PKPR
PKPR
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Usia anak remaja merupakan masa yang rawan, bukan anak-anak lagi
dan juga bukan orang dewasa, dan mereka masih mencari jati diri.
Masa inilah yang perlu juga menjadi perhatian kita. Sebagai salah satu
wujud kepedulian pemerintah pada remaja dimana remaja pada masa
mendatang yang akan menjadi generasi penerus bangsa pemerintah
melalui departemen kesehatan menggalakan program PKPR
( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ).
II. TUJUAN
1. Memahami pengertian PKPR
2. Memahami tujuan PKPR
3. Memahami sasaran PKPR
4. Memahami karakteristik PKPR
5. Memahami Strategi pelaksanan dan pengembangan PKPR
6. Memahami langkah – langkah pembentukan dan pelaksanaan
PKPR
7. Memahami jenis kegiatan PKPR
8. Mampu untuk menjadi Konselor PKPR.
BAB II
PROGRAM KESEHATAN PEDULI REMAJA
I. PENGERTIAN
PKPR adalah Pelayanan Kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau
oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka,
menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,peka aka kebutuhan terkait
dengan kesehatannya serta efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan remaja.
PKPR adalah pelayanan kesehatan pada remaja yang mengakses semua
golongan remaja, dapat diterima, sesuai, komprehensif, efektif dan
efisien.
Disini remaja tidak perlu ragu dan khawatir untuk curhat/konseling,
mendapatkan informasi yang benar dan tepat untuk berbagai hal yang
perlu diketahui remaja.
II. TUJUAN
Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang
berkualitas.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam
pencegahan masalah kesehatan khusus remaja,
Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pelayanan kesehatan remaja.
Menambah wawasan dan teman melalui kegiatan-kegiatan
penyuluhan, dialog interaktif, Focus Group Discussion (FGD),
seminar, jambore, dll
Konseling/curhat masalah kesehatan dan berbagai masalah remaja
lainnya (dan kerahasiaannya dijamin)
Remaja dapat menjadi peer counselor/kader kesehatan remaja agar
dapat ikut membantu teman yang sedang punya masalah
III. SASARAN
Semua remaja dimana saja berada baik di sekolah atau di luar sekolah
seperti karang taruna, remaja mesjid/gereja/vihara/pura, pondok
pesantren, asrama, dan kelompok remaja lainnya.
A. Batasan remaja
Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi anatara masa
kanak – kanak dan dewasa.. Menurut WHO, remaja adalah anak yang
berusia antara 10-19 tahun. Terdiri dari :
1. Masa remaja awal yaitu 10 – 14 tahun.
2. Masa remaja pertengahan yaitu 14 – 17 tahun.
3. Masa remaja akhir yaitu 17 – 19 tahun.
Sedangkan menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia
(SKRRI, 2007) remaja adalah laki-laki dan perempuan yang belum
kawin dengan batasan usia meliputi 15-24 tahun.
C. Perkembangan remaja
1. Perkembangan fisik
Pertumbuhan fisik remaja mempunyai 3 ciri khas:
Adanya dorongan tumbuh yang kuat.
Adanya pertumbuhan dan perkembangan kelenjar hormon seks
Meningkatnya fungsi berbagai organ tubuh sehingga menghasilkan
kekuatan fisik yang besar.
Perkembangan psikososial ( kejiwaan )
a. Perkembangan psikososial remaja awal
Cemas terhadap penampilan badan atau fisik
Perubahan hormonal
Menyatakan kebebasan dan merasa seorang individu, tidak hanya
sebagai seorang anggota keluarga
Perilaku memberontak dan melawan
Kawan menjadi lebih penting
Perasaan memiliki teman sebaya.
BAB III
PENUTUP
Sejak tahun 2003, model pelayanan kesehatan yang ditujukan dan
dapat dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan
tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan
kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam
memenuhi kebutuhan dan selera remaja, diperkenalkan dengan sebutan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
PKPR dilaksanakan di dalam gedung atau di luar gedung Puskesmas,
termasuk Poskestren, menjangkau kelompok remaja sekolah dan
kelompok luar sekolah, seperti kelompok anak jalanan, karang taruna,
remaja mesjid atau gereja, dan lain-lain, dilaksanakan oleh petugas
puskesmas atau petugas lain di institusi atau masyarakat.
Jenis kegiatan PKPR meliputi penyuluhan, pelayanan klinis medis
termasuk pemeriksaan penunjang, konseling, pendidikan keterampilan
hidup sehat (PKHS), peltihan pendidik sebaya (yang diberi pelatihan
menjadi kader kesehatan remaja) dan konselor sebaya (pendidik sebaya
yang diberi tambahan pelatihan interpersonal relationship dan
konseling), serta pelayanan rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim pembina UKS Propinsi Jawa Barat, 2007, Pedoman
pelaksanaan UKS untuk guru di jawa barat.
Anthony Yeo, konseling suatu pendekatan pemecahan masalah,
1995
Depkes RI, direktorat kesga, materi pelatihan pelayanan kesehatan
peduli remaja, 2003
Depkes RI dan Kesejahteraan Sosial, Direktorat Promosi Kesehatan,
Konseling kesehatan dalam pemberdayaan keluarga Panduaan
pelatihan konseling bagi petugas kota / kabupaten, 2001
Humris W. Edith, Sp Kj, RSCM, Konseling Kesehatan remaja, 2004