Anda di halaman 1dari 4

LIBURAN

Bagi sebagian besar orang liburan merupakan hal yang menyenangkan. Tentu saja
menyenangkan sebab di saat liburan hal-hal yang tidak bisa dilakukan dapat dilakukan.
Berkumpul dengan keluarga merupakan agenda wajib yang sangat dinantikan. Liburan
merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan yang berfungsi sebagai penyegar pikiran
dari segala kepenatan aktivitas sehari-hari. Tanpa liburan tentu saja orang akan menjadi
stress. Namun apa jadinya jika liburan yang notabene adalah hal yang menyenangkan
justru menjadi hal yang tak menyenangkan?

Itulah hal yang dirasakan bagi sebagian orang. Liburan bukanlah hal yang
menyenangkan. Bagaimana tidak? Di saat liburan justru tugas-tugas berdatangan dan
pada akhirnya menumpuk. Liburan justru diisi dengan kegiatan mengerjakan tugas. Tugas
memang bisa dibilang sebagai suatu kebutuhan. Bagi seorang siswa ataupun mahasiswa,
tugas bukanlah barang asing lagi. Setiap hari selalu saja ada tugas yang datang. Entah itu
tugas yanng bebannya berat ataupun yang ringan. Ibaratnya “Kuliah tanpa tugas bagai
teh tanpa gula”. Tahu sendiri kan bagaimana kalau minum teh tanpa gula? Teh menjadi
pahit. Tugas sama dengan gula. Tugas merupakan pelengkap yang vital, yang berfungsi
sebagai pemanis.

Tugas memang baik, namun jika datangnya disaat liburan tentu saja bukan merupakan
berita yang baik. Tugas di saat liburan bukan menyelesaikan masalah, justru sebaliknya
malah menambah masalah dan juga kepenatan. Pada intinya, kalau liburan ya liburan saja.

Berikut ini ada beberapa tempat destinasi wisata yang bias dinikmati bersama keluarga di
Kota Kupang antara lain:
MENGGAMBAR
Bu Guru: “Gareng, kok kertas gambarnya masih kosong, kok ga di
gambari?”

Gareng: “Lah ini sih bu, Gareng sudah bikin gambar.”

Bu Guru: “Emang kamu bikin gambar apa?”

Gareng: “Gambar kambing lagi makan rumput, bu.”

Bu Guru: “Trus mana rumputnya?”

Gareng: “Bu Guru gimana sih, ya udah habis lah di makanin


kambing.”

Bu Guru: “Lalu kambingnya mana?”

Gareng: “Kambingnya kabur, ibu sih berisik.”


BERHITUNG
Bu Guru: “Siapa yang bisa berhitung?”

Ateng: (Mengangkat tangan).

Bu Guru: “Benar kamu bisa berhitung?”

Ateng: “Bisa Bu. Ayah yang mengajari.”

Bu Guru: “Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?”

Ateng: “Empat.”

Bu Guru: “Bagus. Setelah enam?”

Ateng: “Tujuh.”

Bu Guru: “Setelah sembilan?”

Ateng: “Sepuluh,”

Bu Guru: “Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tau


bagaimana mengajar berhitung. Lalu setelah sepuluh?”

Ateng: (Dengan senyum penuh keyakinan) “Jack, Queen, King &


AS! bu..”
SURAT IZIN
Guru: Kenapa kemarin kamu tidak masuk sekolah Ateng?

Ateng: “Sakit Bu..”

Guru: “Kenapa kamu tidak mengirim surat?”

Ateng: “Percuma bu’ guru”

Guru: “Kenapa kamu bilang seperti itu?”

Ateng: “Karena setiap saya mengirim surat, saya tak pernah


mendapatkan surat balasannya..”

Anda mungkin juga menyukai