Manajemen
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1986 — 1999 : Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes DKI Jakarta.
1982 — 1984 : Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir –Jakarta Pusat
1. Pendekatan Upaya
kesehatan di Puskesmas
2. Manajemen Upaya
Kesehatan di Puskesmas
3. Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi di Puskesmas
1
Pendekatan
Upaya
Kesehatan
di Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat
z (Puskesmas):
fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan :
• Upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan
• Upaya kesehatan
perseorangan (UKP) tingkat
pertama,
PUSKESMAS • dengan lebih mengutamakan
Permenkes No 43. Th. 2019 upaya promotif dan preventif
di wilayah kerjanya.
z
Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Perseorangan (UKP)
adalah suatu kegiatan dan/atau
adalah setiap kegiatan untuk : serangkaian kegiatan pelayanan
• memelihara dan kesehatan yang ditujukan untuk :
• meningkatkan kesehatan serta - peningkatan, pencegahan,
• mencegah dan - penyembuhan penyakit,
menanggulangi timbulnya - pengurangan penderitaan
masalah kesehatan akibat penyakit dan
• dengan sasaran keluarga, - memulihkan kesehatan
kelompok, dan masyarakat. perseorangan.
9
PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)
z UPAYA KESEHATAN
UKM UKP
UKM Esensial UKM Pengembangan
UKM UKP
2
Kasus penyakit ditindaklanjuti oleh UKM ditingkat keluarga untuk
mencari dan mengatasi penyebab, mencegah penyebaran lebih lanjut
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT
(PRINSIP PERTANGGUNG JAWABAN WILAYAH)
1. PERSIAPAN
2. ANALISA 3. PERUMUSAN 4. PENYUSUNAN
SITUASI MASALAH PERENCANAAN
1. Pembentukan Tim
1. Pengumpulan 1. Identifikasi masalah
2. Pemahaman
data 2. Penetapan urutan
pedoman MP dan
2. Analisa data prioritas masalah
peraturan terkait
3. Analisa masalah 3. Mencari akar
3. Pelajari rencana 5
dari sisi pandang penyebab masalah
tahunan dinkes
masyarakat 4. Menetapkan cara
kab/kota, SPM
melalui Survei penyelesaian
kab/kota, target
Mawas Diri masalah
dan indikator
Puskesmas, NSPK
lain yg terkait Bergantung pada kondisi
“bio-psiko-sosio-
kultural” menghasilkan
SLIDE 17 pemecahan masalah local
specific
z
Penggerakan & Pelaksanaan Upaya Kesehatan (P2):
PENGENDALIA PENILAIAN
PENGAWASAN KINERJA
N PUSKESMAS
INTERNAL
Menjamin kesesuaian Dilaksanakan oleh
Dilakukan Puskesmas pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
sendiri, baik oleh dengan rencana yang Hasil penilaian
Kepala Puskesmas telah ditetapkan dan diverifikasi oleh dinas
penanggungjawab dan dilakukan secara terus
pengelola/pelaksana kesehatan
program (supervisi), tim menerus. Jika terdapat kabupaten/kota.
audit (audit internal) ketidaksesuaian
dilakukan upaya
perbaikan.
EKSTERNAL Pencapaian Pelaksanaan
Cakupan Manajemen
Lokakarya Mini SLIDE 19
Pelayanan Kesehatan Puskesmas
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS
SUMBER DANA
APBD, BOK,KAPITASI,
: ADD, SWADAYA MASY
H
O
NT
CO
TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT
IDENTIFIKASI
MASALAH
ANALISIS
RENCANA
MASALAH
UKM
KAP
• MONEV
KINERJ
• MONEV
KAK
A
• RENSTR
A
• CAKUPA
N
KURANG
PDCA….. RUK
PDCA….. RPK
FISH BONE
• SMD/MMD
USG
• PIS PK
REKAMA
KEGIATA
• Kotak saran
N TIAP
• Temu muka
N
PROSES PERENCANAAN
3
Penyelenggaraan
Surveilans
Epidemiologi
di Puskesmas
z
PENGERTIAN
Surveilans Epidemiologi
adalah :
PENYELENGGARAAN SURVEILANS
KESEHATAN BERDASARKAN SASARAN :
1. pengumpulan data,
2. pengolahan data,
3. analisis data, dan
4. diseminasi
- sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk
menghasilkan informasi yang objektif, terukur, dapat
diperbandingkan antar waktu, antar wilayah, dan antar kelompok
masyarakat sebagai bahan pengambilan keputusan.
- harus mampu memberikan gambaran epidemiologi yang tepat
berdasarkan dimensi waktu, tempat dan orang
z SKEMA PELAKSANAAN
SURVEILANS
MASALAH PELAPORAN DATA
KESEHATAN Penyakit,
Masalah Kes,
FAKTOR RISIKO Faktor Risiko
Pengolahan
Analisa
Interpretasi
INTERVENSI KEPUTUSAN
BERBASIS
INFORMASI
TINDAKAN
EVIDENCE
33
Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan berdasarkan
Bentuk :
Dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan
dan/atau masalah yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator
program dengan menggunakan sumber data yang terstruktur.
Apa perbedaan
WABAH
dengan KLB ?
06/27/2022
z
6 Angka kematian kasus suatu penyakit (CFR) dalam 1 kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanfdingkan dengan angka kematian kasus
suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7
Angka proporsi penyakit (PR) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan
duakali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
SIAPA YG MENETAPKAN KLB
z
Proteksi
Diagnosis &
Promosi spesifik
pengobatan
Kesehatan terhadap
dini
penyakit
PENANGGULANGAN
z
KLB / WABAH
1. Penyelidikan epidemiogis
keg.pemeriksaan
3. Pengobatan, perawatan, & isolasi penderita,
termasuk karantina
4. Pencegahan & pengebalan
7. Penyuluhan masyarakat,
50
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DALAM UPAYA KESMAS
DALAM GEDUNG
1. Monitoring kegiatan surveilans (PWS)
analisis data (STP, W1, W2, SIP, laporan upaya/program :
Kesga,Kesling, Gizi, P2P, TB, Lansia, PTM dll)
1. Monitoring
• Kunjungan rutin wilker (pengendalian vector, posyandu, dll)
• Surveilans aktif (RS, yankes swasta,dll) dalam rangka pencarian/penambahan
kasus penyakit tertentu untuk menguatkan dugaan adanya peningkatan kasus
maupun factor risiko
• PE KLB & Profilaksis
• Komunikasi risiko
52
Rutin …………………………..
Kejadian
…………………………..
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
HASIL SURVEILANS
PENYAKIT DBD
DI PUSKESMAS
z
z
z
z
z DistribusiPenyakit DBD Berdasarkan Kelompok
Umur di Puskesmas Sentul tahun 2017 sd 2019
50
45
40
35
30 1-4 thn
25 5-14 thn
20
>15 thn
15
10
5
0
2017 2018 2019
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kasus DBD di tahun 2018 mengalami sedikit
peningkatan dari tahun 2017. Dan hampir semua kelompok umur bisa terkena penyakit DBD yang
artinya semua kelompok umur mempunyai resiko terkena DBD Sehingga kewaspadaan tidak hanya
untuk kelompok umur tertentu tapi semua kelompok umur.
Distribusi Penyakit DBD menurut Jenis Kelamin
z
Di Puskesmas Sentul Tahun 2019
46%
54%
Dari Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa Laki laki lebih banyak terkena DBD dari pada
perempuan, hal ini terjadi diduga karena laki laki kurang aware terhadap resiko terkena
penyakit DBD sehingga kurang adanya kesadaran dalam melakukan upaya pencegahan
gigitan nyamuk yang merupakan vector penyakit DBD.
Distribusi Penyakit DBD Menurut Desa di
z
Puskesmas Sentul Tahun 2017 - 2019
20
16
12
8
4 2017
0 2018
2019
NG
N
G EN AYA N
G NG
A M
LA J O UR J A J A Y
A R N A
HA O
N
LIS
K M G
E
P A CIT
UR T A U G K
J K S N A
A N A S
T
SA
Dari Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa Laki laki lebih banyak terkena DBD dari pada
perempuan, hal ini terjadi diduga karena laki laki kurang aware terhadap resiko terkena penyakit DBD
sehingga kurang adanya kesadaran dalam melakukan upaya pencegahan gigitan nyamuk yang
merupakan vector penyakit DBD.
Distribusi Penyakit DBD Menurut Bulan di
z
Puskesmas Sentul Tahun 2017-2019
14
12
10
8
6 2017
2018
4
2019
2
0
Dari grafik distribusi penyakit menurut waktu di atas, dapat disimpulkan bahwa pola atau kecenderungan kejadian penyakit DBD mulai
timbul pada awal musim penghujan dan akhir bulan kemarau. Hal tersebut disebabkan karena Pada musim hujan tempat perkembang
biakan Aedes aegypti yang pada musim kemarau tidak terisi air, mulai terisi air. Telur-telur yang tadinya belum sempat menetas akan
menetas. Selain itu pada musim hujan semakin banyak tempat penampungan air alamiah yang terisi air hujan dan dapat digunakan
sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu pada musim hujan populasi nyamuk Aedes aegypti terus
meningkat. Bertambahnya populasi nyamuk ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit
dengue.
z Distribusi Angka Bebas Jentik di
Puskesmas sentul Tahun 2017-2019
90%
86%
82%
2017
78%
2018
74% 2019
ng ng en ng m ng ya
la jo u r ja y a ra ja
a n is n t a e a
jur
h To Kal Pa Ci ngg
ukm
Ta s ak N a S
Sa
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ABJ setiap tahun masih dibawah target yaitu >95% meskipun tren
setiap tahun mengalami peningkatan disetiap desanya. Akan tetapi ini tetap menjadi factor resiko yang
membuat tren penyakit DBD meningkat dari tahun ke tahun,hal ini menjadi masukan untruk program
P2DBD agar melakukan peningkatan pengendalian vector.
z