitasdan efesiensisistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan

35
dan sasaran mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan
koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen.
UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang menjamin bahwa penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali
ketidaksesuaian.
UPTD PuskesmasKaliwungu Kabupaten Semarang menjamin bahwa penyebab
ketidaksesuaian yang mungkin timbul dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali
kecenderungan ketidaksesuaian.Tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari
dampak yang ditimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.
F. Tindakan koreksi/prevensi dan perbaikan terus menerus
1. Program perbaikan terus menerus
a. Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara terus
menerus terhadap efektivitas dan efisiensi sistem manajemen mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi
dan pencegahan, serta tinjauan manajemen.
2. Tindakan Koreksi dan Pencegahan
a. Penyebab-penyebab terjadinya ketidaksesuaiandipastikan dieliminasi/
dihilangkan dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
b. Tujuan daritindakan koreksi dan pencegahan adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja UPTD Puskesmas
Kaliwungu Kabupaten Semarang secara keseluruhan.
c. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala
dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
d. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya
efektif, dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah
disediakan yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
 Menentukan penyebab-penyebab masalah
 Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan
 Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan
 Meninjau efektivitas tindakan koreksi dan pencegahan
e. Manajemen resiko bertanggungjawab memastikan tindakan koreksi dan
pencegahan yang telah dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.
f. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
g. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.
Dokumen Terkait:
36
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
 Prosedur Tindakan K
BAB VIII
PENUTUP

Demikian Pedoman PeningkatanMutu dan Kinerja ini dibuat dan telah disahkan oleh
Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang untuk dijadikan acuan dalam
bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen mutu
serta tugas dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang
yang telah diberikan.
Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Semarang dan seluruh karyawan
mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen
yang tidak dapat ditawar-tawar.

37

Anda mungkin juga menyukai