Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO MAHASISWA DEPARTEMEN MANAJEMEN

DI RUMAH SAKIT PANTI NIRMALA LANTAI 3 UNIT 2

OLEH:
KADEK NOVA PRAYADNI DEWI
140070300011149

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

PORRTOFOLIO
1. PENDAHULUAN
Latar belakang saya mengikuti praktek manajemen keperawatan ini adalah
selain untuk memenuhi tugas pendidikan profesi ners, saya juga ingin belajar dan
mempraktekkan semua teori yang telah saya dapatkan di bangku kuliah. Belajar
menjadi seorang manajer yang baik dan belajar mengelola semua sumber daya
yang dimiliki oleh ruangan sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal.
Sebelumnya departemen manajemen ini telah saya rasakan ketika menjalani
mata kuliah Clinical Study. Namun saat itu pelaksanaan Clinical Study hanya 2
hari sehingga ilmu manajemen yang saya dapatkan masih sedikit dan masih
banyak yang belum saya pahami. Hal inilah yang menjadi alasan saya untuk
berusaha lebih keras lagi dalam praktek manajemen keperawatan dalam
pendidikan profesi yang akan dilakukan di RS Wava Husada Kepanjen Malang.
Tujuan utama saya dalam praktek manajemen keperawatan nanti adalah
belajar secara nyata tentang fungsi-manajemen yang selama ini masih hanya
bisa saya bayangkan. Saya juga ingin belajar tentang how to manage other
people dengan berbagai karakteristik individu untuk mewujudkan tujuan atau visi
misi yang telah ada. Saya ingin mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya
terkait manajemen keperawatan di lahan klinik seperti belajar untuk menjadi
manajer yang baik, belajar untuk memanajemen konflik, dan belajar untuk
mengelola sumber daya yang dimiliki untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang optimal. Sehingga, saya dapat menerapkan teori manajemen
keperawatan yang telah saya dapatkan selama duduk di bangku perkuliahan.
Harapan yang saya miliki setelah saya keluar dari praktek manajemen
profesi di RS Wava Husada di Unit C nanti saya akan mampu menanajemen diri
saya sendiri pada khususnya untuk benar-benar menjadi perawat yang
profesional sehingga saya bisa memanajemen asuhan keperawatan yang akan
saya berikan sehingga asuhan keperawatan yang nantinya saya berikan dapat
lebih bermutu. Sehingga nantinya bila saya bekerja saya mampu ditempatkan
dalam berbagai posisi, baik sebagai perawat pelaksana maupun sebagai
manajer.
Setelah saya menempuh praktek profesi manajemen di RS Wava Husada
Kepanjen Unit RIC, banyak sekali hal yang saya alami dan bermanfaat bagi
saya, salah satunya adalah banyak sekali keterampilan-keterampilan klinik yang
dapat saya asah dan pelajari. Inti dari semua yang saya terapkan adalah tidak
semua tindakan sesuai dengan teori, lebih sering kita harus memodifikasi
tindakan yang kita berikan namun harus tetap sesuai dengan prinsip yang ada
sehingga tidak ada kerugian baik dari sisi perawat maupun pasien. Selain itu hal
terpenting yang saya pelajari adala tentang manajemen dokumentasi asuhan
keperawatan, hal ini sangat bernanfaat karena saya menjadi tahu tentang
bagaimana seharusnya perawat ruangan memanajemen asuhan keperawatan
mulai dari pentingnya sebuah pengkajian yang lengkap hingga sebuah evaluasi
yang komperhensif.
Dalam praktek keperawatan ini terutama dalam hal dokumentasi awalnya
memang sangat sulit memanajemen waktu untuk mendokumentasikan asuhan
keperawatan namun setelah belajar setiap hari akhirnya saya dapat
menyelesaikan dokumentasi keperawatan tepat waktu. Belajar tentang
bagaimana untuk lebih terampil dalam pengkajian sehingga semua data pasien
dapat kita dapatkan, karena dengan pengkajian yang lengkap saya bisa dengan
mudah menentukan diagnosa dan merumuskan rencana tindakan. Dari sisi
implementasi saya belajar tentang bagaimana tindakan keperawatan itu dapat
kita kerjakan sendiri dengan berbagai modifikasinya serta belajar tentang cara
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Untuk evaluasi
saya belajar tentang bagaimana seharusnya mengukur respon klien agar dapat
terlihat pencapaian dari kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Selain itu saat berperan menjadi karu dan katim, saya masih sedikit kebingungan
dalam menyesuaikan tugas peran karu dan katim secara teori dan di klinik,
namun semua dapat teratasi setelah mendapatkan bimbingan dari CI klinik.
Tugas yang paling sulit menurut saya salah satu yang terbesar adalah
membuat pengkajian situasi untuk diseminasi awal dan pelatihan. Hal ini
dikarenakan semua konsep masih terlihat sangat abstrak bagi saya harus saya
kongkritkan. Kelompok saya benar-benar menemui hambatan sangat besar saat
itu, adaptasi yang harus kami lakukan dengan seluruh komponen RS Wava
Husada Kepanjen Unit RIC menjadi tambahan hambatan kami melakukan
pengkajian. Namun dengan adanya laporan dari kelompok sebelumnya sangat
membantu kerja kelompok kami, yaitu dengan menyesuaikan dengan kondisi
ruangan yang ada. Pelatihan juga hal tersulit selama proses praktek manajemen
ini, karena diadakan bertepatan dengan persiapan akreditasi Rumah Sakit
sehingga semua perawat sedang sibuk.
Banyak hal yang belum saya pahami mengenai manajemen keperawatan
sebelum saya mengikuti praktek manajemen antara lain: saya kurang memahami
tentang fungsi manajemen baik karu, katim maupun perawat primer; Operan,
preconference dan Ronde Keperawatan merupakan hal yang sangat abstrak
bagi saya sebelum mengikuti pendidikan profesi manajemen. Hal yang ingin saya
pelajari lebih lanjut adalah tentang manajemen asuhan dan dokumentasi
keperawatan yang baik karena selama proses saya menyadari masih sangat
banyak kekurangan saya dan butuh belajar terus menerus sehingga nantinya
akan selalu ada perbaikan dalam manajemen asuhan keperawatan yang saya
lakukan.

2. KETERANGAN
a) Buki Perkembangan:
Perkembangan yang telah saya rasakan selama menempuh pendidikan
profesi manajemen adalah secara umum saya telah mampu
menunjukkan progress yang baik dalam hal manajemen asuhan
keperawatan pada khususnya. Saya telah mampu mempraktekkan
fungsi dalam setiap peran yang saya mainkan. Saya lebih berani untuk
berbicara tidak hanya di dalam kelompok akan tetapi kepada orang
banyak ketika melakukan diskusi dengan semua komponen di ruangan
tersebut. Ketika menjadi perawat pelaksana saya dapat menerapkan
asuhan keperawatan. Saya menjadi semakin paham dengan tindakan-
tindakan yang diberikan dengan kasus-kasus tertentu, seperti CVA, CKD,
CHF, kemoterapi, decomp cordis, dan lain-lain. Selain itu saya juga mulai
menyusun dokumentasi asuhan keperawatan dengan lebih baik dan
terstruktur. Praktik langsung menjadi kepala ruang, kepala tim dan juga
perawat pelaksana sangat menambah pengetahuan dan wawasan saya
akan masing-masing peran.
b) Bukti Keteladanan:
Menurut saya, karya terbaik yang dimiliki kelompok saya adalah gagasan
catatan perkembangan dengan format baru yang lebih efisien. Catatan
perkembangan tersebut dapat mengurangi waktu menulis dan
memudahkan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan sesuai dengan
kriteria hasil yang dibuat. Kami telah membuat lembar catatan
perkembangan 19 diagnosa keperawatan. Catatan perkembangan
dengan format ini juga dapat membantu perawat di masa depan kelak
dalam pembayaran intervensi yang dilakukan perawat.
c) Bukti adanya Pilihan:
Selama proses belajar manajemen telah banyak kebijakan atau pilihan
yang telah saya buat baik saat Role Play. Saat pre conference dan
berperan sebagai katim, saya telah belajar membuat keputusan pasien
yang patut diprioritaskan dan dijadikan fokus. Selain itu saat ada pasien
baru, saya memutuskan diagnose keperawatan yang patut dijadikan
prioritas utama. Selain itu pada saat menangani pasien dengan multi
kasus yaitu DM, HHD, dan Decom yang perlu diberikan pengawasan
khusus terhadap intake dan output cairannya, saya melakukan
kolaborasi dengan tim gizi untuk memberikan edukasi dan memberikan
informasi tentang diit yang seharusnya dikonsumsi agar dapat
memaksimalkan asupan nutrisi dengan tepat untuk penyembuhan dan
mengedukasi keluarga klien untuk mencatat berapa banyak yang telah di
minum setiap 24 jam..
d) Bukti Keberhasilan:
Selama saya berperan menjadi karu saya telah berhasil untuk
menjalankan fungsi perencanaan dengan lebih baik dengan membagi
katim, pasien kelolaan dan semua perawat pelaksana yang ada dari shift
pagi hingga malam. Selain itu saya mampu meningkatkan motivasi PP
untuk pemberian KIE secara komperhensif pada pasien dengan adanya
supervise. Selama saya berperan menjadi PP saya mengalami
keberhasilan terbesar dalam pengelolaan askep adalah pada Tn. M
dengan DM, HHD, dan decomp cordis, dengan pemberian KIE lebih
awal, pelibatan keluarga dalam perencanaan tindakan serta pemantauan
TTV serta cairan.
e) Bukti Pembelajaran Sosial:
Selama praktek manajemen, memang banyak sekali konflik pada
kelompok kami, dengan kepribadian yang perfeksionis tidak jarang saya
berusaha untuk membawa teman-teman saya ke titik tertinggi dalam
mengerjakan apapun, dan hal itu yang sering memicu konflik, namun
saya belajar tentang memahami orang lain lebih banyak lagi selama di
departemen ini, saya berusaha untuk saling mengerti dan berusaha
untuk negosiasi sehingga kemampuan manajemen konflik saya lebih
baik dari sebelumnya. Saya berusaha untuk merealistikan sesuatu yang
abstrak tentang manajemen sesuai dengan ilmu yang saya miliki. Saya
ikut membantu dalam mengingatkan teman kelompok tentang tanggung
jawabnya. Bukan hanya dengan teman kelompok, saya belajar
bersosialisasi dengan perawat, ahli gizi, dan dokter yang ada disana
sehingga saya banyak belajar dengan beberapa profesi tersebut sesuai
dengan pengalamannya masing-masing.
f) Bukti Penerapan:
Setiap penyelesaian masalah membutuhkan cara penyelesaian yang
berbeda-beda tergantung karakteristik masalah dan factor-faktor yang
mendukungnya. Begitu juga dengan teori-teori manajemen lain, saya
harus berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada, misalnya pada
saat memberikan pengarahan kepada orang yang tidak bisa terlalu
dikeraskan atau ditegaskan saya mencoba untuk lebih lembut dan pelan-
pelan menjelaskan tentang pembagian tugasnya. Penerapan dalam
pengembangan pendokumentasian asuhan keperawatan sudah
terlaksana, saya telah memberikan pelatihan kepada perawat dan
memberikan pre serta posttest. Namun, karena ada persiapan akreditasi,
pembuatan catatan perkembangan dengan format baru oleh perawat
disana tidak dapat terlaksana.
g) Bukti Evaluasi:
Setelah sosialisasi dilakukan ternyata 66,7% perawat antusias terhadap
apa yang kami jelaskan dan 55,6% tertarik pada format baru catatan
perkembangan. Namun, dalam roleplay kami telah menerapkan caper
dengan format baru, dan saya merasa menggunakan format tersebut
lebih menghemat waktu dan memudahkan dalam evaluasi klien. Banyak
sekali hal yang telah saya pelajari dalam departemen ini antara lain saya
belajar tentang cara memanajemen orang lain dan semua sumber daya
yang ada, cara manajemen dokumentasi askep, dan pentingnya
kesesuaian antara tindakan dan SOP.
REFLEKSI DIRI AKHIR PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : Yessie Rohan Tanggal: 18 Maret 2017

o Hal terpenting yang saya pelajari pada profesi departemen manajemen ini
adalah ternyata untuk menjadi seorang Kepala Ruang yang baik itu
membutuhkan banyak elemen dan banyak tahap serta supervisi atau
pengawasan secara berkelanjutan. Dan ternyata sangat tidak mudah
menjadi seorang manajer yang baik, dibutuhkan banyak sekali
keterampilan untuk menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Saya sangat ingin mempelajarinya lebih lanjut agar
kelak jika diposisi apapun saya bekerja saya tetap mampu memanajemen
pekerjaan saya dengan baik
o Hal yang paling istimewa yang saya pelajari adalah tentang manajemen
konflik. Dimana ada saatnya untuk mempertahankan argumen dan
dimana saatnya untuk memberikan kesempatan yang lain.
Karena sungguh tidak mudah berada ditengah orang banyak dan
mengatur banyak orang tersebut sehingga pasti banyak konflik yang akan
terjadi. Bagaimana seharusnya bersikap dan apa yang harus diambil
untuk menghadapi situasi tertentu membuat saya merasa sangat
beruntung bisa mempelajarinya dalam kehidupan nyata, dan memberi
gambaran pada saya tentang kondisi praktek klinik yang sesungguhnya
o Yang paling ingin saya pelajari selanjutnya adalah tentang manajemen
asuhan keperawatan yang tepat mulai dari pengkajian hingga evaluasi
dan menentukan pasien yang dijadikan prioritas.
o Mempertahankan prestasi yang telah didapat dan mengembangkan
kreatifitas agar kerja perawat menjadi efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai