Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

UPTD UNIT PUSKESMAS KLIRONG II


KABUPATEN KEBUMEN

Nomor : / ADM – AI / 01 / 2017


Revisi Ke : 0
Berlaku Tgl : 10 April 2017

Diberikan Kepada :
No.Copy Dokumen :
Tanggal Pemberian :

Ditetapkan
Kepala UPTD Unit Puskesmas Klirong II

dr. H. SUPRIYADI
NIP. 196304011998031004

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN


DINAS KESEHATAN

UPTD UNIT PUSKESMAS KLIRONG II


Alamat : Jl. Daendels No 7 Tambak Progaten, Klirong Kebumen
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS KESEHATAN
UPTD UNIT PUSKESMAS KLIRONG II
Jl. Daendeles No. 7 Tambakprogaten Klirong, Kebumen

PANDUAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA


UPTD UNIT PUSKESMAS KLIRONG II
KABUPATEN KEBUMEN

BAB I
DEFINISI

Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang


harus dipenuhi oleh negara. Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit
pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai salah satu
fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pusat
Kesehatan Masyarakat dalam memberikan pelayanan harus selalu
menyesuaikan kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu
pelayanan, dan harus selalu dalam upaya untuk menjaga peningkatan mutu
serta kinerja pelayanan tersebut.

BAB II
TUJUAN

Tujuannya Panduan adalah menjadi acuan bagi peningkatan mutu dan kinerja
seluruh aktifitas pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas Klirong II,
sehingga pada akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.

1
BAB III
RUANG LINGKUP

Ruang lingkupnya disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi Pusat


Kesehatan Masyarakat (penilaian kinerja, kaji banding, audit mutu internal,
audit eksternal, survei kepuasan pelanggan, tinjauan manajemen). Selain itu
juga meliputi kegiatan peningkatan mutu dan kinerja yang ada di Pusat
Kesehatan Masyarakat Klirong II
a. Pelanggan
Pelanggan/ langganan merujuk pada individu/ rumah tangga,
masyarakat, perusahaan yang membeli barang atau jasa.
b. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari adanya perbedaan antara
harapan pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan
tersebut. Dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti
dan didefinisikanoleh para ahli pemasaran, dapat disimpulkan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan suatu tanggapan perilaku pelanggan
yaitu evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau jasa yang
dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan
pelanggan.
c. Pasien
Pasien adalah individu yang menerima perawatan medis.
d. Koreksi
Koreksi merupakan pembetulan, perbaikan, dan pemeriksaan.
e. Tindakan Korektif
- Tindakankorektif (corrective action) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidak sesuaian agar tidak terulang
lagi;
- Ketidak sesuaian (non-conformance) adalah tidak terpenuhinya
suatu persyaratan;
2
- Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang
dapat berupa ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban, baik yang
dinyatakan atau pun tidak dinyatakan.
f. Tindakan Preventif
Tindakan preventif (preventiveaction) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab potensi ketidak sesuaian agar tidak terjadi
atau pengertian lainnya tindakan yang dilakukan sebelum sesuatu
terjadi (mencegah sebelum terjadi).
g. PedomanMutu
Pedoman mutu adalah panduan sebuah proses terstruktur untuk
memperbaii keluaran yang dihasilkan atau untuk memastikan keluaran
sesuai standar yang diharapkan.
h. Dokumen
Dokumen adalah acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
meliputi Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Mutu,
Prosedur Tetap (Protap), Rencana Mutu Pelayanan, dan dokumen
pendukung lainnya. Secara umum dokumen juga merupakan sebuah
tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan
informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai
media elektronik (seperti printer).
i. Rekaman
Adalah hasil dokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
j. Efektifitas
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-
tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-
tujuan yang telah ditentukan.
k. Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi
besarnya sumber / biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang
dijalankan.Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987, hal. 3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan
rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
3
direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang
sebenarnya”.
l. Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara
alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumberdaya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Definisi lain dari
proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi,
yang mengubah input menjadi output. Kegiatan ini memerlukan alokasi
sumberdaya seperti orang dan materi.
m. SasaranMutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu, sasaran mutu harus mempunyai
syarat sebagai berikut:
- Scope jelas untuk untuk setiap unit pelayanan;
- Measurable artinya sasaran mutu tersebut harus bias diukur
(baik dalam bentuk / jumlah / presentase);
- Achievable artinya menentukan target / sasaran mutu itu harus
dapat dicapai, bila target terlalu tinggi maka unit tersebut
cenderung malas untuk mengejarnya;
- Realible artinya sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata dan
bukan sesuatu yang tidak nyata akan sulit untuk dijadikan target;
- Time Frame artinya harus jelas, jadi kapan seharunya sasaran
itu dicapai sudah jelas di awal pembuatansasaran mutu tersebut.
n. Perencanaan Mutu
Perencanaan mutual dalah aktivitas pengembangan produk dan proses
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengendalian
mutu merupakan proses yang terdiri atas langkah-langkah sebagai
berikut:
- Mengevaluasi kinerja;
- Membandingkan kinerja mutu dengan tujuan mutu;
- Bertindak berdasarkan perbedaan.
o. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutual dalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen
Puskesmas tentang komitmen Puskesmas dalam memperhatikan dan
4
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian
organisasi atau Unit.
p. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan
bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.
q. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya pelayanan
Landasan hukum dan Acuan
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah:
1. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014
tentang Klinik
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691 tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun
2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 tahun
2008 tentang Rekam Medis
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 42 tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
10. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296 tahun
2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas.

5
BAB IV
TATA LAKSANA

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KLIRONG II


a) NAMA PUSKESMAS

UPTD Unit Puskesmas Klirong II

Telpon : -

Alamat : Jln Daendels No 7 desa Tambakprogaten, Kecamatn Klirong,

Kabupaten Kebumen.

b) KATEGORI UPTD UNIT PUSKESMAS

- UPTD UNIT Puskesmas Klirong II berdasarkan kategori Karakteristrik

wilayah kerja termasuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen Unit Pusat Kesehatan Masyarakat kawasan

pedesaan

- Sedangkan berdasarkan kategori kemampuan penyelenggaraan

termasuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen

Unit Pusat Kesehatan Masyarakat kawasan pedesaan

c) KEADAAN GEOGRAFI

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Klirong II terletak di desa

Tambakprogaten Jalan daendels no 7, Kecamatan Klirong Kabupaten

6
Kebumen. Wilayah UPTD Unit Puskesmas Klirong II merupakan jalur

lintas selatan yang seluruh wilayahnya terdiri atas dataran rendah.

Wilayah UPTD Unit Puskesmas Klirong II meliputi 11 desa terdiri atas :

1. Desa Jogosimo

2. Desa Tanggulangin

3. Desa Pandanlor

4. Desa Tambakprogaten

5. Desa Gebangsari

6. Desa Klegenrejo

7. Desa Kedungsari

8. Desa Ranterejo

9. Desa Wotbuwono

10. Desa Karangglonggong

11. Desa Podoluhur

dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Barat : Kecamatan Petanahan

Sebelah Timur : Kecamatan Buluspesantren

Sebelah Utara : Kecamatan Pejagoan

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

d) KEADAAN DEMOGRAFI

Jumlah penduduk UPTD Unit Puskesmas Klirong II berdasarkan data

Statistik adalah 26.038 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi adalah penduduk

Desa Podoluhur yaitu sebesar 3.827 jiwa, dan jumlah penduduk paling

sedikit adalah wilayah desa Karangglonggong yaitu sebesar 566 jiwa.

7
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

No Jenis Jumla Kebutuha Persyaratan Kesesuaia Kesesuaia


Tenaga h n n terhadap n terhadap
yang Ada kebutuhan Persyarata
n
1. Dokter 1 2 S1/Profesi Kurang 1 Sesuai
Umum Dokter
2. Dokter Gigi 1 1 S1/Profesi Sesuai Sesuai
Dokter Gigi
3. Perawat D3 4 9 D3 Kurang 5 Sesuai
Keperawata
n
4. Perawat 1 1 D3 Perawat Sesuai Belum
gigi Gigi sesuai
5. Bidan 13 13 D3 Sesuai Sesuai
Kebidanan
6. Sanitarian 1 1 D3 Kesling Sesuai Sesuai
7. ATLM 1 1 D3 Analis Sesuai Sesuai
8. Apoteker 0 1 S1/Profesi Belum ada
Apoteker
9. Asisten 2 2 D3 Farmasi Sesuai 1 orang
Apoteker belum D3
10 Nutrisionis 1 1 D3 Gizi Sesuai Sesuai
.
11 Staf 4 4 SMA / SMK Sesuai Sesuai
. Administras
i
12 Rekam 0 1 D3 Rekam Belum ada
. Medis Medis
13 Akuntan 0 1 S1 Belum Ada
. Akuntansi
14 Bendahara 0 3 SMA / SMK Belum ada
.
15 Sopir 0 1 SMA / SMK Belum ada
.
16 Penjaga 0 1 SMA / SMK Belum Ada
.
17 Tenaga 0 1 S1 Belum Ada
. Promkes Kesehatan
Masyarakat

8
e) ORGANISASI

VISI MISI PUSKESMAS KLIRONG II

VISI

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Mandiri Dan Bermutu Bagi


Masyarakat Klirong

MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu


2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
melalui desa siaga
3. Meningkatkan kualitas SDM ( Sumber Daya Manusia )
4. Meningkatkan kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral terkait

TATA NILAI

“MITRA”

M ( Mutu baik ) : memberikan pelayanan sepenuh hati dan bermutu


baik
I ( Inovatif ) : mampu bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif
bagi peningkatan pelayanan
T (Terpercaya ) : memberikan pelayanan yang terpercaya bagi
masyarakat
R ( Ramah ) : memiliki sikap yang sopan, santun dan ramah
pada pelanggan dan rekan kerja
A ( Aman ) : memberikan keamanan baik dalam hal
keamanan pengobatan / pelayanan (patient
safety), keamanan lingkungan, maupun
keamanan dari bahaya lainnya.

9
f) Struktur Tim Manajemen Mutu Puskesmas Klirong II, sebagai berikut :

Kepala Puskesmas

Ketua Tim Audit


Ketua Tim PMKP

Ketua Tim Mutu

Mutu Admen Mutu UKM Mutu UKP

10
STRUKTUR ORGANISASI KEPEGAWAIAN
UPTD UNIT PUSKESMAS KLIRONG II
KEPALA UPTD UNIT PUSKESMAS
( Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 )
dr. H. Supriyadi

KASUBAG TATA USAHA WAKIL MANAJEMEN MUTU

H.Sumarwanto, S.Kep Budi Setyawan, S.Bio

SISTIM INFORMASI KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN

Tri Puji Astuti, AMd. Keb Sri Sutarti Sri Marnani, AMd. Kep Pengeluaran: Irma Damayanti
Penerimaan: Tri Martanti
BLUD : Sugiarti, AMd.Keb

Penanggungjawab UKM Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium


Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Pelayanan Kesehatan

Hendras Bintari, AMd. GZ drg. Dyarti Sukasih Elia Rosmanita AMd. Keb

Pengelola Pengelola
enanggungjawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Penanggungjawab UKM
Pengembangan Pemerik. Umum: Erna DC, AMd. Kep Pustu Wotbuwono: Junaenah, AMd. Keb
Kes.Gigi&mulut: drg. Dyarti Sukasih Pusling : Sukarmi, AMd. Keb
Bandiyah, AMd. Keb Ani Puji Astuti, AMd.Keb KIA+KB: Bandiyah, Amd.Keb PKD Podoluhur: Yuni Astuti, AMd.Keb
Gawat Darurat :Sri Marnani,AMd.Kep
PKD Jogosimo: Tri Puji Astuti, AMd.Keb
Persalinan: Mintarti Iriani, AMd.Keb
Kefarmasian : Ika Purwasih,AMd PKD Tanggulangin : Wiji Hastuti, AMd.Keb
Pengelola Laboratorium : Budi Setyawan, S.Bio PKD Pandanlor: Elia Rosmanita, AMd.Keb
Pengelola PKD Klegenrejo : Sukarmi, AMd.Keb
Kesling –UKP : Ratna Puspitasari, AMd.KL
Promkes-UKS: Dewi Susanestrio, AMd.K Kesling: Ratna Puspitasari, AMd.KL Gizi – UKP : Hendras Bintari,AMd, GZ PKD Kedungsari: Bandiyah, AMd.Keb
KIA+KB: Bandiyah, AMd.Keb
Kes. Lansia : Ani Puji Astuti, AMd.Keb PKD Karangglonggon : Dewi Susanestrio,
Gizi: Hendras Bintari, AMd.GZ AMd.Keb
P2P: Marbani, AMd. Kep PKD Ranterejo: Siti Agustina, AMd.Keb
Perkesmas: Muhiroh, AMK Bidan Desa: Bandiyah, AMd.Keb
Jejaring fasyankes: Elia Rosmanita, AMd.Keb
Posyandu: Wiji Hastuti, AMd, Keb

11
g) KEBIJAKANPENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

A. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Klirong II adalah
sebagai berikut:
1. Kapala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jajaran
Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Klirong II
dengan pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil
Manajemen Mutu
4. Perencanaan mutu meliputi:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/
staf dengan mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan
kecenderungan terjadinya masalah,
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien,
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan,
d. Pengukuran mutu dan keselamtan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalsis
dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien,
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses dan out come,
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan, baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Menejemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian
sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, dan
keadaan potensial cidera.

12
i. Program dan kegiatan-kegaitan peningkaytan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan mutu
pelayanan obat.
j. Program yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
5. Perancangan sistem/proses pelayanan dengan memperhatikan butir-butir
dibawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, serta
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah, dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementrian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.

6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamtan pasien didokumentasikan.


7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegaiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas setiap bulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan potensial bermasalah,
maka area prioritas yang perlu mendapatkan perhatian dalam
peningkatan mutu dan keselamtan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien terdiri dari:

1) Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien dalam pelayanan


2) Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan
3) Pengurangan terjadinya infeksi dalam pelayanan
4) Tidak terjadi pasien jatuh di fasilitas pelayanan kesehatan
5) Komunikasi efektif dalam pelayanan

13
6) Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat
b. Pelayanan rawat jalan.
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
e.
h) PELAKSANAAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

1. PENILAIAN SASARAN KINERJA


a. Kegiatan
Kegiatan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan dengan
menggunakan format SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang diajukan
oleh setiap karyawan sebagai bentuk kontrak kinerja di awal tahun
kegiatan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub BagianTata
Usaha, yaitu dengan mengkoordinir penyusunan, pengisian data,
kemudian diusulkan ke Kepala Puskesmas untuk dilakukan penilaian.
c. Dokumen
Dokumen kegaiatan ini berupa hasil penilaian Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP).

2. KAJI BANDING
a. Kegiatan
Kegiatan kaji banding dilakukan dengan melihat kondisi mutu dan
kinerja di tempat lain,sehingga memperoleh perbandingan dengan
kondisi yang ada, serta memperoleh masukan untuk upaya
perbaikan-peningkatanmutu dan kinerja di Pusat Kesehatan
Masyarakat Klirong II .
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Koordinator Upaya Kesehatan (Yanmas), Koordinator Klinis
sesuai materi kaji banding yang dilaksanakan.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kaji banding.

3. AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)


a. Kegiatan

14
Kegiatan AMI dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan mutu
dalam rangka memelihara sistem menejemen mutu yang diterapkan
benar-benar dijalankan, selain juga untuk memperoleh input dalam
rangka meningkatkan mutu dan kinerja.
a. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Koordinator mutu Pusat
Kesehatan Masyarakat dan koordinator audit mutu internal.
b. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil audit mutu internal.

4. AUDIT MUTU EKSTERNAL (AME)


a. Kegiatan
Kegiatan AME dilakukan oleh tim auditor dari luar Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam rangka implementasi Akreditasi. Melalui kegiatan
ini akan diperoleh masukan-masukan dalam rangka memelihara dan
meningkatkan mutu pelayanan. Hal-hal yang merupakan potensi
masalah mutu dapat dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat
Kesehatan Masyarakat.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kegiatan audit mutu
eksternal.

5. SURVEY KEPUASAN PELANGGAN – SURVEI INDEKS KEPUASAN


MASYARAKAT
a. Kegiatan
Kegiatan survei kepuasan pelanggan dilakukan untuk memperoleh
evaluasi pelaksanaan mutu dan kinerja dari sisi pelanggan, dan dari
hasil survei ini memungkinkan Pusat Kesehatan Masyarakat
mengidentifikasi potensi-potensi masalah mutu sehingga bisa
dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat
Kesehatan Masyarakat dan koordinator penanganan keluhan
pelanggan.
c. Dokumen

15
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil survei kepuasan
pelanggan

6. TINJAUAN MANAJEMEN
a. Kegiatan
Kegiatan tinjauan manajemen dilakukan untuk membahas
permasalahan pelaksanaan mutu yang belum sesuai dengan yang
dipersyaratkan. Sehingga harus segera dilakukan tindakan korektif,
pencegahan dan perbaikan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat
Kesehatan Masyarakat.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan tinjauan manajemen

7. PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI KARYAWAN


a. Kegiatan
Penilaian standar kompetensi karyawan dilakukan dalam rangka
melihat kondisi kompetensi karyawan secara up to date dibandingkan
persyaratan yang ada, sehingga teridentifikasi kondisi kompetensi
karyawan yang masih kurang untuk segera direkomendasi kegiatan
peningkatan kompetensi.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata
Usaha.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan penilaian standar kompetensi.

8. KALIBRASI ALAT KESEHATAN.


a. Kegiatan
Kalibrasi alat kesehatan dilakukan dalam rangka untuk menjaga
akurasi fungsi alat pemeriksaan kesehatan yang digunakan dalam
pelayanan, sehingga akan terpelihara mutu alat yang digunakan.
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah pengelola barang.
c. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa sertifikat kalibrasi alat.

16
BAB V
DOKUMENTASI

Dokumentasi meliputi Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Panduan Mutu,


Prosedur Mutu, Prosedur Tetap (Protap), Rencana Mutu Pelayanan, dan
dokumen pendukung lainnya

BAB VI
PENUTUP

Panduan peningatan mutu dan kinerja ini disusun berdasarkan persyaratan


akreditasi, serta kebijakan dinas kesehatan kabupaten tentang kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan Pusat Kesehatan Masyarakat dalam rangka memelihara
dan meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat.
Sebagai rujukan persyaratan sumber daya manusia dan saran prasarana
Pusat Kesehatan Masyarakat dalam penyusunan pedoman ini adalah terutama pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Walaupun dalam susunan pedoman ini tidak tertuang secara eksplisit.
Dengan disusunnya panduan ini diharapakan dapat menjadi acuan bagi Pusat
Kesehatan Masyarakat dalam melakukan upaya-upaya peningkatan mutu dan kinerja
pelayanan. Agar lebih implementatif dalam pelaksanaannya panduan ini akan
dilengkapi dengan dokumen SPO (Satandar Prosedur Operasional).
Oleh karena segala keterbatasan yang ada dalam penyusunan panduan ini,
maka untuk kesempuranan dalam impementasinya, sangat diharapkan masukan
perbaikan dari semua pihak.

17

Anda mungkin juga menyukai