Anda di halaman 1dari 3

analisa buduidya ikan lele

1. Biaya Investasi :
a. 1 buah kolam terpal ukuran 3x2x1m : @Rp. 320.000,- = Rp. 320.000,-
b. Bambu = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 420.000,-
2. Biaya Produksi :a. Bibit lele 2000 ekor @Rp.300,- = Rp. 600.000,-
b. Pakan selama 3 bulan = Rp. 150.000,
-Jumlah = Rp. 750.000,-3.
Perkiraan Hasil Panen :
- Persentase kematian ikan 30 % = 600 ekor
- 2000 ekor – 600 ekor = 1400 ekor
- Besar ikan lele konsumsi 7 ekor/kg
- Hasil panen 1 kolam = 1400 ekor : 7 = 200 kg x Rp. 10.000,- = Rp.2.000.000,
-4. Pemasukan/Panen = Rp. 2.000.000,
-5. Keuntungan =- Panen pertama = 2.000.000 – 1.170.000 = Rp. 830.000,-
- untuk panen selanjutnya = 2.000.000 – 750.000 = Rp. 1.250.000,
-Ikan lele siap panen berumur 3 bulan, kalau anda punya 3-4 kolam terpal maka bisa menjadi
pendapatan rutin setiap bulan.Analisa tersebut untuk kolam terpal yang berukuran 3x2x1,
bagaimandengan kolam terpal yang lebih besar...??
Yuk, Budidaya Lele yang Murah MeriahOleh : Wahyu HSenin, 22 November 2010 10:20 WIB.

Jakarta
- Pekarangan rumah luas dan Anda suka budidaya ikan?
Ada baiknya Anda melirik budidayalele ini. Budidaya lele ini ternyata tak melulu 'jorok' karena
sudah bisa dikembangkan sistem budidayayang lebih murah, bersih dan menjanjikan dengan
suplemen organik sehingga bisa maksimal hasilnya. Bisnis budidaya ikan lele ini pun tampaknya
akan selalu menguntungkan. Hal ini karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
ikan sebagai sumber protein yang tinggi dengan harga yangterjangkau. Ikan menjadi alternatif
mengingat harga daging yang makin hari makin mahal.Ikan lele sendiri memiliki nilai gizi yang
mumpuni disamping dagingnya yang gurih. Lele mengandungprotein yang tinggi dan zat
penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan anak balita. Selain itulele juga mengandung
mineral lain yang penting pula untuk kesehatan tubuh.Dengan fakta-fakta itu, maka pada
akhirnya ikan lele dapat dijadikan peluang usaha yang menarik.Mengingat selama ini budidaya
ikan lele selalu terkesan 'jorok', kini budidaya ikan air tawar tersebutsudah berkembang menjadi
lebih murah, bersih, dan menjanjikan."Sekarang untuk budidaya ikan lele, kita sudah ada
suplemen organik yang dapat membantu budidayalele lebih maksimal. Karena suplemen organik
ini memiliki fungsi sebagai penjaga kualitas air,menignkatkan percepatan pembesaran bibit lele
jika dicampur dengan pakannya, dan mengurangitingkat mortalitas dari bibit lele," jelas Deden
A.S, sebagai salah seorang pembudidaya lele yangditemui
detikFinance,
Minggu (21/11/2010).Deden, yang memulai budidaya lele ini sejak tahun 2006, diawali hanya
iseng-iseng di pekaranganrumahnya dengan membuat kolam dari terpal sebesar 3x3x1 meter
yang diisi air setinggi 7O cm.Dengan pola budidaya intensif, kolam tersebut dapat menampung
jumlah tanam bibit ikan lelesebanyak kurang lebih 1800-2000 yang masing-masing bibit tersebut
berukuran 10-12 cm."Setelah membuat kolam dan menaruh bibit lele tadi, kemudian memberi
pakan dan suplemen organik dengan waktu teratur, selama 45 hari saya bisa memanen lele
tersebut dengan jumlah berat sebesar 200Kg - 250 Kg untuk jumlah maksimalnya," ujar
Deden.Bagi anda yang tertarik mencoba membudidayakan ikan lele ini, Deden memberi asumsi
perhitunganyang sederhana. Dimulai dengan membuat kolam dari terpal dengan ukuran 3x3x1
meter yangtentunya memerlukan biaya yang tidak begitu mahal ketimbang membuat kolam dari
semen atau kolamgali."Masalah perhitungan harga pembuatan kolam dari terpal, tentu semua
orang akan tahu berapa biayayang dibutuhkan. Karena terpal sendiri permeternya murah," jelas
Deden.Kemudian, Deden memberikan asumsi biaya pembelian bibit lele dengan harga Rp 300
per ekor. Jika

untuk kolam 3x3x1 meter dapat menampung bibit kurang lebih 2000 ekor, maka kita hanya
perlumengeluarkan kocek sebesar Rp 600.000 (Rp 300 x 2000 ekor).Mengingat lama
pembesaran membutuhkan waktu selama 45 hari, maka kebutuhan pakan yangdibutuhkan adalah
sejumlah 90 Kg (2 Kg perhari). Nantinya, Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp660.000,
dengan harga pakannya perkarung adalah Rp 220.000 seberat 30 Kg.Adapun, pembelian
kebutuhan suplemen organik adalah Rp 180.000 untuk 4 botol selama 45 haripembesaran bibit.
Empat botol tersebut akan difungsikan untuk pemaksimalan kualitas air dan bibitlele.Pada
akhirnya, total biaya yang dibutuhkan adalah kurang lebih Rp 1440000.Berikut adalah ringkasan
dari modal yang dibutuhkan perkolamnya adalah:

Harga Bibit Lele : Rp 300 x 2000 ekor = Rp 600.000

Harga Pakan : Rp 220.000 x 3 karung = Rp 660.000

Harga Suplemen Organik: Rp 45000 x 4 botol = Rp 180.000

Total Biaya Produksi: Rp 1.440.000Melalui asumsi modal tersebut dari Deden, maka keuntungan
yang bisa didapat dari satu buah kolamdengan target panen 2.000 bibit adalah 200 Kg - 250
Kg.Deden menjelaskan, bahwa harga eceran yang bisa diraih adalah senilai Rp 15.000
perkilonya.Sedangkan untuk harga yang dijual ke pasar, dapat diraih sebesar Rp 12000
perkilonya.Sehingga, lanjut deden, jika diambil dari asumsi harga terendahnya, maka keuntungan
yang bisadiambil adalah Rp 960.000 untuk satu kolam. Jumlah tersebut diambil dari penjualan
lele sebanyak 200Kg x Rp 12.000 yang berjumlah Rp 2400.000 dikurangi biaya produksi yang
berjumlah Rp 1.440.000."Jika panen yang kita hasilkan maksimal, kita dapat mencapai berat
sejumlah 250 Kg. Keuntunganyang bisa diambil dari selisih total penjualan dan biaya produksi
adalah sebesar Rp 1.560.000perkolamnya," tegas Deden.Dari penjualan lele tadi saja, jelas
Deden, itu sudah merupakan peluang usaha yang menarik disamping aktivitas kesibukan sehari-
hari. Karena biaya yang dibutuhkan tidak membutuhkan nilaiinvestasi yang tinggi."Dari sisi
waktu tidak begitu lama, malah simple dan sederhana. Yang penting disiplin saja dalam jadwal
pemberian pakan dan suplemen organiknya.'' kata Deden.Berbicara mengenai peluang yang lebih
luas lagi. Hasil dari lele tersebut, dapat dijadikan berbagaimacam peluang usaha lainnya yang
lebih menarik tentunya.Selain yang sudah kita ketahui, lele dapat dijadikan menu makanan pecel
lele. Namun di sisi lain, hasildari olahan daging ikan lele dapat dijadikan berbagai macam hasil.
Misalnya, daging lele dapatdijadikan nugget lele, abon lele, lele asap, bakso lele, dan bahkan
dapat dijadikan filet lele. Mengingatkebutuhan filet lele untuk ekspor sangat tinggi."Atau
mungkin kita dapat mengembangkan dari hasil ikan lele tersebut menjadi olahan-
olahanpenganan menurut ide dan kreativitas kita yang memiliki nilai jual tinggi," ucap
Deden.Untuk informasi lebih lanjut mengenai budidaya intensif ikan lele, anda dapat
menghubungiDepartemen Perikanan, atau para pelaku usaha ikan lele seperti Deden A.S ini.

Anda mungkin juga menyukai