PENDAHULUAN
tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.Untuk mencapai tingkat kesehatan
aspek yaitu: teoritis (ilmu dan akademis) dan praktisi (aplikasi), sehingga
pada upaya- upaya promotif dan preventif dalam kegiatan studi sehari-harinya
2
3
ilmu secara teoritis, mahasiswa juga dikenalkan pada situasi dan kondisi
peserta didik dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat dan juga untuk
wilayah 42,5 Km2 , terdiri dari 24 RW dengan jarak terjauh dari desa ke
Salah satu tujuan dari kegiatan praktek belajar lapangan (PBL) adalah
satunya adalah masalah KIA. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah salah
kematian Ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. Angka Kematian Ibu (AKI)
pada tahun 2013 Jabar 781/100.000, Garut 37/100.000 kelahiran hidup dan
yang akan dibahas oleh penulis dalam laporan hasil belajar lapangan ini.
terdapat pada masalah KIA belum tergali lebih dalam lagi karena
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang
KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal
Beberapa tujuan dari program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) diantaranya
dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi
Indikator derajat kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi (AKB),
angka kematian ibu (AKI), umur harapan hidup dan angka kematian balita
(Depkes Rl, 1991). OIeh karena itu, persalinan ibu hams mendapatkan fasilitas
Kematian ibu atau kematian maternal saat ini masih merupakan salah satu
maternal mempunyai dampak yang besar terhadap keluarga dan masyarakat (L.
Ratna Budiarso et al, 1996). Kematian seorang wanita saat melahirkan sangat
mengalami nasib yang sama dan keluarganya bercerai berai (L. Ratna Budiarso et
al, 1990). Oleh karena itu angka kematian maternal dapat digunakan sebagai salah
Angka kematian maternal di Indonesia dewasa ini masih tinggi. Menurut data
SKRT tahun 2001, 90 % penyebab kematian ibu karena adanya komplikasi dan 28
2000).
maju, maka angka kematian ibu/maternal di Indonesia adalah sekitar 3-6 kali AKI
negara ASEAN dan lebih dari 50 kali AKI negara maju (Anonimus, 1996/1997).
8
langsung dan didominasi oleh trias klasik, yaitu perdarahan (46,7 %), toxemia
(14,5%) dan infeksi (8%). Kasus perdarahan yang paling banyak adalah
komplikasi akibat ketuban pecah dini, robekan jalan lahir, persalinan macet serta
perdarahan (Sarimawar Djaja et al, 1997). Faktor yang turut melatar belakangi
kematian maternal adalah usia ibu pada waktu hamil tcrlalu muda ( > 35 tahun),
jumlah anak terlalu banyak (> 4 orang) dan jarak antar kehamilan kurang dari 2
terjadi pada saat kehamilan, atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan,
tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang
atau penanganannya, tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau
kebetulan.
(FIGO,1973).
akses terhadap pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, dan faktor lain yang
tidak diketahui.
2. Sebab Obstetrik Tidak Langsung adalah kematian ibu akibat penyakit yang
sebagainya. Termasuk juga adalah penyakit yang sudah ada dan bertambah
4. Sebab Tidak Jelas adalah kematian ibu yang tidak dapat digolongkan pada
BAB III
3.1 Permasalahan
adalah kematian ibu dengan jumlah 1orang yang terjadi pada tahun 2014 dan akan
Margawati Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut tahun 2014 adalah kurang
tanggapnya ibu hamil dan keluarga mengenai informasi dari tenaga kesehatan.
diketahui oleh ibu, keluarga dan suami. Apalagi informasi mengenai tanda – tanda
Kasus yang terjadi pada Ny. K, 32 tahun dengan jumlah anak 3 orang
tidak pernah keguguran baru pertama kalinya memiliki riwayat hipertensi ketika
kehamilan 32 minggu ibu sudah mengetahui seberapa bahaya yang akan terjadi
12
pada tanda bahaya tersebut. Hasil diagnose akhir Ny.K mengalami Preeklamsia
walaupun ibu mengatahui salah satu tanda bahaya terjadi pada dirinya ibu, suami
dan keluarga tidak begitu menghiraukan dan ketika petugas kesehatan melakukan
intervensi terhadap Ny.K untuk segera dirujuk, pengambil keputusannya pun tidak
sehingga Ny. K terlambat untuk dirujuk dan terlambat tertangani oleh pihak
Rumah Sakit. Setelah Ny.K berada di Rumah Sakit langsung diberikan tindakan
Histerektomi. Setelah pulang ke rumah, 2 hari kemudian ibu kejang – kejang lalu
penyebab masalah. Pada proses ini dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu
Pohon Masalah (Problem Tree), Diagram Flow Chart, Diagram Fish Bone, unsur
organisasi, dan lainnya. Pohon masalah membantu untuk mencari solusi dengan
cara memetakan anatomi sebab dan akibat di sekitar masalah dengan cara yang
diketahui dan efek masalah menjadi masalah. Hal ini penting dalam perencanaan
13
POHON MASALAH
(Pernyataan Negatif)
4
AKIBAT
1
SEBAB
2a 2b 2c 2
3a 3b 3c 3
14
Tabel 3.3.2
Prioritas Penyebab Masalah
Ket : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil)
Berdasarkan data yang didapatkan diatas tidak mengetahui tanda bahaya
bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang lain dapat
Metode CARL Suatu cara untuk menentukan prioritas jika data yang
tersedia adalah data kualitatif. Dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria
Semakin besar skor, sehingga semakin tinggi letaknya pada urutan prioritas
Tabel 3.3.3
Intervensi Penyebab Masalah
3. Kesibukan menjadi 3 2 2 3 10 3
hambatan
berkomunikasi tetang
kehamilan dan
persalinan
Ket : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil)
Berdasarkan data yang didapatkan diatas tidak ada keinginan mencari
informasi yang maksimal tentang kehamilan dan persalinan adalah suatu prioritas
BAB IV
kita ke masalah utama, ini sangat berharga karena faktor yang ada
POHON ALTERNATIF
Alternative kegiatan
18
dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang
Tabel 4.1
Analisis SWOT Peningkatan Pengetahuan Melalui Kelas Ibu
Tahun 2014
semuanya
meningkatan pengetahuan terhadap ibu, suami, keluarga, kader dan dukun paraji
Tabel 4.2
Analisis Pemecahan Masalah Berdasarkan Pendekatan Sistem
Tahun 2014
Masyaraka
t:
21
Ibu hamil
Suami
Keluarga
Kader
Dukun
paraji
Money :
Dana Pencaiaran
BOK dana BOK
Puskesmas Puskesmas
Dapat Menurunka
Bekerja Dengan Pelaksanaan Terealisasi terlaksana n AKI
sama menyumbang Kegiatan sesuai dengan nya (Angka
dengan doorprize kelas ibu rencana kegiatan Kematian
brand susu pada saat kelas ibu Ibu)
ibu hamil pelaksanaan
kelas ibu
Pendonor
dana
Metode:
Pertemuan
kelas ibu
dilaksanak
an Ikut serta Ceramah Mendapatkan Mempererat Menurunka
berkesina melaksanaka Tanya ilmu, silaturahmi n AKI
mbungan n pertemuan Jawab pengalaman Mendapatka (Angka
dan kelas ibu tsb Transfer baru di setiap n solusi / Kematian
terjadwal ilmu kegiatan pemecahan Ibu)
dengan 5 Diskusi pertemuan masalah
kali
pertemuan
Material :
Pendekata
n terhadap Mempererat
masyaraka silaturahmi
t, TOMA, Mendapatka
TOGA Menyebarlua n solusi / Menurunka
melalui skan Diskusi Tercapainya pemecahan n AKI
forum informasi Transfer tujuan dengan masalah (Angka
desa siaga tentang kelas Ilmu adanya Adanya Kematian
aktif ibu peningkatan respon Ibu)
Undangan pengetahuan masyarakat
Brosur
22
Spanduk
Leaflet
Pamflet
Markets : Mempererat
Posyandu Mengetahui silaturahmi
Polindes Berkerjasam informasi Menghasilkan Mendapatka Menurunka
Poskesdes a dengan terlebih kesepakatan, n solusi / n AKI
Puskesmas lintas dahulu dukungan dan pemecahan (Angka
Paud sektoral dan dibandingka tercapainya masalah Kematian
Kelurahan lintas n orang lain tujuan Adanya Ibu)
Kecamata program respon
n masyarakat
didapatkan input, proses, output, outcome, benefit dan juga infacknya untuk
tugas diantara para pelaku atau penanggung jawab suatu program.Lebih lanjut,
Action Planning merupakan penghubung antara “tataran konsep” atau cetak biru
pendek.
Disadari, suatu konsep/ cetak biru tanpa tindak lanjut atau pelaksanaan
diibaratkan wacana atau “buzz word” yang tidak memberikan nilai tambah bagi
dimana organisasi hanyut kedalam “pusaran ritual” yang berputar di satu tempat.
pengalaman yang didapat merupakan modal dasar penentu bagi sukses atau
pelaksana pada pekerjaan, maka pencapaian target akan menyimpang dari yang
waktu/ tenaga yang terbuang (tidak terarah) untuk mengerjakan hal-hal yang tidak
berimbang menjamin tidak adanya peluang untuk tidak menjalankan apa yang
Tabel 4.3
memiliki bu
hamil yang
kurang juga
terhadap ibu hamil, suami, keluarga, kader dan dukun paraji melalui kelas ibu
diantaranya dengan pendataan sasaran dan verifikasi ulang, penambahan kelas ibu
yang awalnya 4 kelas menjadi minimal 12 kelas dengan mensiasati RW yang ibu
Tabel 4.4
Pustu,
Toma,
Toga
2. Pendataan Untuk Semua ibu 20 mei Mahasisw Mahasisw
sasaran dan mendapatka hamil di 2015 a STIKES a
verifikasi n data kel.Marga didamping
ulang sasaran wati bidan desa
yang riel Margawati
dan benar.
terhadap ibu hamil, suami, keluarga, kader dan dukun paraji melalui kelas ibu
diantaranya dengan pendataan sasaran dan verifikasi ulang data ibu hamil yang
ada, lalu meaksanakan kelas ibu hamil di dua tempat dengan jumlah 10 RW dan
28
BAB V
5.1 Kesimpulan
bahwa kurang tanggapnya ibu terhadap informasi yang berikan oleh tenaga
(AKI).
b. Dari hasil analisis akar penyebab masalah yang terjadi untuk menurunkan
Garut Tahun 2015 dengan menggunakan analisis ishikawa atau Fish Bone
pengetahuan terhadap ibu hamil, suami, keluarga, kader dan dukun paraji
pendataan sasaran dan verifikasi ulang kembali data yang ada dan menambah
5.2 Saran
dengan semua bersalin di petugas kesehatan.Peran serta desa siaga harus lebih
5.2.3Institusi Kesehatan
5.2.3.2Puskesmas Pasundan
yang telah dilaksanakan yang berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak
Agar semua ibu hamil / sasaran dapat semua terjaring dan mengikuti kelas
ibu.