Anda di halaman 1dari 18

RE AKREDITASI PENINGKATAN

MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

dr Andi Suhendro
PMK,75
Kepala
Puskesmas
Tata
Usaha

Umum dan Benda Bendahara Data dan


Tim Mutu Tim AI Tim KP Tim PPI Kepegawaian hara Barang Informasi

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung


UKM UKP Jawab jaringan
dan jejaring
A. Esensial: A. Klinis A. Pelaksana Jaringan:
1.Pelaksana UKM Promkes, 1. Pelaksana Pelayanan
B. Pelaksana JeJaring.
2.Pelaksana UKM KIA.KB. Umum
3. Pelaksana UKM Kesling, 2. Pelaksana Pelayanan Gigi,
4.Pelaksana UKM Gisi, 3. Dst.
5.Pelaksana UKM P2P, B. Penunjang Klinis:
1. Pelaksana Laboratorium,
B. Pengembangan: 2. Dst.
Prioritas masalah setempat. C. Rawat Inap
Kepala PMK,75 2015 dan
PMK 11 2017
Puskesmas
Tim Tata
PMKP Usaha

Umum dan Benda Bendahara Data dan


Tim Tim AI Tim KP Tim PPI Kepegawaian hara Barang Informasi
Manajemen
Mutu

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung


UKM UKP Jawab jaringan
A. Esensial: dan jejaring
A. Klinis
1.Pelaksana UKM Promkes, 1. Pelaksana Pelayanan A. Pelaksana
2.Pelaksana UKM KIA.KB. Umum Jaringan:
3. Pelaksana UKM Kesling, 2. Pelaksana Pelayanan B. Pelaksana
4.Pelaksana UKM Gisi, Gigi, JeJaring.
5.Pelaksana UKM P2P, 3. Dst.
B. Penunjang Klinis:
B. Pengembangan: 1. Pelaksana
Prioritas masalah setempat. Laboratorium,
2. Dst.
C. Rawat Inap
Berdasarkan Struktur Organisasi Puskesmas, berarti
Puskesmas harus membuat...
“Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien”
Pedoman ini minimal menggambarkan seperti apa
“Manajemen Mutu dan Perbaikan Kinerja, Audit
Internal, Manajemen Risiko, Keselamatan Pasien, dan
Rapat Tinjauan Manajemen” yang dikerjakan
Puskesmas”... (lihat Bab 3, Bab 6 dan Bab 9).
Sistimatika “Pedoman”,,, lihat lagi buku Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi tahun 2017. halaman
23 - 26.
ISI PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
a. Pembentukan Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (TPMKP) yang
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
Komponen dari tim ini adalah ;
1. Tim Manajemen Mutu,
2. Tim audit internal,
3. Tim Keselamatan Pasien,
4. Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi.

Catatan : Ke empat tim ini bisa disatukan dalam


satu tim atau dipisah menjadi empat tim yang
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
ISI PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

b. Rancangan indikator mutu secara umum yang


menggambarkan mutu layanan yang akan dituju
oleh Puskesmas.
c. Setiap kegiatan (admen dan UKM) dan setiap
ruang pelayanan (UKP) merancang indikator
mutu yang bersifat khusus sesuai dengan
kegiatan dan pelayanan spesifik yang dikerjakan,
d. Rancangan proses audit internal untuk menjaga
agar semua indikator mutu yang telah disusun
bisa diterapkan dan dicapai dalam pelayanan
sehari – hari.
SMART
 Specific : sasaran kinerja harus bersifat spesifik. Artinya
harus secara rinci dan detil, menggambarkan apa yang
ingin kita raih.
 Measurable  Sasaran kinerja yang kita susun dapat
diukur, dapat digunakan untuk perbandingan antara target
dan capaian
 Achieveable  target yang ditetapkan masih bisa dicapai
dengan dukungan sumber daya yang tersedia, data
capaian 3 tahun terakhir
 Relevant  sasaran kinerja yang ditetapkan bersifat
relevan dengan tugas pokok dan tanggungjawab yang
diemban oleh Puskesmas (SPM, IKU,KS, kebijakan lain)
 Time-bound  sasaran kinerja yang kita susun memiliki
target waktu yang jelas.
ISI PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
e. Rancangan bentuk kegiatan yang memperhatikan
Keselamatan Pasien, antara lain ;
1) Menelaah prosedur (SOP) yang berpotensi
menimbulkan insiden, agar bisa meminimalkan
risiko yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan prosedur tersebut. Proses ini kita
kenal dengan istilah “FMEA.”
2) Merancang sistim pelaporan bila terjadi insiden
sekaligus tindak lanjutnya agar insiden tersebut
tidak terulang kembali. Proses ini kita kenal
dengan “Investigasi Sederhana” atau “RCA”
tergantung tingkat keparahan akibat insiden yang
terjadi.
ISI PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

f. Rancangan bentuk kegiatan untuk Pencegahan dan


Penanggulangan Infeksi, seperti ;
1) Menerapkan CTPS sebelum memberikan
pelayanan atau di lima momen,
2) Membiasakan memakai APD,
3) Proses sterilisasi alat, ruang tindakan, linen,
tempat tidur, dan lain – lain,
4) Tempat pasien mengambil sputum,
5) Pemisahan ruang pelayanan anak dengan pasien
umum,
6) dan seterusnya.
ISI PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

g. Rancangan proses kaji banding dengan memilih


Puskesmas lain yang menurut data dari Dinas
Kesehatan lebih baik dari Puskesmas kita,
h. Tata cara pemilihan satu atau dua program,
persiapan topik, instrument, proses, dan target
yang ingin dicapai untuk perbaikan,
i. Bagaimana sistim pelaporan kaji banding,
proses diskusi setelah kaji banding, rencana
tindak lanjut susuai dengan hasil diskusi kaji
banding, proses monitoring, tindak lanjut,
evaluasi tindak lanjut, dan seterusnya.
Jika ingin lebih detail dan lebih sistematis,
Puskesmas bisa membuat “Panduan Kerja”
untuk setiap Tim.
Panduan Kerja yang perlu dibuat antara lain ;
1. Panduan Kerja Manajemen Mutu,
2. Panduan Kerja Audit Internal,
3. Panduan Kerja Keselamatan Pasien,
4. Panduan Kerja Pencegahan dan
Pemberantasan Infeksi.
Kerangka Acuan Kegiatan
 Disamping Pedoman dan Panduan, TPMKP juga
membuat KAK untuk berbagai kegiatan yang
tujuannya untuk peningkatan mutu dan
Keselamatan Pasien. KAK yang perlu dibuat antara
lain :
1. KAK penyusunan Indikator Kinerja dan Indikator
Mutu,
2. KAK Work Shop Audit Internal,
3. KAK Work Shop Keselamatan Pasien,
4. KAK Survei Kepuasan Pelanggan.
5. KAK Survei Indeks Kepuasan Masyarakat,
Kerangka Acuan Kegiatan

1. KAK Kaji banding,


2. KAK Magang,
3. KAK Work Shop Pencegahan dan
Penanggulangan Infeksi,
4. Dan seterusnya...
UNTUK KESELURUHAN
JANGAN LUPA DOKUMEN BUKTI
DOKUMEN BUKTI

Dokumen bukti adalah dokumen yang menggambarkan


proses – proses yang dilakukan Puskesmas dalam
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Dokumen bukti yang diperlukan antara lain ;
1. Bukti dilakukan Lokakarya mini bulanan dan tri
bulanan,
2. Bukti diadakan rapat – rapat untuk menyusun
berbagai instrument yang diperlukan, seperti ;
Penyusunan Renstra, PTP, Pedoman, Panduan, KAP,
KAK, SOP, pembuatan form rujukan internal,
pembuatan form rekam medis untuk kajian awal, dan
sebagainya,
3. Butkti dilakukan survei kepuasan pelanggan,
DOKUMEN BUKTI
4. Bukti dilakukan SMD dan MMD,
5. Bukti dilakukan audit internal,
6. Bukti dilakukan kajian untuk meminimalkan
risiko dengan menggunakan instrumen FMEA,
7. Bukti ditindaklanjutinya laporan kejadian atau
insiden (Investigasi sederhana atau RCA),
8. Bukti dilakukannya kaji banding,
9. Bukti dilakukan kegiatan upaya pencegahan dan
penanggulangan infeksi,
10. Bukti dilakukan Penilaian Kinerja Puskesmas,
11. Bukti dibuat Profil Kesehatan Wilayah Kerja
Puskesmas,
12. Bukti Pembinaan Jaringan dan Jejaring,
13. dan seterusnya...
8 Prinsip dasar
peningkatan mutu
 Pusat perhatian pada pelanggan
(client centered)
 Kepemimpinan
 Keterlibatan personil
 Pendekatan proses
 Pendekatan sistem untuk
pengelolaan
 Peningkatan berkesinambungan
 Pembuatan keputusan berdasarkan
fakta
 Hubungan saling menguntungkan
dengan rekanan

Anda mungkin juga menyukai