Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

PUSKESMAS PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang
harus dipenuhi oleh negara. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit
pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai salah satu fungsi
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. UPTD
Puskesmas dalam memberikan pelayanan harus selalu menyesuaikan
kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu pelayanan, dan harus
selalu dalam upaya untuk menjaga peningkatan mutu serta kinerja pelayanan
tersebut.

2. TUJUAN
Tujuannya adalah menjadi acuan bagi peningkatan mutu dan kinerja seluruh
aktifitas pelayanan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Peusangan
sehingga pada akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkupnya disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi UPTD
Puskesmas Peusangan (penilaian kinerja, kaji banding),dan SMM ISO
9001:2008 (audit mutu internal, audit eksternal, survei kepuasan pelanggan,
tinjauan manajemen). Selain itu juga meliputi kegiatan peningkatan mutu dan
kinerja yang ada di UPTD Puskesmas, antara lain: SPMKK (Sistem
Peningkatan Manajemen Klinik Keperawatan), MTP (Monitoring, Training,
Planning) untuk pengobatan rasional, dan penilaian kinerja UPTD Puskesmas

4. BATASAN OPERASIONAL

1
4.1. Pelanggan
Pelanggan/langganan merujuk pada individu/rumah tangga,
masyarakat, perusahaan yang membeli barang atau jasa.
4.2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari adanya perbedaan antara
harapan pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan
tersebut. Dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti
dan didefinisikan oleh para ahli pemasaran, dapat disimpulkan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan suatu tanggapan perilaku pelanggan
yaitu evaluasi purnabeli terhadap suatu barang atau jasa yang
dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan
pelanggan.
4.3. Pasien
Pasien adalah individu yang menerima perawatan medis.
4.4. Koreksi
Koreksi merupakan pembetulan, perbaikan, dan pemeriksaan.
4.5. TindakanKorektif
4.5.1. Tindakan korektif (corrective action) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidak sesuaian agar tidak terulang
lagi;
4.5.2. Ketidak sesuaian (non-conformance) adalah tidak terpenuhinya
suatu persyaratan;
4.5.3. Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang
dapat berupa ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban, baik yang
dinyatakan ataupun tidak dinyatakan.
4.6. Tindakan Preventif
Tindakan preventif (preventiveaction) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab potensi ketidak sesuaian agar tidak terjadi
atau pengertian lainnya tindakan yang dilakukan sebelum sesuatu
terjadi (mencegah sebelum terjadi).

4.7. Pedoman Mutu

2
Pedoman mutu adalah panduan sebuah proses terstruktur untuk
memperbaik keluaran yang dihasilkan atau untuk memastikan keluaran
sesuai standar yang diharapkan.
4.8. Dokumen
Dokumen adalah acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
meliputi Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Mutu,
Prosedur Tetap (Protap), Rencana Mutu Pelayanan, dan dokumen
pendukung lainnya. Secara umum dokumen juga merupakan sebuah
tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan
informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai
media elektronik (sepertiprinter).
4.9. Rekaman
Adalah hasil dokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
4.10. Efektifitas
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-
tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-
tujuan yang telah ditentukan.
4.11. Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari
segibesarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang
dijalankan.Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987, hal. 3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan
rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang
sebenarnya”.
Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984, hal.233-4)
yang mengutip pernyataanH. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input
(masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-
sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal
yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
3
4.12. Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara
alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Definisi lain dari
proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi,
yang mengubah input menjadi output. Kegiatan ini memerlukan alokasi
sumberdaya seperti orang dan materi.
4.13. Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai
dalam jangkauan waktu tertentu, sasaran mutu harus mempunyai syarat
sebagai berikut:
4.13.1. Scope jelas untuk bagian atau departemen mana, misal HRD,
operation, marketing dan lain-lain;
4.13.2. Measurable artinya sasaran mutu tersebut harus bias diukur (baik
dalam bentuk/jumlah/presentase);
4.13.3. Achievableartinya menentukan target/sasaran mutu itu harus
dapat dicapai, bila target terlalu tinggi maka departemen/bagian
tersebut cenderung malas untuk mengejarnya;
4.13.4. Realible artinya sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata dan
bukan sesuatu yang tidak nyata akan sulit untuk dijadikan target;
4.13.5. Time Frame artinya harus jelas, jadi kapan seharunya sasaran itu
dicapai sudah jelas di awal pembuatan sasaran mutu tersebut.
4.14 Perencanaan Mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengendalian
mutu merupakan proses yang terdiri atas langkah-langkah sebagai
berikut:
4.14.1. Mengevaluasi kinerja;
4.14.2. Membandingkan kinerja mutu dengan tujuan mutu;
4.14.3. Bertindak berdasarkan perbedaan.

4.15. Kebijakan Mutu


Kebijakan mutual dalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen
perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan
4
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian
organisasi atau perusahaan.
4.16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan bahan
untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.
4.17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya produksi.Misal lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja,
dan lain-lain.

BAB II
GAMBARAN UMUM

5
1. Giografi dan Demografi
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Peusangan terletak di Wilayah Kecamatan
Peusangan dengan luas wilayah 169.84 km2 dengan rincian sebagai berikut:
a. Memiliki Tiga puluh delapan desa
b. Memiliki 9 kemukiman ;
c. Memiliki dan 41 posyandu;
d. Jumlah penduduk 52.542 jiwa.
e. Memiliki tiga puluh delapan desa yaitu dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Puskesmas Jangka
Sebelah Selatan : Kecamatan peusanga selatan dan peusangan
siblah krueng
Sebelah Timur : Kecamatan Kuta blang
Sebelah Barat : Kecamatan Kota juang dan Kecamatan Kuala

2. Distribusi Ketenagaan

No Tenaga Kerja Jumlah Keterangan


1 Tenaga Medis
- Dokter Umum 5
- Dokter Gigi 1
2 Tenaga Paramedis
- Ners 7
- Perawat S1 7
- Perawat D3 36
- Perawat SPK 14
- Perawat Gigi 4
- Bidan Puskesmas 36
- Bidan Desa 35
- Bidan Magang 55
3 Tenaga Kesehata Lainnya
- SKM 9
- Apoteker 1
- Asisten Apoteker 5
- Gizi 4
- Sanitasi 8
- Analis 3
- Fisiotrapi 1
- Apikes 1
- Pekarya 3
4 Tenaga Teknis\Non Kesehatan Lainnya
- Sarjana Komputer 2
- D3 Komputer 1
- D3 Ekonomi 1
6
- SMA 14
- SMP 1
JUMLAH 254 Orang

3. Organisasi
a. Visi
Mewujudkan Pusskesmas Peusangan Sebagai Pusat Kesehatan Dasar
yang Bermutu dan Islami
b. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang optimal
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan
3. Meningkatkan usaha pencegahan penyakit sehingga menjadi investasi
bagi masyarakat
4. Memberikan Reward kepada petugas yang berhasil menjalankan program

c. Tujuan
1. Memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat mutunya terjaga;
2. Menciptakan masyarakat yang mandiri dalam bidang kesehatan;
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan terstandar baik tenaga
maupun sarana prasarana;
4. Terciptanya suasana yang kondusif.

d. Tata Nilai
1. Profesionalisme
Bahwa didalam melaksanakan tugas dan/atau kewajiban harus
dilandasi dengan standar pelayanan profesi yang berlaku,
kompetensi, menegakkan integritas, nilai etika dan responsif
dalam melaksanakan profesi.

2. Efesien
3. Uggul
4. Santun
5. Akuntabel

7
6. Norma
7. Giat
8. Andalan
9. Nyaman

e. KebijakanPeningkatan Mutu dan Kinerja


UPTD Pusat Kesehatan Mayarakat Peusangan menerapkan kebijakan
mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara konsisten dan professional sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
serta selalu berusaha meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan melalui
kegiatan penilaian kinerja, kaji banding, AMI, AME, survei kepuasan
pelanggan, tinjauan manajemen, SPMKK, MTP pengobatan rasional,
penilaian kinerja Puskesmas. Puskesmas Peusangan memastikan bahwa
kebijakan mutu sesuai dengan visi,dan misi. Termasuk komitmen untuk
memenuhi persyaratan layanan dan peningkatan efektifitas system
manajemen mutu secara terus-menerus.Menyediakan kerangka kerja
untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu. Selalu dikomunikasikan
dan dimengerti oleh semua pegawai di UPTD Pusat Kesehatan Mayarakat
Peusangan melalui rapat, briefing, apel, papan pengumuman dan pigura.

8
KEPALA PUSKESMAS KA.SUBBAG TATA USAHA

Ns. MANSUR, S.Kep

dr. IKHSAN
STRUKTUR ORGANISASI UPTD.PUSKESMAS PEUSANGAN
KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA SISTEM INFORMASI
PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014
ZAIFULLI KAMARIAH, LIDIAWATI,
S.Kom SKM
BENDAHARA
JKN BOK PEMBANTU PENGELUARAN

FARIDHAL MASRI, AMK


MARDHIAH,AMd.Keb
PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP, JARINGAN PELAYANAN PKM

KEFARMASIAN DAN DAN JEJARING


FARHATI, S.SiT
FASYANKES
LABORATORIUM
ESENSIAL RUSMALA DEWI,
PUSTU BLANG CUT
dr. AFNI YUSNITA S.SiT
PENGEMBANG
PROMKES KESWA YANKESTRAD
AN TAUFIK HELMI,
PEMERIKSAAN POLI KIA / KB
Ns.ONNI ERNITA AFRIDA, PUSTU MATANG SAGOE
UMUM SKM
WAJBURNI,S.Kep
KESLING AMK UKS ERAFISIOTERAPI
ANDRIANI, AMK ROZANNA, A.Md.Keb
NURBAITI,
UGD KEFARMASIAN
SYUKRI NURUL IKHLAS, RAHMI HAYATI,
NORA AZIZI, AMF AMK A.Md.KebBIDAN DESA
MONI KIA / KB AMK PKPR POSKESTREN dr. DARA FARASINA YUSLIANA, S.Pd
RAWAT INAP LABORATORIUM
FARHATI, ELIA RAHMAN, SURAIYA, SKM JEJARING FASYANKES
S.SiT GIZI AMK Ns. ZAHARA, MAWARDI, SKM
LANSIA UKGS
S.Kep PONED KONSULTASI GIZI
YUSRAWATI, PUSLING / AMBULANCE
DARMIATI, AMK JUFRIZAL, AMKG
S.ST P2P RAIHANI, YUSRAWATI, S.ST
KESJAOR KESEHATAN GIGI &
A.Md.Keb POLI ANAK / POLI MTBS
MULUT
SRI TERESIANA,
MARDIANI, SKM
KAMALIA A.Md.Keb drg. PUTRIHAYATI USMAN BASRIADI ZULFIKAR
IMUNISASI

MUSLINA, S.Kep
9
3.7.ALUR PELAYANAN

POLI UMUM
KARTU
POLI ANAK APOTI PULANG
K
POLI GIGI
PASIEN
POLI KIA/KB

FISIOTERAP I

UGD RAWAT INAP

RUJUKAN

PULANG

10
3.8. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman mutu ini
adalah:
3.8.1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3.8.2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014, tentang UPTD
Puskesmas.
3.8.3. Peraturan Bupati No. 5.2 Tahun 2014, tentang Pedoman
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bireuan.

11
BAB III
PELAKSANAAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

1. PENILAIAN SASARAN KINERJA


1.1. Kegiatan
Kegiatan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan dengan
menggunakan format SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang diajukan oleh
setiap karyawan sebagai bentuk kontrak kinerja di awal tahun kegiatan.
1.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub BagianTata Usaha,
yaitu dengan mengkoordinir penyusunan, pengisian data, kemudian
diusulkan ke Kepala Puskesmas untuk dilakukan penilaian.
1.3. Dokumen
Dokumen kegaiatan ini berupa hasil penilaian Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP).

INDIKATOR KINERJA UKM PUSKESMAS PEUSANGAN

NO JENIS UKM KRITERIA INDIKATOR NILAI KET

Kesehatan Ibu Ketersediaan


1 Input tenaga Bidan di 100%
dan Anak
semua desa
Ketersediaan
Sesuai
tenaga bidan di
persyaratan
Puskesmas
permenkes no
75
Proses

Kepatuhan
pelayanan ANC ≥ 90%
sesuai prosedur
(10T)

12
Pelaksanaan
Pelayanan KIA di
Puskesmas,
Polindes, 90%
Posyandu, sesuai
dengan jadwal

Skrining
Imunisasi TT
Pelayanan
Neonatus sesuai
prosedur
Ouput

Cakupan Peserta ≥ 65%


KB Aktif
Cakupan K1 ≥ 95%
Cakupan K4 ≥ 95%
Pertolongan
Nakes ≥ 90%

Cakupan ≥ 90%
Pelayanan Nifas
Cakupan
Kunjungan Bayi ≥ 95%

Cakupan
Kunjungan Balita ≥ 95%

Outcome Kepuasan 80%


Sasaran

Ketersediaan
Tenaga Gizi
2 Pelayanan Gizi Input sesuai PMK No 100%
75/2014

Balita Gizi Buruk


Proses yang dapat 100%
perawatan

Pelaksanaan
Pembuatan ≥ 95%
makanan di setiap
posyandu

13
Cakupan
Pemberian
Out Put makanan 100%
pendamping ASI
pada usia 6-24
bln
Pencapaian 100%
SKDN
Cakupan Asi 100%
Eksklusif
Pemberian 100%
Vitamin A
Balita dengan
100%
BGM

Promosi
Kesehatan Sesuai PMK
3 Input Ketersediaan 75/2014
Tenaga Promkes
Ketersediaan Kit ≥ 90%
Penyuluhan
Pelaksaan
kegiatan
penyuluhan
Proses ≥ 90%
kesehatan di
luargedung sesuai
rencana

Pelaksanaan
kegiatan
penyuluhan ≥ 90%
kesehatan dalam
gedung
Cakupan Desa ≥ 80%
Siaga Aktif

Kesehatan Ketersediaan Sesuai PMK


4 Input Tenaga
Lingkungan 75/2014
Sanitarian
Cakupan
Pemicuan warga
Proses desa untuk stop 100%
buang air besar
sembarangan

14
Cakupan
feripikasi desa 100%
stop BABS
Cakupan Inspeksi
sanitasi rumah 100%
sehat
Cakupan
Pengawasan dan
pembinaan 100%
sanitasi TTU,
TP2M

Cakupan
Pengawasan
makanan dan 100%
jajanan anak
sekolah

Cakupan
Pembinaan dan
Pengawasan 100%
depot isi ulang
Cakupan Kantin
Sehat 100%

Ketersediaan Sesuai PMK


5 Surveilans Input Tenaga 75/2014
Surveilans
Non Polio AFP
rate anak usia ˂ ≥ 2/100.000
15th
Persentase sp. 80%
Adekwat
Penemuan Kasus ≥ 10/100.000
Anak
Pengambilan
Spesimen kasus
campak klinis 50%
(CBMS)

PE Kasus 100%
Potensial Wabah
Persentase
Kelengkapan ≥ 90%
laporan
Puskesmas

15
Persentase
ketepatan laporan
Puskesmas 80%

Persentase
Kelengkapan ≥ 90%
SARS
Respon KLB < 100%
24 jam

Pencegahan Penderita DBD


6 Proses yang ditangani 100%
Penyakit
Penemuan
Auoput Penderita ≥ 66%
Pneumonia Balita
Penemuan pasien
90%
baru TB BTA (+)
Penemuan
100%
penderita Diare
Target UCI
Puskesmas 90%

INDIKATOR KINERJA UKP PUSKESMAS PEUSANGAN

No Jenis Indikator Nilai


Pelayanan
Kriteria Indikator
Input 1. Pemberi pelayanan 100 %
kegawatdaruatan yang bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS
) yang masih berlaku
2. Ketersediaan tim Penanggulangan 1 Tim
bencana
Proses 3. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam
4. Waktu tanggap pelayanan dokter di ≤ 5 menit
Gawat Darurat terlayani
setelah
pasien
datang
Output 5. Ketepatan pelaksanaan triase . ≥ 90 %

Outcom 6. Kepuasan pasien . ≥ 70 %


e
2 Pelayanan Input 1. Ketersediaan dokter sesuai standar 100 %
Rawat Jalan permenkes No 75/2014

16
Proses 2. Jam buka pelayanan dengan 08.00 s/d
ketentuan 13.00
Setiap hari
kerja
kecuali
Jum’at :
08.00 –
11.00

3. Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit


4. Ketersediaan Pelayanan VCT Tersedia
(HIV) dengan
tenaga
terlatih
Output 5. Peresepan obat sesuai formularium 100 %
6. Pencatatan dan Pelaporan TB di ≥ 60%
Puskesmas
Outcom 7. Kepuasan pasien ≥ 80 %
e
3 Playanan Input 1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap Sesuai
Rawat Inap perhitungan
pola
ketenagaan

2. Tempat tidur dengan pengaman 100 %


3. Kamar mandi dengan pengaman 100 %
pegangan tangan
Proses 4. Dokter penanggung jawab pasien 100 %
rawat inap
5. Ketepatan waktu jam visite dokter ≥ 90 %

6. Kejadian infeksi nosokomial ≤9%


7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh 100 %
yang berakibat cacat atau kematian
8. Pasien rawat inap tuberculosis 100 %
yang ditangani dengan strategi
DOTS
9. Pencatatan dan pelaporan TB di RS ≥ 60%
Output 10. Kejadian pulang atas permintaan ≤ 5%
sendiri
11. Pasien dirawat lebih dari 5 hari ≤5%
Outcom 12. Kepuasan pasien ≥ 90 %
e
4 Pelayanan Input 1. Ketersediaan peralatan bedah 100 %
tindakan minor
bedah minor 2. Ketersediaan ruang tindakan bedah Sesuai
minor dengan
permenkes
75/2014

17
3. Ketersediaan dokter/dokter gigi Sesuai
untuk melakukan bedah minor dengan
permenkes
75/2014
Proses 4. Tidak adanya kejadian operasi 100 %
salah sisi
5. Tidak adanya kejadian operasi 100 %
salah orang
6. Tidak adanya kejadian salah 100 %
tindakan pada operasi
7. Tidak adanya kejadian 100 %
tertinggalnya benda asing/lain pada
tubuh pasien setelah operasi
8. Komplikasi anestesi ≤6%

Output 9. Kejadian infeksi luka operasi ≤ 1 % (???)


Outcom 10. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
5 Persalinan Input 1. Ketersediaan tenaga dokter dan bidan 100 %
untuk pertolongan persalinan normal
2. Ketersediaan tim PONED
100 %

Proses 3. Pertolongan persalinan normal Sesuai


dengan APN
4. Pertolongan persalinan dengan
penyulit oleh dokter terlatih
100 %
5. Konseling peserta KB mantap oleh
bidan terlatih

100 %

Output 6. Tidak terjadinya kematian ibu 100 %


karena persalinan
Outcom 7. Kepuasan pasien ≥ 80 %
e
6 Pelayanan Input 1. Penanggung jawab laboratorium 100 %
laboratorium sesuai dengan permenkes No
75/2014

2. Fasilitas dan peralatan 100 %


laboratorium sesuai permenkes
75/2014
Proses ≤ 120 menit

18
3. Waktu tunggu hasil pelayanan 100 %
laboratorium
4. Tidak adanya kejadian tertukar Sesuai
specimen pemeriksaan standar klinik
5. Kemampuan melakukan pentapisan VCT
(screening) HIV – AIDS
6. Kemampuan Mikroskopis TB Paru Tersedia
tenaga,
peralatan,
dan reagen
untuk
pemeriksaan
mikroskopis
tuberculosis
Output 7. Tidak adanya kesalahan pemberian 100 %
hasil pemeriksaan laboratorium
8. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku
mutu eksternal 100 %

Outcom 8. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %


e
Outcom 1. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
7 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan farmasi Sesuai
Farmasi persyaratan
permenkes
No 75/2014
2. Fasilitas dan peralatan pelayanan Sesuai
farmasi persyaratan
permenkes
No 75/2014
3. Ketersediaan formularium Tersedia dan
updated
paling lama 3
thn
Proses 4. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit
5. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 60 menit
racikan
Output 6. Tidak adanya kejadian kesalahan 100 %
pemberian obat
Outcom 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
8 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan gizi Sesuai
gizi dengan
penghitunga
2. Ketersediaan pelayanan konsultasi n pola
gizi ketenagaan
Tersedia
19
3. Ketepatan waktu pemberian ≥ 90 %
makanan pada pasien
4. Tidak adanya kejadian kesalahan 100 %
pemberian diit
Output 5. Sisa makanan yang tidak dimakan ≤ 20 %
oleh pasien
Outcom 6. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
9 Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan untuk 100 %
pasien keluarga miskin
keluarga
miskin Proses 2. Waktu tunggu verifikasi ≤ 15 menit
kepesertaan pasien keluarga miskin
3. Tidak adanya biaya tambahan yang
ditagihkan pada keluarga miskin
100%
Output 4. Pasien keluarga miskin yang 100%
dilayani
Outcom 5. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
10 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan rekam medis Sesuai
rekam medik dengan
persyaratan
permenkes
No 75/2015
Proses 2. Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 10 menit
medis rawat jalan
3. Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 15 menit
medik pelayanan rawat inap
Output 4. Kelengkapan pengisian rekam medik 100 %
24 jam setelah selesai pelayanan
5. Kelengkapan Informed Concent 100 %
setelah mendapatkan informasi yang
jelas
Outcom 6. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
11 Pengelolaan Input 1. Adanya penanggung jawab 100 %
limbah pengelola limbah puskesmas
2. Ketersediaan fasilitas dan peralatan Sesuai
pengelolaan limbah :padat, cair peraturan
perundangan
Proses 3. Pengelolaan limbah cair Sesuai
peraturan
perundangan
4. Pengelolaan limbah padat Sesuai
peraturan
perundangan
Output 5. Baku mutu limbah cair a.BOD < 30
mg/l

20
b.COD < 80
mg/l
c.TSS < 30
mg/l
d.PH 6-9
12 Administrasi Input 1. Kelengkapan pengisian jabatan ≥ 90 %
dan sesuai persyaratan kompetensi
manajemen dalam struktur organisasi
Puskesmas
2. Adanya peraturan internal Ada
Puskesmas
3. Adanya peraturan karyawan Ada
Puskesmas
4. Adanya daftar urutan kepangkatan Ada
karyawan
5. Adanya perencanaan strategi bisnis Ada
Puskesmas
6. Adanya perencanaan Ada
pengembangan SDM
Proses 7. Tindak lanjut penyelesaian hasil 100 %
lokakarya mini
8. Ketepatan waktu pengusulan 100 %
kenaikan pangkat
9. Ketepatan waktu pengurusan gaji 100 %
berkala
10. Pelaksanaan rencana ≥ 90 %
pengembangan SDM
11. Ketepatan waktu penyusunan 100 %
laporan keuangan
12. Kecepatan waktu pemberian ≤ 2 jam
informasi tagihan pasien rawat inap
Output 13. Cost recovery ≥ 60 %
14. Kelengkapan pelaporan 100 %
akuntabilitas kinerja
15. Karyawan mendapat pelatihan ≥ 60 %
minimal 20 jam pertahun
16. Ketepatan waktu pemberian jasa 100 %
medis
13 Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan ambulans 24 jam
ambulans dan mobil jenazah
dan mobil
jenazah
2. Penyedia pelayanan ambulans dan supir
mobil jenazah ambulans
terlatih
3. Ketersediaan mobil ambulans dan Mobil
mobil jenazah Ambulans
dan mobil
jenazah
terpisah

21
Proses 4. Kecepatan memberikan pelayanan ≤ 30 menit
ambulans/mobil jenazah
5. Waktu tanggap pelayanan ≤ 30 menit
ambulans kepada masyarakat yang (DO mulai
membutuhkan masyarakat
meminta
sampai
dengan
ambulan
berangkat
dari RS)
Output 6. Tidak terjadinya kecelakaan 100 %
ambulans/mobil jenazah yang
menyebabkan kecacatan atau
kematian
Outcom 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
14 Perawatan Input 1. Ketersediaan pelayanan perawatan 24 jam
Jenazah jenazah
2. Ketersediaan fasilitas kamar Sesuai
jenazah persyaratan
kelas rumah
sakit
3. Ketersediaan tenaga perawatan Ada
jenazah
Proses 4. Waktu tanggap pelayanan ≤15 menit
perawatan jenazah setelah di
kamar
5. Perawatan jenazah sesuai standar jenazah
universal precaution 100%
6. Tidak terjadinya kesalahan 100 %
identifikasi jenazah
Outcom 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
e
15 Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan laundry Tersedia
laundry
2. Adanya Penanggung jawab 100 %
pelayanan laundry
3. Ketersediaan fasilitas dan peralatan 100 %
laundry
Proses 4. Ketepatan waktu penyediaan linen 100 %
untuk ruang rawat inap dan ruang
pelayanan
5. Ketepatan pengelolaan linen 100 %
infeksius
Output 6. Ketersediaan linen 2, 5 - 3 set
xjumlah
tempat tidur
7. Ketersediaan linen steril untuk 100 %
kamar operasi

22
16 Pemeliharaa Input 1. Adanya Penanggung Jawab 100 %
n fasilitas fasilitas dan utilitas puskesmas
dan utilitas
Puskesmas
2. Ketersediaan bengkel kerja Tersedia
Proses 3. Waktu tanggap kerusakan alat≤ 15 ≥ 80 %
menit
4. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100 %
sesuai jadwal pemeliharaan
5. Ketepatan waktu kalibrasi alat 100 %
Output 6. Alat pemeriksaan medis dan 100 %
laboratorium yang digunakan
mempunyai bukti kalibrasi yang
masih berlaku
17 Pencegahan Input 1. Adanya anggota tim pencegahan ≥ 75%
dan dan pengendalian infeksi yang
pengendalian terlatih
infeksi
2. Ketersediaan APD di setiap unit ≥60 %
pelayanan klinis
3. Rencana program pencegahan dan Ada
pengendalian infeksi di Puskesmas
Proses 4. Pelaksanaan program sesuai 100 %
rencana
5. Penggunaan APD saat 100%
melaksanakan tugas
Output 6. Kegiatan pencatatan dan pelaporan ≥ 75%
infeksi nosokomial/health care
associated infection (HAI) di
Puskesmas.

2. KAJI BANDING
2.1. Kegiatan
Kegiatan kaji banding dilakukan dengan melihat kondisi mutu dan kinerja
di tempat lain,sehingga memperoleh perbandingan dengan kondisi yang
ada, serta memperoleh masukan untuk upaya perbaikan-peningkatan
mutu dan kinerja diPusat Kesehatan Masyarakat Peusangan
2. 2. Penanggung jawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Koordinator Upaya Kesehatan (Yanmas), Koordinator Klinis sesuai materi
kaji banding yang dilaksanakan.
2.3. Dokumen
23
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kaji banding.

3. AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)


3.1. Kegiatan
Kegiatan AMI dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan mutu dalam
rangka memelihara sistem menejemen mutu yang diterapkan benar-benar
dijalankan, selain juga untuk memperoleh input dalam rangka
meningkatkan mutu dan kinerja.
3.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Koordinator mutu UPTD
Puskesmas dan koordinator audit mutu internal.
3.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil audit mutu internal.

4. AUDIT MUTU EKSTERNAL (AME)


4.1. Kegiatan
Kegiatan AME dilakukan oleh tim auditor dari luar UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam rangka implementasi Akreditasi maupun SMM ISO
9001:2008. Melalui kegiatan ini akan diperoleh masukan-masukan dalam
rangka memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan. Hal-hal yang
merupakan potensi masalah mutu dapat dilakukan tindakan pencegahan
dan perbaikan.
4.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator mutu UPTD
Puskessmas.

4.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kegiatan audit mutu eksternal.

5. SURVEY KEPUASAN PELANGGAN \ SURVEI INDEKS KEPUASAN


MASYARAKAT
5.1. Kegiatan
Kegiatan survei kepuasan pelanggan dilakukan untuk memperoleh
evaluasi pelaksanaan mutu dan kinerja dari sisi pelanggan, dan dari hasil

24
survei ini memungkinkan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
mengidentifikasi potensi-potensi masalah mutu sehingga bisa dilakukan
tindakan pencegahan dan perbaikan.
5.2. Penanggung jawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat dan koordinator penanganan keluhan pelanggan.
5.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil survei kepuasan pelanggan

6. TINJAUAN MANAJEMEN
6.1. Kegiatan
Kegiatan tinjauan manajemen dilakukan untuk membahas permasalahan
pelaksanaan mutu yang belum sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Sehingga harus segera dilakukan tindakan korektif, pencegahan dan
perbaikan.
6.2. Penanggungjawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator mutu UPTD Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan tinjauan manajemen

7. SPMKK – SISTEM PENINGKATAN MANAJEMEN KLINIK KEPERAWATAN


7.1. Kegiatan
Kegiatan SPMKK dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja klinik
keperawatan pada petugas perawat dan bidan melalui RCD (Refleksi
Diskusi Kasus). Sehingga diharapkan setiap ada kasus yang ditemukan
dalam pelayanan selalu bisa ditangani dengan baik dan profesional.
7.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah supervisor perawat dan supervisor
bidan dengan pendamping koordinator klinis.
7.3. Dokumen
Dokumen dari kegiatan ini berupa laporan RCD.

8. PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI KARYAWAN

25
 Kegiatan
Penilaian standar kompetensi karyawan dilakukan dalam rangka melihat
kondisi kompetensi karyawan secara up to date dibandingkan persyaratan
yang ada, sehingga teridentifikasi kondisi kompetensi karyawan yang
masih kurang untuk segera direkomendasi kegiatan peningkatan
kompetensi.
 Penanggungj awab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
 Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan penilaian standar kompetensi.

9. KALIBRASI ALAT KESEHATAN.


a. Kegiatan
Kalibrasi alat kesehatan dilakukan dalam rangka untuk menjaga akurasi
fungsi alat pemeriksaan kesehatan yang digunakan dalam pelayanan,
sehingga akan terpelihara mutu alat yang digunakan.
b. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah pengelola barang.
c. . Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa sertifikat kalibrasi alat.

26
BAB IV
PENUTUP

Pedoman peningatan mutu dan kinerja ini disusun berdasarkan persyaratan


akreditasi dan SMM ISO 9001:2008, serta kebijakan dinas kesehatan kabupaten
Bireuen tentang kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan UPT Puskesmas dalam
rangka memelihara dan meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Sebagai rujukan persyaratan sumber daya manusia dan saran prasarana
UPTD Puskesmas dalam penyusunan pedoman ini adalah terutama pada Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat. Walaupun dalam susunan pedoman ini tidak tertuang secara eksplisit.
Dengan disusunnya pedoman ini diharapakan dapat menjadi acuan bagi UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat dalam melakukan upaya-upaya peningkatan mutu dan
kinerja pelayanan. Agar lebih implementatif dalam pelaksanaannya pedoman ini
akan dilengkapi dengan dokumen SPO (Satandar Prosedur Operasional).
Oleh karena segala keterbatasan yang ada dalam penyusunan pedoman ini,
maka untuk kesempuranan dalam impementasinya, sangat diharapkan masukan
perbaikan dari semua pihak.

27

Anda mungkin juga menyukai