Anda di halaman 1dari 6

sampel tanah tersebut diaduk dengan menggunakan mixer selama 15 menit.

Kemudian sampel
tanah yang telah diaduk dimasukkan kedalam gelas ukur 100 cc dan ditambahkan air sampai
batas 1000 cc, pengukuran dilakukan setelah air dan tanah telah tercampur rata. Pelaksanaan
pada langkah awal dimulai pada menit : ¼, ½, ¾, 1, 2, 3, 4, 8, 16, 30, 45, 60, 120, 240, 480,
960,, dan terakhir pada menit 1440. Pada menit-menit tersebut dilakukan pembacaan dengan
penggunaan hidrometer dan thermometer, Hasil selengkapnya dapat dilihat berturut-turut pada
formulir no.105/03/02 dan 105/03/02.

H. Analisa saringan kering (Dry Sieve Analysis).

Pengukuran pembagian butir yang menggunakan analisa saringan kering di awali


dengan mengonvenkan sampai tanah selama 24 jam. Tanah yang telah kering dioven tersebut
kemudian direndam sebanyak 60 gram dalam air sebanyak 60 gram dalam air selama 24 jam.
Setelah direndam tanah tersebut dicuci dengan menggunakan saringan no,200, agar semua
butiran yang berukuran kecil atau lewat saringan no.200 dapat dipisahkan dengan kata lain
butiran tanah yang tidak lewat saingan no.200. Pencucian ini dilakukan sampai air yang
digunakan kelihatan jernih. Kemudian tanah yang tidak lewat saringan diovenkan kembali
selama24 jam. Setelah pengovenan, butiran-butiran tanah dipisahkan dengan menggunakan
saringan yang berukuran berturut-turut yaitu no.#4, no.10,#20, no.#40,
no.#60,no.#80,no#100,no.#140, no.#200, yaitu bertujuan untuk mengetahui berat masing-
masing butiran.

Dari hasil penyaringan diketahui bahwa butiran tanah terbesar yaitu hang tertinggal
diatas saringan no.#10 yang berdiameter 2,00 mm karena tidak diperoleh sampel tanah yang
tinggal pada saringan #10 maka hasilnya o (nol), dan sedangkan sampel tanah yang tertinggal
diatas saringan no.#200 seberat 0,60 gram atau 1,00% yang berdiameter 0.105 mm, sisanya
adalah butiran tanah yang lewat saringan kering dapat dilihat pada formulir no.105/06/02 dan
untuk lebih jelasnya tentang diameter tanah dilampirkan dalam formulir no. 105/07/02, yang
merupakan bentuk grafik gabungan antara analisa saringan kering dan analisa saringan basah.

1. Percobaan Tekan silinder bebas (Unconfined Compression Strength)


Percobaan tekan silinder bebas bertujuan untuk menentukan kuat elemen tanah yang
berbentuk silinder dalam melawan suatu tekanan atau menahan beban tekanan menurut arah
sumbu memanjang. Sampel yang digunakan pada percobaan merupakan sampel tanah yang
tidak terganggu yang digunakan tube sepanjang lebih kurang 30 cm dan berdiameter 8,25 cm.

Selanjutnya sampel dikeluarkan dengan menggunakan extruder, kemudian tanah


didongkrak dri arah dasar secara perlahan-lahan sehingga tidak terjadi pemadatan tanah.
Setelah sampel tanah tersebut dikeluarkan dari dalam tube, selanjutnya sampel tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu bagian pertama lebih kurang sepanjang 15 cm digunakan untuk
percobaan prisma bebas dan selebihnya digunkan untuk percobaan kuat geser langsung.

Dengan menggunakan trimmer dan wire saw,Sampel dibentuk sehingga berdiameter


5,59 cm, tinggi 11,20 cm luas penampang 24,53cm^2 dan volume 274,73 cm^3.

Percobaan ssselamjutmya adalah dengan melakukan percobaan dengan alat


Compression machine model U-560 soil test inc 2205 LEEST, Evansto ILL USA bernomor
8681.Pengukuran pembebanan dilakukan dengan melakukan proving ring dengan konstanta
0,04082 cm/in, dan hasil perhitungan diperoleh kecepatan pemadatan rata-rata46
berskal/permenit. Berdasarkan harga ini dapat diketahui harga kecepatan pemadatan untuk
selang waktu 15 menit. Pembacaan dihentikan apabila angka dial proving ring tetap sma
ataumenurun. Hasil selengkapnya dapat dilihatpada formulirno.106/01/02 dan 106/02/02.

J. Percobaan geser langsung (direct sheart)

Percobaan ini bertujun untuk menentukan harga sudut geser () dan harga kohesi (c) dari
suatu elemen tanah. Persiapan bahan dan cara pengambilan sampel tanah untuk percobaan
direct sheart sama dengan yang dilakukan pada percobaan unconfined test yaitu sampel tanah
tidak terganggu.

Dalam percobaan direct shear digunakan cutting ring dan plat kaca. Untuk cutting ring
dilakukan pemgukuran tinggi, diameter dan ditimbang beratnya bersama dengan plat kaca.
Sampel tanah dipotong dengan menggunakan wire saw lebih tebal dari
Cutting ring, selanjutnya sampel tanah dimasukkan kedalam cutting ring yang dialasi kaca, lalu
sampel tanah dipotong dan disesuaikan dengan cutting ring serta ditimbang beratnya.

Selanjutnya sampel tanah dimasukkan kedalam mesin direct shear merk ELE, lalu
semua sakrup penyetel dan pengukur diatur serta diberi pembebanan 0,509 kg, 1,536 kg dan
yang terakhir adalah3,590 kg untuk masin-masing test. Sedangkan tegangan normal pada alat
(on) masing-masing sebesar 0,301 kg/cm^2,0,625 kg/cm^2, dan 1,28 kg/cm^2, mesin
dijalankan bersama dengan stopwatchdan dilakukan pembacaan terhadap dial gerakan vertical,
horizontal dan beban geser. Saat dial beban geser tidak bertambah lagi (tetap) atau menurun,
maka mesin dihentikan dan benda uji dikeluarkan untuk diambil dan dibelah menjadi dua
bagian, kemudian ditempatkan kedlam dua countainer serta ditimbang beratnya,selanjutnya
sampel tanah dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 celcius Dan setelah
dikeluarkan dari oven lalu ditimbang berat keringnya.

Pengukuran dilakukan dengan tiga sampel pada pembebanan yang berbeda-beda hasil
perhitungan dan pengukuran terdapat pada formulir 11/01/02 sampai dengan 11/05/02.

K. Percobaan konsolidasi

Tujuan percobaan konsolidasi adalah untuk menentukan hubungan perubhan volume


tanah, beba static yang bekerja padanya dan waktu yang diperlukan untuk perubhan itu.

Persiapan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adlah sampai tanah tidak
terganggu.Pengambilan smapel tanah dilakukan dengan menggunakan tube.Selanjutnya
sampel tanah kemudian dikeluarkan dari tube dengan menggunakan extruder, lalu tanah
tersebut diambil sebagian dengan dimasukkan kedalamcutting ring dan diratakan dengan wire
saw. Sampel tanah beserta cutting rin g digeser-geserkan di atas plat kaca.

Cutting ring beserta sampel tanah dan plat kaca ditimbang beratnya. Sebelumnya di
ukur diameter, tinggi cutting ring da ditimbang berat kosong cutting ring dengan plat kaca.
Untuk engukur kadar air sampel tanah yang belum mengalami tekanan maka diambil sisa tanah
tadi dan diukur berat bebasnya, lalu kemudian dimasukkan kedalam oven selama 24 jam
dengan suhu 105 derajat celcius dan ditimbang berat keringnya.
Selanjutnya disiapkan stopwatch dan formulir yang telah diisi dengan waktu pembacaan
dial.Benda uji dimasukkan kedalam sel konsolidasi dan di beri pembebanan dengan berat 0,519
kg,0,318 kg, 0,636 kg, 1,272 kg, dan 5,008 kg, sedangkan waktu pembacaan dian(dalam menit)
yaitu pada menit- menit 0,25,1,1,25,4,6,25,16,25,36,49,64,81,81,100,121,144,169,196, Dan
menit 225 menit. Pembacaan dial dihentikan pada saat tidak terjadi lagi kenaikan atau tiga
kali pembacaan bernilai sama(tetap). Sesudah selesai pengujian, benda uji yang mengalami
pembebanan terlebih dahulu digambar untuk mengetahui beberapa sudut keretakannya, lalu
setelah itu di timbang berat basahnya.setelah itu di masukkan kedalam oven dengan suhu 105⁰
celcius dan di timbang berat keringnya.
L. Percobaan triaxial
Uji traksial adalah pengujian dari benda uji berbentuk silinder yang dibungkus karet
kedap air diberi tekanan kesemua arah dan kemudian diberi tekanan axial sampai terjadi
keruntuhan .Rangkaian peralatan uji geser triaksial untuk melaksanakan uji geser tanpa
konsolidasi dan drainase terdiri atas beberapa kelompok peralatan tersebut meliputi
pembebanan aksial,peralatan ukur, peralatan pngontrol tekanan,sel triaxial dan
perlengkapannya,serta peralatan lain.

Prosedur pengujiana) Periksa semua slang dan pipa yang menghubungkan bejana
utama yang berisi air pemberi tekanan sel,alat ukur tekanan dan keatas triaxialterisi dengan air
yang bebas udara.

b) Periksa dan siapkan sistem pemberi tekanan sel.

c) Periksa karet-karet pembungkus terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran.

d) Letakkan cotoh uji pada alas tempat kedudukan contoh uji didalam sel triaxial.

e) Ambl karet pembungkus dan masukkan kedalam tabung pengembang serta


ikatan kedua ujungnya pada tabung pengembang sehingga saat tabung di hisab, karet
pembungkus melekat pada dinding dalam tabung.
f) Dalam keadaan demikian, masukkan tabung pengembang tersebut kedalam benda uji
dengan hati-hati masukkan penutup atas kedalam karet, sehinga penutup di atas contoh uji;
lepaskan hisapan pada abung pengembang.

g) lepaskan bagian atas karet dari tabung pengembang dan keluarkan tabung pengembang dari
benda uji

h) Ikat bagian-bagian alas tempat kedudukan contoh dan karet serta bagian atas plat penutup
dengan karet dengan menggunakan karet pengikat berbentuk huruf o; oleskan tipis-tipis dengan
grease bagian vertical dari alas dan tutup benda uji untuk memudahkan masuknya karet
pembungkus.

i) Letakan sumbu piton dari sel triaksi tepat ditengah-tengah penutup atas benda uji pada
tempat kedudukan yang telah disediakan; tekanana yang terjadi pada permukaan benda uji
akibat berat piston tidak boleh melebihi 0,5% dari perkiaan kuat tekan maksimum benda uji;
kencangkan mur atau baut pengikat, sehingga sel triaksi terikat kuat dan rapat pada bagian
bawah.

j) letakkan sel triaksi pada tempat yang telah disediakan pada mesin konpresi; naikkan sel
triaksi dengan memutar mesin dengan tangan sampai ujung atas piston duduk tepat pada
tempat kedudukannya pada cincin pengukur beban (proving ring) dengan hati-hati.

K) isi sel triaksi dengan cairan dari bejana utama, pada saat sel hamoir terisi penuh, miringkan
posisi sel berlawanan arah dengan posisi lubang pengeluaran udara (i) yang terdapat pada
bagian tepi atas se, setelah udara keluar seluruhnya, tutup lubang udara tersebut secepatnya.

l) beri tekanan semua arah dalam sel pada tekanan yang diinginkan dengan membuka kran E
dan J, tuggu selama 10 menit untuk memberikan penyesuaian benda uji pada tekanan sel yang
diberikan.

Apabila alat pengukur beban berada di luar sel triaksial, tekanan selakan menimbulkan reaksi
pada alat ukur beban, pada kondisi ini lakukan pengujian dimna piston masih sedikit berada di
atas penutup benda uji hal sebagai berikut.

10 Uku gesekan dan gaya keatas piston yabg akan dikoreksikan pada beban aksial
nanti.

Anda mungkin juga menyukai