Anda di halaman 1dari 4

PEMELIHARAAN INTRA-AORTIC BALLON PUMPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 . 4 . 04 . 328 . 40 2 1- 4

Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur Utama,

PROSEDUR 31 Desember 2010 Prof.Dr. Budi Mulyono, SpPK(K),MM


TETAP
NIP. 195212261979031003

Pengertian : Prosedur pemeliharaan preventif Intra-aortic ballon


pump unit adalah untuk standard mengenai langkah-
langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedik dalam melaksanakan pemeliharaan alat
intra-aortic bollon pumps unit. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang
terkait dengan urutan kerja Pemantauan fungsi,
pembersihan,pelumasan,pengencangan,pengecakan
fungsi kinerja,aspek keselamatan dan
penyetalan/adjustment. Kesimpulan hasil pemeliharaan
alat baik atau tidak baik.
Tujuan : 1..Agar pemeliharaan alat dapat dilakukan sesuai
prosedur yang benar.
2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai,sehingga
usia teknis alat dapat tercapai.
Kebijakan : Suarat keputusan Direktur Utama Rumah sakit Dr.
Sardjito tentang tugas dan fungsi IPSRS
Prasyarat :
1.Alat IABP berfungsi

2.SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap
4. Dokumen teknis,protap pemeliharaan,lembar kerja
Tersedia
5.Bahan pemeliharaan,bahan operasional dan material
bantu,tersedia
6. Ruang kerja memnuhi ketentuan kondisi lingkungan

Prosedur : I.Peralatan yang digunakan


1. Ground resistance omhmeter
2. Leakage current meter atau safety Analyzer
3. Aortic simulator
4. Transduser simulator
5. ECG simulator
6. Transduser connector
7. Isolation test supply
8. Stopcoc,syringe,tubing dan atau fitting untuk
konektor peralatan test.
9. Cairan untuk deteksi kebocoran
II. Inpeksi Kualitatif (periode 3 bulan)
1. Chassis/Housing
Cek kondisi kebersihan chassis/housing dan bersihkan bila
kotor, kemudian cek apakah ada mur dan baut yang kendor.
2. Dudukan /mounted
Jika patien monitor dipasang pada stand atau chart,periksa
kondisi kesimbangannya, sehingga pada saat alat di dorong
tidak jatuh,serta periksa baut dudukan atau pengikatnya
3. Roda dan Brakes
Cek kondisi fisik roda,pergerakan roda lancar dan mudah di
kendalikan. Cek kondisi brake/rem berfungsi baik.
4. AC Plug
Periksa kondisi AC Power plug yakinkan bahwa bahwa AC
plug terpasang dengan baik pada power cord/kabel power.
5. Line Cord/Kabel Power line
Cek kondisi kabel power apakah ada tanda-tanda kerusakan
(cacat), panjang kabel disarankan 10 ft ( 3 m )
6. Circuit breaker/Fuse
Cek circuit breaker atau fuse bahwa nilainya dan sesuai
dengan yang tertulis pada chasis alat (name plate).
7. Cables
Cek kabel (ECG electrode,pressure transduser,dan kabel
interconec antar modul)
8. Konektor.
Cek konektor kabel , kontak-kontak pins harus kecang, dan
bersih. Untuk konektor yang menggunakan kunci periksa
bahwa tidak ada pin yang hilang/kontaknya tidak baik pada
saat dikunci.
9. Kontrol dan switch
Cek kondisi fisik semua kontrol/tombol,dan fungsi semua
kontrol/tombol.
10. Indikator/Display
Cek semua kondisi lampu indikator,indikator meter, dan
visual display pada alat.Yakinkan semua digital display
berfungsi dengan baik..
11. Alarm/sinyal audio
Cek semua kondisi audible dan visual alarm. Untuk audible
alarm/sinyal cek volumenya dan visual alarm harus terdengar
jelas.
12. Electrode/transduser
Cek kondisi ECG electrode,pressure transduser dan
disposible domes, kondisinya baik dan tersedia.
13. Filter
Cek kondisi filter udara pada pneumatic system pada system
compressor atau vacum pump dan filter pendingin komponen
elektronik. Bersihkan dan ganti bila perlu..
14. Motor/Pump/Fan
Cek kondisi fisik dan kinerja vacum pump dan pressure pum,
drive selenoid dan cooling fan. Ganti pump diaphragm, valve
atau gasket, beri pelumas bila perlu..
15. Fluid Levels
Cek Fluid level pada leads acid battries jika alat
menggunakan batteries type lead acid.
16. Gas supplies
Cek tekanan tanki gas, yakinkan ketersediaan gas cadangan,
Jika tekanan gas helium dibawah 250 psi, atau alat
mengindikasikan tekanan gas rendah/low, ganti tanki gas
dengan yang baru, dan yang kosong harus segera diisi
kembali. Cek kembali tekanan gas setelah digati baru.
17. User callibration
Konfirmasi dan cek bahwa ECG dan pressure monitor fungsi
kalibrasi bekerja baik. .
18. Battery/Charger
Cek kondisi fisik battery dan konektornya. Jalankan alat
dengan power daya battery beberapa menit cek bahwa
battery dapat bekerja normal. Cek capasitas battery dengan
mengaaftifkan fungsi bettery test atau dengan mengukur
tegangan battery. Jika menggganti battery tulis tanggal,bulan
dan tahun penggantian battery.
19. Labeling dan Accessories
Cek label sertifikat,label perhatian (warning labels,kartu
intruksi dll,masih terpasang dan dalam kondisi baik.
Cek bahwa transduser dome, ECG electrode, gasdan
kelengkapan lainnya harus tersedia.
III. Inpeksi Kuantitatif
1. Ground Resistance (per 3 bulan)
Menggunakan Ohmmeter, electrical safety analyzer atau
digital multimeter yang memiliki resolusi tinggi. Ukur tahanan
antara comon ground dengan bagian logam/penghantar pada
patien monitor. Nilai maksimum grounding resistance yang di
ijinkan 0,5 ohm.
2. Arus bocor pada body (Chassis leakage current) (per 1
tahun)
Dengan menggunakan electrical safety analyzer ukur
Chassis leakkage current pada kondisi patien monitor hidup
dan mati. Nilai maksimum chassis leakage current yang
diperbolehkan 300 mikroAmpere.
3. Pressure monitor
Pergunakan protap pada blood pressure monitor.
4. ECG monitor
Pergunakan Protap ECG monitor/patient monitor..
5.Leak detector (deteksi kebocoran) (per 3 bualn)
Gunakan Aortic simulator, pasang T piece pada ballon
catheter dan konek 25 cc syringe.
5. Frequency Weaning (per 3 bualn)
Cek kinerja weaning kontrol dengan ECG simulator dan
setting IABP pada 1:1 pumping, kemudian observasi
responya ketika frekwensi pumping dirubah (1:2, 1:3 ).
6. Triggering/Timing (per 3 bualn)
Gunakan ECG simulator dan aortic simulator, konfirmasi
kinerja kontrol timing dan triggering pada ballon pump. Set
ECG simulator pada heart rate 90 bpm, dan observasi EC
signal pada monitor, set timing kontrol pada pada beberapa
setting dan konfirmasi perubahan pada ballon inflation point,
inflation duration, dan deflation point.
7. Driving system (per 3 bualn)
Gunakan 40 cc ballon pada aortic simulator, konfirmasi
vacum dan pressure level sepanjang (selama) dioperasikan
pada heart rate tinggi. Ballon harus betul-betul deflate dan
inflate (tergantung timing kontrol position) contoh high rate
120 bpm.
5. Volume Displacement (per 3 bualn)
Set IABP pada full inflate 40 cc ballon pada simulator,
biarkanchamber terbuka ke uadara bebas/atmophere, start
pump,dan observasi cairan displaced pada simulator ± 10 %
dari nilai setting. Cek displecement kembali pada volume 30
dan 20 cc. Lakukan test dengan triger rate rendah. Tutup
chamber dengan rapat yang ke atmosphere, dan tambah
tekanan pada simulator pada 40 kemudain 60 mmHg,
kemudian observasi displaced volume ketika ballon
mengembang penuh.
V. Pemeliharaan preventive ( per 3 bulan )
1. Membersihkan Alat.
Berihkan bagian dalam dan luar alat .
2. Pelumasan
Beri pelumas pada sesuai intruksi pabrik.
4. Penggantian
Ganti pump diaphragms,valves,gasket,gas in line filter,
ventilation filter,safety chamber, dan diaphragms isolator bila
perlu..
Unit terkait : IBS dan ICCU

Anda mungkin juga menyukai