Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Bakteri

Bakteri dilihat dengan mikroskop elektron

Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit
untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19
(setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme terutama bakteri
(bakteriologi) mulai berkembang.

Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat
ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh
hewan, tumbuhan, atau manusia. Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata
bacterion yang berarti batang kecil.
Bakteri merupakan organisme terbanyak dan paling berkelimpahan dari semua organisme.
Meski ukurannya yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop, bakteri
ada di mana saja, di air, tanah, dan tubuh makhluk hidup.

Ciri-ciri Bakteri

 Bersel satu dan sangat sederhana.


 Prokariotik.
 Kandungan kromosomnya haploid (n).
 Hidup secara autotrof/heterotrof.
 Berkembang biak/ bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
 Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan variasinya.
 Ada yang memiliki alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak.
 Memerlukan kelembapan yang tinggi, sekitar 85% untuk kehidupannya.
A. Bentuk sel bakteri

Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar (berdasarkan bentuknya) yaitu:

1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:

- Mikrococcus, jika kecil dan tunggal


- Diplococcus, jka berganda dua-dua
- Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
- Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
- Staphylococcus, jika bergerombol
- Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:

- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua


- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
- Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

B. Ukuran sel bakteri

- Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
- Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100 X)
- Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron

Struktur Sel bakteri

Struktur Sel bakteri dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu :


1. Dinding sel
2. Bagian internal berupa protoplasma yang mengandung :
• Membran sel
• Inclusion body
• Mesosom
• Ribosom
• Nukleoid (DNA)
3. Bagian eksternal
• Kapsul
• Flagela
• Pili
A. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di luar
dinding sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk
melindungi diri dari kekeringan dan mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh sel
inang.

B. Dinding Sel

Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida(Peptidoglikan). Dinding
sel terletak di luar membran sel. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk bakteri menjadi tetap.
Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri terhadap lingkungannya.

C. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid).
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya adalah
untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.

D. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organik seperti Pengertian Bakteri, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contoh/Peranan
karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi metabolisme.

E. Bulu Cambuk (Flagel)


Flagel adalah alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri untuk mendekati makanan atau
menjauh jika ada racun atau bahan kimia.

F. Materi Genetik
AND (Disebut juga DNA) bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat pada daerah
tertentu yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan
merupakan zat pembawa sifat.

G. Ribosom
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari mikroskop,
ribosom terlihat seperti struktur kecil yang melingkar.

H. Plasmid
Selain ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya gen
patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga mampu memperbanyak diri. Dalam satu sel bakteri
bisa terbentuk kurang lebih 20 Plasmid.

Dinding sel

Dinding sel bakteri sangat tipis dan elastis ,terbentuk dari peptidoglikan yang merupakan
polimer unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri. Fungsinya dinding sel adalah-
memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur pertukaran zat-
zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan Gram adalah untuk menunjukan perbedaan yang
mendasar dalam organisasi struktur dinding sel bakteri atau cell anvelope.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal, terdiri dari berlapis-lapis polymer
peptidoglycan (disebut juga murein). Tebalnya dinding sel menahan lolosnya komplek crystal
violet-iodine ketika dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri Gram negatif memiliki
dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan, yang diselubungi oleh lapisan tipis outer
membrane yang terdiri dari lipopolysaccharide (LPS). Daerah antara peptidoglycan dan
lapisan LPS disebut periplasmic space (hanya ditemui pada Gram negatif) adalah zona berisi
cairan atau gel yang mengandung berbagai enzymes dan nutrient-carrier proteins. Kompleks
Crystal violet-iodine mudah lolos melalui LPS dan lapisan tipis peptidoglycan ketika sel
diperlakukan dengan pelarut. Ketika sel diberi perlakuan pewarna tandingan Safranin O,
pewarna tersebut dapat diserap oleh dinding sel bakteri Gram negatif.

Protoplasma

Yaitu semua material yang terdapat didalam dinding sel.


A. Membran sel : Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid yang
tersusun bilayer , dan mengandung berbagai protein yaitu:
– Enzym untuk reaksi
– Pori untuk proses difusi
– Reseptor untuk transpor
– Reseptors untuk mengenal, komunikasi, dan penempelan.
B. Sitoplasma : Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran. Terdiri dari
80% air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik (protein, lemak, karbohidrat,
dll), senyawa anorganik.
C. Ribosom : organel sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
D. Mesosome : Invaginasi dari plasma membran, dalam bentuk vesikel, tubule, atau lamela
E. Nukleoid : Material genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA , berbentuk circular
(melingkar), membawa sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
F. Plasmid : Material genetik non esensial, ekstra kromosom, berbentuk melingkar tetapi
ukuran lebih kecil dari DNA, membawa sifat-sifat tambahan ketahanan terhadap antibiotik,
ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin, dll, tetapi tidak membawa sifat untuk
viabilitas sel. Plasmid dapat berpindah antar bakteri, atau dari bakteri ke sel tanaman inang
(contoh pada Agrobakterium tumefaciens).

Bagian eksternal

A. Flagela
Berfungsi sebagai alat gerak, struktur utamanya adalah protein yang disebut flagellin,
fleksibel, ukuran diameter10-15μm, dengan panjang 10-20μm. Berdasarkan tempat dan
jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
-Atrik, tidak mempunyai flagel.
-Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
-Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
-Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
-Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
B. Pili/Fimbriae
Merupakan alat untuk menempel pada permukaan (adhesin) substrat. Pili ada yang khusus
digunakan untuk konjugasi, disebut pili sex. DNA bakteri dapat ditransfer dari satu sel
bakteri ke sel bakteri lain selama proses konjugasi.
C. Kapsul/envelope
Merupakan selubung sel bakteri berupa extracellularpolysacharide (EPS). Berupa kapsul bila
melekat erat pada dinding sel atau berupa lendir dengan struktur longgar Berfungsi sebagai
pelindung sel dari kekeringan dan serangan mikroorganisme lain; alat untuk melekat pada
permukaan; berperan dalam penyerapan ion selektif; dan dalam interaksi inang-patogen.

Reproduksi Bakteri

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner
yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Selama proses pembelahan, material genetik juga
menduplikasi diri dan membelah menjadi dua, dan mendistribusikan dirinya sendiri pada dua
sel baru. Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat singkat.Pada kondisi yang
menguntungkan berduplikasi setiap 20 menit.

Cara Reproduksi Bakteri selain pembelahan biner antara lain :


1. Konjugasi : reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan genetik sebelum membelah
diri, sehingga turunannya memiliki gen baru. Material genetik ditransfer melalui pili sex.
2. Transformasi – bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah mati dari
lingkungannya.
3. Transduksi – virus menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri. Metoda ini digunakan
dalam bioteknologi untuk menghasilkan bakteri yang dapat menghasilkan insulin.

Klasifikasi Bakteri

Klasifikasi adalah meletakkan organisme kedalam kelompok taksonomik berdasarkan


persamaan karakter yang dimiliki. Klasifikasi Bakteri Patogen Tanaman mengikuti Bergey’s
Manual of Determinative Bacteriology, Ninth Edition (1994) :
KINGDOM PROKARIOT
BAKTERI – Memiliki membran dan dinding sel

Devisi I : GRACCILICUTES – Bakteri Gram negatif


Klas : PROTEOBACTERIA – Umumnya bersel tunggal
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Erwinia

Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Acidovorax, Pseudomonas, Rhizobacter, Xanthomonas, Xylophilus

Famili : Rhizobiaceae
Genus : Agrobacterium, Rhizobium
Famili : -
Genus : Xylella

Devisi II : FIRMICUTES – Bakteri Gram Positif


Klas : FIRMIBACTERIA – Umumnya bersel tunggal
Genus : Bacillus, Clostridium

Klas : THALLOBACTERIA – bakteri bercabang


Genus : Arthrobacter, Clavibacter, Curtobacterium,
Rhodococcus, Streptomyces

Devisi III: TENERICUTES


Klas : Mollicutes
Famili : Spiroplasmataceae
Genus : Spiroplasma

Famili : -
Genus : belum ditetapkan, dikenal sebagai phytoplasma (dulu disebut micoplasmalike
organisms (MLO)

Devisi IV: MENDISICUTE


Klas : Archaeobacteria

Jenis-jenis Bakteri

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.

A. Bakteri Heterotrof

Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya
karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh
dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran,
bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan
zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.

B. Bakteri Autotrof

Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik
yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein =
makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Bakteri fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah
zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah:
bakteri hijau, bakteri ungu.
2. Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada
saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas.
Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air dan energi.

Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan,


ada juga penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses
respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal:
Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal:
Streptococcus lactis.

Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi menjadi:


1. Bakteri aerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter
dan Hydrogenomonas.
2. Bakteri anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani.
3. Bakteri anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli,
Salmonella thypose dan Shigella.

Bakteri Menguntungkan
Bidang Bakteri Peranan
Fiksasi nitrogen(Azotobacter, Clostridium
Pertanian Mengikat nitrogen bebas
pasteurianum, Rhodospirillum rubrum)
Membantu proses
Nitrifikasi(Nitrosomonas, Nitrosoccus) pembentukan senyawa
nitrat dalam tanah
Farmasi Pseudomonas denitrificans Menghasilkan vitamin B1
Menghasilkan antibiotik
Streptomyces griceus streptomisin untuk penyakit
TBC
Streptomyces aureofaciens Menghasilkan aureomisin
Streptomyces venezuelae Menghasilkan kloromisetin
Bacillus brevis Menghasilkan tirotrisin
Asam(Acetobacter aceti,
Menghasilkan asam
Propionibacterium acueus)
Menguraikan sisa-sisa
Pengurai(Escherichia coli) organisme menjadi senyawa
organik
Industri
Streptococcus lactis, Lactobacillus casei Pembuatan keju
Makanan/Minuman
Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus
Pembuatan yoghurt
thermophilus
Acetobacter xylinum Pembuatan nata de coco
Bakteri Merugikan
Bakteri Bentuk Penyakit Tempat Infeksi
Clostridium Tetanus Basil Otot
Diplococcus pneumonia Pneumonia Kokus Paru-paru
Mycobacterium tuberculosa TBC Basil Paru-paru
Mycobacterium leprae Lepra Kokus Jaringan tubuh (Kulit)
Neisseria gonorhoeae Gonorhoca Kokus/Basil Alat kelamin
Pasteurella pestis Pes Basil Kulit
Salmonella typhosa Tifus Basil Usus halus
Shigella dysentriae Disentri Basil Usus halus
Treponema pallidum Sipilis Spiral Alat kelamin
Vibrio comma Korela Koma Usus halus
Mycobacterium anthrax Antraks Basil Saluran napas
Corynebacteri diphteri Dipteri Basil Saluran napas

Apa bakteri?

Bakteri milik domain besar mikroorganisme prokariotik dan datang dalam berbagai macam
bentuk dan ukuran yang tumbuh di hampir semua permukaan seperti tanah, air panas asam,
limbah radioaktif, air, kerak bumi, bahan organik, tubuh hidup dari tanaman dan binatang
yang menampilkan pertunjukan dari mutualisme, di saluran pencernaan berbagai spesies dan
bahkan pada manusia. Bakteri adalah organisme yang penting dalam siklus daur ulang alami
dengan banyak komponen seperti fiksasi nitrogen dari atmosfer dan pembusukan tergantung
itu hidup. Namun, bakteri juga bertanggung jawab untuk menyebabkan banyak penyakit
berbahaya yang manusia menderita termasuk penyakit menular seperti kolera, sifilis, anthrax,
lepra, dan penyakit pes dan infeksi pernapasan bahkan seperti tuberkulosis yang telah terbukti
fatal bagi banyak orang.

Apa itu virus?

Virus yang dikenal bentuk kehidupan terkecil dan paling sederhana dikenal dan mereka
dikenal sebagai partikel submicroscopic yang mampu mereplikasi diri dalam sel-sel hidup
organisme termasuk hewan, tumbuhan, bakteri dan archaea.

Partikel virus yang terdiri dari tiga bagian yang merupakan bahan genetik yang terbuat dari
baik DNA atau RNA, molekul panjang yang membawa informasi genetik dan mantel protein
yang melindungi gen ini.

Kadang-kadang, partikel virus juga terdiri dari amplop lipid yang mengelilingi mantel protein
ketika mereka berada di luar sel. Virus bertanggung jawab untuk menyebabkan penyakit
lebih seperti influenza, HIV dan lainnya penyakit yang tak terhitung jumlahnya dan antibiotik
tampaknya tidak berpengaruh pada patogen ini apapun.

Namun, respon imun terhadap virus tertentu dapat dicapai dengan pemberian kekebalan
artifisial yang diperoleh ditentukan untuk masing-masing virus tertentu.[
Apa perbedaan antara virus dan bakteri?

Sementara perbedaan antara bakteri dan virus mungkin tidak mengganggu banyak, perbedaan
antara mereka lakukan namun mater cukup banyak untuk dokter dan individu lain yang terus-
menerus berurusan dengan mikroorganisme ini.

Bakteri dan virus baik menyebabkan kerusakan pada sistem manusia dan telah dalam waktu
menjadi agak rumit untuk kesehatan seluruh umat manusia. Namun, bakteri dan virus yang
berbeda dalam banyak hal. Misalnya, virus dianggap sebagai bentuk kehidupan terkecil dan
paling sederhana dikenal dan juga dikatakan 10 sampai 100 kali lebih kecil dari bakteri.

Juga, bakteri mengandung ribsomes sementara virus tidak mengandung ribsomes. Struktur
dari dua juga sangat berbeda. Bakteri A memiliki DNA dan RNA mengambang bebas di
sitoplasma sementara itu juga memiliki dinding sel dan membran sel.

Sebuah virus di sisi lain, memiliki DNA atau RNA tertutup di dalam mantel protein. Namun,
perbedaan terbesar antara kedua akan fakta bahwa virus memerlukan inang hidup seperti
tanaman atau hewan untuk berkembang biak, sedangkan kebanyakan bakteri dapat tumbuh
pada permukaan non-hidup.

Bakteri tertentu yang bermanfaat seperti jenis bakteri yang dibutuhkan untuk lingkaran daur
ulang lingkungan dan belum, virus tidak diketahui bermanfaat. Perbedaan lain antara kedua
akan fakta bahwa sementara bakteri adalah organisme antar yang hidup di antara sel-sel, virus
adalah organisme intraseluler yang menyusup sel inang dan hidup di dalam sel.

Perbedaan Antara Bakteri dan Virus

The sopan santun di mana dua organisme bereproduksi juga sangat berbeda. Bakteri
berkembang biak dengan cara “fisi” yang merupakan bentuk reproduksi aseksual sedangkan
virus yang dikenal untuk menyerang sel inang dan mengambil alih sel menyebabkan ia
membuat salinan dari virus DNA / RNA. Virus ini kemudian menghancurkan sel inang
melepaskan virus baru.

Bakteri diobati dengan antibiotik, sementara virus diperlakukan dengan vaksin dan
pengobatan antivirus yang mencegah penyebaran virus atau memperlambat laju reproduksi
mikroorganisme.

Ringkasan

Bakteri diobati dengan antibiotik, sementara virus diperlakukan dengan vaksin dan
pengobatan antivirus.

Virus adalah 10 sampai 100 kali lebih kecil dari bakteri.

Bakteri A memiliki DNA dan RNA mengambang bebas di sitoplasma sementara itu juga
memiliki dinding sel dan membran sel. Virus memiliki DNA atau

RNA tertutup di dalam mantel protein.

Virus harus memiliki host hidup seperti tanaman atau hewan untuk berkembang biak,
sedangkan kebanyakan bakteri dapat tumbuh pada permukaan non-hidup.

Anda mungkin juga menyukai