Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Di STIKES GARUT
Disusun Oleh :
CITRA PERMATASARI
NIM. 244114008
BAB I
PENDAHULUAN
banyak orang yang menjadi tidak produktif. Kesehatan juga penting dalam sebuah
keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Bayi dan anak dianggap
lemah dikarenakan kondisinya yang mudah sekali terkena penyakit, sehingga bayi
Di Indonesia indikator kesehatan bayi dan anak dapat dilihat dari Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Angka Kematian Bayi
adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Di Jawa Barat
dilaporkan berdasarkan data terakhir AKB Tahun 2008 sebesar 38,51 per 1000
kelahiran hidup.(2)
dikutip oleh Yuanita (2010) mengungkapan rata-rata pertahun terdapat 401 bayi baru
lahir di Indonesia meninggal sebelum umurnya genap 1 tahun. Dan banyak kematian
bayi dan balita di sebabkan oleh ISPA dan kurangnya kelengkapan imunisasi dasar.
(Depkes 2007).(3)
3
Menurut Astrianzah (2011) setiap tahunnya masih terdapat jutaan anak yang
tertular penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi PD3I (Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi) dengan akibat sekitar 120.000 kematian atau 1 anak
setiap 5 menit. (4) Penyakit- penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tersebut
adalah TBC, dipteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), poliomyelitis, campak dan
hepatitis B.(5) Upaya pencegahan PD3I adalah dengan program imunisasi dasar
Dalam hal ini imunisasi perlu dilakukan sebagai cara untuk menimbulkan /
bila bayi/balita terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakitnya
ringan.(6)
Menurut Khoirul (2011) tanpa imunisasi sekitar 3 dari 100 kelahiran anak
akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal
karena batuk rejan, 1 dari 100 kelahiran akan meninggal karena penyakit tetanus dan
dari 200.000 anak, 1 anak akan menderita penyakit polio. Prevalensi kejadian PD3I di
Indonesia juga masih tinggi. Prevalensi campak pada tahun 2009 adalah 15,369
kasus di seluruh Indonesia, difteri sebanyak 219 dan tetanus sebanyak 183 kasus. (7)
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) merupakan poin ke-4 dari 8 target yang tercantum
targetnya adalah untuk mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak – anak
2014, pada tahun 2014 diharapkan pelaksanaan imunisasi mencapai 100 % UCI
target cakupan imunisasi dasar minimal 80% secara merata di seluruh desa dan
kelurahan.(9) Dan presentase yang di dapat dari hasil cakupan UCI (Universal Child
Immunization) Nasional bahwa tahun 2008 mencapai 68,2%, 2009 sebesar 69,8% dan
di tahun 2010 mencapai 75,3%.(8) Dan dari data yang diperoleh cakupan imunisasi
imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan. (11)
Lima Imunisasi dasar Lengkap (LIL) yaitu imunisasi HB0 pada bayi baru
lahir (0-7 hari), BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT/HB 3 kali dan Campak 1 kali. Tujuan
dari program imunisasi nasional ini untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan
dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).(8) Dan
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena orang
terdekat dengan bayi dan anak adalah ibu.(1) Dan salah satu hal yang menyebabkan
Ibu, Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Status Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita
Factor) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi
penguat ( Reinforcing Factor) faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas
termasuk petugas kesehatan. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa tidak
didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan ibu
dengan status Imunisasi dasar lengkap pada balita. Berbeda dengan penelitian yang
Kretek Kabupaten Bantul ditemukan hasil yang berbeda dengan hasil penelitian ini
yaitu ditemukannya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2014 target cakupan
imunisasi dasar UCI Diantara 28 kabupaten kota yang ada di Jawa Barat, Ciamis
menduduki peringkat ke 28.(14) Dan dilihat dari data Profil Ciamis 2010 bayi yang
telah mendapatkan imunisasi lengkap sebesar 95,62%. Untuk UCI Desa Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis sampai dengan Desember Tahun 2011 tercatat ada
6
beberapa daerah / Kecamatan di Kabupaten Ciamis yang belum mencapai target UCI
Desa, tepatnya di Kecamatan Baregbeg dengan presentase UCI sebesar 88,9%. (15)
Tabel 1.1
Tabel UCI Desa Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Sampai Dengan Desember
Tahun 2011
SSRN STATUS UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)
UCI %
GAB UCI
PUSKESMAS DESA 2010 HEP B 1 BCG DPT-HB 3 POLIO 4 CAMPAK BCG GAB
31007 ABS % ABS % ABS % ABS % ABS %
BAREGBEG Baregbeg 92 80 87,0 78 84,8 80 87,0 78 84,8 86 93,5 UCI 88,9
Saguling 84 86 102,4 88 104,8 76 90,5 74 88,1 70 83,3 UCI
Mekarjaya 55 59 107,3 53 96,4 46 83,6 44 80,0 49 89,1 UCI
Sukamaju 92 82 89,1 86 93,5 83 90,2 74 80,4 88 95,7 UCI
Petirhilir 85 81 95,3 85 100,0 70 82,4 68 80,0 72 84,7 UCI
Pusakanagara 53 52 98,1 46 86,8 48 90,6 48 90,6 50 94,3 UCI
Jelat 103 95 92,2 99 96,1 92 89,3 92 89,3 91 88,3 UCI
NON
Karangampel 57 32 56,1 31 54,4 28 49,1 44 77,2 44 77,2 UCI
Sukamulya 132 113 85,6 123 93,2 124 93,9 130 98,5 116 87,9 UCI
cakupan imunisasi paling rendah dari pada desa lainya di Kecamatan Baregbeg.
Dapat dilihat dari data Puskesmas Kecamatan Baregbeg Tahun 2010 – 2011
Bidan Desa Karangampel yang dilakukan pada tanggal 26 juli 2012 didaerah tersebut
diperoleh hasil bahwa mayoritas tingkat pendidikan masyarakat khususnya ibu – ibu
posyandu pada perorangan ibu yang melakukan imunisasi pada anaknya. Namun
sejauh ini tidak diketahui bagaimana pengetahuan masyarakat tentang imunisasi dasar
itu sendiri karena pihak dari bidan desa maupun Puskesmas Baregbeg belum pernah
pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 12-36 bulan tentang imunisasi dasar
penelitian yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Usia 12
dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat Hubungan Pengetahuan Ibu Yang
2015?”
8
bulan tentang imunisasi dasar terhadap status imunisasi bayi di Desa Karangampel
b. Mengetahui status imunisasi bayi dari ibu yang memiliki anak usia 12-36
tahun 2015.
pendidikan dan sebagai referensi dasar jika dilakukan lagi penelitian lebih
lanjut.
1.5 Sistematika
BAB I : PENDAHULUAN
HIPOTESIS
Yang Diteliti.
DAFTAR PUSTAKA