Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN FISIKA

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

KELAS : 9.6
Talitha Surya Z ( 11 )
Namirah Rahmah P ( 25 )
Denisah Putri L ( 22 )
Isrotul Masruroh A.E ( 23 )
A. Pengertian dan Prinsip teknologi ramah lingkungan

 Teknologi ramah lingkungan ( suitainable technology / green technology


merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-
prinsip pelestarian lingkungan.
 Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk
dan jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan SDA yang dapat
di perbaharui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan
lingkungan.

B. Aplikasi teknologi ramah lingkungan

1. Bidang energi

a. Biofuel
Biofuel adalah jenis bahan alternatif yang berasal dari bahan-bahan
organik. Ada dua jenis biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan biodiesel.
Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat dengan
fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam.

b. Biogas
Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang diperoleh dari
proses fermentasi bahan-bahan organic oleh bakteri anareob. Bahan
organik yang paling sesuai untuk produksi biogas adalah bahan
organik yang berbentuk padat, cair, dan homogen.

c. Sel Surya
Pemanfaatan teknologi panel surya menjadi salah satu cara bagi
masyarakat untuk tetap menikmati aliran listrik. Pembangkit listrik
tenaga surya ini sekarang sudah digunakan secara besar-besaran di
Portugal, Spanyol bagian selatan, Jerman, Korea Selatan, dan Amerika.
Panel surya memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu menghasilkan energi
cukup besar, dan mudah dipasang atau dipindahkan atau
dikembangkan. Meskipun memiliki banyak keunggulan, panel surya
juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah
membutuhkan system penyimpanan listrik dan komponen pada panel
surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga harus
didaur ulang dengan benar setelah pemakaian selama 20-25 tahun.

d. Pembangkit listrik tenaga air ( Hydropower )


Tenaga air atau hydropower menggunakan energi gerak (energi
kinetik) dari aliran air untuk menghasilkan listrik. Siklus air dari
hydropower diawali adanya evaporasi atau penguapan air yang
kemudian membentuk awan dan hujan. Cara yang paling umum untuk
memanfaatkan hydropower ini yaitu dengan membangun bendungan
yang membentangi sungai besar untuk membentuk tempat
penampungan air. Hydropower merupakan sumber energi terbarukan
pertama yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini
memiliki beberapa keunggulan, antara lain; dapat menghasilkan
energi yang besar, membutuhkan biaya yang sedikit, dan sedikit
menghasilkan emisi CO2. Di samping itu, teknologi hydropower ini
memiliki beberapa kelemahan, antara lain banyaknya tanah yang
terganggu dan pengalihan tempat tinggal penduduk, menyumbang
emisi metana (CH4) yang dilepaskan di udara akibat terurainya
organisme yang mati dalam air, dan mengganggu ekosistem air di
daerah muara.

e. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut dan Ombak (Ocean
Power)
f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)
Ada dua jenis pembangkit listrik tenaga angin yang saat ini
dikembangkan, yaitu: pembangkit listrik tenaga angin yang dibangundi
daratan dan yang dibangun di pantai.
g. Geotermal
Energi geotermal merupakan panas yang tersimpan dalam tanah,
lapisan dasar bumi, dan cairan dalam kerak bumi. Kita dapat
menggunakan energi yang tersimpan ini untuk memanaskan dan
mendinginkan bangunan serta menghasilkan listrik.
h. Fuel Cell dan Hydrogen Power

2. Bidang Transportasi

a. Kendaraan Hidrogen ( Hydrogen Vehicle )


Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan
hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam kendaraan
ini terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari hydrogen
menjadi energi mekanik, dengan cara membakar hidrogen dalam
mesin pembakaran internal atau dengan mereaksikan hydrogen
dengan oksigen dalam IXHO FHOO untuk menggerakkan motor listrik.
b. Mobil Surya (Solar Car)
Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar
matahari. Di Indonesia sudah dikembangkan mobil tenaga surya oleh
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya sejak tahun 2013
dan sudah meraih banyak kejuaraan dunia di antaranya di Jepang dan
Australia.
c. Mobil Listrik (Electric Car)
Pada tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mengembangkan prototipe
mobil listrik yang berkapasitas empat orang.
3. Bidang Lingkungan

a. Biopori
Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR),
merupakan teknik untuk membuat wilayah resapan air hujan. Teknik
biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur resapan, namun
teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat
berlubang-lubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap air
hujan dan kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air.
Biopori sangat bermanfaat bagi pelestarian keseimbangan lingkungan.
Biopori juga dapat diandalkan untuk mencegah penyebaran penyakit
yang disebabkan oleh adanya genangan air, seperti demam berdarah,
malaria, dan kaki gajah. Kesuburan dan kelestarian organisme tanah
juga dapat terjaga dengan teknologi ini. Lubang-lubang resapan air ini
sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos, yakni
dengan memberikan sampah organik seperti dedaunan atau sisa
makanan.

b. Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan salah satu bentuk bioremediasi.
Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk
menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan
bahan pencemar baik itu senyawa logam berat, pestisida, minyak, dan
zat lain yang mengotori tanah, air, atau udara dapat dikurangi bahkan
dihilangkan. Keunggulan teknologi ini antara lain : ramah lingkungan,
biaya operasional rendah, mudah untuk diaplikasikan, aman
digunakan, tanah dapat menjadi lebih subur dan dapat membuat
kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Contoh tumbuhan yang dapat
Digunakan dalam fitoremediasi adalah eceng gondok, padi, tembakau,
dan lidah mertua.

c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)


Composing Toilet merupakan toilet kering yang menggunakan proses
secara aerob untuk menghancurkan atau mendekomposisi feses yang
dihasilkan manusia. Toilet pengompos dapat digunakan sebagai
pengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini biasanya ditambah
dengan campuran serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu
untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau.
Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi
secara anaerob yang digunakan pada septic tank.

d. Teknologi Pemurnian Air (Water Purification)


Pemurnian air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat kimia,
kontaminan biologis, partikel-partikel padat, dan gas-gas dari air yang
terkontaminasi atau kotor.Tujuan dari proses ini yaitu untuk
menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu.

1. Teknologi pemurnian air sederhana


2. Teknologi osmosis balik

4. Bidang industry
a. Biopulping
Biopulping adalah teknologi ramah lingkungan yang terinspirasi dari
proses pelapukan kayu dan sampah tanaman oleh mikroorganisme.
Proses pelapukan dilakukan secara alami oleh beberapa jenis
mikroba dan jamur, sehingga sampah dari pohon-pohon yang telah
mati akan kembali diserap oleh alam secara alami.

C. Perilaku hemat energi dalam kehidupan


 Membudayakan penggunaan sepeda atau jalan kaki untuk kegiatan
sehari-hari. Selain menghemat BBM, penggunaan sepeda dan jalan
kaki juga dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan
kesehatan.

 Mematikan kendaraan jika sedang tidak digunakan dan jangan terlalu


lama menyalakan kendaraan ketika akan digunakan.
 Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari. Oleh karena itu, saat
membangun atau merenovasi rumah, sebaiknya membuat rumah
dengan banyak jendela sehingga cahaya matahari dapat masuk ke
dalam rumah.

 Jika menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air, penuhilah


bak mandi dan tempat penampungan air dalam sekali waktu.

D. Teknologi tidak ramah lingkungan


1. Teknologi pengolahan minyak bumi
Eksploitasi sumber ini memiliki banyak dampak berbahaya terhadap
tanah, udara, air, makhluk hidup, dan iklim. Sebelum dilakukan
penambangan, hutan terlebih dahulu ditebang, aliran air dikeringkan, dan
beberapa aliran sungai dialihkan. Selanjutnya, timbunan seperti tanah
berpasir, bebatuan, dan tanah lempung diambil sehingga terlihat
bebatuan dan pasir minyak.

2. Teknologi pengolahan batubara


Permasalahan lain akibat pembakaran batubara yaitu adanya emisi zat
radioaktif. Pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebagai
sumber energi menghasilkan zat radioaktif 100 kali lebih banyak daripada
pembangkit listrik tenaga nuklir. Limbah padat batubara juga harus
disimpan dalam tempat yang aman karena bersifat racun.

Anda mungkin juga menyukai