Anda di halaman 1dari 9

pengertian Pembangunan menurut Rogers adalah suatu proses perubahan sosial dengan

partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial
dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya
yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka
peroleh terhadap lingkungan mereka.

Menurut Inayatullah, Pengertian Pembangunan ialah perubahan menuju pola-pola


masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan
yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap
lingkungan dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan pada warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.

Shoemaker mengungkapkan Pengertian Pembangunan merupakan suatu jenis perubahan


sosial dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial untuk menghasilkan
pendapatan perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi
yang lebih modernisasi pada tingkat sistem sosial.

Pendapat Kleinjans mengenai definisi dari Pengertian Pembangunan yaitu suatu proses
pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru, perluasan wawasan manusia, tumbuhnya
suatu kesadaran baru, meningkatnya semangat kemanusiaan dan suntikan kepercayaan
diri.

Dari pengertian pembangunan yang diungkapkan para pakar di atas, dapat disimpuLkan
bahwa Pengertian Pembangunan adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik
dalam lingkungan masyarakat.

Adapun Tujuan Pembangunan terbagi atas 2 bagian, yaitu :

Tujuan Umum Pembangun adalah suatu proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-
ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik atau masyarakat ideal terbaik yang
dapat dibayangkan.

1|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
Tujuan Khusus Pembangunan ialah tujuan jangka pendek, pada tujuan jangka pendek
biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu

Proses dan Perspektif Pembangunan Bangsa.

Untuk menanggulangi kondisi-kondisi keterbelakangan tersebut, khususnya di bidang


ekonomi, pembaruan dan pembangunan berencana dirasakan sebagai alternatif yang
rasional. Konsep pembangunan yang terus menerus akan memberi inspirasi kepada
masyarakat untuk mencari solusi secara aktif dan dinamis bagaimana mengatasi
keterbelakangan dan ketertinggalan. Proses pembanguan harus bertumpu kepada
pembaharuan ekonomi rakyat melaui peningkatan pendidikan masyarakat. Peningkatan
dan arah perkembangan di bidang pendidikan misalnya akan sangat mempengaruhi
tingkat produktivitas masyarakat dalam berekonomi. Mengatasi ketertinggalan juga
melalui program pengembangan masyarakat. Masyarakatlah yang dididik agar dapat
meneyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk hal ini, hal-hal yang sangat peka dalam
masyarakat perlu dikaji dan diatasi, agar tidak menjadi penghambat bagi pembangunan
ekonomi kerakyatan. Sistem kolonialisme dan feodalisme harus dikikis habis dan
digantikan dengan sistem baru yang menekankan kepada program pengembangan
masyarakat. Tujuan usaha dalam bidang sosial-ekonomi adalah usaha mengembangkan
nilai-nilai dan sikap-sikap dalam masyarakat yang lebih kondusif bagai pembaharuan,
pembangunan, dan pembinaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Pendidikan yang
memadai akan memberikan motivasi kegairahan usaha yang bersifat produktif. Bila
ekonomi masyarakat menjadi baik maka akan memberikan kemungkinan terjadinya
kestabilan politik. Untuk hal ini, kekuatan-kekuatan pembaharuan dalam masyarakat
harus dihimpun, dibina, dikembangkan dan dimanfaatkan secara maksimal agar mencapai
pembangunan ekonomi masyarakat. Para motivator harus tetap berusaha mengembangkan
pemikiran kreatif dan kritis dalam kehidupan masyarakat. Hal strategis yang tidak boleh
dilupakan adalah pembinaan ketrampilan dan kewirausahaan. Salah satu unsur penting
dalam perspektif pembangunan ekonomi yang lebih terasa pada akhir-akhir ini adalah
orientasi keadailan sosialnya

2|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
Minggu, 11 November 2012

Proses Pembangunan

Definisi Pembangunan

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-


macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh
satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, negara satu
dengan negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan
merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, 2005, dikutip oleh Badrudin, 2009).

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar
oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan
pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”. (Badrudin, 2009).

Aktor Pembangunan

Aktor pembangunan terdiri dari:

1. Pemerintah

2. Dunia usaha

3. Lembaga keuangan

4. Rumah tangga

5. Sektor luar negeri.

Peran Aktor dalam Pembangunan

3|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
1. Pemerintah

Tujuan pembangunan adalah agar rakyat memiliki pilihan lebih banyak dengan demikian
pemerintah memiliki peran sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan itu.
Memang pemerintah hanya sebagai salah satu aktor dalam pembangunan, tetapi
kemampuannya untuk mempengaruhi (memaksa) aktor lain menjadikan peran pemerintah
maha penting. Secara kuantatif peran pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan
dapat dilihat dari persamaan makro pendapatan nasional:

Y = C + I + G + (X – M )

Pemerintah berperan dalam menyediakan kebutuhan akan barang dan jasa publik yang tak
dapat disediakan oleh sektor swasta. Barang publik memiliki ciri khas yaitu tersedianya
adalah berkat campur tangan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
akan barang dan jasa, tidak dapat dikecualikan (non-excludable), karena dapat dinikmati
oleh orang lain dan tidak pula bersaing (non-rival).

Menurut Prof. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com., M.A., Ph.D., dewasa ini fungsi atau
peran pemrintah dapat dikeleompokkan ke dalam (1) fungsi alokasi, (2) fungsi distribusi,
dan (3) fungsi stabilisasi. (Reksohadiprodjo, 2001). Berikut ini penjelasannya.

Fungsi alokasi. Semula barang dan jasa itu dihasilkan oleh swasta dan dijual di pasar.
Namun dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, ada barang dan jasa yang tidak
dapat disediakan swasta. Barang dan jasa tersebut disediakan oleh pemerintah sebagai
“wakil” masyarakat dan mengetahui barang dan jasa apa saja yang diinginkan oleh
masyarakat selain barang dan jasa yang disediakan oleh swasta.

Fungsi distribusi. Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan


agar masyarakat sejahtera. Pemerintah mengambil kebijakan untuk membantu masyarakat
dengan memberikan subsidi yang dananya diambilkan dari pajak yang dikenakan pada
mereka yang memperoleh pendapatan atau kekayaan tertentu.

Fungsi stabilisasi. Pemerintah dengan kebijakan fiskal perlu mempertahankan atau


mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening
luar negeri yang baik, serta tingkat pertumbuhan yang memadai. Di samping itu
pemerintah dapat melakukan kebijakan moneter dengan menerapkan persyaratan

4|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
cadangan (reserve requirements), tingkat diskonto (discount rate), dan kebijakan pasar
terbuka (open market operation).

2. Dunia Usaha

Dunia usaha diperlukan dalam rangka untuk menyediakan barang dan jasa selain yang
disediakan oleh pemerintah (barang/jasa publik). Dunia usaha membutuhkan tenaga kerja,
modal, keahlian, dan sumber daya. Tenaga kerja diperoleh dari masyarakat dengan
demikian maka sebaliknya masyarakat pun mendapatkan pekerjaan. Maka peran dunia
usaha dalam pembangunan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat (rumah tangga)

2. Menyediakan lapangan kerja kepada masyarakat

3. Memberikan sumbangan pendapatan pemerintah dengan pajak yang dibayarkannya

4. Menambah pendapatan lembaga keuangan dari bunga atas pinjaman yang


didapatkannya sebagai modal untuk proses produksi barang dan jasa.

3. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan memiliki peran sebagai berikut:

1. Sebagai tempat rumah tangga/masyarakat menaruh dananya (tabungan).

2. Sebagai tempat dunia usaha meminjam dana yang digunakan untuk modal produksi
barang dan jasa. Dana tersebut awalnya berasal dari dana masyarakat yang ditabung yang
kemudian dipinjamkan kepada dunia usaha. Jadi ada pengalihan aset (asset transmutation)

3. Fungsi transaksi. Sekuritas sekunder (tabungan, giro, deposito) yang diterbitkan oleh
suatu lembaga keuangan, merupakan bagian dari sistem pembayaran. Produk-produk
yang ditawarkan oleh bank, dimaksudkan untuk mempermudah penyelesaian transaksi
barang dan jasa di samping untuk memperbaiki posisi likuiditas bank. Di sini, dapat
dikatakan bahwa lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi yaitu untuk
memberikan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter yang terjadi. (Wahyu JK,
2009).

4. Rumah Tangga

Peran rumah tangga dalam pembangunan:

5|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
1. Menyediakan tenaga dan keahlian kepada dunia usaha (sebagai tenaga kerja),
imbalannya rumah tangga mendapatkan upah/gaji sebagai penghasilan.

2. Penghasilan rumah tangga dipakai untuk membayar barang dan jasa. Ada hubungan
timbal balik, rumah tangga tercukupi kebutuhannya dari barang dan jasa yang dibelinya,
sebaliknya dunia usaha mendapatkan keuntungan dari barang dan jasa yang dijualnya.

3. Karena memperoleh pendapatan maka rumah tangga membayar pajak kepada


pemerintah, dengan demikian pemerintah memiliki pendapatan yang bisa digunakan
untuk proses pembangunan. Proses pembangunan iu akhirnya dinikmati kembali oleh
rumah tangga, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan, infrastruktur, dan sebagainya.

4. Pendapatan dari rumah tangga sebagian ditaruh di lembaga keuangan sebagai investasi.
Rumah tangga diuntungkan karena dananya lebih aman dan mendapatkan bunga.
Dana/tabungan tersebut digunakan oleh lembaga keuangan untuk dipinjamkan kepada
dunia usaha yang membutuhkan modal untuk proses produksi barang dan jasa.

5. Sektor Luar Negeri

Jika suatu negara ingin mencapai kemakmuran, maka mutlak negara tersebut harus
melakukan perdagangan dengan negara lainnya. Beberapa alasan mengapa suatu negara
memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah (Fardela, 2011):

1) Tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komiditi yang dihasilkan
di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus dilakukan impor
dari negara yang memproduksinya.

2) Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam
negeri, sehingga perlu dicari pasar di luar negeri. Untuk itulah suatu negara
membutuhkan negara lain untuk perluasan pasar bagi produknya.

3) Sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan membeli produk asing
suatu negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan,
sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang yang sama.

4) Perdagangan antar negara sebagai salah satu cara membina persahabatan dan
kepentingan-kepentingan politik lainnya.

5) Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar negara dapat mendatangkan


tambahan keuntungan dan efisensi dari dilakukannya tindakan spesialisasi produksi.

Dengan demikian peran sektor luar negeri adalah:

1. Untuk mencukupi kebutuhan barang dan jasa di dalam negeri (dengan cara impor)

6|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
2. Sebagai sasaran ekspor (perluasan pasar di luar negeri)

3. Sektor luar negeri juga menyediakan dana (utang) yang dibutuhkan oleh dunia usaha
sebagai modal memproduksi barang dan jasa.

Sumber Pembiayaan

Peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi tercermin pada anggaran pendapatan dan
belanja (budget). Pada dasarnya budget ini meliputi penerimaan (dari pajak) dan
pengeluaran. (Nopirin, 2000). Sumber penerimaan lain meliputi penerimaan bukan pajak,
hibah, dan utang.

Tingkat kemakmuran yang relatif rendah di negara berkembang menimbulkan implikasi


penting terhadap kemampuan negara melakukan penanaman modal. Kemakmuran
masyarakat yang rendah tersebut menyebabkan (1) tingkat tabungan yang dapat
diwujudkan masyarakat relatif terbatas, dan (2) kemampuan warga untuk membayar
pajak juga terbatas. (Sukirno, 2006).

Arief Tri Hardiyanto dalam makalahnya “Pengelolaan Utang Negara, Analisis Resiko
dan Strategi Utang” mengungkapkan dalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai
target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan, pemerintah dihadapkan pada berbagai
pilihan sumber pembiayaan. Pembiayaan dalam negeri merupakan pilihan utama
pemerintah untuk pembiayaan pembangunan. Namun sumber penerimaan dalam negeri
yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta penerimaan dalam negeri
lainnya belum cukup untuk membiayai pembangunan sesuai target pertumbuhan yang
diinginkan. Saat ini pemerintah Indonesia tidak lagi dapat mengandalkan penerimaan dari
migas, sehingga harus mengupayakan peningkatan penerimaan pajak. Namun,
penerimaan pajak tidak terlepas dari kondisi perekonomian. Perekonomian yang tumbuh
dengan cukup signifikan akan berdampak terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan
sehingga profitabilitas perusahaan akan semakin besar. Para pekerjapun akan mengalami
peningkatan pendapatan. Dalam kondisi seperti ini, penerimaan Negara dari perpajakan
akan dapat dipacu peningkatannya.

Selanjutnya dikatakan pada umumnya penerimaan pajak tidak cukup untuk membiayai
seluruh kegiatan pembangunan yang dirancang untuk mengejar pertumbuhan yang
ditargetkan. Hal ini nampak dari proporsi penerimaan pajak dalam APBN yang sampai
saat ini masih berkisar 72% dari total pendapatan Negara. Oleh karena itu, pemerintah
mengupayakan pembiayaan pembangunan tersebut dari utang dan kebijakan tersebut
termasuk salah satu kebijakan ekonomi yang tidak berubah sejak pemerintahan orde baru

7|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
hingga pemerintahan Indonesia Bersatu. Pembiayaan defisit anggaran dengan
pinjaman/utang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan Negara yang lazim
dilakukan oleh suatu Negara.

Kesimpulan

Dalam proses pembangunan terdapat keterkaitan antar aktor. Pemerintah, dunia usaha,
lembaga keuangan, rumah tangga, dan sektor luar negeri saling memberikan pengaruh.
Misalnya pemerintah menyediakan barang dan jasa publik yang dibutuhkan oleh rumah
tangga yang tidak diproduksi oleh dunia usaha. Rumah tangga dengan kekayaan dan
pendapatan tertentu membayar pajak kepada pemerintah yang hasilnya digunakan untuk
pembangunan. Hasil pembangunan itu dinikmati pula oleh rumah tangga. Rumah tangga
bekerja pada dunia usaha dan hasilnya memperoleh upah. Upah itu digunakan untuk
memberi batang dan jasa yang dihasilkan oleh dunia usaha. Sebagian pendapatan
ditabung/diinvestasikan dalam lembaga keuangan agar aman dan menghasilkan
keuntungan. Dana dari rumah tangga yang ditabung di lembaga keuangan dipinjamkan
kepada dunia usaha sebagai modal menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa yang
dihasilkan oleh dunia usaha sebagian diekspor di luar negeri sehingga mendatangkan
keuntungan. Dunia usaha juga mendapatkan pinjaman/utang dari dari sektor luar negeri
untuk kelangsungan produksi

Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang hampir setiap
hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan oleh pemerintah.
Indicator adalah sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai hal.
Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga ataupun perusahaan untuk
mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa
adanya indicator-indikator ini, pola atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya
akan sulit diketahui secara pasti. Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah
ataupun lembaga yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi
dan merumuskan suatu kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa indicator pembangunan
ekonomi adalah suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan
oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.

Adapun pentingnya indicator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Memantau perilaku perekonomian

8|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01
2. Kepentingan analisis ekonomi

3. Dasar pengambilan keputusan

4. Dasar perbandingan internasional

9|Page
INDIKATOR PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RW 01

Anda mungkin juga menyukai