Anda di halaman 1dari 43

TUGAS :I Nama :

Standar Kompetensi : memperbaiki Sistem kemudi No :


Kelas : X SMK TUNAS BANGSA
Semester : 2 ( Dua )
Tahun : 2016

Soal
1. Apa fungsi sistem kemudi
2. Tuliskan jenis – jenis system kemudi ?
3. Tuliskan bagian – bagian system kemudi dan jelaskan fungsi masing-masing ?
4. Ada berapa macam model stering 2 model steering ?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan powersteering, apa manfaatnya ?
6. Tuliskan 3 tipe powersteering yang digunakan pada kendaraan ringan ?
7. Tuliskan komponen – komponen hydraulic powersteering ?
REMIDIAL
KELAS : X TKR
SOAL KONSVERSI ENERGI

1. Apa yang anda ketahui tentang konversi energy?


2. Berikan konversi enerdi yang ada di sekolahan maupun di rumah anda.
3. Apa Manfaat konversi energy untuk diri kamu sendieri
4. Sebutkan konversi energy yang terbarukan maupun tidak terbarukan.

SOAL Pengetahuan Las dasar.


1. Sebuutkan komponen – komponen
a. Las Listrik
b. Las Acytylin
2. Jelaskan cara penyalaan dari las listrik dan las acytilin
3. Apa yang mengakibatkan saat melakukan pengelasan acytilin meladak-ledak.
4. Mengapa saat melakukan pengelasan listrik sering tidak menyatu.
TUGAS DISKUSI

1. Apa pengertian dari tune up


2. Pekerjaan tune up melipouti apa saja?
3. Jelaskan langkah mengerjakan penyetelan valve
4. Rencanakan Pekerjaan tune –up motor bensin.
ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Mata Pelajaran : Memperbaiki Sistem Kemudi
Kelas / Jurusan : XII/ Teknik Kendaraan Ringan
Hari / Tanggal : Selasa / 13 Desember 2011
Waktu : 12.00 - 13.30
I. Pilihlah Jawaban di bawah ini dengan tepat dan benar dengan menghitamkan huruf a
b c d dan e pada soal – soal berikut ini!
1. Fungsi dari sistem kemudi adalah untuk
mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan ....
a. Roda kiri
b. Roda kanan
c. Roda depan
d. Roda belakang
e. Semua roda
2. Bila steering wheel diputar, streeing
column akan meneruskan tenaga putarnya
ke ....
a. Steering gear
b. Pitman arm
c. Idle arm
d. Tie rod
e. Relay rod
3. Steering gear memperbesar tenaga putar
ini sehingga dihasilkan momen puntir yang
lebih besar untuk diteruskan ke ....
a. Steering gear
b. Pitman arm
c. Idle arm
d. Steering lingkage
e. Tie rod
4. Steering lingkage akan meneruskan
gerakan steering gear ke ....
a. Roda – roda depan
b. Idle arm
c. Pitman arm
d. Tie rod
e. Relay rod
5. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan adalah
model ....
a. Rack and pinion
b. Recirculating ball
c. Rack and pinion dan recirculating ball
d. Knuckle arm
e. Relay rod
6. Jenis sistem kemudi yang digunakan pada kendaraan ringan banyak menggunakan sistem kemudi
model ....
a. Rack an pinion
b. Recirculating ball
c. Rack and pinion dan recirculating ball
d. Idle arm
e. Tie rod
7. Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Kelincahan baik
2) Usaha pengemudian yang baik
3) Recovery ( pengembalian ) yang halus

4) Pemindahan kejutan dari permukaan


jalan harus seminimal mungkin
5) Mudah membelok sendiri
8. Dari persyaratan di atas, yang tidak
termasuk dalam syarat yaitu ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
9. Perhatikan gambar di bawah ini!
10.
11. Dari gambar diatas tie rod
ditunjukkan pada nomor berapa ....
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 7
12. Perhatikan gambar pada soal
nomor 8, komponen steeering dari steering
coloumn, steering gear, pitman arm dan
knuckle arm ditunjukkan pada nomor
berapa....
a. 1,2,3 dan 4
b. 2,3,4 dan 8
c. 2,3,5 dan 8
d. 3,4,6 dan 7
e. 4,5,6 dan 8
13. Gambar pada soal nomor 8,
adalah merupakan sistem kemudi model ....
a. Rack an pinion
b. Recirculating ball
c. Universal joint
d. Booth steer
e. Housing steering
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
15.
16. Pada gambar di atas, adalah merupakan konstruksi dari sistem kemudi model ....
a. Rack and pinion
b. Recirculating ball
c. Rack
d. Pinion
e. Recirculating
17. Gambar pada soal nomor 11,
18. Steering wheel, universal joint, hoousing steering rack dan booth steer.
19. Dari penjelasan di atas nama – nama komponen ditunjukkan nomor berapa saja....
a. 1, 2, 3, 4 dan 6
b. 1, 3, 4, 5 dan 6

1. Fungsi sistem kemudi yang paling tepat di bawah ini adalah.....


A. Mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan.
B. Memposisikan sudut belok roda dengan baik.
C. Menahan gaya yang bekerja pada roda depan.
D. Sebagai bagian dari sistem suspensi kendaraan.
E. Menentukan gerakan roda depan dan belakang.

2. Berikut ini bagian-bagian utama sistem kemudi yang benar, kecuali......


A. Steering Column D. Steering Gear
B. Steering Linkage E. Steering Knuckle
C. Steering Wheel

3. Bila roda kemudi di putar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear
memperbesar tenaga putar ini sehingga menghasilkan.....
A. Putaran roda yang cukup
B. Momen yang lebih besar
C. Momen yang cukup kuat
D. Sudut putar roda yang diinginkan
E. Gaya dorong yang besar

4. Tipe yang digunakan pada sistem kemudi pada mobil off road sekarang ini adalah.....
A. Tipe Tilt D. Tipe Rack
B. Tipe Telescopic E. Tipe Pinion
C. Tipe Recirculating Ball

5. Perbedaan antara kemudi tipe rack and pinion dan tipe bola yang bersirkulasi adalah pada tipe rack and pinion tidak
terdapatnya.....
A. Steering Column D. Steering Linkage
B. Steering Wheel E. Relay rod
C. Steering Gear

6. Bagian utama sistem kemudi ini merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi
pada saat terjadinya tabrakan. Bagian ini disebut......
A. Steering Column D. Steering Linkage
B. Steering Wheel E. Control Valve
C. Steering Gear

7. Pada steering column, terdapat sistem kontrol kemudi diantaranya sebagai berikut, kecuali.....
A. Tilt Steering
B. Steering Wheel
C. Telescopic Steering
D. Mekanisme Steering Lock
E. Jawaban A,B&D benar
8. Selain berfungsi mengarahkan roda depan,dalam waktu bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Bagian pada sistem kemudi ini disebut.....
A. Steering Column D. Steering Linkage
B. Steering Wheel E. Tie Rod
C. Steering Gear

9. Recirculating Ball adalah tipe steering gear yang banyak digunakan pada mobil......
A. Penumpang ukuran kecil D. Balap
B. Penumpang ukuran besar E. Mobil komersil
C. Truk

10. Pada steering gear tipe rack and pinion, tidak terdapat komponen yang disebut....
A. Rack end D. Worm Shaft
B. Pinion E. Rack
C. Jawaban A,B&E benar

11. Meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan adalah fungsi dari.....
A. Steering Wheel D. Steering Linkage
B. Steering Column E. Steering Main Shaft
C. Steering Gear

12. Steering linkage untuk suspensi rigid memiliki komponen yang tidak dimiliki oleh suspensi independen yaitu....
A. Pitman arm C. Knuckle arm E. Adjusting tube
B. Drag link D. Relay rod

13. Keuntungan yang dimiliki oleh steering linkage untuk suspensi independen dibandingkan suspensi rigid adalah,
kecuali.....
A. Keseimbangan roda kiri dan kanan terjaga dengan baik.
B. Memungkinkan kerusakan hanya terjadi pada komponen tertentu saja sehingga tidak berpengaruh kepada komponen
yang lain.
C. Kedua roda terhubung oleh satu poros dengan baik.
D. Kedua roda bekerja sendiri-sendiri dan tidak terhubung pada satu poros.
E. Perpindahan tenaga dari steering wheel sampai roda bisadengan lembut tersalurkan.

14. Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran....
A. Rendah D. Yang sangat lama
B. Tinggi E. Besar
C. Sedang

15. Tipe power steering pada kendaraan dibawah ini yang benar yaitu.....
A. Tipe rack and pinion D. Tipe recirculating ball
B. Tipe telescopic E. Jawaban A&C benar
C. Tipe integral

16. Pernyataan nama komponen sitem kemudi pada gambar dibawah ini adalah:
MATERI UJI TEORI TUNE UP ENGINE

1. Silang jawaban a,b,c atau d dibawah ini yang paling tepat

2. Kerjakan pada lembar Jawaban yan disediakan

Soal soal :

1 Sumber arus listrik utama pada kendaraan adalah :

a Accu

b Alternator

c Starter motor

d Rotor.

2 Berat jenis air acuu yang baik adalah :

a 1.2

b 1.26

c 2,16

d 0,27

3 Pada Ignition Switch bila terdapat terminal ST.2, menyambung pada:

a Distributor

b Alternator

c Regulator

d Coil

4 Fungsi kumparan primer pada coil mobil adalah :

a Membuat magnit permanen pada coil.


b Menginduksi kumparan secunder coil

c Membuat loncatan bunga api

d Mengatur lamanya platina menutup.

5 Tegangan tinggi pada coil akan menjadi rendah / dibawah standart Karena :

a Sering timbul bunga api pada kontak platina.

b Tegangan battery yang masuk ke Coil rendah.

c Condensor yang sudah tidak berfungsi dengan baik

d Jawaban a,b,c adalah benar.

6 Terjadinya teganggan tinggi ( kurang lebih 30.000 Volt )adalah :

a Pada saat platina mulai menutup

b Pada saat platina mulai membuka.

c Pada saat platina tetap menutup

d Pada saat platina akhir membuka

7 Tahanan kabel busi yang baik adalah :

a 25 Kilo Ohm / meter persegi

b 25 Kilo Ohm / meter

c 25.000 Ohm / Cm2

d 25.000 Meter / Kilo

8 Saat pengapian (igniton timing) pada kendaraan mobil ditentukan oleh :

a Pemilik mobil

b Workshop manual

c Kebijakan bengkel masing-masing

d Teknisi / mekanik
9 Fungsi rotor pada distributor adalah untuk :

a Membagi tegangan kesetiap kabel busi mobil

b Membagi tegangan sama rata kesetiap busi mobil

c Membagi tegangan tinggi ke setiap busi kendaraan

d Membagi tegangan 12 Volt kesetiap busi kendaraan

10 Makin tinggi suhu kawat penghantar maka :

a Tahanannya makin kecil

b Tahanannya makin besar

c Tahanannya sama saja

d Tahanannya stabil saja.

11 Mistar sorong / mistar geser bisa dipergunakan untuk mengukur:

a Diameter luar poros

b Diameter dalam silinder

c Panjang suatu benda kerja.

d Semua jawaban tersebut betul

12 Ada suatu poros berdiameter 50.15 MM, yang betul kita harus memilih :

mikcrometer rentang ukur :

a 25 - 50 mm

b 50 - 75 mm

c 25 - 75 mm

d 50 - 100 mm

13 Micrometer yang biasa kita gunakan mempunyai tingkat ketelitian :

a 0,01 mm

b 0,10 mm
c 1,00 mm

d 1.01 mm

14 Fungsi kelonggaran celah klep yang sesuai standart adalah :

a Agar suara mesin makin halus, tidak berisik

b Agar pelumasan pada klep semakin baik

c Agar klep tidak mudah aus, karena bergesek

d Mengatasi pemuaian

15 Jawaban dibawah ini akan membuat mesin mudah dihidupkan, kecuali :

a Tangki bensin sudah penuh

b Sistim pengapian sudah baik .

c Starter motornya rusak, walaupun sudah dipasang.

d Kondisi mesin sudah cukup panas

16 Untuk mengukur diameter silinder mesin dipergunakan alat :

a Dial gauge

b Vernier Caliper

c Hidrometer

d Silinder gauge.

17 Untuk mengukur kebengkokan suatu poros dipergunakan:

a Dial gauge & V Blok

b Mikrometer & V Blok

c Hydrometer & V Blok

d Selinder gauge.& V Blok


18 Untuk mengukur berat jenis accu dipergunakan :

a Dial gauge

b Mikrometer

c Hydrometer

d Silinder gauge.

19 Pembakaran didalam silinder akan dikatakan baik apabila :

a Kadar CO dan CO2 dalam gas buang tinggi

b Kadar CO2 tinggi dan kadar CO rendah.

c Kadar CO dan CO2 dalam gas buang rendah

d Kadar CO dan O2 dalam gas buang tinggi.

20 Untuk mengendalikan lingkungan dari pencemaran, gas buang kendaraan harus :

a Mengandung CO2 rendah dan CO tinggi

b Mengandung CO2 tinggi dan CO rendah

c Mengandung O2 tinggi dan HC rendah

d Mengandung HC dan CO2 rendah

21 Unsur kimia dalam gas buang yang paling beracun / berbahaya adalah :

a Unsur CO2

b Unsur CO

c Unsur CO2 dan O2

d Unsur O2 dan HC

22 Untuk menjaga keselamatan kerja lakukanlah hal hal tersebut dibawah ini kecuali:

a Keselamatan buat pribadi yang bekerja


b Keselamatan buat kendaraan yang kita kerjakan.

c Keselamatan buat lingkungan kerja kita.

d Tidak harus memasang Cover Fender .

23 Mempergunakan alat - alat sesuai dengan fungsinya adalah merupakan :

a Perintah atasan

b Menjaga alat dan benda kerja dari kerusakan.

c Menjaga keselataman tempat kerja

d Menjaga alat supaya tidak hilang.

24 Makin tinggi oktan bahan bakar bensin pada kendaraan maka :

a Saat pengapian makin dimajukan

b Saat pengapian makin dimundurkan

c Saat pengapian tidak perlu dirubah.

d Saat pengapian tidak ada pengaruhnya.

Bila baut penyetel Idle Mixture Adjusting Screw Karburator bila diputar arah kedalam
25 maka :

a Jumlah udara lebih banyak dibanding bensin pada putaran tinggi

b Jumlah udara lebih banyak dibanding bensin pada putaran rendah

c Jumlah bensin lebih banyak dibanding udara pada putaran tinggi

d Jumlah bensin lebih banyak dibanding udara pada putaran rendah

26 Makin tinggi oktan bahan bakar mobil artinya :

a Bahan bakar tersebut makin tidak mudah terbakar

b Bahan bakar tersebut makin mudah terbakar.


c Bahan bakar tersebut dominan terjadi detonasi pada mesin

d Bahan bakar tersebut jelek untuk pembakaran

27 Apabila terjadi panas yang berlebihan pada coil kendaraan akibatnya :

a Arus tegangan tinggi pada busi makin baik.

b Arus tegangan tinggi pada busi makin menurun

c Arus tegangan acuu menjadi tidak stabil

d Arus tegangan accu menjadi rendah.

28 Makin rapat setelan platina artinya :

a Makin besar sudut Dwellnya

b Makin kecil sudut Dwellnya

c Makin stabil sudut Dwellnya

d Makin lama pengapiannya

29 Untuk mengatur sudut Dwell sesuai standart, yang perlu dirubah adalah :

a Timing pengapian, menggunakan timing light.

b Kerenggangan keempat businya.

c Kerenggangan platina

d Kerenggangan Busi dan platina

30 Pembakaran didalam silinder akan menjadi sempurna, kecuali :

a Persediaan Bahan Bakar cukup

b Timing pengapiannya tepat.

c Perbandingan bahan bakar dengan udara sesuai

d Saringan udara sudah dibersihkan


Pembahasan Soal Ujian SMK Teknik Kendaraan Ringan | Prediksi Soal Ujian Nasional SMK Teknik Kendaraan
Ringan 2014 | Soal UN Teknik Kendaraan Ringan SMK.

Contoh:
1. Pada tutup radiator terdapat tulisan 0,9, artinya adalah...
a. tekanan kerja sistem pendingin tersebut 0,9 bar
b. tekanan maksimal tutup radiator tersebut 0,9 bar
c. tekanan kerja sistem pendingin tersebut 1,9 bar
d. tekanan maksimal tutup radiator tersebut 0,9 psi
e. tekanan kerja dari sistem pendingin tesebut 1,9 psi

Jawaban: B

2. Berikut ini adalah penyebab cairan pendingin pada sistem pendingin selalu berkurang, yaitu...
a. katup vakum pada tutup radiator macet
b. katup tekan pada tutup radiator macet
c. pipa-pipa radiator tersumbat
d. tali kipas slip terhadap pulley
e. bantalan pompa air aus

Jawaban: B

3. Berikut ini adalah komponen-komponen sistem percepatan pada karburator, kecuali...


a. discharge weight
b. acceleration pump
c. power valve
d. inlet steel ball
e. outlet steel ball

Jawaban: C
Engine 1KZ-fe 2500 cc, 4 cylinder in line, toyota . recondition

 Fuel tank capacitas 5-10 litre


 Battery 12V/ 70 Ah
 Frame pipe hollow 4x6 cm and 4x4

Hidroulic Brake System dan Clutch , Simulator


1. Original part of a typical small passenger vehicle. For engine KF 50/40
2. With simulation sectioned
3. Disc and drum, master cylinder, wheel cylinder, brake pad.dan boster rem
4. Rangka besi 4x4 cm, Dimensi 60 x 120 cm.
5. Beroperasi normal
6. Caster Wheel nylon4"

Gasoline Engine Trainer VVTI. Live 1300 cc with A/T

1. Engine K3D/ 1SZ 1300 cc, 4 cylinder in line,


2. New cooling system, ( fan belt, fan, radiator, hose upper and lower, reservoir ) radiator guard
ram, Air filter.
3. Ignition system, ( ignition coil, high voltage cable, spark plug. Ignition switch ), Reduction
Starter system.
4. Combination meter original for automobile, ( speed, themperature gauge, fuel gauge,
indicator battery, indicator oil, contras lamp)
5. Combination meter with plexy glass 5 mm,
6. Diagnosis box for scanner OBD 2
7. Automatic transmission di lengkapi stick transmission.
8. Fuel tank capacity 5-10 litre
9. Battery 12V/ 45 Ah
10. Frame pipe hollow 4x4cm
11. Caster Wheel nylon 4”
Diesel Engine Trainer Live 2500 cc
1. Engine 4A J 2500 cc, 4 cylinder in line,
2. New cooling system, ( fan belt, fan, radiator, hose upper and lower, reservoir ) radiator guard
ram, Ignition switch,Reduction Starter system
3. Combination meter original for automobile, ( Rpm, speed, themperature gauge, fuel gauge,
indicator battery, indicator oil, contras lamp)
4. Combination meter with plexy glass 5 mm,
5. Fly wheel guard.
6. Fuel tank capacitas 5-10 litre
7. Battery 12V/ 60 Ah
8. Frame pipe hollow 4x4 cm
9. CasterWheel nylon 2 lock and 2 free

1.900.000 3.946,000
Balancing Altech Digital

Balancing Altech Digital Rp 14.500.000

Camber Caster Kingpin Rp 4.000.000,

Belt Tension Gauge1.000.000


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : ………........................


Kelas/Semester : XII /V
Alokasi Waktu : 15 X 45 Menit
Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
: Teknik Kendaraan Ringan (
: Memperbaiki sistem kemudi.
: Mengindetifikasi berbagai jenis sytem kemudi.

Indikator Pencapaian Kompetensi* :


 Fungsi system kemudi dijelaskan sesuai buku informasi.
 Jenis, konstruksi dan karakteristik sistem kemudi dijelaskan sesuai buku informasi
 Kondisi sistem/ komponen kemudi ditentukan dengan membandingkan kondisi komponen yang
sebenar-nya (standar) pada spesifikasi pabrik untuk batasan/ toleransi sesuai perundang-undangan
kelaikan kendaraan.

I. Tujuan Pembelajaran
 Setelah proses belajar mengajar, Siswa dapat mengindetifikasi berbagai jenis sytem kemudi

II. Tujuan Pembelajaran


Kognitif
 Siswa dapat memahami Fungsi system kemudi.
 Siswa dapat memahami Jenis, konstruksi dan karakteristik sistem kemudi
 Siswa dapat memahami Kondisi sistem/ komponen kemudi ditentukan dengan membandingkan
kondisi komponen yang sebenar-nya (standar) pada spesifikasi pabrik untuk batasan/ toleransi sesuai
perundang-undangan kelaikan kendaraan.
Afektif
 Siswa dapat mengenal Fungsi system kemudi.
 Siswa dapat mengenal Jenis, konstruksi dan karakteristik sistem kemudi
 Siswa dapat mengenal Kondisi sistem/ komponen kemudi ditentukan dengan membandingkan kondisi
komponen yang sebenar-nya (standar) pada spesifikasi pabrik untuk batasan/ toleransi sesuai
perundang-undangan kelaikan kendaraan.
Psikomotor
 Siswa dapat menjelaskan Fungsi system kemudi.
 Siswa dapat menjelaskan Jenis, konstruksi dan karakteristik sistem kemudi
 Siswa dapat menjelaskan Kondisi sistem/ komponen kemudi ditentukan dengan membandingkan
kondisi komponen yang sebenar-nya (standar) pada spesifikasi pabrik untuk batasan/ toleransi sesuai
perundang-undangan kelaikan kendaraan.
III. Materi Pokok
 Jenis dan konstruksi sistem kemudi kendaraan

IV. Metode Pembelajaran


 Diskusi, penugasan,kerja kelompok dan Praktek.

V. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Pra KBM
 Memberikan salam.
 Memimpin doa.
 Melakukan apersepsi
 Menyampaikan materi

Kegiatan Inti
KBM Inti Kognitif
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mendeskripsikan prinsip kerja sistem kemudi mekanik dan power steering melalui penggalian
infomasi pada buku manual.
 Mendeskripsikan berbagai jenis konstruksi sistem kemudi mekaniak dan komponen-komponennya
melalui penggalian informasi buku manual dan observasi benda kerja.
 Mendeskripsikan konstruksi sistem kemudi power steering dan komponennya melalui penggalian
informasi pada buku manual dan observasi benda kerja.
 Mendeskripsikan jenis dan kegunaan minyak pelumas pada sistem kemudi dengan menggali informasi.
 Mendeskripsikan teknik melepas komponen steering dengan mengikuti service manual. Melepas
komponen steering mengikuti langkah pada service manual.

KBM Inti Psikomotor


Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Mendiskusikan berbagai jenis sytem kemudi.
 Siswa melaksanakan praktek Jenis dan konstruksi sistem kemudi kendaraan
 Tugas-tugas.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Kegiatan Akhir KBM
 Mendiskusikan materi.
 Menyimpulkan/rangkuman pembelajaran.
 Menyampaikan topik materi yang akan datang.
 Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

VI. Alat dan Sumber Belajar


 Modul Sistem steering
 Buku manual
 Steering Mekanik :
- rack & pinion
- Circulating ball
- Warm & Roll
 Power steering

VII. Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Penilaian Penilaian
 Fungsi system kemudi Tes Tertulis observasi Jelaskan fungsi system
dijelaskan sesuai buku kemudi dijelaskan sesuai
informasi. buku informasi.
 Jenis, konstruksi dan  Sebutkan Jenis, konstruksi
karakteristik sistem kemudi dan karakteristik sistem
dijelaskan sesuai buku kemudi dijelaskan sesuai
informasi buku informasi
 Kondisi sistem/ komponen  Jelaskan kondisi sistem/
kemudi ditentukan dengan komponen kemudi
membandingkan kondisi ditentukan dengan
komponen yang sebenar- membandingkan kondisi
nya (standar) pada komponen yang sebenar-
spesifikasi pabrik untuk nya (standar) pada
batasan/ toleransi sesuai spesifikasi pabrik untuk
perundang-undangan batasan/ toleransi sesuai
kelaikan kendaraan. perundang-undangan
kelaikan kendaraan.

Mengetahui, ….…..,………………… 20 …….


Kepala SMK …………… Guru Mata Pelajaran

(__________________________) (_______________________)
NIP/NIK : NIP/NIK :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : ………........................


Kelas/Semester : XII /1
Alokasi Waktu : 15 X 45 Menit
Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
: 1. Teknik Kendaraan Ringan (020)
: 1.3. Memperbaiki sistem kemudi.
: 13.2 Memeriksa kondisi system/komponen kemudi.

Indikator Pencapaian Kompetensi* :


 Komponen-komponen sistem kemudi yang diperiksa dijelaskan sesuai jadwal perawatan berkala pada
service manual
 Pemeriksaan laras imbang roda dilakukan sesuai service manual
 Pemeliharaan/servis system kemudi dan komponennya sistem pengope-rasian dilaksanakan tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya.
 Semua prosedur pemeliha-raan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan toleransi terhadap
pabrik.

I. Tujuan Pembelajaran
 Setelah proses belajar mengajar, Siswa dapat memeriksa kondisi system/komponen kemudi

II. Tujuan Pembelajaran


Kognitif
 Siswa dapat memahami Komponen-komponen sistem kemudi yang diperiksa dijelaskan sesuai jadwal
perawatan berkala pada service manual
 Siswa dapat memahami Pemeriksaan laras imbang roda dilakukan sesuai service manual
 Siswa dapat memahami Pemeliharaan/servis system kemudi dan komponennya sistem pengope-rasian
dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya.
 Siswa dapat memahami Semua prosedur pemeliha-raan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi
dan toleransi terhadap pabrik.
Afektif
 Siswa dapat mengenal Komponen-komponen sistem kemudi yang diperiksa dijelaskan sesuai jadwal
perawatan berkala pada service manual
 Siswa dapat mengenal Pemeriksaan laras imbang roda dilakukan sesuai service manual
 Siswa dapat mengenal Pemeliharaan/servis system kemudi dan komponennya sistem pengope-rasian
dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya.
 Siswa dapat mengenal Semua prosedur pemeliha-raan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan
toleransi terhadap pabrik.
Psikomotor
 Siswa dapat menjelaskan Komponen-komponen sistem kemudi yang diperiksa dijelaskan sesuai
jadwal perawatan berkala pada service manual
 Siswa dapat menjelaskan Pemeriksaan laras imbang roda dilakukan sesuai service manual
 Siswa dapat menjelaskan Pemeliharaan/servis system kemudi dan komponennya sistem pengope-
rasian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/sistem lainnya.
 Siswa dapat menjelaskan Semua prosedur pemeliha-raan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi
dan toleransi terhadap pabrik.

III. Materi Pokok


 System kemudi kendaraan

IV. Metode Pembelajaran


 Ceramah, demonstrasi.

V. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Pra KBM
 Memberikan salam.
 Memimpin doa.
 Melakukan apersepsi.
 Menyampaikan materi.

Kegiatan Inti
KBM Inti Kognitif
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mendeskripsikan item-item pemeriksaan komponen sistem kemudi mekanik dan power steering
melalui penggalian infomasi pada buku manual.
 Mendeskripsikan pengaruh kedudukan roda pada sistem kemudi melalui penggalian
berbagai informasi

KBM Inti Psikomotor


Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Memeriksa minyak pelumas pada steering gear dan oil reservoir steering dan menambahkannya
mengikuti service manual
 Memeriksa ketegangan tali kipas steering pump power steering.
 Melakukan pemeriksaan terhadap kolom kemudi dan poros utama sesuai SOP
 Melakukan pemeriksaan terhadap bantalan utama sesuai SOPMelakukan pemeriksan keausan roda gigi
sistem kemudi dengan cara membandingkan dengan spesifikasi.
 Melakukan pemeriksaan terhadap sambungan fleksibel sesuai SOP.
 Memeriksa dan menyetel Toe In, Toe Out dan Kinpin Inclination dengan mengikuti service
manual
 Tugas-tugas.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Kegiatan Akhir KBM
 Mendiskusikan materi. Menyimpulkan/rangkuman pembelajaran.
 Menyampaikan topik materi yang akan datang.
 Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

VI. Alat dan Sumber Belajar


 Modul Sistem steering
 Buku manual
 Steering Mekanik :
- rack & pinion
- Circulating ball
- Warm & Roll
 Power steering

VII. Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Penilaian Penilaian
 Komponen-komponen sistem Tes Tertulis observasi Jelaskan komponen-
kemudi yang diperiksa komponen sistem kemudi
dijelaskan sesuai jadwal yang diperiksa dijelaskan
perawatan berkala pada sesuai jadwal perawatan
service manual berkala pada service
 Pemeriksaan laras imbang manual
roda dilakukan sesuai  Jelaskan pemeriksaan laras
service manual imbang roda dilakukan
 Pemeliharaan/servis system sesuai service manual
kemudi dan komponennya  Jelaskan pemeliharaan/servis
sistem pengope-rasian system kemudi dan
dilaksanakan tanpa komponennya sistem
menyebabkan kerusakan pengope-rasian
terhadap komponen/sistem dilaksanakan tanpa
lainnya. menyebabkan kerusakan
 Semua prosedur pemeliha- terhadap komponen/sistem
raan/servis dilaksanakan lainnya.
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Penilaian Penilaian
berdasarkan spesifikasi dan  Jelaskan Semua prosedur
toleransi terhadap pabrik. pemeliha-raan/servis
dilaksanakan berdasarkan
spesifikasi dan toleransi
terhadap pabrik.

Mengetahui, ….…..,………………… 20 …….


Kepala SMK …………… Guru Mata Pelajaran

(__________________________) (_______________________)
NIP/NIK : NIP/NIK :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : ………........................


Kelas/Semester : XII /V
Alokasi Waktu : 15 X 45 Menit
Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
: 1. Teknik Kendaraan Ringan (020)
: 1.3. Memperbaiki sistem kemudi.
: 1.3.3 Memperbaiki berbagai jenis system kemudi.

Indikator Pencapaian Kompetensi* :


 Jenis gangguan dan penyebab sistem kemudi mekanik dan power steering dijelaskan sesuai buku
informasi
 Teknik melepas komponen kemudi dijelaskan sesuai service manual
 Penggantian komponen kemudi dijelaskan berdasakan hasil pemeriksaan
 Penggantian komponen sistem kemudi dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen/sistem lainnya.
 Semua prosedur perbaikan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik.

I. Tujuan Pembelajaran
 Setelah proses belajar mengajar, Siswa dapat memperbaiki berbagai jenis system kemudi.

II. Tujuan Pembelajaran


Kognitif
 Siswa dapat memahami gangguan sistem kemudi kendaraan
 Siswa dapat memahami perbaikan sistem kemudi.
Afektif
 Siswa dapat mengenal gangguan sistem kemudi kendaraan
 Siswa dapat mengenal perbaikan sistem kemudi.
Psikomotor
 Siswa dapat menjelaskan gangguan sistem kemudi kendaraan
 Siswa dapat menjelaskan perbaikan sistem kemudi.

III. Materi Pokok


 Gangguan sistem kemudi kendaraan
 Perbaikan sistem kemudi
IV. Metode Pembelajaran
 Ceramah, demonstrasi.

V. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Pra KBM
 Memberikan salam.
 Memimpin doa.
 Melakukan apersepsi.
 Menyampaikan materi
Kegiatan Inti
KBM Inti Kognitif
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mendeskripsikan gangguan dan penyebab pada sistem kemudi mekanik dan power steering melalui
penggalian infomasi pada buku manual.
 Mendeskripsikan teknik pelepasan komponen sistem kemudi dengan mempelajari service manual.

KBM Inti Psikomotor


Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Menentukan kondisi komponen steering melalui pemeriksaan visual dan pengukuran.
 Melakukan penggantian terhadap komponen (gear box, ball joint, Tie rod dan sambungan flexible)
kemudi berdasarkan hasil pemeriksaan.
 Menyetel tie rod sesuai spesifikasi pada service manual
 Menguji kerja sistem kemudi pada kendaraan sesuai prosedur.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

Kegiatan Akhir KBM


 Mendiskusikan materi.
 Menyimpulkan/rangkuman pembelajaran.
 Menyampaikan topik materi yang akan datang
 Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

VI. Alat dan Sumber Belajar


 Modul Sistem steering
 Buku manual
 Steering Mekanik :
- rack & pinion
- Circulating ball
- Warm & Roll
 Power steering

VII. Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Penilaian Penilaian
 Jenis gangguan dan penyebab Tes Tertulis observasi Jelaskan Jenis gangguan dan
sistem kemudi mekanik dan penyebab sistem kemudi
power steering dijelaskan mekanik dan power
sesuai buku informasi steering
 Teknik melepas komponen  Jelaskan teknik melepas
kemudi dijelaskan sesuai komponen kemudi
service manual dijelaskan sesuai service
 Penggantian komponen manual
kemudi dijelaskan  Jelaskan penggantian
berdasakan hasil komponen kemudi
pemeriksaan dijelaskan berdasakan hasil
 Penggantian komponen pemeriksaan
sistem kemudi dilaksanakan  Jelaskan Penggantian
tanpa menyebabkan komponen sistem kemudi
kerusakan terhadap dilaksanakan tanpa
komponen/sistem lainnya. menyebabkan kerusakan
 Semua prosedur perbaikan terhadap komponen/sistem
dilaksanakan berdasarkan lainnya.
spesifikasi dan toleransi  Jelaskan semua prosedur
pabrik. perbaikan dilaksanakan
berdasarkan spesifikasi dan
toleransi pabrik.

Mengetahui, ….…..,………………… 20 …….


Kepala SMK …………… Guru Mata Pelajaran

(__________________________) (_______________________)
NIP/NIK : NIP/NIK :
BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Kompresor Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara
dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan,
udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara
lingkungan (1 atm). Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat baik
secara langsung atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara mampat yang digunakan
untuk mengisi ban mobil atau sepeda motor, udara mampat untuk membersihkan bagian-
bagian mesin yang kotor di bengkel- bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-
hari. Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara
mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin
pendingin dan lainnya. Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban
sepeda atau mobil, prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak
pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan
atmosfer sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat
dari kulit lentur, dapat mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah
udara masuk pompa kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga
volumenya menjadi kecil. 8

2.2 Klasifikasi Kompresor Prinsip kerja kompresor dan pompa adalah sama, kedua mesin
tersebut menggunakan energi luar kemudian diubah menjadi energi fluida. Pada pompa, di
nosel ke luarnya energi kecepatan diubah menjadi energi tekanan, begitu juga kompresor
pada katup ke luar udara mampat mempunyai energi tekanan yang besar. Hukum-hukum
yang berlaku pada pompa dapat diaplikasikan pada kompresor. Berbeda dengan pompa
yang klasifikasinya berdasarkan pola aliran, klasifikasi kompresor biasanya berdasarkan
tekanannya atau cara pemampatannya. Klasifikasi dari kompresor secara umum
penjelasannya sebagai berikut. Kompresor berdasarkan cara pemampatannya dibedakan
menjadi dua, yaitu jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis turbo menggunakan gaya
sentrifugal yang diakibatkan oleh putaran impeler sehingga udara mengalami kenaikan
energi yang akan diubah menjadi energi tekanan. Sedangkan jenis perpindahan, dengan
memperkecil volume udara yang dihisap ke dalam silinder atau stator dengan torak atau
sudu. Kompresor yang diklasifikasikan berdasarkan tekanannya adalah kompresor untuk
pemampat (tekanan tinggi), blower untuk peniup (tekanan sedang) dan fan untuk kipas
(tekanan rendah). Pada gambar di bawah terlihat, kompresor jenis turbo (dynamic)
berdasarkan pola alirannya dibagi menjadi tiga, yaitu ejector, radial, dan aksial. Kompresor
jenis ini hampir semuanya dapat beroperasi pada tekanan dari yang rendah sampai tinggi.
Kompresor turbo dapat dibuat banyak tingkat untuk menaikkan tekanan dengan kapasitas
besar. 9 10 Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model, tergantung pada volume
dan tekanan yang dihasilkan. Istilah kompresor banyak dipakai pada tekanan yang tinggi,
blower untuk tekanan menengah dan fan untuk tekanan rendah. Ditinjau dari cara
pemampatan (kompresi) udara, kompresor dibagi menjadi 2 jenis, yaitu jenis perpindahan
dan jenis turbo. Jenis perpindahan adalah kompresor yang menaikkan tekanan dengan
memperkecil atau memampatkan volume gas yang dihisap ke dalam silinder atau stator
oleh torak, sedangkan jenis turbo menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat (lift) yang ditimbulkan
oleh sudu. Klasifikasi Kompresor yaitu menjelaskan, klasifikasi kompresor untuk
menentukan kompresor yang akan digunakan. Tabel 2.1. Klasifikasi Kompresor Tipe
Kompresor Kompresor Piston Balas Kompresor Piston Kompresor Diaphragma Kompresor
Gerak Putar Piston Kompresor Geser Kompresor Poros Sekrup Kompresor Roots Kompresor
Alir Kompresor Alir Radial Kompresor Alir Aksial Sularso Haruo Tahara, 2004 Klasifikasi
Kompresor secara umum adalah : 1. Klasifikasi berdasar jumlah tingkat kompresi,
kompresor terdiri atas : kompresor satu tingkat, dua tingkat, .... , banyak tingkat. 2.
Klasifikasi berdasarkan langkah kerja, kompresor terdiri atas : 11 kompresor kerja tunggal/
single acting dan kerja ganda. 3. Klasifikasi berdasarkan susunan silinder “khusus
kompresor torak”, kompresor terdiri atas : mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V, bentuk W,
bentuk bintang dan lawan imbang/ balance opposed. 4. Klasifikasi berdasarkan cara
pendinginan, kompresor terdiri atas : kompresor pendinginan air dan pendinginan udara).
5. Klasifikasi berdasarkan penempatannya, kompresor terdiri atas : kompresor permanen/
stationer dan kompresor yang dapat dipindah. Gambar 2.2. Klasifikasi kompresor udara 12
2.3 Cara Kerja Kompresor Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini, kompresor torak
atau kompresor bolak-balik pada dasarnya dibuat sedemikian rupa hingga gerakan putar
dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik. Gerakan ini diperoleh dengan
menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik
pada torak. 1. Hisap Bila proses engkol berputar dalam arah panah, torak bergerak ke
bawah oleh tarikan engkol. Maka terjadilah tekanan negatif (di bawah tekanan atmosfer) di
dalam silinder, dan katup isap terbuka oleh perbedaan tekanan, sehingga udara terhisap. a.
Piston bergerak dari TDC ke BDC. b. Intake valve membuka & exhaust valve menutup. c.
Udara luar terisap (karena didalam ruang bakar kevakumannya lebih tinggi), seperti
gambar 2.3. Kompresor Langkah Isap yang menjelaskan tentang langkah isap pada
kompresor torak satu tingkat. Gambar 2.3. Kompresor Langkah Isap 13 2. Efisiensi
Volumetrik Efisiensi volumetrik adalah persentase pemasukan udara yang diisap terhadap
volume ruang kompresi yang tersedia. a. Kompresi Bila torak bergerak dari titik mati bawah
ketitik mati atas, katup isap tertutup dan udara di dalam silinder dimampatkan. b. Piston
bergerak dari BDC ke TDC. c. Kedua katup menutup. d. Udara dikompresikan dan
menyebabkan suhu dan tekanan naik (akibat dari ruangnya dipersempit), gambar dibawah
ini menjelaskan tentang langkah kompresi pada kompresor torak satu tingkat. Gambar 2.4.
Kompresor Langkah Kompresi 3. Power Stroke a. Gas sisa pembakaran mengembang
(ekspansi karena panas, yang menyebabkan gaya dorong). b. Kedua katup menutup. c.
Piston terdorong turun ke BDC. 14 4. Keluar atau Buang Bila torak bergerak keatas,
tekanan didalam silinder akan naik, maka katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara
atau gas, dan udara atau gas akan keluar. a. Piston bergerak dari BDC ke TDC. b. Exhaust
valve membuka. c. Sisa pembakaran terbuang (melalui exhaust valve & exhaust manifold),
seperti gambar kompresor Langkah Keluar yang menjelaskan tentang langkah isap pada
kompresor torak satu tingkat. Gambar 2.5. Kompresor Langkah Keluar 2.4 Kontruksi
Kompresor Torak 2.4.1 Silinder dan Kepala Silinder Gambar berikut memberikan potongan
kompresor torak kerja tunggal dengan pendinginan udara. Silinder mempunyai bentuk
silinder dan merupakan bejana kedap udara dimana torak bergerak bolak- balik untuk
menghisap dan memampatkan udara. Silinder harus cukup kuat 15 untuk menahan
tekanan yang ada. Untuk tekanan yang kurang dari 50 kgf/ cm 2 ( 4.9 Mpa ) umumnya
dipakai besi cor sebagai bahan silinder. Permukaan dalam silinder harus disuperfinis sebab
licin torak akan meluncur pada permukaan ini. Untuk memancarkan panas yang timbul dari
proses kompresi, dinding luar silinder diberi sirip- sirip. Gunanya adalah untuk memperluas
permukaan yang memancarkan panas pada kompresor dengan pendinginan udara. Gambar
2.6. Silinder dan Kepala Silinder Tutup silinder terbagi atas 2 ruangan, satu sebagai sisip
isap dan sebagai sisip keluar. Pada kompresor kerja ganda terdapat tutup atas silinder dan
tutup bawah silinder, seperti gambar Silinder dan Kepala Silinder sebagai mana pada
silinder, tutup silinder harus kuat, maka terbuat dari besi cor dan dinding luarnya diberi
sirip-sirip pemancar panas/ selubung air pendingin. 16 2.4.2 Torak dan Cincin Torak Torak
harus cukup tebal untuk menahan tekanan dan terbuat dari bahan yang cukup kuat. Untuk
mengurangi gaya inersia dan getaran yang mungkin ditimbulkan oleh getaran bolak- balik,
harus dirancang seringan mungkin. Gambar 2.7. Torak dari Kompresor Bebas Minyak
Seperti pada gambar Torak dari Kompresor Bebas Minyak, cincin torak dipasang pada alur-
alur dikeliling torak dan berfungsi mencegah kebocoran antara permukaan torak dan
silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung pada perbedaan tekanan antara sisi atas
dan sisi bawah torak. Tetapi biasanya pemakaian 2 sampai 4 buah cincin dapat dipandang
cukup untuk kompesor dengan tekanan kurang dari 10 kgf/cm 2 . dalam hal kompresor
kerja tunggal dengan silinder tegak, juga diperlukan cincin penyapu minyak yang dipasang
pada alur paling bawah dari alur cincin yang lain. Cincin ini tidak dimaksud untuk mencegah
kebocoran udara dan melulu untuk menyeka minyak yang terpercik pada dinding dalam
silinder. 17 2.4.3 Alat Pengatur Kapasitas Kompresor harus dilengkapi dengan alat yang
dapat mengatur laju volume udara yang diisap sesuai denga laju aliran keluar yang
dibutuhkan yang disebut pembebas beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan
menurut azas kerjanya yaitu pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup,
pembebas beban trolel isap dan pembebas beban dengan pemutus otomatik. Untuk
mengurangi beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat berjalan
lancar, maka pembebas beban dapat dioperasikan secara otomatik atau manual. Pembebas
beban jenis ini disebut pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja dan pemakaian
berbagai jenis pembebas beban adalah sebagai berikut : 1. Pembebas Beban Katup Isap
Jenis ini sering dipakai pada kompresor berukuran kecil/sedang. Jika kompresor bekerja
maka udara akan mengisi tangki udara sehingga tekanannya akan naik sedikit demi sedikit.
Tekanan ini disalurkan kebagian bawah katup pilot dari pembebas beban. Namun jika
tekanan didalam tanki udara naik maka katup isap akan didorong sampai terbuka. Jika
tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya
dari tekanan tanki udara. Maka katup pilot akan jatuh, lalu udara tertutup dan tekanan
dalam pipa pembebas beban akan sama dengan tekanan atmosfer. 18 2. Pembebas Beban
dengan Pemutus Otomatis Jenis ini dipakai untuk kompresor yang relative kecil, kurang dari
7.5 KW. Disini dipakai tombol tekanan ( pressure switch) yang dipasang ditangki udara.
Motor penggerak akan dihentikan oleh tombol ini secara otomatis bila tekanan udara dalam
tanki udara melebihi batas tertentu. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada
kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil agak sukar dibuat.
2.4.4 Pelumasan Bagian- bagian kompresor yang memerlukan pelumas adalah bagian-
bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal- metal bantalan
batang penggerak. Gambar 2.8. Pelumasan Percik 18 2. Pembebas Beban dengan Pemutus
Otomatis Jenis ini dipakai untuk kompresor yang relative kecil, kurang dari 7.5 KW. Disini
dipakai tombol tekanan ( pressure switch) yang dipasang ditangki udara. Motor penggerak
akan dihentikan oleh tombol ini secara otomatis bila tekanan udara dalam tanki udara
melebihi batas tertentu. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada kompresor kecil
sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil agak sukar dibuat. 2.4.4
Pelumasan Bagian- bagian kompresor yang memerlukan pelumas adalah bagian- bagian
yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal- metal bantalan batang
penggerak. Gambar 2.8. Pelumasan Percik 18 2. Pembebas Beban dengan Pemutus
Otomatis Jenis ini dipakai untuk kompresor yang relative kecil, kurang dari 7.5 KW. Disini
dipakai tombol tekanan ( pressure switch) yang dipasang ditangki udara. Motor penggerak
akan dihentikan oleh tombol ini secara otomatis bila tekanan udara dalam tanki udara
melebihi batas tertentu. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada kompresor kecil
sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil agak sukar dibuat. 2.4.4
Pelumasan Bagian- bagian kompresor yang memerlukan pelumas adalah bagian- bagian
yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal- metal bantalan batang
penggerak. Gambar 2.8. Pelumasan Percik 19 Tujuannya dari gambar Pelumasan Percik
adalah untuk mengecek keausan, merapatkan cincin torak dan packing, mendinginkan
bagian- bagian yang saling bergeser dan mencegah pengkaratan. Untuk kompresor kerja
tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara
bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis roda gigi.
Pelumasan percik menggunakan tuas percikan minyak yang dipasang pada ujung besar
batang penggerak. Metode pelumasan paksa menggunakan pompa roda gigi yang dipasang
pada ujung poros engkol. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan pelumas
dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah. 2.4.5 Peralatan
Pembantu 2.4.5.1 Saringan Udara Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak
debu maka silinder dan cincin torak akan cepat aus. Gambar 2.9. Saringan Udara 19
Tujuannya dari gambar Pelumasan Percik adalah untuk mengecek keausan, merapatkan
cincin torak dan packing, mendinginkan bagian- bagian yang saling bergeser dan
mencegah pengkaratan. Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan
dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara pelumasan percik
atau dengan pompa pelumas jenis roda gigi. Pelumasan percik menggunakan tuas percikan
minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak. Metode pelumasan paksa
menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Kompresor
berukuran sedang dan besar menggunakan pelumas dalam yang dilakukan dengan pompa
minyak jenis plunyer secara terpisah. 2.4.5 Peralatan Pembantu 2.4.5.1 Saringan Udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak
akan cepat aus. Gambar 2.9. Saringan Udara 19 Tujuannya dari gambar Pelumasan Percik
adalah untuk mengecek keausan, merapatkan cincin torak dan packing, mendinginkan
bagian- bagian yang saling bergeser dan mencegah pengkaratan. Untuk kompresor kerja
tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara
bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis roda gigi.
Pelumasan percik menggunakan tuas percikan minyak yang dipasang pada ujung besar
batang penggerak. Metode pelumasan paksa menggunakan pompa roda gigi yang dipasang
pada ujung poros engkol. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan pelumas
dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah. 2.4.5 Peralatan
Pembantu 2.4.5.1 Saringan Udara Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak
debu maka silinder dan cincin torak akan cepat aus. Gambar 2.9. Saringan Udara 20
Saringan yang banyak dipakai biasanya terdiri dari tabung-tabung penyaring yang
berdiameter 10 mm dan panjang 10 mm. Dengan demikian jika ada debu yang terbawa
akan melekat pada saringan sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih, seperti
pada gambar Saringan Udara yang menjelaskan tentang air filter. 2.4.5.2 Katup Pengaman
dan Receiver Dryer Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat
kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara keluar jika tekanan melebihi
1.2 kali tekanan normal maksimum kompresor, seperti gambar dibawah ini yang
menjelaskan tentang penampang katup pengaman. Receiver digunakan untuk mengurangi
getaran yang terjai pada kompresor, agar saat pembacaan di gauge lebih valid. Gambar
2.10. Receiver Driyer 2.4.5.3 Tangki Udara Alat ini dipakai untuk menyimpan udara tekan
agar apabila ada kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani
dengan baik dan juga udara yang disimpan dalam tangki udara akan 21 mengalami
pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul didasar
tangki. Gambar 2.11. Tangki Kompresor 2.5 Teori Kompresi 2.5.1 Hubungan Antara
Tekanan dan volume Jika selama gas, temperatur gas dijaga tetap (tidak bertambah panas)
maka pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi dua kali lipat.
Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut ”jika gas dikompresikan (atau
diekspansikan) pada temperatur tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan
volumenya”. Peryataan ini disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut
: jika suatu gas mempunyai volume V1 dan tekanan P1 dan dimampatkan ( atau
diekspansikan ) pada temperatur tetap hingga volumenya menjadi V2, maka tekanan akan
menjadi P2 dimana :1P1V1 = P2V2 = tetap ..................1 1 Sularso, Haruo Tahara, Pompa
dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, hal. 181 21 mengalami
pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul didasar
tangki. Gambar 2.11. Tangki Kompresor 2.5 Teori Kompresi 2.5.1 Hubungan Antara
Tekanan dan volume Jika selama gas, temperatur gas dijaga tetap (tidak bertambah panas)
maka pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi dua kali lipat.
Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut ”jika gas dikompresikan (atau
diekspansikan) pada temperatur tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan
volumenya”. Peryataan ini disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut
: jika suatu gas mempunyai volume V1 dan tekanan P1 dan dimampatkan ( atau
diekspansikan ) pada temperatur tetap hingga volumenya menjadi V2, maka tekanan akan
menjadi P2 dimana :1P1V1 = P2V2 = tetap ..................1 1 Sularso, Haruo Tahara, Pompa
dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, hal. 181 21 mengalami
pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul didasar
tangki. Gambar 2.11. Tangki Kompresor 2.5 Teori Kompresi 2.5.1 Hubungan Antara
Tekanan dan volume Jika selama gas, temperatur gas dijaga tetap (tidak bertambah panas)
maka pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi dua kali lipat.
Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut ”jika gas dikompresikan (atau
diekspansikan) pada temperatur tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan
volumenya”. Peryataan ini disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut
: jika suatu gas mempunyai volume V1 dan tekanan P1 dan dimampatkan ( atau
diekspansikan ) pada temperatur tetap hingga volumenya menjadi V2, maka tekanan akan
menjadi P2 dimana :1P1V1 = P2V2 = tetap ..................1 1 Sularso, Haruo Tahara, Pompa
dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, hal. 181 22 2.5.2 Hubungan
antara temperatur dan volume Seperti halnya pada zat cair. Gas akan mengembang jika
dipanaskan pada tekanan tetap. Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas memiliki
koefisien muai jauh lebih besar. Dari pengukuran koefisien muai berbagai gas diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : ” semua macam gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar
1oC pada tekanan tetap, akan mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari
volumenya pada 0oC. Sebaliknya apabila diturunkan temperaturnya sebesar 1oC akan
mengalami jumlah sama. 2.5.3 Persamaan keadaan Hukum Boyle dan hukum Charles dapat
digabungksn menjadi hukum Boyle-Charles yang dapat dinyatakan sebagai berikut : 2PV=
GRT ...................2 Di mana P : Tekanan Mutlak (kgf/m2 ) atau Pa. V : Volume (m3 ). G :
Berat gas (1,2 Kg) untuk udara. T : Temperatur mutlak (oK). R : Konstanta gas (287 J/ Kg
oK) untuk udara. 2.6 Kompresi Gas 2 Ibid hal. 181 23 2.6.1 Cara Kompresi Gambar 2.12.
Diagram T-S (aktual) Siklus Brayton Analisa termodinamika pada kompresor dimaksudkan
untuk menentukan kondisi udara masuk dan keluar kompresor. Pengambilan asumsi untuk
perhitungan termodinamika kompresor adalah didasarkan pada efisiensi politropis, yaitu
effisiensi isentropis dari sebuah tingkat kompresor dan turbin yang dibuat konstan untuk
setiap tingkat berikutnya. (Gambar 2.12. Diagram T-S aktual Siklus Brayton). 1. Kompresi
Isotermal Bila suatu gas dikompresikan, maka ini ada energi mekanik yang diberikan dari
luar pada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperature gas akan naik
jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi ini juga dengan pendinginan
untuk mengeluarkan panas yang terjadi, temperature dapat dijaga tetap. Kompresor secara
ini disebut kompresor Isotermal ( temperatur tetap ). 24 Hubungan antara P dan V untuk T
tetap dapat diperoleh dari persamaan : 3P1v1 = P2v2 = tetap ..................3 2. Kompresi
Adiabatik Kompresi yang berlangsung tanpa ada panas yang keluar/ masuk dari gas. Dalam
praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi didalam
silinder tidak pernah dapat sempurna pula, dimana k = 1,4 untuk udara. 4P . v k = tetap
..................4 3. Kompresi Politropik Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan
merupakan proses Isotermal, namun juga bukan proses adiabatik, namun proses yang
sesungguhnya ada diantara keduannya dan disebut Kompresi Politropik. Hubungan antara
P dan V pada politropik ini dapat dirumuskan sebagai : 5P . vn = tetap ..................5 Untuk
n disebut indek politropik dan harganya terletak antara 1 (proses isotermal) dan k (proses
adiabatik). Jadi 1<n
Pompa di Dunia Industri
Mempelajari pompa tanpa mengetahui alasannya adalah ibarat Anda berjalan kakimenyusuri hutantanpa
mengetahui ada apa di balik hutan tersebut. Bersusah payahmenyusuri jalannamun Anda bingung untuk apa
Anda melakukannya. Sangat dimungkinkanbagi Anda akan menyerah di tengah jalan. Atau kalaupun Anda
melanjutkan perjalanan,Anda tidak akan dapat menikmati perjalanan tersebut. Berbeda halnya jika
Andamengetahuiapa yang akan Anda dapatkan nanti di garis finish. Saya yakin Anda akan lebihbersemangat
dan menikmati apa yang Anda kerjakan jika Anda mengetahui gambaran indahtujuan
Anda.Bacaankeciliniakan memberi Anda gambaran nyata aplikasi-aplikasi pompa di duniaindustri. Dari
beberapatulisansayamengenai pompa,bagian ini sengaja saya jadikan bagianpertama, karena jelas bahwa
mengetahui tujuan untuk mempelajari pompa adalah hal yanglebih penting dari pembelajaran itu sendiri.
Tujuannya simpel: agar Anda tidak tersesat.Pompa adalah sebuah alat mekanis yang berfungsi untuk
memindahkan fluida berupa cair,gas, ataupun “lumpur”, dari satu tempat ke tempat yang lain. Pompa sudah
sangat begituluas digunakan di segala aspek kehidupan. Penggunaan yang paling sering kita jumpaiadalah
seperti pada sistem irigasi, sistem
supply
air, sistem
supply
bahan bakar minyak,sistem pengkondisian udara (
Air Conditioner
), sistem pengendalian banjir, dan lainsebagainya. Karena penggunaannya yang begitu luas, pompa menjadi
sebuah alat yangmemiliki banyak variasi. Mulai dari ukuran kecil hingga besar, dari kapasitas debit
kecilhingga besar, serta dari tekanan kerja yang rendah hingga tinggi.Beberapa pompa yang akan kita bahas
selanjutnya menjadi sedikit contoh dari jutaanaplikasi pompa di dunia industri. Kemungkinan sebagian besar
dari Anda belum pernahmengetahuinya sebelumnya, karena pompa-pompa berikut adalah pompa dengan
desainkhusus yang dipergunakan di kondisi sistem yang khusus pula. Berikut adalah pompa-pompatersebut:

Science is An Art!
2
OnnyApriyahanda.com
Electric Submersible Pump
(ESP): Pompa Pengeboran Minyak Bumi
Electric Submersible Pump (ESP) adalah sejenis pompa sentrifugal berpenggerak motorlistrik yang didesain
untuk mampu ditenggelamkan di dalam sumber fluida kerja. Tujuannyaadalah untuk dapat menghindari
terjadinya kavitasi pada pompa. Pompa dengan desainkhusus ini digunakan pada kondisi-kondisi yang
khusus pula. Seperti untuk mengangkat airdari sumber / mata air yang berada di dalam tanah, mengangkat
fluida berwujud
sludge
(lumpur), dan juga mengangkat minyak mentah pada proses pengeboran minyak bumi.
Ilustrasi Electric Submersible Pump Pada Proses Pengeboran Minyak Bumi
(
Sumber: Wikipedia.org
)
ESP digunakan pada proses pengangkatan minyak bumi dari perut bumi, dantermasukteknologi yang paling
canggih dan efisien hingga saat ini. Namun disisi lain teknologi ini jugatidaklahmurah. Karena selain desain
konstruksi pompa dan motor listrik yang khusus,diperlukan juga teknologi kabel listrik yang harus tahan
korosi, serta tahan terhadaptekanan dantemperatur tinggi.
Deskripsi Training Pump and Compressor

Pompa merupakan mesin fluida yag berfungsi untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat
yang lain, sedangkan kompresor merupakan peralatan mekanik yang berfungsi untuk menambah
energi ke fluida gas atau udara sehingga fluida tersebut dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat
lainnya secara berlanjut. Pompa dan Kompresor saling berhubungan satu sama lain dalam kinerja di
perusahaan atau pabrik. Perusahaan membutuhkan seorang yang kompeten untuk mengoperasikan,
merawat serta memperbaiki masalah – masalah yang terjadi dalam pompa dan kompresor sehingga
training ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan wawasan seseorang dalam mengoprasika,
merawat, instalasi dan memecahkan masalah yang timbul dalam kinerja di pabrik atau
perusahaan. Dengan demikian, perawatan yang tepat merupakan langkah untuk mengurangi biaya
operasional pabrik dan sistem produksi.

Tujuan Training Pump and Compressor

Training ini akan memberikan pengetahuan yang komprehensif mengenai seleksi , instalasi, operasi,
dan program pemeliharaan pompa dan kompresor

Materi Training Pump and Compressor

1. Dasar Teori Mekanika Fluida (Hidrolik)


o Sifat-sifat fisik fluida (inkompresibel) yang relevan.
o Statika fluida.
o Dasar aliran fluida (inkompresibel).
o Dasar dinamika fluida.
o Dasar proses energi pada fluida.
o Kebutuhan energi (head) pada instalasi.
o Prinsip pemindahan energi dan pompa (kapasitas, head, efisiensi).
o Kombinasi antara instalasi dan pompa.
2. Pemilihan Pompa Sentrifugal dan Instalasinya
o Spesifikasi pompa.
o Pump Perfomance Curve
o Pemilihan pompa (dengan dasar kapasitas, head dan efisiensi pompa).
o Sususan pompa seri dan parallel.
o Analisis pengisapan (kavitasi dan NPSH)
o Perhitungan dasar pompa dan sistem
o Sistem sealing pompa
o Element bantalan (Rolling bearing) pompa sentrifugal
3. Penggunaan dan Pemilihan Material pompa Sentrifugal
o Pompa air bersih
o Pompa air kotor
o Pompa Pemadam kebakaran
o Pompa di Industri Kimia
o Pompa di Industri Minyak
o Pompa refrigerasi dan pengkondisian udara
o Pompa lumpur/solid
o Pompa system booster (water pressure Booster system)
4. Gejala-gejala Kritis/Berbahaya pada operasi
o Benturan air (water hammer).
o Tekanan berlebih.
o Tekanan negatif.
o Gejala surjing.
o Fuktuasi tekanan.
5. Operasi & Pemeliharaan
o Prosedur menjalankan dan menghentikan pompa.
o Pengaturan kapasitas.
o Pencegahan bahaya.
o Operasi otomatik.
o Operasi Seri dan Operasi Paralel
o Pemeriksaan pendahuluan.
o Pemeliharaan kondisi operasi.
o Penanganan pompa cadangan.
o Mengatasi gangguan.
6. Kompresor
o Jenis – jenis kompresor
o Penentuan daya kompresor
o Penempatan dan instalasi kompresor
7. Troubleshoting Compressor
8. Kendala – kendala yang terjadi di pompa dan kompresor
9. Penyelesaian masalah – masalah yang terjadi di Pompa dan Kompresor
10. Case and Stud
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktik, siswa dapat:
1. Melepas komponen unit karburator arus turun sesuai dengan SOP.
2. Melakukan pemeriksaan komponen karburator arus turun.
3. Memasang kembali komponen unit karburator arus turun sesuai SOP.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Unit karburator arus turun
2. Toolbox set
3. Feller gauge
4. Kuas
5. Bensin
6. Nampan
7. Majun
8. Buku manual

C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Lakukan pengerasan baut pengunci bodi karburator secukupnya.
3. Tempatkan komponen yang dibongkar pada nampan agar tidak tercecer.
4. Selalu bersihkan komponen yang dibongkar pada nampan.
5. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama melaksanakan kegiatan
praktikum.

D. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2. Meletakkan karburator di atas meja
3. Membongkar komponen karburator
a. Membongkar air horn
1) Lepas baut tanam pada karburator

2) Lepas lengan pompa akselerasi

3) Lepas katup thermostatic

Anda mungkin juga menyukai