5
Marah
adalah perasaan
jengkel yang timbul sebagai
respon terhadap kecemasan
yang dirasakan sebagai
ancaman
Respon adaptif Respon maladaptif
Psikologis
Pengalaman gagal kehidupan yang mengakibatkan perasaan
frustasi , gagal dan tidak berguna.
Sosiokultural
Pembelajaran sosial yang membenarkan perilaku kekerasan:
- korban kekerasan
_ kontrol sosial yang kurang (pembenaran perilaku kekerasan)
10
Presipitasi dapat bersifat faktor eksternal
maupun internal dari individu.
Faktor internal:
Perasaaan gagal dan kehilangan
Faktor eksternal:
Korban kekerasan, lingkungan yang stresful (ribut,
padat, dihina).
11
Data Subjektif:
Ungkapan perasaan kesal, kecewa
Ungkapan ingin memukul
Data Objektif:
• Wajah memerah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Bicara kasar
• Suara tinggi, menjerit atau berteriak
• Mondar-mandir
• Melempar atau memukul benda/orang lain
12
Wawancara:
Apa penyebab perasaan marah?
Apa yang dirasakan saat terjadi
kejadian/penyebab marah?
Apa yang dilakukan saat marah?
Apa akibat dari cara marah yang
dilakukan?
Apakah dengan cara yang digunakan
penyebab marah hilang?
Observasi:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Mondar mandir
Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
Melempar atau memukul benda/orang lain
15
Data: Pasien mengatakan ingin memukul ibunya
karena keinginannya tidak dipenuhi, yang biasa
dilakukan jika marah adalah memukul dan
menendang pintu. Pasien berbicara dengan nada
tinggi dan suara keras, tangan mengepal, mata
melotot
17
18
Kunjungan Rumah
KELUARGA PASIEN
20
Tujuan : Pasien mampu:
Membina hubungan saling percaya
Menjelaskan penyebab marah
Menjelaskan perasaan (tanda dan gejala) saat terjadi
kejadian/penyebab marah
Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
dan akibatnya
Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
Melakukan kegiatan mengontrol perilaku kekerasan:
Fisik : menyalurkan kemarahan
Minum obat secara teratur
Berbicara yang baik
Kegiatan ibadah
21
1. Orientasi
Ucapkan salam setiap kali berinteraksi
dengan pasien
Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang
perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama
panggilan pasien yang disukai
Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan : apa yang akan dilakukan
dan tujuannya, berapa lama, dan tempatnya
dimana
Jelakan bahwa perawat akan merahasiakan
informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi
Tunjukkan sikap empati
Penuhi kebutuhan dasar pasien
22
2. Menjelaskan penyebab marah
Diskusikan bersama pasien penyebab rasa
marah/perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
23
4. Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
• Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan pada saat marah:
Verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
• Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
25
26
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala,
perilaku kekerasan yg dilakukan, akibat
perilaku kekerasan
Latihan 1
Jelaskan cara mengontrol perilaku
kekerasan: fisik, obat, verbal, spiritual
Latih cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik 1 & 2
Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.
27
Evaluasi : tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi : kemampuan melakukan tarik nafas
dalam dan pukul kasur dan bantal
Tanyakan manfaat melakukan latihan dan
menggunakan cara fisik 1 dan 2, beri pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
obat (jelaskan 6 benar: benar nama, benar jenis
benar dosis, benar waktu, benar cara,
kontinuitas minum obat dan dampak jika tidak
kontinu minum obat)
Masukkan pada jadwal kegiatan: latihan fisik dan
minum obat
Latihan 2
28
Latihan 3
Latihan 4
30
Tujuan : Keluarga mampu :
mengenal masalah risiko perilaku kekerasan
mengambil keputusan untuk merawat risiko
perilaku kekerasan
merawat risiko perilaku kekerasan
memodifikasi lingkungan yang mendukung
pasien mengontrol rasa marah/perilaku
kekerasan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
31
Tindakan:
Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien.
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya perilaku kekerasan/ risiko perilaku kekerasan.
Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan.
• terapi psikofarmaka
Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan
dalam mencegah perilaku kekerasan
38
Keluarga mampu :
Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien (pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya risiko perilaku kekerasan)
Mengambil keputusan merawat risiko perilaku
kekerasan
Merawat risiko perilaku kekerasan
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan
yang mendukung pasien mengontrol perasaan
marah
Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam
mencegah perilaku kekerasan pasien
Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal
tanda kambuh dan melakukan rujukan.
39
40
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)
Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic
Course). Jakarta: EGC
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing.
8th edition. Missouri: Mosby
44