Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA

12-36 BULAN TENTANG IMUNISASI DASAR TERHADAP STATUS


IMUNISASI BAYI DI DESA KARANGAMPEL
KECAMATAN BAREGBEG
KABUPATEN CIAMIS
TAHUN 2015

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Di STIKES GARUT

Disusun Oleh :

CITRA PERMATASARI
NIM. 244114008

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN


GARUT - JAWA BARAT
2015
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang penting bagi manusia. Sehat menunjang

manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Jika terserang penyakit, seringkali

banyak orang yang menjadi tidak produktif. Kesehatan juga penting dalam sebuah

keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Bayi dan anak dianggap

lemah dikarenakan kondisinya yang mudah sekali terkena penyakit, sehingga bayi

dan anak merupakan prioritas utama, yang harus dijaga kesehatannya.(1)

Di Indonesia indikator kesehatan bayi dan anak dapat dilihat dari Angka

Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Angka Kematian Bayi

adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Di Jawa Barat

dilaporkan berdasarkan data terakhir AKB Tahun 2008 sebesar 38,51 per 1000

kelahiran hidup.(2)

Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 (SDKI) yang

dikutip oleh Yuanita (2010) mengungkapan rata-rata pertahun terdapat 401 bayi baru

lahir di Indonesia meninggal sebelum umurnya genap 1 tahun. Dan banyak kematian

bayi dan balita di sebabkan oleh ISPA dan kurangnya kelengkapan imunisasi dasar.

(Depkes 2007).(3)
3

Menurut Astrianzah (2011) setiap tahunnya masih terdapat jutaan anak yang

tertular penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi PD3I (Penyakit yang Dapat

Dicegah dengan Imunisasi) dengan akibat sekitar 120.000 kematian atau 1 anak

setiap 5 menit. (4) Penyakit- penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tersebut

adalah TBC, dipteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), poliomyelitis, campak dan

hepatitis B.(5) Upaya pencegahan PD3I adalah dengan program imunisasi dasar

lengkap bagi bayi sebelum usia satu tahun.(4)

Dalam hal ini imunisasi perlu dilakukan sebagai cara untuk menimbulkan /

meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

bila bayi/balita terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakitnya

ringan.(6)

Menurut Khoirul (2011) tanpa imunisasi sekitar 3 dari 100 kelahiran anak

akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal

karena batuk rejan, 1 dari 100 kelahiran akan meninggal karena penyakit tetanus dan

dari 200.000 anak, 1 anak akan menderita penyakit polio. Prevalensi kejadian PD3I di

Indonesia juga masih tinggi. Prevalensi campak pada tahun 2009 adalah 15,369

kasus di seluruh Indonesia, difteri sebanyak 219 dan tetanus sebanyak 183 kasus. (7)

Penurunkan angka kematian anak terutama untuk Penyakit yang Dapat

Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) merupakan poin ke-4 dari 8 target yang tercantum

dalam MDG`s (Millenium Development Goals) dinyatakan bahwa salah satu

targetnya adalah untuk mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak – anak

dibawah usia lima tahun. Sedangkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka


4

Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategi Kementrian Kesehatan 2010 –

2014, pada tahun 2014 diharapkan pelaksanaan imunisasi mencapai 100 % UCI

(Universal Child Immunization) desa/kelurahan dan 90% bayi 0-11 bulan

mendapatkan imunisasi dasar lengkap. (8)

Pada tahun 2010, secara spesifik program imunisasi di Indonesia memiliki

target cakupan imunisasi dasar minimal 80% secara merata di seluruh desa dan

kelurahan.(9) Dan presentase yang di dapat dari hasil cakupan UCI (Universal Child

Immunization) Nasional bahwa tahun 2008 mencapai 68,2%, 2009 sebesar 69,8% dan

di tahun 2010 mencapai 75,3%.(8) Dan dari data yang diperoleh cakupan imunisasi

dasar atau UCI Nasional tahun 2010 belum mencapai target.(9)

Tahun 2007 pemerintah mencanangkan program Lima Imunisasi dasar

Lengkap (LIL).(10) Kepmenkes RI tahun 2005, imunisasi dasar adalah pemberian

imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan. (11)

Lima Imunisasi dasar Lengkap (LIL) yaitu imunisasi HB0 pada bayi baru

lahir (0-7 hari), BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT/HB 3 kali dan Campak 1 kali. Tujuan

dari program imunisasi nasional ini untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan

dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).(8) Dan

harus diselesaikan sebelum usia satu tahun.(6)

Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena orang

terdekat dengan bayi dan anak adalah ibu.(1) Dan salah satu hal yang menyebabkan

penurunan cakupan maupun kualitas pelayanan imunisasi disebabkan karena

kurangnya informasi yang lengkap dan akurat tentang pentingnya imunisasi.(11)


5

Hasil penelitian Delan (2011) tentang Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan

Ibu, Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Status Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita

disebutkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi

didasarkan kepada teori perilaku kesehatan Green (1980), yaitu : 1) Faktor

predisposisi (Predisposing Factor) meliputi pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar,

tingkat pendidikan, status ekonomi dan budaya, 2) Faktor pemungkin (Enabling

Factor) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi

masyarakat seperti puskesmas, posyandu, dan kelengkapan alat imunisasi, 3) Faktor

penguat ( Reinforcing Factor) faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh

masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas

termasuk petugas kesehatan. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa tidak

didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan ibu

dengan status Imunisasi dasar lengkap pada balita. Berbeda dengan penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya menurut Mardani (1991) dalam Delan di Kecamatan

Kretek Kabupaten Bantul ditemukan hasil yang berbeda dengan hasil penelitian ini

yaitu ditemukannya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan

kelengkapan imunisasi dasar. (3)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2014 target cakupan

imunisasi dasar UCI Diantara 28 kabupaten kota yang ada di Jawa Barat, Ciamis

menduduki peringkat ke 28.(14) Dan dilihat dari data Profil Ciamis 2010 bayi yang

telah mendapatkan imunisasi lengkap sebesar 95,62%. Untuk UCI Desa Dinas

Kesehatan Kabupaten Ciamis sampai dengan Desember Tahun 2011 tercatat ada
6

beberapa daerah / Kecamatan di Kabupaten Ciamis yang belum mencapai target UCI

Desa, tepatnya di Kecamatan Baregbeg dengan presentase UCI sebesar 88,9%. (15)

Tabel 1.1

Tabel UCI Desa Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Sampai Dengan Desember
Tahun 2011
SSRN STATUS UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)
UCI %
GAB UCI
PUSKESMAS DESA 2010 HEP B 1 BCG DPT-HB 3 POLIO 4 CAMPAK BCG GAB
31007 ABS % ABS % ABS % ABS % ABS %
BAREGBEG Baregbeg 92 80 87,0 78 84,8 80 87,0 78 84,8 86 93,5 UCI 88,9
Saguling 84 86 102,4 88 104,8 76 90,5 74 88,1 70 83,3 UCI
Mekarjaya 55 59 107,3 53 96,4 46 83,6 44 80,0 49 89,1 UCI
Sukamaju 92 82 89,1 86 93,5 83 90,2 74 80,4 88 95,7 UCI
Petirhilir 85 81 95,3 85 100,0 70 82,4 68 80,0 72 84,7 UCI
Pusakanagara 53 52 98,1 46 86,8 48 90,6 48 90,6 50 94,3 UCI
Jelat 103 95 92,2 99 96,1 92 89,3 92 89,3 91 88,3 UCI
NON
Karangampel 57 32 56,1 31 54,4 28 49,1 44 77,2 44 77,2 UCI
Sukamulya 132 113 85,6 123 93,2 124 93,9 130 98,5 116 87,9 UCI

Desa Karangampel Kecamatan Baregbeg adalah salah satu desa dengan

cakupan imunisasi paling rendah dari pada desa lainya di Kecamatan Baregbeg.

Dapat dilihat dari data Puskesmas Kecamatan Baregbeg Tahun 2010 – 2011

menunjukkan cakupan imunisasi di Desa Karangampel kurang dari 80%, yaitu

presentase HEPATITIS B 1 sebesar 56,1%, BCG 54,4%, DPT-HB3 49,1%, POLIO4

77,2%, dan CAMPAK sebesar 77,2%.(15) Berdasarkan hasil wawancara terhadap

Bidan Desa Karangampel yang dilakukan pada tanggal 26 juli 2012 didaerah tersebut

diperoleh hasil bahwa mayoritas tingkat pendidikan masyarakat khususnya ibu – ibu

di daerah Karangampel berpendidikan SD dan SMP, sedangkan pemberian informasi

mengenai imunisasi dasar dilakukan secara rutin ketika imunisasi dilaksanakan di


7

posyandu pada perorangan ibu yang melakukan imunisasi pada anaknya. Namun

sejauh ini tidak diketahui bagaimana pengetahuan masyarakat tentang imunisasi dasar

itu sendiri karena pihak dari bidan desa maupun Puskesmas Baregbeg belum pernah

melakukan survey atau belum ada penelitian sebelumnya mengenai hubungan

pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 12-36 bulan tentang imunisasi dasar

terhadap status imunisasi bayi.

Berdasarkan data yang diperoleh, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Usia 12

– 36 Bulan Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Status Imunisasi Bayi di Desa

Karangampel Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Tahun 2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat Hubungan Pengetahuan Ibu Yang

Memiliki Anak Usia 12 - 36 Bulan Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Status

Imunisasi Bayi di Desa Karangampel Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Tahun

2015?”
8

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 12 – 36

bulan tentang imunisasi dasar terhadap status imunisasi bayi di Desa Karangampel

Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 12 - 36 bulan

tentang imunisasi dasar di Desa Karangampel Kecamatan Baregbeg

Kabupaten Ciamis tahun 2015.

b. Mengetahui status imunisasi bayi dari ibu yang memiliki anak usia 12-36

bulan di Desa Karangampel Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis

tahun 2015.

c. Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu yang memiliki anak usia

12 – 36 bulan tentang imunisasi dasar terhadap status imunisasi bayi di

Desa Karangampel Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Dinas Kesehatan

Diharapkan dapat memberi masukan kepada para tenaga kesehatan

khususnya yang menyangkut tentang imunisasi dasar untuk perencanaan

program kerja selanjutnya.


9

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi

tentang imunisasi dasar dan menjadi tambahan bacaan bagi institusi

pendidikan dalam kegiatan proses belajar mengajar.

1.4.3 Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diinformasikan oleh pihak

puskesmas kepada ibu yang memiliki anak 12-36 bulan khususnya

responden sehingga responden mengetahui hasil dari penelitian ini.

1.4.4 Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama

pendidikan dan sebagai referensi dasar jika dilakukan lagi penelitian lebih

lanjut.

1.5 Sistematika

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Pengetahuan, Kebutuhan Dasar Anak, Pengertian LIL,

Pengertian Imunisasi Dasar, Macam - Macam Imunisasi, KIPI,


10

Imunisasi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Kesehatan, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Status Imunisasi.

BAB III : KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL DAN

HIPOTESIS

Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional Dari Setiap Variabel

Yang Diteliti.

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian, Populasi Dan Sampel, Ruang Lingkup

Penelitian, Teknik Dan Prosedur Pengambilan Data, Pengolahan

Data Dan Analisa Data

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai