BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kecamatan Klego terletak diantara Kecamatan Simo,Karanggede Andong
dan Kecamatan Kemusu, di Kecamatan Klego Luas Wilayah 51.8773 Km2 Jumlah
Penduduk 46 640 jiwa agar penduduknya dapat tertangani dalam hal Kesehatan maka
Pemerintah Daerah menjadikan Puskesmas Klego Menjadi dua Puskesmas Yaitu
Puskesmas Klego I dan Puskesmas Klego II, di Puskesmas Klego I merupakan
Puskesmas dengan rawat inap dan sudah ter Akreditasi Dasar sedangkan Puskesmas
Klego II dengan Puskesmas Non rawat inap ter Akreditasi Madya.
Puskesmas Klego II dengan Luas Wilayah 2.766,39 km2 Luas Bangunan 337 M2
mempunyai jarak tempuh ke Kota sekitar 46 km waktu tempuh yang di butuhkan 60
menit dengan menggunakan kendaraan roda 2. Sedangkan jarak terjauh dari 6 Desa
dari Puskesmas dengan desa Wilayah kerja antara 10 Kmdapat di jangkau dengan
menggunakan kendaraan roda 2 dengan waktu tempuh 30 menit mengingat kondisi
jalan yang rusak, Sedangkan jumlah Penduduk Klego II terdiri dari Jumlah Penduduk
Laki laki 11.735 dan Penduduk Perempuan 11.894 dengan jumlah keseluruhan 2.629
jiwa dengan kepadatan penduduk yang merata dengan sarana dan prasarana
Transportasi yang dimiliki Puskesmas Klego II yaitu 1 Mobil Pusling dan 10 Sepeda
Motor.
1
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
b) Gambaran Khusus
d) Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu puskesmas Klego II sejalan dengan visi misi atau tujuan puskesmas yang
memuat komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan pelanggan antara lain:
a. Sesuai dengan, visi, misi, dan tata nilai Puskesmas Klego I
b. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus menerus
untuk efektifitas Sistem Manajemen Mutu.
c. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan secara terus
menerus.
d. Memberikan pelayanan ramah, cepat, akurat, dan kemudahan mendapatkan
informasi.
e. Menetapkan dan meninjau indikator mutu dan sasaran keselamatan pasien.
f. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu secara efektif dan efesien.
PROSES PELAYANAN
Audit Mutu
Internal
Kebijakan Mutu
Tinjauan Manajemen
Sasaran Mutu
Penanganan
Tindakan Perbaikan Keluhan
Penempatan dan Pencegahan Pelanggan
Perawatan Pengendalian
Pelatihan SDM dan Mutasi
alat alat ukur
SDM
Pengukuran
Kepuasan
Analis Data
Pelanggan
Penerimaan Perbaikan
Pelanggan GIZI Tindakan Pelaporan
masyarakat
Program
Imunisasi
Pengadaan Barang
Seleksi dan
Evaluasi Pengendalian Pelayanan
Pemeriksaan dan Supplier Tidak sesuai
Penerimaan Barang
Penyimpanan
Barang
Pengendalian Dokumen
dan catatan mutu
4
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
UPAYA KLINIS
Pasien datang
ambil no. urut
pasien dipanggil
sesuai nomor urut
Menanyakan
maksud
kedatangan
Mencatat di buku
Membuat kartu Pernah berkunjung
register Belum
pendaftaran baru sebelumnya?
pendaftaran
Ya
Mencari di buku
Membuat family Bawa kartu
register Tidak
folder pasien baru pendaftaran
pendaftaran
Meminta kartu
Mencari family
tanda pengenal
folder
puskesmas
Ya
Mencari family
folder
Mencatat di buku
register
Memberi blanko
resep dan cap
tanggal
Menyerahkan family
folder ke unit terkait
5
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
B. RUANG LINGKUP
Pedoman mutu ini disusun berdasarkan standard mutu Puskesmas yang meliputi sistem
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan yaitu :
1. Tanggungjawab manajemen,
2. Tinjauan manajemen,
3. Manajemen dan sumber daya
4. Penyelenggaraan pelayanan upaya Puskesmas, yang meliputi upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
Dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan pasien / pelanggan.
Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di Puskesmas Klego II mencakup:
1. Jenis Layanan di dalam gedung Puskesmas meliputi:
Pelayanan Pemeriksaan Umum,
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut,
Pelayanan KIA/KB,
Konsultasi Gizi
Klinik Sanitasi
Pelayanan Farmasi,
Laboratorium
Fisioterapi
2. Jenis layanan di luar gedung Puskesmas meliputi
Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan
KIA, KB, Imunisasi (Posyandu)
Perbaikan Gizi Masyarakat
P2M ( Posbindu PTM)
UKS, UKGS, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Kerja, Kesehatan Usila (Posyandu
Lansia), Perkesmas, yang merupakan program kegiatan pengembangan
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Klego II dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan
maupun untuk upaya kesehatan masyarakat.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
1. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah Kesehatan di Masyarakat
b) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu setelah turunnya alokasi Sumber Dana untuk
Kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber
c) Mendukung tercapainya Visi Puskesmas Klego II
d) Terlaksananya Akreditasi Puskesmas Klego II tahun 2019
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1049);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1423);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2009 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 110);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 183)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 1
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali 16 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2019 Nomor 225);
14. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Tata Naskah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boyolali
15. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun 2018 Tentang Kedudukan, Sususnan
Organisasi,Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali
(Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2018 Nomor 25);
16. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Unit
Prelaksana Tehnis Pada Dinas Daerah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2018 Nomor 26); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Boyolali 26 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Tehnis Pada Dinas
Darah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2019 Nomor 6);
17. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 30 Tahun 2018 Tentang Uraian Tugas Jabatan Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2018
Nomor Salinan sesuai dengan aslinya);
18. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Nomor 440/2362/ Tahun 2016
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
Acuan yang di gunakan dalam menyusun Pedoman Mutu ini adalah : Standar Akreditasi
Puskesmas dan persyaratan ISO : 9001: 2008 dan Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP ) Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Tahun 2017, Dinas
Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2018.
Landasan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Pelaksanaan Pembangunan
Kesehatan adalah :
1. Perikemanusiaan
Setiap kegiatan program kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai,
digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha
Esa
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja obyek, namun
sekaligus pula subyek kegiatan dan proyek program kesehatan. Segenap komponen
bangsa bertanggungjawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. Setiap program kesehatan harus
mampu membangkitkan peran serta individu, keluarga dn masyarakat sehingga dapat
menolong dirinya sendiri. Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga dan masyarakat
melalui program kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan yang tepat
ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Warga masyarakat harus bahu membahu
menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan agardapat menjangkau fasilitas
kesehatan yang sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak, fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan agar mampu memberikan
pertolongan kesehatan yang berkualitas, terjangkau sesuai dengan norma sosial budaya
setempat serta tepat waktu.
3. Adil dan merata
Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi - tingginya. Kesempatan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan tepat waktu tidak boleh
memandang perbedaan ras, golongan, agama, suku dan status social ekonomi seorang
individu ,keluarga atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban based harus terus diimbangi dengan
upaya- upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan,
bersifat luar gedung maupun yang bersifat satelit pelayanan. Dengan demikian,
pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantong
kantong penduduk risiko tinggi yang merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit dan
kematian. Kelompok penduduk inilah yang esungguhnya lebih membutuhkan pertolongan
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
karena selain lebih rentah terhadap penyakit, kemampuan membayarmereka jauh lebih
kecil / sedikit.
4. Pengutamaan dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan/atau kesehatan
dalamkegiatan, proyek dan program kesehatan harus mengutamakan peningkatan
dan pencegahan penyakit. Kegiatan, proyek, dan program kesehatan
14. Persyaratan adalah harapan atau kebutuhan yang dapat berupa ketetapan, kebiasaan
atau kewajiban, baik yang dinyatakan ataupun tidak dinyatakan.
15. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses.
16. Preventif adalah bersifat mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
17. Promotif adalah bersifat memajukan atau meningkatkan.
18. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, kehlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil. Definisi lain dari proses adalah serangkaian kegiatan yang
saling terkait atau berinteraksi, yang mengubah input menjadi output.
19. Referensi : Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan dokumen, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
20. Rehabilitatif adalah berkenaan dengan pemulihan pada keadaan semula.
21. Rekaman adalah hasil dokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
22. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud atau tujuan dari suatu proses produksi.
23. Standar Operasional Prosedur : Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan
harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
24. Tindakankorektif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian agar
tidak terulang lagi.
25. Tindakanpreventif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab potensi
ketidaksesuaian agar tidak terjadi (mencegah sebelum terjadi).
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
BAB II
SISTEM MANAGEMEN MUTU
DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
Pedoman ini berisi persyaratan umum dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas Klego II menetapkan,
mendokumentasikan, memelihara system manajemen mutu sesuai dengan Standard
Akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayananan klinis, yang
meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayananan, kejelasan penanggungjawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat /
pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan yang berkesinambungan. Manajemen memantau / mengukur /
menganalisa setiap proses / kegiatan dan melakukan tindakan perbaikan.Kegiatan sistem
manajemen mutu menerapkan prinsip manajemen: Plan – Do – Check – Action dan
pengendalian proses dilakukan sejak awal.
1. Kepala Puskesmas :
a. Menetapkan Sistem Manajemen akreditasi Puskesmas.
b. Terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas.
c. Memastikan Standar pelayanan Minimal disetiap proses yang ada didalam proses
bisnis.
d. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan da
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
2. Penanggung jawab Managemen Mutu :
a. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Akreditasi Puskesmas.
b. Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
ini dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
3. Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Penanggung jawab UKM/UKP dan Penanggung jawab
Program :
a. Menerapkan dan memelihara sistem yang berada dibawah tanggng jawabnya.
b. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa proses yang terkait dengan
unit masing-masing.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Pedoman ini mencakup pengendalian dokumen internal dan eksternal yang meliputi
proses usulan perubahan/penambahan dokumen, pembuatan draft dokumen,
pembahasan dokumen, penyusunan dokumen, pemeriksaan dan persetujuan dokumen,
percetakan dokumen, pendistribusian dokumen, penarikan dokumen lama,
pengidentifikasian atau penyimpanan dokumen serta pemberitahuan kepada karyawan
tentang dokumen baru.
1. Definisi
a. Dokumen Eksternal adalah dokumen diluar organisasi Puskesmas Klego II yang
dijadikan acuan untk melakukan suatu pekerjaan.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
C. PENGENDALIAN REKAMAN
Pedoman ini bertujuan untuk menerangkan proses pengendalian catatan mutu di
Puskesmas Klego II sehingga setiap catatan mutu dapat diakses dengan mudah serta
tersimpan sesuai masa retensi. Catatan mutu digunakan sebagai bukti kesesuaian terhadap
penerapan Sistem Manajemen Mutu.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
1. Definisi
a. Catatan Mutu adalah catatan yang dibutuhkan oleh Sistem Manajemen Mutu yang
harus ditetapkan dan dipelihara sebagai bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan
efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
b. Daftar Catatan Mutu adalah daftar yang berisikan informasi tentang identifikasi,
lokasi penyimpanan, metode penyimpanan, dan mas berlaku catatan mutu.
2. Pengkodean dokumentasi pelayanan meliputi :
1. Administrasi Manajemen dengan Kode A
a. BAB I, ( A / I )
b. BAB II, ( A / II )
c. BAB III, (A / III )
2.Pelayanan Program dengan Kode B
a. BAB IV, ( B / IV )
b. BAB V, ( B / V )
c. BAB VI, ( B / VI )
3.Pelayanan Klinik dengan Kode C
a. BAB VII, ( C / VII )
b. BAB VIII, ( C / VIII )
c. BAB IX, ( C / IX )
4.Cara Penulisan dokumen
a. Standar Operasional Prosedur : SOP
b. Daftar Tilik : DT
c. Kerangka Acuan Kerja : KAK
d. Surat Keputusan : SK
e. Kebijakan : KB
5. Dokumen External : DE
a. Manual Mutu : MANTU
b. Form Catatan Mutu : FCM
6. Catatan Mutu pada Pelayanan Klinis
FCM : menyatakan Form Catatan Mutu
PK : menyatakan Pelayanan Klinis
NORU : menyatakan nomor urut
7.Catatan Mutu pada Tata Usaha
FCM : menyatakan Form Catatan Mutu
TU : menyatakan Tata Usaha
NORU : menyatakan nomor urut
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
D. PENYIMPANAN DOKUMEN
a) Semua dokumen mutu akreditasi aktif / terkendali pemberi masa berlaku selama 3 tahun
setelah itu perlu dilakukan evaluasi ( direvisi, di ganti atau tidak terkendali )
b) Dokumen Rekam Medik / Klinik in aktif wajib di simpan sekurang kurangnya 3 tahun
terhitung dari tanggal terakir pasien meninggal atau pindah tempat, setelah batas waktu
sebagaimana di maksud di atas dilampaui maka rekam medik /klinik dapat di
musnahkan kecuali persetujuan tindakan atau persetujuan lain harus di simpan dalam
waktu 10 tahun terhitung dari tanggal saat di buatnya.
c) Sistem Penyimpanan Resep yang telah di layani di Puskesmas harus di pelihara dan di
simpan minimal 2 tahun.
d) Penyimpanan dokumen mutu / akreditasi perkantoran sesuai dengan sistem
penyimpanan dokumen /arsip/Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.
e) Penyimpanan dokumen mutu/akreditasi di simpan masing masing kelompok pelayanan
sedangkan di sekretariat tim mutu /akreditasi dan manajemen ( Admen ) menyimpan
Master dokumen semua kelompok pelayanan dan program.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
f) Untuk Prosedur Kerja yang masih terkendali ( belum lebih dari 3 tahuan ) dan
memakai istilah prosedur tetap ( protab ) masih bisa di gunakan, Selanjutnya apabila
protab tersebut sudah lebih dari 3 tahun, maka harus di revisi dengan format baru (
SOP ).
E. SISTEM PENOMERAN
a) Cara Penomeran
Kode Dokumen / Jenis dokumen dan Nomor Urut / Kode Puskesmas / Bulan / Tahun
Contoh :
445/SOP - 001/106/ III /2019
445 : Kode Dokumen
SOP : Jenis Dokumen
001 : Nomor Urut Dokumen
106 : Kode Puskesmas
III : Bulan
2019 : Tahun
445/SK - 001/106/ III /2019
445 : Kode Dokumen
SK : Jenis Dokumen
001 : Nomor Urut Dokumen
106 : Kode Puskesmas
III : Bulan
2019 : Tahun
b) Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah Kabupaten
Boyolali
c) Penomeran dokumen di kelompok pelayanan di lakukan oleh kelompok
pelayanan masing masing di sesuaikan dengan sistem pengkodean yang telah di
tentukan.
d) Penomeran dokumen di urutkan sesuai dengan pengkodean.
e) Format dokumen di atur /diseragamkan dengan contoh format standar
operasional /prosedur format terlampir
f) Penggunaan kertas surat sebagaimana dimaksud sebagai berikut :
1. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80 gram;
2. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain, hanya terbatas
untuk jenis naskah dinas yang mempunyai nilai keasaman terentu dan nilai
kegunaan dalam waktu lama
3. Penyediaan surat berlambang negara berwarna kuning emas atau logo
daerah berwarna dicetak di atas kertas 80 gram;
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
F) PENATAAN DOKUMEN
1) Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen mutu/akreditasi Puskesmas di
kelompokkan masing masing BAB /Kelompok Pelayanan /UKM dengan diurutkan
setiap urutan kriteria dan elemen penilaian serta diberikan daftar secara berurutan.
2) Penataan dengan menggunakan file dan otner yang sudah di sepakati ( Kuning untuk
Admen, Merah : UKP, dan Hijau UKM )
3) Setiap dokumen Tim Mutu diberi label sesuai urutan kriteria dalam istrumen
4) Penyimpanan dokumen ada disetiap UKM/UKP dan untuk dokumen mutu di simpan di
sekretariat ( Admen, UKP,UKM ) serta di kelola oleh masing masing penanggung
jawab.
5) Dokumen SOP/SK yang di buat oleh masing masing pelaksana agar di buat rangkap 3
( untuk Master, untuk Tim Admen ,dan untuk pelaksana /Upaya )
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, penanggungjawab manajemen mutu, penanggungjawab upaya
kesehatan baik perorangan maupun masyarakat, dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggungjawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
Manajemen bertekad untuk menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan. Kepala
puskesmas mewajibkan semua koordinator unit untuk :
1. Memahami sistem manajemen mutu dan menjalankannya secara konsisten.
2. Mengkomunikasikan kepada karyawan (pelaksana) tentang pentingnya mutu dan
kepuasan pasien.
3. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran – sasaran yang ingin dicapai
4. Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas sistem manajemen mutu.
5. Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan sistem
6. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.
Pedoman ini menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan dan penerapan
Sistem Manajemen Mutu Akreditasi Puskesmas di Puskesmas Klego II.
7. Kepala Puskesmas Klego II :
a. Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu.
b. Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala.
c. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem Manajemen
Mutu.
d. Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait dengan
pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
e. Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di dalam
Sistem Manajemen Mutu.
8. Penanggung jawab Manajemen Mutu :
a. Memastikan kebijakan mutu dipahami oleh karyawan.
b. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat Tinajuan
Manajemen dan minimal dilaksanakan dua kali dalam satu tahun.
9. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKM/UKP mensosialisasikan
kebijakan mutu kepada karyawan terkait.
10. Mengkomunikasikankepadapenanggungjawabmanajemenmutu,
penanggungjawabupayadanseluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan dan persyaratan lain.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
11. Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas Klego I dan memastikan indikator mutu dan
sasaran keselamatan pasien dipenuhi.
12. Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi sumber daya
manusia, peralatan kesehatan & pengobatan, obat-obatan, dan infrastruktur.
C. KEBIJAKAN MUTU
Penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Klego II yaitu :
1. Kepala Puskesmas mengesahkan Kebijakan Mutu.
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada
dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan Kebijakan Mutu Puskesmas.
3. Penanggung jawab UKP dan UKM memeriksa, meninjau dan memberi masukan
mengenai kebijakan mutu Puskesmas Klego II serrta pelaksanaan aktivitas yang
berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan Kebijakan mutu Puskesmas.
4. Penanggung jawab Manajemen Mutu menyiapkan dan mensosialisasikan Kebijakan
mutu Puskesmas.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
2. Melakukan tugas audit internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada di Puskesmas
meliputi: mengamati proses, meminta penjelasan, meminta peragaan, menelaah
dokumen, memeriksa dengan daftar periksa, mencari bukti-bukti, memeriksa silang ,
mewawancarai auditee, melakukan survei, mencari informasi dari sumber luar,
menganalisis data dan informasi , dan menyimpulkan hasil temuan.
3. Melaporkan semua hasil temuan audit kepada ketua tim mutu/wakil manajemen
4. Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya.
Tugas Tambahan
Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
E.5 Uraian Tugas Tim Survei Pelanggan
Wewenang
Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab sebagai
tim survei di Puskesmas Klego II
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab penuh terhadap kepala puskesmas atas pelaksanaan dan hasil
survei yang telah dilakukannya
Tugas
1. Merencanakan pelaksanaan survei Puskesmas
2. Melaksanakan seluruh kegiatan survei Puskesmas
3. Mengolah, menganalisa, dan melaporkan hasil survei kepada ketua tim mutu.
4. Merencanakan pelaksanaan survei selanjutnya
Tugas Tambahan
Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
Tugas :
1. Bersama koordinator unit membuat standar operasional prosedur dan terdokumentasi.
2. Memelihara/ mempertahankan Sistem Manajemen Mutu pada unitnya.
3. Melakukan perbaikan/ penyempurnaan Sistem Manajemen Mutu.
4. Menambah pengetahuan dan ketrampilan guna peningkatan mutu pelayanan.
5. Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Tambahan
Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur dengan
baik dan menekankan hal-hal sbb:
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan
berjalan lancar.
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai .
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi.
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada karyawan
7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
8. Penyelenggaraan rapat terkoordinasi dan diatur dengan baik.
9. Kepala Puskesmas mengadakan komunikasi internal dengan seluruh karyawan
minimal 1 kali dalam sebulan.
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,
diskusi, email, sms/WA, memo dan media lain untuk melakukan komunikasi
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem
Manajemen Mutu.Pedoman ini mencakup pelaksanan Tinjauan Manajemen dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu sesuai kriteria Akreditasi Puskesmas.
BAB V
MANAJEMEN DAN SUMBERDAYA
A. SUMBERDAYA MANUSIA
Pedoman ini menjelaskan penyediaan sumber daya untuk pelaksanaan dari Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas Klego II.
1. Kepala Puskesmas
Memastikan tersedianya sumberdaya yang dibutuhkanuntuk memelihara sistem
manajemen mutu.
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKM dan UKP serta Penanggung
jawab Program/Unit Pelayanan
a. Memantau dan mengevaluasi kebutuhan sumber daya pada masing-masing unit.
b. Menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan
c. Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan
terus - menerus memperbaiki keefektifannya.
d. Meningkatkan kepuasan Pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan
Pedoman ini menerangkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menerapkan
Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Klego II yaitu :
1. Kepala Puskesmas
a. Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan
pengelolaannya.
b. Menetapkan kompetensi dokter & dokter gigi.
c. Menetapkan kompetensi paramedik.
2. Penanggung jawab Manajemen Mutu
Bertanggung jawab memastikan sosialisasi kebijakan mutu pada seluruh pegawai
Puskesmas.
3. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKM dan UKP serta Penanggung
jawab Program/Unit Pelayanan
Memberi masukan tentang Kompetensi Paramedis dan tenaga non paramedis.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
Puskesmas Klego II menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk :
1. Menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang
bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan, pelatihan, kemampuan dan
pengalaman.
2. Menindaklanjuti perbedaan antara kompetensi personel dengan persyaratan tugas dan
jabatan melalui pendidikan atau pelatihan serta pembinaan sesuai bidangnya atau
penugasan baru.
3. Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian indikator mutu
dan sasaran keselamatan melalui pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar
tercapainya kepuasan pelanggan.
4. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari pelatihan yang dilakukan.
5. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai.
6. Kepegawaian menganalisa kebutuhan pelatihan.
B. INFRASTRUKTUR
Pedoman ini menjelaskan infrastruktur yang berpengaruh dalam Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas Klego II.
1. Kepala Puskesmas
a. Menetapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dan
mempengaruhi Kepuasan Pelayanan.
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKP dan UKM serta Penanggung
jawab unit pelayanan/program:
b. Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung Pelayanan
Puskesmas.
c. Memastikan Sarana, prasarana yang digunakan di unit/program, sesuai petunjuk
kerja yang telah ditetapkan.
Puskesmas menetapkan, menyediakan, memelihara infrastruktur yang diperlukan
untuk mencapai kesesuaian pelayanan. Infrastruktur tersebut meliputisarana prasarana
gedung, tempat kerja, peralatan utilitas, peralatan kesehatan, peralatan - peralatan
pembantu pelayanan pasien dilingkungan Puskesmas. Puskesmas Klego II memastikan
software sistem informasi kesehatan/SIK berfungsi dengan baik.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
C. LINGKUNGAN KERJA
Pedoman ini menjelaskan lingkungan kerja yang berpengaruh dalam Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas Klego II
1. Kepala Puskesmas
a. Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan dan mempengaruhi
Kepuasan Pelayanan Puskesmas
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKP dan Penanggung jawab unit
pelayanan:
a. Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja dilaksanakan untuk mendukung
Pelayanan Puskesmas
b. Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian pelayanan.
c. Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan kerja di unit kerja.
Puskesmas Klego II menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian pelayanan. Puskesmas Klego II mengidentifikasi dan mengatur
unsur-unsur lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayanan
dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja dan menjaga kondisi ruang kerja.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
BAB VI
REALISASI PELAYANAN
vii. Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan digunakan
dipastikan ditentukan dalam prosedur internal audit.
viii. Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
ix. Koordinator poli / unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindak -
lanjuti temuan audit pada bagiannya.
x. Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan
yang telah diambil.
xi. Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor kepada Wakil
Manajemen dengan tembusan kepada kepala puskesmas.
b. Pemantauan dan Pengukuran Proses kinerja
i. Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelayanan harus menggunakan
metode yang pantas untuk pemantauan.
ii. Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
iii. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
pelayanan.
c. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
i. Pemantauan pelayanan dilakukan sesuai prosedur.
ii. Tujuan pemantauan pelayanan untuk memastikan semua persyaratan
pelayanan terpenuhi.
iii. Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
iv. Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk personil yang
melaksanakan.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
c. Pelayanan tidak sesuai adalah pelayanan yang kondisinya berada di luar batas
persyaratan yang telah ditetapkan.
d. Pelayanan tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak dipergunakan
atau dikirim ke proses berikutnya.
e. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani pelayanan
tidak sesuai ditetapkan dalam prosedur .
f. Ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
g. Bilamana pelayanan tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan verifikasi
ulang.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
h. Bilamana pelayanan tidak sesuai telah terlanjur diterima oleh pelanggan, maka
Puskesmas harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk
menanggulangi akibat / potensi akibatnya.
d. Analisa Data
1) Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan baik.
2) Datadianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai, misalkan
menggunakan tehnik statistik.
3) Analisa data dilakukan oleh Tim Survei Kepuasan Pelanggan/koordinator
unit/penanggung jawab program untuk mengetahui tanggapan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan puskesmas.
4) Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
5) Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
e. Peningkatan berkelanjutan
1) Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan perbaikan secara
terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya.
2) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survei kepuasan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen.
f. Tindakan Perbaikan/Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
a) Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
b) Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
c) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan ketidaksesuaian
tidak terulang.
d) Menetukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
e) Merekam hasil tindakan yang diambil.
f) Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan Pencegahan
1) Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
Kewajiban Pasien/Sasaran :
1) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
2) Mematuhi nasihat dari petugas pemberi pelayanan di Puskesmas.
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.
4) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima kecuali pasien yang
mempunyai BPJS Kesehatan.
3) Semua fungsi/pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dengan
penggunaan, penyimpanan,pemeriksaan barang milik pelanggan harus
melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan mengamankan barang-barang
milik pelanggan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
4) Yang termasuk barang milik pelanggan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat adalah KMS, pembukuan kader.
f. Manajemen Risiko dan keselamatan
Puskesmas yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban untuk
mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang
penting.Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial maupun fungsional, termasuk
area pelayanan, tempat pelayanan, juga area klinis.Puskesmas perlu menjamin
berjalannya sistem untuk mengendalikan dan mengurangi risiko.
Manajemen risiko berhubungan erat dengan pelaksanaan keselamatan pasien
puskesmas dan berdampak kepada pencapaian sasaran mutu
puskesmas.Ketiganya berkaitan erat dalam suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan. Hal ini meliputi dua hal:
1) Identifikasi proaktif dan pengelolaan potensi risiko utama yang dapat
mengancam pencapaian sasaran mutu pelayanan puskesmas
2) Reaktif atau responsif terhadap kerugian akibat dari keluhan, klaim, dan insiden
BAB VII
PENUTUP
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
sistem serta tugas dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan
wewenang yang telah diberikan.
Pengakuan atau Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses
implementasi mutu, tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara sistematis dan
terorganisir karena Total Sistem Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem
kualitas dan peningkatan kualitas secara terus menerus.
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh
sehingga improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan pelanggan.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II
Lama Baru
2.
Pedoman Mutu Pelayanan Puskesmas Klego II